2. • Di era ekonomi digital yang berlangsung saat ini, telah
terjadinya :
Perubahan perilaku pembelian konsumen, yang
kesemuanya berakhir pada pemikiran bagaimana agar
produk yang dihasilkan dapat terjual dengan baik dan
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat saat ini.
Perusahaan tidak bisa terlepas dari pemanfaatan kemajuan
teknologi digital dan tidak juga bisa lepas dari pertimbangan
agar terjadinya nilai tambah atas produk yang akan
memberikan kepuasan bagi konsumen dan loyalitas
pelanggan, yang merupakan tambang emas jangka panjang
bagi perusahaan.
Introduction
3. Masyarakat saat ini cenderung belanja secara:
• Umumnya berkelompok,
• Mencari tahu pendapat orang lain,
• Tidak akan membuat keputusan sebelum mereka
mendiskusikannya dengan orang-orang yang mereka percaya atau
sebelum mendapat info yang jelas dari posting-an public pigure
yang mereka percayai.
• Senang terhadap hal-hal yang memberikan kesan seakan-akan
“sesuatu itu terbatas”,
• Suka adanya keterlibatan dalam penciptaan dan pengembangan
produk maupun layanan (product co-creator).
• Pemesanan & pembayaran secara online (Sistem Cashless/COD)
• Cenderung mementingkan kecepatan & ketepatan, dan
kepraktisan & fleksibilitas.
• Menyukai produk mutahir dan keluaran terbaru
Purchasing Habits
4. • Five Forces Analysis (Mc. E.Porter):
Source: Adapted from M. E. Porter,
Competitive Strategy, Free Press,
1980, p. 4.
Threat of
substitutes
Potential
entrants
Threat of
entrants
Suppliers
Bargaining
power
Substitutes
Buyers
Bargaining
power
COMPETITIVE
RIVALRY
Five forces analysis
Persaingan
6. Peta Kompetitor
• Peta kompetitor merupakan salah satu alat
analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi kompetitor.
• Identifikasi kompetitor merupakan suatu hal
yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
mendefinisikan perusahaan pesaing yang
menawarkan produk serupa dan melayani
pelanggan yang sama dengan harga yang tidak
jauh berbeda.
7. • Melalui analisis peta kompetitor suatu perusahaan
dapat melihat kondisi persaingan dalam suatu industri
dengan melihat semua perusahaan yang menawarkan
layanan sejenis ataupun tidak sejenis yang
menargetkan konsumen yang sama.
• Identifikasi persaingan dapat dilihat dari dua sudut
pandang, yaitu sudut pandang industri dan sudut
pandang pasar.
• Analisis peta kompetitor bertujuan untuk
mengidentifikasi kompetitor langsung ataupun tidak
langsung yang dilihat dari segi aktivitas penawaran dari
perusahaan dalam industri tersebut.
Peta Kompetitor ….
8. • Persaingan terbesar perbankan saat ini
adalah bermunculannya berbagai flatform
Financial Technology (Fintech) dengan
aktivitas bisnis berbasis digital.
• Keberadaan Fintech disinyalir akan
menggerus sekitar 30% hilangnya pekerjaan
di bidang perbankan ritel.
Contoh:
Persaingan Perbankan dengan Fintech
9. • Fintech (teknologi keuangan) merupakan teknologi
dan inovasi baru yang diciptakan dengan tujuan
untuk memudahkan masyarakat, yang dewasa ini
kian bersaing dengan layanan keuangan
konvensional.
• Dalam rangka membuka akses keuangan yang lebih
luas bagi masyarakat yang tidak bisa mengakses
perbankan konvensional, Indonesia sebagai salah
satu negara yang sudah mengadopsi fintech, telah
menunjukkan perkembangan di berbagai sektor
mulai dari lending online, personal finance,
pembiayaan, remitansi, investasi ritel, crowd
funding, insurtech, dan lain sebagainya.
Contoh:
Persaingan Perbankan ….. Fintech
10. • Di Indonesia, pada tahun 2006-2007 mencatat ada
7% pengguna fintech.
• Pada tahun 2017 terjadi kenaikan hingga 78%. Total
nilai transaksi fintech di Indonesia pada tahun 2016
adalah Rp.202,7 triliun. Nilai ini meningkat sebanyak
24,6% dari tahun sebelumnya.
• hingga tahun 2018 nilai transaksi untuk fintech peer-
to-peer lending, sudah mencapai Rp.26 triliun.
Contoh:
Persaingan Perbankan ….. Fintech
11. • Per April 2019 ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
berhasil mencatat 106 entitas yang merupakan
para penggerak resmi di dalam industri Fintech.
Perusahaan yang kebanyakan bergerak di
bidang peer-to-peer lending ini jumlahnya terus
bertambah seiring berjalannya waktu.
• Selain itu, munculnya Asosiasi Fintech Indonesia
menjadi bukti bahwa keberadaan teknologi baru ini
semakin diakui.
• Asosiasi ini bertujuan untuk menyediakan rekan
bisnis yang terpercaya untuk saling bekerjasama
membangun ekosistem layanan jasa keuangan
yang sehat di Indonesia.
Contoh:
Persaingan Perbankan ….. Fintech
12. Inovasi Fintech: Pembayaran Non-Tunai
• Industri teknologi finansial (tekfin/ fintech) di Indonesia
masih didominasi oleh sektor payment (pembayaran).
• Hal ini sesuai temuan Consumer Payment Attitudes
Study 2016 dari Visa, yang menyebutkan adanya
perkembangan signifikan dimana 80% masyarakat
Indonesia lebih suka menggunakan pembayaran non-
tunai dibandingkan dengan uang tunai. Angka ini lebih
tinggi dibadingkan tahun 2015 yang baru mencapai
69%.
• Pergeseran preferensi penggunaan layanan
pembayaran non-tunai utamanya banyak ditemukan
pada masyarakat yang memang mulai tidak bisa lepas
dari gadget.
13. • Fintech pembayaran tak berhenti berevolusi karena
sejalan dengan laju teknologi. Sebelumnya, kartu ATM
(Anjungan Tunai Mandiri/Automated Teller Machine)
berhasil mendorong gerakan non-tunai. Hanya dengan
menggesekkan kartu ATM di mesin EDC dan
memasukkan PIN maka transaksi pembayaran pun
beres.
• Kartu kredit pun menjadi alternatif pembayaran yang
umum digunakan karena menawarkan banyak
keuntungan, salah satunya promo seperti cicilan 0
persen hingga potongan harga atau cashback di
merchant.
Inovasi Fintech::
Pembayaran Non-Tunai …..
14. • Namun, teknologi terus bergerak maju. Saat ini, layanan
tekfin pembayaran pun sudah lebih beragam. Mulai dari
e-money, e-wallet, hingga pembayaran melalui kode QR
(Quick Response) sudah dapat dinikmati oleh
masyarakat.
• Di pasar yang sudah lebih maju, inovasi tekfin
pembayaran bahkan sudah berkembang hingga
teknologi pengenalan wajah (face recognition system)
yang memungkinkan seseorang melakukan transaksi
pembayaran melalui pindai wajah.
Inovasi Fintech::
Pembayaran Non-Tunai …..
15. • Varian tekfin pembayaran juga merambah ke pasar
modal melalui aplikasi. Misalnya, Sambil melakukan
investasi di reksadana pasar uang, masyarakat bisa
juga bisa memanfaatkan dana yang ada di reksadana
tersebut untuk pembayaran non-tunai, seperti di
e-commerce dan pembayaran-pembayaran lainnya.
• Menggunakan teknologi contact-less module yang
lebih nyaman, cepat, dan mudah, pembayaran non-
tunai yang ditawarkan oleh tekfin memungkinkan
pembayaran dilakukan semudah menyentuhkan (tap)
e-money atau dengan satu klik dari e-wallet yang
dibenamkan di sebuah ponsel pintar.
Inovasi Fintech::
Pembayaran Non-Tunai …..
16. • Tidak dapat dipungkiri, pembayaran non-tunai berhasil
memikat masyarakat melalui segala kemudahan dan
kenyamanan yang ditawarkan.
• Pembelian dan pembayaran kini bisa dilakukan kapan
saja dan dimana saja.
• Didukung sistem mutasi dan pelaporan yang bersifat
real time, teknologi ini juga dapat membantu pengguna
untuk momonitor langsung pengeluaran mereka dan
mengatur pengeluaran dengan lebih bijak.
• Di sisi lain, pembayaran non-tunai juga bisa
meminimalkan kerugian akan kehilangan uang, sekaligus
menghidari aksi kejahatan fisik.
Inovasi Fintech::
Pembayaran Non-Tunai …..
17. • Potensi pengembangan mobile payment terbuka
lebar dan lebih banyak masyarakat bisa terlibat
dalam layanan keuangan digital.
• Penggunaan uang elektronik (e-money) untuk
pembayaran berbasis ponsel pintar (mobile
payment) dapat memaksimalkan transaksi sehari-
hari, tidak hanya di sektor ritel formal, tapi juga
untuk mendorong sektor perdagangan informal.
Inovasi Fintech::
Pembayaran Non-Tunai …..