SlideShare a Scribd company logo
1 of 147
Download to read offline
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A UMUR 26
TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIBPS LENI KARLINA,AMD.KEB
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
NAMA : SHINTA PRAMITA SARI
NIM : 201207120
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A UMUR 26
TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIBPS LENI KARLINA,AMD.KEB
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan
NAMA : SHINTA PRAMITA SARI
NIM : 201207120
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
i
3
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
Ahmad Dahro, S.Sos.M.I.P Septi Ristiyana, S.ST
NIK. 2006071016 NIK.2015021067
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr.Wazni Adila, M.PH.
NIK. 2011041008
ii
4
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A USIA 26
TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIBPS LENI KARLINA, AMD.KEB
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ShintaPramita Sari, Ahmad Dahro.S.sos MIP , SeptiRistiyana
INTISARI
Kehamilan adalah keadaan fisiologis artinya semua wanita yang sehat dan telah menikah
akan mengalami proses kehamilan. Mual dan muntah, pusing, perut kembung, dan badan
terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia
kehamilan 6-12 minggu.
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai
umur kehamilan 20 minggu, hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi, oleh karena itu,
hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapatkan pengobatan
yang adekuat.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan
deskriptif. Dari hasil uraian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Faktor
penyebabHiperemesis GravidarumTingkat 1 . Maka dari itu penulis menentukan
simpulan bahwa Ny. A sudah mendapatkan asuhan sesuai dengan kebutuhan dan masalah
yang dihadapi Ny. A dan sudah teratasi dengan baik.
Kata kunci : kehamilan, Hiperemesis Gravidarum
Kepustakaan : 15 Referensi
Jumlah : 129 halaman
iii
5
CURRICULUM VITAE
Nama : SHINTA PRAMITA SARI
Nim : 201207120
Tempat/Tanggal lahir : Baradatu,06 juni 1994
Alamat : jl.negara gang.ganesa No.73 Baradatu Way Kanan
Angkatan : V11(2012-2015)
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N 1 Tiuh Balak Way Kanan Lulus Tahun 2000 s/d 2006
2. SMP YP 17 Baradatu Way Kanan Lulus Tahun 2006 s/d 2009
3. SMA N 1 Baradatu Way Kanan Lulus Tahun 2009 s/d 2012
4. Penulis Sekarang terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung Sejak Tahun 2012 Hingga Sekarang.
iv
6
mOttO
hidUp adalah perjUangan, jika kita ingin mencapai SeSUatU
kita harUS BerjUang UntUk mencapainya, dengan penUh
keyakinan dan keikhlaSan, jika kita melakUkannya dengan
Baik maka kita akan mendapatkan haSil yang Baik jUga.
maka BerjUanglah UntUk hidUpmU.
Shinta pramita Sari
v
7
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan YME yang selalu
mendampingi setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Study kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis
memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung.
1. Terima kasih untuk bapakku tersayang dan ibuku tercinta yang selalu
memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik
bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis
lakukan. Serta adikku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam segala
hal kepada penulis serta keluarga besarku atas dukungannya.
2. Almamater tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun
Terimakasih atas Do’a dan dukungan kalian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Kehadiran kalian memberikan semangat
disaat keputusasaan ku, memberikan kesempurnaan disetiap keterbatasan ku
dan memberikan keceriaan dikala duka ku.
vi
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. A Umur 26 Tahun G2P1A0 Usia
Kehamilan 16 Minggu 4 Hari Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1
diBPS Leni Karlina Amd.keb Bandar Lampung Tahun 2015”Dalam
penyusunan KTI ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. WasniAdila,MPH selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung
2. Adhesty Novita Xanda S.ST M.Kes selaku Pembimbing I Karya Tulis
Ilmiah Dan Eka Ayu Septiana, S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis
Ilmiah.
3. Leni Karlina amd.keb sebagai tempat mengambil penelitian
4. Selaku penguji 1 Ahmad Dahro,S.Sos MIP dan Septi ristiyana, S.ST
selaku penguji 2 karya tulis ilmiah
5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa karya
tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penelitian
Bandar Lampung, Juni 2015
Penulis
vii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL....... ............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................iii
INTISARI...............................................................…………………………. iv
CURICULUM VITAE....................................................…………………... v
MOTO...............................................................................................................vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………………vii
KATA PENGANTAR.......................………………………………………. viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................3
1.4 Ruang lingkup...................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................4
1.6 Metodelogi dan teknik memperoleh data ...........................................4
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan teori medis .........................................................................8
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan.....................................................57
2.3 Teori Landasan hukum Kewenangan Bidan......................................79
BAB III TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian.........................................................................................82
2.2 MATRIKS ........................................................................................92
BAB IV PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian .....................................................................................99
5.2 Diagnosa Masalah dan Kebutuhan ..................................................113
5.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial ..................................114
5.4 Tindakan Segera/Kolaborasi............................................................115
5.5 Perencanaan ...................................................................................116
viii
10
5.6 Pelaksanaan ....................................................................................118
5.7 Evaluasi ..........................................................................................124
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ....................................................................................127
5.2 Saran ..........................................................................................129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (TFU)…………………………………12
Tabel 3.2 Matriks……………………………………………………….92
x
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin Penelitian
Lampiran 2 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Leaflet
Lampiran 4 : Dokumentasi
Lampiran 5 : Lembar konsul
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kehamilan adalah keadaan fisiologis artinya semua wanita yang sehat dan
telah menikah akan mengalami proses kehamilan, kehamilan dikatakan
fisiologis dan tetap harus waspada karena kehamilan berisiko jatuh kekeadaan
yang membahayakan baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang
dikandungnya. ( Rukiyah dan yuliyanti,2010; h. 3-4)
Sesuai dengan kebijakan, pemerintah telah menetapkan program antenatal
care sebagai berikut kunjungan antenatal care dilakukan minimal 4 kali
selama kehamilan yaitu : satu kali pada trimester pertama dimulai dari ( 0-13
minggu), satu kali pada trimester kedua (14-27 minggu), dan dua kali pada
trimester ketiga ( 28-40 minggu). ( Sulistiyawati,2012; h. 4)
Mual dan muntah, pusing, perut kembung, dan badan terasa lemah dapat
terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia kehamilan
6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering terjadi pada pagi hari mual
muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan
progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon
human corionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan
muntah. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada
awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu.
( Prawirohardjo, 2010; h. 815)
2
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti. Tidak
ada bukti bahwa penyakit ini di sebabkan oleh faktor toksis juga tidak di
temukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi
pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, di sebabkan oleh kekurangan
vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan
minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang yang telah
ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida, masuknyavili khorialis
dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolisme akibat hamil serta
resistensi yang menurun dan pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan
faktor organik alergi, faktor psikologik, molahidatidosa, faktor adaptasi
dan hormonal.
Dampak yang ditimbulkan dari Hiperemesis Gravidarum ini adalah dapat
terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan
sehingga keadaan tubuh ibu menjadi lemah dan lelah, dapat pula
mengakibatkan gangguan asam basa, pneumini aspirasi, robekan mukosa
pada hubungan gastroesofagi yang menyebabkan peredaran ruptur
esofagus, kerusakan hepar dan ginjal ini akan memberikan pengaruh pada
pertumbuuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi
atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran
darah janin berkurang sehingga kemungkinan bayinya mengalami BBLR,
IUGR, Prematur hingga terjadi abortus. ( Rukiyah dan yuliyanti,2010; h.
128-129)
3
Dari hasil survey di BPS Leni pada tanggal 10 April 2015 didapatkan
pasien Ny. A usia 26 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 16 minggu 4 hari
dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat 1.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil
judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.A usia 26 tahun
G2P1A0 usia kehamilan 16 minggu 4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum
tingkat I di BPS leni hajimena, Bandar Lampung Tahun 2015”.
1.2 Rumusan masalah
”Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
terhadap Ny.A umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamiulan 16 minggu
4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I di BPS Leni
hajimena, bandar lampung tahun 2015”
1.3 Tujuan penulisan
1.3.1 Dapat mengkaji secara mendalam model asuhan kebidanan
pada ibu hamil yang hiperemesis gravidarum tingkat I dan
upaya pencegahan terjadinya hiperemesis tingkat II atau
hiperemesis gravidarum tingkat III yang berlanjutan.
1.3.2 Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran khusus
tentang pengkajian data dasar kebidanan pada ibu hamil
terhadap Ny. A dengan hiperemesis gravidarum tingkat I.
1.4 Fokus penelitian
Dalam penelitian ini hanya terfokus terhadap Ny. A umur kehamilan
16 minggu 4 hari dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1.
4
1.5 Tempat penelitian
Dalam study kasus ini penulis mengambil kasus di Bps. Leni karlina,
hajimena bandar lampung.
1.6 Waktu pelaksanaan
Penatalaksanaan asuhan kebidanan dalam study kasus ini. Penulis
melakukan penelitian ini dimulai pada tanggal 10 sampai 21 april
2015.
1.7 Manfaat penulisan
1.7.1 Bagi masyarakat atau pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan pada masyarakat khususnya pada ibu hamil
yang mengalami hiperemesis gravidarum agar lebih
memahami tentang keluhan yang dialaminya saat hamil.
1.7.2 Penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan atau bahan referensi penelitian selanjutnya.
1.8 Metodologi penelitian dan teknik pengumpulan data
1.8.1 Metode penelitian
Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek
yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena
(termasuk kesehatan) yang terjadi dalam suatu populasi
tertentu. Pada umumnya survei deskriptif digunakan untuk
5
membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan
penyelenggaraan suatu program dimasa sekarang, kemudian
hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan
program tersebut.
1.9 Tekhnik memperoleh data
1.9.1 Data primer
1.9.1.1 Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti
mendapatkan keterangan atau informasi secara
lisan dari seseorang sasaran peneliti
(responden), atau bercakap-cakap berhadapan
muka dengan orang tersebut (face to face).
( Notoatmodjo, 2012; h. 35, 139).
Wawancara dilakukan dengan cara :
1. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada
pasien secara langsung. Jadi data yang
diperoleh adalah data primer, karena
langsung dari sumbernya.
6
2. Allo anamnesa
Merupakan anamnesa yang dilakukan
kepada keluarga pasien untuk memperoleh
data tentang pasien. Ini dilakukan pada
keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data
yang akurat .(Sulistyawati, 2009;h. 111)
1.9.1.2 Observasi
Adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.
Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan
terjadilah penginderaan, kemudian apabila rangsangan
tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan
adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012;h. 131).
1.9.1.3 Pengkajian fisik
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi, pemeriksaan
khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi)
(Soepardan, 2007; h. 98).
1.8.2 Data sekunder
Adalah sumber informasi yang bukan dari tangan pertama,
dan bukan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
terhadap informasi atau data tersebut.
7
1.8.2.1 Sumber kepustakaan
Bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari
suatu penelitian dari buku-buku, laporan-laporan
penelitian, majalah ilmiah, jurnal, dan sebagainya,
1.8.2.2 Studi dokumenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang
diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada
dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya
laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu
klinik (Notoatmodjo, 2005; h. 62-63)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan teori medis
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian kehamilan
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal)
dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologi/abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak
perlu kecuali ada indikasi (Jannah, 2012;h. 1)
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan
alamiah.Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan
khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada
pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada
bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah
dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan
ketidaknyamanan selama hamil.
9
2.1.1.2 Tujuan asuhan kehamilan
a. Memantau kemajauan kehamilan, memastikan
kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan
bayi.fisik, mental serta sosial
c. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa
kehamilan.
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat,
baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian Asi
ekslusif berjalan normal.
f. mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan
baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
2.1.1.3Standar Asuhan Kehamilan
a. Kunjungan Ante-natal Care(ANC) minimal :
1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu);
2. Satu kali pada timester II (usia kehamilan 14-27 minggu);
3. Satu kali pada trimester III (usia kehamila 28-40minggu).
10
b. Pelayanan satandar, yaitu 7T.
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar
minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang
disingkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut :
1. Timbang berat badan.
2. Ukur Tekanan Darah.
3. Ukur Tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TTlengkap.
5. Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan dosis satu tabet setiap harinya
6. Lakukan TesPenyakit Menular Seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.
2.1.1.4Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi pada ibu hamil.
a.Perubahan Sistem Reproduksi
1. Uterus
ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah
30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan
janin.pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
11
menjadi higroskopik,dan endometrium menjadi desidua.
(Sulistyawati,2012;h. 2-5)
uterus berbentuk seperti buah avocad atau buah pir yang
sedikit gepeng kearah depan belakang. Ukurannya sebesar
telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri
atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5
cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding
1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah
anteversiofleksio ( serviks ke depan dan membentuk sudut
dengan vagina), sedangkan korpus uteri ke depan dan
membentuk sudut dengan serviks uteri.
uterus terdiri atas (1) fundus uteri; (2) korpus uteri; dan
(3) servik uteri.fundus uteri adalah bagian uterus
proksimal disitu kedua tuba falloppi masuk ke uterus.
Didalam klinik perlu diketahui sampai dimana fundus
uteri berada,oleh karena tuanya kehamilan dapat
diperkirakan dengan perabaan pada fundus uteri.
Korpusuteri adalah bagian uterus yang terbesar.pada
kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai
tempat janin berkembang. (prawirohardjo, 2010;h. 121-
122)
12
Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan PerTiga Jari
Usia kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari di atas simpisis
16 Pertengahan pusat-simpisis
20 3 jari dibawah simpisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari dibawah pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
2. posisi rahim dalam kehamilan
a).Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi
atau retrofleksi.
b).Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam
rongga pelvis
c). Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
d). Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile,lebih mengisi
ronggaabdomen kanan atau kiri.
3.Vaskularisasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang,
dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengambang
dan bertambah.
4. Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang
disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahnya
13
pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan
tanda chedwick.(Sulistyawati, 2012; h. 61)
5. Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hypervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih
merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick
6. Payudara
Karena adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh
aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar
dan puting lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam
bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang
persalinan. Esterogen menyebabkan pertumbuhan tubulus
lactiferous dan ductus juga menyebabkan penyimpanan lemak.
Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih
tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan
dan glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam
perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi kolostrum
dan air susu ibu.
(Jannah, 2012;h. 90)
Payudara Sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami
banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.
Beberapa perubahan yang dapat di amati oleh ibu adalah
sebagai berikut:
14
a.) Selama kehamilan payudara bertambah besar,tegang dan
berat
b.) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar
hipertrofi
c.) Bayangan vena-vena lebih membiru
d.) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu
e.) Kalau di peras akan keluar air susu jolong (kolostrum)
berwarna kuning (Sulistyawati, 2012;h. 65)
b. Sistem integumen
Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi
peningkatan pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat
jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap
atau hitam dan dapat dikenali pada payudara, abdomen, vulva
dan wajah. Ketika terjadi pada kulit danmuka dikenal sebagaim
chloasma atau topeng kehamilan.Bila terjadi pada muka
biasanya pada daerah pipi dan dahi dan dapat mengubah
penampilan wanita tersebut.
Linea Alba,garis putih tipis yang membentang dari shimpisis
pubis sampai umbilicus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut
linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit
demi sedikit setelah masa kehamilan. Tingginya kadar hormon
yang tersirkulasi dalam darah danpeningkatan regangan pada
kulit abdomen, paha, dan payudara bertanggung jawab pada
15
timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau
kecoklatan pada daerah tersebut. Tanda tersebut biasa dikenal
dengan nama striae gravidarumdan bisa menjadi lebih gelap
atau hitam. Striae gravidarum ini kan berkurang setelah masa
kehamilan danbiasanya nampak seperti garis-garis yang
berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau warna
gelap/hitam yang mengkilap.
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu.Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah
salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior,
hipofisi. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi,
pipi, hidung yang disebut chloasma gravidarum.Esterogen dan
progesteron telah dilaporkan menimbulkan efek perangsangan
melanosit.
c.Sistem endokrin
1. Hormon plasenta
Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin
mengubah organ endokrin secra langsung. Peningkatan
kadar estrogen menyebabkan produksi globulin
meningkatkan dan menekan produksi tiroksin,
kostikosteroiddan steroid. Akibat plasma yangmengandung
16
hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi kadar
hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar.
2. Kelenjar Hipofisis
Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50 %
yang menyebabkan wanita hamil menderita pusing. Sekresi
hormone prolaktin, adreno kortiko tropik, tirotropik, dan
melanocyt stimulating hormon meningkat. Produksi hormon
perangsang folikel dan LH dihambat oleh esterogen dan
progesteron plasenta.Efekmeningkatnya sekresi prolaktin
adalah ditekannya produksi esterogen dan progesteron pada
masa kehamilan.
3. Kelenjar Tiroid
Dalam kehamilan, normal ukurankelenjar tiroid akan
mengalami pembesaran kira-kira 13 % karena adanya
hyperplasia dari jaringan glandula dan peningkatan
vaskularisasi secara fisiologis akan terjadipeningkatan
ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal
terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi glomerulus.
Walaupun kadang-kadang kehamilan dapat menunjukan
hipertiroid,fungsi tiroid biasanya normal. Namun,
peningkatan konsentrasi T4 (tiroksin), T3 (Triodotironin)
juga dapat merangsang peningkatan laju basal. Hal ini
17
disebabkan oleh produksi esterogen stimulated hepatic dari
tiroksin yang menekan glubolin .
4. Kelenjar Adrenal
Karena dirangsang oleh hormon esterogen, kelenjar adrenal
memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga
kortikosteroid, termasuk ACTH dan hal ini terjadi
usiakehamilan12 sampai dengan aterm. Peningkatan
konsentrasi kortisol bebas pada saat masa kehamilan juga
menyebabkan hiperglikemia pada saatsetelah makan.
Peningkatan plasma kortikol bebas juga dapat
menyebabakan ibu hamil mengalami kegemukan di bagian-
bagian tertentu karena adanya penyimpanan lemak dan juga
dapat merangsang adanya striae gravidarum.
(Jannah, 2012; h. 101-106 )
d. Sistem Urinaria
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yangvolumenya meningkat (sampai 30-50%
atau lebih),yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-
24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini
aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar) dalam keadaan normal, aktivitas meningkat ketika
berbaring dan menurun ketika berdiri, keadaan ini semakin
menguat pada saat kehamilan karena itu wanita hamil sering
18
ingin merasa berkemih ketika mereka mencoba untuk
berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas
ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur
miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada
vena yang membawa darah dari tungkai sehingga sehingga
terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan
meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung .
e. Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir.Oleh karena
itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk
menunjang kebutuhan.peningkatan asupan kalsium mencapai
70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu
sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan
dalam perkembangan janin , dan berpuasa saat kehamilan
akan memperbanyak ketosis yang dikenal denagn “cepat
merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi wanita kurang lebih 1.000 mg, 500 mg
dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan
300 mg dibutuhkan untuk transportasi ke fetus ketika
kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil
membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
19
Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada
payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan, perut,
paha, dan lengan.
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah senagai
berikut:
1. Kalsium.Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangakan
untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir
dibutuhkan 30-40 gram.
2. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hr
3. Air.Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
f. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan jumlah darah yang di pompa oleh
jantung yang dipompa setiap menitnya atau biasa di sebut
sebagai curah jantung (cardiac autput) meningkat sampai
30-50% peningkatan ini mulai terjadi pada usiakehamilan 6
minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan16-
28minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat,
maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat.
Setelah mencapai usia kehamilan 30 minggu curah jantung
agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena
yangmembawadarah dari tungkai ke jantung. Peningkatan
20
curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi
karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.Janin
yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak di
kirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim
menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
(Sulistyawati, 2012;h. 61-63).
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan
perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskuler
sistemik, selain itu juga mengalami peningkatan denyut
jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan
volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload.
(prawirohardjo,2010;h. 182)
g. Sistem Respirasi
Ruang abdomen yang membesar oleh karena
meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormone
progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit
bebeda dari biasanya. Wanita hamil benafas lebih cepat
dan lebih dalam karena memerlukan banyak oksigen untuk
janin dan untuk dirinya. Lingkaran dada wanita hamil
agak membesar. Lapisan saluran pernapasan menerima
lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh
penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat
21
kongesti ini.Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak
berubah.(Sulistyawati, 2012;h. 69)
Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah
6cm,tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu
fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh
diafragma yang naik 4cm selama kehamilan. Frekuensi
pernapasan hanya mengalami sedikit perubahanselama
kehamilan,tetapi volume tidal,volume ventilasi permenit
dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah
secara signifikan pada kehamilan lanjut.perubahan ini
akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan
kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu
setelah persalinan.(prawirohardjo,2010;h.184-185)
h. Perubahan berat badan
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan :
1. 4 kg dalam kehamilan trimester I
2. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3. Totalnya sekitar 15-16 kg
22
2.1.2.5 Tanda-tanda Kehamilan Dan Pemeriksaan Diagnostik
Kehamilan
1. Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. terasa gerak janin
c. pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio.
d. pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
2. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Rahim membesar
b. tanda hegar
c. tanda chadwick, yaitu warna kebiruan pada
serviks,vagina, dan vulva
d. tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus kesalah satu
arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran
tersebut
e. braxton hicks
f. Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat
g. Ballottement positif
h. Tes Urin Kehamilan (tes HCG) positif.
3. Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a. Amenore
b. Nause, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi
23
c. pusing
d. miksing/ sering buang air kecil
e. obstipasi
f. hiperpigmentasi: striae, cloasma, linea, nigra
g. varises
h. payudara menegang
i. perubahan perasaan
j. BB bertambah
1. tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada
amenore (satu minggu setelah coitus).
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi
hari.
2. palpasi abdomen
menggunakan cara leopold dengan langkah sebagai
berikut:
a. leopold 1
bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian
janin yang ada difundus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) pemeriksaan menghadap pasien
2) kedua tangan meraba bagian fundus dan
mengukur berapa tinggi fundus uteri.
24
3) Meraba bagian apa yang ada difundus jika
teraba benda bulat melenting, mudah
digerakan maka itu adalah bagian kepala.
Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak,
tidak melenting dan susah digerakkan maka
itu adalah bokong janin.
b. leopold II
bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
ada disebelah kanan atau kiri perut ibu.
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1) kedua tangan pemeriksa berada disebelah
kanan dan kiri perut ibu.
2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka
tangan kanan menahan perut sebelah kiri
kearah kanan
3) Raba perut sebelah kanan menggunakan
tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang ada
disebelah kanan (jika teraba benda yang
rata,, tidak reaba bagian kecil, terasa ada
tahanan, maka itu adalah punggung bayi,
namun jika teraba bagian-bagian yang kecil
dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil
janin)
25
c. leopold III
bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
berada dibawah uterus.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Tangan kiri menahan fundus uteri
2) Tangan kanan meraba bagian yang ada
dibagian bawah uterus. Jika teraba bagian
yang bulat, melenting, keras dan dapat
digoyangkan, maka itu adalah kepala.
Namun jika teraba bagian yang bulat, besar,
lunak dan sulit digerakkan, maka ini adalah
bokong. Jika dibagian bawah tidak
ditemukan kedua bagian seperti diatas, maka
pertimbangkan apakah janin dalam letak
melintang.
3) Pada letak sungsang (melintang) dapat
dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri
akan merasakan ballotement (pantulan dari
kepala janin, terutama ini ditemukan pada
usia kehamilan 5-7 bulan).
4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika
teraba kepala, goyangkan, jika masih mudah
26
digoyangkan, berarti kepala belum masuk
pangul, namun jika tidak dapat
digoyangkan, berarti kepala sudah masuk
panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan
leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
kepala sudah masuk panggul.
d. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
berada dibawah dan untuk mengetahui apakah
kepala sudah masuk panggul atau belum.
Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) pemeriksaan menghadap kaki pasien
2) kedua tangan meraba bagian janin yang ada
dibawah
3) jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan
di dua belah pihak yang berlawanan dibagian
bawah
4) jika kedua tangan konvergen (dapat saling
bertemu) berarti kepala belum masuk
panggul
5) jika kedua tangan divergen (tidak saling
bertemu) berarti kepala sudah masuk
panggul.
27
2.1.1.6 Kebutuhan ibu hamil
1. Kebutuhan Fisik
a. Diet Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan
pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.
Berat badan sebelum hamil, PBBH, dan indeks massa
tubuh (IMT) masih merupakan indikator yang bnayak
dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya
PBBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan
sebelum hamil dan otomatis rendahnya IMT
ditengarai meningkatkan resiko kehamilan, seperti
BBLR,kelahiran prematur dan komplikasi pada saat
melahirkan.
b. Kebutuhan energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
.menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan
asupan energinya sebesar 285 kkal perhari.Tambahan
energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu
dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester I
28
kebutuhan energy meningkat pada trimester II dan III
untuk pertumbuhan janin:
Protein, ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan
protein sebanyak 68% Widya Karya Pangan dan
Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan
protein menjadi 12% perhari atau 75-100gram.
Zat Besi,Anemia sebagian besar disebabkan oleh
defisinsi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan
kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi
selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat
besi selama hamil meningkatsebesar%(1.040 mg
30selama hamil)dan peningkatan ini tidak dapat
tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama
hamil melainkan ibu perlu ditunjang dengan 0
suplemen zat besi yang diberikan sejak minggu ke-12
kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran untuk
mencegahanemia postpartum.
Asam Folat, Asam folat merupakan satu-satunya
vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali
lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam
metabolisme normal makanan menjadi energi,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA,
29
pertumbuhan sel, dan pembentukan heme, jika
kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita
anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi,
lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini
terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka
pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta,
dan kelainan bentuk tulang janin (spina bifida)
Kalsium, Metabolisme kalsium selama hamil
mengalami perubahan yang sangat berarti.Kadar
kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak
5%.Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu
dipertimbangkan. Sumberutama kalsium adalah susu
dan hasil olahannya,udang, sarang burung,
sardendalam kaleng, dan beberapa bahan makanan
nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
Selain beberapa zat gizi yang dianjurkan untuk
mengkonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan
yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat
membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan
yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin
diantaranya adalah sebagai berikut.
30
a.) Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis
tinggi yang bersifat teratognetik (menyebabkan cacat
pada janin)
b.) Makanan mentah atau setengah matang karena
beresiko toksoplasma.
c.) Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar
tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat menggagu
sistem saraf janin).
d.) Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola
dibatasi 300 mg perhari.Efek yang dapat terjadi
diantaranya adalah insomnia, refluks, dan frekuensi
berkemih yang meningkat.
e.) VitaminA dalamdosis >20.000-50.000 IU/hari dapat
menyebabkan kelainan bawaan.
(Sulistyawati, 2012;h. 83-110).
c. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak
berarti makanan yang mahal. Gizi pada saat hamil harus
ditingkatkan 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya
mengkonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan
minum cukup cairan ( menu seimbang).
31
a. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
1.Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga ke-12), ibu harus
mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkalori
tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang
bertambah 170 kalori ( setara 1 porsi nasi putih).
Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi,
yang diperlukan janin yang bertumbuh pesat
konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi
melalui aneka sumber karbohidrat ( nasi, mie, roti,
sereal dan pasta), dilengkapi sayuran, buah,
daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk
olahannya.
2. Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski ilanda mual
muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering.
Konsumsi makanan selagi segar atau panas.
Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada
trimester 1, antara lain roti , sereal, nasi 6 porsi,
buah 3-4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber
protein lainnya 2-3 porsi, susu atau produk
olahannya 3-4 porsi, camilan 2-3 porsi
32
3.Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium
untuk menunjang pembentukan tulang kerangka
tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan
kalsium 1000 mg/hari. Didapat dari keju ¾
cangkir, puding susu 1 cangkir.
4. Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6
miligram per hari , diperoleh dari hati, kacang
kering, telur, brokoli, jeruk, dan jus jeruk.
Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan
jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan
mencegah pre-eklampsi. Sumbernya: 1 cangkir
stoberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82
miligram), ½ cankir brokoli (58 miligram).
5. Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh
asam amino bagi pembentukan otak janin,
ditambah kolin dan DHA untuk membentuk sel
otak baru. Sumber kolin: susu, telur, kacang-
kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber
33
DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, dan
daging.
6. Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus anda penuhi
kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3 dan
B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh
kembang, vitamin B12 untuk membentu sel darah
baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin
D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E
untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi,
karena volume darah anda akan meningkat 50%.
Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah
merah. (Walyani, 2015;h. 94-95)
d. Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan
yang sehatdan aman adalah adanya lingkungan yang
bersih,karena kemungkinan terpapar dan zat toksis yang
berbahaya bagi ibu dan janin.Lingkungan yang bersih di
sini adalah termasuk adalah bebas dari polusi udara
seperti asap rokok. Selain udara, prilaku hidup bersih dan
sehat juga perlu di laksanakan seperti menjaga
kebersihan diri, makanan yang di makan, buang air besar
di jamban dan mandi menggunakan air yang bersih
34
(Sulistyawati, 2012; h. 110)
e. Ketidaknyamanan dan Cara mengatasinya
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam
tubuh ibu yang semuanya membutuhkan adaptasi, baik
fisik maupun psikologi. Berikut adalah contoh beberapa
ketidaknyamanan dan cara mengatasinya:
1) Keputihan
a) tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
b) pakaian dalam menggunakan bahan katun yang
memiliki daya serap tinggi
c) cara cebok yang benar yaitu dari arah depan
kearah belakang
d) ganti celana dalam setiap kali basah
2) Mual muntah
a) Hindari bau dan penyedap lain
b) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum
bangun dari tempat tidur dan bangun perlahan-
lahan
c) Makan sedikit tapi sering
d) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu
tajam
e) Jika terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6
35
3) Konstipasi
a) Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet,
misalnya, buah, sayuran, minuman air hangat
terutama ketika perut kosong
b) Istirahat cukup
c) Buang air besar secara teratur dan segera setelah
ada dorongan
d) Hindari minyak mineral
4) Hemoroid
a) Hindari konstipasi
b) Dengan perlahan masukan kembali kedalam
rektum seperlunya
c) Makanan- makanan yang mengandung serat
5) Anemia fisiologi
a) Konsumsi makanan atau diet tinggi Fe dan asam
Folat
6) Sering BAK
a) KIE tentang penyebab sering BAK
b) Minum pada siang hari
c) Jangan kurang minum dimalam hari kecuali
mengganggu tidur dan mengalami kelelahan
36
d) Hindari minum kopi dan teh
e) Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
7) Edema umum
a) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu lama
b) Istirahat dengan posisi terbaring miring dan kaki
agak ditinggikan
c) Hindari sandal atau sepatu hak tinggi
8) Cloasma gravidarum
a) Hindari sinar matahari berlebihan saat hamil,
b) Gunakan bahan pelindung non alergis
9) Keringat bertambah
a) Pakai-pakaian yang longgar
b) Mandi secara teratur
10) Sesak nafas
a) KIE tentang penyebab fisiologis
b) Bantu cara untuk mengatur pernapasan
c) Mendorong fostur tubuh yang baik untuk
pernafasan interkostal
d) Posisi berbaring semifowler
e) Istirahat teratur
11) Nyeri pinggang, dan punggung bagian bawah
37
a) Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk
mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan
jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki
sedikit didepan
b) Gunakan kasur yang keras untuk tidur
c) Massase untuk daerah pinggang dn punggung
12) Kram terutama pada kaki
a) Kurangi konsumsi fosfor tinggi
b) Beri kompres hangat pada kaki
c) Konsumsi sedikit kalsium
d) Istirahat cukup
(Hani, et. all, 2011;h. 52-67)
f.Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat
langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun
perlu kiranya jika tetap di pertimbangkan beberapa aspek
kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan
kelengkapannyayang kurang tepat akan mengakibatkan
beberapa ketidaknyamanan yang akan menganggufisik
dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu di
perhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah sebagai
berikut:Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada
ikatan yang ketat padadaerah perut, bahan pakaian
38
usahakan yang mudah menyerapkeringat. Pakaialah bra
yangmenyokong payudara,Memakai hak sepatu dengan
hak rendah, pakaian dalam yang selalu bersih.
g. Kebersihan tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu di perhatikan karena
dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan
peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang
menempel di kulit dan memungkinkan menjadi tempat
berkembangnya mikroorganisme.jika tidak di bersihkan
(dengan mandi) maka ibu hamil sangat mudah untuk
terkena penyakit ibu hamil sangat mudah untuk terkena
penyakit kulit
h. Perawatan payudara
Payudara merupakan aset yang penting sebagai persiapan
penyambutan kelahiran sang bayi dalam proses
menyusui. Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
perawatan payudara adalah sebagai berikut:
1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu
ketat dan yang menggunakan busa, karena akan
mengganggu penyerapan keringat payudara,
2. Gunakanbra dengan bentuk yang menyangga
payudara.
39
3.Hindari membersihkan puting dengan sabun karena
akanmenyebabkan iritasi, bersihkan puting dengan
minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat,
Jika di temukan pengeluaran cairan yang berwarna
kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah
di mulai.
i. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air
kemih.Konstipasi sering terjadi karena adanya pengaruh
hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap
otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus
oleh pembesaran janin yang menyebabkan bertambahnya
konstipasi.Tindakan pencegahan yang dapat di lakukan
adalah mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak
minum air putih, terutama ketika lambung kosong.
Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan
kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus.Jika ibu
sudah mengalami dorongan maka segeralah untuk buang
air besar agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum di
rasakan ibu hamil, terutama pada trimester I dan III, hal ini
tersebut adalah kondisi yang fisiologi, ini terjadi karena
40
awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kantong kemih sehingga kapasiatasnya berkurang,
sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin
yang juga menyebabkan desakan kada kantong kemih.
Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi
keluhan ini sangat tidak di anjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi
j. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak di larang
selama tidak ada riwayat penyakit sebagai berikut,:
1.Sering abortus dan kelahiran prematur,
2. Perdarahan pervaginam,
3. Koitus harus dilakukan dengan hati-hati kehamilan
terutama pada minggu terakhir
4. Bila ketuban sudah pecah, koitus di larang karena dapat
menyebabkan infeksi janin intrauteri.
k. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang
di jalaninya tidak boleh terlalu berat.Istirahat untuk ibu
hamil sangat di anjurkan sesering mungkin.Seorang
wanita hamil di sarankan untuk menghentikan
aktivitasnya apabila merasakan gangguan dalam
kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas berat,
41
berdiri dalam waktu yang lama, pekerjaan dalam industri
mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping
lingkungan (contohnya: limbah) harus dimodifikasi.
2.1.1.7Tanda-tandabahaya/komplikasi pada ibu dan janinselama
masa kehamilan
a. Perdarahan pervaginam
1. Abortus imminens
Sering juga di sebut dengan keguguran membakat dan
akan terjadi jika di temukan perdarahan pada kehamilan
muda, namun pada tes kehamilan masih.menunjukkan
hasil yang positif. Dalam kasus ini keluarnya janin masih
dapat di cegah dengan memberikan terapi hormonal dan
antispasmodik serta istirahat, jika setelah beberapa
minggu ternyata perdarahan masih di temukan maka
dalam dua kali tes kehamilan menunjukan hasil yang
menunjukkan negatif, maka harus di lakukan kuretase
karena hal tersebut menandakan abortus sudah terjadi.
2. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Terjadi apabila di temukan adanya perdarahanpada
kehamilan muda di sertai dengan membukanya
ostiumuteri dan terabanya selaput ketuban. Penengannya
sama dengan abortus inkompletus.
42
3.Abortus habitualis (keguguran berulang)
Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah
mengalami keguguran berturut-berturut selama lebih dari
tiga kali
4. Abortus inkomplitus (keguguran bersisa)
Tanda pasien dalama abortus ini adalah jika terjadi
perdarahan pervaginam di sertai dengan pengeluaran
janin tanpa pengeluaran desidua atau plasenta. Jika
terdapat tanda syok maka atasi terlebih dulu dengan
pemberian transfusi darah dan cairan, kemudian
keluarkan jaringan secepatnya dengan metode digital
atau dengan kuretase dan selanjutnya berikan obat-
obatan uterotonika dan antibiotic
5. Abortus komplitus (keguguran lengkap)
Pada abortus jenis ini di temukan pasien dengn
perdarahan pervaginam di sertai dengan pengeluaran
hasil konsepsi (janin dan desidua sehingga rahim dalam
keadaan kosong).
b. Sakit kepala yang hebat
sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering
kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah
43
yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang
menetap, dan tidak hilang saat beristirahat.
c. Penglihatan kabur
oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan
ibu dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan
ringan adalah normal, masalah visual yang
mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan
yang kabur atau berbayang secara mendadak.
d. bengkak wajah dan jari-jari tangan
hampir separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore
hari dan biasanya hilang pada saat beristirahat dengan
meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukan adanya
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak
hilang saat beristirahat, dan disertai keluhan fisik yang
lain.
e. Keluar Cairan Pervagina
Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban.
Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan
warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati
44
akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi
intrapartum.
f. Gerakan janin tidak terasa
Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan
gerakannya minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika
kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan
janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai
kematian janin.
g. Nyeri peut yang hebat
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan
adalah bukan his seperti pada saat persalinan.
h. Plasenta Previa
Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.Solusio
Plasenta
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal
terlepas sebagian atau seluruhnya sebelum janin lahir,
biasanya dihitung dari usia kehamilan lebih dari 28
minggu. Kehamilan Mola
Disebut kehamilan anggur yaitu adanya jonjot korion
yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung
45
kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai anggur atau mata ikan.
i. Kehamilan Ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan
hasil konsepsi tidak berada didalam endometrium
uterus. Keadaan ini akan meningkatmenjadi kehamilan
ektopik terganggu (KET) pada usia kehamilan lebih dari
10 minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan
yang terletak dituba.
j. Hiperemesis Gravidarum
hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari
dan bahkan dapat membahayakan kehidupan.
(sulistyawati, 2012; h. 110- 162)
2.1.2 Hiperemesis gravidarum dalam kehamilan
2.1.2.1 Pengertian
Hipermesis Gravidarum juga dapat diartikan keluhan mual
muntah yang dikatagorikan berat jika ibu hamil selalu
muntah setiap kali minum ataupun makan.Akibatnya, tubuh
sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil
menurun drastis, aktifasi sehari-hari menjadi terganggu dan
46
keadaan umum menurun.Meski begitu, tidak sedikit ibu
hamil yang masih mengalami mual muntah sampai trimester
ketiga. (Rukiyah dan yuliyanti,2010; h.118)
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan
yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan
terjadinya ketidak seimbangan kadar elektrolit, penurunan
berat badan (lebih dari 5% berat badan awal),
dehidrasi,ketosis, dan kekurangan nutrisi. Hal tersebut
mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh
kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia
kehamilan 20 minggu. Namun pada beberapa kasus dapat
terus berlanjut sampai pada kehamilan tahap berikutnya.
(Runiari, 2010; h. 8)
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan
bahkan dapat membahayakan kehidupan.
2.1.2.3 Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti.Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh
factor toksik, juga ditemukan kelainan biokimia.Perubahan-
perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan
saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
47
akibat akibat kelemahan karena tidak makan dan
minum.Beberapa faktor predisposisi dan factor lain yang
telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut.:
a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah
primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda.
Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan
kehamilan ganda menimbulakan dugaan bahwa faktor
hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan
tersebut hormone chorionik gonadotropin dibentuk
berlebihan.
b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolic hamil serta resistensi yang menurun
dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organic.
c.Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu
terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor
organic.
d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada
penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan
pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan,
takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat
menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
48
keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
kesukaran hidup.
e. Faktor adaptasi dan hormonal, pada wanita hamil yang
kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis
gravidarum dapat dimasukan dalam ruang lingkup faktor
adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia. Wanita
primigravida dan overdistensi rahim pada hamil ganda
dan hamil mola hidatidosa, jumlah hormon yang
dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya
hiperemesis gravidarum. Peningkatan Hormon Estrogen
dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG).
(Rukiyah dan yuliyanti,2010; h. 118-119)
Selain faktor psikologis, faktor kultur atau budaya juga
dapat menjadi pemicu terjadinya hiperemesis
gravidarum. Rabinerson, et al 2000 dalam Runiari
menyatakan bahwa faktor kultur yang merupakan hal
penting yang berkaitan dengan pemilihan jenis makanan
yang akan dikonsumsi. Selain itu, kejadian hiperemesis
gravidarum dapat meningkat pada wanita yang
mengalami pembatasan dalam intake nutrisi (wanita
yang sedang menjalankan puasa).
(Runiari, 2010; h. 3)
49
2.1.2.4 Diagnosis
Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak
sukar, dengan menentukan kehamilan, muntah
berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan
sehari-hari dan dehidrasi.Muntah yang terus menerus
tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh
kembang janin dalam rahim dengan manifestasi
klinisnya, oleh karena itu hiperemesis gravidarum
berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat
pengobatan yang adekuat. Kemungkinan penyakit lain
yang menyertai kehamilan harus berkonsultasi dengan
dokter tentang penyakit hati, ginjal, dan penyakit tukak
lambung. Pemeriksaan laboratorium dapat membedakan
ketiga kemungkinan hamil yang disertai penyakit .
( Manuaba, et. all,2010; h.230 )
2.1.2.5 PatofisiologiHiperemesis Gravidarum
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah
akibat dari meningkatnya kadar esterogen, oleh karena
keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh
fisiologik hormone hormone esterogen ini tidak jelas,
mungkin berasal dari system saraf pusat atau akibat
berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian
50
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun
demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-
bulan.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan
cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi.Karna oksidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis denagn tertimbun nya asam
aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam
darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga
cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.Natrium dan
klorida darah turun, demikian pula khlorida air kemih.
Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi,
sehingga aliran darah kejaringan berkurang pula dan
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi mual-muntah
yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah
lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit,
dapat terjadi robekan pada selaput lender dan esofagus
dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss), Dengan akibat
perdarahan gastro intestinal.
51
Pada umunya robekan ini ringan dan perdarahan dapat
berhenti sendiri. Jarang sampai diperlukan transfuse atau
tandaka operatif. (Prawirohardjo, 2006; h. 276-277)
2.1.2.6 Tanda dan gejala
Batas antara mual dan muntah dan kehamilan yang masih
fisiologik dengan hiperemesis gravidarum tidak jelas, akan
tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan
sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa
wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif
(Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 121).
Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya di
bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
a. Tingkat I
Ringan di tandai dengan muntah terus menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan tidak ada,
berat badan menurun dan nyeri epigastrium, nadi
meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
menurun, turgor kulit mengurang lidah mengering dan
mata cekung.
52
b. Tingkat II
Sedang penderita lebih lemah dan apatis, turgor kulit
mengurang lidah mengering dan tampak kotor, nadi
kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikteris berat badan turun dan mata cekung, tensi
turun dan hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena
mempunyai aroma yang khas dan dapat pula di
temukan dalam kencing.
c. Tingkat III
Berat keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,
kesadaran menurun dan samnolen sampai koma nadi
kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi
menurun.Komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf
yang di kenal sebagai ensefalopati wernicke dengan
gejala nistagmus, diplopia dan perubahan
mental.Keadan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan termasuk vitamin B komplek.Timbulnya
ikterus menunjukkan adanya payah hati.
53
2.1.2.7Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu
dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang
kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang
fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-
kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan,
menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh
hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak
sebaiknya dihindarkan.Makanan dan minuman seyogyanya
disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. Defekasi
yang teratur hendaknya dapat dijamin, menghindarkan
kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting,
oleh karenanya dianjurkan makanan yang banyak
mengandung gula.
2.1.2.8 Obat-obatan
Apabila dengan cara tersebut diatas keluhan dan gejala
tidak mengurang maka diperlukan pengobatan.
Tetapi.Sedativa yang sering diberikan adalah Phenobarbital.
54
Vitamin yang dianjurakan adalah vitamin B1 dan B2 yang
berfungsi untuk mempertahankan kesehatan syaraf, jantung,
otot serta meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel dan
B6 berfungsi menurunkan keluhan atau gangguan mual dan
muntah bagi ibu hamil dan juga membantu dalam sintesa
lemak untuk pembentukan sel darah merah. Anti
histaminika juga dianjurkan, seperti dramamin,
avomin.Pada keadaan lebih berat diberikan antimimetik
seperti disiklomin hidrokkloride, avomin.
a. Isolasi
Isolasi dilakukan dalam kamar yang tenangcerah dan
peredaran udara yang baik hanya dokter dan perawat
yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti
dan pasien mau makan.. Catat cairan yang masuk dan
keluar dan tidak diberikan makan dan minum danselama
24 jam. Kadang- kadang dengan isolasi saja gejala-gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
b. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan
masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
55
2.1.2.9DietHiperemesis Gravidarum
Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari
makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk
menekan rasa mual dan muntah, sebaiknya di beri jarak
dalam pemberian makan dan minum
Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum yaitu;
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-
buahan.Cairan tidak di berikan bersama makanan tetapi
1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang akan zat-zat
gizi kecuali vitamin C karena itu hanya di berikan selama
beberapa hari.
b. Diethiperemesis II di berikan bila rasa mual dan muntah
berkurang. Secara berangsur mulai di berikanbahan
makanan yang bernilai gizi tinggi.Pemberian minum
tidak di berikan bersamaan dengan makanan.Makanan
ini rendah dalam semua zat-zt gizi kecuali vitamin A dan
D.
c. Diet hiperemesis III di berikan pada penderita dengan
hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita
56
minuman boleh di berikan bersama makanan.Makanan
ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
d. Makanan yang di anjurkan untuk diet hiperemesis I, II,
dan III adalah roti panggang, biscuit, crakers, buah segar
dan saribuah, minuman botol ringan, sirup, kaldu tak
berlemak, teh hangat. Sedangkan makanan yang tidak di
anjurkan adalah makanan yang pada umumnya
merangsang saluran pencernaan dan berbumbu
tajam.Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi
dan makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna,
dan penyedap rasa juga tidak dianjurkan.
Diet pada ibu yang mengalamihiperemesis terkadang
melihat kondisi si ibu dan tingkatan hiperemesisnya,
konsep saat ini di anjurkan pada ibu adalah makanlah
apayang ibu suka, bukan makan sedikit-sedikit tapi
sering juga jangan di paksakan ibu memakan apa yang
saat ini membuat mual karena diet tersebut tidak akan
berhasil malah akan memperparah kondisinya
(Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h.121-125).
Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis 1, 2, 3
adalah sebagai berikut :
a. roti panggang, biskuit, dan krekers.
b. Buah segar dan sari
57
c.Sirup, kaldu tak berlemak, teh, kopi encer.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet
hiperemesis 1, 2, 3 adalah makanan yang umumnya
merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam,
bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan
yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna,
dan bahan penyedap).
(Runiari, 2010; h. 22-23).
2.1.2.10Komplikasi
Dampak yang di timbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin,
seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehinga
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula
mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi,
robekan mukosa pada hubungan gastroesofagus yang
menyebabkan perdarahan ruptur esofagus, kerusakan hepar
dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang
tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang
mengakibatkan peredaran darah janin berkurang.
Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal
kehamilan tidak berdampak terlalu serius, tetapi jika
sepanjang kehamilan si ibu menderita hiperemesis
58
gravidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami
BBLR,IUGR, Prematur hingga terjadi abortus.
( Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 128-129).
2.1.2.11Langkah manajemen kebidanan menurut Helen Varney
a.Pengkajian
Pengumpulan data dasar
Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah
pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang
akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
pasien.(ambarwati dan wulandari, 2010; h. 131)
Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
sebagai berikut:
a. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data
primer, karena langsung dari sumbernya.
b. Allo anamnesa
59
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada keluarga
pasien untuk memperoleh data tentang pasien. Ini
dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak
memungkinkan lagi untuk memberikan data yang
akurat.(Sulistyawati, 2012; h. 166)
2.1.2.12Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan
1 Pengertian
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data,
diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
Proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah
yang memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan
tindakan-tindakan dengan urutan yang logis sehingga
pelayanan komprehensif dan aman dapat tercapai.
1.)Data subyektif
Biodata mencangkup identitas pasien:
a. Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama
panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam
memberikan penanganan
60
b. Umur, dicatat dalam tahun untuk mengetahui
adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-
alat reproduksi belum matang, mental dan
psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih
dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
perdarahan pada masa nifas.
c. Agamauntuk mengetahui keyakinan pasien
tersebutuntuk membimbingatau mengarahkan
pasien untuk berdoa.
d. Pendidikan berpengaruh dalam tindakan
kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana
tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan
pendidikannya.
e. Suku/bangsa, berpengaruh pada adat istiadat
atau kebiasaan sehari-hari.
f. Pekerjaan untuk mengetahui dan mengukur
tingkat sosial ekonominya, karena ini juga
mempengaruhidalam gizi pasien.
g. Alamat ditanyakan untuk mempermudah
kunjunganrumah bila diperlukan.
(ambarwati dan wulandari, 2010; h. 130-132)
61
2. Riwayat pasien
a. Keluhan utama
ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Riwayat kebidanan
1) menstruasi
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan
dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh
kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan
dasar dari organ reproduksinya.
2) menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi. Wanita indonesia pada umumnya
mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun.
3) siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam
hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari
4) volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan.sebagai acuan biasanya
kita gunakan kriteria banyak, sedang, sedikit. Jawaban
yang diberikan pasien biasanya bersifat subjectif,
62
namun jika dikaji lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali
mengganti pembalut dalam sehari.
5) keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya
nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah
darah yang banyak. Ada beberapa keluhan pasien
yang dapat menunjukkan diagnosis tertentu.
c. Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi
pasien. Ada beberapa penyakit organ reproduksi yang
berkaitan erat dengan personal hygiene pasien, atau
kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan
reproduksinya. Beberapa data yang peru dikaji dari pasien
adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti
berikut ini.
1) keputihan
2) infeksi
3) gatal karena jamur
4) tumor.
63
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan : data dari riwayat kesehatan ini
dapat kita gunakan sebagai “ penanda” (warning) akan
adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik
dan psikologis pada hamil yang melibatkan seluruh
sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami ganggguan. Beberapa data penting tentang
riwayat kesehatan yang perlu kita ketahui apakah pasien
pernah atau sedang menderita penyakit, seperti, jantung,
diabetes melitus (DM), hipertensi/hipotensi, ginjal dan
hepatitis.
b. Status perkawinan
Ini Penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah
tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang dapat
ajukan antara lain sebagai berikut :
1) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama
kali
2) Status pernikahan (sah/tidak)
3) Lama pernikahan
4) Ini adalah suami yang ke
(sulistyawati, 2012; h. 167-169)
64
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status
menikah syah atau tidak, karna bila melahirkan tanpa
status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya
sehingga akan mempengaruhi proses nifas
5.Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus,
jumlah anak, cara persalinan, keadaan nifas yang
lalu.
b. Riwayat persalinan sekarang, tanggal persalinan,
jenis persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi
meliputi: PB, BB, penolong persalinan, hal ini perlu
dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan
mengalami kelainan atau tidak yang bisa
berpengaruh pada masa nifas saat ini
6.Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan
selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB
setelah masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa.
65
7. Kehidupan sosial buadaya
Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut
adat istiadat yang akan menguntungkan atau merugikan
pasien khususnya pada masa nifas misalnya pada
kebiasaan pantang makan.
8. Data psikososial
1. Respon keluarga terhadap kehamilan ini
bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk
kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon positif
dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat
proses adaptasi ibu dalam menerima perannya.
2. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya, dalam
mengkaji data ini kita dapat menanyakan langsung
kepada pasien mengenai bagaimana perasaannya
terhadap kehamilan ini.
3. Respon ayah terhadap kehamilan ini untuk
mengetahui bagaimana respon terhadap kehamilan
ini kita dapat menanyakan langsung pada suami
pasien atau pasien itu sendiri. Data mengenai respon
ayah ini sangat penting karena dapat kita jadikan
sebagai salah satu acuan mengenai bagaimana pola
kita dalam memberikan asuhan kepada pasien.
66
4. Adat istiadat yang berkaitan dengan masa hamil,
untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu
melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien,
terutama orang tua. Hal ini penting yang biasanya
mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah
menu makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil
pantang makanan yang berasal dari daging, ikan,
telur dan gorengan karena dipercaya akan
menyebabkan kelainan pada janin.
5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
mengambarkan tentang pola makan dan
minum, frekuensi, banyaknya, jenis makanan,
makanan pantangan
b. Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu
kebiasaan buang air besar meliputu frekuensi,
jumlah, konsistensi, serta kebiasaan buang air
kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah.
(Ambarwati dan wulandari 2010; h. 133-136)
67
c. Istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.
Oleh karena itu, bidan perlu menggali
kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang
pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dpat
menanyakan tentang berapa lama ia tidur
dimalam dan siang hari.
a) istirahat malam hari
rata-rata lama tidur malam yang normal
adalah 6-8 jam.
b) Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan
tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita
sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang
sangat penting untuk menjaga kesehatan
selama hamil.
d. Personal hygiene
Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini
akan mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika
pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam
perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus dapat
68
memberikan bimbingan mengenai cara perawatan
kebersihan diri dan bayinya sedini mungkin. Beberapa
kebiasaan yang dilakukan dalam perawatan kebersihan
diri diantaranya adalah sebagai berikut.
1) Mandi
Kita dapat menanyakan pada pasien berapa kali ia
mandi dalam sehari dan kapan waktunya(Jam
berapa mandi pagi dan sore).
2) Keramas
Pada beberapa wanita ada yang kurang peduli
dengan kebersihan rambutnya karena mereka
beranggapan keramas tidak begitu berpengaruh
terhadap kesehatan. Jika kita menemukan pasien
yang seperti ini, maka kita harus memberikan
pengertian kepadanya bahwa keramas harus selalu
dilakukan ketika rambut kotor karena bagian kepala
yang kotor merupakan tempat yang mudah menjadi
sumber infeksi.
3) Ganti baju dan celana dalam
Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan
celana dalam minimal dua kali. Namun jika
sewaktu- waktu baju dan celana dalam sudah kotor,
69
sebaiknya segera diganti tanpa harus menunggu
waktu untuk ganti berikutnya.
4) Kebersihan kuku
Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan pendek
dan bersih.
c. Aktifitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien
karena data ini memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktifitas yang biasa dilakukan pasien
dirumah. Jika aktifitas pasien terlalu berat sampai
dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit masa
hamil, maka kita dapat memberikan peringatan
sedini mungkin kepada pasien untuk membatasi
dahulu kegiatannya sampai ia sehat dan pulih
kembali. Aktifitas yang terlalu berat dapat
menyebabkan abortus dan persalinan prematur.
d. Aktifitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi
pasien, namun bidan harus menggali data dari
kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus keluhan
dalam aktifitas seksual yang cukup mengganggu
pasien namun ia tidak tahu kemana harus
berkonsultasi, bidan menanyakan hal-hal yang
70
berkaitan dengan aktifitas seksual, melalui
pertanyaan berikut ini,
1) Frekuensi
Kita tanyakan berapa kali melakukan hubungan
seksual dalam seminggu
2) Gangguan
Kita tanyakan apakah pasien mengalami
gangguan ketika melakukan hubungan seksual,
misalnya nyeri saat berhubungan, adanya
ketidak puasan dengan suami, kurangnya
keinginan untuk melakukan hubungan , dan lain
sebagainya.
2). Data obyektif
a. Keadaan umum
1) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara
fisik pasien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
71
2) Lemah
Pasien dimasukan dalam kriteria ini jika ia
kurang tau tidak memberikan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien
sudah tidak mampu untuk berjalan sendiri.
b. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran pasien mulai dari keadaan composmentis
sampai dengan koma. (Sulistyawati, 2012; h. 170-
175)
a. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah
Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I
penderita akan mengalami tekanan darah sistol
menurun.
2. Nadi
Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I
akan terjadi peningkatan nadi hingga 100x/menit
(Runiari,2010; h. 13)
3. Pernafasan
Pernafasan merupakan aspek yang penting pada
pengkajian fisik. Fungsi sistem pernafasan yang
72
utama adalah mempertahankan pertukaran
oksigen dan karbondioksida dalam paru-paru dan
jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa
(kestabilan konsentrasi ion hidrogen pada tubuh).
(Prawirahardjo,2006;h. 81).
4. Suhu
Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I
dapat disertai peningkatan suhu tubuh
(Runiari,2010; h. 13).
d. Berat badan
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah
berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga
menyebabkan ketidak seimbangan kadar elektrolit,
penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan
awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar
elektrolit.
1. Pemeriksaan khusus
a. inspeksi
kepala : kulit kepala bersih
rambut : bersih, tidak rontok, warna hitam
muka : tidak ada cloasma gravidarum,
simetris,tidak udem, tidak pucat.
Mata : simetris, skelera tidak
73
kuning, konjungtiva tidak pucat.
Telinga :simetris, bersih, fungsi,
pendengaran baik
Hidung : tidak ada secret, tidak ada
pernapasan cuping hidung
Mulut : simetris, bibir tidak pucat, tidak
ada gigi berlubang
Leher : tidak terlihat pembesaran
kelenjartiroid dari vena jugularis
Dada : payudara simetris, bersih,
hiperpigmentasi aerola mamae,
puting susu menonjol.
Perut : tidak ada bekas operasi, perut
membesar kearah membujur,
terdapat linea nigra, terdapat
striaegravidarum
Leopold 1 : Tfu (bagian atas perut
ibu )
Genetalia : bersih, tidak ada udem, tidak ada
varises, tidak ada condiloma (jengger
74
ayam), tidak ada keputihan, tidak ada
lendir dan darah.
Ekstremitas : tidak udem, tidak varises
(hani, et. all,2011;h. 134)
2. Data penunjang
Pemeriksaan panggul luar
a. Lab : urin
Darah (pemeriksaan haemoglobin
adalah pengambilan darah melalui
jaringan perifer untuk mengetahui
jaringan haemoglobin dalam darah
hasil pemeriksaan Hb sahli dapat
diklarifikasikan sebagai berikut:
Hb 11 gr % dikatakan tidak
anemia, 9-10 gr % anemia ringan,
7-8 gr % anemia sedang, < 7 gr %
anemia berat)(Ai yeyeh, et all,
2009; h. 149-150).
b. Rontgen
c. USG
d. Pemeriksaan dalam
(hani, et all, 2011;h. 129)
75
3. Langkah II (Interpretasi Data Dasar )
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis,
masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal
dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data
dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan yang
lainnya sehingga tergambar fakta.
Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data
dalam tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1. Diagnosis kebidanan/ nomenklatur
Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain:
a. Paritas
Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang
berkaitan dengan primigravida (hamil yang pertama
kali), dibedakan dengan multigravida (hamil yang kedua
atau lebih) contoh cara penulisan paritas dalam
interpretasi data adalah sebagai berikut:
1) G 1 (gravid 1) atau yang pertama kali
2) Po ( partus nol) berarti belum pernah partus atau
melahirkan
3) Ao (Abortus) berarti belum pernah
mengalami abortus
76
4) Multigravida
5) G3 ( Gravid 3) atau ini adalah kehamilan ketiga
6) P1 ( Partus 1) atau sudah pernah mengalami
persalinan satu kali
7) A1 (Abortus 1) atau sudah pernah mengalami abortus
satu kali
8) Usia kehamilan dalam minggu
9) keadaan janin
10) Normal atau tidak normal
2. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan
“Diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa
masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi perlu
dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh.
Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu
mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya.
3. Kebutuhan pasien
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan maslahnya. (Sulistyawati, 2012; h. 177-
180).
77
4. Langkah III (Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial dan
Antisipasi Penanganan)
Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat
waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini
menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan
asuhan yang aman.
5. Langkah IV (Menetapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi
segera dengan Tenaga Kesehatan Lain)
Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan
konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan
lain dengan kondisi klien. Dalam kondisi tertentu, seorang bidan
mungkin juga perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan
dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau
seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan
harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan
kepada siapa sebaiknya konsultasi dan kolaborasi dilakukan.
78
6. Langkah V (Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh)
Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang
ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah diagnosis yang
telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada data ini data yang belum
lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruhtidak hanya meliputi segala hal
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
yang terkait, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk
klien tersebut. Pedoman antisipasi ini mencakup perkiraan tentang
hal yang akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling, dan apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlsh
masalah terkait social, ekonomi, kultural, atau psikologis. Dengan
kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal
yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan dan sudah
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien, agar dapat
dilaksanakan secara efektif. (Soepardan, 2007; h. 99-101)
Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, rencana asuhan
kebidanan pada klien dengan hiperemesis gravidarum adalah sebagai
berikut :
1. Berikan keyakinan bahwa mual muntah adalah hal yang
fisiologis
2. Anjurkan ibu unutk tidak langsung bangun di pagi hari
79
3. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak,
berlemak dan pedas.
4. Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih atau jus
5. Anjurkan ibu untuk diet Hiperemesis Gravidarum tingkat III
6. Berikan ibu vitamin C dan obat emesis
7. Anjurkan ibu istirahat cukup
8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
(Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 130-131)
7. Langkah VI (Pelaksanaan Langsung dengan Efisien dan Aman)
Pada langkah ke enam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan
efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau seluruh anggota tim
kesehatan yang lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri,
namun ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya.
Dalam situasi ketika bidan berkonsultasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplilkasi, bidan tetap
bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yang
menyeluruh tersebut.
Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, pelaksanaan asuhan
kebidanan pada klien dengan hiperemesis gravidarum adalah sebagau
berikut:
80
1. Memberi keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang normal pada kehamilan muda dan akan
hilang pada usia kehamilan 4 bulan
2. Menganjurkan ibu sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-
butu bangun cobalah duduk dahulu dan bangun perlahan-lahan, bila
merasa mual bangun tidur pagi makanlah snack atau biskuit
sebelummencoba untuk berdiri
3. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan berminyak,
berlemak dan pedas seperti, makanan yang digoreng, rujak,
makanan yang bersantan karena dapat memperburuk rasa mual
4. Menganjurkan ibu unutk banyak minum air putih atau jus agar
tidak dehidrasi serta menghindari makanan yang mengandung
kafein dan karbonat seperti kopi dan minuman bersoda
5. Menganjurkan pada ibu unutk diet hiperemesis gravidarum tingkat
III yaitu makan sesuai kesanggupan ibu dan minuman boleh
diberikan bersama makanan yang cukup energi seperti: roti
panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, minuman botol
ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh, kopi encer.
6. Memberikan ibu vitamin C dan obat emesis yaitumediamer B6
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang 1-
2 jam, malam 8 jam dan ibu unutk tidak banyak fikiran
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila kondisinya makin
memburuk sesegera mungkin
81
8. Langkah VII (Evaluasi)
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek
asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
menguntungkan atau menghambat keberhasilan yang diberikan. Pada
langkah terakhir, dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan. Ini meliputi evaluasi pemenuhan kebutuhan atau bantuan:
apakah benar-benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi didalam
masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
82
2.3 Teori landasan hukum
2.3.1 Kompetensi bidan dalam asuhan kehamilan
Kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan yang telah diatur
dalam peraturan Kepmenkes RI NO.900/Menkes/SK/II/2002, yang
merupakan landasan hukum dari pelaksanaan praktiek kebidanan,
dan merupakan kopetensi ke-3.
2.3.1.1 Pengetahuan dasar ANC
Kompetensi ke-3, bidan untuk memberikan asuhan
antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan
kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini,
pengobatan atau rujukan untuk komplikasi tertentu.
2.3.1.2 Keterampilan dasar
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan
serta menganalisis pada setiap kunjungan/
pemeriksaan ibu hamil.
2. Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara
sistematis dan lengkap
3. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap
termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/ posisi/
presentasi dan penurunan janin
4. Melakukan penilaian pelvis, termasuk ukuran dan
struktur tulang panggul
83
5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk
detak jantung janin dengan menggunakan fetoskop
(pinard) dan gerakan janin dengan palpasi uterus
6. Menghtung usia kehamilan dan menentukan perkiraan
persalinan
7. Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungan
dengan pertumbuhan janin
8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya
dengan komplikasi kehamilan
9. Memberikan penyuluhan pada klien/ keluarga
mengenai tanda-tanda bahaya serta cara menghubungi
bidan
10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan
anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I,
abortus iminens dan preeklamsi ringan
11. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan yang lazim terjadi pada kehamilan
12. Memberikan imunisasi pada ibu hamil
13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal
dan melakukan penanganan yang tepat termasuk
merujuk kefasilitas pelayanan yang tepat
14. Memberikan bimbingan dan persiapan untuk
persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua
84
15. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai
perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi,
latihan fisik, keamanan, dan peghentian merokok
16. Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional
yang tersedia
2.3.1.3 Keterampilan tambahan
1. Menggunakan dopler untuk memantau DJJ
2. Memberikan pengobatan dan upaya kolaborasi untuk kasus
penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan
standar lokal dan sumber daya yang tersedia
3. Melaksanakaan kemampuan asuhan pasca keguguran
(soepardan,2007;h.58,62,102)
85
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.A UMUR 26
TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I
DI BPMLENI AMD.KEB HAJIMENA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Oleh : Shinta Pramita Sari
Tanggal : 10 April 2015
Pukul : 13.00 WIB
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny.A Tn.T
Umur : 26 Tahun 28 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jln. Raden Gunawan, Jln. Raden Gunawan
Hajimena Bandar Hajimena Bandar
Lampung Lampung
86
Anamnesa
1. Alasan Kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali dalam sehari, ibu
merasakan lemas dan nafsu makan kurang serta nyeri pada
epigastrium, Yang tidak dialami ibu pada kehamilan pertamanya.
3. Riwayat Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 3-4 x/hari ganti pembalut
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 14 Desember 2014
TP : 21 September 2015
b. Gangguan Kesehatan Alat Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
82
87
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Anak
ke-
Kehamilan Persalinan Nifas KB
Usia Penyulit Penolong Tempat BB
Bayi
Penyulit Vit.A Tab.Fe Alkon Lama
1 39
mgg
Tidak
Ada
Bidan BPM 3200
gram
Tidak
Ada
Ya Ya Pil 3
tahun
2 Hamil ini
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
Kunjungan
Ke-
Usia
kehamilan
Keluhan TT Tindakan/
terapi
KIE Tempat
ANC
Ket.
1 16 minggu 4
hari
Mual muntah
>10kali/hari
Konseling Baik BPM Kurang
baik
4. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Jantung : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
TBC : Tidak Ada
b. Riawayat Kesehatan Dahulu
Jantung : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
88
Hepatitis : Tidak Ada
TBC : Tidak Ada
c. Riwayat kesehatan keluarga
Jantung : Tidak Ada
DM : Tidak Ada
Ginjal : Tidak Ada
Hipertensi : Tidak Ada
Asma : Tidak Ada
Hepatitis : Tidak Ada
TBC : Tidak Ada
5. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Syah, satu kali
Usia nikah pertama : 22 tahun
Lamanya pernikahan : 4 tahun
6. Riwayat Psikososial
a. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Senang
b. Respon suami terhadap kehamilan ini : Senang
c. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Senang
d. Pengetahuan ibu tentang kehamilan : Cukup baik
e. Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kehamilan : Tidak
ada
89
7. Pola Kebutuhan Sehari-hari
a) Pola Makan
Sebelum hamil : makan teratur, 3 kali sehari dengan porsi nasi,
sepotong lauk dan semangkuk sayuran. Ibu
minum air putih 6-7 gelas perhari
Saat hamil : ibu mengatakan kurang nafsu makan sehingga
ibu makan tidak menentu karena setiap makan
dimuntahkan kembali.
b) Pola Eliminasi
Sebelum Hamil
BAK : 3-4 x sehari, warna jernih, bau khas urine
BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak
Saat Hamil
BAK : 4-5 x sehari, warna jernih, bau khas urine
BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak
c) Pola Istirahat
Sebelum hamil
Istirahat malam hari : 6-8 jam/hari
Istirahat siang hari : 1-2 jam/hari
Saat hamil
Istirahat malam hari : 5-6 jam/hari
Istirahat siang hari : 1 jam/hari
d) Aktivitas sehari-hari :
90
sebelum hamil : ibu beraktivitas seperti biasa
selama hamil : aktivitas ibu berkurang lebih banyak istirahat,
e) Personal hygiene
Sebelum hamil
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 1 x sehari
Ganti baju dan celana dalam : apabila basah dan setelah mandi
Kebersihan kuku : Bersih
Saat hamil
Mandi : 1 x sehari
Keramas : 3 x seminggu
Ganti baju dan celana dalam : apabila basah dan setelah mandi
Kebersihan kuku : Bersih
f) Aktivitas Seksual
Frekuensi : 2 minggu sekali
Gangguan : Tidak ada
B. PEMERIKSAAN UMUM
1. Keadaan umum : Lemah
2. Keadaan emosional : Stabil
3. Kesadaran : Composmentis
4. Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 111 x/menit
91
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,5o
C
5. TB : 150 cm
6. BB : Sebelum hamil 47 kg
Saat hamil 46 kg
7. LILA : 24 cm
C. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN
1. Pemeriksaan Fisik/Inspeksi
Kepala :
a. Rambut
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak rontok
b. Muka
Simetris : simetris
Cloasma gravidarum : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
c. Mata
Simetris : Simetris
Konjungtiva : pucat
Sklera : Putih, bersih
Kebersihan : bersih
92
d. Hidung
Simetris : Simetris
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada
e. Telinga
Simetris : Simetris
Kebersihan : Bersih
Gangguan Pendengaran : Tidak ada
f. Mulut
Bibir : Kering
Lidah : Kotor, kering
Gigi : Tidak ada karies
Gusi : Tidak ada perdarahan
g. Leher
Pembesaran kel.tiroid : Tidak ada,
Pembesaran kel.limfe : Tidak ada
h. Dada
Simetris : Simetris
Gangguan pernafasan : Tidak ada
Payudara
Simetris : Simetris
Rasa nyeri : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
93
Keadaan puting : Menonjol
Hiperpigmentasi : Ada disekitar areola
Kebersihan : Bersih
i. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada sesuai kehamilan
Striae : Tidak ada
Linea : Ada
Acites : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus : Teraba ballotement
j. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Normal
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Bentuk : Simetris
Bawah
Bentuk : Normal
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
94
Reflek patella : Positif kanan dan kiri
Gangguan/kelainan : Tidak ada
k. Anogenital
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Kelenjar Bartholini : Tidak ada
l. Anus
Hemoroid : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb : 10 gr%
b. Protein urine : Tidak dikaji
c. Glukosa urine : Tidak dikaji
95
3.2 MATRIKS
Tgl/Jam Pengkajian Interprestasi Data
(Diagnosa, Masalah,
Kebutuhan)
Diagnosa
Potensial/Ma-
salah
Potensial
Antisipasi/Ti
n-dakan
Segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
sabtu, 11
april
2015
DS:
Ibu mengatakan mual muntah
lebih dari 10 kali dalam sehari,
ibu merasakan lemas dan
napsu makan kurang serta
nyeri pada epigastrium, yang
tidak dialami ibu pada
kehamilan pertamanya
HPHT : 14 Desember 2014
DO: kedaan umum: Lemah
Kesadaran: Composmentis,
mata cekung, lidah kering
TD: 100/60 mmHg
N: 111x/m
S: 36,5ºC
RR: 22x/m
Hb : 10 gr %
BB sebelum hamil : 47 kg
BB saat hami : 46 kg
DX janin : janin tunggal,
hidup intrauteri
DX Ibu : Ny. A Umur 26
tahun G2P1A0 usia
kehamilan 16 minggu 4
hari dengan Hiperemesis
Gravidarum tingkat I
Dasar:
DS:
- ibu mengatakan
sudah pernah
melahirkan anak
pertamanya
- ibu mengatakan
belum pernah
keguguran
- ibumengatakan
HPHT : 14
Desember 2015
- ibu mengatakan mual
muntah di pagi hari
lebih dari 10 kali
dalam sehari, serta
ibu merasa lemas dan
nyeri epigastrium,
yang tidak dialami
ibu pada kehamilan
HEG Tingkat
II
Pemberian
obat B6
1. Beritahu ibu
hasil
pemeriksaan
2. Jelaskan
pada ibu
tentang
keluhan
yang di
alami saat
ini
3. Beritahu ibu
tentang cara
1. Memberitahu ibu hasil
pemeriksaan saat ini bahwa ibu
dalam keadaan kurang baik,
dengan hasil pemeriksaan yaitu
TD:100/60 mmHg N:111x/mnt
S:36,5ºC RR:22x/mnt
Mata: Cekung
Lidah: Kering
2. Menjelaskan kepada ibu tentang
keluhan yang di alami saat ini
yaitu ibu merasa mual dan
muntah sehingga ibu
mengalami penurunan nafsu
makan yang menimbulkan rasa
lemas. Mual muntah yang
dirasakan ibu disebabkan
karena meningktnya kadar
hormon estrogen dan HCG
yang berlangsung selama 4
bulan atau 16 minggu.
3. Memberitahu ibu tentang cara
mengatasi mual muntah yang di
1. Ibu telah
mengetahui
kondisinya saat
ini.
2. Ibu mengerti
tentang kaluhan
yang di alami
saat ini
merupakan
keadaan yang
harus
mendapatkan
perhatian khusus
agar kehamilan
nya tetap terjaga
baik kesehatan
ibu dan janin
nya.
3. Ibu mengerti
tentang cara
96
Hasil leopold : teraba
ballotement
pertamanya
DO: kedaan umum:
Lemah
Kesadaran:
Composmentis, mata
cekung, lidah kering
TD: 100/60 mmHg
N: 111x/m
S: 36,5ºC
RR: 22x/m
Hb : 10 gr %
BB sebelum hamil : 47
kg
BB saat hami : 46
kg
DX janin : janin tunggal,
hidup intrauteri
Hasil leopold : teraba
ballotement
Masalah : gangguan pola
aktifitas yang
dikarenakan mual
muntah.
Kebutuhan:
1. Asuhan HEG
mengatasi
mual
muntah
yang di
alaminya.
4. Jelaskan
pada ibu
mengenai
diet HEG
tingkat 1
atau keluhan
yang
dialami ibu
saat ini.
5. Beritahu
ibu untuk
kunjungan
alaminya yaitu dengan cara
menganjurkan mengubah
makanan sehari-hari dengan
makanan jumlah kecil, tetapi
lebih sering. Waktu bangun
pagi jangan segera turun, tetapi
duduk terlebih dahulu,
Makanan yang berminyak dan
berbau lemak sebaiknya
dihindarkan. Makanan dan
minuman seyogyanya
disajikan dalam keadaan panas
atau sangat dingin.
Menghindar-kan kekurangan
karbohidrat merupakan faktor
yang penting, oleh karenanya
dianjurkan makan yang banyak
mengandung gula.
4. Menjelaskan pada ibu mengenai
diet HEG ini ibu makan-
makanan hanya berupa roti
kering dan buah-buahan, roti
panggang, biskuit, krekers serta
teh atau sirup, Cairan tidak
diberikan bersama makanan
tetapi 1-2 jam sesudahnya
untuk mengurangi rasa mual
pada ibu agar ibu dapat
memenuhi nutrisinya
5. Memberitahu ibu bahwa akan
melakukan kunjungan ulang 2
hari yang akan datang dan
mengatasi mual
muntah yang di
alaminya saat ini.
4. Ibu mengerti
tentang diet
HEG yang telah
dijelaskan
5. Ibu mengerti
dan bersedia
untuk
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari
Shinta pramita sari

More Related Content

What's hot (20)

Kti armayani
Kti armayaniKti armayani
Kti armayani
 
Kti desi hatalia
Kti desi hataliaKti desi hatalia
Kti desi hatalia
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti leni widyawati
Kti leni widyawatiKti leni widyawati
Kti leni widyawati
 
Kti sari yanti
Kti sari yantiKti sari yanti
Kti sari yanti
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Komprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiatiKomprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiati
 
Komprehensif helyana r. simbolon
Komprehensif  helyana r. simbolonKomprehensif  helyana r. simbolon
Komprehensif helyana r. simbolon
 
Kti lulu ilma wiani
Kti lulu ilma wianiKti lulu ilma wiani
Kti lulu ilma wiani
 
Kti
KtiKti
Kti
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 
85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)
 
Kti setiya rahayu
Kti setiya rahayuKti setiya rahayu
Kti setiya rahayu
 
Kti mera putri
Kti mera putriKti mera putri
Kti mera putri
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 

Similar to Shinta pramita sari (20)

Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti warini
Kti wariniKti warini
Kti warini
 
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayuKti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
 
Kti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusmanKti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusman
 
Kti lilis anggraini
Kti lilis anggrainiKti lilis anggraini
Kti lilis anggraini
 
Kti reni yunila sari
Kti reni yunila sariKti reni yunila sari
Kti reni yunila sari
 
Kti nurul amalia
Kti nurul amaliaKti nurul amalia
Kti nurul amalia
 
Kti epit desmawati
Kti epit desmawatiKti epit desmawati
Kti epit desmawati
 
Kti dinita yulis nurinayati
Kti dinita yulis nurinayatiKti dinita yulis nurinayati
Kti dinita yulis nurinayati
 
Kti efta mayasari
Kti efta mayasariKti efta mayasari
Kti efta mayasari
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyaniKti reny nurul andriyani
Kti reny nurul andriyani
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti rukmaini
Kti rukmainiKti rukmaini
Kti rukmaini
 
Kti rukmaini
Kti rukmainiKti rukmaini
Kti rukmaini
 
Kti rukmaini
Kti rukmainiKti rukmaini
Kti rukmaini
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Shinta pramita sari

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A UMUR 26 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIBPS LENI KARLINA,AMD.KEB BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH NAMA : SHINTA PRAMITA SARI NIM : 201207120 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A UMUR 26 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIBPS LENI KARLINA,AMD.KEB BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Profesi Ahli Madya Kebidanan NAMA : SHINTA PRAMITA SARI NIM : 201207120 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 i
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Tanggal : Penguji I Penguji II Ahmad Dahro, S.Sos.M.I.P Septi Ristiyana, S.ST NIK. 2006071016 NIK.2015021067 Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung dr.Wazni Adila, M.PH. NIK. 2011041008 ii
  • 4. 4 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. A USIA 26 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIBPS LENI KARLINA, AMD.KEB BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ShintaPramita Sari, Ahmad Dahro.S.sos MIP , SeptiRistiyana INTISARI Kehamilan adalah keadaan fisiologis artinya semua wanita yang sehat dan telah menikah akan mengalami proses kehamilan. Mual dan muntah, pusing, perut kembung, dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu, hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi, oleh karena itu, hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapatkan pengobatan yang adekuat. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif. Dari hasil uraian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Faktor penyebabHiperemesis GravidarumTingkat 1 . Maka dari itu penulis menentukan simpulan bahwa Ny. A sudah mendapatkan asuhan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi Ny. A dan sudah teratasi dengan baik. Kata kunci : kehamilan, Hiperemesis Gravidarum Kepustakaan : 15 Referensi Jumlah : 129 halaman iii
  • 5. 5 CURRICULUM VITAE Nama : SHINTA PRAMITA SARI Nim : 201207120 Tempat/Tanggal lahir : Baradatu,06 juni 1994 Alamat : jl.negara gang.ganesa No.73 Baradatu Way Kanan Angkatan : V11(2012-2015) RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD N 1 Tiuh Balak Way Kanan Lulus Tahun 2000 s/d 2006 2. SMP YP 17 Baradatu Way Kanan Lulus Tahun 2006 s/d 2009 3. SMA N 1 Baradatu Way Kanan Lulus Tahun 2009 s/d 2012 4. Penulis Sekarang terdaftar sebagai mahasiswa Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung Sejak Tahun 2012 Hingga Sekarang. iv
  • 6. 6 mOttO hidUp adalah perjUangan, jika kita ingin mencapai SeSUatU kita harUS BerjUang UntUk mencapainya, dengan penUh keyakinan dan keikhlaSan, jika kita melakUkannya dengan Baik maka kita akan mendapatkan haSil yang Baik jUga. maka BerjUanglah UntUk hidUpmU. Shinta pramita Sari v
  • 7. 7 PERSEMBAHAN Puji syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan YME yang selalu mendampingi setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Study kasus ini, dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Terima kasih untuk bapakku tersayang dan ibuku tercinta yang selalu memberikan semangat dan mendo’akan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan. Serta adikku tercinta yang selalu memberikan semangat dalam segala hal kepada penulis serta keluarga besarku atas dukungannya. 2. Almamater tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun Terimakasih atas Do’a dan dukungan kalian sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kehadiran kalian memberikan semangat disaat keputusasaan ku, memberikan kesempurnaan disetiap keterbatasan ku dan memberikan keceriaan dikala duka ku. vi
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. A Umur 26 Tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 16 Minggu 4 Hari Dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat 1 diBPS Leni Karlina Amd.keb Bandar Lampung Tahun 2015”Dalam penyusunan KTI ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. WasniAdila,MPH selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung 2. Adhesty Novita Xanda S.ST M.Kes selaku Pembimbing I Karya Tulis Ilmiah Dan Eka Ayu Septiana, S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah. 3. Leni Karlina amd.keb sebagai tempat mengambil penelitian 4. Selaku penguji 1 Ahmad Dahro,S.Sos MIP dan Septi ristiyana, S.ST selaku penguji 2 karya tulis ilmiah 5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis vii
  • 9. 9 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...................................................................................i HALAMAN JUDUL....... ............................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................iii INTISARI...............................................................…………………………. iv CURICULUM VITAE....................................................…………………... v MOTO...............................................................................................................vi PERSEMBAHAN……………………………………………………………vii KATA PENGANTAR.......................………………………………………. viii DAFTAR ISI.....................................................................................................ix DAFTAR TABEL.............................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................3 1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................3 1.4 Ruang lingkup...................................................................................4 1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................4 1.6 Metodelogi dan teknik memperoleh data ...........................................4 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan teori medis .........................................................................8 2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan.....................................................57 2.3 Teori Landasan hukum Kewenangan Bidan......................................79 BAB III TINJAUAN KASUS 2.1 Pengkajian.........................................................................................82 2.2 MATRIKS ........................................................................................92 BAB IV PEMBAHASAN 5.1 Pengkajian .....................................................................................99 5.2 Diagnosa Masalah dan Kebutuhan ..................................................113 5.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial ..................................114 5.4 Tindakan Segera/Kolaborasi............................................................115 5.5 Perencanaan ...................................................................................116 viii
  • 10. 10 5.6 Pelaksanaan ....................................................................................118 5.7 Evaluasi ..........................................................................................124 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ....................................................................................127 5.2 Saran ..........................................................................................129 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix
  • 11. 11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (TFU)…………………………………12 Tabel 3.2 Matriks……………………………………………………….92 x
  • 12. 12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat izin Penelitian Lampiran 2 : Surat Balasan Izin Penelitian Lampiran 3 : Leaflet Lampiran 4 : Dokumentasi Lampiran 5 : Lembar konsul xi
  • 13. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Kehamilan adalah keadaan fisiologis artinya semua wanita yang sehat dan telah menikah akan mengalami proses kehamilan, kehamilan dikatakan fisiologis dan tetap harus waspada karena kehamilan berisiko jatuh kekeadaan yang membahayakan baik terhadap ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya. ( Rukiyah dan yuliyanti,2010; h. 3-4) Sesuai dengan kebijakan, pemerintah telah menetapkan program antenatal care sebagai berikut kunjungan antenatal care dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu : satu kali pada trimester pertama dimulai dari ( 0-13 minggu), satu kali pada trimester kedua (14-27 minggu), dan dua kali pada trimester ketiga ( 28-40 minggu). ( Sulistiyawati,2012; h. 4) Mual dan muntah, pusing, perut kembung, dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil dan terbanyak pada usia kehamilan 6-12 minggu. Keluhan mual muntah sering terjadi pada pagi hari mual muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan progesteron, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon human corionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual dan muntah. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. ( Prawirohardjo, 2010; h. 815)
  • 14. 2 Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum di ketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini di sebabkan oleh faktor toksis juga tidak di temukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, di sebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang yang telah ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida, masuknyavili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolisme akibat hamil serta resistensi yang menurun dan pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik alergi, faktor psikologik, molahidatidosa, faktor adaptasi dan hormonal. Dampak yang ditimbulkan dari Hiperemesis Gravidarum ini adalah dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan tubuh ibu menjadi lemah dan lelah, dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumini aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang menyebabkan peredaran ruptur esofagus, kerusakan hepar dan ginjal ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang sehingga kemungkinan bayinya mengalami BBLR, IUGR, Prematur hingga terjadi abortus. ( Rukiyah dan yuliyanti,2010; h. 128-129)
  • 15. 3 Dari hasil survey di BPS Leni pada tanggal 10 April 2015 didapatkan pasien Ny. A usia 26 tahun G2P1A0 Usia Kehamilan 16 minggu 4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat 1. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.A usia 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 16 minggu 4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat I di BPS leni hajimena, Bandar Lampung Tahun 2015”. 1.2 Rumusan masalah ”Bagaimanakah penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.A umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamiulan 16 minggu 4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I di BPS Leni hajimena, bandar lampung tahun 2015” 1.3 Tujuan penulisan 1.3.1 Dapat mengkaji secara mendalam model asuhan kebidanan pada ibu hamil yang hiperemesis gravidarum tingkat I dan upaya pencegahan terjadinya hiperemesis tingkat II atau hiperemesis gravidarum tingkat III yang berlanjutan. 1.3.2 Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran khusus tentang pengkajian data dasar kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. A dengan hiperemesis gravidarum tingkat I. 1.4 Fokus penelitian Dalam penelitian ini hanya terfokus terhadap Ny. A umur kehamilan 16 minggu 4 hari dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1.
  • 16. 4 1.5 Tempat penelitian Dalam study kasus ini penulis mengambil kasus di Bps. Leni karlina, hajimena bandar lampung. 1.6 Waktu pelaksanaan Penatalaksanaan asuhan kebidanan dalam study kasus ini. Penulis melakukan penelitian ini dimulai pada tanggal 10 sampai 21 april 2015. 1.7 Manfaat penulisan 1.7.1 Bagi masyarakat atau pasien Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat khususnya pada ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum agar lebih memahami tentang keluhan yang dialaminya saat hamil. 1.7.2 Penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan atau bahan referensi penelitian selanjutnya. 1.8 Metodologi penelitian dan teknik pengumpulan data 1.8.1 Metode penelitian Survei deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi dalam suatu populasi tertentu. Pada umumnya survei deskriptif digunakan untuk
  • 17. 5 membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program dimasa sekarang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut. 1.9 Tekhnik memperoleh data 1.9.1 Data primer 1.9.1.1 Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). ( Notoatmodjo, 2012; h. 35, 139). Wawancara dilakukan dengan cara : 1. Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien secara langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya.
  • 18. 6 2. Allo anamnesa Merupakan anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat .(Sulistyawati, 2009;h. 111) 1.9.1.2 Observasi Adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah penginderaan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012;h. 131). 1.9.1.3 Pengkajian fisik Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi) (Soepardan, 2007; h. 98). 1.8.2 Data sekunder Adalah sumber informasi yang bukan dari tangan pertama, dan bukan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap informasi atau data tersebut.
  • 19. 7 1.8.2.1 Sumber kepustakaan Bahan-bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian dari buku-buku, laporan-laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal, dan sebagainya, 1.8.2.2 Studi dokumenter Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik (Notoatmodjo, 2005; h. 62-63)
  • 20. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan teori medis 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Pengertian kehamilan Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Jannah, 2012;h. 1) Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah.Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan selama hamil.
  • 21. 9 2.1.1.2 Tujuan asuhan kehamilan a. Memantau kemajauan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.fisik, mental serta sosial c. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi yang terjadi selama masa kehamilan. d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian Asi ekslusif berjalan normal. f. mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal. 2.1.1.3Standar Asuhan Kehamilan a. Kunjungan Ante-natal Care(ANC) minimal : 1. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu); 2. Satu kali pada timester II (usia kehamilan 14-27 minggu); 3. Satu kali pada trimester III (usia kehamila 28-40minggu).
  • 22. 10 b. Pelayanan satandar, yaitu 7T. Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang disingkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut : 1. Timbang berat badan. 2. Ukur Tekanan Darah. 3. Ukur Tinggi fundus uteri. 4. Pemberian imunisasi TTlengkap. 5. Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tabet setiap harinya 6. Lakukan TesPenyakit Menular Seksual 7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. 2.1.1.4Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi pada ibu hamil. a.Perubahan Sistem Reproduksi 1. Uterus ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
  • 23. 11 menjadi higroskopik,dan endometrium menjadi desidua. (Sulistyawati,2012;h. 2-5) uterus berbentuk seperti buah avocad atau buah pir yang sedikit gepeng kearah depan belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Dindingnya terdiri atas otot-otot polos. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar diatas 5,25 cm, tebal 2,5 cm, dan tebal dinding 1,25 cm. Letak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksio ( serviks ke depan dan membentuk sudut dengan vagina), sedangkan korpus uteri ke depan dan membentuk sudut dengan serviks uteri. uterus terdiri atas (1) fundus uteri; (2) korpus uteri; dan (3) servik uteri.fundus uteri adalah bagian uterus proksimal disitu kedua tuba falloppi masuk ke uterus. Didalam klinik perlu diketahui sampai dimana fundus uteri berada,oleh karena tuanya kehamilan dapat diperkirakan dengan perabaan pada fundus uteri. Korpusuteri adalah bagian uterus yang terbesar.pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin berkembang. (prawirohardjo, 2010;h. 121- 122)
  • 24. 12 Tabel 2.1 TFU Menurut Penambahan PerTiga Jari Usia kehamilan (minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU) 12 3 jari di atas simpisis 16 Pertengahan pusat-simpisis 20 3 jari dibawah simpisis 24 Setinggi pusat 28 3 jari dibawah pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus 2. posisi rahim dalam kehamilan a).Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. b).Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis c). Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. d). Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile,lebih mengisi ronggaabdomen kanan atau kiri. 3.Vaskularisasi Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengambang dan bertambah. 4. Serviks uteri Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahnya
  • 25. 13 pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda chedwick.(Sulistyawati, 2012; h. 61) 5. Vagina dan vulva Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hypervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick 6. Payudara Karena adanya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar dan puting lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Esterogen menyebabkan pertumbuhan tubulus lactiferous dan ductus juga menyebabkan penyimpanan lemak. Progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu. (Jannah, 2012;h. 90) Payudara Sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat di amati oleh ibu adalah sebagai berikut:
  • 26. 14 a.) Selama kehamilan payudara bertambah besar,tegang dan berat b.) Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar hipertrofi c.) Bayangan vena-vena lebih membiru d.) Hiperpigmentasi pada areola dan puting susu e.) Kalau di peras akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Sulistyawati, 2012;h. 65) b. Sistem integumen Sehubungan dengan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan. Keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitam dan dapat dikenali pada payudara, abdomen, vulva dan wajah. Ketika terjadi pada kulit danmuka dikenal sebagaim chloasma atau topeng kehamilan.Bila terjadi pada muka biasanya pada daerah pipi dan dahi dan dapat mengubah penampilan wanita tersebut. Linea Alba,garis putih tipis yang membentang dari shimpisis pubis sampai umbilicus, dapat menjadi gelap yang biasa disebut linea nigra. Peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. Tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah danpeningkatan regangan pada kulit abdomen, paha, dan payudara bertanggung jawab pada
  • 27. 15 timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda atau kecoklatan pada daerah tersebut. Tanda tersebut biasa dikenal dengan nama striae gravidarumdan bisa menjadi lebih gelap atau hitam. Striae gravidarum ini kan berkurang setelah masa kehamilan danbiasanya nampak seperti garis-garis yang berwarna keperakan pada wanita kulit putih atau warna gelap/hitam yang mengkilap. Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior, hipofisi. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung yang disebut chloasma gravidarum.Esterogen dan progesteron telah dilaporkan menimbulkan efek perangsangan melanosit. c.Sistem endokrin 1. Hormon plasenta Sekresi hormon plasenta dan HCG dari plasenta janin mengubah organ endokrin secra langsung. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan produksi globulin meningkatkan dan menekan produksi tiroksin, kostikosteroiddan steroid. Akibat plasma yangmengandung
  • 28. 16 hormon-hormon ini akan meningkat jumlahnya, tetapi kadar hormon bebas tidak mengalami peningkatan yang besar. 2. Kelenjar Hipofisis Berat kelenjar hipofisis anterior meningkat sampai 30-50 % yang menyebabkan wanita hamil menderita pusing. Sekresi hormone prolaktin, adreno kortiko tropik, tirotropik, dan melanocyt stimulating hormon meningkat. Produksi hormon perangsang folikel dan LH dihambat oleh esterogen dan progesteron plasenta.Efekmeningkatnya sekresi prolaktin adalah ditekannya produksi esterogen dan progesteron pada masa kehamilan. 3. Kelenjar Tiroid Dalam kehamilan, normal ukurankelenjar tiroid akan mengalami pembesaran kira-kira 13 % karena adanya hyperplasia dari jaringan glandula dan peningkatan vaskularisasi secara fisiologis akan terjadipeningkatan ambilan iodine sebagai kompensasi kebutuhan ginjal terhadap iodine yang meningkatkan laju filtrasi glomerulus. Walaupun kadang-kadang kehamilan dapat menunjukan hipertiroid,fungsi tiroid biasanya normal. Namun, peningkatan konsentrasi T4 (tiroksin), T3 (Triodotironin) juga dapat merangsang peningkatan laju basal. Hal ini
  • 29. 17 disebabkan oleh produksi esterogen stimulated hepatic dari tiroksin yang menekan glubolin . 4. Kelenjar Adrenal Karena dirangsang oleh hormon esterogen, kelenjar adrenal memproduksi lebih banyak kortisol plasma bebas dan juga kortikosteroid, termasuk ACTH dan hal ini terjadi usiakehamilan12 sampai dengan aterm. Peningkatan konsentrasi kortisol bebas pada saat masa kehamilan juga menyebabkan hiperglikemia pada saatsetelah makan. Peningkatan plasma kortikol bebas juga dapat menyebabakan ibu hamil mengalami kegemukan di bagian- bagian tertentu karena adanya penyimpanan lemak dan juga dapat merangsang adanya striae gravidarum. (Jannah, 2012; h. 101-106 ) d. Sistem Urinaria Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yangvolumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih),yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16- 24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar) dalam keadaan normal, aktivitas meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri, keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan karena itu wanita hamil sering
  • 30. 18 ingin merasa berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung . e. Sistem Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir.Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan.peningkatan asupan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin , dan berpuasa saat kehamilan akan memperbanyak ketosis yang dikenal denagn “cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin. Kebutuhan zat besi wanita kurang lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg dibutuhkan untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
  • 31. 19 Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan, perut, paha, dan lengan. Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah senagai berikut: 1. Kalsium.Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangakan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram. 2. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hr 3. Air.Wanita hamil cenderung mengalami retensi air. f. Sistem kardiovaskuler Selama kehamilan jumlah darah yang di pompa oleh jantung yang dipompa setiap menitnya atau biasa di sebut sebagai curah jantung (cardiac autput) meningkat sampai 30-50% peningkatan ini mulai terjadi pada usiakehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan16- 28minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat. Setelah mencapai usia kehamilan 30 minggu curah jantung agak menurun karena pembesaran rahim menekan vena yangmembawadarah dari tungkai ke jantung. Peningkatan
  • 32. 20 curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim.Janin yang terus tumbuh, menyebabkan darah lebih banyak di kirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu. (Sulistyawati, 2012;h. 61-63). Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk mengurangi resistensi vaskuler sistemik, selain itu juga mengalami peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan preload. (prawirohardjo,2010;h. 182) g. Sistem Respirasi Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormone progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit bebeda dari biasanya. Wanita hamil benafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkaran dada wanita hamil agak membesar. Lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat
  • 33. 21 kongesti ini.Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.(Sulistyawati, 2012;h. 69) Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah 6cm,tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik 4cm selama kehamilan. Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahanselama kehamilan,tetapi volume tidal,volume ventilasi permenit dan pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut.perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan.(prawirohardjo,2010;h.184-185) h. Perubahan berat badan Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan : 1. 4 kg dalam kehamilan trimester I 2. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III 3. Totalnya sekitar 15-16 kg
  • 34. 22 2.1.2.5 Tanda-tanda Kehamilan Dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan 1. Tanda pasti kehamilan a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b. terasa gerak janin c. pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio. d. pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin 2. Tanda kemungkinan kehamilan a. Rahim membesar b. tanda hegar c. tanda chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks,vagina, dan vulva d. tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut e. braxton hicks f. Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat g. Ballottement positif h. Tes Urin Kehamilan (tes HCG) positif. 3. Tanda Tidak Pasti Kehamilan a. Amenore b. Nause, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi
  • 35. 23 c. pusing d. miksing/ sering buang air kecil e. obstipasi f. hiperpigmentasi: striae, cloasma, linea, nigra g. varises h. payudara menegang i. perubahan perasaan j. BB bertambah 1. tes urine kehamilan (Tes HCG) a. dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu minggu setelah coitus). b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari. 2. palpasi abdomen menggunakan cara leopold dengan langkah sebagai berikut: a. leopold 1 bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada difundus. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) pemeriksaan menghadap pasien 2) kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
  • 36. 24 3) Meraba bagian apa yang ada difundus jika teraba benda bulat melenting, mudah digerakan maka itu adalah bagian kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting dan susah digerakkan maka itu adalah bokong janin. b. leopold II bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri perut ibu. Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1) kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu. 2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri kearah kanan 3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang ada disebelah kanan (jika teraba benda yang rata,, tidak reaba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin)
  • 37. 25 c. leopold III bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada dibawah uterus. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) Tangan kiri menahan fundus uteri 2) Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, melenting, keras dan dapat digoyangkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang. 3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballotement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-7 bulan). 4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika masih mudah
  • 38. 26 digoyangkan, berarti kepala belum masuk pangul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk panggul. d. Leopold IV Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada dibawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1) pemeriksaan menghadap kaki pasien 2) kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah 3) jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang berlawanan dibagian bawah 4) jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul 5) jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul.
  • 39. 27 2.1.1.6 Kebutuhan ibu hamil 1. Kebutuhan Fisik a. Diet Makanan Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain. Berat badan sebelum hamil, PBBH, dan indeks massa tubuh (IMT) masih merupakan indikator yang bnayak dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan otomatis rendahnya IMT ditengarai meningkatkan resiko kehamilan, seperti BBLR,kelahiran prematur dan komplikasi pada saat melahirkan. b. Kebutuhan energi Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional .menganjurkan pada ibu hamil untuk meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal perhari.Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester I
  • 40. 28 kebutuhan energy meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin: Protein, ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68% Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% perhari atau 75-100gram. Zat Besi,Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisinsi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkatsebesar%(1.040 mg 30selama hamil)dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan ibu perlu ditunjang dengan 0 suplemen zat besi yang diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah kelahiran untuk mencegahanemia postpartum. Asam Folat, Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolisme normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA,
  • 41. 29 pertumbuhan sel, dan pembentukan heme, jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang janin (spina bifida) Kalsium, Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti.Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%.Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumberutama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,udang, sarang burung, sardendalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain. Selain beberapa zat gizi yang dianjurkan untuk mengkonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin diantaranya adalah sebagai berikut.
  • 42. 30 a.) Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratognetik (menyebabkan cacat pada janin) b.) Makanan mentah atau setengah matang karena beresiko toksoplasma. c.) Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat menggagu sistem saraf janin). d.) Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, coklat, kola dibatasi 300 mg perhari.Efek yang dapat terjadi diantaranya adalah insomnia, refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat. e.) VitaminA dalamdosis >20.000-50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan. (Sulistyawati, 2012;h. 83-110). c. Nutrisi Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada saat hamil harus ditingkatkan 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengkonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan ( menu seimbang).
  • 43. 31 a. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama 1.Minggu 1 sampai minggu ke-4 Selama trimester 1 (hingga ke-12), ibu harus mengkonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori ( setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang bertumbuh pesat konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat ( nasi, mie, roti, sereal dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya. 2. Minggu ke-5 Agar asupan kalori terpenuhi, meski ilanda mual muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti , sereal, nasi 6 porsi, buah 3-4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2-3 porsi, susu atau produk olahannya 3-4 porsi, camilan 2-3 porsi
  • 44. 32 3.Minggu ke-7 Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium 1000 mg/hari. Didapat dari keju ¾ cangkir, puding susu 1 cangkir. 4. Minggu ke-9 Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari , diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsi. Sumbernya: 1 cangkir stoberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), ½ cankir brokoli (58 miligram). 5. Minggu ke-10 Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, ditambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin: susu, telur, kacang- kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber
  • 45. 33 DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, dan daging. 6. Minggu ke-12 Sejumlah vitamin yang harus anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3 dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh kembang, vitamin B12 untuk membentu sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah merah. (Walyani, 2015;h. 94-95) d. Lingkungan yang bersih Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehatdan aman adalah adanya lingkungan yang bersih,karena kemungkinan terpapar dan zat toksis yang berbahaya bagi ibu dan janin.Lingkungan yang bersih di sini adalah termasuk adalah bebas dari polusi udara seperti asap rokok. Selain udara, prilaku hidup bersih dan sehat juga perlu di laksanakan seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang di makan, buang air besar di jamban dan mandi menggunakan air yang bersih
  • 46. 34 (Sulistyawati, 2012; h. 110) e. Ketidaknyamanan dan Cara mengatasinya Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan adaptasi, baik fisik maupun psikologi. Berikut adalah contoh beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya: 1) Keputihan a) tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari b) pakaian dalam menggunakan bahan katun yang memiliki daya serap tinggi c) cara cebok yang benar yaitu dari arah depan kearah belakang d) ganti celana dalam setiap kali basah 2) Mual muntah a) Hindari bau dan penyedap lain b) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dan bangun perlahan- lahan c) Makan sedikit tapi sering d) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu tajam e) Jika terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6
  • 47. 35 3) Konstipasi a) Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya, buah, sayuran, minuman air hangat terutama ketika perut kosong b) Istirahat cukup c) Buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan d) Hindari minyak mineral 4) Hemoroid a) Hindari konstipasi b) Dengan perlahan masukan kembali kedalam rektum seperlunya c) Makanan- makanan yang mengandung serat 5) Anemia fisiologi a) Konsumsi makanan atau diet tinggi Fe dan asam Folat 6) Sering BAK a) KIE tentang penyebab sering BAK b) Minum pada siang hari c) Jangan kurang minum dimalam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan
  • 48. 36 d) Hindari minum kopi dan teh e) Tidak memerlukan pengobatan farmakologis 7) Edema umum a) Hindari posisi tegak lurus dalam waktu lama b) Istirahat dengan posisi terbaring miring dan kaki agak ditinggikan c) Hindari sandal atau sepatu hak tinggi 8) Cloasma gravidarum a) Hindari sinar matahari berlebihan saat hamil, b) Gunakan bahan pelindung non alergis 9) Keringat bertambah a) Pakai-pakaian yang longgar b) Mandi secara teratur 10) Sesak nafas a) KIE tentang penyebab fisiologis b) Bantu cara untuk mengatur pernapasan c) Mendorong fostur tubuh yang baik untuk pernafasan interkostal d) Posisi berbaring semifowler e) Istirahat teratur 11) Nyeri pinggang, dan punggung bagian bawah
  • 49. 37 a) Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan b) Gunakan kasur yang keras untuk tidur c) Massase untuk daerah pinggang dn punggung 12) Kram terutama pada kaki a) Kurangi konsumsi fosfor tinggi b) Beri kompres hangat pada kaki c) Konsumsi sedikit kalsium d) Istirahat cukup (Hani, et. all, 2011;h. 52-67) f.Pakaian Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap di pertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannyayang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan menganggufisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah sebagai berikut:Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat padadaerah perut, bahan pakaian
  • 50. 38 usahakan yang mudah menyerapkeringat. Pakaialah bra yangmenyokong payudara,Memakai hak sepatu dengan hak rendah, pakaian dalam yang selalu bersih. g. Kebersihan tubuh Kebersihan tubuh ibu hamil perlu di perhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel di kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme.jika tidak di bersihkan (dengan mandi) maka ibu hamil sangat mudah untuk terkena penyakit ibu hamil sangat mudah untuk terkena penyakit kulit h. Perawatan payudara Payudara merupakan aset yang penting sebagai persiapan penyambutan kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut: 1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara, 2. Gunakanbra dengan bentuk yang menyangga payudara.
  • 51. 39 3.Hindari membersihkan puting dengan sabun karena akanmenyebabkan iritasi, bersihkan puting dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat, Jika di temukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara berarti produksi ASI sudah di mulai. i. Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih.Konstipasi sering terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin yang menyebabkan bertambahnya konstipasi.Tindakan pencegahan yang dapat di lakukan adalah mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus.Jika ibu sudah mengalami dorongan maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum di rasakan ibu hamil, terutama pada trimester I dan III, hal ini tersebut adalah kondisi yang fisiologi, ini terjadi karena
  • 52. 40 awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasiatasnya berkurang, sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan kada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak di anjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi j. Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak di larang selama tidak ada riwayat penyakit sebagai berikut,: 1.Sering abortus dan kelahiran prematur, 2. Perdarahan pervaginam, 3. Koitus harus dilakukan dengan hati-hati kehamilan terutama pada minggu terakhir 4. Bila ketuban sudah pecah, koitus di larang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri. k. Pekerjaan Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang di jalaninya tidak boleh terlalu berat.Istirahat untuk ibu hamil sangat di anjurkan sesering mungkin.Seorang wanita hamil di sarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila merasakan gangguan dalam kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas berat,
  • 53. 41 berdiri dalam waktu yang lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping lingkungan (contohnya: limbah) harus dimodifikasi. 2.1.1.7Tanda-tandabahaya/komplikasi pada ibu dan janinselama masa kehamilan a. Perdarahan pervaginam 1. Abortus imminens Sering juga di sebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika di temukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih.menunjukkan hasil yang positif. Dalam kasus ini keluarnya janin masih dapat di cegah dengan memberikan terapi hormonal dan antispasmodik serta istirahat, jika setelah beberapa minggu ternyata perdarahan masih di temukan maka dalam dua kali tes kehamilan menunjukan hasil yang menunjukkan negatif, maka harus di lakukan kuretase karena hal tersebut menandakan abortus sudah terjadi. 2. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) Terjadi apabila di temukan adanya perdarahanpada kehamilan muda di sertai dengan membukanya ostiumuteri dan terabanya selaput ketuban. Penengannya sama dengan abortus inkompletus.
  • 54. 42 3.Abortus habitualis (keguguran berulang) Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah mengalami keguguran berturut-berturut selama lebih dari tiga kali 4. Abortus inkomplitus (keguguran bersisa) Tanda pasien dalama abortus ini adalah jika terjadi perdarahan pervaginam di sertai dengan pengeluaran janin tanpa pengeluaran desidua atau plasenta. Jika terdapat tanda syok maka atasi terlebih dulu dengan pemberian transfusi darah dan cairan, kemudian keluarkan jaringan secepatnya dengan metode digital atau dengan kuretase dan selanjutnya berikan obat- obatan uterotonika dan antibiotic 5. Abortus komplitus (keguguran lengkap) Pada abortus jenis ini di temukan pasien dengn perdarahan pervaginam di sertai dengan pengeluaran hasil konsepsi (janin dan desidua sehingga rahim dalam keadaan kosong). b. Sakit kepala yang hebat sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah
  • 55. 43 yang serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak hilang saat beristirahat. c. Penglihatan kabur oleh karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama proses kehamilan. Perubahan ringan adalah normal, masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan yang kabur atau berbayang secara mendadak. d. bengkak wajah dan jari-jari tangan hampir separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang pada saat beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang saat beristirahat, dan disertai keluhan fisik yang lain. e. Keluar Cairan Pervagina Harus dapat dibedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati-hati
  • 56. 44 akan adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum. f. Gerakan janin tidak terasa Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakannya minimal adalah 10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian janin. g. Nyeri peut yang hebat Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti pada saat persalinan. h. Plasenta Previa Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir.Solusio Plasenta Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas sebagian atau seluruhnya sebelum janin lahir, biasanya dihitung dari usia kehamilan lebih dari 28 minggu. Kehamilan Mola Disebut kehamilan anggur yaitu adanya jonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung
  • 57. 45 kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. i. Kehamilan Ektopik Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada didalam endometrium uterus. Keadaan ini akan meningkatmenjadi kehamilan ektopik terganggu (KET) pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KET terjadi pada kehamilan yang terletak dituba. j. Hiperemesis Gravidarum hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. (sulistyawati, 2012; h. 110- 162) 2.1.2 Hiperemesis gravidarum dalam kehamilan 2.1.2.1 Pengertian Hipermesis Gravidarum juga dapat diartikan keluhan mual muntah yang dikatagorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun makan.Akibatnya, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis, aktifasi sehari-hari menjadi terganggu dan
  • 58. 46 keadaan umum menurun.Meski begitu, tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual muntah sampai trimester ketiga. (Rukiyah dan yuliyanti,2010; h.118) Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi,ketosis, dan kekurangan nutrisi. Hal tersebut mulai terjadi pada minggu keempat sampai kesepuluh kehamilan dan selanjutnya akan membaik pada usia kehamilan 20 minggu. Namun pada beberapa kasus dapat terus berlanjut sampai pada kehamilan tahap berikutnya. (Runiari, 2010; h. 8) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan. 2.1.2.3 Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga ditemukan kelainan biokimia.Perubahan- perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain
  • 59. 47 akibat akibat kelemahan karena tidak makan dan minum.Beberapa faktor predisposisi dan factor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut.: a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulakan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormone chorionik gonadotropin dibentuk berlebihan. b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organic. c.Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organic. d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap
  • 60. 48 keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup. e. Faktor adaptasi dan hormonal, pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum dapat dimasukan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia. Wanita primigravida dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum. Peningkatan Hormon Estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG). (Rukiyah dan yuliyanti,2010; h. 118-119) Selain faktor psikologis, faktor kultur atau budaya juga dapat menjadi pemicu terjadinya hiperemesis gravidarum. Rabinerson, et al 2000 dalam Runiari menyatakan bahwa faktor kultur yang merupakan hal penting yang berkaitan dengan pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi. Selain itu, kejadian hiperemesis gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan dalam intake nutrisi (wanita yang sedang menjalankan puasa). (Runiari, 2010; h. 3)
  • 61. 49 2.1.2.4 Diagnosis Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak sukar, dengan menentukan kehamilan, muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manifestasi klinisnya, oleh karena itu hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat pengobatan yang adekuat. Kemungkinan penyakit lain yang menyertai kehamilan harus berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati, ginjal, dan penyakit tukak lambung. Pemeriksaan laboratorium dapat membedakan ketiga kemungkinan hamil yang disertai penyakit . ( Manuaba, et. all,2010; h.230 ) 2.1.2.5 PatofisiologiHiperemesis Gravidarum Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar esterogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologik hormone hormone esterogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari system saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian
  • 62. 50 terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan- bulan. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.Karna oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis denagn tertimbun nya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.Natrium dan klorida darah turun, demikian pula khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah kejaringan berkurang pula dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi mual-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lender dan esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss), Dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
  • 63. 51 Pada umunya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri. Jarang sampai diperlukan transfuse atau tandaka operatif. (Prawirohardjo, 2006; h. 276-277) 2.1.2.6 Tanda dan gejala Batas antara mual dan muntah dan kehamilan yang masih fisiologik dengan hiperemesis gravidarum tidak jelas, akan tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif (Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 121). Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu: a. Tingkat I Ringan di tandai dengan muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri epigastrium, nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang lidah mengering dan mata cekung.
  • 64. 52 b. Tingkat II Sedang penderita lebih lemah dan apatis, turgor kulit mengurang lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris berat badan turun dan mata cekung, tensi turun dan hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula di temukan dalam kencing. c. Tingkat III Berat keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan samnolen sampai koma nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi menurun.Komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang di kenal sebagai ensefalopati wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental.Keadan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk vitamin B komplek.Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
  • 65. 53 2.1.2.7Penatalaksanaan Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang- kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. Defekasi yang teratur hendaknya dapat dijamin, menghindarkan kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting, oleh karenanya dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula. 2.1.2.8 Obat-obatan Apabila dengan cara tersebut diatas keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan pengobatan. Tetapi.Sedativa yang sering diberikan adalah Phenobarbital.
  • 66. 54 Vitamin yang dianjurakan adalah vitamin B1 dan B2 yang berfungsi untuk mempertahankan kesehatan syaraf, jantung, otot serta meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan sel dan B6 berfungsi menurunkan keluhan atau gangguan mual dan muntah bagi ibu hamil dan juga membantu dalam sintesa lemak untuk pembentukan sel darah merah. Anti histaminika juga dianjurkan, seperti dramamin, avomin.Pada keadaan lebih berat diberikan antimimetik seperti disiklomin hidrokkloride, avomin. a. Isolasi Isolasi dilakukan dalam kamar yang tenangcerah dan peredaran udara yang baik hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk kamar sampai muntah berhenti dan pasien mau makan.. Catat cairan yang masuk dan keluar dan tidak diberikan makan dan minum danselama 24 jam. Kadang- kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan. b. Terapi psikologik Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
  • 67. 55 2.1.2.9DietHiperemesis Gravidarum Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah, sebaiknya di beri jarak dalam pemberian makan dan minum Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum yaitu; a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roti kering dan buah- buahan.Cairan tidak di berikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang akan zat-zat gizi kecuali vitamin C karena itu hanya di berikan selama beberapa hari. b. Diethiperemesis II di berikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai di berikanbahan makanan yang bernilai gizi tinggi.Pemberian minum tidak di berikan bersamaan dengan makanan.Makanan ini rendah dalam semua zat-zt gizi kecuali vitamin A dan D. c. Diet hiperemesis III di berikan pada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita
  • 68. 56 minuman boleh di berikan bersama makanan.Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium. d. Makanan yang di anjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah roti panggang, biscuit, crakers, buah segar dan saribuah, minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh hangat. Sedangkan makanan yang tidak di anjurkan adalah makanan yang pada umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam.Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi dan makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna, dan penyedap rasa juga tidak dianjurkan. Diet pada ibu yang mengalamihiperemesis terkadang melihat kondisi si ibu dan tingkatan hiperemesisnya, konsep saat ini di anjurkan pada ibu adalah makanlah apayang ibu suka, bukan makan sedikit-sedikit tapi sering juga jangan di paksakan ibu memakan apa yang saat ini membuat mual karena diet tersebut tidak akan berhasil malah akan memperparah kondisinya (Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h.121-125). Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis 1, 2, 3 adalah sebagai berikut : a. roti panggang, biskuit, dan krekers. b. Buah segar dan sari
  • 69. 57 c.Sirup, kaldu tak berlemak, teh, kopi encer. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis 1, 2, 3 adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam, bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengandung zat tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap). (Runiari, 2010; h. 22-23). 2.1.2.10Komplikasi Dampak yang di timbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehinga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagus yang menyebabkan perdarahan ruptur esofagus, kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin berkurang. Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan tidak berdampak terlalu serius, tetapi jika sepanjang kehamilan si ibu menderita hiperemesis
  • 70. 58 gravidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami BBLR,IUGR, Prematur hingga terjadi abortus. ( Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 128-129). 2.1.2.11Langkah manajemen kebidanan menurut Helen Varney a.Pengkajian Pengumpulan data dasar Pengkajian atau pengumpulan data dasar adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama untuk mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.(ambarwati dan wulandari, 2010; h. 131) Anamnesis dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut: a. Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. b. Allo anamnesa
  • 71. 59 Adalah anamnesa yang dilakukan kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat.(Sulistyawati, 2012; h. 166) 2.1.2.12Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan 1 Pengertian Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis sehingga pelayanan komprehensif dan aman dapat tercapai. 1.)Data subyektif Biodata mencangkup identitas pasien: a. Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan
  • 72. 60 b. Umur, dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat- alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan pada masa nifas. c. Agamauntuk mengetahui keyakinan pasien tersebutuntuk membimbingatau mengarahkan pasien untuk berdoa. d. Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya. e. Suku/bangsa, berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari. f. Pekerjaan untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial ekonominya, karena ini juga mempengaruhidalam gizi pasien. g. Alamat ditanyakan untuk mempermudah kunjunganrumah bila diperlukan. (ambarwati dan wulandari, 2010; h. 130-132)
  • 73. 61 2. Riwayat pasien a. Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. b. Riwayat kebidanan 1) menstruasi Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas, namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. 2) menarche Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita indonesia pada umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun. 3) siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari 4) volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan.sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, sedikit. Jawaban yang diberikan pasien biasanya bersifat subjectif,
  • 74. 62 namun jika dikaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari. 5) keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan pasien yang dapat menunjukkan diagnosis tertentu. c. Gangguan kesehatan alat reproduksi Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi pasien. Ada beberapa penyakit organ reproduksi yang berkaitan erat dengan personal hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Beberapa data yang peru dikaji dari pasien adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut ini. 1) keputihan 2) infeksi 3) gatal karena jamur 4) tumor.
  • 75. 63 3. Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan : data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “ penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan psikologis pada hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami ganggguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan yang perlu kita ketahui apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti, jantung, diabetes melitus (DM), hipertensi/hipotensi, ginjal dan hepatitis. b. Status perkawinan Ini Penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang dapat ajukan antara lain sebagai berikut : 1) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali 2) Status pernikahan (sah/tidak) 3) Lama pernikahan 4) Ini adalah suami yang ke (sulistyawati, 2012; h. 167-169)
  • 76. 64 Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau tidak, karna bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya sehingga akan mempengaruhi proses nifas 5.Riwayat obstetri a. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan, keadaan nifas yang lalu. b. Riwayat persalinan sekarang, tanggal persalinan, jenis persalinan, jenis kelamin anak, keadaan bayi meliputi: PB, BB, penolong persalinan, hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah proses persalinan mengalami kelainan atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini 6.Riwayat KB Untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi serta rencana KB setelah masa nifas ini dan beralih ke kontrasepsi apa.
  • 77. 65 7. Kehidupan sosial buadaya Untuk mengetahui pasien dan keluarga yang menganut adat istiadat yang akan menguntungkan atau merugikan pasien khususnya pada masa nifas misalnya pada kebiasaan pantang makan. 8. Data psikososial 1. Respon keluarga terhadap kehamilan ini bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya. 2. Respon ibu terhadap kelahiran bayinya, dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan langsung kepada pasien mengenai bagaimana perasaannya terhadap kehamilan ini. 3. Respon ayah terhadap kehamilan ini untuk mengetahui bagaimana respon terhadap kehamilan ini kita dapat menanyakan langsung pada suami pasien atau pasien itu sendiri. Data mengenai respon ayah ini sangat penting karena dapat kita jadikan sebagai salah satu acuan mengenai bagaimana pola kita dalam memberikan asuhan kepada pasien.
  • 78. 66 4. Adat istiadat yang berkaitan dengan masa hamil, untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Hal ini penting yang biasanya mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah menu makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil pantang makanan yang berasal dari daging, ikan, telur dan gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. 5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari a. Nutrisi mengambarkan tentang pola makan dan minum, frekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan b. Eliminasi Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar meliputu frekuensi, jumlah, konsistensi, serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah. (Ambarwati dan wulandari 2010; h. 133-136)
  • 79. 67 c. Istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dpat menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. a) istirahat malam hari rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam. b) Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. d. Personal hygiene Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini akan mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus dapat
  • 80. 68 memberikan bimbingan mengenai cara perawatan kebersihan diri dan bayinya sedini mungkin. Beberapa kebiasaan yang dilakukan dalam perawatan kebersihan diri diantaranya adalah sebagai berikut. 1) Mandi Kita dapat menanyakan pada pasien berapa kali ia mandi dalam sehari dan kapan waktunya(Jam berapa mandi pagi dan sore). 2) Keramas Pada beberapa wanita ada yang kurang peduli dengan kebersihan rambutnya karena mereka beranggapan keramas tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Jika kita menemukan pasien yang seperti ini, maka kita harus memberikan pengertian kepadanya bahwa keramas harus selalu dilakukan ketika rambut kotor karena bagian kepala yang kotor merupakan tempat yang mudah menjadi sumber infeksi. 3) Ganti baju dan celana dalam Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan celana dalam minimal dua kali. Namun jika sewaktu- waktu baju dan celana dalam sudah kotor,
  • 81. 69 sebaiknya segera diganti tanpa harus menunggu waktu untuk ganti berikutnya. 4) Kebersihan kuku Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan pendek dan bersih. c. Aktifitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika aktifitas pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulkan penyulit masa hamil, maka kita dapat memberikan peringatan sedini mungkin kepada pasien untuk membatasi dahulu kegiatannya sampai ia sehat dan pulih kembali. Aktifitas yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan prematur. d. Aktifitas seksual Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus keluhan dalam aktifitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun ia tidak tahu kemana harus berkonsultasi, bidan menanyakan hal-hal yang
  • 82. 70 berkaitan dengan aktifitas seksual, melalui pertanyaan berikut ini, 1) Frekuensi Kita tanyakan berapa kali melakukan hubungan seksual dalam seminggu 2) Gangguan Kita tanyakan apakah pasien mengalami gangguan ketika melakukan hubungan seksual, misalnya nyeri saat berhubungan, adanya ketidak puasan dengan suami, kurangnya keinginan untuk melakukan hubungan , dan lain sebagainya. 2). Data obyektif a. Keadaan umum 1) Baik Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
  • 83. 71 2) Lemah Pasien dimasukan dalam kriteria ini jika ia kurang tau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu untuk berjalan sendiri. b. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien mulai dari keadaan composmentis sampai dengan koma. (Sulistyawati, 2012; h. 170- 175) a. Tanda-tanda vital 1. Tekanan darah Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I penderita akan mengalami tekanan darah sistol menurun. 2. Nadi Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I akan terjadi peningkatan nadi hingga 100x/menit (Runiari,2010; h. 13) 3. Pernafasan Pernafasan merupakan aspek yang penting pada pengkajian fisik. Fungsi sistem pernafasan yang
  • 84. 72 utama adalah mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru-paru dan jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa (kestabilan konsentrasi ion hidrogen pada tubuh). (Prawirahardjo,2006;h. 81). 4. Suhu Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I dapat disertai peningkatan suhu tubuh (Runiari,2010; h. 13). d. Berat badan Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga menyebabkan ketidak seimbangan kadar elektrolit, penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan tidak normalnya kadar elektrolit. 1. Pemeriksaan khusus a. inspeksi kepala : kulit kepala bersih rambut : bersih, tidak rontok, warna hitam muka : tidak ada cloasma gravidarum, simetris,tidak udem, tidak pucat. Mata : simetris, skelera tidak
  • 85. 73 kuning, konjungtiva tidak pucat. Telinga :simetris, bersih, fungsi, pendengaran baik Hidung : tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung Mulut : simetris, bibir tidak pucat, tidak ada gigi berlubang Leher : tidak terlihat pembesaran kelenjartiroid dari vena jugularis Dada : payudara simetris, bersih, hiperpigmentasi aerola mamae, puting susu menonjol. Perut : tidak ada bekas operasi, perut membesar kearah membujur, terdapat linea nigra, terdapat striaegravidarum Leopold 1 : Tfu (bagian atas perut ibu ) Genetalia : bersih, tidak ada udem, tidak ada varises, tidak ada condiloma (jengger
  • 86. 74 ayam), tidak ada keputihan, tidak ada lendir dan darah. Ekstremitas : tidak udem, tidak varises (hani, et. all,2011;h. 134) 2. Data penunjang Pemeriksaan panggul luar a. Lab : urin Darah (pemeriksaan haemoglobin adalah pengambilan darah melalui jaringan perifer untuk mengetahui jaringan haemoglobin dalam darah hasil pemeriksaan Hb sahli dapat diklarifikasikan sebagai berikut: Hb 11 gr % dikatakan tidak anemia, 9-10 gr % anemia ringan, 7-8 gr % anemia sedang, < 7 gr % anemia berat)(Ai yeyeh, et all, 2009; h. 149-150). b. Rontgen c. USG d. Pemeriksaan dalam (hani, et all, 2011;h. 129)
  • 87. 75 3. Langkah II (Interpretasi Data Dasar ) Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan analisis dengan menggabungkan data satu dengan yang lainnya sehingga tergambar fakta. Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian yaitu sebagai berikut: 1. Diagnosis kebidanan/ nomenklatur Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain: a. Paritas Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan dengan primigravida (hamil yang pertama kali), dibedakan dengan multigravida (hamil yang kedua atau lebih) contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi data adalah sebagai berikut: 1) G 1 (gravid 1) atau yang pertama kali 2) Po ( partus nol) berarti belum pernah partus atau melahirkan 3) Ao (Abortus) berarti belum pernah mengalami abortus
  • 88. 76 4) Multigravida 5) G3 ( Gravid 3) atau ini adalah kehamilan ketiga 6) P1 ( Partus 1) atau sudah pernah mengalami persalinan satu kali 7) A1 (Abortus 1) atau sudah pernah mengalami abortus satu kali 8) Usia kehamilan dalam minggu 9) keadaan janin 10) Normal atau tidak normal 2. Masalah Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan “Diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya. 3. Kebutuhan pasien Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan maslahnya. (Sulistyawati, 2012; h. 177- 180).
  • 89. 77 4. Langkah III (Identifikasi Diagnosa/ Masalah Potensial dan Antisipasi Penanganan) Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman. 5. Langkah IV (Menetapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan Tenaga Kesehatan Lain) Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakukan konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim kesehatan lain dengan kondisi klien. Dalam kondisi tertentu, seorang bidan mungkin juga perlu melakukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini, bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa sebaiknya konsultasi dan kolaborasi dilakukan.
  • 90. 78 6. Langkah V (Menyusun Rencana Asuhan Menyeluruh) Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada data ini data yang belum lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruhtidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang terkait, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien tersebut. Pedoman antisipasi ini mencakup perkiraan tentang hal yang akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlsh masalah terkait social, ekonomi, kultural, atau psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan dan sudah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara efektif. (Soepardan, 2007; h. 99-101) Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, rencana asuhan kebidanan pada klien dengan hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut : 1. Berikan keyakinan bahwa mual muntah adalah hal yang fisiologis 2. Anjurkan ibu unutk tidak langsung bangun di pagi hari
  • 91. 79 3. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak dan pedas. 4. Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih atau jus 5. Anjurkan ibu untuk diet Hiperemesis Gravidarum tingkat III 6. Berikan ibu vitamin C dan obat emesis 7. Anjurkan ibu istirahat cukup 8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang (Rukiyah dan yuliyanti, 2010; h. 130-131) 7. Langkah VI (Pelaksanaan Langsung dengan Efisien dan Aman) Pada langkah ke enam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh klien atau seluruh anggota tim kesehatan yang lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, namun ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. Dalam situasi ketika bidan berkonsultasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplilkasi, bidan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yang menyeluruh tersebut. Berdasarkan data yang telah dipaparkan diatas, pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien dengan hiperemesis gravidarum adalah sebagau berikut:
  • 92. 80 1. Memberi keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang normal pada kehamilan muda dan akan hilang pada usia kehamilan 4 bulan 2. Menganjurkan ibu sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu- butu bangun cobalah duduk dahulu dan bangun perlahan-lahan, bila merasa mual bangun tidur pagi makanlah snack atau biskuit sebelummencoba untuk berdiri 3. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan berminyak, berlemak dan pedas seperti, makanan yang digoreng, rujak, makanan yang bersantan karena dapat memperburuk rasa mual 4. Menganjurkan ibu unutk banyak minum air putih atau jus agar tidak dehidrasi serta menghindari makanan yang mengandung kafein dan karbonat seperti kopi dan minuman bersoda 5. Menganjurkan pada ibu unutk diet hiperemesis gravidarum tingkat III yaitu makan sesuai kesanggupan ibu dan minuman boleh diberikan bersama makanan yang cukup energi seperti: roti panggang, biskuit, krekers, buah segar, sari buah, minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh, kopi encer. 6. Memberikan ibu vitamin C dan obat emesis yaitumediamer B6 7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang 1- 2 jam, malam 8 jam dan ibu unutk tidak banyak fikiran 8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang bila kondisinya makin memburuk sesegera mungkin
  • 93. 81 8. Langkah VII (Evaluasi) Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau menghambat keberhasilan yang diberikan. Pada langkah terakhir, dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Ini meliputi evaluasi pemenuhan kebutuhan atau bantuan: apakah benar-benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi didalam masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
  • 94. 82 2.3 Teori landasan hukum 2.3.1 Kompetensi bidan dalam asuhan kehamilan Kompetensi bidan tidak terlepas dari kewenangan yang telah diatur dalam peraturan Kepmenkes RI NO.900/Menkes/SK/II/2002, yang merupakan landasan hukum dari pelaksanaan praktiek kebidanan, dan merupakan kopetensi ke-3. 2.3.1.1 Pengetahuan dasar ANC Kompetensi ke-3, bidan untuk memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan untuk komplikasi tertentu. 2.3.1.2 Keterampilan dasar 1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta menganalisis pada setiap kunjungan/ pemeriksaan ibu hamil. 2. Melaksanakan pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap 3. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap termasuk pengukuran tinggi fundus uteri/ posisi/ presentasi dan penurunan janin 4. Melakukan penilaian pelvis, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul
  • 95. 83 5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin dengan menggunakan fetoskop (pinard) dan gerakan janin dengan palpasi uterus 6. Menghtung usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan 7. Mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungan dengan pertumbuhan janin 8. Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi kehamilan 9. Memberikan penyuluhan pada klien/ keluarga mengenai tanda-tanda bahaya serta cara menghubungi bidan 10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminens dan preeklamsi ringan 11. Menjelaskan dan mendemontrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi pada kehamilan 12. Memberikan imunisasi pada ibu hamil 13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk kefasilitas pelayanan yang tepat 14. Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan menjadi orang tua
  • 96. 84 15. Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku kesehatan selama hamil seperti nutrisi, latihan fisik, keamanan, dan peghentian merokok 16. Penggunaan secara aman jamu/obat-obatan tradisional yang tersedia 2.3.1.3 Keterampilan tambahan 1. Menggunakan dopler untuk memantau DJJ 2. Memberikan pengobatan dan upaya kolaborasi untuk kasus penyimpangan dari keadaan normal dengan menggunakan standar lokal dan sumber daya yang tersedia 3. Melaksanakaan kemampuan asuhan pasca keguguran (soepardan,2007;h.58,62,102)
  • 97. 85 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY.A UMUR 26 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 16 MINGGU 4 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I DI BPMLENI AMD.KEB HAJIMENA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Oleh : Shinta Pramita Sari Tanggal : 10 April 2015 Pukul : 13.00 WIB I. PENGKAJIAN A. Identitas Istri Suami Nama : Ny.A Tn.T Umur : 26 Tahun 28 Tahun Agama : Islam Islam Suku Bangsa : Jawa Jawa Pendidikan : SMA SMA Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : Jln. Raden Gunawan, Jln. Raden Gunawan Hajimena Bandar Hajimena Bandar Lampung Lampung
  • 98. 86 Anamnesa 1. Alasan Kunjungan Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali dalam sehari, ibu merasakan lemas dan nafsu makan kurang serta nyeri pada epigastrium, Yang tidak dialami ibu pada kehamilan pertamanya. 3. Riwayat Kebidanan a. Riwayat Menstruasi Menarche : 13 tahun Siklus : 28 hari Volume : 3-4 x/hari ganti pembalut Keluhan : Tidak ada HPHT : 14 Desember 2014 TP : 21 September 2015 b. Gangguan Kesehatan Alat Reproduksi Keputihan : Tidak ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada 82
  • 99. 87 c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu Anak ke- Kehamilan Persalinan Nifas KB Usia Penyulit Penolong Tempat BB Bayi Penyulit Vit.A Tab.Fe Alkon Lama 1 39 mgg Tidak Ada Bidan BPM 3200 gram Tidak Ada Ya Ya Pil 3 tahun 2 Hamil ini d. Riwayat Kehamilan Sekarang Kunjungan Ke- Usia kehamilan Keluhan TT Tindakan/ terapi KIE Tempat ANC Ket. 1 16 minggu 4 hari Mual muntah >10kali/hari Konseling Baik BPM Kurang baik 4. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang Jantung : Tidak Ada DM : Tidak Ada Ginjal : Tidak Ada Hipertensi : Tidak Ada Asma : Tidak Ada Hepatitis : Tidak Ada TBC : Tidak Ada b. Riawayat Kesehatan Dahulu Jantung : Tidak Ada DM : Tidak Ada Ginjal : Tidak Ada Hipertensi : Tidak Ada Asma : Tidak Ada
  • 100. 88 Hepatitis : Tidak Ada TBC : Tidak Ada c. Riwayat kesehatan keluarga Jantung : Tidak Ada DM : Tidak Ada Ginjal : Tidak Ada Hipertensi : Tidak Ada Asma : Tidak Ada Hepatitis : Tidak Ada TBC : Tidak Ada 5. Riwayat Perkawinan Status perkawinan : Syah, satu kali Usia nikah pertama : 22 tahun Lamanya pernikahan : 4 tahun 6. Riwayat Psikososial a. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Senang b. Respon suami terhadap kehamilan ini : Senang c. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Senang d. Pengetahuan ibu tentang kehamilan : Cukup baik e. Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kehamilan : Tidak ada
  • 101. 89 7. Pola Kebutuhan Sehari-hari a) Pola Makan Sebelum hamil : makan teratur, 3 kali sehari dengan porsi nasi, sepotong lauk dan semangkuk sayuran. Ibu minum air putih 6-7 gelas perhari Saat hamil : ibu mengatakan kurang nafsu makan sehingga ibu makan tidak menentu karena setiap makan dimuntahkan kembali. b) Pola Eliminasi Sebelum Hamil BAK : 3-4 x sehari, warna jernih, bau khas urine BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak Saat Hamil BAK : 4-5 x sehari, warna jernih, bau khas urine BAB : 1 x sehari, konsistensi lunak c) Pola Istirahat Sebelum hamil Istirahat malam hari : 6-8 jam/hari Istirahat siang hari : 1-2 jam/hari Saat hamil Istirahat malam hari : 5-6 jam/hari Istirahat siang hari : 1 jam/hari d) Aktivitas sehari-hari :
  • 102. 90 sebelum hamil : ibu beraktivitas seperti biasa selama hamil : aktivitas ibu berkurang lebih banyak istirahat, e) Personal hygiene Sebelum hamil Mandi : 2 x sehari Keramas : 1 x sehari Ganti baju dan celana dalam : apabila basah dan setelah mandi Kebersihan kuku : Bersih Saat hamil Mandi : 1 x sehari Keramas : 3 x seminggu Ganti baju dan celana dalam : apabila basah dan setelah mandi Kebersihan kuku : Bersih f) Aktivitas Seksual Frekuensi : 2 minggu sekali Gangguan : Tidak ada B. PEMERIKSAAN UMUM 1. Keadaan umum : Lemah 2. Keadaan emosional : Stabil 3. Kesadaran : Composmentis 4. Tanda-tanda Vital : Tekanan Darah : 100/60 mmHg Nadi : 111 x/menit
  • 103. 91 Pernafasan : 22 x/menit Suhu : 36,5o C 5. TB : 150 cm 6. BB : Sebelum hamil 47 kg Saat hamil 46 kg 7. LILA : 24 cm C. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN 1. Pemeriksaan Fisik/Inspeksi Kepala : a. Rambut Kebersihan : Bersih Mudah rontok/tidak : Tidak rontok b. Muka Simetris : simetris Cloasma gravidarum : Tidak ada Oedema : Tidak ada c. Mata Simetris : Simetris Konjungtiva : pucat Sklera : Putih, bersih Kebersihan : bersih
  • 104. 92 d. Hidung Simetris : Simetris Kebersihan : Bersih Polip : Tidak ada e. Telinga Simetris : Simetris Kebersihan : Bersih Gangguan Pendengaran : Tidak ada f. Mulut Bibir : Kering Lidah : Kotor, kering Gigi : Tidak ada karies Gusi : Tidak ada perdarahan g. Leher Pembesaran kel.tiroid : Tidak ada, Pembesaran kel.limfe : Tidak ada h. Dada Simetris : Simetris Gangguan pernafasan : Tidak ada Payudara Simetris : Simetris Rasa nyeri : Tidak ada Benjolan : Tidak ada
  • 105. 93 Keadaan puting : Menonjol Hiperpigmentasi : Ada disekitar areola Kebersihan : Bersih i. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ada sesuai kehamilan Striae : Tidak ada Linea : Ada Acites : Tidak ada Tumor : Tidak ada Benjolan : Tidak ada Uterus : Teraba ballotement j. Ekstremitas Atas Bentuk : Normal Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Bentuk : Simetris Bawah Bentuk : Normal Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Varices : Tidak ada
  • 106. 94 Reflek patella : Positif kanan dan kiri Gangguan/kelainan : Tidak ada k. Anogenital Kebersihan : Bersih Pengeluaran pervaginam : Tidak ada Tanda-tanda infeksi : Tidak ada Varices : Tidak ada Oedema : Tidak ada Kelenjar Bartholini : Tidak ada l. Anus Hemoroid : Tidak ada Kebersihan : Bersih 2. Pemeriksaan Penunjang a. Hb : 10 gr% b. Protein urine : Tidak dikaji c. Glukosa urine : Tidak dikaji
  • 107. 95 3.2 MATRIKS Tgl/Jam Pengkajian Interprestasi Data (Diagnosa, Masalah, Kebutuhan) Diagnosa Potensial/Ma- salah Potensial Antisipasi/Ti n-dakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi sabtu, 11 april 2015 DS: Ibu mengatakan mual muntah lebih dari 10 kali dalam sehari, ibu merasakan lemas dan napsu makan kurang serta nyeri pada epigastrium, yang tidak dialami ibu pada kehamilan pertamanya HPHT : 14 Desember 2014 DO: kedaan umum: Lemah Kesadaran: Composmentis, mata cekung, lidah kering TD: 100/60 mmHg N: 111x/m S: 36,5ºC RR: 22x/m Hb : 10 gr % BB sebelum hamil : 47 kg BB saat hami : 46 kg DX janin : janin tunggal, hidup intrauteri DX Ibu : Ny. A Umur 26 tahun G2P1A0 usia kehamilan 16 minggu 4 hari dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat I Dasar: DS: - ibu mengatakan sudah pernah melahirkan anak pertamanya - ibu mengatakan belum pernah keguguran - ibumengatakan HPHT : 14 Desember 2015 - ibu mengatakan mual muntah di pagi hari lebih dari 10 kali dalam sehari, serta ibu merasa lemas dan nyeri epigastrium, yang tidak dialami ibu pada kehamilan HEG Tingkat II Pemberian obat B6 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan 2. Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang di alami saat ini 3. Beritahu ibu tentang cara 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa ibu dalam keadaan kurang baik, dengan hasil pemeriksaan yaitu TD:100/60 mmHg N:111x/mnt S:36,5ºC RR:22x/mnt Mata: Cekung Lidah: Kering 2. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang di alami saat ini yaitu ibu merasa mual dan muntah sehingga ibu mengalami penurunan nafsu makan yang menimbulkan rasa lemas. Mual muntah yang dirasakan ibu disebabkan karena meningktnya kadar hormon estrogen dan HCG yang berlangsung selama 4 bulan atau 16 minggu. 3. Memberitahu ibu tentang cara mengatasi mual muntah yang di 1. Ibu telah mengetahui kondisinya saat ini. 2. Ibu mengerti tentang kaluhan yang di alami saat ini merupakan keadaan yang harus mendapatkan perhatian khusus agar kehamilan nya tetap terjaga baik kesehatan ibu dan janin nya. 3. Ibu mengerti tentang cara
  • 108. 96 Hasil leopold : teraba ballotement pertamanya DO: kedaan umum: Lemah Kesadaran: Composmentis, mata cekung, lidah kering TD: 100/60 mmHg N: 111x/m S: 36,5ºC RR: 22x/m Hb : 10 gr % BB sebelum hamil : 47 kg BB saat hami : 46 kg DX janin : janin tunggal, hidup intrauteri Hasil leopold : teraba ballotement Masalah : gangguan pola aktifitas yang dikarenakan mual muntah. Kebutuhan: 1. Asuhan HEG mengatasi mual muntah yang di alaminya. 4. Jelaskan pada ibu mengenai diet HEG tingkat 1 atau keluhan yang dialami ibu saat ini. 5. Beritahu ibu untuk kunjungan alaminya yaitu dengan cara menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun, tetapi duduk terlebih dahulu, Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Makanan dan minuman seyogyanya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin. Menghindar-kan kekurangan karbohidrat merupakan faktor yang penting, oleh karenanya dianjurkan makan yang banyak mengandung gula. 4. Menjelaskan pada ibu mengenai diet HEG ini ibu makan- makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan, roti panggang, biskuit, krekers serta teh atau sirup, Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya untuk mengurangi rasa mual pada ibu agar ibu dapat memenuhi nutrisinya 5. Memberitahu ibu bahwa akan melakukan kunjungan ulang 2 hari yang akan datang dan mengatasi mual muntah yang di alaminya saat ini. 4. Ibu mengerti tentang diet HEG yang telah dijelaskan 5. Ibu mengerti dan bersedia untuk