Etika berkomunikasi utama bagi resepsionis adalah mengatur volume dan nada suara, tidak menyela pembicaraan, serta fokus pada topik yang dibicarakan. Resepsionis juga harus menatap lawan bicara, menggunakan bahasa sopan dan positif, serta bersikap profesional. Dengan menerapkan etika-etika tersebut, resepsionis dapat melayani tamu dengan baik dan mempertahankan citra perusahaan.
2. Intoduction
• Reseptionis dan operator yang handal adalah
mereka yang mampu mengatasi segala masalah
yang timbul di bagian lobi kantor/ bagian muka
perusahaan (front office) dan selalu tampil
menarik, sopan, ramah, serta profesional.
• Seorang resepsionis memiliki kewajiban untuk
menjaga image kantor dan mewakili keramahan
pelayanan suatu tempat. Oleh karena itu,
seseorang yang bekerja sebagai resepsionis
bukanlah dipilih secara sembarangan, melainkan
mereka harus memiliki profesionalitas.
3. Introduction ...
• Etika berkomunikasi resepsionis di tempat kerja tidak
jauh berbeda dengan saat di kehidupan sehari-hari.
Hanya saja tentunya seorang resepsionis harus
memperhatikan kepada siapa ia sedang bicara.
Tentunya berkomunikasi harus dilakukan dengan
bahasa yang formal berbeda dari saat berkomunikasi
dengan rekan sesama karyawan.
• Begitu juga saat berkomunikasi dengan
tamu/pengunjung ke kantor/perusahaan misalnya.
Meskipun usia mereka lebih muda, bukan berarti bisa
seenaknya menggunakan bahasa santai dan gaul, tapi
ada etikanya karena bagaimanapun juga orang
tersebut adalah tamu yang harus dilayani.
4. 1. Mengatur Volume serta Nada Bicara
2. Tidak Menyela Pembicaraan
3. Fokus Terhadap Topik yang Dibicarakan
4. Menatap Lawan Bicara
5. Menggunakan Bahasa yang Sopan dan
Positif
6. Berpikiran Positif dan Terbuka
7. Bersikap Profesional
Etika Berkomunikasi
Bagi Receptionist
5. • Etika berkomunikasi utama bagi resepsionis
adalah mengatur volume dan nada suara sebaik
mungkin.
• Orang lain akan lebih suka mendengarkan
seseorang berbicara dengan volume yang tidak
terlalu tinggi maupun terlalu rendah, dan nada
suara yang baik adalah menenangkan dan santun.
• Mengatur volume dan nada suara yang sesuai
dapat memberikan dampak positif terhadap
orang yang diajak bicara. Pendengar dapat
mungkin merasa tersinggung apabila volume suara
resepsionis terlalu tinggi, karena kesannya seperti
sedang marah. Sedangkan jika volumenya terlalu
rendah, pendengar akan sulit menangkap apa yang
sedang dibicarakan, yang kemudian berujung
pada miscommunication.
1. Mengatur Volume serta Nada Bicara
7. • Dalam etika berkomunikasi resepsionis, bukan hanya skill
berbicara yang harus diutamakan, tapi juga kemampuan
mendengar yang baik. Komunikasi akan berjalan lancar
apabila kedua belah pihak sama-sama mendengarkan dan
mengutarakan pendapat. Dalam kata lain komunikasi dua
arah, bukan hanya satu arah saja.
• Meskipun ada bagian yang dirasa kurang pas dengan
pendapat diri sendiri, sebaiknya ditahan dulu sampai
lawan bicara selesai mengutarakan pendapatnya.
Selain supaya komunikasi dapat berjalan seimbang,
dua arah, tapi juga sebagai bentuk kesopanan
terhadap lawan bicara. Suka menyela ucapan orang lain
dinilai kurang sopan, dan bukannya tidak mungkin orang
lain akan berpikir kalau lawan bicaranya punya attitude
buruk.
2. Tidak Menyela Pembicaraan
8. • Etika berkomunikasi bagi resepsionis berikutnya
adalah dengan fokus pada topik yang tengah
dibicarakan. Ketika sedang bicara dengan
seseorang sudah pasti ada topik tertentu
yang dibicarakan. Memang tidak ada
salahnya sedikit melenceng ke topik lain,
akan tetapi sebaiknya itu hanya digunakan
sebagai selingan saja.
• Ketika sedang membicarakan suatu topik,
hindari untuk menambahkan topik tentang
pribadi meskipun ada sangkut pautnya. Dengan
begini, lawan bicara akan dapat menilai bahwa
etika berkomunikasi resepsionis ini baik.
3. Fokus Terhadap Topik yang
Dibicarakan
9. • Gesture atau pola tubuh saat berkomunikasi juga
penting untuk diperhatikan bagi seorang
resepsionis.
• Bentuk nyata dari menghargai orang lain saat
berkomunikasi tidak hanya ditunjukkan dengan
cara bicara saja, tapi juga bahasa tubuh. Salah
satunya adalah dengan menatap kepada lawan
bicara.
• Mendengarkan dan berbicara sambil menatap
lawan bicara akan membuat lawan bicara merasa
dihargai dan diperhatikan.
• Etikanya. Berikan tatapan dengan ramah dan
terfokus, jangan melotot atau memicing tajam, itu
hanya akan membuat lawan bicara merasa tidak
nyaman dan malah berujung emosi.
4. Menatap Lawan Bicara
10. • Komunikasi bertujuan untuk menghindari
kesalahpahaman. Terutama saat berkomunikasi
dengan tamu/pengunjung.
• Pengunjung atau tamu tentunya ingin dihargai
dan dihormati. Pada saat bicara dengan mereka,
etikanya dengan menggunakan bahasa yang
sopan dan positif (tidak seperti saat berbicara
dengan teman atau saudara).
• Hal tersebut mengingat resepsionis adalah
representasi dari image institusi/organisasi/kantor
5. Menggunakan Bahasa yang Sopan
dan Positif
11. • Berpikiran positif dan terbuka sangat mudah
diucapkan, tapi cukup sulit untuk dipraktekkan.
• Sifat berpikiran positif dan terbuka wajib dimiliki
oleh setiap orang terutama resepsionis saat
berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, tidak
hanya terjadi komunikasi satu arah, tapi dua
arah, sama-sama saling mengutarakan
pendapat, serta sama-sama bersedia untuk
mendengarkan.
6. Berpikiran Positif dan Terbuka
12. Berpikiran Positif dan Terbuka ...
• Mengutarakan pendapat pribadi memang sangat
mudah, tapi tidak sama halnya ketika
mendengarkan perkataan/pendapat orang lain.
Setiap orang memiliki pandangan sendiri terhadap
segala sesuatu, yang juga berkaitan erat dengan
pemahaman pribadi orang yang bersangkutan.
• Seseorang harus open minded untuk dapat menerima
pendapat dari sudut pandang orang lain. Orang
dengan berpikiran terbuka berarti memiliki toleransi
yang tinggi terhadap perbedaan pendapat, dan
toleransi ketika berkomunikasi ini adalah salah satu
bentuk dari etika berkomunikasi.
14. • Positive thinking will create a positive attitude
and mindset in you.
• Positive Thinking makes you stay motivated
and achieve more in less time.
• With positive thinking you attract great
relationships and people to your life.
• People that have a positive thinking mindset
are more confident and inspires other people
around you.
The Benefits of Positive Thinking
15. The Benefits of Positive Thinking
• There are many more benefits like, not
giving up easily.
• Staying focus
• Positive Thinking puts the “Law of Attraction”
to work for you
• You will feel more confident, happy,
motivated, more energy and you will be
unstoppable.
You can also learn to harness the power of
positive thinking by meditating and visualizing.
Positive Thinking
16. • Yang tak kalah penting dari etika berkomunikasi
bagi resepsionis adalah dengan bersikap
profesional. Bersikap profesional di sini
maksudnya adalah dengan tidak mencampurkan
masalah pribadi dengan pekerjaan. Saat
berkomunikasi dengan tamu/pengunjung,
pastikan untuk tidak membawa masalah
pribadi.
• Apalagi jika harus berkomunikasi dengan klien atau
customer. Mereka akan merasa tidak nyaman
apabila pembicaraan masalah pekerjaan malah
melenceng ke masalah pribadi. Mereka tidak perlu
tahu dan tidak seharusnya tahu. Oleh karena itu
saat berkomunikasi seorang resepsionis harus
bersikap profesional.
7. Bersikap Profesional