SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
1. Aturan pengisian tempat yang tersedia
Contoh:
Pada lomba lari 100 meter, empat anak
lolos ke putaran akhir, yaitu A(Adi),
B(Banu), C (Candra), dan D(Dodi).
Pada perlombaan tersebut disediakan dua
hadiah. Ada berapakah susunan pemenang
yang mungkin muncul pada akhir
pertandingan?
~ Aturan pengisian tempat yang tersedia
 jawab
Pemenang pertama dan kedua yang mungkin muncul,
dapat kita susun yaitu:
AB, AC, AD,BA,BC,BD,CA,CB,CD,DA,DB,dan DC.
Proses menentukan banyaknya susunan pemenang
secara umum mengikuti aturan sebagai berikut:
Langkah 1:
Ada 4 peserta lomba yang semuanya bisa keluar
sebagai juara pertama.
Langkah 2:
Satu orang sudah masuk garis akhir, masih ada 3
peserta lomba yang bisa menduduki juara kedua.
Jadi seluruhnya ada 4 x 3 = 12 (susunan pemenang yang mungkin terjadi)
Contoh 2
Amalia memiliki 4 buah kemeja, 2 buah
celana panjang dan 3 sepatu. Ada berpa
cara ia dapat berpakaian lengkap?
Jawab:
Kemeja yang dapat dipilih Amalia ada 4
cara, celana panjang 2 cara dan sepatu 3
cara.
Jadi, ada 4 x 2 x 3 = 24 cara amelia dapat berpakain lengkap
Dari uraian tersebut dapat kita peroleh suatu kesimpulan :
Jika terdapat buah tempat yang tersedia dengan:
n1 = banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama.
n2 = banyaknya cara mengisi tempat kedua, setelah tempat
pertama terisi.
n3 = banyaknya cara mengisi tempat ketiga, setelah tempat
pertama dan kedua terisi, dan
nk = banyaknya cara mengisi tempat ke – k, setelah tempat-
tempat sebelumnya terisi.
Maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia
adalah
Aturan ini yang dimaksud sebagai aturan pengisian tempat
yang tersedia atau kaidah perkalian.
n1 x n2 x n3 x … x
nk.
 Definisi dan Notasi faktorial
Definisi:
Hasil perkalian semua bilangan bulat positip
dari satu sampai dengan n disebut n faktorial,
dan diberi notasi n!.
jd n! = 1 x 2x 3 x … x (n-1) x n, atau
n! = n x ( n-1) x (n-2) x … x 2 x 1
dengan 1! = 1 dan 0! = 1
 Misalkan diadakan undian untuk memperebutkan 2 hadiah (hadiah I dan II). Jika yang
memperebutkan hadiah itu ada 3 orang (A, B, dan C), ada berapa cara kedua macam hadiah
itu dapat diberikan kepada para pemenang?.
 Jawab:
Menurut Prinsip Perkalian
= 3×2
 1
1
2
3 

)!
2
3
(
!
3


n
r
P
)!
r
n
(
!
n

=
3
2
P
3
2
P
Obyek
Eksp.
A
B
C
Cara Eksp.
Diundi untuk
memperebutkan 2 hadiah
A
B
C
B
C
A
C
A
B
(B,A) = permutasi ke-3 = p3
(A,B) = permutasi ke-1 = p1
(A,C) = permutasi ke-2 = p2
(C,A) = permutasi ke-5 = p5
(C,B) = permutasi ke-6 = p6
(B,C) = permutasi ke-4 = p4
...
...
...
...
...
...
S, n(S) =
3 cara
2 cara
3
2
P
Banyaknya cara: n(S) = = 3×2 = 6 =
=
Permutasi
Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama
Ada berapa cara untuk membuat susunan huruf yang berbeda dari kata
“MAMA”?.
Jawab
MMAA
MAMA
AMMA
AMAM
AAMM
MAAM
Ada 6 cara
cabang)
4
memuat
anggota
6
dari
anggota
masing
-
(masing
4
berlainan)
huruf
4
dari
huruf
4
permutasi
(banyaknya
4!
=
)
A
dan
A
dari
(permutasi
2!
)
M
dan
M
dari
(permutasi
2!
4!
2
1
2
1  =
2!
!
2
!
4
=
6 =
cabang
memuat
indeks
diberi
setelah
anggota
dari
g
sin
ma
g
sin
Ma
huruf
banyaknya
sesuai
indekas
diberi
A
dan
M
setelah
permutasi
Seluruh
4
6

Berapa banyak cara untuk membuat susunan huruf dari kata “KAKAKKU”?
Jawab
!
1
!.
2
!.
4
!
7
=
2
4
7
1
C 

7
4
C × ×
4
7
2
C 
1!
2!
!
4
!
7
1!
2!
!
4
2).(1)
.
(3
.
4)
.
5
.
6
.
7
(

=
7
)
1
,
2
,
4
(
P
Secara umum, dengan n1
= + n2 + + nk
n
.Banyaknya cara mengambil 2 huruf A dari (7 – 4) huruf sisanya ada , dan
banyaknya cara mengambil 1 huruf A dari (7 – 4 – 2) huruf sisanya ada
Maka menurut prinsip perkalian banyaknya cara untuk membuat susunan huruf dari
kata KAKAKKU ada:
7
4
C
4
7
2

C
2
4
7
1
C 

Karena ada 4K, 2A, dan 1U, maka banyaknya cara =
!
n
...
!
n
.
!
n
!
n
k
2
1
=
n
)
n
,
...
,
n
,
n
( k
2
1
P
Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama
7
)
1
,
2
,
4
(
P = = 105 cara
Secara matematika formal, banyaknya cara mengambil 4 huruf K dari 7
huruf ada
Permutasi Siklis
A
C B
C
B A
B
A C
Secara umum banyaknya
permutasi siklis dari n obyek =
n
siklis
P
Misalkan 3 orang anak A, B, dan C diminta naik ke permainan roda putar
Dari 3 tempat duduk pada permainan roda putar itu sebenarnya hanya ada 2
saja yang berbeda susunannya, yakni ABC dan ACB. Sehingga hanya ada 2
permutasi siklis.
Maka berarti ketiga permutasi siklis tersebut sama, yakni ABC = CAB = BCA. Untuk
melihat kesamaannya perhatikan bahwa:
CAB.CAB = BCA.BCA = ABC (Pandanglah A sebagai titik awal).
Secara umum banyaknya permutasi siklis dari n obyek = = (n – 1)!
 Jika kita inin menyusun kata yang terdiri 2 huruf, yang dipilih dari
huruf A, D, I, serta kata yang terbentuk boleh mengandung huruf
yang sama, maka kita akan mendapatkan kata:
AA, AD, AI, DD, DA, DI, II, IA, ID.
Jadi, banyaknya permutasi dua huruf yang diambil dari 3 huruf
dengan huruf- huruf itu boleh berulang ada 9 cara.
 Secara umum:
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang
tersedia (dengan tiap unsur yang tersedia boleh ditulis berulang)
adalah sebagai berikut:
dengan r < n
P (berulang) =nr
No Obyek Eksp. Cara Eksp. Kemungkinan yang dapat
hadir
1 O =
{A,B,C,D}
Diundang 2
orang wakilnya
untuk rapat
keluarga
AB = c1
AC = c2
AD = c3
BC = c4
BD = c5
CD = c6
2 O =
{A,B,C,D}
Diundang 3
orang wakilnya
untuk rapat
keluarga
ABC = c1
ABD = c2
ACD = c3
BCD = c4
4
2
P 4
2
C
4
2
C 4
2
P
Perhatikan bahwa
= x 2!
12 = 6 x 2!
6 × 2!
Total = = 12 = 6 × 2
= 6
2!
2!
2!
2!
2!
2!
AB dan BA
AC dan CA
AD dan DA
BC dan CB
BD dan DB
CD dan DC
c1 = AB
c2 = AC
c3 = AD
c4 = BC
c5 = BD
c6 = CD
Banyaknya
Permutasi
Jika elemen-elemen kombinasi
itu dipermutasikan
Macam
Kombinasi
Kombinasi k Unsur dari n Unsur dengan beberapa
unsur sama
Misal 4 bola akan yang diambil dari dalam kotak berisi 4 bola merah, 3
bolaputih dan 2 bola hijau.Empat bola yang diambil harus terdiri dari 2
bola merah, 1 bola putih dan 1 bola hijau.
Cara pengambilan ini merupakan masalah kombinasi k unsur dari n
unsur dengan beberapa unsur yang sama.
Sehingga total cara pemilihan 4 bola dari 9 bola adalah
4 C 2 . 3 C 1 . 2 C 1 cara.
 Misal terdapat n unsur yang terdiri dari q1, q2, q3, …, qn
Unsur q1 ada sebanyak n1, unsur q2 ada sebanyak n2, unsur q3 ada
sebanyak n3, …, unsur qe ada sebanyak ne, sehingga n1 + n2 + n3 + …+ ne =
n.
Dari n unsur tersebut akan diambil k unsur yang terdiri dari k1 unsur q1, k2
unsur q2, k3 unsur q3, …, ke unsur qe dengan k1 + k2 + k3 + … + ke = k.
Banyak cara pengambilan adalah:
n1 C k1 . n2 C k2 . n3 C k3 …. . ne C ke
Peluang Kejadian
 Percobaan, Ruang Sampel, Peluang suatu kejadian
)
A
(
fr
lim
n 

Kombinatorik
Adalah teknik menghitung banyaknya anggota ruang sampel dengan
:
1.Cara mendatar
2.Membuat tabel
3.Membuat diagram pohon
Peluang adalah nilai frekuensi relatif munculnya suatu peristiwa
dalam suatu eksperimen jika banyaknya percobaan tak terhingga.
P(A)=
Eksperimen (Percobaan Acak)
 Ada Obyek Eksperimen
 Ada Cara Eksperimen
 Ada Hasil-hasil Yang Mungkin (Titik-titik Sampel)
Obyek
Eksp.
Cara Eksp.
Hasil-hasil
Yang Mungkin
s1
s2
s3
s4
s5
S
S = Ruang Sampel = { s1 , s2 , s3 , . . . , s5 }
= Himpunan semua hasil yang mungkin
dalam eksperimen itu
s1 , s2 , s3 , . . . , s5 masing-masing
disebut titik sampel
s2
S
s1
s3 s4 s5
sn
S
A
s3
s2
s1
sm
S = Ruang Sampel
= Himpunan semua hasil yang mungkin terjadi
dalam eksperimen itu
= {s1 , s2 , s3 , . . . , sm , . . . , sn}
A = Suatu peristiwa dalam ruang sampel S
= {s1 , s2 , s3 , . . . , sm}
Prinsip Penjumlahan
P(A) = P({s1}) + P({s2}) + P({s3}) + . . . + P({sm})
= jumlah peluang masing-masing titik sampel
yang ada di dalamnya
Peluang Berdasar Pengambilan Sampel
 Pengambilan Sekaligus → Kombinasi
Pengulangan obyek eksp. tidak
dimungkinkan dan urutan tak
diperhatikan (tak punya makna)
 Pengambilan Satu Demi Satu
1. Tanpa Pengembalian → Permutasi
Pengulangan obyek eksp. tidak
dimungkinkan dan urutan
diperhatikan (punya makna)
2. Dengan Pengembalian → Bukan Permutasi dan
Bukan Kombinasi
Banyaknya
Eksp.
Frek.
Munculnya
s1 =
s2 s3
300 kali
3.000 kali
15.000 kali
30.000 kali
banyak kali
92
1.012
4.989
10.012
Fr (s1) ≈
105
991
5.007
9.984
Fr (s2) ≈
93
997
5.004
10.004
Fr (s3) ≈
3
1
3
1
1. Pengambilan Sekaligus
Hasil-hasil yang
mungkin
Obyek Eksp
Cara Ekp.
1 2 3
Eksp1: ambil acak
2 bola sekaligus
… s1
… s2
… s3
1 2
1 3
2 3
S
A
Ambil acak 2 bola sekaligus.
Hasil-hasil yang mungkin?
3
1
A
S
s2
s1 s3
P({s1}) = P({s2}) = P({s3}) =
Maka S berdistribusi seragam
3
1
S = {s1, s2 , s3 } = Ruang sampel hasil eksperimen
A = Peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil
= {s1, s3 } , n(A) = 2.
n(S) = = 3 .
3
2
C
P(A) =
)
S
(
n
)
A
(
n
3
2
2. Pengambilan Satu demi Satu Tanpa Pengembalian
Obyek Eksp
Cara Ekp.
1 2 3
Eksp 2 : ambil acak
2 bola 1 – 1 tanpa pengembalian
Ambil acak 2 bola 1 – 1 tanpa pengemb.
Hasil-hasil yang mungkin?
1
2
3
2
3
1
3
1
2
1 2 … s1
…
1 3 … s2
…
2 1 … s3
…
2 3 … s4
…
3 1 … s5
…
3 2 … s6
…
S
A
3 cara
2 cara
Hasil-hasil
yang mungkin
A
S
s6
s5
s4
s2
s1
s3
P({s1}) = P({s2}) = … = P({s6}) =
Maka S berdistribusi seragam.
6
1
S = {s1, s2 , s3 , . . . ,s6 } = Ruang sampel hasil eksperimen
A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil
= {s1, s3, s4 , s6 }
P(A) = = = .
n(S) = = =
)
S
(
n
)
A
(
n
6
4
3
2
3 × 2 6.
.
eksp
obyek
dari
obyek
P
3
2
3. Pengambilan 1 – 1 Dengan Pengembalian
Eksp2:ambil acak
2 bola 1-1 dengan pengemb.
Ambil acak 2 bola 1-1 dengan
pengembalian. Hasil-hasil yang mungkin?
I
Hasil-hasil yang
mungkin
S
II A
2
3
1 2 3
1
1 … s1
1 1
…
2 … s2
1 2
…
3 … s3
1 3
…
1 … s7
3 1
…
2 … s8
3 2
…
3 … s9
3 3
…
3 cara
3 cara
A
S
s7
s2
s6
s3
s4
s8
s1
s5
s9
S = {s1, s2 , s3, ... , s9} = Ruang sampel hasil eksperimen.
n(S) = 3 × 3 = 9
A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil.
= {s2, s4, s6 , s8 }
P(A) = = .
)
S
(
n
)
A
(
n
9
4
P({s1}) = P({s2}) = … = P({s9})
=
Maka S berdistribusi
seragam.
9
1
Frekuensi Harapan
Frekuensi Harapan suatu kejadian adalah hasil kali peluang kejadian
tersebut dengan banyaknya percobaan.
Fr(A) = P(A) . n dengan, Fr(A) = frekuensi harapan kejadian A
P (A) = peluang kejadian A
n = banyaknya percobaan
Contoh:
Peluang seorang anak terkena penyakit polio adalah 0,01, dari 8000 anak.
Berapa kira- kira yang terjangkit penyakit polio?
Jawab:
P(kenapolio) = 0,01, n= 8000
Fr(A) = P(kena polio) . n = 0,01 x 8000 = 80
Jadi, dari 8000 anak diperkirakan ada 80 anak yang terkena penyakit polio
)
(
1
)
(
1
)
(
'
'
A
P
A
P
n
a
n
a
n
n
n
a
n
A
P








A’
S
A
Jika A mempunyai a elemen, dan S
mempunyai n elemen maka A’ mempunyai
n-a elemen. Maka P(A’) adalah peluang
tidak terjadinya A.
Kejadian bukan A dari himpunan S ditulis
dengan simbol A’ (atau Ac) disebut
komplemen dari A.
1. Komplemen
2.Dua Kejadian Saling Lepas
.1
.4
A
.2
.5
.7
.3
.11
B
.6
.8
.9
.10
.12
S
Maka A = {2, 3, 5, 7, 11} dan B = {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
Sehingga
S={1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
A={kejadian mendapatkan bilangan
prima}
B={kejadian mendapatkan sedikitnya
bilangan 5}
Jika kita melihat hubungan antara , P(A) dan P(B), terdapat
irisan antara A dan B, yaitu {5, 7, 11} dan juga diperoleh
6
5
12
10
B)
(A
P 


)
( B
A
P 
12
3
)
( 
 B
A
P dan
)
(
)
(
)
(
)
(
12
3
12
8
12
5
12
3
8
5
12
10
)
(
B
A
P
B
P
A
P
B
A
P
B
A
P
















Jika suatu kejadian A dan B tidak bersekutu, dalam hal ini
=Ø, maka kita katakan dua kejadian tersebut adalah saling lepas. Untuk
kejadian saling lepas (saling asing)
)
(
)
(
)
( B
P
A
P
B
A
P 


Maka = P(Ø) = 0
)
( B
A 
Jika A dan B kejadian yang saling lepas maka
Contoh Soal :
1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali,
Jika A = {kejadian muncul mata dadu lebih dari 2}, tentukan P(A’) ?
Jawab :
Sebuah dadu dilemparkan satu kali, maka ruang sampelnya adalah:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Jika A = {kejadian muncul mata dadu lebih dari 2} = {3, 4, 5, 6}
Maka P(A) = 4/6 = 2/3
P(A’) = 1 – 4/6 = 2/6 = 1/3
2. Pada pengambilan 1 kartu secara acak dari 1 set kartu bridge, berapa
peluang mendapatkan kartu As atau King?
DUA KEJADIAN SALING BEBAS
Sekeping uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali. Kejadian munculnya sisi
angka pada uang logam dan kejadian munculnya mata 3 pada dadu adalah dua
kejadian yang tidak saling mempengaruhi.
Peluang dua kejadian A dan B yang yang saling bebas adalah:
P (A B) = P (A) . P(B)
Contoh :
Misal A = kejadian muncul mata dadu 3 pada pelemparan pertama, maka :
n(A) = 1, sehingga P(A) =
Misal B = kejadian muncul mata dadu 5 pada pelemparan kedua, maka:
n(B) = 1, sehingga P(B) =
Peluang A dan B: P( A B) = P(A) . P(B) =
6
1
)
(
)
(

S
n
A
n
6
1
)
(
)
(

S
n
B
n


36
1
6
1
.
6
1

1. Peluang tidak terjadinya A atau P(A’) adalah P(A’) = 1 – P(A)
)
(
)
(
)
( B
P
A
P
B
A
P 


Rangkuman
2. Jika A dan B kejadian yang saling lepas maka
3. Jika A dan B kejadian yang saling bebas maka
)
(
)
(
)
( B
P
A
P
B
A
P 


SEKIAN
TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA LAGI

More Related Content

Similar to ATURAN PENGISIAN TEMPAT

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukanisukani
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiMirabela Islami
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangRina Anggraini
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiFahrul Usman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawabanfondaessa
 
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaqhe2
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Alzena Vashti
 
26. peluang2.ppt
26. peluang2.ppt26. peluang2.ppt
26. peluang2.pptsulis231816
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptesilraja
 
Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Didik Sadianto
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasarantiantika
 

Similar to ATURAN PENGISIAN TEMPAT (20)

16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
16. modul peluang (probabilitas) pak sukani
 
Bab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasiBab 2 permutasi dan kombinasi
Bab 2 permutasi dan kombinasi
 
Pembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluangPembahasan contoh soal peluang
Pembahasan contoh soal peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Kuncijawaban
KuncijawabanKuncijawaban
Kuncijawaban
 
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x smaMateri matematik tentang peluang kelas x sma
Materi matematik tentang peluang kelas x sma
 
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
Kaidah pencacahan oleh Kelompok 1
 
26. peluang2.ppt
26. peluang2.ppt26. peluang2.ppt
26. peluang2.ppt
 
Diantra pdf
Diantra pdfDiantra pdf
Diantra pdf
 
Diantra pdf
Diantra pdfDiantra pdf
Diantra pdf
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
 
Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013Solusi uji coba osp 2013
Solusi uji coba osp 2013
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
 
26. peluang2.ppt
26. peluang2.ppt26. peluang2.ppt
26. peluang2.ppt
 
PELUANG
PELUANGPELUANG
PELUANG
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

ATURAN PENGISIAN TEMPAT

  • 1. 1. Aturan pengisian tempat yang tersedia Contoh: Pada lomba lari 100 meter, empat anak lolos ke putaran akhir, yaitu A(Adi), B(Banu), C (Candra), dan D(Dodi). Pada perlombaan tersebut disediakan dua hadiah. Ada berapakah susunan pemenang yang mungkin muncul pada akhir pertandingan? ~ Aturan pengisian tempat yang tersedia
  • 2.  jawab Pemenang pertama dan kedua yang mungkin muncul, dapat kita susun yaitu: AB, AC, AD,BA,BC,BD,CA,CB,CD,DA,DB,dan DC. Proses menentukan banyaknya susunan pemenang secara umum mengikuti aturan sebagai berikut: Langkah 1: Ada 4 peserta lomba yang semuanya bisa keluar sebagai juara pertama. Langkah 2: Satu orang sudah masuk garis akhir, masih ada 3 peserta lomba yang bisa menduduki juara kedua. Jadi seluruhnya ada 4 x 3 = 12 (susunan pemenang yang mungkin terjadi)
  • 3. Contoh 2 Amalia memiliki 4 buah kemeja, 2 buah celana panjang dan 3 sepatu. Ada berpa cara ia dapat berpakaian lengkap? Jawab: Kemeja yang dapat dipilih Amalia ada 4 cara, celana panjang 2 cara dan sepatu 3 cara. Jadi, ada 4 x 2 x 3 = 24 cara amelia dapat berpakain lengkap
  • 4. Dari uraian tersebut dapat kita peroleh suatu kesimpulan : Jika terdapat buah tempat yang tersedia dengan: n1 = banyaknya cara untuk mengisi tempat pertama. n2 = banyaknya cara mengisi tempat kedua, setelah tempat pertama terisi. n3 = banyaknya cara mengisi tempat ketiga, setelah tempat pertama dan kedua terisi, dan nk = banyaknya cara mengisi tempat ke – k, setelah tempat- tempat sebelumnya terisi. Maka banyaknya cara untuk mengisi k tempat yang tersedia adalah Aturan ini yang dimaksud sebagai aturan pengisian tempat yang tersedia atau kaidah perkalian. n1 x n2 x n3 x … x nk.
  • 5.  Definisi dan Notasi faktorial Definisi: Hasil perkalian semua bilangan bulat positip dari satu sampai dengan n disebut n faktorial, dan diberi notasi n!. jd n! = 1 x 2x 3 x … x (n-1) x n, atau n! = n x ( n-1) x (n-2) x … x 2 x 1 dengan 1! = 1 dan 0! = 1
  • 6.  Misalkan diadakan undian untuk memperebutkan 2 hadiah (hadiah I dan II). Jika yang memperebutkan hadiah itu ada 3 orang (A, B, dan C), ada berapa cara kedua macam hadiah itu dapat diberikan kepada para pemenang?.  Jawab: Menurut Prinsip Perkalian = 3×2  1 1 2 3   )! 2 3 ( ! 3   n r P )! r n ( ! n  = 3 2 P 3 2 P Obyek Eksp. A B C Cara Eksp. Diundi untuk memperebutkan 2 hadiah A B C B C A C A B (B,A) = permutasi ke-3 = p3 (A,B) = permutasi ke-1 = p1 (A,C) = permutasi ke-2 = p2 (C,A) = permutasi ke-5 = p5 (C,B) = permutasi ke-6 = p6 (B,C) = permutasi ke-4 = p4 ... ... ... ... ... ... S, n(S) = 3 cara 2 cara 3 2 P Banyaknya cara: n(S) = = 3×2 = 6 = = Permutasi
  • 7. Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama Ada berapa cara untuk membuat susunan huruf yang berbeda dari kata “MAMA”?. Jawab MMAA MAMA AMMA AMAM AAMM MAAM Ada 6 cara cabang) 4 memuat anggota 6 dari anggota masing - (masing 4 berlainan) huruf 4 dari huruf 4 permutasi (banyaknya 4! = ) A dan A dari (permutasi 2! ) M dan M dari (permutasi 2! 4! 2 1 2 1  = 2! ! 2 ! 4 = 6 = cabang memuat indeks diberi setelah anggota dari g sin ma g sin Ma huruf banyaknya sesuai indekas diberi A dan M setelah permutasi Seluruh 4 6 
  • 8. Berapa banyak cara untuk membuat susunan huruf dari kata “KAKAKKU”? Jawab ! 1 !. 2 !. 4 ! 7 = 2 4 7 1 C   7 4 C × × 4 7 2 C  1! 2! ! 4 ! 7 1! 2! ! 4 2).(1) . (3 . 4) . 5 . 6 . 7 (  = 7 ) 1 , 2 , 4 ( P Secara umum, dengan n1 = + n2 + + nk n .Banyaknya cara mengambil 2 huruf A dari (7 – 4) huruf sisanya ada , dan banyaknya cara mengambil 1 huruf A dari (7 – 4 – 2) huruf sisanya ada Maka menurut prinsip perkalian banyaknya cara untuk membuat susunan huruf dari kata KAKAKKU ada: 7 4 C 4 7 2  C 2 4 7 1 C   Karena ada 4K, 2A, dan 1U, maka banyaknya cara = ! n ... ! n . ! n ! n k 2 1 = n ) n , ... , n , n ( k 2 1 P Permutasi Dengan Beberapa Unsur Sama 7 ) 1 , 2 , 4 ( P = = 105 cara Secara matematika formal, banyaknya cara mengambil 4 huruf K dari 7 huruf ada
  • 9. Permutasi Siklis A C B C B A B A C Secara umum banyaknya permutasi siklis dari n obyek = n siklis P Misalkan 3 orang anak A, B, dan C diminta naik ke permainan roda putar Dari 3 tempat duduk pada permainan roda putar itu sebenarnya hanya ada 2 saja yang berbeda susunannya, yakni ABC dan ACB. Sehingga hanya ada 2 permutasi siklis. Maka berarti ketiga permutasi siklis tersebut sama, yakni ABC = CAB = BCA. Untuk melihat kesamaannya perhatikan bahwa: CAB.CAB = BCA.BCA = ABC (Pandanglah A sebagai titik awal). Secara umum banyaknya permutasi siklis dari n obyek = = (n – 1)!
  • 10.  Jika kita inin menyusun kata yang terdiri 2 huruf, yang dipilih dari huruf A, D, I, serta kata yang terbentuk boleh mengandung huruf yang sama, maka kita akan mendapatkan kata: AA, AD, AI, DD, DA, DI, II, IA, ID. Jadi, banyaknya permutasi dua huruf yang diambil dari 3 huruf dengan huruf- huruf itu boleh berulang ada 9 cara.  Secara umum: Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang tersedia (dengan tiap unsur yang tersedia boleh ditulis berulang) adalah sebagai berikut: dengan r < n P (berulang) =nr
  • 11. No Obyek Eksp. Cara Eksp. Kemungkinan yang dapat hadir 1 O = {A,B,C,D} Diundang 2 orang wakilnya untuk rapat keluarga AB = c1 AC = c2 AD = c3 BC = c4 BD = c5 CD = c6 2 O = {A,B,C,D} Diundang 3 orang wakilnya untuk rapat keluarga ABC = c1 ABD = c2 ACD = c3 BCD = c4
  • 12. 4 2 P 4 2 C 4 2 C 4 2 P Perhatikan bahwa = x 2! 12 = 6 x 2! 6 × 2! Total = = 12 = 6 × 2 = 6 2! 2! 2! 2! 2! 2! AB dan BA AC dan CA AD dan DA BC dan CB BD dan DB CD dan DC c1 = AB c2 = AC c3 = AD c4 = BC c5 = BD c6 = CD Banyaknya Permutasi Jika elemen-elemen kombinasi itu dipermutasikan Macam Kombinasi
  • 13. Kombinasi k Unsur dari n Unsur dengan beberapa unsur sama Misal 4 bola akan yang diambil dari dalam kotak berisi 4 bola merah, 3 bolaputih dan 2 bola hijau.Empat bola yang diambil harus terdiri dari 2 bola merah, 1 bola putih dan 1 bola hijau. Cara pengambilan ini merupakan masalah kombinasi k unsur dari n unsur dengan beberapa unsur yang sama. Sehingga total cara pemilihan 4 bola dari 9 bola adalah 4 C 2 . 3 C 1 . 2 C 1 cara.
  • 14.  Misal terdapat n unsur yang terdiri dari q1, q2, q3, …, qn Unsur q1 ada sebanyak n1, unsur q2 ada sebanyak n2, unsur q3 ada sebanyak n3, …, unsur qe ada sebanyak ne, sehingga n1 + n2 + n3 + …+ ne = n. Dari n unsur tersebut akan diambil k unsur yang terdiri dari k1 unsur q1, k2 unsur q2, k3 unsur q3, …, ke unsur qe dengan k1 + k2 + k3 + … + ke = k. Banyak cara pengambilan adalah: n1 C k1 . n2 C k2 . n3 C k3 …. . ne C ke
  • 15. Peluang Kejadian  Percobaan, Ruang Sampel, Peluang suatu kejadian ) A ( fr lim n   Kombinatorik Adalah teknik menghitung banyaknya anggota ruang sampel dengan : 1.Cara mendatar 2.Membuat tabel 3.Membuat diagram pohon Peluang adalah nilai frekuensi relatif munculnya suatu peristiwa dalam suatu eksperimen jika banyaknya percobaan tak terhingga. P(A)=
  • 16. Eksperimen (Percobaan Acak)  Ada Obyek Eksperimen  Ada Cara Eksperimen  Ada Hasil-hasil Yang Mungkin (Titik-titik Sampel) Obyek Eksp. Cara Eksp. Hasil-hasil Yang Mungkin s1 s2 s3 s4 s5 S S = Ruang Sampel = { s1 , s2 , s3 , . . . , s5 } = Himpunan semua hasil yang mungkin dalam eksperimen itu s1 , s2 , s3 , . . . , s5 masing-masing disebut titik sampel s2 S s1 s3 s4 s5
  • 17. sn S A s3 s2 s1 sm S = Ruang Sampel = Himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dalam eksperimen itu = {s1 , s2 , s3 , . . . , sm , . . . , sn} A = Suatu peristiwa dalam ruang sampel S = {s1 , s2 , s3 , . . . , sm} Prinsip Penjumlahan P(A) = P({s1}) + P({s2}) + P({s3}) + . . . + P({sm}) = jumlah peluang masing-masing titik sampel yang ada di dalamnya
  • 18. Peluang Berdasar Pengambilan Sampel  Pengambilan Sekaligus → Kombinasi Pengulangan obyek eksp. tidak dimungkinkan dan urutan tak diperhatikan (tak punya makna)  Pengambilan Satu Demi Satu 1. Tanpa Pengembalian → Permutasi Pengulangan obyek eksp. tidak dimungkinkan dan urutan diperhatikan (punya makna) 2. Dengan Pengembalian → Bukan Permutasi dan Bukan Kombinasi
  • 19. Banyaknya Eksp. Frek. Munculnya s1 = s2 s3 300 kali 3.000 kali 15.000 kali 30.000 kali banyak kali 92 1.012 4.989 10.012 Fr (s1) ≈ 105 991 5.007 9.984 Fr (s2) ≈ 93 997 5.004 10.004 Fr (s3) ≈ 3 1 3 1 1. Pengambilan Sekaligus Hasil-hasil yang mungkin Obyek Eksp Cara Ekp. 1 2 3 Eksp1: ambil acak 2 bola sekaligus … s1 … s2 … s3 1 2 1 3 2 3 S A Ambil acak 2 bola sekaligus. Hasil-hasil yang mungkin? 3 1 A S s2 s1 s3 P({s1}) = P({s2}) = P({s3}) = Maka S berdistribusi seragam 3 1 S = {s1, s2 , s3 } = Ruang sampel hasil eksperimen A = Peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil = {s1, s3 } , n(A) = 2. n(S) = = 3 . 3 2 C P(A) = ) S ( n ) A ( n 3 2
  • 20. 2. Pengambilan Satu demi Satu Tanpa Pengembalian Obyek Eksp Cara Ekp. 1 2 3 Eksp 2 : ambil acak 2 bola 1 – 1 tanpa pengembalian Ambil acak 2 bola 1 – 1 tanpa pengemb. Hasil-hasil yang mungkin? 1 2 3 2 3 1 3 1 2 1 2 … s1 … 1 3 … s2 … 2 1 … s3 … 2 3 … s4 … 3 1 … s5 … 3 2 … s6 … S A 3 cara 2 cara Hasil-hasil yang mungkin A S s6 s5 s4 s2 s1 s3 P({s1}) = P({s2}) = … = P({s6}) = Maka S berdistribusi seragam. 6 1 S = {s1, s2 , s3 , . . . ,s6 } = Ruang sampel hasil eksperimen A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil = {s1, s3, s4 , s6 } P(A) = = = . n(S) = = = ) S ( n ) A ( n 6 4 3 2 3 × 2 6. . eksp obyek dari obyek P 3 2
  • 21. 3. Pengambilan 1 – 1 Dengan Pengembalian Eksp2:ambil acak 2 bola 1-1 dengan pengemb. Ambil acak 2 bola 1-1 dengan pengembalian. Hasil-hasil yang mungkin? I Hasil-hasil yang mungkin S II A 2 3 1 2 3 1 1 … s1 1 1 … 2 … s2 1 2 … 3 … s3 1 3 … 1 … s7 3 1 … 2 … s8 3 2 … 3 … s9 3 3 … 3 cara 3 cara A S s7 s2 s6 s3 s4 s8 s1 s5 s9 S = {s1, s2 , s3, ... , s9} = Ruang sampel hasil eksperimen. n(S) = 3 × 3 = 9 A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil. = {s2, s4, s6 , s8 } P(A) = = . ) S ( n ) A ( n 9 4 P({s1}) = P({s2}) = … = P({s9}) = Maka S berdistribusi seragam. 9 1
  • 22. Frekuensi Harapan Frekuensi Harapan suatu kejadian adalah hasil kali peluang kejadian tersebut dengan banyaknya percobaan. Fr(A) = P(A) . n dengan, Fr(A) = frekuensi harapan kejadian A P (A) = peluang kejadian A n = banyaknya percobaan Contoh: Peluang seorang anak terkena penyakit polio adalah 0,01, dari 8000 anak. Berapa kira- kira yang terjangkit penyakit polio? Jawab: P(kenapolio) = 0,01, n= 8000 Fr(A) = P(kena polio) . n = 0,01 x 8000 = 80 Jadi, dari 8000 anak diperkirakan ada 80 anak yang terkena penyakit polio
  • 23. ) ( 1 ) ( 1 ) ( ' ' A P A P n a n a n n n a n A P         A’ S A Jika A mempunyai a elemen, dan S mempunyai n elemen maka A’ mempunyai n-a elemen. Maka P(A’) adalah peluang tidak terjadinya A. Kejadian bukan A dari himpunan S ditulis dengan simbol A’ (atau Ac) disebut komplemen dari A. 1. Komplemen
  • 24. 2.Dua Kejadian Saling Lepas .1 .4 A .2 .5 .7 .3 .11 B .6 .8 .9 .10 .12 S Maka A = {2, 3, 5, 7, 11} dan B = {5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12} Sehingga S={1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12} A={kejadian mendapatkan bilangan prima} B={kejadian mendapatkan sedikitnya bilangan 5} Jika kita melihat hubungan antara , P(A) dan P(B), terdapat irisan antara A dan B, yaitu {5, 7, 11} dan juga diperoleh 6 5 12 10 B) (A P   
  • 25. ) ( B A P  12 3 ) (   B A P dan ) ( ) ( ) ( ) ( 12 3 12 8 12 5 12 3 8 5 12 10 ) ( B A P B P A P B A P B A P                 Jika suatu kejadian A dan B tidak bersekutu, dalam hal ini =Ø, maka kita katakan dua kejadian tersebut adalah saling lepas. Untuk kejadian saling lepas (saling asing) ) ( ) ( ) ( B P A P B A P    Maka = P(Ø) = 0 ) ( B A  Jika A dan B kejadian yang saling lepas maka
  • 26. Contoh Soal : 1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali, Jika A = {kejadian muncul mata dadu lebih dari 2}, tentukan P(A’) ? Jawab : Sebuah dadu dilemparkan satu kali, maka ruang sampelnya adalah: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} Jika A = {kejadian muncul mata dadu lebih dari 2} = {3, 4, 5, 6} Maka P(A) = 4/6 = 2/3 P(A’) = 1 – 4/6 = 2/6 = 1/3 2. Pada pengambilan 1 kartu secara acak dari 1 set kartu bridge, berapa peluang mendapatkan kartu As atau King?
  • 27. DUA KEJADIAN SALING BEBAS Sekeping uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali. Kejadian munculnya sisi angka pada uang logam dan kejadian munculnya mata 3 pada dadu adalah dua kejadian yang tidak saling mempengaruhi. Peluang dua kejadian A dan B yang yang saling bebas adalah: P (A B) = P (A) . P(B) Contoh : Misal A = kejadian muncul mata dadu 3 pada pelemparan pertama, maka : n(A) = 1, sehingga P(A) = Misal B = kejadian muncul mata dadu 5 pada pelemparan kedua, maka: n(B) = 1, sehingga P(B) = Peluang A dan B: P( A B) = P(A) . P(B) = 6 1 ) ( ) (  S n A n 6 1 ) ( ) (  S n B n   36 1 6 1 . 6 1 
  • 28. 1. Peluang tidak terjadinya A atau P(A’) adalah P(A’) = 1 – P(A) ) ( ) ( ) ( B P A P B A P    Rangkuman 2. Jika A dan B kejadian yang saling lepas maka 3. Jika A dan B kejadian yang saling bebas maka ) ( ) ( ) ( B P A P B A P   