Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Paparan prof. sri moertiningsih adioetomo ph.d (fgd 10 maret lamhannas ri)
1. Pengelolaan Bonus Demografi
Guna Meningkatkan Daya Saing
Bangsa Dalam Rangka Ketahanan
Nasional
Prof Sri Moertiningsih Adioetomo
Guru Besar Ekonomi Kependudukan FEB UI.
Disajikan dalam FGD Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI
Direktorat pengkajian sosial budaya
Jakarta, 10 Maret 2015.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 1
2. Isi Paparan
1. Meluruskan pengertian Bonus Demografi
2. Bonus Demografi tidak otomatis memicu pertumbuhan ekonomi
3. Syarat untuk memetik bonus demografi
4. Bagaimana mengelola?
5. Perlunya sinergi antar pemangku kepentingan.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 2
3. Kesalahan Umum Tentang Bonus Demografi
• Banyak yang mengira bahwa bonus demografi baru akan terjadi tahun
2020-2035
• Padahal itu adalah nilai dependensi rasio yang terendah sebelum
rasionya meningkat lagi karena jumlah lansia
• Dari tahun 1980 sampai 2035 dependensi rasio menurun terus karena
menurunnya jumlah anak-anak, tahun 2035 dependensi rasio
meningkat lagi karena jumlah lansia yang meningkat.
• YANG BENAR:
• BONUS DEMOGRAFI TELAH TERJADI SEJAK AKHIR 1980AN KARENA
KB DAN PENINGKATAN USIA HARAPAN HIDUP.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 3
4. Bonus demografi SUDAH MULAI 1980 dan berakhir
2030, karena peningkatan jumlah lansia
1971 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2035
Jumlah anak 5,6 4,7 3,3 2.3
2.6
(2012)
2,26
2.1
(2.25)
1,35
Usia harapan
hidup
45,7 52,2 59,8 65,4 69,8 71,5 72,2 72,4
Dependensi
rasio
86 79,1 67,8 54,7 50,5 47,7 46,9 47,3
Tahun 1971, dengan 5-6 anak per wanita, sebelum ada KB ,
satu 100 penduduk. Menurun terus karena KB menjadi 50,5
anak yang ditanggung 100 penduduk usia kerja
Mulai
mening
kat
karena
peningk
atan
jumlah
lansia
Sumber: SM Adioetomo, Sensus Penduduk 1971-2010, Proyeksi Penduduk 2010-2035 (BPS, Bappenas,
UNFPA, 2014).10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 4
5. Jendela peluang adalah bonus demografi terendah,
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebelum bonus
demografi berakhir.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Persentase
Bonus Demografi dan Jendela Peluang, Indonesia 1950-2050
Bonus Demografi
< 15 thn
65+thn
jendela
peluang
Sri Moertiningsih Adioetomo
Calculated from UN Population Projection 2008
<15 + >65+
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 5
6. Mengapa disebut bonus?
• Bonus demografi tidak secara otomatis menciptakan BONUS.
• Disebut bonus atau dividend (demographic dividend) adalah
berkurangnya biaya investasi tumbuh kembang anak karena
jumlahnya berkurang (disbanding jumlah usia kerja) sehingga dana
bisa dialihkan untuk investasi yang lebih produktif.
• Yakni investasi untuk mengembangkan modal manusia yang lebih
berkualitas, sejak dalam kandungan, seribu hari pertama
kehidupan, agar kelak tercipta tenaga kerja yang berkualitas,
berkompentsi, tranmpil dan berdaya saing memicu pertumbuhan
ekonomi.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 6
7. Perlu upaya bersinergi mengelola Bonus
Demografi dan memanfaatkan Jendela Peluang
Perubahan
Struktur Umur
Penduduk,
meningkatnya
penduduk usia
kerja Investasi
Pendidikan
dgn skill dan
kompetensi
dan utk
penyerapan
tenaga kerja
Pekerja sehat
produktif
dimulai dari
kecukupan
pangan dan
gizi, kespro
Good
Governance
kondusif untuk
investasi
penciptaan
lapangan
kerja.Kebijakan
Ekonomi
kondusif untuk
penciptaan
lapangan kerja
dan kredit
mikro
Pertumbuhan
Ekonomi
Peningkatan
Kesejahteraan
Source: SM Adioetomo di adaptasi dari PRB 2013May
2013
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 7
8. 1. Perubahan struktur umur penduduk harus
dipertahankan melalui Revitalisasi Program KB
• Perubahan struktur umur penduduk terjadi karena keberhasilan
program KB dimasa lalu
• Tetapi Program KB seperti mati suri, padahal kita masih perlu
menurunkan TFR daro 2,6 anak saat ini menjadi 2,1 anak per wanita
di tahun 2025. Ini diperlukan kerja keras.
• Pada saat yang sama diperlukan peningkatan kesehatan, sejak dalam
janin sehingga nantinya tercipta sumber daya manusia yang
berkulaitas.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 8
9. 2. Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif
• Ini harus dimulai dari sejak bayi dalam kandungan, seribu hari pertama
kehidupan adalah kuncinya.
• Yakni: Janin harus dikandung dari Ibu yang sehat, tidak anemis, berat
badan serta tambahan berat selama hamil menuckupi. Agar terhindar bayi
BBLR, bayi berat badan lahir rendah.
• Bayi BBLR cenderung mengalami kematian bayi, kalau hidup kemungkinan
stunted – pendek – kontet, dan kalau besar kognitif skill rendah
• Padahal kognitif skill sangat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi
• Pertumbuhan masa dini dan perawatan kesehatan harus menjadi perhatian
utama, terutama pemenuhan kalori dan gizi.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 9
10. 3. Pendidikan berkualitas dan relevan
• Semua anak harus menuntaskan wajib belajar 12 tahun, tidak terkecuali
laki, perempuan dan difabel
• Perluasan pendidikan sangat diperlukan tetapi kualitias pendidikan juga
amat berpengaruh
• Kemampuan membaca dan memaknainya, penguasaan IPA dan matematik
antara lain merupakan ukuran kualitas pendidikan (kognitive skill?).
• Masa transisi dari sekolah menuju kerja perlu mendapat perhatian (From
School to work transition?). Siapa peduli?
• Pengusaha ingin soft skill juga. Sikap dan perilaku bekerja, disiplin,
kemampuan berkomunikasi, dn beradaptasi dengan kemajuan lingkungan.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 10
11. 4. Kebjiakan ekonomi yang mampu menyerap
angkatan kerja yang besar sekali
• Pengembangan kesempatan kerja untuk menampung angkatan kerja
yang sudah disiapkan.
• Kebijakan ekonomi dengan investasi yang labour intensive? Apa masih
mungkin?
• Pengembangan kewirausahaan dengan mempermudah pemberian
kredit dan permodalan?
• Fokus kepada anak muda yang lebih berpendidikan dan lebih canggih
memanfaatkan IT?
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 11
12. 4. Good governance
• Antara lain mempudahkan proses perijinan untuk investasi untuk
pengembangann kesempatan kerja
• Dll.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 12
13. Intinya adalah human capital development.
• Kebijakan jangka pendek:
• Bonus demografi diisi oleh penduduk usia kerja muda, 15-29 tahun, 62 juta
orang.
• Umumnya lebih berpendidikan dan lebih urbanized.
• Yang sudah masuk angkatan kerja perlu mendapat pelatihan yang relevan
dengan permintaan pasar kerja
• Kebijakan jangka panjang
• Yang akan masuk angkatan kerja disiapkan dengan program-program school
to work transition, a.l. life skill.
• Pembangunan manusia mulai sejak dini dari janin untuk menciptakan tenaga
kerja yang sehat dan produktif. .
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 13
14. Ini perlu partisipasi seluruh
pemangku kepentingan
Menuju satu tujuan: menciptakan tenaga kerja
yang sehat, produktif, trampil dan kompeten,
berdaya saing untuk petumbuhan ekonomi yang
tinggi.
10/03/2015 Sm adioetomo/Lemhanas/Pengelolaan BD dan Daya Saing 14