Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Tugas bahasa indonesia
1. TUGAS BAHASA INDONESIA
KERJA SAMA MEMBANGUN TEKS PANTUN
KELOMPOK 1:
AMBARVERAYANI
ASRI MULIANI
DESI LESTARI
ERINAFAHZIRA
MUTIARAFAJAR
GURU PEMBIMBING
DIANA PUSPITA SARI,S.Pd
3. MENGANALISIS ISI TEKS PANTUN
ANALISIS ADALAH:analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
Maka dapat di ambil contoh pada
A. PUISI LAMA
• Dinding habis rumah tlah usang
• tonggaklah tepuk semuanya.
• Tukang pedati tidak menenggang,
• rumput mati diberikannya.
4. A. Tema dan Amanat
Tema pantun ialah “orang yang kikir” , amanat ialah Janganlah pelit kepada orang lain.
Kalau mau memberikan suatu bantuan atau apapun kepada orang lain, usahakan yang
diberikan itu layak untuk diberikan.
B. Citra/Pengimajian
• Citra/Pengimajian dalam pantun di atas adalah citra penglihatan dilihat dari baris
“rumput mati diberikannya”. Citra penglihatan mampu memberi rangsangan kepada
indra penglihatan sehingga hal-hal yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat dari
kata ‘rumput mati’.
C. Rima
Rima pantun ialah a b, a b
• Dinding habis rumah tlah usang
• tonggaklah tepuk semuanya.
• Tukang pedati tidak menenggang,
• rumput mati diberikannya.
5. D. Diksi
• Pantun di atas terdiri dari 4 baris. Baris pertama dan kedua merupakan
sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi pantun.
Pemilihan kata yang digunakan dalam pantun di atas bermakna konotatif
atau tidak sebenarnya.
E. Irama
• Irama pantun sedang. Cara membacanya dipenggal menjadi dua bagian
yang sama. Misalnya, pada baris yang berbunyi Dinding habis rumah tlah
usang dibacanya dipenggal menjadi Dinding habis /rumah tlah usang. Di
antara penggalan itu, pembaca perlu jeda (berhenti) agak lama, dengan
intonasi tertentu, kemudian melanjutkan penggalan berikutnya.
F. Sudut Pandang
• Pantun berisi nasehat. Nasehat umumnya diberikan dari orang yang sudah
dewasa atau orang tua kepada orang yang muda atau anak-anak. Jadi,
sudut pandang pantun di atas ialah orang kedua.
6. Mengevaluasi teks cerpen
Evaluasi adalah proses terencana untuk mengetahui keadaan suatu
objek dengan menggunakan kriteria tertentu
Kriteria pantun ialah
oStruktur isi
oKaidah bahasa
7. Hubungan antara sampiran dan isi dalam sebuah pantun, tidak hanya
terletak pada
kesamaan rima: a-b-a-b, akan tetapi juga terletak pada kandungan
maknanya.
• Evaluasi pantun bertujuan untuk memberi penilaian pada pantun.
Penilaian berdasarkan struktur, kaidah pantun, dan pesan isi dari
pantun.
• Hujan turun langitpun kelam
Tak ada pohon untuk berteduh
Hati sakit bertambah dendam
kecewa yang lalu belumlah sembuh
8. Menata Struktur Teks Pantun
Dari rangkaian teks pantun, dapat dilihat kemahiran pelantunannya
dalam pemilihan kata yang digunakan. Pemilihan dan penyusunan kata
yang dilakukan sedemikian rupa dengan memberikan rima dan ritme
yang sepadan akan menghasilkan keindahan bunyi yang sempurna. Bila
setiap kata dalam pantun saling dipertukarkan letaknya, atau diganti
dengan kata lain dengan makna yang sama, pasti akan menimbulkan
kekacauan bunyi.
9.
10. Selain bentuk empat baris, ada pantun yang terdiri atas dua baris, enam baris, delapan baris, dan
bentuk berkait. Seperti yang terlihat pada contoh berikut.
Kura-kura dalam perahu, } sampiran
pura-pura tidak tahu. } isi
Pantun tersebut merupakan pantun yang terdiri atas dua larik atau baris dan bersajak a-a. Pantun
itu dikenal dengan sebutan karmina atau pantun kilat. Larik pertama pada pantun itu merupakan
sampiran dan larik keduanya merupakan isi.
Sudah gaharu cendana pula, } sampiran
sudah tahu bertanya pula. } isi
11. Pulau Pandan jauh ke tengah,
Gunung Daik bercabang tiga.
Hancur badan dikandung tanah,
budi yang baik dikenang juga.
Bentuk pantun lainnya yang perlu kalian ketahui adalah pantun berkait. Pantun berkait ini merupakan pantun yang terdiri
atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Larik kedua dan keempat pada setiap baitnya menjadi larik pertama dan
ketiga bait berikutnya. Jadi, struktur pantun berkait sangat kompleks dan unik. perhatikan contoh berikut.
Manggistan namanya kayu,
daunnya luruh menelentang.
Mahkota Raja Melayu,
turun dari bukit Seguntang.
12. Menurut kalian, apakah pada pantun diatasmasih terlihat
struktur dasar sebuah pantun, yaitu adanya sampiran dan
isi?
13. Setelah kalian mengamati struktur pantun berkait di atas dengan
cermat, tentu kalian menemukan keunikannya. Coba kalian cermati
larik kedua sampiran bait pertama akan menjadi larik pertama
sampiran bait kedua, larik keempat bagian isi bait pertama akan
menjadi larik ketiga isi bait kedua. Demikian selanjutnya struktur yang
sama berlaku pada bait ketiga dan keempat. Itulah sebabnya dikatakan
bahwa struktur pantun berkait lebih kompleks dan unik.
Bait I dan bait II merupakan satu kesatuan stanza (kumpulan larik sajak
yang menjadi satuan struktur sajak) yang utuh dengan mengusung satu
ide. Begitu pula halnya dengan bait III dan bait IV. Jadi, setiap satu
pantun berkait itu setidaknya terdiri atas dua bait yang berisi delapan
baris.
14. Dari berbagai uraian pengembangan struktur dasar teks pantun dalam
beberapa jenis pantun yang berbeda, seperti karmina, talibun, dan
pantun berkait, dapat diambil kesimpulan bahwa separuh pertama
dari jumlah baris yang ada pada setiap pantun merupakan sampiran,
dan separuh lainnya adalah isi. bahwa setiap pantun pasti memiliki
jumlah baris yang genap, sebab setiap sampiran selalu mempunyai
pasangan isi.