Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, yang mencakup pentingnya komunikasi dalam kehidupan dan pekerjaan, prinsip-prinsip komunikasi efektif seperti empati dan keterbukaan, serta tips untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi seperti mendengarkan secara aktif dan memahami sudut pandang orang lain. Dokumen ini juga membahas manfaat komunikasi baik di internal perusahaan maupun eksternal untuk
17. PERSOALAN KOMUNIKASI
• Maksud kita melaporkan kejadian di pekerjaan tetapi ditanggapi
sebuah keluhan oleh atasan
• Maksud kita ada humor untuk mencairkan suasana tetapi dianggap
hinaan bagi orang lain
• Maksud kita ada mengapresiasi teman, menghormati dengan
bertanya soal keluarga, pekerjan dll, tetapi dianggap kepo, sok
campur urusan pribadi.
• Maksud kita bertanya kdetailan pekerjaan, tetapi ditanggapi ribbet
sama yang lainnya.
• Pernahkah kita memberi nasihat ? Disambut pertobatan tetapi
disenyumin sinis sama yang lain ?
18. BAGAIMANA KITA ?
• KAPAN TERAKHIR KITA BERKOMUNIKASI
DENGAN ORANG TUA ?
• BERAPA LAMA RATA RATA KITA
BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK ? DENGAN
PASANGAN HIDUP ? DALAM SEHARI, SEBULAN
?
• DI KANTOR SEBERAPA SERING KITA
BERKOMUNIKASI DENGAN ATASAN, REKAN
KERJA, ANAK BUAH ? UNTUK HAL YANG
SANGAT FUNDAMETAL TENTANG PEKERJAAN ?
• PERNAHKAN KITA MENDAPATKAN ANAK BUAH
YANG MEMINTA KITA UNTUK MEMBERIKAN
PENDAPAT BERKENAAN DENGAN PROBLEM-
NYA ?
• SEBERAPA SERING KITA SECARA PERSONAL
MENYAPA ANAK BUAH DENGAN KATA YANG
PENUH KEGEMBIRAAN ?
19. PERTANYAAN BERIKUTNYA ,
DIPEKERJAAN ANDA
• SEBERAPA SERING KITA
KONFLIK ?
• SEBERAPA SERING KITA
KALAH DALAM NEGOSIASI ?
• SEBERAPA SERING KITA
MISSCOMUNICATION ?
DENGAN REKAN SEKERJA,
ATASAN, BAWAHAN ATAU
CLIENT
• PERNAHKAN KITA MARAH
DAN UJUNGNYA MENYESAL
?
20. PERTANYAAN BERIKUTNYA ,
DIPEKERJAAN ANDA
• Mari Cek di HP, anda seberapa
sering dia berdering untuk
keluarga, pekerjaan, networking
dan rekan kerja
• Mari cek di hp anda, adakah no
telp relasi bisnis/eksternal anda
? Seberapa banyak ?
• Seberapa sering kita
melakukan kerjasama, meeting,
• Pernahkah ada problem dalam
membangun relasi eksternal
dan internal ?
21. MANFAAT KOMUNIKASI
DI PERUSAHAAN
• Sebagai seorang manajer/karyawan/pimpinan diperusahan, memiliki
kewajiban untuk mampu berkomunikasi.
• Kemampuan berkomunikasi sangat membantu melakukan delegasi
pekerjaan, memimpin rapat,menyampaikan pendapat, memberikan
motivasi kepada anggota tim, mengembangkan tim kerja, dan tentu
saja, menjalin komunikasi dengan semua kolega internal dan ekteral
dan tentunya membangun kolaborasi.
22. MANFAAT KOMUNIKASI
DI PERUSAHAAN
• Sebagai seorang kepala cabang, . Sebuah bank sangat dituntut untuk
memiiki kemampuan dalam komunikasi
• Kemampuan berkomunikasi sangat membantu melakukan kerjasama,
kolaborasi, networking dengan bagian ekternal perusahaan.
24. KONSEP KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare
atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik
bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain,
berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada
orang lain tersebut menjadi miliknya.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32. 1.REPUTASI ~> Reputasi dibangun berdasarkan pengalaman selama
Anda berbisnis. Reputasi pun bisa terlihat dari penampilan Anda
sebagai Penjual. Tanpa adanya reputasi, tak ada yang namanya
Transaksi.
2.TESTIMONI ~> Testimoni adalah cerita baik customer terhadap
produk yang Anda jual. Semakin banyak testimoni yang Anda
dapatkan, semakin menunjukkan bahwa produk/jasa yang kita jual
benar-benar bagus dan berkualitas.
3.PRESENTASI ~> Presentasi adalah cara Anda menawarkan
produk/jasa dan membangun kedekatan dengan calon pembeli Anda.
Kalau Anda kurang percaya diri, bagaimana mungkin orang akan
tertarik kepada penawaran Anda?!
4.DIFERENSIASI ~> Diferensiasi mengacu pada hal-hal pembeda
yang membuat produk/jasa Anda unik dan memiliki value (nilai) yang
lebih dibandingkan produk/jasa sejenis dari pesaing Anda. Perkuat
diferensiasi produk/jasa Anda agar orang betul-betul melirik
produk/jasa yang Anda tawarkan.
CORPORATE CREDIBILITY
33. • KARAKTER KITA PADA
DASARNYA adalah gabungan
dari kebiasaan-kebiasaan kita.
“taburkanlah gagasan,
tuailah perbuatan; taburlah
perbuatan, tuailah kebiasaan;
taburlah kebiasaan, tuailah
karakter; taburlah karakter,
tuailah nasib, (personal
credibility)“
36. • LIMA HUKUM KOMUNIKASI EFEKTIF
The 5 Inevitable Laws of Effective Communication :
respect, empathy, audible, clarity, humble, disingkat
REACH yg artinya meraih.
Hal ini relevan dgn Prinsip KI , yakni sbg upaya
bagamana meraih perhatian, pengakuan, cinta
kasih, simpati, maupun respon positif dari orang
lain.
37. RESPECT
Sikap menghargai setiap individu yang
menjadi sasaran pesan yg kita
sampaikan. Rasa hormat dan saling
menghargai merupakan hukum pertama
dlm kita berkomunikasi dengan org lain.
Ingat : prinsipnya manusia ingin dihargai
dan dianggap penting.
Jika kita hrs mengkritik / memarahi
seseorang, lakukan dgn penuh respek
thd harga diri dan kebanggaan
seseorang.
38. EMPATHY / empati
Yaitu kemampuan kita
untuk menempatkan diri
kita pada situasi atau
kondisi yg dihadapi oleh
orang lain.
39. AUDIBLE
Maknanya : dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik.
Jika empati berarti kita hrs mendengar
terlebih dahulu ataupun mampu
menerima umpan balik dgn baik,
maka audible berarti : pesan yg kita
sampaikan dpt diterima oleh
penerima pesan.
40. CLARITY
Adalah kejelasan dari pesan itu
sendiri shg tidak menimbulkan
multi interpretasi atau berbagai
penafsiran yg berlainan.
- Atau berarti keterbukaan dan
transparansi. Silahkan ulang
44. Enam C dalam memberikan
informasi dengan baik
Memberikan Informasi dengan Baik
Clear Concise
Courteous
Complete
Correct
Concrete
45. Memberikan Informasi dengan baik
Clear
Concise
• Apakah anda telah menggunakan kata-kata yang familiar,
kalimat yang singkat?
• Apakah anda hanya mengeluarkan satu pendapat dalam
setiap kalimat?
• Apakah anda telah menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh pendengar?
• Apakah anda telah menyentuh inti dari pesan
tersebut?
• Apakah anda telah berkata secukupnya, dan tidak
bertele-tele?
• Apakah anda telah menghindari kata-kata dan frase
“basa-basi” yang tidak ada gunanya?
46. Memberikan Informasi dengan Baik
Courteous
Complete
• Apakah anda telah memberikan seluruh fakta?
• Apakah anda telah mencakup hal-hal yang essensial?
• Apakah anda telah menjawab seluruh pertanyaannya?
• Apakah anda telah merencanakan apa yang akan anda
katakan?
• Apakah anda telah menggunakan kata-kata positif
dan sopan?
• Apakah anda telah menggunakan kata-kata “Saya
mengerti”, “silakan”, dan “terima kasih” dalam
pembicaraan anda?
• Apakah Anda merasa senang mendengarkan apa
yang anda telah katakan?
47. Memberikan Informasi dengan Baik
Correct
Concrete
• Apakah anda telah mengecek kebenaran seluruh
fakta?
• Apakah anda telah mengeja nama pendengar
dengan benar?
• Apakah anda telah membuktikan semua bilangan
dan jumlah?
• Apakah anda telah memberikan contoh detil yang
konkrit mengenai apa yang dibutuhkan oleh
pendengar?
• Apakah anda telah memberikan ilustrasi dan
metafora yang membuat penjelasan Anda menjadi
lebih konkrit?
48. Memberikan Informasi dengan Baik
• Gunakan kata-kata yang tepat, mengesankan dan
nyata
• Dukung kata-kata anda dengan bantuan secara visual
• Berikan ilustrasi yang mudah dipahami
• Gunakan “bahasa” yang digunakan orang lain
Ketika memberikan informasi………
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58. TIPS BERKOMUNIKASI
EFEKTIF
• MILIKILAH MINAT BERKOMUNIKASI
DENGAN ORANG LAIN. KENALI
KEPERCAYAAN DAN NILAI BUDAYA
MEREKA YANG UNIK.
• PAHAMI BAHASA VERBAL DAN
NONVERBAL MEREKA DAN NILAI-NILAI
YANG MELEKAT PADA BAHASA
TERSEBUT.
• MILIKILAH EMPATI TERHADAP ORANG
LAIN. COBALAH MELIHAT SESUATU DARI
PERSPEKTIF MEREKA.
• TUNDALAH PENILAIAN ANDA ATAS
PERILAKU KOMUNIKASI ORANG LAIN.
• HINDARI STEREOTIP ATAS ORANG LAIN.
• MILIKILAH PERSEPSI YANG AKURAT
DENGAN MENDENGARKAN ORANG LAIN
SECARA HATI-HATI.
59. KOMUNIKASI YANG SESUNGGUHNYA
TERJADI KETIKA KITA MENDENGARKAN
DAN BERUSAHA MEMAHAMI. MELIHAT IDE
DAN SIKAP MENURUT SUDUT PANDANG
ORANG LAIN, MERASAKAN DAN
BERUSAHA MENGERTI ORANG LAIN,
MENANGKAP APA YANG DIBICARAKAN
BERDASARKAN POLA PIKIRNYA.
60. MEMPERBAIKI CARA
MENDENGARKAN
• BERSABAR
• SEDIAKAN WAKTU
• MEMPERHATIKAN DENGAN
BAIK
• BERSIAP UNTUK
MENDENGARKAN
• JANGAN BEREAKSI
BERLEBIHAN TERHADAP
PESAN
• JANGAN BERPURA-PURA
• JANGAN KEASYIKAN DENGAN
PIKIRAN SENDIRI
61.
62. •Memanfaatkan Generasi Tua (>50)
Berdasarkan survei terbaru, generasi berusia 50
tahun ke atas memiliki keinginan kuat untuk
mewariskan tanggung jawab mereka dan membantu
generasi muda meraih keberhasilan.
Bahkan, 80 persen yang masih bekerja berkata bahwa
mereka bersedia menjadi mentor bagi generasi muda
di bidang yang sama dengan mereka meskipun harus
merelakan waktu luangnya.
Hal ini dibuktikan dalam riset tambahanyang
menemukan bahwa generasi tua cenderung terjun ke
bidang pendidikan, layanan kesehatan, pemerintahan,
dan organisasi nirlaba dalam kariernya, memperkuat
gagasan bahwa pekerjaan mereka lebih mengacu
pada kepuasan pribadi dan menghubungkan mereka
dengan lingkungan yang lebih besar.
Baby Boomer (1950-1969) dan Senior (Sebelum 1946)
63. Tantangan.
Sementara mereka bersemangat dalam membimbing,
memahami perbedaan komunikasi antara generasi
muda dan tua adalah hal yang sangat penting
Menurut Marston. “Generasi muda tidak mau
mendengarkan dan belajar dalam cara yang diinginkan
oleh generasi tua,” kata Marston. “Generasi muda lebih
menyukai solusi cepat untuk mengatasi masalah,
sedangkan menurut mereka, bimbingan adalah proses
yang terlalu panjang.
Masalah lainnya adalah bahwa generasi tua
menginginkan sikap hormat dari generasi muda, dan
jika mereka tidak melihat sikap tersebut, jangan harap
untuk mendapatkan bimbingan.”
Jika tantangan ini terpenuhi, generasi Boomer dan
Senior cenderung menjadi karyawan yang efisien,
aktif, loyal, dan andal, yang memberikan kinerja bagus
di bidang layanan pelanggan dan mengajar
64. •Saran. Berikan gambaran tentang manfaat kepada
mereka(>50), serta peluang untuk belajar, mengajar,
dan merasa dihargai.
•Berikan pemahaman manfaat, dan empathi terhadap
generasi muda, akan keterlambatan dalam proses
aktivitas
65. Kelebihan. Untuk kelompok ini, penelitian menemukan bahwa
keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi menjadi
salah satu aspek terpenting dalam bekerja, terlebih jika
dibandingkan dengan rekan kerja mereka dari generasi baby
boomer.
Peluang pelatihan, pengembalian dana pendidikan, dan tunjangan
kerja juga lebih diutamakan. Rasa bangga dalam bekerja adalah
hal yang penting bagi generasi X, menurut studi terbaru,
sebagaimana gaji dan bonus yang layak, waktu cuti, stabilitas
keuangan, dan budaya perusahaan yang baik.
Dalam survei terbaru, meskipun mereka berkata bahwa liburan
adalah hal yang penting, kesempatan tersebut sering kali mereka
lewatkan dengan kerja sebagai alasannya.
Mereka juga bersemangat dalam bekerja, menganggap bahwa
kemampuan untuk “membuat perbedaan” adalah hal yang
penting dalam kepuasan kerja. Selain itu, para eksekutif dalam
poling terbaru menyebut Gen X sebagai “pejuang paling keras”
dalam pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan generasi
lainnya.
Gen X (1970-1979)
66. •Tantangan. Jika budaya kerja Anda tidak sesuai, Gen X
akan merasa bahwa mereka tidak berkembang sehingga
tidak bersemangat dalam bekerja. Para ahli menemukan,
mereka cenderung bekerja dengan baik saat sendiri, yang
dapat berdampak positif dan negatif, serta menikmati
kebebasan dan otonomi. Sebagian besar memiliki semangat
kewirausahaan yang tinggi, dan mungkin saja keluar untuk
mencapai keinginannya jika merasa tidak puas.
•Saran. Beri mereka peluang untuk terlibat. Marston
menambahkan, menawarkan “tanggung jawab dan gaji
yang layak serta penjadwalan fleksibel untuk mengurus
anak“ juga penting.
Gen X (1965-1983)
67. Hidup di zaman serba instan membuat para millennial punya karakteristik
yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka yang saat ini berusia
18-34 tahun itu memang diketahui lebih mudah mempelajari hal baru,
paham teknologi, kreatif, dan multitasking. Sayangnya, orang-orang mud
tersebut juga ingin segala suatu yang serba cepat sehingga cepat bosan sa
bekerja.
Millennial pun diketahui sulit untuk berkonsentrasi dalam jangka panjang.
Pambudi mengungkap hal tersebut membuat mereka tidak betah saat harus
di-training dalam waktu tiga hari seperti generasi sebelumnya. Karenanya,
saat ini cukup banyak perusahaan yang memberikan modul online sehingga
pegawai dapat mengatur sendiri waktu pelatihan.
Dulu orangtua kita nggak apa-apa kalau tidak dapat promosi karena dikasih
rumah, dan lain-lain. Generasi berikutnya kalau nggak dipromosikan akan
pindah, ekspektasinya tiga sampai lima tahun.
Selain ingin kariernya cepat melesat, seringnya berpindah perusahaan juga
dilandasi karena sifat mementingkan diri sendiri. Millennial saat ini lebih loya
pada profesionalitas dan kariernya sendiri dari pada perusahaan yang
mempekerjakan. Agar mereka bisa betah, diharapkan perusahaan bisa
menciptakan suasana kerja yang millennial inginkan. Misalnya dengan
menerapkan peraturan yang tidak kaku dan simpel.
MILLENIAL (GENERASI Y)
68. BaikituGenerasiMilenialdanGenerasiZsama-samapenggunaaktifsmartphone,hanyasajawaktu
penggunannyalebihlamaGenerasiZ
Sama halnya dengan Facebook (IG), Bioskop masih setia dikunjungi oleh
Generasi Millenial. Memanfaatkan teknologi, Generasi Z lebih memilih
nonton film dengan live streaming
Urusan perut Generasi Milenial sangat mengikuti makanan apa saja yang
sedang tren. Sedangkan Generasi Z lebih mengedepankan kepraktisan
asalkan perut kenyang
Travelling dengan backpacker lebih senang dilakukan oleh para Generasi
Milenial. Kontradiktif dengan Generasi Z yang lebih suka bawa kendara
pribadi karena tidak terbiasa naik angkutan umum.
Belanja online sudah menjadi habit bagi Generasi Milenial, dan itu tidak
berlaku bagi Generasi Z karena mereka kurang percaya dengan layanan
belanja secara online
Generasi Milenial terkenal dengan banyak bakat yang dimiliki masing-
masing personal. Lain halnya dengan Generasi Z yang kebanyakan dari
mereka senang bekerja untu dirinya sendiri atau enterpreneur
71. KOMUNIKASI
Vokal (38%)
Suara yang kita sampaikan
(Intonasi)
Verbal (7%)
Pesan
/ucapan/kata-kata
yang kita kirimkan
Visual (55%)
Bahasa Tubuh kita
Menurut penelitian Albert Mehrabian, kesuksesan komunikasi manusia itu ditentukan oleh bagaimana
Anda melakukan komunikasi. Jika ada pesan yang disampaikan dirasakan bertentangan oleh si penerima,
maka dia akan lebih percaya pada (sesuai urutan) : 1. Bahasa tubuh, 2. Intonasi dan 3. Verbal/ucapan
73. 1.KOMUNIKASI OBJEKTIF
Komunikasi objek yang paling umum adalah
penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari
jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini
dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe.
74. BATIK
• APAPUN WARNA
BATIK ANDA,
MAKA BAWAHAN
BERCELANA
HITAM
• LENGAN PANJANG
• SEPATU
FANTOFEL
BERSEMIR
• KAOS KAKI
SENADA DENGAN
WARNA CELANA
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82. 2.Sentuhan: Haptik adalah bidang
yang mempelajari sentuhan sebagai
komunikasi nonverbal.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman,
menggenggam tangan, berciuman, sentuhan
di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan
lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi
ini menyampaikan pesan tentang tujuan
atau perasaan dari sang penyentuh.
Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu
perasaan pada sang penerima sentuhan,
baik positif ataupun negatif
83. Geraka tubuh : Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau
gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah,
isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya
digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase,
misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk
mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu;
menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk
menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau
menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk
melepaskan ketegangan.[
84.
85. Postur
Foto ini diambil Oktober 2005
pada era kepemimpinan
President George W. Bush
Senator Arlen Specter & Harriet
Miers, keduanya kandidat ketua
Mahkamah Agung .
Bisakah Anda tebak, siapa pemenangnya
?
86. Postur
Tanpa kata-kata dan bahkan gerakan,
postur tubuh saat berbicara dapat
menunjukkan bahwa kita :
• Percaya diri
• Antusias
• In Control
87. Postur
• Berdiri seimbang : tegak, dibuka selebar
bahu
• Bahu, lutut, leher & rahang tidak tegang
• Posisi tangan disamping & terbuka
88. Gestur
Gestur yang benar adalah bahasa
tubuh yang sangat powerful untuk
memperkuat kata-kata yang
diucapkan.
4 Tipe Gestur :
Deskriptif
Empatik
Sugestik
Prompting/Doronga
n
89.
90.
91. Ekspresi Wajah
• Audiens lebih sering melihat wajah kita
dibandingkan dengan mendengar apa
yang kita sampaikan
• Ekspresi wajah merepresentasikan
perilaku, perasaan dan emosi
• Pastikan kontak mata dengan audiens
• Senyum adalah ekspresi positif
termudah
94. • Gesture
(sikap yang ditunjukkan oleh
gerakan anggota tubuh)
merupakan sikap atau pose tubuh
pemeran yang mengandung makna.
Latihan gesture dapat digunakan
untuk mempelajari dan
melahirkan bahasa tubuh.
95. • Gesture bersifat alamiah, lebih murni,
dan orang bisa mengetahui apa yang
disampaikan jika komunikasi verbal
diikuti oleh bahasa non-verbal melalui
bahasa tubuh. Pemakaian gesture ini
mengajak seseorang untuk
menampilkan variasi bahasa atau
bermacam-macam cara
mengungkapkan perasaan dan
96. • Akan tetapi, gesture tidak dapat
menggantikan bahasa verbal sepenuhnya.
• Sedang beberapa orang menggunakan
gesture sebagai tambahan dalam kata-kata
ketika melakukan proses komunikasi.
Gesture sangat penting dalam public
speaking. Setiap orang memiliki gesture
yang unik ketika menyampaikan sesuatu di
hadapan orang lain. Gesture membuat
pembicaraan lebih hidup karena pembicara
tidak hanya mengandalkan vocal saja.
97. FUNGSI GESTURE ADALAH:
1. Meningkatkan pemahaman
• Dengan gesture, peserta lebih mudah
memahami apa yang disampaikan
oleh pembicara. Sebab dia
memberikan gambaran visual
terhadap materi yang
disampaikannya.
98. 2. Menunjukkan ciri khas
• Gesture bisa memberikan ciri khas
kepada pembicara. Anda pasti
mengenal Ustad Maulana yang
sering muncul di TV setiap pagi.
Ustad tersebut memiliki gesture yang
unik sehingga diingat oleh audien.
99. 3. Memudahkan penjelasan
• Gesture yang tepat memudahkan
pembicara dalam memberikan
penjelasan kepada audien. Dia bisa
menggerakkan tangan maupun
anggota tubuh untuk memberikan
ilustrasi.
100. 4. Menunjukkan emosi
• Emosi bisa ditunjukkan melalui
gesture. Anda pasti bisa
membedakan antara gesture orang
marah dengan gesture orang sabar.
Orang yang sedang emosi biasanya
banyak melakukan gesture. Misalkan
tangan mengepal.
101. 5. Menarik perhatian
• Gesture bisa digunakan untuk
menarik perhatian audien. Sebab
gesture bisa mengalihkan pandangan
audien dan tertuju kepadanya.
102. SEJUMLAH GESTURE YANG
HARUS DILATIH. APA SAJA?
1. Buka lengan anda.
• Untuk meningkatkan kepercayaan diri
selama melakukan presentasi, anda
dapat membuka dada dan lengan anda
sambil berdiri dengan postur yang
tegak. Selain membangun kesan
welcome, posisi ini akan membuat anda
untuk bernafas lebih baik dan sedikit
demi sedikit anda akan merasa lebih
rileks.
103. 2. Senyum.
• Senyuman membuat audiens merasa
nyaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa
senyum adalah senjata utama untuk
mendapatkan hati seseorang,
siapapun.
104. 3. Pandang mata audience anda.
• Karena anda sedang menyampaikan informasi, maka
sebarkan pandangan anda ke audiens agar informasi
anda sampai ke tujuan. Beberapa waktu yang lalu
seorang praktisi Jiujitsu memberi saran yang sangat
bagus tentang berkomunikasi, terutama berdebat.
Salah satu tips untuk mempengaruhi audiens adalah
memandang titik di antara kedua mata lawan ketika
kita sedang menyampaikan informasi. Sedangkan saat
lawan kita berargumen, alihkan pandangan ke
gerakan bibir mereka. Coba praktekkan, kemudian
tebak kenapa harus demikian?
105. 4. Tetap tenang, mulai dengan gesture
yang kecil.
• Dengan cara ini, audience akan
melihat anda sebagai orang yang
percaya diri dan perlahan akan mulai
percaya kepada informasi yang anda
sampaikan.
106. 5. Jalan.
• Untuk membawa presentasi ke bagian yang
lebih lanjut, gunakan space ruang yang tersedia
dengan berjalan (kecuali jika anda berdiri di
podium 1×1). Contohnya, anda memiliki 4 poin
utama untuk presentasi. Saat anda selesai
dengan poin pertama, gunakan langkah kecil
saat anda mulai berbicara poin kedua. Langkah
kecil anda akan mensinkronisasi presentasi
anda secara signifikan. Lagipula, kebanyakan
orang cenderung untuk berpartisipasi bila
mereka merasa dekat.
107. 6. Gunakan gesture yang bervariasi.
• Untuk menjaga perhatian audience,
kadang kita perlu menggunakan
gesture yang bervariasi. Misalnya
gerakan besar untuk poin-poin
klimaks. Maka, latih gesture dari
kepala, tangan dan jari anda.
108. 7. Hanya gunakan gesture yg
menunjukkan keterbukaan.
• Misalnya selalu membuka tangan
dan hindari memasukkan tangan
kedalam saku atau menyilangkan
tangan di dada.
109. 8. Jawab bertanyaan dengan sedikit
“pause”
• Pada saat ada pertanyaan, cobalah
untuk tidak langsung menjawab
pertanyaan tersebut. Sedikit “pause”
akan memberikan bumbu drama dan
membangun interest audiens anda.
Baru kemudian jawab dengan
menatap langsung ke mata audiens.
110. 9. Mengangguk & mengangkat jempol
• untuk membuat audience yakin
dengan informasi anda, terkadang
perlu menggunakan gesture yang
positif seperti mengangguk dan
mengangkat jempol (y).
111. 10. Tunjuk diri sendiri ketika mengucap
kalimat positif.
• Tahukah anda bahwa anda dapat
membangun kesan selama presentasi?
Caranya, gunakan gesture yang
menunjuk diri sendiri secara halus
ketika anda menyebut kalimat positif
seperti hebat, luar biasa, dan sukses.
Sedangkan ketika mengutarakan
kalimat negatif, lemparkan tangan anda
menunjuk keluar.