Berikut latar belakang dan pemaparan masalah yang relevan untuk studi kasus ini:1. Emesis gravidarum adalah gejala mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan awal akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Gejala ini dialami oleh 60-80% ibu hamil primigravida dan 40-60% multigravida. 2. Perubahan hormonal selama kehamilan seperti kenaikan estrogen, progesteron, dan hormon Human Chorionic Gonadotropin (h
Similar to Berikut latar belakang dan pemaparan masalah yang relevan untuk studi kasus ini:1. Emesis gravidarum adalah gejala mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan awal akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Gejala ini dialami oleh 60-80% ibu hamil primigravida dan 40-60% multigravida. 2. Perubahan hormonal selama kehamilan seperti kenaikan estrogen, progesteron, dan hormon Human Chorionic Gonadotropin (h
Similar to Berikut latar belakang dan pemaparan masalah yang relevan untuk studi kasus ini:1. Emesis gravidarum adalah gejala mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan awal akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Gejala ini dialami oleh 60-80% ibu hamil primigravida dan 40-60% multigravida. 2. Perubahan hormonal selama kehamilan seperti kenaikan estrogen, progesteron, dan hormon Human Chorionic Gonadotropin (h (20)
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Berikut latar belakang dan pemaparan masalah yang relevan untuk studi kasus ini:1. Emesis gravidarum adalah gejala mual dan muntah yang sering terjadi pada kehamilan awal akibat perubahan hormonal selama kehamilan. Gejala ini dialami oleh 60-80% ibu hamil primigravida dan 40-60% multigravida. 2. Perubahan hormonal selama kehamilan seperti kenaikan estrogen, progesteron, dan hormon Human Chorionic Gonadotropin (h
1. 1
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.C UMUR 23 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 10 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESISGRAVIDARUM
DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH S.KM.M.KES
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
2. 2
DIAN EKA PUTRI
201207075
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.C UMUR 23 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 10 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESISGRAVIDARUM
DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH S.KM.M.KES
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
4. 4
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 08Juli 2015
Penguji I Penguji II
5. 5
PuspitaDewi, S.ST.,M.Kes Eka Ayu Septiana,S.ST
NIK. 2015021052 NIK.31008024
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK.11402050
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.C UMUR 23 TAHUN G1P0A0 USIA
6. 6
KEHAMILAN 10 MINGGU 5 HARI DENGAN EMESISGRAVIDARUM
DI BPS ROSBIATUL ADAWIYAH S.KM.M.KES
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Dian Eka Putri,Puspita Dewi, S.ST.,M.Kes, Eka Ayu Septiana, S.ST
INTISARI
Emesis Gravidarum adalah keluhan yang di sampaikan pada kehamilan muda, terjadi nya
kehamilan menimbulkan perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron. mual muntah terjadi
pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Rumusan masalah, Bagaimanakah Asuhan
Kebidanan pada Ny.C dengan Emesis Gravidarumdi BPS Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.Kes
Bandar Lampung Tahun 2015?. Tujuan penelitian mampu memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan emesis gravidarum.Metode penelitian, menggunakan metode penulisan
penelitian Deskriptif, Sasaran penelitian Ny.C Umur 23 tahun G1P0A0 Usia kehamilan 10 minggu
5 hari dengan emesis gravidarum di BPS Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.KES.waktu pada tanggal
9-18 april 2015.Hasil penelitian penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil
terhadap Ny. C G1P0A0 dengan emesis gravidarum terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus. saran utama hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan ibu hamil khusus nya tentang penanganan emesis gravidarum.
Kata kunci : Hamil Emesis Gravidarum
Kepustakaan : 14 Referensi
Jumlah Halaman :114 Halaman
7. 7
CURRICULUM VITAE
Nama : DIAN EKA PUTRI
Nim : 201207075
Tempat/tanggallahir : Liwa, 15 November 1993
Alamat : Jl.cut mutia No 68, liwa Lampung Barat
8. 8
Institusi : AkademiKebidananAdila Bandar Lampung
Angkatan : Ke VII (Tujuh)
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TK Pertiwi Liwa Lampung Barat 2000 s/d 2001
2. SDN 03 Liwa Lampung Barat 2001 s/d 2006
3. SMPN01 Liwa Lampung Barat 2006 s/d 2009
4. SMAN 01 Liwa Lampung Barat 2009 s/d 2012
5. Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan
Adila Bandar Lampung Tahun 2015Sampaidengansekarang.
MOTTO
9. 9
Lebih baik sekarang merasakan
sulitnya pendidikan dari pada rasa
pahit nya kebodohan kelak ....
Jangan pernah puas dengan yang
anda miliki saat ini karna suatu saat
percayalah anda bisa lebih memiliki
sesuatu yang lebih baik dari
sekarang....
By.
Dian Eka Putri
10. 10
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan YME yang selalu
mendampingi setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Study kasus ini,dan dibalik penyelesaian tugas ini tidak lupa penulis
memberikan persembahan kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung.
1 Terima kasih untuk kedua orang tua ku yang selalu mendo'a kan ku
,membimbing ku , dan selalu mendukung ku setiap langkah ku sampai saat ini
2 Terima kasih kepada kakak dan adik ku yang telah memberikan dukungan
kepada ku dan semangat kepada ku
3 Untuk sahabat-sahabat ku dan teman-teman kamar Evorbia yang selalu
memberikan motivasi untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik dan
buat rekan-rekan Adila khusus nya tingkat III
4 Almamater ku tercinta Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung sebagai
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun
Akhir nya penulis mengucapkan terima kasih atas do'a dan semangat nya untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Bandar Lampung, Juli 2015
11. 11
Penulis
KATA PENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhan Yang MahaEsa,
karenaataslimpahanrahmatdanhidayah-NYA
sehinggapenulisdapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahdalambentukstudikasuskebi
danan yang berjudul “Asuhan Kebidanan PadaNy.CUmur 23 Tahun G1P0A0
Usia kehamilan 10 minggu 5 hari DenganEmesis Gravidarum Di BPS
Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.KesBandar Lampung Tahun
2015”.PenulismenyadarikarenaketerbatasanpengetahuanKaryaTulisIlmiah ini,
dalam penulis karya tulis ilmiah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. dr.WazniAdila, MPH selakudirekturAkademiKebidananAdila Bandar
Lampung.
2. Rosbiatul Adawiyah,S.KM.,M.Kesselakupembimbing 1
KaryaTuliusIlmiah.
3. Sustiana, A.md.Keb.S.KMselakupembimbing II KaryaTulisIlmiah.
4. SeluruhdosendanstafAkademiKebidananAdila Bandar Lampung.
Penulismenyadaridalampenyusunan simulasi
karyatulisilmiahinimasihjauhdarisempurna, olehkarenaitupenulismengharapkan
12. 12
saran
dankritikdarisemuapihak.AkhirnyapenulisberharapsemogaKaryaTulisIlmiahinidap
atbermanfaatbagipenulisdanbagipembaca.
Bandar Lampung, Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................... i
HALAMAN JUDUL.......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ iii
INTISARI........................................................................................... iv
CURICULUM VITATE.................................................................... v
MOTO................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR........................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang .................................................................... 1
13. 13
1.2.RumusanMasalah ............................................................... 2
1.3.Tujuanpenulisan ................................................................. 2
1.4.Ruang Lingkup................................................................... 3
1.5.ManfaatPenelitian............................................................... 4
1.6.Metodelogi Dan TehnikMemperoleh Data.......................... 5
1.7.Sistematika Penulisan ........................................................ 7
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. TinjauanTeoriMedis ......................................................... 9
2.2. TeoriManajemenKebidananMenurut Varney .................... 41
2.3. LandasanHukumKewenanganBidan ................................ 64
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian................................................................................ 69
3.2 Matriks..................................................................................... 78
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.Pengumpulan Data Dasar ......................................................... 84
4.2.InterpretasiDataDiagnosaPotensial ........................................... 104
4.3.AntisipasiTindakanSegera........................................................ 105
4.4.TindakanSegera........................................................................ 106
4.5.Perencanaan ............................................................................. 107
4.6.Pelaksanaan.............................................................................. 108
4.7.Evaluasi ................................................................................... 109
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.................................................................................. 111
5.2 Saran........................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri (TFU) ............................................................. 17
15. 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian
Lampiran2 :Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : Satuan Acara Penyuluhan ( SAP )
Lampiran 5 : Leaflet
Lampiran 6 : Dokumentasi
Lampiran 7 : Lembar Konsul Penguji
16. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah fertilitas atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung selama 40 minggu
atau 9 bulanhingga 10 bulan menurut kalender internasional.
(Prawirohardjo , 2010 ; h 213).
Emesis gravidaruma dalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada
kehamilan muda terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal
pada wanita karna terdapat peningkatan hormon estrogen , progesteron dan
dikeluarkannya Human Chorionic Gonadothropine plasenta hormon-hormon
ini lah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
(Manuaba, et. all, 2010 ; h. 227).
Menurut WHO tahun 2012 sekitar 800 perempuan meninggal akibat
kejadian kematian ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar
49.5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (dinkes 2011) dari
seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Kematian ibu lebih tinggi
pada wanita yang tinggal di daerah pedesaan dan di antara masyarakat
miskin.Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal
akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan - terkait di seluruh dunia setiap
hari. Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah
kehamilan dan persalinan (WHO 2012).
17. 2
Berdasakan hasil pra survey yang penulis lakukan pada tanggal 10 April
2015 di BPS Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.KES kemiling bandar lampung
didapatkan Ny.C umur 23 tahun G1P0A0usia kehamilan 10 minggu 5 hari.
ibu tersebut mengeluh sering merasakan mual muntah
(Emesis Gravidarum).
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimanakah penatalaksanaan ibu hamil dengan emesis gravidarum
terhadap Ny.C umur 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu 5 hari di BPS
Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.KES Kemiling Bandar Lampung tahun 2015“.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Diperoleh pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan emesis gravidarum terhadap Ny. C umur 23 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu 5 hari di BPS Rosbiatul Adawiyah
S.KM.M.KES Kemiling Bandar lampung tahun 2015“
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ibu hamil terhadap
Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS Rosbiatul Adawiyah
S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.2 Penulis mampu melakukan interpretasi data potensial pada Ibu
hamil terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS
18. 3
Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun
2015. Penulis mampu menentukan diagnosa pada Ibu hamil
terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS Rosbiatul
Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015
1.3.2.3 Penulis mampu melakukan tindakan antisipasi masalah pada Ibu
hamil terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS Rosbiatul
Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.4 Penulis mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada
ibu hamil terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS
Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2.5 Penulis mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ibu hamil
terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS Rosbiatul
Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015
1.3.2.6 Penulis mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada Pada Ibu
hamil terhadap Ny.C dengan Emesis Gravidarum di BPS
Rosbiatul Adawiyah S.KM.M.Kes Bandar Lampung Tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Objek dalam karya tulis ilmiah ini adalah 1 orang ibu hamil yaitu
Ny.C Umur 23 tahun G1P0A0 usia kehamilan 10 minggu 5 hari yang
mengalami Emesis gravidarum
19. 4
1.4.2 Tempat
Dalam karya tulis ini penulis mengambil kasus di BPS Rosbiatul
Adawiyah S.KM.M.KES Kemiling Bandar lampung Tahun 2015
1.4.3 Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam karya tulis ilmiah ini
dilaksanakan pada tanggal 9-18 April 2015
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi
mahasiswa akademi kebidanan adila Bandar lampung dalam
menerapkan ilmu pengetahuan tentang emesis gravidarum dan sebagai
acuan penelitian berikutnya.
1.5.2 Bagi lahan praktek
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
menerapkan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya
ibu hamil dengan keluhan emesis gravidarum.
1.5.3 Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang kehamilan khususnya tentang emesis gravidarum.
1.5.4 Bagi pasien.
Emesis gravidarum yang dialami Ny.C dapat ditanggulangi
sehingga emesis gravidarum yang dialami Ny.C tidak sampai
mengganggu aktivitas ibu dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari
20. 5
dan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil khususnya Ny.C
tentang emesis gravidarum yang dialami dalam kehamilannya saat ini.
1.6 Metodelogi Penulisan
1.6.1 Metodolagi Penelitian
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode
penulisan deskriptif. Metode penulisan deskriptif adalah suatu metode
penilitian yang dilakukan dangan tujuan utama untuk membuat gambaran
atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian
deskriptif diguankan untuk memecahkan atau manjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.Penelitian ini dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,
pengolahan / analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan.
(Notoatmodjo, 2005 ; h. 138)
1.6.2 Teknik Memperoleh data
Untuk memperoleh data tehnik yang digunakan sebagai berikut
1.6.2.1 Data primer
a. Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan
data dimana penellitian mendapatkan keterangan atau pendirian
secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden).
(Notoatmodjo, 2005 ; h. 102)
Pada penelitian ini tehnik wawancara yang digunakanyaitu :
21. 6
a) Auto Anamnesa adalah anamnesis yang dilakukan
kepada pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah
data primer, karena langsung dari sumbernya
b) Allo anamnesa adalah wawancara yang dilakukan
kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang
pasien. ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien
tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang
akurat (Sulistyawati, 2011 ; h. 166).
b. Pengkajian fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai
bagian tahap pengkajian pada proses keperawatan atau tahap
pengkajian atau pemeriksaan klinis dari system pelayanan
terintegrasi yang prinsipnya menggunakan cara-cara yang
sama dengan pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultrasi.
(Prihardjo, 2006 ; h. 2-3)
1.6.2.2 Data sekunder
a. Study pustaka
Study pustaka adalah merupakan hal penting yang sangat penting
dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian,
b. Study dokumentasi
Semua bentuk sumber imformasi yang berhubungan dengan
dokumen, baik dokumen-dokumen resmi maupun tidak
22. 7
resmi.Semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab institusi
resmi misalnya, laporan statistik, catatan-catatan didalam
kartu klinik.
(Notoatmodjo, 2005 ; h. 62-63)
1.7 Sistematika Pelaporan
BAB I: Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang,rumusan masalah,tujuan penelitian,ruang
lingkup,manfaat penulisan,metodelogi dan tehnik memperoleh data
dan sistematika penulisan
BAB II : Tinjauan Teori
Terdiri dari pengertian kehamilan, penyebab danpenatalaksanaan
BAB III: Tinjauan Kasus
Menjelaskan tentang hasil pengkajian data subjektif dan
objektif,yang diperoleh dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
yang kemudian di dokumentasikan dalam bentuk varney
BAB IV: Pembahasan
Menjelaskan tentang masalah asuhan kebidanan pada Ny.C umur
23 tahun dengan Emesis Gravidarum
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan keadaan pasien setelah mendapatkan
asuhan kebidanan secara komprehensif
23. 8
LAMPIRAN
Berisi surat izin praktek,matrik,kuriculum vitae,lembar konsul,dan surat
persetujuan pasien
DAFTAR PUSTAKA
Berisi referensi yang di pakai dalam membuat study kasus
24. 9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa.
Sperma dan ovum sel telur dan dilanjutkan dengan nidasi dan
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
(Prawirohardjo, 2010 ; h. 213).
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang
terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur)
dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan
zigot kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan
plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm. (Manuaba, et. all, 2010 ; h. 75)
Kehamilan adalah Proses kehamilan merupakan proses yang normal
dan alamiah. Hal ini perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya
bidan, sehingga memberikan asuhan kepada pasien, penekanan yang
dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan komunikasi
informasi dan edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi
25. 10
mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan
ketidaknyamanan selama hamil. (Sulistyawati, 2011 ; h. 02)
Kehamilan adalah proses yang alamiah, perubahan-perubahan yang
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat
fisiologis, oleh karena nya asuhan yang diberikan pun adalah asuhan
yang meminimalkan intervensi, bidan harus memfasilitasi proses
alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang
bersifat medis yang tidak terbukti manfaat nya.
(Waliyani, 2015 ; h. 01)
Kehamilan adalah proses alamiah (normal) dan bukan proses patologi
atau abnormal.menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak
perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi. (Jannah, 2012 ; h. 01)
2.1.2 Konsepsi
Konsepsi:Coitus-sperma masuk kedalam vagina-berjalan melalui
canalis servikalis- menuju kavum uteri berjalan menuju saluran tuba
falopi-selama di perjalanin ke tuba sperma membuat enzim
hyaluronidase-terakhir sperma berhenti di ampula menunggu ovum-
ovum yang matang saat ovulasi dikeluarkan oleh ovarium-ditangkap
fimbria-ovum yang matang berjalan melalui infudibulum lalu berhenti
di ampula-diampula ovum bertemu dengan sperma-hanya 1 sperma
yang berhasil masuk kedalam ovum- dengan mengeluarkan enzim
hyaluronidase untuk menghancurkan zona pelusida yang melindungi
26. 11
ovum-sehingga sperma bisa masuk kedalam ovum dengan melepaskan
ekornya-lalu ovum dibuahi oleh sperma menghasilkan zigot-zigot tadi
akan membelah dari 2 sel 4 sel 16 sel-terbentuk lah morula-dimana
selama pembelahan berlangsung terjadi di sepanjang tuba (ampula
dan ismust dan berakhir pembelahan di pars intertiasial)
membutuhkan waktu 3-4 hari sampai ke uterus-setelah pembelahan
selesai (morula) di pars interstisial-perkembangan selanjutnya terjadi
sewaktu morula mengapung bebas di dalam uterus-cairan masuk ke
dalam zona pelusida dan menyusup kedalam ruang interseluler di
antara blastomer (sel kecil)-selanjutnya-terbentuk ruang di dalam
masa sel-karena ruang interseluler itu menyatu dan terbentuk lah
struktur yang disebut blastosis-dimana blastosit ini akan membentuk 2
sel dalam dan luar-sel dalam akan berkembang menjadi embrio dan
lempeng embrio (amnion)-sel luar akan membentuk tropoblast-
troprolast ini mengheluarkan zat untuk menghancurkan endometrium
untuk nidasi nya blastosit-setelah implantasi atau nidasi-lapisan
endometrium dinamakan desidua-dimana bagian yang paling dekat
janin dinamakan desidua basalis yang akan menjadi tempat
plasentasi-lalu desidua basalis akan ditutupi oleh desisua kapsularis
yang lama kelamaan akan bergabung dengan desidua vera
(Jannah, 2012 ; h. 62-63)
27. 12
2.1.3 Pertumbuhan Dan Perkembangan Hasil Konsepsi
2.1.3.1 Embrio usia 2-4 minggu
a. Terjadi perubahan yang semula buah kehamilan hanya
berupa satu titik telur menjadi satu organ yang terus
berkembang dengan pembentukan lapisan-lapisan di
dalamnya.
b. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah
pada hari ke-20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah
yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus
berkembang di seluruh embrio dan plasenta
2.1.3.2 Embrio usia 4-6 minggu
a. Sudah terbentuk bakal organ-organ
b. Jantung sudah berdenyut
c. Pergerakan sudah nampak dalam pemeriksaan USG
d. Panjang embrio 0,64cm
2.1.3.3 Embrio usia 8 minggu
a. Pembentukan organ dan penampilan semakin bertambah
jelas, seperti mulut, mata, dan kaki
b. Pembentukan usus
c. Pembentukan genetalia dan anus
d. Jantung mulai memompa
2.1.3.4 Embrio usia 12 minggu.
a. Embrio berubah menjadi janin
28. 13
b. Genetalia dan anus sudah terbentuk
c. Menggerakan anggota badan, mengedipkan mata,
mengerutkan dahi mulut membuka.
d. BB 15-30 gram
2.1.3.5 Embrio usia 16 minggu
a. Gerakan fetal pertama (quickening)
b. Sudah mulai ada mekonium dan verniks caseosa
c. Sistem muskuloskeletal sudah matang
d. Sistem saraf mulai melaksanakan control
e. Pembuluh arah mulai berkembang dengan cepat
f. Tangan janin dapat menggenggam
g. Kaki menendang dengan aktif
h. Semua organ mulai matang dan tumbuh
i. Denyut jantung janin (DJJ) dapat di dengar dengan dopler
j. Berat janin 0,2 kg
2.1.3.6 Janin usia 24 minggu
a. Kerangka berkembang dengan cepat karena aktifitas
pembentukan tulang meningkat
b. Perkembangan pernapasan di mulai
c. Berat janin 0,7-0,8 kg
2.1.3.7 Janin usia 28 minggu
a. Janin dapat bernapas, menelan, dan mengatur suhu
b. Surfaktan terbentuk di dalam paru-paru
29. 14
c. Mata mulai membuka dan menutup
d. Ukuran janin 2/3 saat lahir
2.1.3.8 Janin usia 32 minggu
a. Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk
persiapan pemisahan bayi setelah lahir
b. Mulai menyimpan zat besi, kalsium, dan fosfor
c. Bayi sudah tumbuh 38-43cm
2.1.3.9 Janin usia 36 minggu
a. Seuruh uterus terisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi
bergerakan memutar banyak
b. Antibodi ibu di transfer ke janin, yang akan memberikan
kekebalan selama 6 bulan pertama sampai sistem kekebalan
bayi bekerja sendiri. (Sulistyawati, 2011 ; h. 43-46)
2.1.4 Tanda dan Gejala Awal Kehamilan
2.1.4.1 Tanda-tanda kehamilan :
a. Tanda pasti kehamilan
1. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
2. Terasa gerakan janin
3. Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio.
4. Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(>16 minggu).
30. 15
b. Tanda Tidak pasti Kehamilan
1. Rahim membesar
2. Tanda hegar
3. Tanda chadwick,yaitu warna kebiruan pada servik,
vagina, dan vulva.
4. Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah
sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut.
5. Braxton hicks, yaitu bila uterus dirangsang (distimulasi
dengan diraba) akan mudah berkontraksi.
6. Basal Metabolisme Rate (BMR) meningkat.
7. Ballotement positif.
Jika dilakukan pemeriksaan palpasi diperut ibu dengan
cara menggoyang-goyangkan disalah satu sisi,maka
akan terasa “pantulan” disisi yang lain.Tes urine
kehamilan (tes HCG) positif.
8. Tes urine dilaksanakan minimal satu minggu setelah
terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
mengetahui kadar hormonal gonadotropin dalam urine.
kadar yang melebihi ambang normal, mengindikasikan
bahwa wanita mengalami kehamilan.
c. Dugaan Hamil
a) Amenore/tidak mengalami menstruasi sessuai siklus
(terlambat haid)
31. 16
b) Nausea,anoreksia,emesis,dan hipersaliva.
c) Pusing
d) Miksi/sering buang air kecil
e) Obstipasi
f) Hiperpigmentasi
g) Varises
h) Payudara menegang
i) Perubahan perasaan
j) Berat badan bertambah
(Sulistyawati, 2011; h. 83-85)
2.1.5 Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
2.1.5.1 Perubahan Sistem Reproduksi
a) Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi menerima dan
melindungi hasil konsepsi (Janin,plasenta,amnion) sampai
persalinan.Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai
berat 70 g dan 10 ml atau kurang.
(Prawiroharjo, 2010 ; h. 175)
Pada kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah
30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc.Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan
janin.Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
32. 17
hiperplasi otot polos rahim.serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik,dan endometrium menjadi desidua.
Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak,kondisi ini
yang disebut dengan tanda goodel.Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus.Oleh
karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda
chadwik. (Sulistyawati, 2011 ; h. 59-61).
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan pertiga jari
Usia Kehamilan (minggu) Tinggi fundus Uteri
12 3 jari diatas sympisis
16 Pertengahan pusat sympisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-procesus xyfoildeus
36 3 jari dibawah procesus xyfoildeus
40 Pertengahan pusat-procesus xyfoildeus
(Sulistyawati, 2011 ; h. 60)
b. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum
gravidatus sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron
c. Vagina dan Vulva
Adanya hormon estrogen terjadi hypervaskularisasi pada
vulva dan vagina segingga pada bagian tersebut lebih
merah dan kebiruan,kondisi ini disebut dngan tanda
chadwik
33. 18
d. Perubahan sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan.jumlah darah yang dipompa oleh jantung
meningkat sampai 30-50%.Peningkatan ini mulai dari usia
kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia
kehamilan 16-28 minggu.
e. Perubahan Sistem urinaria
Selama kehamilan,ginjal bekerja lebih berat.Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-
50% atau lebih).yang mencapai puncaknya terjadi pada usia
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan.
f. Perubahan Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah,sehingga menjadi sembelit atau
konstipasi.sembelit semakin berat karena gerakan otot di
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone
g. Perubahan Sistem Metabolisme.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg,500
mg dibutuhkan untuk meningkatkan masa sel darah
merah,300 mg utnuk transportasi kefetus ketika masuk usia
12 minggu,200 mg sisanya untuk menggantikan cairan
yang keluar dari tubuh.Pada metabolisme lemak terjasi
peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg aatu lebih per
100 cc.
34. 19
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai
berikut:
1. Kalsium,dibutuhkan rata-rata 1,5 gram perhari.
2. Fosfor dibutuhkan rata-rata 2gr/hari
3. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
h. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Esterogen dan progesteron memberi efek maksimal pada
relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan.
Relaksasi ini di gunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuanya menguatkan posisi janin pada akhir
kehamilan dan pada saat kelahiran. Adanya sakit punggung
dan ligamen pada kehamilan tua di sebabkan oleh
meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus.
Bentuk tubuh selalu berubah menyesuaikan dengan
pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot
abdomen.Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih
dari normal dan menyebabkan lordosis dan gaya beratnya
berpusat pada kaki bagian belakang.Hal ini menyebabkan
rasa sakit yang berulang terutama di bagian punggung.
i. Sistem Integumen (kulit)
Topeng kehamilan (Cloasma gravidarumi) adalah bintik-
bintik pigmentasi kecoklatan yang tampak dilkulit kening
dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling
35. 20
putting susu, sedangkan diperut bagian tengah biasanya
tampak garis gelap yaitu spider angioma (pembuluh darah
kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) biasa
muncul di kulit,dan biasanya diatas pinggang.Pelebaran
pembuluh darah kecil yang berdinding tipis sering kali
tampak ditungkai bawah
(Sulistyawati, 2011; h. 61-65)
j. Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan barat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa tub
uh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan
pangkat dua.
Nilai IMT mempunyai rentan sebagai berikut:
1. 19,8-26,6 : Normal
2. <19,8 : Under weight
3. 26,6-29,0 : Over weight
4. >29,0 : Obese
Pertambahan berat badan menggambarkan status gizi selama
hamil,oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.Jika terdapat
keterlambatan dalam penambahan berat badan ibu,ini dapat
mengidentifikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan janin intrauterine
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan:
36. 21
1. 4 kg pada kehamilan trimester I
2. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
3. Penaambahan berat badan 6,5 kg sampai 15 kg
(Sulistyawati, 2011 ; h. 68-69)
k. Perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan
Perubahan peran selama kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan,ibu akan
mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula
wanita akan beradaptasi terhadap peran barunya melalui
tahapan berikut:
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengalami adaptasi
perannya dengan merubah peran sosialnya melalui
latihan formal (Misalnya kelas-kelas khususnya
kehamilan) Dan informal melalui model peran (Role
model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan ibu
hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses
adaptasi untuk mencapai penerimaan paren barunya
sebagai seorang ibu.
2. Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba
menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran
barunya dengan cara menyesuaikan peran barunya
37. 22
dengan cara mencoba menyesuaikan diri.Secara internal
wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima
kasih sayang dari ibunya akan menjadi pemberi kasih
sayang kepada bayinya.
3. Tahap stabil
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia
kan mengalami sesuatu ttiik stabil dalam penerimaan
peran barunya.Ia akan melakukan aktivitas-akrtivitas
yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilan.
4. Tahap akhir
Meskipun ia sudah stabil dalam menerima perannya,
namun ia tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya
sendiri untuk dapat mungkin “menepati janji” mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat
berkaitan dengan apa yang ia perankan sejak saat ini
sampai bayinya lahir kelak.
(Sulistyawati, 2011 ; h 75-76)
2.1.6 Kebutuhan Dasar Ibu selama Kehamilan
a. Energy
Kalori
Kebutuhan energi pada ibu hamil adalah sebesar 285 kkl
perhari.Tambahan energi ini bertujuan untuk memasok kebutuhan
ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada TM 1 kebutuhan
38. 23
energi meningkat untuk organogesis atau pembentukan organ-
organ penting janin, dan jumlah tambahan energi terus meningkat
pada trimesterII dan III untuk pertumbuhan janin
b. Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68%.Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk
menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100
gram, bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya
bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi seperti daging,
ikan, telur, susu dan untuk protein yang berasal dari tumbuahn
nulai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja
(Sulistyawati, 2011 ; h . 108).
Tabel 2.2. kebutuhan nutrisi untuk sehari
http://sumyunwan.com/wp.conect/upload/2015/05/tabel-2000-kalori.
Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa
pula dibantu dengan jus buah
(Walyani, 2015 ; h. 98)
39. 24
c. Zat besi
Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% dan
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan
ibu selama hamil,melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat
besi dan pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak
minggu ke-12 kehamilan sebesaar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan.
Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan
pemantauan cara minum yang benar karena ini akan sangat
mempengaruhi efektifitas penyerapan zat besi,vitamin c dan
protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam
penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium,
magnesium dan fitrat (terkandung dalam kacang-kacangan) akan
menghambat penyerapan zat besi.Namun demikian,bukan berarti
zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tersebut tidak
bermanfaat bagi tubuh,zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan
diminum bersamaan dengan tablet zat besi.Berilah jarak waktu
kurang lebih 2 jam dari pemberian zat besi.
d. Asam folat
Asam folat merupakan satau-satunya vitamin yang meningkat dua
kali lipat selama hamil.Asam folat sangat bermanfaat dalam
metabolisme normal makanan menjadi energi,pematangan sel
darah merah, sintesis DNA,pertumbuhan sel dan pembentukan
40. 25
heme.Jika kekurangan asam folat maka ibu akan mendertita
anemia megaloblastik dengan gejala diare,depresi,lelah berat dan
selalu mengantuk.Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera
ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR,ablasio
plasenta,dan kelainan bentuk tulang belakang janin.
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi,
hati, brokoli, sayur berdaun hijau (Bayam dan Aspargus), dan
kacang-kacangan (kacang kering, kacang kedelai).
Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Menurut
Widya Karya pangan dan Gizi Nasional pemberian asam folat
pada ibu hamil dengan besaran 280,660 dan 470 mokrogram yaitu
untuk TM I, II, II. Asam folat sebaiknya diberikan 28 hari setelah
ovulasi pertama setelah kehamilan karena sum-sum tulang
belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan
e. Kalsium
Kadar kalsum dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%
oleh karena asupan yang optimal perlu dipertimbangkan.sumber
utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya,udang,sarang
burung,sarden dalam kaleng,dan beberapa makanan nabati,seperti
sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
f. Obat-obatan
Sebenarnya jika ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar
berindikasi untuk diberikan obat-obatan sdebaiknyanpemberian obat
41. 26
dihindari.Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang
dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan perawatan saja.
(Sulistyawati, 2011; h.108-110)
g. Pakaian
Pemakaian pakaian dan kelengkapan yang kurang tepat akan
mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan
mengganggu fisik dan psikologis ibu.Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria
berikut inu:
1. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidakk ada ikatan ketat pada
daerah perut
2. Bahan pakaian harus usahakan yang mudah menyerap keringat
3. Pakai bra yang menyokong payudara
4. Memakai sepatu dengan hak yang rendah
5. Pakaian dalam yang selalu bersih
h. Istirahat dan rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil,salah satu beban
berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,tidak
jarang ibu akan mengalami kelelahan,oleh karena itu istirahat dan
tidur sangat penting untuk ibu hamil.Meskipun dalam keadaan
hamil ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan
pikiran dan perasaan
42. 27
i. Perawatan payudara
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara
adalah sebagai berikut:
1. Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketaat dan
menggunakan busa,karena akan mengganggu penyerapan
keringat di payudara
2. Gunakan bra yang dengan bentuk menyangga payudara
3. Hindari pembersihan putting susu dengan sabun mandi karena
akan menyebabkan iritasi.
4. Bersihkan putting susu dengan baby oil atau minyak kelapa
lalu bilas dengan air hangat.
5. Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan dari
payudara berarti produksi asi mudah dimulai.
j. Istirahat tidur
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya
beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh,
tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu
istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Meskipun
dalam keadaan hamil ibu masih membutuhkan rekreasi untuk
menyegarkan pikiran dan perasaan.
k. Eliminasi
Keluhan yang biasanya dirasakan ibu hamil adalah konstipasi dan
sering buang air kecil.Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh
43. 28
hormon progestin yang mempunyai efek rileks terhadap otot
polos, salah satunya adalah otot usus selain itu desakan usus oleh
pembesaran janin juga meyebabkan bertambahnya konstipasi.
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
banyak serat tinggi dan banyak minum air putih hangat ketika
lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk meragsang
gerak peristaltik usus, yang sering dialami ubu hamil TM I dan III.
(Sulistyawati,2011; h.117-119)
l. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil,mandi dianjurkan
sedikitnya 2 kali sehari karna ibu hamil cinderung untuk
mengeluarkan banyak keringat,menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit(ketiak,bawah buah dada,daerah genetalia)dengan cara
dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan
mulut perlu mendapatkan perhatian karna sering kali mudah
terjadi gigi berlubang,terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium,Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan
perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi
(Kuswanti,2014 ; h. 119).
m. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak
ada riwayat penyakit seperti berikut:
d. Sering abortus dan kelahiran prematur
44. 29
e. Perdarahan pervaginam
f. Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
g. Bila ketuban sudah pecah,dilarang koitus karena dapat
menyebabkan infeksi janin intra uteri.
n. Sikap tubuh yang baik
Tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan
ukuran janin,perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang
punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser
lebih kebelakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil. Hal
yang perlu diperhatikan adalah ibu tidak perlu memakai sepatu
hak tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan
posisi ditinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak,dan
hindari duduk atau berdiri terlalu lama
(Sulistyawati. 2011; h. 120)
2.1.7 Tujuan Asuhan kehamilan
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin
b. Meningkatkan dan mempertahakan kesehatan fisik, mental dan
sosial pada ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang
mungkin terjadi selama hamil ,termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan
45. 30
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayi nya dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar daapat tumbuh kembang secara normal
(Walyani, 2015 ; h.7)
2.1.8 Standar dalam pelayanan kebidanan
2.1.8.1 Standar pelayanan ANC
a) 14 T
1) Ukur tinggi badan/berat badan.
Tinggi badan ibu dikatagorikan adanya resiko apabila
hasil pengukuran <145 cm. Berat badan ditimbang
setiap ibu datang atau berkunjung untuk mengtahaui
kenaikan BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu
hamil normal rata-rata antara 6,5 kg-16 kg.
2) Ukur tekanan darah.
Deteksi tekanan darah yang cendrung naik diwaspadai
adanya gejala hipertensi dan preeklampsi. Apabila
turun dibawah normal kita fikirkan kearah anemia.
Tekanan darah normal berkisar systol/diastole: 110/80-
120/80 mmHg
46. 31
3) Ukur tinggi fundus uteri.
Tabel 2.3. Ukuran tinggi fundus uteri
4. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama
kehamilan). Untuk memenuhi kebutuhan volume darah
pada ibu hamil dan nifas, karena masa kehamilan
kebutuhan meningkat seiring dengan pertumbuhan
janin.
5. Pemberian imunisasi TT.
Tabel 2.4. Pemberian imunisasi TT
Imunisai Interval %
perlindungan
Masa
perlindungan
TT 1 Pada kunjungan
ANC pertama
0 % Tidak ada
TT 2 4minggu setelah
TT 1
80 % 3 tahun
TT 3 6bulan setelah TT 2 95 % 5 tahun
TT 4 1tahun setelah TT 3 99 % 10 tahun
TT 5 1tahun setelah TT 4 99 % 25tahun/
seumur hidup
6. Pemeriksaan HB
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil
yang pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang
No Tinggi fundus uteri (cm) Umur kehamilan dalam
minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
47. 32
prsaalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya
untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil.
7. Pemeriksaan protein urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu
hamil. Protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil
kearah preeklamsi
8. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan veneral Desease research Laboratoty
(VDRL) untuk mengetahui adanya treponema pallidum/
penyakit menular seksual
9. Pemeriksaan urine reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu
dengan ibu dengan indikasi penyakit gula/ DM ataau
riwayat penyakit gula pada keluarga ibu dan suami
10. Perawatan payudara
Manfaaat perawatan payudara adalah:
a) Menjaga kebersihan payudara, terutama putting
susu
b) Mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting
susu (puting susu terbenam)
c) Merangsang kelenjar-kelenjar susu sehingga
produksi ASI lancar
d) Mempersiapkan ibu dalam laktasi
48. 33
Perawatan payudara dilakukan 2 kali sehari sebelum
mandi dan mulai pada kehamilan 6 bulan.
11. Senam hamil
Bermanfaat membantu ibu dalam persalinan dan
mempercepat pemulihan setelah melahirkan serta
mencegah sembelit.
12. Pemberian obat malaria
Pemberian obat malaria diberikan khusus untuk pada
ibu hamil didaerah endemik malaria atau kepada ibu
dengan gejala khas malaria yaitupanas tinggi disertai
menggigil
13. Pemberian kapsul minyak yodium
Kekurangan yodium dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan dimana tanah dan air tidak mengandung
unsur yodium. Akibat kekurangan yodium dapat
mengakibatkan gondok dan kretin yang ditandai dengan
a) Gangguan fungsi mental
b) Gangguan fungsi pendengaran
c) Gangguan pertumbuhan
d) Gangguan kadar hormon yang rendah
e) Temu wicara
Bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong
orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik
49. 34
mengenai dirinya dalam usahanya utuk memahami
dan mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
(Walyani, 2015; h. 80-83)
b) 7 T
1) Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan
ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang
baik untuk ibu hamil antara lain yaitu <145cm.
2) Tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan niai dasar selama masa kehamilan,
tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada saat
awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi.
3) Tinggi fundus uteri
Apabila kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran
dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas
24 minggu memakai pengukuran mc donald yaitu
dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari
50. 35
atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai
rumusnya
4) Tetanus toxoid
Pemberian imunnisasi tetanus toxoid pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama
diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
kedua diberikan 4 mminggu kemudian.
5) Tablet Fe
Adalah untuk mencegah defisiensi zat besi pada ibu
hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita
hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari,
kebutuhan meningkat secara signifikan pada trimester II
karena absorpsi usus yang tinggi.
6) Tes PMS
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular
seksual pada kecurigaan adanya resiko IMS.
7) Temu wicara
Anamnesa melputi biodata,riwayat menstruasi, riwayak
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien.
(Rukiah, et. all 2009 ; h. 6-8)
Bila kehamilan resiko tinggi perhatian dan jadwal harus lebih ketat.
Namun bila kehamlan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam
51. 36
bahasa program kesehatan kunjungan antenatal ini di beri kode angka
K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal
yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4.
(Prawihardjo, 2010 ; h.279 ).
2.1.9 Standar Kunjungan Minimal
2.1.9.1 Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2.1.9.2 Satu kali pada trimester II (Usia kehamilan 14-27 minggu)
2.1.9.3 Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)
(Sulistyawati. 2011 ; h.4)
Tabel 2.5 Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjungan Waktu Alasan
Trimester I Sebelum14 minggu a. Mendeteksi masalah yang dapat
ditangani sebelum membahayakan jiwa
b.Mencegah masalah yang berbahaya
c. Memulai persiapan kelahiran dan
kesiapan menghadapi komplikasi
d.Membangun hubungan saling percaya
e. Mendorong perilaku sehat
Trimester II 14-28 minggu Sama dengan trimester 1 ditambah
kewaspadaan khusus terhadap hipertensi
kehamilan,pantau TD dan evaluasi edema
dan proteinuria
Trimester
III
28-36 minggu Sama,ditambah:deteksi kehamilan ganda
Setelah 36 minggu Sama,ditambah:deteksi kelainan letak atau
kondisi yang memerlukan persalinan di RS.
(Dewi & Sunarsih, 2012 ; h. 22)
52. 37
Tabel 2.6 Beberapa Ketidaknyamanan Masa Hamil Dan Cara Mengatasinya.
No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi
1 Sering buang air
kecil
1.Penjelasan mengenai sebab terjadinya
2.Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
3.Perbanyak minum pada siang hari
4.Batasi minum teh ,kopi dan soda.
5.Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur, yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki di
tinggikan untuk mencegah dieresis.
6.Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali nokturia
menggangu di malam hari
2. Striae
gravidarum
a. Gunakan emolien topical atau antipruetik jika ada indikasinya.
b.Gunakan baju longgar yang dapat memopang payudara dan
abdomen.
3. Kelelahan
Pada TM I
a. Yakinkan bahwa ini normal pada awal kehamilan
b.Dorong ibu untuk beristirahat
c. Hindari beristirahat yang berlebihan
4. Keputihan
Pada TM I ,II,III
a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
b.Memakai pakaian dalam dengan bahan katun dan mudah menyerap
c. Tingakatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur
5. Mengidam
Pada TM I
a. Tidak perlu dikhawatirkan selama diet memenuhi kebutuhannya.
b.Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak bias diterima,
mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam
atau kesukaan menurut kultur.
6. Berdebar-debar
Mulai akhir TM I
a. Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan
7. Mual dan muntah
pada TM I
a. Hindari bau d an factor penyebabnya.
b.Makan biscuit kering atau roti bakar saat sebelum bangun dari
tempat tidur di pagi hari.
c. Makan sedikit tapi sering
d.Duduk tegak setiap kali selesai makan
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu tajam
f. Makan-makanan kering di antara waktu makan
g.Minum-minuman berkarbonat
h.Bangun dari tidur secara perlahan
i. Hindari menggosok gigi setelah makan
j. Minum teh herbal
k.Istirahat sesuai kebutuhan
(Sulistiawati, 2011 ; h. 123-127).
2.1.10 Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
1. Abortus
Abortus didefinisikan sebagai keluarnya hasil konsepsi sebelum
mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari
1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 28 minggu
(Rukiyah, et. all , 2010 ; h. 136).
53. 38
2. Kehamilan Mola
Disebut kehamilan anggur yaitu adanya jonjot korion (chorionic
villi ) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil
yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau
mata ikan.
3. Kehamilan Ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil
konsepsi tidak berada di dalam endometrium uterus. Keadaan ini
akan meningkat menjadi kehamilan ektopik terganggu (KET) pada
usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KET terjadi
pada kehamilan yang terletak di tuba.
(Sulistyawati, 2012 ; h. 150-151)
4. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan istirhat
kadang disertai dengan penglihatan kabur merupakan gejala pre
eklamsi.
5. Penglihatan kabur
Terjadi perubahan visual mendadak, misalnya pandangan yang
kabur atau berbayang secara mendadak. Perubahan penglihatan ini
mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat dan mungkin
merupakan gejala dari pre-eklamsi penglihatan kabur, melihat
binti-bintik., berkunang-kunang disertai nyeri kepala yang hebat
merupakan gejala pre eklamsia berat dan pre eklamsia
54. 39
6. Bengkak diwajah dan jari-jari tangan
Bengkak pada muka dan tangan tidak hilang setelah beistirahat dan
disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda
anemia, gagal jantung atau pre-eklamsi
(Sulistyawati, 2011 ; h. 160-161).
2.1.2 Mual dan muntah
2.1.2.1 Pengertian Emesis
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang
disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena
terdapat peningkatan hormon progesteron, esterogen, dan di
keluarkanya human chorionic gonadotropine plasenta.
hormon-hormon inilah yang diduga yang menyebabkan
emesis gravidarum.
2.1.2.2 Tanda dan gejala
Kepala pusing pada pagi hari di sertai mual muntah sampai
kehamilan berumur 4 bulan.
2.1.2.3 Penyebab
Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal
pada wanita karena terdapat peningkatan hormon
progesteron, esterogen, dan di keluarkanya human chorionic
55. 40
gonadotropine plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga
yang menyebabkan emesis gravidarum.
2.1.2.4 Penanganan yang dapat dilakukan
a. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil
muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum.
b. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat
tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju
susunan saraf pusat.
c. Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil,tetapi
lebih sering.
d. Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit
pada emesis gravidarum, seperti: vitamin B kompleks,
mediamer B6 sebagai vitamin dan anti muntah
e. Nasihat pengobatan (banyak minum air atau minuman
lain, hindari minuman atau makanan yang asam untuk
mengurangi iritasi lambung)
f. Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih
sering, segera datang bila terjadi keadaan abnormal).
(Manuaba, et. all, 2010 ; h. 227-228)
2.1.2.5 Cara Mengatasi
a. Hindari bau dan faktor penyebab lain
b. Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun
dari tempat tidur dan bangun perlahan-lahan
56. 41
c. Makan sedikit tapi sering
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan
e. Hindari makan yang berminyak dan berbumbu keras
f. Makan makanan kering di antara waktu makan
g. Jangan langsung gosok gigi setelah makan
h. Istirahat seperlunya
i. Gunakan obat-obatan nonfarmakologis jika memungkinkan
j. Jika terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6
(Hani, et. all 2011; h. 54)
2.1.2.6 Vitamin untuk penderita Emesis gravidarum
a. Vitamin yang di perlukan (vitamin B kompleks,
mediamer B6 sebagai mediamer dan anti muntah)
(Manuaba, et. all, 2010 ; h. 227)
2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
Menurut varney (1997), proses penyelesaian masalah merupakan salah satu
upaya yang dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Varney
berpendapat bahwa dalam melakukan manajemen kebidanan, bidan harus
memiliki kemampuna berfikir secara kritis untuk menegakkan diagnosis atau
masalah potensial kebidanan. Selain itu, diperlukan pula kemampuan
kolaborasi atau kerjasama. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar dalam
perencanaan kebidanan selanjutnya. (Wildan, 2011; h. 34)
57. 42
Langkah-langkah asuhan kebidanan menurut varney (1997), yaitu sebagai
berikut :
2.2.1 Langkah I (Pengumpulan data dasar)
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengakp dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien.
Untuk memperoleh data, melalui anamnesis. Anamnesis adalah
pengkajian dalam rangka mendapatkan data mtentang pasien melalui
pengajuan pertanyaan-pertanyaan, dan anamnesis dapat dilakukan
melalui dua cara berikut:
2.2.1.1 Auto Anamnesis
Anamnesis yang di lakukan kepada pasien langsung,jadi data
yang di ambil adalah data primer karna langsung dari sumber
2.2.1.2 Allo Anamnesis
adalah wawancara yang dilakukan kepada keluarga pasien
untuk memperoleh data tentang pasien. ini dilakukan pada
keadaan darurat ketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk
memberikan data yang akurat
(Sulistyawati, 2011 ; h. 166).
a. Data subjektif
a. Biodata
1) Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan
memanggil dengan nama panggilan sehingga
58. 43
hubungan komunikasi antara bidan dan pasien lebih
akrab.
b) Usia / tanggal lahir
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu
dalam kehamilan dan persalinan berisiko karena
usia atau tidak.
c) Agama
Tanyakan pilihan agama klien dan berbagai praktek
terkait agama yang harus diobservasi. informasi ini
dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya
agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan
dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang
jenis kelamin tenaga kesehatan, dan pada beberapa
kasus, penggunaan produk darah.
d) Suku/bangsa
Ras, etnis dan keturunan harus didefinisikan dalam
rangka memberikan perawatan yang peka budaya
kepada klien dan mengidentifikasi wanita atau
keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom
dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu
e) Pendidikan terakhir
Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan
informasi ini membantu klinis memahami klien
59. 44
sebagai individu dan memberi gambaran
kemampuan baca tulisnya.
f) Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk
mengetahui apakah klien berada dalam keadaan
utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran,
prematur dan pajanan terhadap bahaya lingkungan
kerja, yang dapat merusak janin.
g) Alamat
Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk
lebih memudahkan saat pertolongan persalinan dan
untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat
rujukan (Walyani, 2015 ; h. 118-119).
b. Riwayat pasien
1) Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk
mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan. gejala klinis emesis
gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi
hari, disertai mual muntah sampai kehamilan
berumur 4 bulan.
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
60. 45
gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala
pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah
sampai kehamilan berumur 4 bulan.
(Manuaba,et. all, 2010 ; h. 227).
2) Riwayat kebidanan
Data ini penting untuk diketahui oleh bidan sebagai
data acuan untuk memprediksi/mendeteksi apakah
ada kemungkinan ada penyulit selama kehamilan.
3) Mestruasi.
Data ini memangtidak secara langsung berhubungan
dengan masa hamil, namun dari data yang kita
peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang
keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa
data yang harus kita peroleh dari riwayat
menstruasi antara lain:
1) Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi. Untuk wanita Indonesia pada usia
sekitar 12-16 tahun.
2) Siklus
Menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya dalam
hitungan hari, biasanya 23-32 hari.
61. 46
3) Volume
Data ini menjelaskan beberpa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan
kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.
Sebgai acuan biasanya kita gunakan kriteria
banyak, sedang dan sedikit. Jawaban yang
diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat gali lebih dalam lagi dengan
beberapa pertanyaan pendukung seperti sampai
berapa kali ganti pembalut dalam sehari
4) Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi misalnya
sakit yang sangat, pening sampai pingsan, atau
jumlah darah yang banyak. Keluhan yang
disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan
kepada diagnosa tertentu
5) Gangguan kesehatan alat reproduksi.
Data sangat penting untuk kita gali karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ
reproduksinya. Ada beberpa penyakit organ
reproduksi yang dikaitkan erat dengan personal
hygiene pasien, atau kebiasaan lain yang tidak
62. 47
mendukung kesehatan reproduksinya. Jika
didapatkan ada salah satu atau beberapa riwayat
gangguan kesehatan alat reproduksi, maka kita
harus waspada akan adanya kemungkinan
gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa
intra sampai dengan pasca melahirkan serta
pengaruhnya terhadap kesehatan bayi yang
dilahirkannya. Beberapa data yang perlu kita gali
dari pasien adalah apakah pasien pernah
mengalami gangguan seperti keputihan, infeksi,
gatal karena jamur, atau tumor
c. Riwayat kehamilan sekarang
a. Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan dapat kita gunakan
sebagai “warning” akan adanya penyulit saat
persalinan. Perubahan fisik dan psikologis saat
persalinan. Perubahan fisik dan pisikologis saat
bersalin yang melibatkan seluruh system dalam
tubuh akan mempengaruhi korban yang mengalami
gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat
kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah
apakah pasien pernah atau sedang menderita
63. 48
penyakit seperti jantung, diabetes mellitus, ginjal,
hipertensi, hipotensi, hepatitis.
b) Status perkawinan
Data ini penting untuk untuk kita kaji karena dari
data ini kita akan mendapatkan gambaran
mengenani suasana rumah tangga pasangan.
Beberapa pertanyaan yang akan diajukan :
1) Usia nikah pertama kali
2) Status pernikahan sah/tidak
3) Lama pernikahan
4) Perkawinan sekarang adalah suami yang
keberapa
(Sulistyawati, 2011 ; h. 167-169)
c) Pola makan
Data ini penting untuk diketahui agar bias
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil. Data focus
mengenai asupan makanan pasien adalah sebagai
berikut :
1) Kapan atau jam berapa terakhir kali makan
2) Makanan yang dimakan
3) Jumlah makanan yang dimakan.
64. 49
d) Pola minum
Pada masa kehamilan, data mengenai intake cairan
sangat penting karena akan menentukan
kecenderungan terjadinya dehidrasi. Data yang
perlu kita tanyakan berkaitan dengan intake cairan
adalah sebagai berikut :
1) Kapan terakhir kali minum
2) Berapa banyak yang diminum
3) Apa yang diminum
e) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh
karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat
ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin
muncul jika didapatkan data yang senjang tentang
pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat
menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam
dan siang hari.
1) Istirahat malam hari
Normal rata-rata tidur malam ialah 6-8 jam
2) Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita
65. 50
sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat
penting unuk menjaga kesehatan selama hamil.
4. Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji akltivitas sehari-hari pasien karena
data ini memberikan gambaran kita tentang beberapa
berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah.
Jika pada kehamilannya pasien melakukan aktivitas
yang terlalu berat dikhawatirkan pasien akan merasa
kelelahan sampai akhirnya dapat menimbulkan bahaya
pada kehamilannya.
5. Personal hygiene
Data ini perlu kita gali karena akan ssangat berkaitan
dengan kesehatan ibu dan bayinya. Beberapa
pertanyaan yang perlu diajukan berhubungan dengan
perawatan kebersihan diri pasien.
a) Berapa kali mandi, keramas, dan gosok gigi setiap
harinya
b) Berapa kali ganti baju dan pakaian dalam setiap
harinya
c) Berapa minggu sekali memotong kukunya.
6. Aktivitas seklsual
Data yang kita perlukan berkaitan dengan aktivitas
seksual adalah sebagai barikut :
66. 51
a) Keluhan
b) Frekuensi
7. Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk
kenyamanan psikologis pasien. Adanya respon yang
positif dari keluarga terhadap kehamilannya.
8. Respon ibu terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk
kenyamanan psikologisnya, Adanya respon yang positif
dari keluarga terhadap kehamilannya untuk dapat
menerima perannya.
9. Respons suami pasien terhadap kehamilan ini.
Untuk mengetahui bagaimana respons suami pasien
terhadap kehamilan ini, kita dapat menanyakan dengan
langsung dengan suami pasien atau dapat juga kepada
pasien. Data mengenai respons suami ini sangat penting
karena dapat kita jadikan sebagai salah satu acuan
mengenai pola kita dalam memberikan renspons yang
posoitif terhadap istri dan anaknya maka akan
memberikan kemudahan bagi kita untuk melibatkannya
dalam pendampingan selama kehamilan.
10. Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
kehamilan
67. 52
Untuk mendapatkan data ini bidan perlu melakukan
pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang
tua. Ada beberapa kebiasaan yang mereka lalukan
ketika anak atau keluarganya menghadapi kehamilan,
dan sangat tidak bijaksana bagi bidan jika tidak
menghargai bila yang mereka lakukan. Kebiasaan adat
yang dianut dalam kehamilan, selama tidak
membahayakan pasien, sebaiknya tetap difasilitasi
karena ada efek psikologis yang positif untuk pasien
dan keluarganya.
(Sulistyawati, 2011 ; h. 171-174).
b. Data Objektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian data
objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi,
perkusi, dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan secara
berurutan. Langkah-langkah pemeriksaan adalah sebagai
berikut:
1. Keadaan umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan
kriterianya adalah sebagai berikut:
68. 53
a. Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara
fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam
berjalan.
b. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang
atau tidak memberikan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien tidak mampu
berjalan sendiri.
2. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian derajat
kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar).
(Sulistyawati, 2011 ; h. 174-175)
3. Tanda vital
a. Tekanan darah
Tekanan darah arteri mengganbarkan dua hal, yaitu
besar tekanan yang dihasilkan vertikel kiri sewaktu
berkontraksi (angka sistolik). Nilai normal rata-rata
tekanan sistol pada orang dewasa adalah 100 sampai
69. 54
140 mmHg, sedangkan rata-rata diastol adalah 60
sampai 90 mmHg. (Priharjo, 2006 ; h. 107)
b. Nadi
Nadi normal adalah 60-100 menit,bila abnormal
mungkin ada kelainan paru-paru atau jantung
(Walyani, 2015 ; h. 86)
c. Pernafasan
Pengkajian pernafasan merupakan aspek yang paling
penting pada pengkajian fisik. Fungsi pernafasan
yaang utama adalah mempertahankan pertukaran
oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru dan
jaringan serta mengatur keseimbangan asam basa.
(Prihardjo, 2006 ; h. 81).
d. Suhu
Suhu harus berbeda dalam batas yang normal yaitu
36,5-37,50
C.Peningkatan suhu >37,50
C menandakan
pasien mengalami infeksi
(Walyani, 2015 ; h. 86).
4. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Tujuan pengkajian kepala adalah mengetahui bentuk
dan fungsi kepala. Pengkajian diawali dengan inspeksi
kemudian palpasi. Lakukan inspeksi yaitu denagn
memperhatikan kesimetrisan wajah, tengkorak, warna
70. 55
dan distribusi rambut, serta kulit kepala.Wajah
normalnya simetris antara kanan dan kiri.
Ketidaksimetrisan wajah dapat menjadi suatu petunjuk
adanya kelumpuhan/paresis saraf ketujuh.
Bentuk tengkorak yang normal adalah simetris dengan
bagian frontal menghadap ke depan dan bagian
parietal menghadap kebelakang. Distribusi rambut
sangat bervariasi pada setiap orang dan kulit kepala
normalnya tidak menglami peradangan, tumor,
maupun bekas luka/sikatriks
(Priharjo, 2006 ; h 50)
b. Muka
Periksa alpebra,skelera, konjungtiva.Alpebra untuk
perkiraan gejala odema umum, periksa konjungtiva
dan skelera untuk memperkirakan adanya anemia
dan ikterus. (Walyani, 2015 ; h. 86)
c. Mata
Secara umum tujuan pengkajian mata adalah
mengetahui bentuk dan fungsi mata. Bagian-bagian
mata yang harus diamati adalah bola mata, kelopak
mata, konjungtiva, sklera, pupil.
(Prihardjo, 2006 ; h. 51-52).
71. 56
d. Telinga
Telingamempunyai fungsi sebagai alat pendengaran
dan menjaga keseimbangan. Pengkajian telinga
secara umum bertujuan untuk mengetahui keadaan
telinga luar, saluran telinga, gendang telinga, dan
pendengaran.
e. Hidung
Hidung dikaji denagn tujuan untuk mengetahui
keadaan atau bentuk dan fungsi hidung. Pengkajian
hidung mulai dari bagian luar, bagian dalam
kemudian sinus-sinus. Pada pemeriksaan hidung
juga dilihat apakah ada polip dan kebersihannya.
f. Mulut
Pengkajian dimulai dengan mengamati bibir, gigi,
gusi, lidah, selaput lendir, pipi bagian dalam, lantai
dasar mulut, dan palatum/langit-langit mulut
kemudian faring. Perawat diruang perawatan sering
menggunakan keterampilan untuk mengkaji selaput
lendir mulut pasien yang karena kondisinya tidak
mampu makan dan minum atau pasien yang harus
puasa. Pada situasi ini selaput lendirmulut harus
dikaji dan kebersihan dipertahankan (higiene oral)
72. 57
untuk menghindari luka pada selaput lendir mulut
(Priharjo, 2006 ; h. 61,67,70)
g. Leher
Tujuan pengkajian leher secara umum adalah
mengetahui bentuk leher serta organ-organ penting
yang berkaitan.Inspeksi tiroid dengan cara meminta
pasien menelan dan amati gerakan kelenjar tiroid
pada insisura jugularis sterni. Normalnya gerakan
kelenjar tiroid tidak dapat dilihat kecuali pada orang
yang sangat kurus
(Priharjo, 2006 ; h. 72-73).
h. Payudara
Pada awal kehamilan permpuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan
kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Setelah
bulan pertama suatu cairan yang berwarna
kekuningan yang disebut colostrums dapat keluar
(Prawirroharjo, 2010 ; h. 179).
i. Abdomen
Bentuk abdomen yang normal adalah simetris, baik
pada orang gemuk maupun pada orang kurus. Pada
bagian abdomen juga kita mendengarkan bissing
usus yang disebabkan oleh perpindahan gas atau
73. 58
makanan sepanjang intestinum dan suara pembuluh
darah serta suara Denyut jantung Janin. Di daerah
abdomen kita meraba bagian-bagian janin,
menentukan TFU
(Priharjo, 2006 ; h. 123-127).
Pemeriksaan leopold dengan cara palpasi
abdominal dimulai dari leopold I untuk mengtahui
TFU dan bagian teratas janin, leopold II untuk
mengetahui bagian di sebelah kanan dan kiri perut
ibu, leopold III untuk mengetahui bagian janin
dibagian bawah uterus ibu, leopold IV untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk PAP atau
belum.(Sulistyawati,2011;h.89-92).
Kepala masuk PAP pada primigravida yaitu pada
usia kehamilan 36 minggu.
(Manuaba,et. all, 2010 ; h. 143).
j. Vulva
Inspeksi untuk mengetahui adanya odema , varises,
keputihan, luka, cairan yang keluar dan sebagainya
(Walyani, 2015 ; h. 87)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan panggul
74. 59
Ukuran panggul ini digunakan untuk menemukan
garis besar bentuk dan ukuran panggul apabila
dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam(vaginal
touche-VT).Ukuran panggul luar yang biasa diukur
antara lain: distansia spinarum (24-26cm),distansia
kristarum(28-30cm),boudelogue(18-20cm), lingkar
panggul (80-90cm)
(Sulistyawati, 2012 ; h. 25-26).
b. Pemeriksaan laboratorium
Pada tempat berbeda, pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan pada wanita hamil berbeda.
Di banyak tempat di Indonesia wanita hamil
diperiksa urinenya untuk mengetahui kadar protein
dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk
mengetahui factor rhesus, golongan darah, HB dan
penyakit rubella.Dengan HB yang normal 10,5-14,
nilai tidak normal <10,5, protein urine normal
berwarna bening/negatif, glukosa urine normal
berwarna hijau
(Hanni, et. all, 2011 ; h. 95-96)
Terdapat empat tingkatan anemia yaitu:
1) Hb 11 g% :tidak anemia
2) Hb 9-10 g% :anemia ringan
75. 60
3) Hb 7-8 g% :anemia sedang
4) Hb <7 g% :anemia berat
(Manuaba, et. all, 2010 ; h. 239)
2.2.2 Langkah II (Interprestasi data dasar)
Langkah ini dilakukan dengan mengindentifikasi data secara benar
terhadap diagnosis atau masalah kebutuhan pasien.
Masalah atau diagnosis yang spesifik dapat ditemukan berdasarkan
interprestasi yang benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah
terpikirkan perencanaan yang dibutuhkan terhadap masalah. Sebagai
contoh masalah yang menyertai diagnosis seperti diagnosis
kemungkinan pada ibu hamil , maka masalah yang berhubungan adalah
ketidak mampuan ibu hamil dalam mengatasi mual-muntah maka
masalah yang memungkinkan dapat muncul adalah hiperemesis
gravidarum, dalam langkah kedua ini, bidan membagi interpretasi data
dalam tiga bagian.
Diagnosis kebidanan / nomenklatur
Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain :
a. Paritas
Paritas adalah riwayat reproduksi seorang wanita yang berkaitan
dengan kehamilannya (jumlah kehamilan) dibedakan menjadi
primigravida (hamil pertama kali) dan multigravida (hamil kedua
atau lebih).
Contoh cara penulisan paritas dalam interpretasi data.
76. 61
b. Primigravida
1) G1 (gravida) berarti kehamilan yang pertama.
2) P0 (partus nol) berarti belum pernah partus/melahirkan.
3) A0 ( abortus nol) berarti belum pernah mengalami abortus.
c. Multigravida : G3P1A1
1) G3 (gravida 3) Berarti kehamilan yang ketiga
2) P1 (partus 1 kali)berarti sudah pernah mengalami partus satu
kali
3) A1(abortus) berarti sudah pernah mengalami abortus satu kali
(Sulistyawati, 2012 ; h. 191-192)
Masalah
Dalam asuhan kebidanan istilah “masalah” dan “diagnosis” dipakai
keduanya karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai
diagnosis, tetapi perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana
yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana
wanita itu mengalami kenyataan terhadap diagnosisnya.
(Sulistyawati, 2012 ; h. 192)
Kebutuhan Pasien
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan
keadaan dan masalahnya. Contohnya kebutuhan untuk KIE,
bimbingan tentang mengatasi mual-muntah yang dialami oleh ibu.
77. 62
2.2.3 Langkah III (Identifikasi diagnosis atau masalah potensial)
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial yang lain berdasarkan beberapa masalah dan diagnosis yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi yang cukup
dan apabila memungkinan dilakukan proses pencegahan atau dalam
kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera.
(Sulistyawati, 2011 ; h. 194-195).
2.2.4 Langkah IV (Menentukan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera
dengan tenaga kesehatan lain)
Bidan mengidentifikasi dan penerapan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan
identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah diagnosis dan
masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada tahap ini adalah konsultasi,
kolaborasi, dan melakukan rujukan.
2.2.5 Langkah V (Perencanaan asuhan secara menyeluruh)
Pada langkah ini direncanakan suatu asuhan yang menyeluruh
berdasarkan langkah sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat
harus berdasarkan pertimbangan yang tepat,meliputi pengetahuan, teori
yang up date, perawatan berdasarkan bukti (evidence based care), serta
divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan oleh pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien
78. 63
dilibatkan,karena pada akhirnya pengambilan keputusan dalam suatu
rencana asuhan harus dissetujiu oleh pasien
(Sulistyawati, 2012 ; h. 196).
Berikut ini adalah perencanaan yang dilakukan sesuai dengan kasus
adalah sebagai berikut:
a. beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaannya dan semua batas normal
dan baik
b. berikan KIE tentang ketidaknyamanan yang muncul yaitu emesis
gravidarum dan berangsur-angsur berkurang sampai umur 4 bulan
c. beritahu ibu cara mengatasi masalah emesis gravidarum dengan
hidari makanan yang berbau tajam, makan makanan yang kering
seperti roti, istirahat yang cukup, makan sedikit tapi sering, hindari
makanan yang berminyak dan berbumbu yang berlebih, jangan
langsung gosok gigi setelah makan, dan bangun dari tempat tidur
perlahan-lahan.
d. beritahu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester 1 yaitu sakit
kepala yang hebat, pandangan kabur, mual muntah.
e. Baritahu tentang nutrisi yang di butuhkan pasien yaitu dengan 5
porsi nasi, 4 mangkuk sayur, buah 5 potong, 3 potong daging dan
minum air putih 8 gelas.
f. Beritahu ibu tentang kebutuhan istirahat dengan istirahat yang cukup
g. Beritahu ibu tentang kebersihan tubuh dan seksual yang benar dan
baik
79. 64
h. Beritahu tentang pemberian vitamin dengan meminum vitamin B6
i. Beritahu tentang kunjungan ulangyaitu 1 bulan mendatang.
2.2.6 Langkah VI (Pelaksanaan perencanaan)
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan,pasien,atau
anggota keluarga lain
(Sulistiawati, 2012 ; h. 198)
2.2.7 Langkah VII (Evaluasi)
Merupakan tahap terakhir dalam menejemen kebidanan, yakni dengan
melakukan evaluasi dengan melakukan evaluasi dari perencanaan
maupun pelaksanaan yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian
dari proses yang dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan
pelayanan secara-komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan
kondisi atau kebutuhan klien.
2.3 Landasan Hukum Kewenangan Bidan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
Kewenangan normal:
80. 65
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan.
Kewenangan ini meliputi:
2.3.1 Pelayanan Kesehatan Ibu
a. Ruang lingkup:
1. Pelayanan konseling pada masa pra hamil
2. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
3. Pelayanan persalinan normal
4. Pelayanan ibu nifas normal
5. Pelayanan ibu menyusui
6. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
b. Kewenangan:
1. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
2. Penanganan kegawat-daruratan,dilanjutkan dengan perujukan
3. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
4. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas,
fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi
air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga
dan postpartum
6. Penyuluhan dan konseling
7. Bimbingan pada kelompok ibu hamil
8. Pemberian surat keterangan kematian
9. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
81. 66
2.3.2 Pelayanan Kesehatan Anak
a. Ruang lingkup:
1. Pelayanan bayi baru lahir
2. Pelayanan bayi
3. Pelayanan anak balita
4. Pelayanan anak pra sekolah
b. Kewenangan
1. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk
resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini
(IMD), injeksi vitamin K 1
2. perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan
perawatan tali pusat
3. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera
merujuk
4. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
5. Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah
6. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak
pra sekolah
7. Pemberian konseling dan penyuluhan
8. Pemberian surat keterangan kelahiran
9. Pemberian surat keterangan kematian
2.3.3 Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, dengan kewenangan:
82. 67
a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana
2.3.4 Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus
bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat
kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang
meliputi:
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam
rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan
d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra
sekolah dan anak sekolah
f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pemberian kondom, dan penyakit lainnya
h. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi
83. 68
i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah
Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan
antenatal terintegrasi, penanganan bayi dan anak balita sakit,
dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan
penyakit lainnya, serta pencegahan penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), hanya dapat
dilakukan oleh bidan yang telah mendapat pelatihan untuk
pelayanan tersebut.
Selain itu, khusus di daerah (kecamatan atau kelurahan/desa) yang
belum ada dokter, bidan juga diberikan kewenangan sementara untuk
memberikan pelayanan kesehatan di luar kewenangan normal, dengan
syarat telah ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Kewenangan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan di luar
kewenangan normal tersebut berakhir dan tidak berlaku lagi jika di
daerah tersebut sudah terdapat tenaga dokter.
(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/171,8-4-2015,10.00 WiB)
84. 69
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.C UMUR 23 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 10MINGGU 5 HARIDENGANEMESISGRAVIDARUM
DI BPSROSBIATUL ADAWIYAH S.KM.M.KES
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Oleh : Dian Eka Putri
Tanggal/Pukul : 09 April 2015 / 15.30 WIB
3.1 PENGKAJIAN
A. Anamnesa
Istri Suami
Nama : Ny.C : Tn.T
Umur : 23th : 24 th
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Jambi / Indonesia : Jawa
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Wiraswasta
Alamat : Jl.Purnawirawan Perumahan Gunung Terang Blok
FNo. 4 BandarLampung
85. 70
B. Anamnesa
1. Alasankunjungan : Inginmemeriksakankehamilanberhubungandengan
merasakan sering mual dan muntah tiap harinya 5-6 kali perhari,pusing
dan lemas
2. Keluhan : MualMuntah5-6x/hari, pusing ,dan badan terasa lemas
3. RiwayatKebidanan
4. RiwayatMenstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 kali perharigantipembalut
HPHT : 24-01-2015
UK : 10minggu 5 hari
TesKehamilan : ya
Tanggal : 04-03-2015
Hasil : (+) positif
5. Gangguankesehatanreproduksi
Keputihan : tidakada
Infeksi : tidakada
Gatalkarenajamur : tidakada
Tumor : tidakada
86. 71
6. Riwayatkehamilan, persalinan, infasdan KB yang lalu
N
o
Tahunpersali
nan
Usiakehamil
an
Jenisper
salinan
Tempatpersa
linan
Kesulitandl
mpersalinan
penolong BB
/PB
/JK
Keadaan
1. Hamilini 10minggu
5hari
- - - - - -
7. Riwayatkesehatan
a. Jantung : tidakada
b. DM : tidakada
c. Ginjal : tidakada
d. Hipertensi : tidakada
e. Hepatitis : tidakada
8. RiwayatSosial
a. Kumpulan keluarga : keluargabesar
b. Status perkawinan : Syah
c. Sumberdukungan : orang tua
d. Responibuterhadapkehamilanini : senang
e. Responkeluargaterhadapkehamilanini : senang
f. Pengetahuanibutentangperawatankehamilan:baik
9. Adatistiadatsetempat yang
berkaitandenganmasakehamilan
: Tidak Ada
10. Perencanaan KB :belumberencana
11. Polakehidupansehari-hari
Polamakan
87. 72
Sebelum hamil
a. Menu : nasi,lauk pauk,sayur dan buah
b. Frekuensi : 3 kali perhari,
c. Jumlahperhari : 1porsi/ hari.
Saat hamil
a. Meu :nasi,lauk pauk ,sayur,
b. Frekuansi :2 kali sehari
c. Jumlah perhari :1/2 porsi
12. Polaminum
Sebelum hamil
a. Jumlahperhari : 7-8 gelas/ hari
b. Jenis : air putih
Saat hamil
a. Jumlah perhari :6 gelas sehari
b. Jenis :air putih
13. Polaeliminasi
Sebelumkehamilan
BAK : 3-4 kali/hari, warna : kuningjernih
BAB : 1 kali/hari, konsistensilunak
Selamahamil
BAK : 4-5 kali/hari, warnakuningjernih
BAB : 1 kali/hari, konsistensilunak
88. 73
14. Polaistirahat
a. Istirahatmalamhari : tidurmalam ± 6 jam
b. Istirahatsianghari : tidursiang ± 1 jam
15. Akrivitassehari-hari : menyapu, ngepel
16. Personal Hygiene
a. Mandi : 2 kali/hari
b. Keramas :1-2 kali
17. Aktivitassksual
a. Frekuensi : 1 bulan sekali
b. Gangguan : Tidakada
C. PemeriksaanUmum
1. Keadaanumum : baik
2. Keadaanemosional : stabil
3. Kesadaran : composmentis
4. TTV
Tekanandarah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,50
C
Pernapasan : 20x
/i
Nadi : 80x
/i
5. TB : 155 cm
6. BB : sebelumhamil48 kg
sekarang50kg
89. 74
7. LILA : 27cm
8. TP : 31-10—2015
D. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN
1. Pemeriksaanfisik/inpeksi
2. Rambut
Kebersihan : bersih
Mudahrontok/tidak : tidak
3. Muka
CloasmaGravidarum : tidakada
Edama : tidakada
4. Mata
Simetris : ya, kanankiri
Konjungtiva : merahmuda
Sklera : putih
Kebersihan : bersih
5. Hidung
Simetris : ya
Kebersihan : bersih
Polip : tidakadapembesaran
6. Telinga
Simetris : yakanankiri
Kebersihan : bersih
Gangguanpendengaran : tidakada
90. 75
7. Mulut
Bibir : kering
Lidah : bersih
Gigi : bersih tidak ada caries
Gusi : tidakadaperdarahan
8. Leher
Pembesarankelenjarlimfer : tidakadapembesaran
Pembesarankelenjartiroid : tidakadapembesaran
9. Dada
Simetris : ya
Payudarasimetris : yakanankiri
Rasa nyeri : tidakada
Benjolan : tidakada
Keadaan putting : menonjol
Hiperpigmentasi : ada, pada areola mamae
Pengeluaran : belumada
Kebersihan : bersih
Gangguanpernapasan : tidakada
10. Abdomen
Bekaslukaoperasi : tidakada
Pembesaran : belum terlihat
Striae : tidakada
91. 76
Linea : ada
Actes : tidakada
Tumor : tidakada
Benjolan : tidakada
Uterus
Leopold I : tidak dilakukan
Leopold II : tidakdilakukan
Leopold III : tidakdilakukan
Leopold IV : tidakdilakukan
11. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Simetris
Oedem : tidakada
Kuku jari : bersih, tidakpucat
Bawah
Bentuk : simetris
Oedem : tidakada
Kuku jari : bersih, tidakpucat
Varices : tidakada
Refleks patella : positif (+) kanan/kiri
Gangguankelainan : tidakada
12. Anugenital
Kebersihan : tidakdikaji
92. 77
Pengeluaranpervaginam : tidakdikaji
Tanda-tandainfeksi vagina : tidakdikaji
Varices : tidakdikaji
Oedema : tidakdikaji
KelenjarBartholini : tidakdikaji
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PemeriksaanObstetrik
Lingkaranpinggul : 89 Cm
DistansiaSpinarum : 26 Cm
DistansiaKristarum : 29 Cm
Boudenloque : 19 Cm
2. PemeriksaanLaboratorium
HB : 10,6 gr%
Protein Urine : negatif
Glukosa Urine : negatif
93. 1
Tgl/
Jam Pengkajian
Interpretasi
data (DX,
Masalah,
Kebutuhan)
Antisipasi
masalah
potensial
Tindakan
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09-04-
2015
Pukul :
13.00 wib
Ds:
1. Ibu mengatakan
mual,muntah5-6
kali/hari sejak 2
minggu yang lalu
2. Ibu saat ini tidak
nafsu makan
3. HPHT:24-01-
2015
Do:
1. K/u : Baik
2. Kes : Compos
Mentis
3. TD : 110/80
mmHg
4. N :
80x/menit,
5. RR : 20
x/menit,
6. T : 36,5o
C
7. Lila: 27 cm
8. TP : 31-10-
2015
9. BB:50 kg
Dx :Ny.C umur
23 tahun G1P0A0
usiakehamilan10
minggu 5hari
Dasar:
Ds :
1. ibu
mengatakan
mual muntah
5-6x perhari
sejak 2
minggu yang
lalu
2. ibu
mengatakan
saat ini tidak
nafsu makan
3. Ibu
mengatakan
HPHT 24-01-
2015
Do:
1. K/u:Baik
2. Kes :
Compos
Mentis
3. TD:
110/80mmHg
4.N :
80x/menit,
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu hasil
pemeriksaan ibu
2. Beritahu ibu tentang
keluhan yang
dirasakan ibu
3. Beritahu ibu cara
mencegah rasa mual
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan ibu saat
ini bahwa ibu dalam keadaan baik
Namun ibu merasakan mual
muntah,pusing,lemas
2. Memberitahu ibu tentang keluhan yang
dirasakan ibu, bahwa mual yang di alami
ibu saat ini adalah hal yang fisologis,
disebabkan karena meningkatnya hormon
progesteron, esterogen dan di
keluarkannya HCG.
3. Memberitahu ibu caramencegah rasa
mual,yaitu:
a. Hindari bau yang menyengat
b. Makan biskuitkering atau
c. Makan sedikit tapisering
d. Duduk tegak setiapkaliselesai makan
e. Hindari makan yangberminyak dan
berbumbu keras
f. Makan-makanan kering di antara
waktu makan
g. Janganlangsunggosokgigi
setelahmakan
h. Istirahatseperluhnya
i. Banguntidur perlahan-lahan,luangkan
waktu untuk bangkit dari tempat tidur
secara perlahan-lahan.
1. Ibu mengerti tentanga
yang telah di jelaskan
bahwa ibu dalam keadaan
baik-baik saja,TTV TD:
110/80 mmHg N:
80x/menit RR: 20x/menit
T: 36,5 o
C.
2. Ibu mengerti yang
disampaikan oleh bidan
mengenai keluhan yang
dirasakan ibu
3. Ibu mengatakan mengerti
tentang konseling yang
diberikan tentang cara
mencegah rasa mual nya
dan akan mengikuti saran
yang di berikan.
TABEL 3.2
MATRIKS
94. 2
5.RR :
20x/menit,
6. T : 36,5
o
C
7.Lila: 27 cm
8.TP: 31-10-
2015
9. BB:50 kg
Masalah :
Tidak ada
Kebutuhan :
1. Memberikan
Asuhan TM 1
4. Beritahu ibu tanda
bahaya pada kehamilan
Trimester I
5. Beritahu tentang
nutrisi yang
dibutuhkan ibu hamil
6. Jelaskan pada ibu
tentang kebutuhan
istirahat
7. Jelaskan pada ibu
mengenai kebersihan
tubuh dan kebutuhan
seksual
4. Memberitahuibutandabahayakehamilanpa
da Trimester I yaitu, perdarahan
pervaginam yaitu dicurigai abortus,
sakitkepala yang hebat, pandangan kabur,
serta mual muntah yang berlebihan dan
mengganggu aktifitas
5. Memberitahuibutentangkebutuhannutrisiib
uselamahamilyaitu Menjelaskan pada ibu
kebutuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu 5
porsi nasi/hari, 4 mangkuk sayur/hari,buah
5 potong/hari, 3 potong daging/hari,
minum air putih 8 gelas/hari.
6. Memberitahu istirahat pada malam hari
yaitu 6-8 jam dan pada siang hari yaitu 1-2
jam.karna disini ibu Mengalami,mual
muntah jadi ibu harus banyak istirahat
tetapi jangan terlalu lama.
7. Menjelaskan pada ibu untuk menjaga
kebersihan tubuh selama masa
hamil,yaitu:mandi dianjurkan 2x sehari
karna ibu hamil cinderung banyak
mengeluarkan keringat apalagi pada
lipatan kulit(ketiak,bawah dada,daerah
genetalia)dengan dibersihkan dengan air
dan keringkan.dan melakukan hubungan
seksual tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti sering
abortus,kelahiran prematur dan perdarahan
pervaginam.dan melakukan dengan
berhati-hati dengan frekuensi jangan
terlalu sering karna bisa membahayakan
pada kehamilan ibu.
4. Ibu mengatakan mengerti
tentang tanda bahaya
kehamilan trimester 1
5. menyebutkan kebutuhan
nutrisi dengan penjelasan
yang diberikan bidan
seperti makan nasi dan
sayur walaupun sedikit.
6. ibu mengerti tentang
kebutuhan istirahat yang
baik dan akan
menerapkan nya
7. ibu mengerti tentang apa
yang disampaikan bidan
tentang menjaga
kebersihan tubuh dan
kebutuhan seksual yang
baik
95. 3
8. Berikan vitamin B6
(vitamin dan anti
muntah) pada ibu
dananjurkan
carameminumya
8. Memberikan vitamin B6 pada ibu dan
menganjurkan ibu untuk meminumnya
8. Ibu mengerti manfaat
vitamin yang diberikan
dan cara meminumnya
11-04-
2015
Pukul:15.3
0wib
Ds
1. Ibu mengatakan
mualnya
berkurang
dengan frekuensi
3-4
kali/hari,muntah
tidak lagi.
2. HPHT:24-01-
2015
3. nafsu makan ibu
sudah mulai ada
Do:
1. K/u : Baik
2. Kes : Compos
Mentis
3. TD : 110/80
4. N :
80x/menit,
5. RR : 20x/menit,
6. T : 36,5 o
C
7. lila:27 cm
8. TP:31-10-2015
9. BB:50kg
10. Hb:10,6gr%
Dx ibu:
Ibu G1P0A0 usia
kehamilan 11
minggu
Dasar:
Ds:
1. Ibu
mengatakan
mualnya
berkurang
dengan
frekuensi 3-4
kali/hari,
muntah tidak
lagi
2. Ibu
mengatakan
HPHT
24januari
2015
3. nafsu makan
ibu sudah
mulai ada
DO:
K/u:
Baik
1. Kes :
Compos
Tidak ada Tidak ada 1. kaji ulang pada
ibu tentanghasil
pemeriksaan saat ini
2.Kaji ulang keadaan ibu
apakah sudah ada
perubahan tentang
keluhan ibu dan
Tanyakan apakah ibu
sudah melakukancara
mencegah rasa mual
3.Kaji ulang pada ibu
tentang tanda bahaya
pada Trimester I
4. Kaji ulang pada ibu
bagaimana pola
kebutuhan nutrisi ibu
saat ini.
1. Mengkaji ulang
kepadaibubahwakeadaanibusaatinibaikkar
enamual yang
dirasakanibumulaiberkurang,sudah tidak
muntah lagi
2. Mengkaji ulang mengenai keluhan
mual,muntah dan lemas yang dialami ibu
bahwa ibu dalam keadaan baik dan
Menanyakanpadaibu
apakahsudahmelakukan anjuran bidan
tentang cara mencegah rasa
mual,muntah,lemas yang dialami ibu.
3. Mengkaji ulang padaibu apakah terdapat
tandabahayapada Trimester 1
4. Mengkaji ulang pada ibu tentang pola
nutrisi ibu saat ini.
1. ibu mengerti
hasilpemeriksaanya, saat
ini keadaan ibu mulai
membaikhasil TTV yaitu
TD: 110/80 mmHg, N:
80x/menit, RR:
20x/menit, T: 36,5 o
C.
2. ibu mengatakan mual ibu
sudah berkurang,
yaitu 3-4x/hari dan
muntah tidak ada lagi dan
Ibu juga sudah mengerti
tentang cara mencegah
rasa mual muntah nya
3. ibu mengataka tidak
terdapat tanda bahaya
yang dijelaskan bidan dan
jika ada segera ketenaga
kesehatan
4. Ibumengatakansekarang
sudah mulai
mengkonsumsiasupannutr
isiseperti yang telah
dianjurkan bidan air
mineral 8 gelas,makan
dengan frekuensi 3x
96. 4
Mentis
2. TD :
110/80
3. N :
80x/menit,
4. RR :
20x/menit,
5. T : 36,5 o
C
6. lila:27 cm
7. TP:31-10-
2015
8. BB:50 kg
9. Hb:10,6 gr%
Masalah :tidak
ada
Kebutuhan:
Memberikan
Asuhan TM 1
5. kaji ulang pada ibu
tentang kebutuhan
istirahat
6. kaji ulang pada ibu
mengenai kebersihan
tubuh dan kebutuhan
seksual
7. Kaji ulang pada ibu
vitamin yang sudah
diberikan dan
bagaimana cara ibu
meminumnya
5. Mengkaji ulang istirahat pada malam
hari yaitu 6-8 jam dan pada siang hari
yaitu 1-2 jam.karna disini ibu Mengalami,
mual muntah jadi ibu harus banyak
istirahat tetapi jangan terlalu lama.
6. Mengkaji ulang pada ibu untuk menjaga
kebersihan tubuh selama masa
hamil,yaitu:mandi dianjurkan 2x sehari
karna ibu hamil cinderung banyak
mengeluarkan keringat apalagi pada
lipatan kulit(ketiak,bawah dada,daerah
genetalia)dengan dibersihkan dengan air
dan keringkan.dan Melakukan hubungan
seksual tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti sering
abortus,kelahiran prematur dan perdarahan
pervaginam.dan melakukan dengan
berhati-hati dengan frekuensi jangan
terlalu sering karna bisa membahayakan
pada kehamilan ibu.
7. Mengkaji ulang pada ibu vitamin yang
sudah diberikan dan bagaimana cara ibu
meminumnya
perhari,susu 1x perhari.
5. ibu mengerti tentang
kebutuhan istirahat yang
baik dan akan menerapkan
nya
6. ibu mengerti tentang apa
yang disampaikan bidan
tentang menjaga
kebersihan tubuh dan
kebutuhan seksual yang
baik
7. ibu sudah minum vitamin
B6 yang diberikan dengan
cara meminumnya dengan
air putih
97. 5
18-04-
2015
Pukul:13.0
0 wib
Ds.
ibu
1. mengatakan
mual masih di
rasakan tetapi
sudah
berkurang 3-4x
perhari,muntah
tidak lagi dan
nafsu makan
ibu mulai
meningkat.
Do.
1.K/u: baik
2.Kes compos
mentis
3.TD:110/80
mmHg
4.N:80x/mnt
5.RR:20x/mnt
6.S:36,5O
C
Dx. Ibu
Ibu G1P0A0 usia
kehamilan:
12 minggu
Dasar:
1. mengatakan mual
masih di rasakan
tetapi sudah
berkurang 3-4x
perhari,muntah
tidak lagi dan nafsu
makan ibu mulai
meningkat
Do:
1.K/u: baik
2.Kes compos
mentis
3.TD:110/80
mmHg
4.N:80x/mnt
5.RR:20x/mnt
6.S:36,5O
C
Masalah :tidak ada
Kebutuhan :
Memberikan
asuhan TM 1
Tidak ada Tidakada 1. Evaluasi hasil
pemeriksaan ibu saat
ini
2. Evaluasi keluhan
mual-muntah yang
dialami ibu dan
Evaluasi bagaimana
cara ibu mencegah
rasa mualnya
3. Evaluasi kebutuhan
nutrisi ibu
4. evaluasi bagaimana
pola istirahat ibu
5. evaluasi personal
hygiene dan pola
seksual
1. Mengevaluasi hasil pemeriksaan ibu saat
ini yaitu keadaan ibu sudah membaik
2 .Mengevaluasi keluhan mual muntah
yang dialami ibu saat ini.Dan
Mengevaluasi cara ibu mencegah rasa
mualnya saat ini
3. Mengevaluasi kebutuhan nutrisi ibu saat
ini.
4. mengevaluasi bagaiman pola istirahat
pada ibu
5. mengevaluasi ibu tentang pola personal
hygiene dan pola seksual
1.ibu mengerti keadaan ibu
baik-baik saja,hasil,
TTV: TD:110/80.
N:80x/menit.
R:20x/menit,
S:36,5ºC
2.Mual yang ibu rasakan
sudah berkurang ,muntah
tidak lagi,tidak pusing lagi
dan nafsu makan ibu
meningkat.
BB:50kg dan Ibu sudah
melakukan anjuran yang
diberikan bidan untuk
mencegah rasa mualnya
3.ibu mengatakan sudah
mulai makan enak yaitu
makan 3x perhari dengan
porsi yang dianjurkan bidan
dan berat badan tidak
mengalami penaikan dan
penurunan 50kg.
4.pola istirahat malam ibu 6-7
jam dan siang 1jam
5.ibu sudah mengikuti anjuran
yang disampaikan oleh
bidan yaitu kebersihan
tubuh dengan mandi 2x
sehari, keramas 1x sehari,
98. 6
6. Evaluasivitamin yang
sudah diberikan pada
ibu
7 Beritahu pada ibu
jadwal kunjungan
selanjutnya
6. Mengevaluasi vitamin yang sudah
diberikan pada ibu dan bagaimana cara
ibu meminumnya
7.Memberitahu pada ibu jadwal kunjungan
ulang selanjutnya yaitu 1 bulan
mendatang, atau bila sewaktu -waktu
ada keluhan.
ganti pakaian 2x,tidak
terdapat keputihan
Dan pola seksual juga sudah
dijelaskan dengan suami
dan suami sudah mengerti
yang dianjurkan bidan.
6.ibu minum vitamin yang
diberikan setiap hari sesuai
anjuran yang diberikan dan
cara meminumnya dengan air
putih
7.ibu tahu jadwal kujungan
ulang yaitu tanggal 18 Mei
2015.
99. 1
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.C UMUR 23 TAHUN G1P0A0 USIA
KEHAMILAN 10MINGGU 5 HARIDENGANEMESISGRAVIDARUM
DI BPSROSBIATUL ADAWIYAH S.KM.M.KES
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Oleh : Dian Eka Putri
Tanggal/Pukul : 09 April 2015 / 15.30 WIB
3.2 PENGKAJIAN
F. Anamnesa
Istri Suami
Nama : Ny.C : Tn.T
Umur : 23th : 24 th
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Jambi / Indonesia : Jawa
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Wiraswasta
Alamat : Jl.Purnawirawan Perumahan Gunung Terang Blok
FNo. 4 BandarLampung
100. 2
G. Anamnesa
18. Alasankunjungan : Inginmemeriksakankehamilanberhubungandengan
merasakan sering mual dan muntah tiap harinya 5-6 kali perhari,pusing
dan lemas
19. Keluhan : MualMuntah5-6x/hari, pusing ,dan badan terasa lemas
20. RiwayatKebidanan
21. RiwayatMenstruasi
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 kali perharigantipembalut
HPHT : 24-01-2015
UK : 10minggu 5 hari
TesKehamilan : ya
Tanggal : 04-03-2015
Hasil : (+) positif
22. Gangguankesehatanreproduksi
Keputihan : tidakada
Infeksi : tidakada
Gatalkarenajamur : tidakada
Tumor : tidakada
101. 3
23. Riwayatkehamilan, persalinan, infasdan KB yang lalu
N
o
Tahunpersali
nan
Usiakehamil
an
Jenisper
salinan
Tempatpersa
linan
Kesulitandl
mpersalinan
penolong BB
/PB
/JK
Keadaan
1. Hamilini 10minggu
5hari
- - - - - -
24. Riwayatkesehatan
f. Jantung : tidakada
g. DM : tidakada
h. Ginjal : tidakada
i. Hipertensi : tidakada
j. Hepatitis : tidakada
25. RiwayatSosial
g. Kumpulan keluarga : keluargabesar
h. Status perkawinan : Syah
i. Sumberdukungan : orang tua
j. Responibuterhadapkehamilanini : senang
k. Responkeluargaterhadapkehamilanini : senang
l. Pengetahuanibutentangperawatankehamilan:baik
26. Adatistiadatsetempat yang
berkaitandenganmasakehamilan
: Tidak Ada
27. Perencanaan KB :belumberencana
28. Polakehidupansehari-hari
Polamakan
102. 4
Sebelum hamil
d. Menu : nasi,lauk pauk,sayur dan buah
e. Frekuensi : 3 kali perhari,
f. Jumlahperhari : 1porsi/ hari.
Saat hamil
d. Meu :nasi,lauk pauk ,sayur,
e. Frekuansi :2 kali sehari
f. Jumlah perhari :1/2 porsi
29. Polaminum
Sebelum hamil
c. Jumlahperhari : 7-8 gelas/ hari
d. Jenis : air putih
Saat hamil
c. Jumlah perhari :6 gelas sehari
d. Jenis :air putih
30. Polaeliminasi
Sebelumkehamilan
BAK : 3-4 kali/hari, warna : kuningjernih
BAB : 1 kali/hari, konsistensilunak
Selamahamil
BAK : 4-5 kali/hari, warnakuningjernih
BAB : 1 kali/hari, konsistensilunak
103. 5
31. Polaistirahat
c. Istirahatmalamhari : tidurmalam ± 6 jam
d. Istirahatsianghari : tidursiang ± 1 jam
32. Akrivitassehari-hari : menyapu, ngepel
33. Personal Hygiene
c. Mandi : 2 kali/hari
d. Keramas :1-2 kali
34. Aktivitassksual
c. Frekuensi : 1 bulan sekali
d. Gangguan : Tidakada
H. PemeriksaanUmum
9. Keadaanumum : baik
10. Keadaanemosional : stabil
11. Kesadaran : composmentis
12. TTV
Tekanandarah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,50
C
Pernapasan : 20x
/i
Nadi : 80x
/i
13. TB : 155 cm
14. BB : sebelumhamil48 kg
sekarang50kg
104. 6
15. LILA : 27cm
16. TP : 31-10—2015
I. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN
13. Pemeriksaanfisik/inpeksi
14. Rambut
Kebersihan : bersih
Mudahrontok/tidak : tidak
15. Muka
CloasmaGravidarum : tidakada
Edama : tidakada
16. Mata
Simetris : ya, kanankiri
Konjungtiva : merahmuda
Sklera : putih
Kebersihan : bersih
17. Hidung
Simetris : ya
Kebersihan : bersih
Polip : tidakadapembesaran
18. Telinga
Simetris : yakanankiri
Kebersihan : bersih
Gangguanpendengaran : tidakada
105. 7
19. Mulut
Bibir : kering
Lidah : bersih
Gigi : bersih tidak ada caries
Gusi : tidakadaperdarahan
20. Leher
Pembesarankelenjarlimfer : tidakadapembesaran
Pembesarankelenjartiroid : tidakadapembesaran
21. Dada
Simetris : ya
Payudarasimetris : yakanankiri
Rasa nyeri : tidakada
Benjolan : tidakada
Keadaan putting : menonjol
Hiperpigmentasi : ada, pada areola mamae
Pengeluaran : belumada
Kebersihan : bersih
Gangguanpernapasan : tidakada
22. Abdomen
Bekaslukaoperasi : tidakada
Pembesaran : belum terlihat
Striae : tidakada
106. 8
Linea : ada
Actes : tidakada
Tumor : tidakada
Benjolan : tidakada
Uterus
Leopold I : tidak dilakukan
Leopold II : tidakdilakukan
Leopold III : tidakdilakukan
Leopold IV : tidakdilakukan
23. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Simetris
Oedem : tidakada
Kuku jari : bersih, tidakpucat
Bawah
Bentuk : simetris
Oedem : tidakada
Kuku jari : bersih, tidakpucat
Varices : tidakada
Refleks patella : positif (+) kanan/kiri
Gangguankelainan : tidakada
24. Anugenital
Kebersihan : tidakdikaji
107. 9
Pengeluaranpervaginam : tidakdikaji
Tanda-tandainfeksi vagina : tidakdikaji
Varices : tidakdikaji
Oedema : tidakdikaji
KelenjarBartholini : tidakdikaji
J. PEMERIKSAAN PENUNJANG
3. PemeriksaanObstetrik
Lingkaranpinggul : 89 Cm
DistansiaSpinarum : 26 Cm
DistansiaKristarum : 29 Cm
Boudenloque : 19 Cm
4. PemeriksaanLaboratorium
HB : 10,6 gr%
Protein Urine : negatif
Glukosa Urine : negatif
108. 10
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ibu hamil Pada Ny.C Umur 23
tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 10 minggu 5 hari
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan
pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada ibu hamil yaitu
Ny.C Umur 23 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 10 minggu 5 hari dengan
emesis gravidarum.
4.1.1 Data Subyektif
4.1.1.1 Umur ibu
a. Menurut Tinjauan teori
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah ibu dalam
kehamilan dan persalinan berisiko karena usia atau tidak.
usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan umur-
umur yang yang beresiko tinggi untuk hamil,umur yang baik
untuk kehamilan maupun persalinan adalah 19-25 tahun
(Walyani, 2015 ; h. 118).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini Ny.C berumur 23 tahun