Balance Scorecard adalah alat manajemen kinerja yang membantu organisasi menerjemahkan visi dan strategi menjadi aksi melalui indikator finansial dan non-finansial yang terkait dalam empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balance Scorecard memberikan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif daripada hanya perspektif keuangan.
1. By : Luthfi Nurul Khoer
Balance Scorecard
Sebagai Kerangka Pengukuran Kinerja
2. 1 Balance Scorecard
Balance
(Seimbang)
Dimaksud untuk menunjukan bahwa
kinerja eksekutif dapat diukur secara
berimbang dari dua perspektif, yaitu dari
perspektif keuangan, dan perspektif
nonkeuangan, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, secara internal
dan eksternal.
Scorecard
(Kartu skor)
Dimanfaatkan untuk mencatat skor hasil
kinerja para ekskutif melalui kartu skor,
kemudian skor yang hendak diwujudkan
para eksekutif tersebut sangat bermanfaat
dimasa depan jika dibandingkan dengan
hasil kinerja sesungguhnya. Selanjutnya,
dari hasil perbandingan ini dimanfaatkan
melalui evaluasi atas kerja para eksekutif.
3. 1 Balance Scorecard
Jadi Balance Scorecard Yaitu :
Suatu alat manajemen kinerja (performance management tool)
yang dapat membantu organisasi untuk menerjemahkan visi dan
strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan indikator
finansial dan non-finansial yang terjalin dalam suatu hubungan
sebab akibat
4. 2 Perspektif Balance Scorecard
Untuk mengukur kinerja eksekutif
dimasa depan dalam perusahaan-perusahaan
modern di dunia, maka diperlukan ukuran
komprehensif yang mencakup empat perspektif
yang berfungsi sebagai peta dimana kita akan
memfokuskan strategi yang relevan tiap bagian,
yaitu sebagai berikut:
• Perspektif Keuangan
• Perspektif Pelanggan
• Perspektif Proses Bisnis Internal
• Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
5. 2 Perspektif Balance Scorecard
Pendekatan keuangan dibagi menjadi 2:
• Contoh : pengurangan belanja tunai,
meminimalisasi jumlah produk cacat,
peningkatan utilisasi aset dengan
mengelola kapasitas aset yang ada.
Jangka Pendek :
strategi peningkatan
produktivitas agar
lebih optimal.
• Contoh : Peningkatan pendapatan dapat berupa
inovasi produk, penggalian segmen pasar yang
baru, dan rekanan bisnis yang baru.
Jangka Panjang :
Growing Strategy
meliputi (Peningkatan
pendapatan dan nilai
bagi pelanggan).
6. 2 Perspektif Balance Scorecard
Perspektif Pelanggan Mengetahui output/nilai produk
atau jasa pelayanan kita di mata masyarakat. Dengan
melakukan pengukuran pada nilai seperti : kepuasan
pelanggan atau reputasi perusahaan di masyarakat umum.
Ada 3 pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan agar pelanggan dapat menilai
perusahaan kita dengan baik, yaitu:
Pendekatan Product Leadership
• Selalu menciptakan produk unggulan dan terus berinovasi.
Pendekatan Operational Excellence
• Membuat produk-produk yang dirancang seekonomis mungkin.
Pendekatan Customer Intimacy
• Memproduksi produk yang bersifat tidak massal atau spesial.
7. 2 Perspektif Balance Scorecard
Proses bisnis internal merupakan serangkaian aktivitas yang ada dalam
bisnis kita secara internal yang sering di sebut dengan rantai nilai (value
chain). Value chain terdiri dari :
Pengembangan
produk (Develop
New Product)
Produksi
(Product
Manufacturing)
Penjualan dan
marketing (Sell
and Marketing)
Distribusi
(Product
delivery)
Layanan purna
jual (After sales
service)
Keamanan dan
kesehatan
lingkungan
8. 2 Perspektif Balance Scorecard
Perspektif ini berurusan dengan pengembangan sumber daya
manusia, agar masing-masing menjadi karyawan yang
kompeten yang mana akhirnya akan menghasilkan kinerja
yang prima bagi organisasi
Ada 3 kategori utama yang dianalisis dan diukur dalam perspektif ini, yaitu :
Kompetensi
karyawan
Daya dukung
teknologi
Budaya, motivasi
dan penghargaan
9. 3 Keunggulan Penggunaan Balanced Scorecard
Komprehensif :
Memperluas perspektif sebelumnya
yang terbatas hanya pada
perspektif keuangan, menjadi tiga
perspektif yaitu, costumer, proses
bisnis internal, serta pertumbuhan
dan pembelajaran.
Koheren :
Membangun hubungan sebab
akibat diantara berbagai sasaran
strategis yang dihasilkan dalam
perencanaan strategis.
Terukur :
Semua sasaran strategis
ditentukan ukurannya baik untuk
sasaran strategis perspektif
keuangan maupun perspektif
non keuangan.
Seimbang :
Keseimbangan sasaran strategis
yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan strategis penting
untuk menghasilkan kinerja
keuangan jangka panjang.
10. 4 Kelemahan Penggunaan Balanced Scorecard
- Balanced Scorecard belum dapat menetapkan secara tepat sistem kompensasi yang biasanya
merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kinerja
- Banyak perusahaan tidak memiliki mekanisme formal untuk meng-update ukuran untuk mencocokkan dengan
perubahan strategi. Hasilnya perubahan masih menggunakan ukuran yang berbasis strategis lama
- Belum adanya standart ukuran yang baku terhadap hasil penilaian kinerja perusahaan dengan metode
Balanced Scorecard
- Tidak berpengaruh terhadap gaji karyawan
12. 6 Faktor Keberhasilan Penerapan Sistem
Balanced Scorecard
Komitmen Pimpinan
Partisipasi Karyawan
Budaya Organisasi
Kejelasan dan Konsistensi Indokator Kinerja
Kebutuhan Nyata untuk Perbaikan
Ketersediaan Informasi Kinerja
Imbalan dan Penghargaan