Prosedur membuat pantun terdiri dari beberapa langkah yakni menentukan sampiran, membuat isi pantun, dan menghitung suku kata setiap barisnya. Sampiran dibuat lebih dulu dengan bunyi akhir berbeda antar baris, kemudian isi pantun dengan bunyi akhir sama dengan sampiran. Setiap baris harus berisi 8-12 suku kata.
2. DEWI ATIQA ()
MARTHA DAMAI MAYASARI (17)
MAYA AZIZATIN (18)
M. MADZARUDDIN ()
NAMA KELOMPOK :
3. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
- Tentukanlah topik atau tema pantun
- Pilihlah jenis pantun yang akan kamu buat
- Tulislah dahulu is pantun yaitubaris ketiga & keempat
- Kemudian buatlah sampirannya. Ingat, bunyi akhir baris pertama sama dengan
akhir baris ketiga begitu juga sebaiknya. Kalimat sampiran juga tidak harus berhubungan
dengan isinya
- Gabungkan sampiran dengan isinya
Contoh :
Tema pantun : Ibadah
Jenis pantun : Agama
Isi : janganlah kau tinggalkan sholat
Karena itu tiang agama
Sampiran : ada kue dihinggap lalat
Kue itu dibuat lama
Ada kue dihinggap lalat
Kue itu dibuat lama
Janganlah kau tinggalkan sholat
Karena itu tiang agama
4. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama. Seperti puisi-puisi lainnya, pantun
memiliki keindahan untuk didengarkan. Tentunya bukan hanya sekedar indah. Di
balik keindahannya terdapat pesan penting yang ingin disampaikan kepada
pendengar.
Dalam membuat pantun perlu memperhatikan beberapa syarat pantun. Syarat-
syarat pantun yaitu:
1. Dalam satu bait terdiri dari empat baris
2. Dua baris pertama berupa sampiran
3. Dua beris terakhir berupa isi
4. Jumlah suku kata tiap baris antara 8-12 suku kata
5. Bersajak AB-AB
Dari syarat-syarat tersebut kita memulai membuat pantun dari mana dulu? Dari
mana saja tentu boleh, tapi yang lebih mudah membuat pantun dimulai dari isi, yaitu
dari baris tiga dan empat. Coba perhatikan penjelasan berikut!
Pertama, pikirkan sesuatu yang akan kamu pesankan/amanatkan!
Nah, di sini kamu bisa berpikir kira-kira pesan apa yang ingin kamu sampaikan? Bisa
pesan tentang tentang rajin belajar agar pintar, menjaga kebersihan agar hidup
sehat, rajin beribadah agar selamat kelak di akhirat, dan sebagainya.
5. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
Saya akan mengambil contoh pesan menjaga kebersihan agar hidup sehat. Sekarang coba pikirkan kira-kira pesan apa
yang dapat kamu sampaikan? Misalkan seperti ini, “jagalah kebersihan lingkungan agar hidup selalu sehat”. Dari pesan
tersebut bisa kita jadikan menjadi dua baris terakhir dalam pantun menjadi:
_________________________ (baris I)
_________________________ (baris II)
Jagalah kebersihan lingkungan (baris III)
Agar hidup selalu sehat (baris IV)
Kedua, perhatikan bunyi akhir kedua baris tersebut!
Bunyi akhir baris ketiga adalah “an” dan baris keempat “at”. Selanjutnya, carilah kata-kata yang bunyi akhirnya sama
dengan akhir bunyi baris ketiga dan keempat tersebut! Saya ambil contoh kata yang bunyi akhirnya “an” adalah hewan dan
kata yang bunyi akhirnya “at” adalah Rahmat. Lalu buatlah kata-kata tersebut menjadi kalimat, yaitu untuk mengisi baris
pertama dan kedua.
Contoh kalimat menggunakan kata hewan : Jalan-jalan ke pasar hewan
Contoh kalimat menggunakan kata Rahmat : Jangan lupa mengajak Rahmat
Nah, sekarang semua kalimat sudah jadi, langkah terakhir tinggal menggabungkannya ke baris pertama dan kedua
menjadi:
Jalan-jalan ke pasar hewan
Jangan lupa mengajak Rahmat
Jagalah kebersihan lingkungan
Agar hidup selalu sehat
Nah, pantun sudah jadi. Untuk memastikan apakah syarat-syaratnya sudah terpenuhi bisa dicek dengan menghitung suku
6. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
langkah-langkah membuat pantun :
Membuat sampiran
Buatlah terlebih dahulu baris pertama dan kedua sebagai
sampiran. Jangan lupa bunyi akhir dari baris pertama berbeda
dengan bunyi akhir baris kedua.
Carilah kata-kata yang mudah kamu pahami maknanya.
Kata-kata yang kamu pilih dapat dari kelompok kata benda.
Misalnya, dari kelompok kata bunga, buah, nama kota atau
benda apa saja yang kamu ketahui.
Kata-kata tersebut rangkailah dengan kata kerja atau sifat.
Seperti contoh :
Buah manggis rasanya manis bunyi akhiran i
Dibelah dua putih isinya bunyi akhiran a
.........................................
.........................................
7. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
Membuat puisi
Renungkanlah baris ketiga dan keempat sebagai
isinya.
Jangan lupa bunyi akhir ketiga sama dengan bunyi
akhir baris pertama.
Sedangkan bunyi akhir baris keempat sama dengan
bunyi akhir baris kedua.
Contoh :
.....................................
.....................................
Anak sekolah jangan menangis bunyi akhir i sama
dg baris pertama
Kalau menangis merah matanya bunyi akhir a sama
dg baris kedua
8. PROSEDUR PENYUSUNAN
PANTUN
Hitunglah jumlah suku kata setiap barisnya.
Pantun memiliki ciri setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku
kata. Apabila belum mencapai sedikitnya 8 suku kata, maka
kamu harus menambah suku kata/kata yang tepat dalam
baris tersebut.
Buah manggis rasanya manis (9 suku kata)
Dibelah dua putih isinya (10 suku kata)
Anak sekolah jangan menangis (10 suku kata)
Kalau menangis merah matanya (10 suku kata)
Langkah terakhir, amati dan teliltilah setiap kata yang kamu
susun menjadi baris . Sempurnakan dengan menulis kata-
kata yang indah dan maknanya tidak jauh berbeda.