Biosistematika mempelajari keanekaragaman organisme dan hubungan antar organisme. Taksonomi mencakup klasifikasi dan penamaan organisme berdasarkan aturan internasional. Ada enam kingdom utama yaitu Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
2. Biosistematika adalah suatu cabang Biologi yang mempelajari
keanekaragaman organisme dan hubungan kekeberatan antar organisme
kehidupan
Keanekaragaman organisme atau biodiversity adalah keseluruan variasi makhluk
hidup yang terjadi karena adanya variasi gen, spesies, dan ekosistem pada suatu
individu
3. Tinjauan umum biosistematika mencakup kajian tentang taksonomi,
sistematika dan klasifikasi. Taksonomi mencakup beberapa tahapan antara lain :
1) klasifikasi/pengelompokkan individu menjadi suatu kelompok takson yang
selanjutnya akan digolongkan dalam kategori kelompok makhluk hidup tertentu;
2) pengelompokkan individu dilakukan berdasarkan hasil identifkasi dan
pemberian nama takson di dasarkan pada aturan penaaman internasional.
4. Seorang ilmuwanThomas Cavalier-Smith pada tahun 2004, mengelompokkan
dan mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 6 kingdom yaitu
1) Eubacteria,
2) Archaebacteria,
3) Protista,
4) Fungi,
5) Plantae, dan
6) Animalia.
5. Eubacteria merupakan organisme prokariotik, tidak mempunya inti dan
organel yang bermembran, uniseluler dan bersifat mikroskopik, dinding sel
tersusun dari peptidoglikon. Membentuk koloni, sebagai dekomposer, parasitik
dan patogenik, beberapa spesiesnya bersifat kemosintetik autotrof, beberapa
bersifat fotosintetik, ada yang berperan penting pada daur nitrogen dan daur
lainnya.
6. Archaebacteria, merupakan mikroorganisme bersel tunggal, organisme
prokariotik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda dengan
eubacteria. Bersifat metanogen, anaerob, dan dapat ditemukan pada tempat
kotor, sistem pencernaan hewan, halofil ekstrem, menempati lingkungan
bergaram, termoplek pada tempat panas, serta juga dapat ditemukan di
lingkungan
7. Kingdom protista adalah merupakan organisme eukariotik, ada yang
uniselular dan ada pula yang multiselular, dan umumnya bersifat aerob. Protozoa
dan algae berhabitat di perairan, baik air tawar, payau maupun air laut.
Protista disebut juga sebagai organisme eukariot pertama atau paling
sederhana. Kingdom protista bersifat polifiletik, dimana anggotanya berasal dari
berbagai jenis nenek moyang, diantaranya prostista mirip hewan (protozoa),
protista mirip tumbuhan (algae) dan protista mirip jamur.
8. Fungi atau jamur merupakan organisme eukariotik yang hidup pada tempat-
tempat yang lembap, air tawar, tempat yang asam, sedikit yang hidup di perairan
laut, dan adapula yang bersimbosis dengan Algae hingga membentuk lumut
kerak (lichenes).
9. c) tumbuhan biji /Spermatophyta.
Tumbuhan Spermatophyta/ tumbuhan berbiji, merupakan tumbuhan yang
memiliki suatu organ yang berupa biji, umumnya bersifat autotrof dan
melakukan fotosintesis.
10. Ciri-ciri morfologi jamur dijabarkan sebagai berikut :
a) Jamur tidak memiliki klorofil, hal inilah yang menyebabkan jamur tidak
dikelompokkan pada kingdom Plantae;
b) Sebagian besar jamur bersifat heterotrofik (mencerna makanan dengan enzim
yang disekresikan), ada juga yang bersifat saprofit (menyerap bahan organik
terlarut dari substrat mati);
c) Memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin dan polisakarida; d) Umumnya
multiseluler;
e) Tubuh terdiri dari struktur seperti benang yang panjang dan ramping disebut
hifa,
f) Jaringan hifa dikenal sebagai miselium.
11. Jamur bereproduksi dengan 3 cara yaitu;
1. Reproduksi Vegetatif, melibatkan proporsi somatik dari thallus jamur di mana
individu baru terbentuk tanpa produksi biji atau spora melalui meiosis atau
syngamy(pembuahan).
2. Reproduksi Aseksual, terjadi dengan pembentukan sel reproduksi khusus yang
disebut spora.
;3. Reproduksi Seksual, melibatkan fusi dua sel kelamin yang kompatibel atau
gamet dari strain yang berlawanan.
12. Plantae atau tumbuhan, merupakan organisme eukariotik fotoautotropik dan
multiselular. Umumnya berhabitat di darat, perkembangbiakan secara seksual
dan aseksualdan
Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, menggunakan klorofil untuk
fotosintesis. Pada umumnya plantae hidup di darat. Perkembangbiakannya bisa
secara kawin dan tidak kawin. Memiliki zat warna/kloroplas yang berisi klorofil/
makhluk autotroph.
13. Kingdom plantae terbagi memjadi 3 kelompok yaitu:
a) Lumut / Bryophyta,
merupakan merupakan tumbuhan yang hidup di tanah dan sangat
bergantung pada ketersediaan air untuk reproduksi seksualnya. Merupakan
tumbuhan bertalus karena tubuhnya belum memiliki akar, batang, dan daun
sejati, serta belum memiliki berkas pengangkut.
14. B) paku-pakuan / Pteridophyta,
Tanaman Paku / Pteridophyta merupakan merupakan salah satu tumbuhan
berkormus karena sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berpembulu karena sudah mempunyai
jaringan/berkas pengangkut xilem yang digunakan untuk mengangkut air dan
mineral dari akar ke daun dan berkas pengangkut floem, yang digunakan untuk
mengangkut hasil fotosintesis ke seluh tubuh tumbuhan.
15. Kingdom Animalia/ Dunia Binatang, Animalia atau hewan
adalah organisme yang memakan makhluk hidup lain untuk kebutuhan
makanannya. Makhluk hidup ini bersel banyak, memiliki inti sel eukariotik,
tidakmemiliki dinding sel, tidak berkloroplas, makhluk heterotroph, memiliki
jaringan yang menyusun sistem organ yang kompleks, umumnya dapat bergerak
karena adanya kontraksi otot, dan memiliki jaringan saraf sebagai koordinasi
respon terhadap rangsangan
16. Kingdom animalia secara umum diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu
1.vertebrata (hewan yang memiliki notochord)
Hewan vertebrata diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu :
a) Pisces atau ikan, merupakan hewan vertebara yang hidup di air dan bernafas
dengan insang, bersifat poikilotermik,
b) Amfibhia, merupakan hewan yang hidup di habitat akuatik maupun darat.
Tubuh terbagi menjadi kepala dan batang. Kulit amfibi lembab (tanpa sisik).
17. 2.Hewan invertebrata
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yaitu
1) Porifera dikenal dengan nama spons. Porifera disebut sebagai hewan berpori
dan diklasifikasikan menjadi: Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia
2) Coelenterata., disebut juga sebagai hewan berongga, coelenterata
diklasifikasikan menjadi Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa;
3) Plathyhelminthes atau disebut juga dengan cacing pipih. Cacing ini belum
mempunyai rongga tubuh (selomata) sehingga bentuknya pipih seperti daun/pita,
cacing ini diklasifikasikan menjadi Tubellaria, Monogenea, Trematoda, dan
Cestoda;
18. 4) Mollusca merupakan hewan yang bertubuh lunak, moluska diklasifikasikan
menjadi Polyplacophora, Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda;
5) Annelida merupakan cacing beruas dan bersifat selomata. Tubuhnya
bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang, sehingga disebut juga dengan
nama cacing gelang, diklasifikasikan menjadi kelompok oligochaeta, Polychaeta,
dan Hirudinea;
6) Nematoda disebut juga cacing giling atau cacing benang, Hidup sebagai
endoparasit pada hewan, tumbuhan, atau hidup bebas di dalam air dan tanah.