SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENGERTIAN EJAAN
Ejaan adalah keseluruhan
peraturan bagaimana
melambangkan bunyi-
bunyi ujaran, bagaimana
menempatkan tanda-
tanda baca, bagaimana
memotong-motong suatu
kata, dan bagaimana
menggabungkan kata-
kata.
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna
bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan ini merupakan karya
Ch.A. Van Ophuysen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan
Van Ophuysen:
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang
dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang
mirip dengan tuturan Belanda, antara lain:
Huruf (u) ditulis (oe).
Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya bapa’, ta’
Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas
akhiran itu diberi tanda trema (”)
Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya
Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda)
-Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara :
- Dirangkai menjadi satu, misalnya (hoeloebalang,
apabila)
• Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya, (rumah-sakit)
• Dipisahkan, misalnya (anaknegeri)
• -Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö,
menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata,
bukan dipotong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat
ini. Kebanyakan catatan tertulis Bahasa Melayu pada masa itu
menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.
Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.
Contohnya :
a. Berlari-larian
b. Berlari2-an
6. Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga
cara
Contohnya :
a. Tata laksana
b. Tata-laksana
c. Tatalaksana
7. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak
menggunakan (e) lemah (pepet) dalam Bahasa Indonesia
ditulis tidak menggunakan (e) lemah, misalnya: (putra)
bukan (putera), (praktek) bukan (peraktek).
3. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah
suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu
dan Indonesia.Perumusan ini berangkat
dari kongres Bahasa Indonesia tahun
1954 di Medan, Sumatera Utara.Ejaan
Malindo ini belum sempat diterapkan
dalam kegiatan sehari-hari karena saat itu
terjadi konfrontasi antara Indonesia dan
Malaysia.
Penggunaan Tanda Baca
Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu
memperhatikan tanda baca yang digunakan di dalamnya. Ada
beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesiayaitu :
Tanda baca titik (.)
Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.) yaitu :
a. Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan
yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan.
Contoh : – Saya beragama islam
–Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia.
b.Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf dalam
suatu bagan, ikhtisar atau daftar.
Contoh :– 4.1 Pembahasan
–Lampiran 2. Calon jamaah haji
c. Tanda baca titik (.) digunakan untuk
memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukan jangka waktu.
Contoh :– pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35
menit 20 detik)
d. Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama
penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya dan tanda seru, dan
tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh : – Lesatariningrum, Dwi. 1989. Teknik
Menjahit. Malang: Intan.
2. Tanda baca koma (,)
Kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,)
adalah sebagai berikut:
Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-
unsur dalam suatu perincian.
Contoh:Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
Tanda baca koma (,) digunakan untuk
memisahkan kalimat setara, apabila kalimat setara
berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan.
Contoh:– Semua pergi, tetapi dia tidak.
–Dia bukan kakakku, melainkan adikku.
Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat
mendahului induk kalimat.
Contoh: Jika hari ini tidak hujan, saya akan dating.
Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak
kalimat jika anak kalimatnya itu mendahului induk
kalimatnya.
Contoh: Saya akan memaafkan, jika ia bertobat.
Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan
penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dia malas belajar. Oleh karena itu, dia tidak naik
kelas.
3. Tanda baca titik koma (;)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut :
Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis atau setara.
Contoh: Matahari hamper terbenam; sinarnya yang
kemerah-merahan; memantul di atas permukaan laut; indah
sekali pemandangan ketika itu.
Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Sore itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan
masing-masing. Ayah sedang membaca Koran; ibu menjahit
baju; saya asyik membersihkan taman di depan rumah.
4. Tanda baca titik dua (:)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut:
Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
perincian.
Contoh:Ketua : Ahmad Wijaya,
Sekretaris : Imam Tantowi
Bendahara: Siti Khotijah
Digunakan di anatara jilid atau nomor dan halaman, di
antara bab dan ayat di dalam kitab suci, di antara judul dan
sub judul, serta nama kata dan penerbit buku acuan.
Contoh: Tempo, I (1971). 34:7
Surat Yasin:19
Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.
5. Tanda hubung (-)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut :
Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang di dimulai
dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka dengan- an, singkatan
berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap.
Contoh: Se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 50-an
Menteri-Sekretaris-Negara
sinar-X
Men-PHK-kan
Digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Contoh: di-smash, di-drill, mem-beckup, di-carge
6. Tanda Pisah (–)
Tanda pisah (–) digunakan di antara dua
bilangan atau tanggal dengan arti “sampai ke“
atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca
pisah (–)dinyatakan dengan dua buah tanda
hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
Contoh: 1920–1945
Tanggal 15—10 April 19970
(Samsudin), 1999:25—34
Samsudin (1999:25—34)
7. Tanda elipsis (…)
Tanda ini digunakan untuk menunjukan
bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang hilang.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan
akhlak dikalangan mahasiswa…atau
diteliti lebih lanjut.
8. Tanda kurung ((…))
Tanda ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan
atau penjelasan.
Contoh: Dalam buku KUHP (Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana) Bab II pasal 10.
Digunakan untuk mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Contoh: Aku (sebuah puisi karangan Chairul Anwar)
adalah puisi angkatan 45.
9. Tanda tanya (?)
Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni
kalimat yang membutuhkan jawaban.
Contoh: Siapa yang membawa tas saya ?
10. Tanda seru (!)
Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan
yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!
Ambilkan buku itu!
Duduklah!
Dasar mata keranjang!
11. Tanda kurung siku ( [] )
Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.
Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya
dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 67-89])
12. Tanda petik (“…..”)
Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung
.
Contoh: Kata Toto,”Saya juga berpuasa.”
“Hakikat pendidikan adalah memanusiakan
manusia”(Imran,1998)
 Yolanda apa alasan di beri tanda hubung
pada penulisan kata ganti tuhan , kepada-
Nya?
 Arsyinda mengapa kalau kita disuruh
membaca garis miring itu atau, kenapa tidak
tanda koma ?
 Latu tanda hubung dan tanda pisah
bentuknya sama apa beda?

More Related Content

What's hot

Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.EriksonVivia Maya Rafica
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaUNIB
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuLinda Rosita
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaAhyaniyani
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganIbnu Khoiry
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataIbnu Khoiry
 

What's hot (20)

Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12  Erik H.EriksonPertemuan ke-12  Erik H.Erikson
Pertemuan ke-12 Erik H.Erikson
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia bakuMakalah bahasa indonesia baku
Makalah bahasa indonesia baku
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Unsur unsur wacana
Unsur unsur wacanaUnsur unsur wacana
Unsur unsur wacana
 
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
 
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologiAnalisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
Analisis kesalahan berbahasa tataran fonologi
 
Soal bimbingan konseling
Soal bimbingan konselingSoal bimbingan konseling
Soal bimbingan konseling
 
Bab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karanganBab tentang karangka karangan
Bab tentang karangka karangan
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
 

Similar to Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaAngelia Tikha
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaogiig
 
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptxKel-6 Bahasa Indonesia.pptx
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptxNurAnnisa39308
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaOki Endrata Wijaya
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnyaDede Cubarya
 
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).pptejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).pptmurtilenovo4
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesiaatalyataqwa
 
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptxTanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptxMohammadRifai24
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfnafisasyahrul
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tiksilviani99
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxDistaTri
 
Power point tugas tip
Power point tugas tipPower point tugas tip
Power point tugas tipbagoesputra27
 

Similar to Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia (20)

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3Pedoman Umum EYD Part 3
Pedoman Umum EYD Part 3
 
Artikel tanda baca
Artikel tanda bacaArtikel tanda baca
Artikel tanda baca
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Tanda Baca
Tanda BacaTanda Baca
Tanda Baca
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptxKel-6 Bahasa Indonesia.pptx
Kel-6 Bahasa Indonesia.pptx
 
1
11
1
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
97 penggunaan tanda baca menurut eyd berserta contohnya
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).pptejan-dan-tanda-baca (1).ppt
ejan-dan-tanda-baca (1).ppt
 
bahasa indonesia
bahasa indonesiabahasa indonesia
bahasa indonesia
 
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptxTanda Baca Jurnalistik.pptx
Tanda Baca Jurnalistik.pptx
 
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdfppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
ppt b indo_20231023_212323_0000.pdf
 
7. tanda baca
7. tanda baca7. tanda baca
7. tanda baca
 
2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx2-tanda-baca2.pptx
2-tanda-baca2.pptx
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tik
 
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptxTeknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
Teknik Penulisan Karya Ilmiah.pptx
 
Power point tugas tip
Power point tugas tipPower point tugas tip
Power point tugas tip
 

More from Siti Hardiyanti

Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanSiti Hardiyanti
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaSiti Hardiyanti
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaSiti Hardiyanti
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifSiti Hardiyanti
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaSiti Hardiyanti
 

More from Siti Hardiyanti (20)

Senam Indonesia Jaya
Senam Indonesia JayaSenam Indonesia Jaya
Senam Indonesia Jaya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Hakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan PemerintahanHakikat Negara dan Pemerintahan
Hakikat Negara dan Pemerintahan
 
Hakikat Demokrasi
Hakikat DemokrasiHakikat Demokrasi
Hakikat Demokrasi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di IndonesiaDemonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
Demonstran dan Gerakan Demokrasi di Indonesia
 
Penalaran Deduktif
Penalaran DeduktifPenalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
 
Macam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran LogikaMacam-macam Kebenaran Logika
Macam-macam Kebenaran Logika
 
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat LogikaPutusan/Proposisi/Pendapat Logika
Putusan/Proposisi/Pendapat Logika
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 
Unsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen LogikaUnsur/Komponen Logika
Unsur/Komponen Logika
 
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat LogikaPengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
Pengertian, Objek, Macam, Manfaat Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Macam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran DeduktifMacam-macam Penalaran Deduktif
Macam-macam Penalaran Deduktif
 
Pengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term LogikaPengertian/Konsep/Term Logika
Pengertian/Konsep/Term Logika
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

Ejaan dan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN EJAAN Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi- bunyi ujaran, bagaimana menempatkan tanda- tanda baca, bagaimana memotong-motong suatu kata, dan bagaimana menggabungkan kata- kata.
  • 3. 1. Ejaan Van Ophuysen Ejaan Van Ophuysen disebut juga Ejaan Balai pustaka. Masyarakat pengguna bahasa menerapkannya sejak tahun 1901 sampai 1947.Ejaan ini merupakan karya Ch.A. Van Ophuysen, dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901). Ciri khusus ejaan Van Ophuysen: Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain: Huruf (u) ditulis (oe). Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya bapa’, ta’ Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas akhiran itu diberi tanda trema (”) Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-janda)
  • 4. -Kata majemuk dirangkai ditulis dengan 3 cara : - Dirangkai menjadi satu, misalnya (hoeloebalang, apabila) • Dengan menggunakan tanda penghubung misalnya, (rumah-sakit) • Dipisahkan, misalnya (anaknegeri) • -Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan dipotong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini. Kebanyakan catatan tertulis Bahasa Melayu pada masa itu menggunakan huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.
  • 5. Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara. Contohnya : a. Berlari-larian b. Berlari2-an 6. Penulisan kata majemuk dapat dilakukan dengan tiga cara Contohnya : a. Tata laksana b. Tata-laksana c. Tatalaksana 7. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan (e) lemah (pepet) dalam Bahasa Indonesia ditulis tidak menggunakan (e) lemah, misalnya: (putra) bukan (putera), (praktek) bukan (peraktek).
  • 6. 3. Ejaan Malindo Ejaan Malindo (Melayu-Indonesia) adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia.Perumusan ini berangkat dari kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, Sumatera Utara.Ejaan Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena saat itu terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
  • 7. Penggunaan Tanda Baca Untuk memahami sebuah kalimat dengan sempurna kita perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan di dalamnya. Ada beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesiayaitu : Tanda baca titik (.) Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.) yaitu : a. Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang bukan yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan. Contoh : – Saya beragama islam –Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia. b.Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar. Contoh :– 4.1 Pembahasan –Lampiran 2. Calon jamaah haji
  • 8. c. Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu. Contoh :– pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik) d. Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh : – Lesatariningrum, Dwi. 1989. Teknik Menjahit. Malang: Intan.
  • 9. 2. Tanda baca koma (,) Kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,) adalah sebagai berikut: Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur- unsur dalam suatu perincian. Contoh:Saya membeli kertas, pena, dan tinta. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat setara, apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau melainkan. Contoh:– Semua pergi, tetapi dia tidak. –Dia bukan kakakku, melainkan adikku.
  • 10. Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat mendahului induk kalimat. Contoh: Jika hari ini tidak hujan, saya akan dating. Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat jika anak kalimatnya itu mendahului induk kalimatnya. Contoh: Saya akan memaafkan, jika ia bertobat. Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Dia malas belajar. Oleh karena itu, dia tidak naik kelas.
  • 11. 3. Tanda baca titik koma (;) Kaidah penggunaannya sebagai berikut : Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara. Contoh: Matahari hamper terbenam; sinarnya yang kemerah-merahan; memantul di atas permukaan laut; indah sekali pemandangan ketika itu. Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Contoh: Sore itu kami sekeluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ayah sedang membaca Koran; ibu menjahit baju; saya asyik membersihkan taman di depan rumah.
  • 12. 4. Tanda baca titik dua (:) Kaidah penggunaannya sebagai berikut: Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perincian. Contoh:Ketua : Ahmad Wijaya, Sekretaris : Imam Tantowi Bendahara: Siti Khotijah Digunakan di anatara jilid atau nomor dan halaman, di antara bab dan ayat di dalam kitab suci, di antara judul dan sub judul, serta nama kata dan penerbit buku acuan. Contoh: Tempo, I (1971). 34:7 Surat Yasin:19 Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
  • 13. 5. Tanda hubung (-) Kaidah penggunaannya sebagai berikut : Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang di dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka dengan- an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan rangkap. Contoh: Se-Indonesia hadiah ke-2 tahun 50-an Menteri-Sekretaris-Negara sinar-X Men-PHK-kan Digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Contoh: di-smash, di-drill, mem-beckup, di-carge
  • 14. 6. Tanda Pisah (–) Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti “sampai ke“ atau “sampai dengan”. Penulisan tanda baca pisah (–)dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya. Contoh: 1920–1945 Tanggal 15—10 April 19970 (Samsudin), 1999:25—34 Samsudin (1999:25—34)
  • 15. 7. Tanda elipsis (…) Tanda ini digunakan untuk menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang hilang. Contoh: Sebab-sebab kemerosotan akhlak dikalangan mahasiswa…atau diteliti lebih lanjut.
  • 16. 8. Tanda kurung ((…)) Tanda ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Dalam buku KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Bab II pasal 10. Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contoh: Aku (sebuah puisi karangan Chairul Anwar) adalah puisi angkatan 45.
  • 17. 9. Tanda tanya (?) Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni kalimat yang membutuhkan jawaban. Contoh: Siapa yang membawa tas saya ? 10. Tanda seru (!) Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu! Ambilkan buku itu! Duduklah! Dasar mata keranjang!
  • 18. 11. Tanda kurung siku ( [] ) Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. Contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman 67-89]) 12. Tanda petik (“…..”) Tanda petik digunakan untuk mengakhiri petikan langsung . Contoh: Kata Toto,”Saya juga berpuasa.” “Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia”(Imran,1998)
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.  Yolanda apa alasan di beri tanda hubung pada penulisan kata ganti tuhan , kepada- Nya?  Arsyinda mengapa kalau kita disuruh membaca garis miring itu atau, kenapa tidak tanda koma ?  Latu tanda hubung dan tanda pisah bentuknya sama apa beda?