SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Pendekatan Balanced Scorecard
Untuk Sektor Publik
KELOMPOK 5 ( BAB 6)
ANGELINA NOVITA RENCY AURERA (1903010109)
APRILIA JUBRINA BENGU BIRE (1903010095)
ANGELINA THERESIA PARERA BABA (1903010110)
YULIA PUTRI C. S DAGA (1903010119)
Pengertian Balanced Scorecard
Penerapanbalancescorecard pada pengukuran kinerja organisasi pu
blik bertujuan untuk menyatakan adanya keseimbangan
antara berbagai ukuran internaldan eksternal (Sari, 2013).
Oskar (2007) dalam Sari (2013) menjelaskan bahwa
tujuan penerapan balanced scorecard pada organisasi sektor publik
adalah untuk pemberdayaan institusi, penganggaran yanglebih
rasional, peningkatan kinerja,meningkatkan komunikasi kepada
stakeholders, dan penyediaan data untuk acuan.
2
3
Balanced scorecard meninjau peningkatan kinerja sebuah
organisasi dari empat perspektif yaitu financial, costumer,
internal bisnis dan pertumbuhan dan pembelajaran. Dan
organisasi sektor publik dapat menggunakan pengukuran
kinerja ini karena memang dalam pengukuran aspek
financialnya mengalami kendala. Dalam prakteknya
penerapan konsep Balance Scorecard ini tidaklah semudah
yang diperkirakan karean penerpan konsep ini membutuhkan
suatu komitmen dari manajemen pusat maupun karyawan
yang terlibat dalam organisasi
Balanced Scorecard Model ini pada awalnya
memang ditujukan untuk memperluas area
pengukuran kinerja organisasi swasta yang profit-
oriented. Pendekatan ini mengukur kinerja
berdasarkan aspek finansial dan non finansial yang
dibagi dalam empat perspektif, yaitu perspektif
finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses
internal, dan perspektif inovasi & pembelajaran
(Quinlivan, 2000).
4
Perspektif Finansial
Pemahaman perspektif finansial dalam manajemen BSC
sangat penting karena keberlangsungan suatu unit bisnis
strategis sangat tergantung pada posisi dan kekuatan
finansial. Berkaitan dengan hal ini, berbagai rasio finansial
dapat diterapkan dalam pengukuran strategis untuk
perspektif finansial. Manajemen bisnis harus memperhatikan
agar semua analisis rasio finansial menunjukkan hasil yang
baik. Hal itu penting karena manajemen harus mampu
membayar utang, baik kepada kreditor jangka pendek
maupun kreditor jangka panjang, termasuk kemampuan
menghasilkan keuntungan untuk pemegang saham.
5
”
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan harus
mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar
di mana mereka akan berkompetisi. Elemen yang
paling penting dalam suatu bisnis adalah
kebutuhan pelanggan, sehingga kebutuhan
pelanggan harus diidentifikasi secara tepat.
Misalnya demografi, aktivitas umum pembeli,
posisi atau tanggung jawab pembeli, dan
karakteristik pribadi pembeli
6
Prespektif
Pelanggan
Perspektif Proses Internal
7
Dalam perspektif proses bisnis internal, manajer harus mengidentifikasi
proses-proses yang paling kritis untuk mencapai tujuan peningkatan
nilai bagi pelanggan (perspektif pelanggan) dan tujuan peningkatan
nilai bagi pemegang saham (perspektif finansial). Banyak organisasi
memfokuskan untuk melakukan peningkatan proses - proses
operasional. Yang bisa digunakan untuk BSC adalah model rantai nilai
proses bisnis internal yang terdiri atas tiga komponen utama, yaitu :
1. Proses Inovasi
2. Proses Operasional
3. Proses Pelayanan
8
Pespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Pespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif keempat
dalam BSC adalah mengembangkan tujuan dan ukuran-ukuran
yang mengendalikan pembelajaran dan pertumbuhan
organisasi. Tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam perspektif
finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal mengidentifikasi
yang mana organisasi harus unggul untuk mencapai terobosan
kinerja, sementara itu tujuan dalam perspektif ini memberikan
infrastruktur yang memungkinkan tujuan-tujuan ambisius
dalam ketiga perspektif itu tercapai. Tujuan-tujuan dalam
perspektif ini merupakan pengendali untuk mencapai
keunggulan outcome ketiga perspektif (finansial, pelanggan, dan
proses bisnis internal)
Fungsi Balanced ScoreCard
9
1. Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai.
2. Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan Anda.
3. Sebagai panduan strategis untuk menjalankan bisnis Anda.
4. Alat analisis efektifitas strategi yang telah digunakan.
5. Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait SWOT yang dimiliki.
6. Sebagai alat key performance indicator perusahaan.
7. Sebagai feedback terhadap shareholder perusahaan.
8. Sebagai alat komunikasi, informasi, dan sistem analisis pembelajaran perusahaan
1. Mendefinisikan Tujuan, sasaran,
stategi, dan program organisasi
Kriteria ini adalah indikator
pencapaian tujuan, sasaran,
strategi, dan program. Dengan
demikian langkah pertama
pengukuran kinerja dengan BSC
adalah pendefinisian tujuan,
sasaran, strategi, dan program
sebagai dasar menentukan
indikator pengukuran.
Proses Balanced Scorecard
2. Merumuskan Framework
pengukuran setiap jenjang manajerial.
Dalam tahap ini dirumuskan area
pengukuran kinerja secara bertingkat
dengan berpedoman pada struktur
organisasi yang ada untuk diarahkan
pada pencapaian tujuan dengan
tingkat kedalaman yang berbeda-beda.
Selain itu juga dirumuskan
pengukuran kinerja untuk setiap
individu, team, dan kelompok
organisasi.
10
3. Mengintegrasikan Pengukuran
ke dalam sistem manajemen
Sistem pengukuran kinerja yang
telah dirumuskan merupakan sub
sistem manajemen organisasi.
Oleh karena itu, sistem
pengukuran kinerja harus
diitegrasikan ke dalam sistem
manajemen baik formal maupun
non formal organisasi. Sistem
pengukuran kinerja merupakan
bagian dari perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian, motivasi dan
pengendalian yang ditetapkan
organisasi.
4. Monitoring sistem pengukuran kinerja
Implementasi sistem pengukuran kinerja harus selalu di
monitor karena organisasi selalu menghadapi lingkungan yang
dinamis. Kondisi pada saat sistem didesaian sangat mungkin
tidak relevan lagi akibat perubahan lingkungan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan monitoring terhadap ukuran yang telah
ditetapkan dan hasilnya secara terus menerus secara konsisten,
dan mengevaluasinya untuk memperbaiki sistem pengukuran
pada periode berikutnya.
Monitoring dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan
berkaitan dengan (1) Bagaimana organisasi berjalan sampai
saat ini?, (2) Bagaimana efektivitas strategi organisasi dalam
pencapaian tujuan?, (3) Bagaimana strategi berubah sejak awal
hingga akhir? (3) Bagaimana sistem pengukuran bisa mencapai
strategi yang berubah-ubah? (4) Bagaimana organisasi bisa
memperbaiki sistem pengukuran?.
11
PENERAPAN BSC PADA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA
12
Penerapan BSC pada pemerintahan daerah di Indonesia konsisten dan sejalan dengan
kebijakan pengembangan Rencana Strategik (Renstra) yang mengarahkan organisasi
pemerintah untuk merumuskan renstra pada organisasi nya masing-masing.
Penyusunan Renstra merupakan langkah perencanaan strategik yang dilakukan
untuk merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi organisasi pemerintahan.
Komponen strategik tersebut merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan
sasaran yang disusun sebelumnya di dalam renstra dan Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (LAKIP) yang kemudian disesuaikan dengan kondisi saat ini
dan keterkaitannya dengan tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah.
Salah satu pemerintah daerah yang sudah mengimplementasikan
BSC adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Dengan
mengambil prinsip-prinsip utama BSC, Pemprov Kaltim
menerjemahkan misi dan strateginya ke dalam tindakan nyata
berupa program dan indikator untuk mencapai kinerja pada empat
perspektif BSC. Berikut ini diberikan contoh implementasi BSC ke
dalam strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang
dituangkan dalam LAKIP.
14

More Related Content

Similar to OPTIMALKAN BSC

Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGMemahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGKanaidi ken
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikErna NaaNoo
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSDGT
 
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docx
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docxTugas Balance Scorecard_ Juwita.docx
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docxregistrasitriTri
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nMTs An-Nafi'ah
 
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...Kanaidi ken
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaFox Broadcasting
 
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced ScorecardFungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced ScorecardKanaidi ken
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardKanaidi ken
 
Analisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalAnalisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalDamar Oen's Isyai
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdfSriyaniWindarti1
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxMuhammadDika11
 
Balance score card 3
Balance score card 3Balance score card 3
Balance score card 3bjahboi
 
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Kanaidi ken
 
Balanced scorecard amin subiyakto
Balanced scorecard   amin subiyaktoBalanced scorecard   amin subiyakto
Balanced scorecard amin subiyaktoMulyadi Yusuf
 

Similar to OPTIMALKAN BSC (20)

Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORINGMemahami  Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
Memahami Perspektif BALANCE SCORECARD (BSC) _Materi Training CREDIT SCORING
 
balanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategikbalanced scorecard dan manajemen strategik
balanced scorecard dan manajemen strategik
 
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONSBALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
BALANCE SCORECARD FOR PUBLIC SECTOR ORGANIZATIONS
 
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docx
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docxTugas Balance Scorecard_ Juwita.docx
Tugas Balance Scorecard_ Juwita.docx
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Balanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_nBalanced score card_makalahuniversitas_n
Balanced score card_makalahuniversitas_n
 
Analisis swot
Analisis swotAnalisis swot
Analisis swot
 
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives  _ Training "FINANCE F...
Balance Scorecard (BSC); Fungsi BSC & BSC Perspectives _ Training "FINANCE F...
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
 
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced ScorecardFungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Keunggulan, Sebab Akibat & Indikator Balanced Scorecard
 
BSC.pptx
BSC.pptxBSC.pptx
BSC.pptx
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
 
Tugas akmen2
Tugas akmen2Tugas akmen2
Tugas akmen2
 
Analisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard finalAnalisis balanced scorecard final
Analisis balanced scorecard final
 
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
220204-penerapan-balanced-scorecard-sebagai-ala.pdf
 
JFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptxJFS_20230325070222_0.pptx
JFS_20230325070222_0.pptx
 
Balance score card 3
Balance score card 3Balance score card 3
Balance score card 3
 
2 4-1-pb
2 4-1-pb2 4-1-pb
2 4-1-pb
 
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
Ruang Lingkup Pengukuran Kinerja dalam Perusahaan (BALANCED SCORECARD)
 
Balanced scorecard amin subiyakto
Balanced scorecard   amin subiyaktoBalanced scorecard   amin subiyakto
Balanced scorecard amin subiyakto
 

More from anastasiababa1

2-230512083209-a9650c67.pptx
2-230512083209-a9650c67.pptx2-230512083209-a9650c67.pptx
2-230512083209-a9650c67.pptxanastasiababa1
 
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptx
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptxKelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptx
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptxanastasiababa1
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxanastasiababa1
 
CP BAHASA INDONESIA FASE B.doc
CP BAHASA INDONESIA FASE B.docCP BAHASA INDONESIA FASE B.doc
CP BAHASA INDONESIA FASE B.docanastasiababa1
 
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docx
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docxBAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docx
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docxanastasiababa1
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxanastasiababa1
 

More from anastasiababa1 (6)

2-230512083209-a9650c67.pptx
2-230512083209-a9650c67.pptx2-230512083209-a9650c67.pptx
2-230512083209-a9650c67.pptx
 
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptx
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptxKelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptx
Kelompok 2 Barang dan Jasa Publik.pptx
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
 
CP BAHASA INDONESIA FASE B.doc
CP BAHASA INDONESIA FASE B.docCP BAHASA INDONESIA FASE B.doc
CP BAHASA INDONESIA FASE B.doc
 
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docx
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docxBAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docx
BAB 1 - MA B Indo Kls 4 SMT 1.docx
 
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docxATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
ATP Bahasa Indonesia Kelas 4.docx
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

OPTIMALKAN BSC

  • 1. Pendekatan Balanced Scorecard Untuk Sektor Publik KELOMPOK 5 ( BAB 6) ANGELINA NOVITA RENCY AURERA (1903010109) APRILIA JUBRINA BENGU BIRE (1903010095) ANGELINA THERESIA PARERA BABA (1903010110) YULIA PUTRI C. S DAGA (1903010119)
  • 2. Pengertian Balanced Scorecard Penerapanbalancescorecard pada pengukuran kinerja organisasi pu blik bertujuan untuk menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai ukuran internaldan eksternal (Sari, 2013). Oskar (2007) dalam Sari (2013) menjelaskan bahwa tujuan penerapan balanced scorecard pada organisasi sektor publik adalah untuk pemberdayaan institusi, penganggaran yanglebih rasional, peningkatan kinerja,meningkatkan komunikasi kepada stakeholders, dan penyediaan data untuk acuan. 2
  • 3. 3 Balanced scorecard meninjau peningkatan kinerja sebuah organisasi dari empat perspektif yaitu financial, costumer, internal bisnis dan pertumbuhan dan pembelajaran. Dan organisasi sektor publik dapat menggunakan pengukuran kinerja ini karena memang dalam pengukuran aspek financialnya mengalami kendala. Dalam prakteknya penerapan konsep Balance Scorecard ini tidaklah semudah yang diperkirakan karean penerpan konsep ini membutuhkan suatu komitmen dari manajemen pusat maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi
  • 4. Balanced Scorecard Model ini pada awalnya memang ditujukan untuk memperluas area pengukuran kinerja organisasi swasta yang profit- oriented. Pendekatan ini mengukur kinerja berdasarkan aspek finansial dan non finansial yang dibagi dalam empat perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, dan perspektif inovasi & pembelajaran (Quinlivan, 2000). 4
  • 5. Perspektif Finansial Pemahaman perspektif finansial dalam manajemen BSC sangat penting karena keberlangsungan suatu unit bisnis strategis sangat tergantung pada posisi dan kekuatan finansial. Berkaitan dengan hal ini, berbagai rasio finansial dapat diterapkan dalam pengukuran strategis untuk perspektif finansial. Manajemen bisnis harus memperhatikan agar semua analisis rasio finansial menunjukkan hasil yang baik. Hal itu penting karena manajemen harus mampu membayar utang, baik kepada kreditor jangka pendek maupun kreditor jangka panjang, termasuk kemampuan menghasilkan keuntungan untuk pemegang saham. 5
  • 6. ” Dalam perspektif pelanggan, perusahaan harus mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar di mana mereka akan berkompetisi. Elemen yang paling penting dalam suatu bisnis adalah kebutuhan pelanggan, sehingga kebutuhan pelanggan harus diidentifikasi secara tepat. Misalnya demografi, aktivitas umum pembeli, posisi atau tanggung jawab pembeli, dan karakteristik pribadi pembeli 6 Prespektif Pelanggan
  • 7. Perspektif Proses Internal 7 Dalam perspektif proses bisnis internal, manajer harus mengidentifikasi proses-proses yang paling kritis untuk mencapai tujuan peningkatan nilai bagi pelanggan (perspektif pelanggan) dan tujuan peningkatan nilai bagi pemegang saham (perspektif finansial). Banyak organisasi memfokuskan untuk melakukan peningkatan proses - proses operasional. Yang bisa digunakan untuk BSC adalah model rantai nilai proses bisnis internal yang terdiri atas tiga komponen utama, yaitu : 1. Proses Inovasi 2. Proses Operasional 3. Proses Pelayanan
  • 8. 8 Pespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Pespektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Perspektif keempat dalam BSC adalah mengembangkan tujuan dan ukuran-ukuran yang mengendalikan pembelajaran dan pertumbuhan organisasi. Tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam perspektif finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal mengidentifikasi yang mana organisasi harus unggul untuk mencapai terobosan kinerja, sementara itu tujuan dalam perspektif ini memberikan infrastruktur yang memungkinkan tujuan-tujuan ambisius dalam ketiga perspektif itu tercapai. Tujuan-tujuan dalam perspektif ini merupakan pengendali untuk mencapai keunggulan outcome ketiga perspektif (finansial, pelanggan, dan proses bisnis internal)
  • 9. Fungsi Balanced ScoreCard 9 1. Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai. 2. Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan Anda. 3. Sebagai panduan strategis untuk menjalankan bisnis Anda. 4. Alat analisis efektifitas strategi yang telah digunakan. 5. Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait SWOT yang dimiliki. 6. Sebagai alat key performance indicator perusahaan. 7. Sebagai feedback terhadap shareholder perusahaan. 8. Sebagai alat komunikasi, informasi, dan sistem analisis pembelajaran perusahaan
  • 10. 1. Mendefinisikan Tujuan, sasaran, stategi, dan program organisasi Kriteria ini adalah indikator pencapaian tujuan, sasaran, strategi, dan program. Dengan demikian langkah pertama pengukuran kinerja dengan BSC adalah pendefinisian tujuan, sasaran, strategi, dan program sebagai dasar menentukan indikator pengukuran. Proses Balanced Scorecard 2. Merumuskan Framework pengukuran setiap jenjang manajerial. Dalam tahap ini dirumuskan area pengukuran kinerja secara bertingkat dengan berpedoman pada struktur organisasi yang ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan dengan tingkat kedalaman yang berbeda-beda. Selain itu juga dirumuskan pengukuran kinerja untuk setiap individu, team, dan kelompok organisasi. 10
  • 11. 3. Mengintegrasikan Pengukuran ke dalam sistem manajemen Sistem pengukuran kinerja yang telah dirumuskan merupakan sub sistem manajemen organisasi. Oleh karena itu, sistem pengukuran kinerja harus diitegrasikan ke dalam sistem manajemen baik formal maupun non formal organisasi. Sistem pengukuran kinerja merupakan bagian dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, motivasi dan pengendalian yang ditetapkan organisasi. 4. Monitoring sistem pengukuran kinerja Implementasi sistem pengukuran kinerja harus selalu di monitor karena organisasi selalu menghadapi lingkungan yang dinamis. Kondisi pada saat sistem didesaian sangat mungkin tidak relevan lagi akibat perubahan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan monitoring terhadap ukuran yang telah ditetapkan dan hasilnya secara terus menerus secara konsisten, dan mengevaluasinya untuk memperbaiki sistem pengukuran pada periode berikutnya. Monitoring dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan (1) Bagaimana organisasi berjalan sampai saat ini?, (2) Bagaimana efektivitas strategi organisasi dalam pencapaian tujuan?, (3) Bagaimana strategi berubah sejak awal hingga akhir? (3) Bagaimana sistem pengukuran bisa mencapai strategi yang berubah-ubah? (4) Bagaimana organisasi bisa memperbaiki sistem pengukuran?. 11
  • 12. PENERAPAN BSC PADA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA 12 Penerapan BSC pada pemerintahan daerah di Indonesia konsisten dan sejalan dengan kebijakan pengembangan Rencana Strategik (Renstra) yang mengarahkan organisasi pemerintah untuk merumuskan renstra pada organisasi nya masing-masing. Penyusunan Renstra merupakan langkah perencanaan strategik yang dilakukan untuk merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi organisasi pemerintahan. Komponen strategik tersebut merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang disusun sebelumnya di dalam renstra dan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) yang kemudian disesuaikan dengan kondisi saat ini dan keterkaitannya dengan tugas pokok dan fungsi lembaga pemerintah.
  • 13. Salah satu pemerintah daerah yang sudah mengimplementasikan BSC adalah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Dengan mengambil prinsip-prinsip utama BSC, Pemprov Kaltim menerjemahkan misi dan strateginya ke dalam tindakan nyata berupa program dan indikator untuk mencapai kinerja pada empat perspektif BSC. Berikut ini diberikan contoh implementasi BSC ke dalam strategi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang dituangkan dalam LAKIP.
  • 14. 14