2. Hello!
Kami dari kelompok 07
▪ ARGA APRIAL SAPUTRA NIM : 19612093
▪ WAHYUNI EKA SAFITRI NIM : 19612113
1
3. 5 Pendidikan,Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat
1. PENDIDKAN DAN KESEHATAN SEBAGAI INVESTASI
2. INVESTASI DALAM BIDANG PEDIDIKAN DAN
KESEHATAN
3. SISTEM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
4. SISTEM KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN
5. KEBIJAKAN UNTUK KESEHATAN, PENDIDIKAN, DAN
PENGHASILAN
3
5. Pendidikan dan Kesehatan sebagai Investasi
▪ Jalur adanya kualitas pendidikan dan
kesehatan adalah kemampuan dan
keterampilan yang akan meningkatkan
kapasitas berproduksi selanjutnya
mengembangkan kapasitas diri dalam
meningkatkan kapasitas ekonomi suatu
negara. Kesehatan juga memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pekerja yang sehat secara
fisik dan mental akan berpengaruh
secara multidimesional sehingga akan
meningkatkan produktifitasnya dan
mendapatkan pendapatan yang lebih
tinggi.
5
7. Pendekatan modal manusia berfokus
kepada kemampuan dalam meningkatkan
kualitas dengan cara meningkatkan
pendapatan. Gambar disamping
menggambarkan skematis trade off dalam
keputusan melanjutkan sekolah. Asumsi
tersebut menganggap bahwa seseorang
akan bekerja saat lulus sampai tidak
mampu bekerja kembali.
7
Lulusan SD diasumsikan bekerja pada umur 13 tahun sedangkan lulusan
menengah keatas akan bekerja pada umur 17 tahun. Jika seseorang
melanjutkan sekolah tingkat atas hal tersebut berarti mengorbankan waktu
4 tahun yang bisa saja dipakai untuk bekerja. Perkiraan angka harapan
hidup yang diambil adalah tingkat harapan hidup dunia saat ini yaitu 66
tahun.
9. SITEM PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN
9
Sistem pendidikan memiliki korelasi yang positif dengan tingkat pendapatan,
semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat pendapatan.
Hubungan ini menyebabkan ketimpangan dalam pendapatan. Pendidikan lanjutan
seperti yang didapatkan di universitas nyaanya di negara berkembang, penawaran
akan pendidikan tingkat lanjut belum mengimbangi permintaannya. Akibatnya banyak
lulusan sekolah menengah tidak dapat melanjutkan studinya ditingkat lanjutan
karena masalah biaya maupun keterbatasan fasilitas pendidikan. Pendidikan
lanjutan memiliki korelasi tertinggi dengan tingkat pendapatan diantara 300%
sampai 800%.
Diperlukannya usaha-usaha dan program-program untuk menciptakan sumber daya
manusia yang unggul dan bermutu tinggi untuk menghadapi persaingan
internasional karena dunia kerja sangat menunutut untuk memperoleh sumber daya
manusia yang bervarietas tinggi. Pengakuan terhadap capital manusia melalui
pendidikan formal diwujudkan dalam bentuk ijazah pendidikan. Sedangkan
pengakuan terhadap capital manusia yang didapat melalui pendidikan nonformal
ditunjukkan oleh penerimaan terhadap serifikat yang dimiliki
11. SISTEM KESEHATAN DAN PEMBANGUNAN
11
Pengukuran dan distribusi tingkat kesehatan bisa dilakukan berdasarkan indikator
kematian bayi maupun angka harapan hidup. Indikator ini sebagian besar dipakai
sebagai perkiraan. Selain itu, pertimbangan lain adalah mengenai beban penyakit.
Negara berkembang cenderung menghadapi beban penyakit lebih banyak dibandingkan
negara maju. Penyakit seperti penyakit menular, AIDS, Malaria, dan Parasit.
Perlu diperhatikan bahwa kesehatan dan gizi memang mempengaruhi kesempatan
kerja, produktivitas, serta upah diantara kaum miskin.
Maka dari itu pemerintah memiliki peran yang efektif dikarenakan alasan berikut
ini:
• Kesehatan merupakan hal sentral dalam mengentaskan kemiskinan karena
masyarakat sering kali kurang mendapatkan informasi mengenai kesehatan akibat
kemiskinan.
• Rumah tangga mengeluarkan dana yang terlalu sedikit untuk kesehatan karena
mereka bisa saja mengabaikan eksternalitas.
• Pasar akan berinvestasi terlalu sedikit pada infrastruktur kesehatan dan
penelitian serta pengembangan dan transfer teknologi ke negara-negara
berkembang.
13. Kebijakan untuk Pendidikan,Kesehatan dan Penghasilan
Kebijakan yang dikeluarkan untuk kesehatan, pendidikan, dan penghasilan
adalah program pendidikan, kesehatan, dan gizi yang dikeluarkan Meksiko.
Contoh program yang dikenal dengan PROGRESA yaitu sebagai berikut:
▪ 1. Transfer uang tunai untuk memperbaiki gizi anak-anak.
▪ 2. Memberikan suplemen gizi bagi anak dibawah usia 2 tahun.
▪ 3. Pemantauan pertumbuhan anak.
▪ 4. Partisipasi dalam pertemuan rutin pendidikan kesehatan.
13