SlideShare a Scribd company logo
1 of 122
Download to read offline
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P
UMUR 21 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIPUSKESMAS KOTA KARANG
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh:
RUKMAINI
201207052
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
I
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P
UMUR 21 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIPUSKESMAS KOTA KARANG
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Kebidanan
Disusun oleh:
RUKMAINI
201207052
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
ii
3
LEMBAR PENGESAHAN
Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 07 Juli 2015
Penguji I Penguji II
Zendry Julistya, S.Kep.,M.Kes Oktaria Safitri, S.ST
NIK : 2015501065 NIK : 2015021055
Direktur Akademi Kebidanan Adila
Bandar Lampung
dr. Wazni Adila, MPH
NIK : 201041008
4
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P
UMUR 21TAHUNG1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU
DENGANHIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1
DIPUSKESMAS KOTA KARANG
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015
Rukmaini, Zendri Julistia, S.Kep,M.Kes, Oktaria Safitri, S.ST
INTISARI
KTI ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum. Menurut dataMenurut WHO tahun 2012 sekitar 800
perempuan meninggal akibat kejadian kematian ibu maternal paling banyak
adalah sewaktu bersalin sebesar 49.5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu
nifas 24% (Dinkes 2011) dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang.
Kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah pedesaan dan di
antara masyarakat miskin. Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800
perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan terkait
diseluruh dunia setiap hari. Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal
selama dan setelah kehamilan dan persalinan.
Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan (observasi)
wawancara dengan teknik auto anamnesis, pengkajian fisik, studi pustaka dan
dokumentar, hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu asuhan kebidanan pada
Ny.p dilakukan selama 8 hari dengan menggunakan pendekatan 7 langkah varney
dari pengkajian sampai evaluasi.
Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus ibu hamil yaitu
Ny. P dengan kebutuhan mengurangi mual dan muntah yang dirasakan ibu dan
mengatur susunan menu yang baik untuk ibu sehingga nutrisi ibu dapat terpenuhi
dan mual muntah dapat dapat tertangani.
Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
Kepustakaan : 14 Refrensi ( 2005-2015)
Jumlah halaman : 105 halaman
iv
5
CURRICULUM VITAE
Nama : Rukmaini
NIM : 201207052
Tempat/Tanggal lahir : Tanjung Beringgin, 16 Agustus 1994
Alamat : Tanjung Beringgin, Muara Rupit, Sumatera Selatan
Institusi : Akademi Kebidanan Adila
Angkatan : Tujuh/VII (2012/2013)
Biografi :
1. SD Negeri 1 Tanjung Beringgin lulus tahun 2006
2. SMP Alikhlas Lubuk Linggau lulus tahun 2009
3. SMA Alikhlas Lubuk Linggau lulus tahun 2012
4. Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan di Akademi
Kebidanan Adila Bandar Lampung tahun 2015
v
6
MOTTO
 Sukses tidak pernah mengejar kesempurnaan karna sukses itu
menurut apa yang anda pikirkan karna sempurna buat anda belum
tenttu untuk orang lain begitu juga sebaliknya.
 Sesuatu yang benar-benar indah itu biasanya diawali
Dengan sesuatu yang benar-benar pedih.
By:Rukmaini
vi
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
untuk :
1. ALLAH SWT
Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan,
kekuatan sampai saat ini..
2. Terimakasih untuk kedua orang tua dan
doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia
mendampingi saat kulemah tak berdaya
Terimakasih untuk semuanya...
3. Serta semua mahasiswa Adila khususnya Tingkat tiga
terkhusus lagi untuk teman
mensuport saya,dan
tulis kecil ku ini..
4. Almamaterku tercinta
tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun.
Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk
sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan,
kekuatan sampai saat ini..
Terimakasih untuk kedua orang tua dan keluarga yang selalu memanjatkan
doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia
mendampingi saat kulemah tak berdaya
Terimakasih untuk semuanya...
Serta semua mahasiswa Adila khususnya Tingkat tiga Angkatan VII dan
terkhusus lagi untuk teman-teman kamar Anyelir terima kasih sudah
mensuport saya,dan selalu mendukung keberhasilan untuk penulis
Almamaterku tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai
is menuntut ilmu selama tiga tahun.
Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk
sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna.
Bandar Lampung, Juni 2015
Penulis
vii
7
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini
Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan,
keluarga yang selalu memanjatkan
doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia
Angkatan VII dan
terima kasih sudah
selalu mendukung keberhasilan untuk penulisan karya
Bandar lampung sebagai
Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk
Bandar Lampung, Juni 2015
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkanrahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahini yang
berjudul“Asuhan Kebidanan Terhadap Ibu Hamil Pada Ny. P G1P0A0 Umur
21 Tahun Hamil 11 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 di
Puskesmas kota karang Bandar Lampung Tahun 2015.” Karya Tulis Ilmiah
ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu:
1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku Direktur Kebidanan Adila Bandar Lampung
2. Ibu Silvia Anggraini, S.ST. M.Kes dan Ibu Nova Utari, S.ST selaku
pembimbing Karya Tulis Ilmiah
3. Puskesmas kota karang Bandar Lampung selaku tempat penulis
mengambil studi kasus
4. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Penulis menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang besifat
membangun guna perbaikan berikutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya
Bandar Lampung, Juni 2015
Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................i
HALAMAN JUDUL...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................iii
INTI SARI...................................................................................................iv
CURICULUM VITAE................................................................................v
MOTTO………...........................................................................................vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................vii
KATA PENGANTAR.................................................................................viii
DAFTAR ISI...............................................................................................ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup........................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................6
1.6 Metode dan Teknik Memperoleh Data.........................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis .................................................................10
2.2 Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan .......................................38
2.3 Teori Landasan HukumKebidanan..............................................59
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian...................................................................................63
3.2 Matriks........................................................................................73
ix
10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data Dasar............................................................82
4.2 Interpretasi Data Dasar ............................................................... 92
4.3 Diagnosa Potensial ..................................................................... 93
4.4 Tindakan Segera......................................................................... 94
4.5 Perencanaan................................................................................ 95
4.6 Pelaksanaan................................................................................ 96
4.7 Evaluasi...................................................................................... 100
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 103
5.2 Saran .......................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan pertiga jari.........................................15
Tabel 2.2 komponen pertumbuhan berat badan selama hamil.......................21
Tabel 2.3 Ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasi.................26
Tabel 3.1 Matriks..................... ...............................................................................78
xi
12
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin penelitian
Lampiran 2 : Jadwal Penelitian
Lampiran 3 : SAP
Lampiran 4 : Leaflet
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 6 : Lembar Konsul
xii
13
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Menimbang Berat Badan
2. Gambar 2. Mengukur Tekanan Darah
3. Gambar 3. Pengecekan HB
4. Gambar 4. Pemberian Konsling Nutrisi Ibu Hamil
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO tahun 2012 sekitar 800 perempuan meninggal akibat
kejadian kematian ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin
sebesar 49.5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24%
(dinkes 2011) dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang.
Kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah
pedesaan dan di antara masyarakat miskin. Kematian ibu adalah
sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi
kehamilan atau melahirkan terkait diseluruh dunia setiap hari. Pada
tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah
kehamilan dan persalinan. (WHO, 2012)
Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka
Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan,dan
nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup
jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 ( SDKI 2015).
2
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI )
2013. AKI Lampung mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan
AKB mencapai 30 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs
2015 adalah AKI 102 Per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 23 per
1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan Ditjen Bina Gizi dan KIA, kemenkes RI, 2014 cakupan
K1 dan K4 yang secara umum mengalami kenaikan tersebut
menunjukan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tanaga kesehatan. Cakupan
K1 selalau mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2013 dimana
angkanya mengalami penurunan dari 96,84% pada tahun 2012
menjadi 95,25% pada tahun 2013. Hal ini sedikit berbeda dengan
cakupan K4 yang pernah mengalami kenaikan yang cukup signifikan
dari 80,26% pada tahun 2007 menjadi 86,04% pada 2008,namun
setelah itu mengalami penurunan menjadi 84,54% ditahun berikutnya,
kemudian setelah terus mengalami kenaikan, cakupan K4 kembali
menuurun pada 2013 menjadi 86,85% dari 90,18% pada tahun
sebelumnya. (Depkes 2013)
Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi dari kehamilan yang
biasanya dijumpai pada trimester pertama. Kasus ringan sekalipun
namun bisa berdampak pada perkembangan janin. Apalagi disertai
asupan oral yang sangat tidak adekuat, gejala dehidrasi berat dan
ketosis bisa timbul, hal ini menyebabkan pasien harus dirawat inap
3
dan dilakukan tatalaksana rehidrasi melalui cairan infus yang
mengandung glukosa. Pada kasus yang sangat jarang dimana pasien
malnutrisi yang berkepanjangan, maka pemberian dukungan nutrisi
parenteral pun terpaksa dipertimbangkan dan salah satu penyebabnya
adalah hiperemesis gravidarum.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak
ada bukti bahwa penyakit ini di sebabkan oleh faktor toksis juga tidak
ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang
terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, di sebabkan oleh
kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena
tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain
yang telah ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida,
masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolisme akibat hamil serta resistensi yang menurun dan pihak ibu
terhadap perubahan ini merupakan faktor organik alergi, faktor
psikologik, molahidatidosa, faktor adaptasi dan hormon
(Rukiyah, 2010).
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti,
dahulu penyakit ini dikeompokan kedalam penyakit toksemia
gravidarum karna diduga adanya semacam racun yang berasal dari
janin atau kehamilan (Runiari,2010)
4
Hasil prasurvey pada tanggal 07 april di Puskesmas Kota Karang
terdapat 3 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum dan 5
diantaranya mengalami emesis gravidarum.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka ditentukan perumusan masalah dari
studi kasus ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu
hamil terhadap Ny.P dengan Hiperemesis Gravidarum di Pusksmas
kota karang Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
A. Tujuan umum.
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan kepada Ny.P umur 21tahun
G1P1A0 usia kehamilan 11 Minggu dengan hiperemesis gravidarum
tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung sesuai dengan
standar yang berlaku dan dengan pendekatan menejmen kebidanan
tahun 2015.
B. Tujuan khusus.
1. Dapat melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.P umur 21
tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis
gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung
tahun 2015.
2. Dapat melaksanakan interpretasi data untuk menentukan diagnosa
masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny P umur 21 tahun
5
G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis
gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar
Lampung tahun 2015.
3. Dapat mengantisipasi masalah potensial Ny. P umur 21 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis
gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung
tahun 2015
4. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny
P dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota
Karang Bandar Lampung tahun 2015.
5. Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny
P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang
Bandar Lampung tahun 2015
6. Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.P umur 21
tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis
gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung
tahun 2015.
7. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.
P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang
Bandar Lampung tahun 2015 .
6
1.4 Ruang Lingkup
A. Objek peneliti
Ny.p umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan
Hiperemesis gravidarum
B. Lokasi penelitian
Puskesmas kota karang Bandar Lampung.
C. Waktu Penelitian
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam kasus ini dilaksanakan pada
tanggal 07 – 14 April 2015.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.5.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitsian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan
bacaan mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampunng sehingga
menjadikan sumber ilmu bagi pembaca.
1.5.2 Lahan praktek
Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat
meningkatkan menejemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum.
7
1.5.3 Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahun masyarakat tentang
hiperemesis gravidarum dan bagaimana penanganannya
sehingga resiko terjadinya hiperemesis gravidarum dapat
berkurang.
1.5.4 Bagi penulis
Penulis dapat mempraktekan ilmu yang didapat sewaktu kuliah
dan memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I.
1.6 Metode penelitian dan Teknik Memperoleh Data
1.6.1 Metode Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan
metode penulisan. Dimana metode penulisan yang digunakan
yaitu metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan
untuk memecahkan atau menjawab permasalan yang sedang
dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan
menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,s
pengolahan atau analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan
(Notoatmodjo, 2005)
8
1.6.2 Teknik Memperoleh Data
1.6.2.1 Data Primer
a. Wawancara
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana penelitian mendapatkan
keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang
sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap
berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face ).
(Notoatmodjo, 2005)
Wawancara dilakukan dengan cara :
Auto anamnesa
Wawancara yang langsung dilakukan kepada pasien
langsung.
( sulistyawati,2011 )
b. Observasi
Adalah Pengamat benar-benar mengambil bagian
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sasaran
pengamatan (observee). Dengan kata lain, pengamat
ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas dalam kontak
sosial yang tengah diselidiki. (Notoatmodjo, 2005)
c. pengkajian Fisik
Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai
bagian tahap pengkajian pada proses keperawatan atau
9
tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem
pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya mengggunakan
cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik
kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, dan auskultasi
(Prihardjo, 2006)
1.6.2.2 Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Adalah metode pengumpulan data yang sangat penting
dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu
penelitian. Dari buku-buku, laporan-laporan penelitian,
majalah ilmiah, jurnal,dan sebagainya kita dapat
memperoleh informasi yang berupa konsep yang telah
dikemukakan oleh berbagai ahli agar mempunyai dasar
yang kuat dalam melaksanakan penelitiannya.
(Notoatmodjo, 2005)
b. Studi Dokumentasi
Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan
maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah
tanggung jawab instansi resmi, misalnya
laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik
(Notoatmodjo, 2005)
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori Medis
2.1.1.Kehamilan
2.1.1.1Pengertian kehamilan
Menurut Obstetri Ginekologi internasional, kehamilan di
definisikan sebagai penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional
(Prawirohardjo,2008)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
hari (40 minggu)dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu)(Rukiah dkk, 2009)
2.1.1.2 Proses terjadinya kehamilan
a) Konsepsi
konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma
sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi
ini dapat terjadi jika terpengaruhi beberapa kriteria yaitu
sebagai berikut:
1) Sengsgama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi
wanita yang tepat.
10
11
2) Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada
saat ovulasi.
3) Tidak ada barrir atau hambatan yang mencegah sperma
mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya
membuhi ovum.
b) Fertlisasi
Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma
bertemu dengan ovum, terjadinya penyatuan sperma dan
ovum sampai dengan terjdi perubahan fisik dan kimiawi
ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gamabaran
proses darikonsepsi sampai dengan fertilisasiadalah sebagai
berikut:
1) Sperma memasuki vagina
Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus,
menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi.
2) Proses kapasitasi
Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat
untuk mencapai ampula tuba.
3) Reaksi akromosom
Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase
dan tripsin agar bisa menembus lapisan oositp atau ovum.
4) Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
12
Zat yang di keluarkan melalui reaksi akromosom kan
mengencerkan corona radiata dn zona pellusida
5) Reaksi granula kortikal
Grandula kortikal merupakan sel-sel grannulose yang
berada di sekitar oosityang akan menutup setelah stu bulan
sperma masuk ke dalam oosit, sehinggamencegah sperma
yang lain untuk masuk.
6) Fertilisasi
a. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma
membentuk pronukleus pria.
b. Inti sel ovum membentuk prnukleus wanita
c. Kedua pronukleus berfusi
Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bertemu
dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik
dari wanita dan pria.
c) Implantasi (Nidasi)
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium. Blastula di selubungi di sebut dengan
trofoblas, yang mampu menghancurkan atau mencairkan
jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan
endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah
kehamilan.
13
2.1.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan Dan Pemeriksaan Diagnostik
Kehamilan
a. Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ).
2)Terasa gerakan janin
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, adanya gambaran embrio.
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(> 16 minggu)
b. Tanda dugaan hamil
1)Rahim membesar
2) Tanda hegar yaitu perlunakan dan dapat ditekannya
isthmus uteri.
3) Tanda chadwick yaitu perubahan warna pada serviks dan
vagina menjadi kebiru-biruan
4) Tanda piskacek yaitu merupakan pembesaran uterus ke
salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah
pembesaran tersebut.
5) Braktons hicks yaitu bila uterus di rangsang (distimulasi
dengan diraba) akan mudah berkontraksi.
6) Teraba ballotement yaitu jika dilakukan pemeriksaan
palpasi di perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan
14
di salah satu sisi, maka akan terasa pantulan di sisi yang
lain.
7)Tes urine kehamilan ( tes HCG) positif
Tes urine di laksanakan minimal satu minggu setelah
terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah
mengetahui kadar hormo gonadotropin dalam urine, kadar
ini yang melebih ambang normal mengidentifikasikan
bahwa wanita menalami kehamilan
c.Tanda tidak pasti kehamilan
1)Amenoreatau tidak mengalami menstruasi sesuai siklus
(terlambat haid)
2) Nausea
3) pusing
4) miksi atau sering buang air kecil
5) obstipasi
6) hiperpigmentasi ( striae, cloesma, linea nigra)
7) varises.
8) payudara menegang
9) perubahan perasaan
10) beret badan bertambah
15
2.1.1.4 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil
a. System Reproduksi
1. Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah 30
x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc.Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn
janin.Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagenya menjadi
higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.Jika
penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table
dibawah ini.
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus
40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus.
Sumber : Prwihardjo dalam sulistyawati,2012
16
2. Serviks uteri
Serviks uteri menjadi lunak, kondisi ini yang dengan
tanda goodell. Kalenjar endoserviks membesar dan banyak
mengeluarkan caira mukus, oleh karna pertambahan da
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livi, dan ini
yang di sebut dengan tanda chadwick
3. Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan dalam posisi antefleksi dan
retrofleksi,pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada
dalam rongga pelviks setelah itu mulai memasuki rongga
perut yang pembesarannya dapat mencapai batas hati,pada
ibu hamil rahim biasanya mobile lebih mengisi rongga
abdomen kanan dan kiri
4. Ovarium
Ovulasi berhenti namunmasih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih esterogen dan progesteron
5. Vulva dan vagina
Oleh karena pengaruh esterogen terjadi hipervaskularisasi
pada vulva dan vagina sehingga pada bagian tersebut
terjadi berwarna merah dan kebiruan tanda ini disebut
dengan chadwick ( Sulistyawati,2012)
17
b. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan
berat. Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kalenjar
alvioli, bayangan vena-vena membiru. Hiperpigmentasi pada
puting susu dan areola payudara. Apabila di peras akan
keluar air susu
( kolestrum) bewarna kuning. Perkembangan payudara ini
terjadi karna pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen,
progesteron dan somatomtropin.
a.Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk
pemberian ASI antara lain:
1. Estrogen
a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara
b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin besar.
c) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air, dan
garam menyebebkan rasa sakit pada payudara.
2. progesteron
a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
b) Menambah sel asinus
3. Somatomatropin
a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktabumin dan laktoglobulin
18
b) Penimbunan lemak sekitar alviolus payudara
b. Perubahan payudara pada ibu hamil
1. Payudara menjadi lebih besar
2. Areola payudara makin hitam karna hiperpigmentasi
3. Glandula mentgomery makin tampak menonjol di
permukaan areola mamae.
4. Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu akan
keluar cairan putih jernih ( kolestrum) yang berasal dari
kalenjar asinus yang mulai bereaksi
5. Pengeluaran ASI belum terjadi karna prolaktin ini akan
ditekan oleh PLH (prolaktine inhibiting hormone)
6. Setelah persalinan dengan di lahirnya plasenta maka
pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomatropin
terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat di
keluarkan dan laktasi terjadi (Vivian nanny,2011)
c. Sistim Intagumen
Terdapat garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai
kebagian atas tengah tubuh diiduksi hormon timbul. Pada
primigravida garis mulai terlihat pada bulan ketiga terus
memanjang seiring dengan meningginya fundus. Pada
multigravida keseluruhan garis sering kali muncul sebelum
bulan ketiga (Umi hani,2010)
19
d. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesarakanmenekan rectum dan
usus bagian bawah,sehingga terjadi seembelit atau
konstipasi.Sembelit semakin berat karena gerakan otot
didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone
e. Sistem urinaria
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal
menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-
50% atau lebih),yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan
16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat
ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim
yang membesar) dalam keadaan normal, aktivitas meningkat
ketika berbaring dan menurun ketika berdiri, keadaan ini
semakin menguat pada saat kehamilan karena itu wanita
hamil sering ingin merasa berkemih ketika mereka mencoba
untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan
aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil
yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari
rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga
sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan
meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung
20
f.Sistempernafasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karna meningkatnya
ruang rahim dan pembentukan hormon progesteron
menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari
biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam
karna memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan
dirinya, lingkar dada pada wanita hamil agak membesar
lapisan saluran pernafasan menerima lebih bnyak darah dan
menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kngesti),
kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyubatan
parsial akibat kongesti ini, tekanana dan kualitas suara wanita
hamil agak berbeda
g. perubahan berat badan.
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa
tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan
pangkat 2.Pertumbuhan berat badan ibu hamil
menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu
perlu dipantau setiap bulan.Disarankan pada ibu primigravida
untuk tidak menaikkan berat badannya lebihdari
kg/bulan.Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan
1) 4 kg pada kehamilan trimester I
2) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
21
3) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
Tabel 2.2 Komponen Pertambahan Berat Badan Ibu Selama
Hamil
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
2.1.1.5 Kebutuhan fisik ibu hamil
a. Kebutuhan ibu hamil akan oksigen
Kebutuhan ibu hamil akan oksigenselama kehamilan
meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi terhadap
metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada
payudara,hasil konsepsi dan masa uterus.
b. Kebutuhan energi
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi.
Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan anemia, abortus,
IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca perslinan, sedangkan
22
kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan makanan
untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre eklamsi,
janin terlalu besar.
c. Kebetuhan personal higyen
Selama kehamilan PH pada vagina ibu menjadi
asam,akibatnya vagina mudah terkena infeksi,stimulus
esterogen menyebabkan adanya flour albous(keputihan).
Peningkatan faskularisasi mengakibatkan wanita hamil
mudah berkeringat,uterus yang mebesar menekan kandung
kemih sehingga wanita hamil sering ingin berkemih,mandi
teratur mencegah iritasi vagina tehnik pencucian dari depan
kebelakang labih baik.
d. Kebutuhan ibu hamil akan seksual
Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan servik velvis
dapat mengakibatkan meningkatnya sensitifitas
seksualKetakutan ibuakanjaninnya akan mengakibatkan
menurunnya pola seksual.
e. Perawatan payudara
Payudara merupakan aset yang penting sebagai persiapan
penyambutan kelahiran sang bayi dalam proses menyusui.
Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan
payudar adalah sebagai berikut.Hindari pemakaian bra
dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan
23
busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat
payudara,gunakan bra dengan bentuk yang menyangga
payudara,Hindari membersihkan puting dengan sabun karena
akan menyebabkan iritasi, bersihkan puting dengan minyak
kelapa lalu bilas dengan air hangat.
f. Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu,
bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat
menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam dan siang
hari.
1) Istirahat malam hari
Rata –rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam
2) Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang.
Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu
bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga
kesehatan selama hamil
2.1.1.6 Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh
ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik
maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang
24
ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu
adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan
dan perawatan.
beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya:
a.chloasma atau perubahan warna areola mamae yang terjadi
pada trimester dua, dan cara mengatasinya hindari sinar
matahari berlebihan selama kehamilan.
b. edema dependen yang terjadi pada trimester dua dan tiga, dan
cara mengatasinya hindari posisi berbaring terlentang, hindari
posisi berbaring untuk waktu yang lama, jika perlu seringlah
melatih kaki untuk ditekuk ketika berdiri atau duduk.
c. sering buang air kecil sering terjadi pada trimester satu dan
tiga dan cara mengatasinya kosongkan kandung kemih saat
terasa ada dorongan untuk berkemih, perbanyak minum pada
siang hari dan batasi minum minuman dengan bahan diuretik
seperti kopi, teh, cola, dan kafein.
d. gusi berdarah, cara mengatasinya berkumur dengan air hangat
dan menjaga kesehatan gigi dan gusi secara teratur.
e. rasa mual dan muntah terjadinya antara minggu ke 5-12 bisa
terjadi lebih awal antara 2-3 minggu setelah HPHT, cara
mengatasinya hindari bau atau faktor penyebabnya, makan
biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat
tidur dipagi hari, dan makan sedikit tapi sering.
25
f. sakit punggung atas dan bawah terjadi pada trimester dua dan
tiga, cara mengatasing belatihlah dengan cara mengangkat
panggul, hindari ketidaknyamanan karna pekerjaan dengan
sepatu hak tinggi, mengangkat beban yang berat dan
keletihan, serta gunakan kasur yang tidak terlalu empuk
untuk tidur ( Sulistyawati, 2012)
2.1.1.6 Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
2.1.1.7.1 Kehamilan muda ( TM 1 dan 2 )
a. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak
normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan yang sangat menyakitkan.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan
mola, atau kehamilan ektopik (Ummi hani,2010)
b. Hipertensi gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah
berlebihan sehingga menimbulkangangguan
aktifitas sehari-hari dan bahkan dapat
membahayakan kehidupan
(Sulistyawati,2012)
c. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan
persalinan normal dan tidak normal. Nyeri
26
abdomen yang mungkin menunjuka masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat,
menetap, dan tidak hilang ketika beristirahat
2.1.1.7.2 Kehamilan lanjut ( TM 3)
a. Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamla setelah 22 minggu sampai
sebelum bayi dilahirkan dinamakan perdarahan
intrapartum sebelum kelahiran.Perdarahan pada akir
kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak
selalu, disertai rasa nyeri.prdarahan seperti ini bisa
berarti plasenta previ tau obrupsi plasenta
(Ummi hani,2012)
b. Sakit kepala hebat
Sakit kepala hebat terjadi selama kehamilan, dan
sering kali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukan serius adalah sakit kepala yang hebat
yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat,
kadangkadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut ibu mungkin merasa penglihatanya menjadi
kabur atau berbayang, sakit kepala yang hebat dalam
kehamilanadalah gejala dari pre-eklamsi
27
(Sulistyawati,2012)
c. Pandangan kabur
Karna pengaruh hormonal dalam kehamilan,
ketajaman visual ibu dapat berubah. Perubahana
yang kecil adalah hal yang normal misalnya visual
yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
keselamatan jwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya pandangan kabur atau
berbayang dan berbintik-bintik, perubahan visual
disertai dngan sakit kepala yang hebat, perubahan
visual yang mendadak mungkin merupakan suatu
tanda pre-eklamsi.
d. Bengkak pada muka atau tangan
Hampir seluruh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya uncul pada sore
hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakanya lebih tinggi. Bengkak menunjukan adanya
masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan
tangan, tidak hlang setelah beristirahat, dan diikuti
dengan keluhan fisik yang lain (Ummi hani,2010)
e. Gerakan janin tidak terasa
Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan
gerakanya minimal 10 kali dalam 24 jam jika kurang
28
dri itu maka waspada akan adanya gangguan janin
dalam rahim (Sulistyawati,2012)
2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
a. Memantau kemajuan persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan
tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta
social ibu dan bayi.
c. Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan dini factor resiko
pada semua ibu hamil.
d. Mempersiapkan kehamilan,dan persalinan dengan selamat baik ibu
maupun bayi,dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif
berjalan normal.
f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam
memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal
2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
a. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal :
1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
2) kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu)
29
b. Pelayanan standar
Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, standar minimal
pelayanan pada ibu hamil aaah tujuh bentuk yag di singkat dengan
7 T, antara lain adalah sebagai berikut:
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet besi(Fe) minimal 90 tablet selam kehamilan
dengan dosis satu tablet setiap harinya
6) Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS)
7) Temu wicara dalam rangka persiapa rujukan
(Sulistyawati,2012)
2.1.4 Hiperemesisgravidarum dalam kehamilan
2.1.4.1 Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalahmual dan muntah yang
berlebihan pada ibu hamil,seorang ibu mengalami hiperemesis
gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan
dan diminumnya sehingga berat badan ibu sangat turun,turgor
kulit kurang diurase kurang dan timbul aseton dalam air
kencing, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang
air kecil menurun drastis, aktifitas sehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menurun(Rukiyah,2010)
30
Hiperemesis gravidaruma adalah gejala yang wajar dan paling
sering kedapatan pada trimester I,mual biasanya terjadi pada
pagi hari tetapi dapat pula timbul disetiap malam atau bahkan
setiap hari.gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 6 minggu setlah
hari pertama haid terahir dan berlangsung selama kurang lebih
10 minggu (Prawihardjo,2008)
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahka
dapat membahayakan kehidupan ( Sulistyawati,2012)
2.1.4.2 Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan
pasti, dahulu penyakit ini dikelompokan kedalam penyakit
toksemia gravidarum karna diduga adanya semacam racun yang
berasal dari janin atau kehamilan (Runiari,2010)
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah telah
ditemukan oleh beberapa sebagai berikut:
a) Faktor predisposisi
Yang sering ditemukan adalah primigravida,molahidatidosa
dan kehamilan ganda.Menimbulkan dugaan bahwa faktor
hormon memegang peranan karna pada kedua keadaan
tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebih
b) Masuknya vili khariolis dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang
31
menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan
faktor organik (Rukiyah,2010)
c) Alergi
Pada kehamilan, ketka diduga terjadi invasi jaringan vili
korialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka
faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian
hiperemesis gravidarum (Manuaba,2010)
d) Faktor fsikologik
Memegang peranan yang sangat penting pada penyakit ini,
rumah angga yang retak kehilangan pekerjaan,takut akan
kehamilan dan persalinan takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu dapat meyebabkan konflik mental yang dapat
memper berat mual dan muntah sebagai ekpresi tidak sadar
terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian
kesukaran hidup
e) Faktor adaptasi dan hormonal
pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi
hiperpigmentasi gravidarum dapat dimasukan dalam ruang
lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil muda dengan
anemia,wanita primi gravida atau overdiastansi rahim pada
hamil ganda dan hamil mola hidatidosa jumlah hormon yang
dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya
hiperemesis gravidarum(Rukiyah.2010)
32
f) Selainfaktor fsikologik faktor budaya juga dapat menjadi
pemicu terjadinya hiperemesis gravidarudalam Runiari
(2010) menyatakan bahwa faktor budaya yang merupakan hal
penting adalah berkaitan dengan pemilihan jenis makanan
yang dikonsumsi, penelitian lain mengenai pengaruh budaya
terhadap hiperemesis gravidarum adalah hiperemesis
gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami
pembatasan dalam inteke nutrisi(contohnya pada wanita yang
menjalani puasa).
2.1.4.3 Diagnosis
Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak
sukar,dengan menetukan kehamilan,muntah berlebihan sampai
menimbulkan gangguan sehari-hari dan dehidrasimuntah yang
terus menerus sampai pengobatan dapat menimbulkan gangguan
tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manifestasi
klinisnya.oleh karena itu hiperemesis grafidarum berkelanjutan
harus dicegah dan harus mendapatkan pengobatan yang
adekuat.Kemungkinan penyakit lain yang menyertai hamil harus
difikirkan dan berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati
dan penyakit ginjal.Pemeriksaan laboratorium dapat mebedakan
ketiga kemungkinan penyakit yang disertai penyakit
(Manuaba;2010)
33
2.1.4.4 Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum masih belum jelas namun
peningkatan kadar progesteron, estrogen dan HCG dapat
menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon
progesteron menyebabka otot polos pada sistem gastrointisial
mengalami relaksasisehingga mortilitas lambung menurun dan
pengosongan lambung melambat, hal ini diperberat dengan
adanya penyebab lain berkaitan dengan faktor psikologis,
spritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari,2010)
2.1.4.5 Tandadan gejala
Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya di
bedakan atas 3 tingkatan, yaitu:
a) Tingkat I
Ringan di tandai dengan muntah terus-menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu erasa leme,
nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri
episgastrium, nadi menngkat sekitar 100 per menit, tekanan
dara sistolik menuru,turgor kulit engurang, lidah mengering
dan mata cekung( Rukiyah,2010)
b) Tingkat II
Penderta tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak
mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah kring dan
kotor, tekanan darah menurun, nadi meningkat, berat badan
34
makn menurun, mata ikterik, gangguan kesadaran manjadi
apatis, nafas berbau dan samnolen.
c) Tingkat III
Muntahberkurang keadaan umum wanita hamil makin
menurunTekanan darah menurun,nadi meningkat dan suhu
naikkeadaan dehidrasi makin jelas,gangguan faal hati terjadi
dengan manisfestasi ikhterus,gangguan kesadaran dalam
bentuk somnolen sampai koma,komplikasi susunan saraf
pusat(ensopalopatiwernicke)perubahan arah bola
mata,gambar tanpak ganda sampai perubahan mental
(Manuaba, 2010)
2.1.4.6 Diet
Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan karbohidrat
kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan
yang berlemak dan goring-gorengan untuk menekan rasa mual
dan muntah, sebaiknya di beri jarak dalam pemberian makan
danminum. Diet pada hiperemesis bertujuan untuk mengganti
persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara
berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang
cukup.
Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat,
diantaranya adalah karbohidrat tinggi, makanan di berikan
dalam bentuk kering, pemberian cairan di sesuaikan dengan
35
keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari, makanan mudah di
cerna, tidak merangsang saluran pencernaan dan di berikan
sering dalam porsi kecil, bila makan pagi dan sulit di terima,
pemberian di optimalkan pada makan malam dan selingan
malam, makanan secara berangsur di tingkatkan dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi
pasien.
Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum yaitu;
a) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan
tidak di berikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Makanan ini kurang akan zat-zat gizi kecuali
vitamin C karena itu hanya di berikan selam beberapa hari.
b) Diet hiperemesis II di berikan bila rasa mual dan muntah
berkurang. Secara berangsur mulai di berikanbahan
makanan yang bernilai gizi tinggi. Pemberian minum tidak
di berikan bersamaan dengan makanan. Makanan ini rendah
dalam semua zat-zt gizi kecuali vitamin A dan D.
c) Diet hiperemesis III di berikan pada penderita dengan
hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita
minuman boleh di berikan bersama makanan. Makanan ini
cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
36
d) Makanan yang di anjurkan untukdiet hiperemesis I, II, dan
III adalah roti panggang, biscuit, crakers, buah segar dan
saribuah, minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak,
teh hangat. Sedangkan makanan yang tidak di anjurkan
adalah makanan yang pada umumnya merangsang saluran
pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang
mengandung alcohol, kopi dan makanan yang mengandung
zat pengawet, pewarna, dan penyedap rasa juga tidak di
anjurkan.
Diet pada ibu yang mengalamihiperemesis terkadang
melihat kondisi si ibu dan tingkatan hiperemesisnya, konsep
saat ini di anjurkan pada ibu adalah makanlah apa yang ibu
suka, bukan makan sedikit-sedikit tapi sering juga jangan di
paksakan ibu memakan apa yang saat ini membuat mual
karena diet tersebut tidak akan berhasil malah akan
memperparah kondisinya.
e) Komplikasi
Dampak yang di timbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin,
seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehinga
keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula
mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi,
robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang
menyebabkan peredaran ruptur esofagus, kerusakan hepar
37
dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang
tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang
mengakibatkan peredaran darh janin berkurang.Pada bayi,
jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan tidak
berdampak terlalu serius, tetapi jika sepanjang kehamilan si
ibu menderita hiperemessi gravidarum, maka kemungkinan
bayinya mengalami BBLR, IUGR, Prematur hingga terjadi
abortus (Rukiyah.2010)
2.3 TeoriManajemen Kebidanan Menurut Varney
2.3.1 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney
2.3.1.1 Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen
asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak
secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan,
agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun
pemberi asuhan.Manajemen kebidanan merupakan proses
pemecahan masalah yang digunakan sebgaai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori
ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap-
tahap yang logis untuk pengambiln suatu keputusan yang
berfokus terhadap klien.
38
Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s
Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses
manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah
yang berturut secara sistematis dan siklik
(Soepardan, 2008)
1) Pengkajian
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang
akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan
kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan
cara:
a. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang di lakukan kepada pasien
langsung. Jadi data yang di peroleh adalah data primer,
karena langsung dari sumbernya
(Sulistyawati,2012)
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa
terdiri dari beberapa kelompok penting sebagai berikut:
39
Data subjektif
1) Biodata
a) Nama
Untuk mengetahui nama klien berguna untuk
mempelancar komunikasi dalam asuhan sehingga
tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Walyani, 2015)
b) Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35
tahun. kehamilan diusia kurang 20 tahun secara
biologis belum optimal emosinya, cenderung labil,
mentalnya belum matang dan mentalnya belum siap
sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun rentan
sekali untuk terjadi prdarahan
(Ambarwati, 2008)
c) Agama
Untuk mengetahui nama klien berguna untuk
mempelancar komunikasi dalam asuhan sehingga
tidak terlihat kaku dan lebih akrab
d) Suku/bangsa
Ras, etnis dan keturunan harus diidentifasikan dalam
rangka memberikan perawatan yang peka budaya
kepada klien dan mengidentifikasikan wanita atau
keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom
40
dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu
(Walyani,2015)
e) Pendidikan
Pendidikan terakhir sebagai databidan untuk
menentukan metode yang paling tepat dalam
menyampaikan informasi, tingkat pendidikan ini
akan sangat mempengaruhi daya tangkap dan
tanggap pasien terhadap instruksi yang diberikana
bidan.
f) Pekerjaan data ini menggambarkan tingkat sosial
ekonomi, pola sosialisasi dan data pendukung dalam
menentukan pola komunikasi yang akan dipilih
salama asuhan
g) Alamat selain sebagai data mengenai distribusi
lokasi pasien, data ini juga memberikan gmbaran
mengeni jarak ddan waktu yang ditempuh pasien
menuju lokasi
2) Riwayat pasien
a) Keluhan utama
Keluhan ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
41
b) Riwayat kebidanan
Data ini penting diketahui oleh tenaga kesehatan
sebagai data acuan jika pasien mengalami penyulit.
c) Menstruasi
Dataini memang secara tidak langsung berhubungan,
namun dari data yang kita peroleh kita akan
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari
organ reproduksinya. Beberapa data yang harus
diperoleh dari riwayat menstruasi antar lain sebagai
berikut :
(1)Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami
menstruasi. Wanita Indonesia pada umumnya
mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun
( Sulistyawati,2012)
(2)Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak anatar menstruasi
yang dialami dengan menstruasi berikutnya,
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai
32 hari (Ummi hani,2010)
(3)Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah
menstruasi yang dikeluarkan.Kadang kita aksan
42
kesulitan untuk mendapatkan data yang
valid.Sebagai acuan biasanya kita gunakan
kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat
subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi
dalam beberapa pertanyaan pendukung, misalnya
sampai berapa kali mengganti pembalut dalam
sehari (Sulistyawati,2012)
(4)Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang
dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya
nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, jumlah
darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang
disampaikan oleh pasien dapat menunjuk pada
diagnosis tetentu( Ummi hani,2012)
(5)Gangguan kesehatan alat reproduksi
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien
adalah apakah pasien pernah mengalami
gangguan seperti berikut ini:
(a)Keputihan
(b)Infeksi
(c)Gatal karena jamur
(d)Tumor
43
3) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu
(1)Riwayat kehamilan sekarang
a) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita
gunakan sebagai “penanda” (warning)akan
adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan
fisik dan fisiologis pada masa hamil yang
melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan
mempengaruhi organ yang mengalami gangguan.
Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan
pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah
pasien pernah atau sedang menderita penyakit,
seperti jantung, diabetes mellitus (DM),
hipertensi/hipotensi, ginjal,danhepatitis
b) Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita
akan mendapatkan gambaran mengenai suasana
rumah tangga pasangan
c) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita
mendapatkan gambaran bagaimana pasien
mencukupi asupan gizinya selama hamil. Kita
bisa menggali dari pasien tentang makanan yang
44
disukai dan yang tidak disukai, seberapa banyak
dan sering ia mengonsumsinya, sehingga jika kita
peroleh data yang tidak sesuai dengan standar
pemenuhan, maka kita dapat memberikan
klarifikasi dalam pemberian pendidikan
kesehatan mengenai gizi ibu hamil
Beberapa hal yang perlu kita tanyakan adalah :
1) Menu
Kita dapat menanyakan pada pasien tentang
apa saja yang ia makan dalam sehari nasi,
sayur, lauk, buah, makanan selingan dan lain-
lain.
2) Frekuensi
Data ini member petunjuk bagi kita tentang
seberapa banyak asupan makanan yang
dikonsumsi ibu
3) Jumlah per hari
Data ini memberikan volume atau seberapa
banyak makanan yang ibu makan dalam waktu
satu kali makan
4) Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantangan justru pada
45
makanan yang sangat mendukung pemulihan
fisiknya, misalnya daging, ikan atau telur
d) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari
kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan
cairannya.Apalagi dalam masa kehamilan asupan
cairan yang cukup sangat dibutuhkan. Hal-hal
yang perlu ditanyakan :
1) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kaliia
minum dalam sehari dan dalam sekali minum
menghabiskan berapa gelas
2) Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak
ibu minum dalam sekali waktu minum akan
didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari
3) Jenis minuman
Kadang pasien mengonsumsi minuman yang
sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya
e) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh
karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan
istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang
46
mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat.
Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia
tidur dimalam dan siang hari.
1) Istirahat malam hari
Rata –rata lama tidur malam yang normal
adalah 6-8 jam
2) Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan
tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita
sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang
sangat penting unuk menjaga kesehatan
selama hamil
f) Aktifitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien
karena data ini memberikan gambaran tentang
seberapa berat aktifitas yang biasa dilakukan
pasien dirumah. Jika kegiatan pasien terlalu berat
sampai dikhawatirkan dapat menimbulakn
penyulit masa hamil, maka kita dapat
memberikan peringatan sedini mungkin kepada
pasien untuk membatasi dulu aktifitasnya sampai
ia sehat dan pulih kembali. Aktifitas yang terlalu
47
berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan
premature.
g) Personal hygiene
Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga
hal ini akan memengaruhi kesehatan pasien dan
bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan yang
kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya,
maka bidan harus dapat memberikan bimbingan
mengenai cara perawatan kebersihan diri dan
bayinya sedini mungkin. Beberapa kebiasaan
yang dilakukan dalam perawatan kebersihan diri
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Mandi
Kita dapat menanyakan pada pasien berapa
kali ia mandi dalam sehari dan kapan
waktunya jam berapa pagi dan sore
2) Keramas
Pada beberapa wanita ada yang kurang peduli
dengan kebersihan rambutnya karena mereka
beranggapan keramas tidak begitu
berpengaruh terhadap kesehatan. Jika kita
menemukan pasien yang seperti ini maka kita
harus memberikan pengertian kepadanya
48
bahwa keramas harus selalu dilakukan ketika
rambut kotor karena bagian kepala yang
kotormerupakan sumber infeksi
3) Ganti baju dan celana dalam
Ganti baju minimal sekali dalam sehari,
sedangkan celana dalam minimal dua
kali.Namun jika sewaktu- waktu baju dan
celana dalam sudah kotor, sebaiknya diganti
tanpa harus menunggu waktu untuk ganti
berikutnya.
4) Kebersihan kuku
Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan
pendek dan bersih.Kuku ini selain sebagai
tempat yang mudah untuk bersarangnya
kuman sumber infeksi, juga dapat
menyebabkan trauma pada kulit bayi jika
terlalu panjang. Kita dapat menanyakan pada
pasien setiap berapa hari ia memotong
kukunya, atau apakah ia selalu memanjangkan
kukunya supaya terlihat menarik
h) Aktifitas seksual
Walaupun ini dalah hal yang cukup privasi
bagi pasien, namun bidan harus menggali data
49
dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa
kasus keluhan dalam aktifitas seksual yang
cukup mengganggu pasien namun ia tidak tahu
kemana harus berkonsultasi. Dengan teknik
yang senyaman mungkin bagi pasien. Hal- hal
yang ditanyakan:
1) Frekuensi
Kita tanyakan berapa kali melakuakn
hubungan seksual dalam seminggu
2) Gangguan
Kita tanyakan apakah pasien mengalami
gangguan ketika melakukan hubungan seksual
maisalnya nyeri saat berhubungan, adanya
ketidakpuasan dengan suami, kekurangan
keinginan untk melakukan hubungan dan lain
sebagainya
i) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Bagaimanapun juga hal ini sangat penting
untuk kenyamanan psikologis ibu. Adanya
respon yang positif dari keluarga terhadap
kehamilan akan mempercepat proses adaptasi
ibu dalam menerima perannya
50
j) Respon ibu terhadap kelahiran bayinya
Dalam mengkaji data ini kita dapat
menanyakan langsung kepada pasien
mengenaib agaimana perasaannya terhadap
kehamilan ini
k) Respon ayah terhadap kehamilan ini
Untuk mengetahui bagaimana respon ayah
terhadap kehamilan ini kita dapat menanyakan
langsung pada suami pasien atau pasien itu
sendiri. Data mengenai respon ayah ini sanagat
penting karena dapat kita jadikan sebagai salah
satu acuan mengenai bagaimana pola kita
dalam memberikan asuhan kepada pasien dan
bayinya
l) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan
masa hamil
Untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu
melakukan pendekatan terhadap keluarga
pasien, terutama orang tua. Hal ini penting
yang biasanya mereka anut berkaitan dengan
masa hamil adalah menu makan untuk ibu
hamil, misalnya ibu hamil pantang makanan
yang berasal dari daging, ikan telur, dan
51
gorengan karena dipercaya akan menyebabkan
kelainan pada janin. Adat ini akan sangat
merugikan pasien dan janin karena hal tesebut
justru akan membuat pertumbuhan janin tidak
optimal dan pemulihan kesehatannya akan
terhambat ( Sulisyawati,2012)
2). Data Objektif
Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi
data kita dalam menegakan diagnosis, maka kita harus
melakukan pengkajian data objektif melalui
pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
Langkah-langkah pemeriksaanya sebagai berikut :
a. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan
mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil
pengamatan kita laporkan dengan criteria sebagai
berikut :
1) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara
fisik paien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
52
2) Lemah
Pasien dimasukan dalam criteria ini jika ia kurang
atau tidak memberikan respon yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak
mampu lagi untuk berjalan sendiri.
b. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran mulai dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan pasien tidak
dalam sadar (Sulistyawati,2012)
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi:
1) Pemeriksaan khusus (inspeksi,palpasi,auskultasi,
dan perkusi )
2) Pemeriksaan penunjang
(laboratorium dan catatan terbaru serta catatan
sebelumnya).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada formulir pengumpulan data kehamilan,
persalinan, dan masa nifas.Dalam manajemen
kolaborasi, bila klien mengalami komplikasi yang
perlu dikonsultasikan kepada dokter, bidan akan
53
melakukan upaya konsultasi. Tahap ini
merupakan langkah awal yang akan menentukan
langkah berikutnya sehingga kelengkapan data
sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menentukan benar tidaknya proses interpretasi
pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu,
pendekatan ini harus komprehensif, mencakup
data subjektif, data objektif, dan hasil
pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan
kondisi klien yang sebenarnya serta valid.kaji
ulang data yang sudah dikumpulkan apakah
sudah tepat, lengkap dan akurat
(Soepardan,2008)
2) Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifiksi terhadap diagnosis,
masalah,dan kebutuhan pasien berdasarkan interprestasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulka.
Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data
dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
Diagnosis kebidanan/ nomenklatur
54
Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain:
a. Paritas
Paritas adalah riwayat repsoduksi seorang wanita yang
berkaitan dengan primigravida (hamil yang pertama kali),
dibedakan dengan multigravida (hamil yang kedua atau
lebih).
Contohcara penulisan paritas dalam interpretasi data
adalah sebagai berikut:
1) G1(gravid 1) atau yang pertama kali
2) P0 (Partus nol) berarti belum pernah partus atau
melahirkan
3) A0( Abortus) berarti belum pernah mengalami abortus
4) Multigravida.
5) G3 (gravid 3) atau ini adalah kehamilan yang ketiga
6) P1 (Partus1) atau sudah pernah mengalami persalinan
satu kali
7) A1(abortus 1) atau sudah pernah mengalimi abortus
satu kali
8) Usia kehamilan dalam minggu
9) Keadaan janin
10) Normal atau tidak normal
55
b. Masalah
Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan
”diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena
beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai
diagnosis, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk
membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering
berhubungan dengan bagaimana wanita itu menngalami
kenyataan terhadap diagnosisnya
c. Kebutuhan pasien
Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien
berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2012)
3) Identifikasi Diagnos dan masalah
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis
atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-
data yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga
dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang dialami wanita
yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian
(Ummi hani,2012)
4) Tindakan segera
Dalam pelaksanaanya terkadang bidan dihadapkan pada
beberapa situasi yang memerlukan penanganan segara
56
dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk
menyelamatan pasien (Sulistyawati,2012)
5) perencanaan
Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang
ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya.
Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk
masalah diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
Pada langkah ini data yang belum lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
segala hal yang sudah teridenfikiasi dari kondisi klien atau
dari setiap masalah yang terkait, tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi untuk klien tersebut. Pedoman antisipasi
ini mencakup perkiraan tentang hal yang akan terjadi
berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan
apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah masalah
terkait social, ekonomi, kultural, atau psikologis. Dengan kata
lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap
hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan dan
sudah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien,
agar dapat dilaksanakan secara efektif. Semua keputusan
yang telah disepakati dikembangkan dalam asuhan
menyeluruh. Asuhan in harus bersifat rasional dan valid yang
didasarkan pada pengetahuan, teori terkini (up to date), dan
57
sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.
Yaitu :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan keyakinan bahwa mual muntah adalah hal yang
fisiologis
3. Anjurkan ibu untuk tidak langsung bangun di pagi hari
4. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang
berminyak, berlemak dan pedas, serta berbau mencolok
5. Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih
6. Anjurkan ibu istirahat cukup
7. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
8. Dokumentasikan hasil pemeriksaan(Rukiyah,2010)
6) Pelaksanaan
Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh
dilakukan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan
oleh klien atau anggota tim kesehatan yang lainnya. Walau
bidan tidak melakukannya sendiri, namun ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.Dalam
situasi ketika bidan berkonsultasi dengan dokter untuk
menangani klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap
bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama
yang menyeluruh tersebut
58
7) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien dengan
mengacu kepada beberapa pertimbangan. Perubahan ari
kondisi pasien dan keluarga yang meliputi kondisi pasien,
peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan
pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan
diri, setiap peningkatan kemandirian pasien dan keluarga
dalam memenuhi kebutuhan kesehatanya (Sulistyawati,2012)
2.4 Teori Landasan Hukum
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a. Pelayanan kesehatan ibu
b. Pelayanan kesehatan anak
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak
memiliki dokter.
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh
bidan. Kewenangan ini meliputi:
59
a. Pelayanan kesehatan ibu
1) Ruang lingkup:
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan persalinan normal
d) Pelayanan ibu nifas normal
e) Pelayanan ibu menyusui
f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
2) Kewenangan:
a. Episiotomi
b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan
d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas
f. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi
air susu ibu (ASI) eksklusif
g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum
h. Penyuluhan dan konseling
i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil
j. Pemberian surat keterangan kematian
k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
60
b.Pelayanan kesehatan anak
1) Ruang lingkup:
a. Pelayanan bayi baru lahir
b. Pelayanan bayi
c. Pelayanan anak balita
d. Pelayanan anak pra sekolah
2) Kewenangan:
a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi
vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28
hari), dan perawatan tali pusat
b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk
c. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah
f. Pemberian konseling dan penyuluhan
g. Pemberian surat keterangan kelahiran
h. Pemberian surat keterangan kematian
c. Pelayanankesehatan reproduksiperempuan dankeluarga berencana,
dengan kewenangan:
1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana
61
2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi
bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan
tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi:
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,
dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis
tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter)
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan
d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan
lingkungan
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan
anak sekolah
f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom,
dan penyakit lainnya
h. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi
i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah
(http://www.kesehatanibu.depkes.go.id.)
62
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMILTERHADAP Ny.P UMUR 21
TAHUN G1P0A0USIA KEHAMILAN 11MINGGUDENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I
DI PUSKESMAS KOTA KARANG
BANDAR LAMPUNG 2015
Oleh : Rukmaini
Tanggal : 07 April 2015
Pukul : 13.00WIB
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. IdentitasPasien
Istri Suami
Nama : Ny. P Tn. R
Umur : 21 Tahun 21Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Lampung/Indonesia Lampung/Indonesia
Pendidikan : SMA SD
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat :JlKota Karang Raya Teluk Betung Bandar Lampung
62
63
2. Anamnesa
a. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilan
b. Keluhan Utama : Mual-muntah lebih dari 13 kali
perhari
c. Riwayat Kebidanan
1) Riwayat Menstruasi
Menarche :12tahun
Siklus :28hari
Volume : 3-4 kali perhariganti pembalut
HPHT : 20 Januari 2015
2) Gangguan kesehatan reproduksi
Keputihan : Tidakada
Infeksi : Tidakada
Gatalkarenajamur : Tidakada
Tumor : Tidakada
3) Riwayatkehamilan, persalinan, nifasdan KB yang lalu
Tabel1.3 Riwayatkehamilan, persalinan, infasdan KB
yang lalu
Anak ke Kehamilan Penolong Nifas KB
Lama Penyulit
1 Hamil ini
64
4) Riwayatkesehatan
Trimester I : Pernah dirawat dirumah sakit
selama 2 hari selama kehamilan ini
Trimester II : -
Trimester III : -
Riwayat penyakit
a) Jantung : Tidakada
b) DM : Tidakada
c) Ginjal : Tidakada
d) Hipertensi : Tidakada
e) Hepatitis : Tidakada
5) RiwayatSosial
a) Kumpulan keluarga : KeluargaBesar
b) Status perkawinan : Syah selama1 tahun
c) Sumber dukungan : Keluarga
d) Respon ibu terhadap kehamilan ini : Senang
e) Respon keluarga terhadap kehamilanini : Senang
f) Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan:Baik
g) Adat istiadat setempat yang berkaitan Dengan masa
kehamilan :Tidak Ada
h) Perencanaan KB : Belum ada
65
6) Pola kehidupan sehari-hari
Polamakan
a. Menu : Ibu makan hanya nasi (karbohodrat)sedikit
Dalam sehari bahkan tidak makan, namun
ibu makan septong roti.
a) Sebelum hamil
Frekuensi : 3 kali perhari
Jumlah perhari : 1piring nasi
Pantangan : Tidak ada
b) Saat hamil
Frekuensi : 1 kali perhari
Jumlah perhari : ½ pirinnasi / tidak
sama sekali
Pantangan : Tidak ada
Pola minum
a)Frekuensi : 8-9 gelas /hari
b) Jenis minuman : Es tawar/air mineral
7) Pola eliminasi
a) Sebelum hamil
BAK : 4-5 kali/hari ; warna : kuning jernih
BAB : 1 kali/hari : konsistensi : lembek
b) Saat hamil
BAK :6-7kali/hari, warna : kuning jernih
66
BAB :1 kali/hari, konsistensi : lembek
8) Pola istirahat
a) Sebelum hamil
Istirahat malam hari : Tidur malam7-8jam
Istirahatsianghari : Tidur siang 2 jam
b) Saat hamil
Istirahat malam hari : Tidur malam 5-6 jam
Istirahat siang hari : Tidur siang ½ jam
9) Aktifitas sehari-hari : Hanya melakukan
pekerjaan Rumah yang
ringan
10) Personal Hygiene
a) Mandi : 1atau 2 kali per hari
b) Keramas : 3 kali per minggu
c) Ganti baju dan celana dalam : Setiap habis mandi.
d) Kebersihan kuku : Bersih
e) Aktifitas seksual : Belum pernah melkaukan
hubungan seksual selama
hamil
11) Pola Psiksosial : ibu dapat bersosialisasi
Dengan baik dengan suami
Dan keluarga serta memiliki
67
Hubungan yang baik dengan
tetangga.
A. PEMERIKSAAN UMUM
1. Keadaan umum : Lemah
2. Keadaan emosional : Stabil
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu : 36,80
C
Pernapasan : 22x/i
Nadi : 94x/i
5. TB : 150 cm
6. BB sebelum hamil : Sebelum hami l6 0kg
BBSekarang :57 kg
7. LILA : 25 cm
B. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN
1. Pemeriksaan fisik / inpeksi
a. Rambut
Kebersihan : Bersih
Mudahrontok/tidak : Tidak
b. Muka
Pucat : Ya
68
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Oedama :Tidak ada
c. Mata :Cekung
Simetris : Ya
Konjungtiva : pucat
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih
d. Hidung
Simetris : Ya
Kebersihan : Bersih
Polip : Tida ada
e. Telinga
Simetris : Ya
Kebersihan : Bersih
Gangguan pendengaran : Tidak ada
f. Mulut
Bibir :Kering
Lidah : Kering
Gigi :Bersih,t idak ada caries
Gusi : Tidak berdarah dan tidak
ada pembengkakan
g. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidakada
69
Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
h. Dada
Simetris : Ya
Payudara simetris : Ya kanan dan kiri
Rasa nyeri : Tidakada
Benjolan : Tidakada
Keadaan putting : Menonjol
Hiperpigmentasi : Ada, pada areola mamae
Pengeluaran : Tidakada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernapasan : Tidakada
i. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidakada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Ada
Linea : Ada
Acites : Tidakada
Tumor : Tidakada
Benjolan : Tidakada
Uterus
Leopold :Tidak dilakukan
70
j. Ekstremitas
Atas
Bentuk : Simetris
Odema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih/lengkap
Bentuk : Simetris
Bawah
Bentuk : Simetris
Odema : Tidakada
Kuku jari : Bersih/lengkap
Varices : Tidak ada
Refleks patela : Positif(+) kanan/kiri
Gangguankelainan : Tidak ada
k. Anogenital
Kebersihan : Tidak dikaji
Pengeluaranpervaginam : Tidak dikaji
Tanda-tandainfeksi vagina : Tidak dikaji
Varices : Tidak dikaji
Oedema : Tidak dikaji
Kelenjar Bartholini : Tidak dikaji
71
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 9,3gr%
Protein Urine : Tidakdilakukan
Glukosa Urine : Tidakdilakukan
72
Tabel 3.1
Matiks
Tgl/jam Pengkajian interpretasi data
( diagnosa
masalah,kebutuhan)
Dx potensial
/masalah
potensial
Tindakan
segera
Intervensi Evaluasi
Selasa
07-04-
2015
Jam
13:00
wib
Ds:
-Ibu mengatakan mual
dan muntah lebih dari 13
kali setiap hari
-Ibu mengatakan merasa
lemes dan pusing
-Ibu mengatakan pernah
dirawat di rumah sakit
selama kehamilan ini
karna mual dan muntah
Do :
Keadaan umum: lemah
Kesadaran :Stabil
Td : 90/60
Nadi : 94x/mnt
Suhu : 36,8O
C
RR : 22x/mnt
Kelopak mata :cekung
Dx ibu:
Ny. P umur 21 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 11 minggu
dengan Hiperemesis
Gravidarum tingkat 1
Dasar:
-ibu mengatakan ini
kehamilanya yang
pertama dan belum
pernah keguguran
-ibu mengatakan
mentruasi terakhir
tanggal 20 januari
2015
- ibu mengatakan
mual dan muntah
lebih dari 13 kali per
hari
HEG tingkat II Konsling
pola nutrisi
1.Beri tahu ibu
tentang hasil
pemerksaan
2. Jelaskan pada
ibu tentang
keluhan yang di
alami ibu
1. Menjelaskan kepada
ibu tentang hasil
pemeriksaan bahwa
keadaan umum ibu
tekanan darah ibu
90/60 mmHg, nadi
94x/menit, suhu
36,8O
C, pernafasan
22x/menit.
2. Menjelaskan tentang
keluhan yang di alami
oleh ibu yaitu mual
dan muntah yang ibu
rasakan sehingga
mengalami penurunan
nafsu makan yang
menimbulkan rasa
lemas dan pusing. Hal
yang di rasakan ibu
saat ini dalam
1.Ibu megerti
dengan
keadaanya saat
ini
2.Ibu sudah
mengerti cara
mengatasi
masalah yang di
alaminya danibu
mengatakan akan
mengikuti semua
saran yang di
berikan oleh
petugas
kesehatan pada
73
Lidah : Kering
Bibir :Kering
Nafsu makan menurun
Masalah:
Pusing, tubuh terasa
lemas,dan nafsu
makan menurun.
Kebutuhan:
1.Penjelasan
kesehatan tentang
keadaan yang
dialami ibu yaitu
hiperemesis
gravidarum
2.penanganan atas
keluhan yang
dirasakan ibu
3.Anjurkan ibu untuk
secara rutin
mengonsumsi tablet
FE yang diberikan
oleh bidan
3.Beritahu pada
ibu pola nutrisi
mengatasi mual
muntah yang di
alaminya
kehamilan di sebut
dengan hiperemesis
gravidarum yaitu mual
muntah yang berlebih
yang mengakibatkan
penurunan keadaan
umum ibu hal ini di
sebabkan karena
terjadinya peningkatan
hormon, dan sering
terjadi pada usia awal
kehamilan <20
minggu
3.Memberi tahu ibu cara
mengatasi mual dan
muntah yang di
alaminya yaitu
menganjurkan
mengubah makan
sehari-hari dengan
makanan dalam
jumlah kecil tetapi
lebih sering sesuai
kemampuan ibu.
Makan berupa roti
dirinya,dan
berharap agar
keluhan yang
dirasakannya
dapat berkurang.
3. Ibu sudah
mengerti cara
mengatasi masalah
yang di alaminya
danibu mengatakan
akan mengikuti
semua saran yang
di berikan oleh
petugas kesehatan
pada dirinya,dan
berharap agar
keluhan yang
74
panggang atau roti
bakar,biscuit seperti
roti gabin, minuman
botol ringan seperti
sirup yang tidak
mengandung pemanis
buatan, kaldu tak
berlemak dan buah-
buahan (apel,jeruk
dan pepaya), minum
bolehdiberikansecarab
ersamaan. Waktu
bangun pagi jangan
segera turun dari
tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk
makan roti kering dan
biskuit dengan teh
hangat. Makan dan
minum sebaiknya
disajikan hangat,
banyak istirahat dan
tidur akan mengurangi
muntah.
dirasakannya dapat
berkurang.
75
4. Anjurkan ibu untuk
terusmeminum
terapiobatyang
diberikanoleh
dokter
5.Anjurkan ibu
untuk memenuhi
kebutuhan
istirahat
4. Menganjurkan
kepada ibu untuk
meminum terapi obat
yang diberikan oleh
dokter berupa obat
anti mual dan vitamin
yaitu B1 dengan dosis
3x1 yang berfungsi
untuk menjaga
stamina ibu. Dan B6
dengan dosis 3x1 di
minum 30 menit
sebelum makan untuk
menurunkan keluhan
mual muntah yang di
alami ibu.
5. Menganjurkan ibu
untuk memenuhi
kebutuhan yaitu
dengan tidur malam 8
jam, dan tidur sian 1-2
jam serta didukung
oleh lingkngan yang
aman, nyaman dan
tenang agar ibu bisa
beristirahat dengan
nyaman.
4. Obat telah
diberikan kepada
ibu dan ibu telah
meminumnya
tampak dari obat
telah berkurang
yaitu dari jumlah
vitamin telah
berkurang sesuai
kebutuha ibu
5.Ibu mengerti dan
mengetahui
penjelasan oleh
tenaga kesehatan
dan akan
menerapkanya.
76
6.Anjurkan kepada
ibu agar selalu
mengosumsi
tablet FE yang
diberikan oleh
bidan
7. Beritahu ibu
tentang tanda
bahaya
kehamilan TM 1
6.Menganjurkan kepada
iu agar selalu
mengonsusi tablet FE
yan diberikan oleh
bidan agar
memperbaiki kondisi
ibu
7. Memberitahu ibu
tentang tanda bahaya
kehamlan tm 1 yaitu
abortus, perdarahan
pervaginam, kehamlan
mola, kehamilan
ektoik, dan
hiperemesis
gravidarum
6. Ibu mengerti
dan bersedia
utuk
mengonsumsi
tablet FE secara
rutin sesuai yang
dianjurkan oleh
bidan
7.Ibu sudah
mengerti dan
mengetahui
tentang tanda
bahaya
kehamilan TM 1
77
Sabtu
11
April
2015
Jam
13:00
wib
Ds:
-ibu mengatakan mual di
pagi hari masih terasa
tapi sedikit berkurang,
muntah 7 kali pada
perhari
-ibu merasa masih
lemas, pusing
berkurang.
Do :
K/u: lemah
Kes: compos mentis
TD: 100/60
N:82x/mnt
Suhu:
36,50
C
RR:
24x/mnt
Lidah kering,nadi
berkurang,bibir
kering,nafsu normal
makan meningkat
Mata tidak cekung
Dx : Ny. p umur 21
tahun G1P0A0 usia
kehamilan 11 minggu
4 hari dengan HEG
tingkat I.
Dasar:
- ibu mengatakan ini
kehemilanya yang
pertama dan belum
pernah keguguran
-ibu mengatakan
Mengatakan menstru
asi terakhirtanggal
20 januari 2015
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan: jelaskan
asupan pola nurtisi
yang baik untuk
mngatasi HEG
HEG tingkat
II
Konsling
pola
nutrisi
1. Beritahu kondisi
ibu saat ini
2. Kaji ulang pada ibu
mengenai pola
istirahat
1.Memberitahu
kondisiibu bahwa
kondisi ibu mulai
membaik dengan
ditandai dengan TD
100/60 mmHg, N:82x/i,
R24x/i T:36,5C, dan
lidah tidak terlihat
kotor,serta nafsu makan
ibu mulai meningkat.
2.Mengkaji ulang
mengenai pola istirahat
ibu karena dengan
beristirahat akan
memperbaiki kodisi ibu
dengan tidur malam hari
7-8 jam dan tidur siang
1-2 jam sehari serta
harus didukung oleh
lingkungan dan keadaan
yang aman dan nyaman
agar ibu mendapatkan
istirahat yang maksimal
1.Ibu mengerti
keadaannya saat
ini dan ibu
terlihat senang
atas perubahan
keadaannya
2.Ibu telah
menerapkan pola
istirahat dengan
baik sesuai yang
dianjurkan oleh
tenaga kesehatan
78
3. Kaji ulang cara
untuk mengatasi
mual muntah
yang dialaminya
4. Kaji ulang obat
yang dikonsumsi
oleh ibu
3.Mengkaji ulang cara
penanganan HEG
yaitu dengan
menghindari makanan
yang berminyak,
berlemak, dan pedas
seperti makanan yang
digoreng, makanan
bersantan karna dapat
memperburuk rasa
mual.
4.Mengkaji ulang obat
yang dikonsumsi oleh
ibu berupa obat anti
mual dan vitamin yaitu
B1 dengan dosis 1x1
yang berfungsi untuk
menjaga stamina ibu.
Dan B6 dengan dosis
3x1 di minum 30 menit
sebelum makan untuk
menurunkan keluhan
mual muntah yang di
alami ibu.
3 .Ibu mengatakan
mual yang
dirasakan sudah
berkurang dan
ibu mengikuti
semua saran
yang diberikan
oleh petugas
kesehatan pada
dirinya.
4.Ibu mengerti dan
selalu
mengkonsumsi
obatnya.
79
Rabu
14-04
2015
Jam
13:00
wib
Dx:
-ibu mengatakan
mualnya sudah
berkurang, dan sudah
tidak lemas lagi
Do:k/u:baik
Kesadaran:composmentis
Mata: simetris
Muka:
Bibir: tidak pucat
Ttv:td:100/70 mmhg
N:80x/i
R:22x/i
T:36,5
Dx :
Ny P umur 21 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 12 minggu
Dasar:
-ibu mengatakan ini
kehamilan yang
pertama dan belum
pernah keguguran
-ibu mengataka
menstruasi terakhir
tanggal 20 januari
2015
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan: evaluasi
keadaan ibu
Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan kepada
ibu tentang
keadaanya saat ini
2.Evaluasi nutrisi
yang dikonsumsi
oleh ibu
1.Menjelaskan kepada
ibu tentng keadaanya
saat ini bahwa kondisi
ibu sudah membaik
dengan hasil pemeriksaa
Ttv:td:100/70 mmhg
N:80x/i,R:22x/i,T:36,5
Mata Simetris, Muka
Simetris dan Tidak
Pucat, dan Bibir
Lembab.
2.Mengevaluasi nutrisi
padaibu
1.Ibu sudah
mengerti dan
telah mengetahui
bahwa
keadaanya saat
ini sudah
membaik.
2.Ibu mengatakan
sudah mulai
makan enak
yaitu 3x perhari
dengan sayur
bening bayam
dan tempe
goreng, namun
ibu belum bisa
makan makanan
yang bau
menyengat
seperti ikan dan
telur
80
3.Evaluasi aktifitas
ibu
4.Evaluasi obat yang
telah diberian
5. Anjurkan ibu untuk
memeriksa
kehamilanya
secara rutin
3.Mengevaluasi aktifitas
ibu
4.Mengevaluasi obat
yang diberikan pada
ibu
5. Menganjurkan kepada
ibu untuk secara rutin
memeriksa
kehamilanya ketenaga
kesehatan
3. Ibu mengatakn
mulai
melakukan
aktifitas sehari-
hari yaitu
menyapu dan
merapikan
rumah namun
secara
perlahan-lahan.
4.Obat berkurang
sesuai denga
kebutuhan ibu.
intervensi tetap
dilanjutkan
dengan
mengajurkan ibu
meminum obat
secara Rutin.
5. Ibu mengerti dan
bersedia untuk
memeriksa
kehamilanya
ketenaga
kesehatan
81
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan data dasar
Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien Ny . p umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu
dengan hiperemesis gravidarum didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1.1 Data subjektif
4.1.1.1 Umur
a. Menurut teori
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun.
kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum
optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang
dan mentalnya belum siap sedangkan pada usia lebih dari 35
tahun rentan sekali untuk terjadi prdarahan
(Ambarwati, 2008).
b. Menurut tinjauan kasus
Umur Ny.p 21 tahun
c. Pembahasan
Pada kasus di atas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
tinjauan kasus karna umur Ny. P dalam usia reproduksi yang
sehat dan aman
82
4.1.1.2 Pendidikan
a. Menurut teori
Pendidikan terakhir sebagai databidan untuk menentukan
metode yang paling tepat dalam menyampaikan informasi,
tingkat pendidikan ini akan sangat mempengaruhi daya
tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang
diberikana bidan (Sulistyawati, 2010)
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir ibu SMA
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan karna ibu dapat mengerti asuhan
atau penjelasan yang di berikan oleh tenaga kesehatan
4.1.1.3 Keluhan utama
a. Tinjauan teori
Menurut teori keluhan utama pada hiperemesis gravidarum
tingkat I adalah muntah berlangsung terus,nafsu
makanberkurang, berat badan menurun, kulit dehidrasi
tonusnya lemah, nyeri di daerah epigastrium, tekanan darah
turun dan nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak
cekung (Manuaba, 2010).
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan mual muntah lebih dari 13 kali dalam sehari
83
c. Pembahasan
Berdasarkan pengkajian di atas penulis menyimpulkan tidak
terjadi kesenjangan karna keluhan yang dialami ibu tidak
sampai menggangu aktifitas.
4.1.1.4 Pola kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Tinjauan teori
Penelitian lain mengenai pengaruh budaya terhadap
Hyperemesis gravidarum dilakukan juga oleh(Rabinerson,
et. All (2000) dalam runiari (2010) hasil penelitiannya
menemukan bahwa kejadian hiperemsis gravidarum dapat
meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan
dalam intake nutrisi (contohnya pada wanita yang
menjalankan puasa) (Runiari,2010).
2) Tinjauan kasus
Ibu mangatakan selama hamil kurang nafsu makan
karnamual muntah yang dialami oleh ibu, ibu makan tidak
teratur dengan porsi sedikit yaiti ½ porsi nasi, dan
sepotong roti.
3) Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan karna porsi
makan selama hamil hanya sedikit sehingga menimbulkan
rasa mual yang semakin lama semakin berat karna Ny P
tidak merubah pola kebutuhan nutrisinya.
84
4.1.1.5 Pola istirahat
a) Tinjauan teori
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena
itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya
diketahui hambatan yang mungkin muncul jika
didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan
kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang
berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari.
1) Istirahat malam hari
Rata –rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8
jam
2) Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur
siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan
kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk
menjaga kesehatan selama hamil.
b) Tinjauan kasus
Ny.p tidur malam hanya 6-7 jam siang ½ jam
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karena kebutuhan istirahat ibu sudah
terpenuhi.
85
4.1.1.6 Pola psikososial
a. Tinjauanteori
Faktor psikologik memegang peranan yang sangat penting
pada penyakit ini, rumah tangga yang retak kehilangan
pekerjaan,takut akan kehamilan dan persalinan takut
terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat meyebabkan
konflik mental yangdapat memper berat mual dan muntah
sebagai ekpresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi
hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup
(Rukiyah.2010)
b. Tinjauan kasus
Ny.p dapat bersosialisasi dengan baik dengan suami,
keluarga dan memiliki hubungan yang baik dengan
tetangga, namun Ny P takut akan kehamilan dan
persalinan karena kehamilannya saat ini sangat diharapkan
oleh ia dan suaminya.
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karena dengan pola hubungan psikososial
yang baik Ny. P tetap mengalami hyperemesis gravidarum
yang dapat diakibatkan oleh rasa takut dan ketidaktahuan
Ny.P
86
4.1.2Data objektif
4.1.2.1 Pemeriksaan umum
a) Tinjauan teori
Pasien dimasukan dalam kriteria lemah jika ia kurang atau
tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan
orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan
sendiridansalahsatutandagejalahiperemesistingkat I
adalahkeadaanumumlemah.
b) Tinajauan kasusKeadaan umum Ny p lemah
c) Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan
kasus dan tinjauan teori karena keadaan umum Ny. p lemah
dan tanda-tanda dari hiperemesis gravidarum tingkat I adalah
keadaan umum klien dalam kondisi lemah.
1) Kesadaran
a) Tinjauan teori
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat
kesadaran mulai dari keadaan compos mentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam sadar) (Sulistyawati, 2012)
b) Tinjauan kasus
Kesadaran Ny p dalam keadaan stabil karena Ny p
dapat merespon dengan baik tentang apa yang
87
dijelaskan oleh ketenaga kesehatan mengenai
keadaannya saat ini.
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan
tinjauan teori karna dalam hiperemesis gravidarum
tringkat I kesadaran penderita masih dalam keadaan
composmentis atau kesadaran penuh.
2) Tekanan darah
a) Tinjauan teori
Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I
penderita akan mengalami penurunan tekanan darah.
b) Tinjauan kasus
Tekanan darah Ny. P 90/60 mmHg
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karena menurut tinjauan teori tekanan
darah pada klien dengan hiperemesis gravidarum
tingkat I adalah menurunnya tekanan darah, sedangkan
menurut tinjauan kasus tekanan darah Ny p 90/60
mmHg.
3) Nadi
a) Tinjauan teori
Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I akan
terjadi peningkatan nadi hingga 100x/menit
88
b) Tinjauan kasus
Nadi Ny P 94x/menit
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus
dengan tinjauan teori karena menurut teori nadi akan
meningkat hingga 100x/i sedangkan Ny p94x/i itu
disebabkan karena Ny p tidak melakukan aktifitas apa-
apa.
4) Berat badan
a) Tinjauan teori
Pada klien dengan hiperemes gravidarum tingkat 1
nafsu makan berkurang muntah berlangsung terus dan
berat badan akan menurun (Manuaba, 2010)
b) Tinjauan kasus
BB Ny p sebelum hamil :60 Kg
BB Ny p saat hamil :57 Kg
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan
tinjauan teori karena menurut teori klien dengan
hiperemesis gravidarum tingkat I akan terjadi
penurunan berat badan.
89
4.1.2.2 Pemeriksaan fisik
1. Muka
a) Tinjauan teori
1) Mukapucat
Hiperemesis grafidarum adalah mual dan muntah
yang berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu
mengalami hiperemesis gravidarum jika seorang ibu
memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya
sehingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit
kurang diurase kurang dan timbul aseton dalam air
kencing, tubuh sangat lemas, muka pucat.
b) Tinjauan kasus
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu terlihat
lemas dan muka ibu pucat.
c) Pembahasan
Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan
teori dengan tinjauan kasus, hal ini disebabkan karna Ny.
P mengalami hiperemesis tingkat 1.
2. Mata
a) Menurut Teori
Menurut teori hiperemesis tingkat I muntah berlangsung
terus,nafsu makan berkurang,berat badan menurun, nyeri
didaerah epigastrium,tekanan darah turun dan nadi
90
meningkat,lidah kering dan mata tampak cekung
(Manuaba,2010)
b) Tinjauan kasus
Mata Ny p terlihat tampak cekung
c) Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus, karena mata ibu terlihat tampak cekung
sesuai dengan tinjauan teori bahwa salah satu tanda gejala
hiperemesis gravidarum tingkat I adalah mata tampak
cekung.
3) mulut
a) Menurut teori
Hiperemesis tingkat I ditandai dengan muntah berlangsung
terus,nafsu makan berkurang,berat badan
menurun,tekanan darah turun dan nadi meningkat,lidah
kering dan
mata tampak cekung(Manuaba, 2010)
b) Tinjauan kasus
Pada pemeriksaan mulut yang dilakukan pada Ny. P di
dapatkan hasil bibir Ny. P kering
c) Pembahasan
Jadi antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan, bibir Ny. P kering hal ini sesuai
91
dengan tinjauan teori bahwa salah satu tanda gejala
hiperemesis gravidarum tingkat I adalah bibirkering.
4.2 Interpretasi data dasar diagnosa / masalah
4.2.1 Menurut Teori
Tahap ini memungkinkan bidan untuk menganalisis dan menyintesis
data yang telah dikelompokan, yang dicantumkan dibawah pola
kesehatan dan divisi fungsional. Diagnosis kebidanan dirumuskan
berdasarkan respon klien terhadap perubahan-perubahan pada status
kesehatannya. Masalah-masalah yang diidentifikasi dan kemampuan
bidan untuk membantu menemukan penyelesaian masalah.
Diagnosis kebidanan adalah sutau pernyataan yang menjelaskan
respons manusia (status kesehatan atau risiko perubahan pola) dari
individu atau kelompok dimana bidan dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah .
Diagnosis kebidanan pada klien hiperemesis gravidarum tingkat I
a. Kekurangan volume cairan dan elektrolit pada ibu dan janin
berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan melalui muntah
dan tidak adekuatnya intake cairan.
b. Perubahan nutrisi untuk ibu: Kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual dan muntah yang menetap akibat
hiperemesis.
c. Nyeri epigastrium berhubungan dengan muntah yang berulang.
92
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan karena tidak
adekuatnya nutrisi dan peningkatan energi yang dibutuhkan selama
kehamilan.
e. Perubahan membaran mukosa mulut berhubungan dengan dehidrasi.
f. Tidak efektifnya koping individy dalam menerima kehamilan
berhubungan dengan kehamilan yang tidak direncanakan.
g. Kecemasan dan ketakutan efek hiperemesis terhadap kesejahteraan
janin berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien
(Runiari, 2010)
4.2.2 Tinjauan kasus
Dari hasil pengkajian diagnosa Ny P umur 21 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 11 minggudengan hiperemesis gravidarum tingkat 1
4.2.3 Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena dalam data diagnosa ditegakkan sesuai dari data subjektif dan
data objektif.
4.3 Diagnosa potensial
4.3.1 Tinjauan teori
Pada langka ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,
sambil terus mengamati kondisi klien. Bidan dharapkan dapat bersiap-
siap bila diagnosa masalah potensial benar-bener terjdi
(Sulistyawati,2012)
93
4.3.2Tinjauan kasus
Pada Ny. P diagnosa potensial hiperemesis gravidarum
4.3.2 Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat kesenjangan karna Ny. psudah mengalami hiperemesis
gravidarum tingkat 1 dan apabila tidak cepat ditangani dapat memperburuk
keadaan Ny.P dari HEG tingkat 1 menjadi HEG tingkat 11
4.4 Tindakan segera
4.4.1 Tinjauan teori
Dala pelaksanaanya terkadang bidan di harapkan pada beberapa situasi
ysng memerlukan penanganan segera di maana bidan harus segera
melakukan tindakan untuk menyelematkan pasien, namun kadang
jugabereda pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera
sementara menunggu instruksi dokter, atau bahkan mungkin juga
situasipsien yang memerlukankonsultasi dengan timkesehatan lain.
Disini bidan sangat di tuntut kemampuanya untuk dapat selalu
melakukan evaluasi keadaan pasien gar usaha yang di berikan tepat dan
aman (sulistyawati,2012)
4.4.2 Tinjauan kasus
Ny. P mengalami hiperemesis gravidarum tingkat 1 sehingga tindakan
segera yang diberikan kepada Ny.p yaitu konsling tentang pola nutrisi.
4.4.3 Pembahasan
Dalam hal ini maka tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus karna tindakan segera dengan cara pemberian nutrisi
94
4.5 Perencanaan
4.5.1 Tinjauan teori
Pada langkah ini direnanakan asuhan yangmenyeluruh berdasrakan
langkah sebelumnya. Semua rencana yang di buat harus berdasarkan
pertimbangan yang tepat. Meliputi pengetahuan, teori yang up to date,
perawatan berdasarkan bukti (evidece based care), serta di validasikan
dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan
pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien dillibatkan,
karna pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu
rencana asuhan harus disetujui pasien
(sulistyawati,2012)
4.5.2 Tinjauan kasus
Pada kasus Ny. p dilakukan perencanaan sesuai dengan diagnose,
masalah, dan kebutuhan Ny p. yaitu :
Pada tanggal 07 april 2015
a) Beri tahu ibu tentang hasil pemerksaan
b) Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang di alami ibu
c) beritahu pada ibu cara mengatasi mual muntah yang di alaminya
d) Anjurkan ibu untuk terus meminum terapi obat yang diberikan
oleh dokter
e) anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat
f) Anjurkan kepada ibu agar selalu mengosumsi tablet FE yang
diberikan oleh bidan
g) beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1
95
Pada tanggal 11 april 2015
a) Beritahu ibu mengenai kondisinya
b) Kaji ulang pada ibu mengenai pola istirahat
c) kaji ulang cara untuk mengatasi mual muntah yang dialaminya
d) kaji ulang obat yang Dikonsumsi oleh ibu
Pada tanggal 14 april 2015
a) Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya saat ini
b) Evaluasi nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu
c) Evaluasi aktifitas ibu
d) Evaluasi obat yang telah diberian
e) anjurkan ibu untuk memeriksa kehamlanya secara rutin
4.5.3 Pembahasan
Berdasarakan tinjauan teori dan tinjauan kasus di atas peneliti
menyimpulkan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan
tinjauan teori karena perencanaan dilakukan sesuai dengan teori yang
ada.
4.6 Pelaksanaan
4.6.1 Tinjauan teori
Pada langkah in rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di
uraikan pada langkah kelimadilaksanakan secara efsien dan aman.
Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau
anggota keluarga lain. Jka bidan tidak melakukan sendiri ia tetep
memikul tanggung jawab atas terlaksananyaseluruh perencanaan
(Sulistyawati,2012)
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini
Kti rukmaini

More Related Content

What's hot (17)

Kti ika
Kti ikaKti ika
Kti ika
 
Karya tulis ilmiah wa hara
Karya tulis  ilmiah wa haraKarya tulis  ilmiah wa hara
Karya tulis ilmiah wa hara
 
Kti kadek juwita malasari
Kti kadek juwita malasariKti kadek juwita malasari
Kti kadek juwita malasari
 
Kti Ruli Desta
Kti Ruli DestaKti Ruli Desta
Kti Ruli Desta
 
Kti ayu safitri
Kti ayu safitriKti ayu safitri
Kti ayu safitri
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti armayani
Kti armayaniKti armayani
Kti armayani
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
Kti tati lindasari
Kti tati lindasariKti tati lindasari
Kti tati lindasari
 
Kti warini
Kti wariniKti warini
Kti warini
 
Kti ayu wandira
Kti ayu wandiraKti ayu wandira
Kti ayu wandira
 
Kti rukmaini
Kti rukmainiKti rukmaini
Kti rukmaini
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti eka wahyuni
Kti eka wahyuniKti eka wahyuni
Kti eka wahyuni
 
Kti wayan seli novela
Kti wayan seli novelaKti wayan seli novela
Kti wayan seli novela
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sariKti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sari
 

Similar to Kti rukmaini (20)

Kti geta anggawa
Kti  geta anggawaKti  geta anggawa
Kti geta anggawa
 
Kti nurul amalia
Kti nurul amaliaKti nurul amalia
Kti nurul amalia
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti tri wahyuni
Kti tri wahyuniKti tri wahyuni
Kti tri wahyuni
 
Kti efta mayasari
Kti efta mayasariKti efta mayasari
Kti efta mayasari
 
Kti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sariKti dewi purnama sari
Kti dewi purnama sari
 
Kti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandariKti arinda risky wulandari
Kti arinda risky wulandari
 
Kti ayu safitri
Kti ayu safitriKti ayu safitri
Kti ayu safitri
 
Kti popy
Kti popyKti popy
Kti popy
 
Kti irma yulistiani
Kti irma yulistianiKti irma yulistiani
Kti irma yulistiani
 
Kti irma yulistiani
Kti irma yulistianiKti irma yulistiani
Kti irma yulistiani
 
Kti dinita yulis nurinayati
Kti dinita yulis nurinayatiKti dinita yulis nurinayati
Kti dinita yulis nurinayati
 
Kti habibah
Kti habibahKti habibah
Kti habibah
 
Kti mera putri
Kti mera putriKti mera putri
Kti mera putri
 
Kti suci nala
Kti suci nalaKti suci nala
Kti suci nala
 
Kti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayantiKti anissa dwi jayanti
Kti anissa dwi jayanti
 
Kti nova rianti
Kti nova riantiKti nova rianti
Kti nova rianti
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 

More from Karya Tulis Ilmiah (9)

Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti ruli desta
Kti ruli destaKti ruli desta
Kti ruli desta
 
Kti ruli desta
Kti ruli destaKti ruli desta
Kti ruli desta
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 

Kti rukmaini

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P UMUR 21 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIPUSKESMAS KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Disusun oleh: RUKMAINI 201207052 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 I
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P UMUR 21 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIPUSKESMAS KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan Disusun oleh: RUKMAINI 201207052 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 ii
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Di terima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada: Hari : Selasa Tanggal : 07 Juli 2015 Penguji I Penguji II Zendry Julistya, S.Kep.,M.Kes Oktaria Safitri, S.ST NIK : 2015501065 NIK : 2015021055 Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dr. Wazni Adila, MPH NIK : 201041008
  • 4. 4 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. P UMUR 21TAHUNG1P0A0 USIA KEHAMILAN 11 MINGGU DENGANHIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 1 DIPUSKESMAS KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Rukmaini, Zendri Julistia, S.Kep,M.Kes, Oktaria Safitri, S.ST INTISARI KTI ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum. Menurut dataMenurut WHO tahun 2012 sekitar 800 perempuan meninggal akibat kejadian kematian ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49.5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (Dinkes 2011) dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah pedesaan dan di antara masyarakat miskin. Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan terkait diseluruh dunia setiap hari. Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan (observasi) wawancara dengan teknik auto anamnesis, pengkajian fisik, studi pustaka dan dokumentar, hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu asuhan kebidanan pada Ny.p dilakukan selama 8 hari dengan menggunakan pendekatan 7 langkah varney dari pengkajian sampai evaluasi. Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus ibu hamil yaitu Ny. P dengan kebutuhan mengurangi mual dan muntah yang dirasakan ibu dan mengatur susunan menu yang baik untuk ibu sehingga nutrisi ibu dapat terpenuhi dan mual muntah dapat dapat tertangani. Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 Kepustakaan : 14 Refrensi ( 2005-2015) Jumlah halaman : 105 halaman iv
  • 5. 5 CURRICULUM VITAE Nama : Rukmaini NIM : 201207052 Tempat/Tanggal lahir : Tanjung Beringgin, 16 Agustus 1994 Alamat : Tanjung Beringgin, Muara Rupit, Sumatera Selatan Institusi : Akademi Kebidanan Adila Angkatan : Tujuh/VII (2012/2013) Biografi : 1. SD Negeri 1 Tanjung Beringgin lulus tahun 2006 2. SMP Alikhlas Lubuk Linggau lulus tahun 2009 3. SMA Alikhlas Lubuk Linggau lulus tahun 2012 4. Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung tahun 2015 v
  • 6. 6 MOTTO  Sukses tidak pernah mengejar kesempurnaan karna sukses itu menurut apa yang anda pikirkan karna sempurna buat anda belum tenttu untuk orang lain begitu juga sebaliknya.  Sesuatu yang benar-benar indah itu biasanya diawali Dengan sesuatu yang benar-benar pedih. By:Rukmaini vi
  • 7. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini untuk : 1. ALLAH SWT Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan, kekuatan sampai saat ini.. 2. Terimakasih untuk kedua orang tua dan doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia mendampingi saat kulemah tak berdaya Terimakasih untuk semuanya... 3. Serta semua mahasiswa Adila khususnya Tingkat tiga terkhusus lagi untuk teman mensuport saya,dan tulis kecil ku ini.. 4. Almamaterku tercinta tempat penulis menuntut ilmu selama tiga tahun. Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna. PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan, kekuatan sampai saat ini.. Terimakasih untuk kedua orang tua dan keluarga yang selalu memanjatkan doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia mendampingi saat kulemah tak berdaya Terimakasih untuk semuanya... Serta semua mahasiswa Adila khususnya Tingkat tiga Angkatan VII dan terkhusus lagi untuk teman-teman kamar Anyelir terima kasih sudah mensuport saya,dan selalu mendukung keberhasilan untuk penulis Almamaterku tercinta Akademi kebidanan ADILA Bandar lampung sebagai is menuntut ilmu selama tiga tahun. Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna. Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis vii 7 Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini Yang selalu memberikan cahaya hidup kepadaku, dengan kesehatan, keluarga yang selalu memanjatkan doa dalam setiap sujudnya untuk ku, menyemangati ku, selalu setia Angkatan VII dan terima kasih sudah selalu mendukung keberhasilan untuk penulisan karya Bandar lampung sebagai Untuk tujuan yang harus dicapai, untuk impian yang akan dikejar, untuk Bandar Lampung, Juni 2015
  • 8. 8 KATA PENGANTAR Puji syukur Atas kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkanrahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikanKaryaTulisIlmiahini yang berjudul“Asuhan Kebidanan Terhadap Ibu Hamil Pada Ny. P G1P0A0 Umur 21 Tahun Hamil 11 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 di Puskesmas kota karang Bandar Lampung Tahun 2015.” Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yaitu: 1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku Direktur Kebidanan Adila Bandar Lampung 2. Ibu Silvia Anggraini, S.ST. M.Kes dan Ibu Nova Utari, S.ST selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah 3. Puskesmas kota karang Bandar Lampung selaku tempat penulis mengambil studi kasus 4. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Penulis menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang besifat membangun guna perbaikan berikutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis viii
  • 9. 9 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL................................................................................i HALAMAN JUDUL...................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................iii INTI SARI...................................................................................................iv CURICULUM VITAE................................................................................v MOTTO………...........................................................................................vi PERSEMBAHAN .......................................................................................vii KATA PENGANTAR.................................................................................viii DAFTAR ISI...............................................................................................ix DAFTAR TABEL .......................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xii DAFTAR GAMBAR...................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................4 1.4 Ruang Lingkup........................................................................... 6 1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................6 1.6 Metode dan Teknik Memperoleh Data.........................................7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis .................................................................10 2.2 Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan .......................................38 2.3 Teori Landasan HukumKebidanan..............................................59 BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian...................................................................................63 3.2 Matriks........................................................................................73 ix
  • 10. 10 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dasar............................................................82 4.2 Interpretasi Data Dasar ............................................................... 92 4.3 Diagnosa Potensial ..................................................................... 93 4.4 Tindakan Segera......................................................................... 94 4.5 Perencanaan................................................................................ 95 4.6 Pelaksanaan................................................................................ 96 4.7 Evaluasi...................................................................................... 100 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 103 5.2 Saran .......................................................................................... 104 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
  • 11. 11 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 TFU menurut penambahan pertiga jari.........................................15 Tabel 2.2 komponen pertumbuhan berat badan selama hamil.......................21 Tabel 2.3 Ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasi.................26 Tabel 3.1 Matriks..................... ...............................................................................78 xi
  • 12. 12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat izin penelitian Lampiran 2 : Jadwal Penelitian Lampiran 3 : SAP Lampiran 4 : Leaflet Lampiran 5 : Dokumentasi Lampiran 6 : Lembar Konsul xii
  • 13. 13 DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Menimbang Berat Badan 2. Gambar 2. Mengukur Tekanan Darah 3. Gambar 3. Pengecekan HB 4. Gambar 4. Pemberian Konsling Nutrisi Ibu Hamil xii
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO tahun 2012 sekitar 800 perempuan meninggal akibat kejadian kematian ibu maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar 49.5%, kematian waktu hamil 26%, pada waktu nifas 24% (dinkes 2011) dari seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Kematian ibu lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah pedesaan dan di antara masyarakat miskin. Kematian ibu adalah sangat tinggi. Sekitar 800 perempuan meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan terkait diseluruh dunia setiap hari. Pada tahun 2010, 287 000 perempuan meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan. (WHO, 2012) Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan,dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015 ( SDKI 2015).
  • 15. 2 Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2013. AKI Lampung mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB mencapai 30 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs 2015 adalah AKI 102 Per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 23 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan Ditjen Bina Gizi dan KIA, kemenkes RI, 2014 cakupan K1 dan K4 yang secara umum mengalami kenaikan tersebut menunjukan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tanaga kesehatan. Cakupan K1 selalau mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2013 dimana angkanya mengalami penurunan dari 96,84% pada tahun 2012 menjadi 95,25% pada tahun 2013. Hal ini sedikit berbeda dengan cakupan K4 yang pernah mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 80,26% pada tahun 2007 menjadi 86,04% pada 2008,namun setelah itu mengalami penurunan menjadi 84,54% ditahun berikutnya, kemudian setelah terus mengalami kenaikan, cakupan K4 kembali menuurun pada 2013 menjadi 86,85% dari 90,18% pada tahun sebelumnya. (Depkes 2013) Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi dari kehamilan yang biasanya dijumpai pada trimester pertama. Kasus ringan sekalipun namun bisa berdampak pada perkembangan janin. Apalagi disertai asupan oral yang sangat tidak adekuat, gejala dehidrasi berat dan ketosis bisa timbul, hal ini menyebabkan pasien harus dirawat inap
  • 16. 3 dan dilakukan tatalaksana rehidrasi melalui cairan infus yang mengandung glukosa. Pada kasus yang sangat jarang dimana pasien malnutrisi yang berkepanjangan, maka pemberian dukungan nutrisi parenteral pun terpaksa dipertimbangkan dan salah satu penyebabnya adalah hiperemesis gravidarum. Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini di sebabkan oleh faktor toksis juga tidak ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, di sebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolisme akibat hamil serta resistensi yang menurun dan pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik alergi, faktor psikologik, molahidatidosa, faktor adaptasi dan hormon (Rukiyah, 2010). Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti, dahulu penyakit ini dikeompokan kedalam penyakit toksemia gravidarum karna diduga adanya semacam racun yang berasal dari janin atau kehamilan (Runiari,2010)
  • 17. 4 Hasil prasurvey pada tanggal 07 april di Puskesmas Kota Karang terdapat 3 ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum dan 5 diantaranya mengalami emesis gravidarum. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka ditentukan perumusan masalah dari studi kasus ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil terhadap Ny.P dengan Hiperemesis Gravidarum di Pusksmas kota karang Bandar Lampung Tahun 2015. 1.3 Tujuan Penelitian A. Tujuan umum. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan kepada Ny.P umur 21tahun G1P1A0 usia kehamilan 11 Minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung sesuai dengan standar yang berlaku dan dengan pendekatan menejmen kebidanan tahun 2015. B. Tujuan khusus. 1. Dapat melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015. 2. Dapat melaksanakan interpretasi data untuk menentukan diagnosa masalah dan kebutuhan ibu hamil terhadap Ny P umur 21 tahun
  • 18. 5 G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015. 3. Dapat mengantisipasi masalah potensial Ny. P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015 4. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny P dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015. 5. Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015 6. Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015. 7. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny. P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung tahun 2015 .
  • 19. 6 1.4 Ruang Lingkup A. Objek peneliti Ny.p umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan Hiperemesis gravidarum B. Lokasi penelitian Puskesmas kota karang Bandar Lampung. C. Waktu Penelitian Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam kasus ini dilaksanakan pada tanggal 07 – 14 April 2015. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian studi kasus ini diharapkan bermanfaat bagi : 1.5.1 Institusi Pendidikan Hasil penelitsian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan mahasiswi kebidanan Adila Bandar Lampunng sehingga menjadikan sumber ilmu bagi pembaca. 1.5.2 Lahan praktek Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan menejemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.
  • 20. 7 1.5.3 Bagi masyarakat Dapat meningkatkan pengetahun masyarakat tentang hiperemesis gravidarum dan bagaimana penanganannya sehingga resiko terjadinya hiperemesis gravidarum dapat berkurang. 1.5.4 Bagi penulis Penulis dapat mempraktekan ilmu yang didapat sewaktu kuliah dan memberikan asuhan kebidanan terhadap ibu dengan hiperemesis gravidarum tingkat I. 1.6 Metode penelitian dan Teknik Memperoleh Data 1.6.1 Metode Penelitian Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode penulisan. Dimana metode penulisan yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,s pengolahan atau analisis data, membuat kesimpulan, dan laporan (Notoatmodjo, 2005)
  • 21. 8 1.6.2 Teknik Memperoleh Data 1.6.2.1 Data Primer a. Wawancara Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana penelitian mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face ). (Notoatmodjo, 2005) Wawancara dilakukan dengan cara : Auto anamnesa Wawancara yang langsung dilakukan kepada pasien langsung. ( sulistyawati,2011 ) b. Observasi Adalah Pengamat benar-benar mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sasaran pengamatan (observee). Dengan kata lain, pengamat ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas dalam kontak sosial yang tengah diselidiki. (Notoatmodjo, 2005) c. pengkajian Fisik Adalah suatu pengkajian yang dapat dipandang sebagai bagian tahap pengkajian pada proses keperawatan atau
  • 22. 9 tahap pengkajian atau pemeriksaan klinis dari sistem pelayanan terintegrasi, yang prinsipnya mengggunakan cara-cara yang sama dengan pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi, dan auskultasi (Prihardjo, 2006) 1.6.2.2 Data Sekunder a. Studi Pustaka Adalah metode pengumpulan data yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian. Dari buku-buku, laporan-laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal,dan sebagainya kita dapat memperoleh informasi yang berupa konsep yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli agar mempunyai dasar yang kuat dalam melaksanakan penelitiannya. (Notoatmodjo, 2005) b. Studi Dokumentasi Adalah semua bentuk dokumen baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan, statistic, catatan-catatan di dalam kartu klinik (Notoatmodjo, 2005)
  • 23. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Medis 2.1.1.Kehamilan 2.1.1.1Pengertian kehamilan Menurut Obstetri Ginekologi internasional, kehamilan di definisikan sebagai penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan di lanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo,2008) Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu)dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu)(Rukiah dkk, 2009) 2.1.1.2 Proses terjadinya kehamilan a) Konsepsi konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika terpengaruhi beberapa kriteria yaitu sebagai berikut: 1) Sengsgama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat. 10
  • 24. 11 2) Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi. 3) Tidak ada barrir atau hambatan yang mencegah sperma mencapai, melakukan penetrasi dan sampai akhirnya membuhi ovum. b) Fertlisasi Merupakan kelanjutan dari proses konsepsi, yaitu sperma bertemu dengan ovum, terjadinya penyatuan sperma dan ovum sampai dengan terjdi perubahan fisik dan kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan. Gamabaran proses darikonsepsi sampai dengan fertilisasiadalah sebagai berikut: 1) Sperma memasuki vagina Sperma diejakulasikan di forniks vagina saat koitus, menuju ke ampula tuba sebagai tempat fertilisasi. 2) Proses kapasitasi Sperma mengalami perubahan biokimiawi agar lebih kuat untuk mencapai ampula tuba. 3) Reaksi akromosom Sperma mengadakan pengeluaran cairan hyaluronidase dan tripsin agar bisa menembus lapisan oositp atau ovum. 4) Sperma memasuki zona pellusida dan corona radiata
  • 25. 12 Zat yang di keluarkan melalui reaksi akromosom kan mengencerkan corona radiata dn zona pellusida 5) Reaksi granula kortikal Grandula kortikal merupakan sel-sel grannulose yang berada di sekitar oosityang akan menutup setelah stu bulan sperma masuk ke dalam oosit, sehinggamencegah sperma yang lain untuk masuk. 6) Fertilisasi a. Kepala sperma membesar dan inti sel sperma membentuk pronukleus pria. b. Inti sel ovum membentuk prnukleus wanita c. Kedua pronukleus berfusi Dalam proses ini akhirnya kedua pronukleus bertemu dan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria. c) Implantasi (Nidasi) Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula di selubungi di sebut dengan trofoblas, yang mampu menghancurkan atau mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam fase sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung nutrisi untuk buah kehamilan.
  • 26. 13 2.1.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan Dan Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan a. Tanda pasti kehamilan 1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ). 2)Terasa gerakan janin 3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, adanya gambaran embrio. 4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin (> 16 minggu) b. Tanda dugaan hamil 1)Rahim membesar 2) Tanda hegar yaitu perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri. 3) Tanda chadwick yaitu perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan 4) Tanda piskacek yaitu merupakan pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut. 5) Braktons hicks yaitu bila uterus di rangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi. 6) Teraba ballotement yaitu jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan
  • 27. 14 di salah satu sisi, maka akan terasa pantulan di sisi yang lain. 7)Tes urine kehamilan ( tes HCG) positif Tes urine di laksanakan minimal satu minggu setelah terjadi pembuahan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar hormo gonadotropin dalam urine, kadar ini yang melebih ambang normal mengidentifikasikan bahwa wanita menalami kehamilan c.Tanda tidak pasti kehamilan 1)Amenoreatau tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid) 2) Nausea 3) pusing 4) miksi atau sering buang air kecil 5) obstipasi 6) hiperpigmentasi ( striae, cloesma, linea nigra) 7) varises. 8) payudara menegang 9) perubahan perasaan 10) beret badan bertambah
  • 28. 15 2.1.1.4 Perubahan Anatomi Dan Fisiologi Ibu Hamil a. System Reproduksi 1. Uterus Ukuran pada kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc.Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhamn janin.Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagenya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.Jika penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini. Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU) 12 3 jari diatas simpisis 16 Pertengahan pusat – simpisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus 40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus. Sumber : Prwihardjo dalam sulistyawati,2012
  • 29. 16 2. Serviks uteri Serviks uteri menjadi lunak, kondisi ini yang dengan tanda goodell. Kalenjar endoserviks membesar dan banyak mengeluarkan caira mukus, oleh karna pertambahan da pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livi, dan ini yang di sebut dengan tanda chadwick 3. Posisi rahim dalam kehamilan Pada permulaan kehamilan dalam posisi antefleksi dan retrofleksi,pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelviks setelah itu mulai memasuki rongga perut yang pembesarannya dapat mencapai batas hati,pada ibu hamil rahim biasanya mobile lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri 4. Ovarium Ovulasi berhenti namunmasih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih esterogen dan progesteron 5. Vulva dan vagina Oleh karena pengaruh esterogen terjadi hipervaskularisasi pada vulva dan vagina sehingga pada bagian tersebut terjadi berwarna merah dan kebiruan tanda ini disebut dengan chadwick ( Sulistyawati,2012)
  • 30. 17 b. Payudara Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat teraba nodul-nodul akibat hipertrofi kalenjar alvioli, bayangan vena-vena membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Apabila di peras akan keluar air susu ( kolestrum) bewarna kuning. Perkembangan payudara ini terjadi karna pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen, progesteron dan somatomtropin. a.Fungsi hormon yang mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI antara lain: 1. Estrogen a) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak makin besar. c) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air, dan garam menyebebkan rasa sakit pada payudara. 2. progesteron a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi b) Menambah sel asinus 3. Somatomatropin a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin
  • 31. 18 b) Penimbunan lemak sekitar alviolus payudara b. Perubahan payudara pada ibu hamil 1. Payudara menjadi lebih besar 2. Areola payudara makin hitam karna hiperpigmentasi 3. Glandula mentgomery makin tampak menonjol di permukaan areola mamae. 4. Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu akan keluar cairan putih jernih ( kolestrum) yang berasal dari kalenjar asinus yang mulai bereaksi 5. Pengeluaran ASI belum terjadi karna prolaktin ini akan ditekan oleh PLH (prolaktine inhibiting hormone) 6. Setelah persalinan dengan di lahirnya plasenta maka pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomatropin terhadap hipotalamus hilang sehingga prolaktin dapat di keluarkan dan laktasi terjadi (Vivian nanny,2011) c. Sistim Intagumen Terdapat garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai kebagian atas tengah tubuh diiduksi hormon timbul. Pada primigravida garis mulai terlihat pada bulan ketiga terus memanjang seiring dengan meningginya fundus. Pada multigravida keseluruhan garis sering kali muncul sebelum bulan ketiga (Umi hani,2010)
  • 32. 19 d. Sistem Gastrointestinal Rahim yang semakin membesarakanmenekan rectum dan usus bagian bawah,sehingga terjadi seembelit atau konstipasi.Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone e. Sistem urinaria Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30- 50% atau lebih),yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar) dalam keadaan normal, aktivitas meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri, keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan karena itu wanita hamil sering ingin merasa berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung
  • 33. 20 f.Sistempernafasan Ruang abdomen yang membesar oleh karna meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karna memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan dirinya, lingkar dada pada wanita hamil agak membesar lapisan saluran pernafasan menerima lebih bnyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kngesti), kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyubatan parsial akibat kongesti ini, tekanana dan kualitas suara wanita hamil agak berbeda g. perubahan berat badan. Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebihdari kg/bulan.Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan 1) 4 kg pada kehamilan trimester I 2) 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
  • 34. 21 3) Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil. Tabel 2.2 Komponen Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Jaringan ekstrauterine 1 Janin 3- 3,8 Cairan amnion 1 Plasenta 1-1,1 Payudara 0,5 – 2 Tambahan darah 2 – 2,5 Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5 Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5 Total 11,5 – 16 2.1.1.5 Kebutuhan fisik ibu hamil a. Kebutuhan ibu hamil akan oksigen Kebutuhan ibu hamil akan oksigenselama kehamilan meningkat sebagai respon tubuh terhadap akselerasi terhadap metabolisme rate perlu untuk menambah masa jaringan pada payudara,hasil konsepsi dan masa uterus. b. Kebutuhan energi Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat meneyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca perslinan, sedangkan
  • 35. 22 kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan, pre eklamsi, janin terlalu besar. c. Kebetuhan personal higyen Selama kehamilan PH pada vagina ibu menjadi asam,akibatnya vagina mudah terkena infeksi,stimulus esterogen menyebabkan adanya flour albous(keputihan). Peningkatan faskularisasi mengakibatkan wanita hamil mudah berkeringat,uterus yang mebesar menekan kandung kemih sehingga wanita hamil sering ingin berkemih,mandi teratur mencegah iritasi vagina tehnik pencucian dari depan kebelakang labih baik. d. Kebutuhan ibu hamil akan seksual Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan servik velvis dapat mengakibatkan meningkatnya sensitifitas seksualKetakutan ibuakanjaninnya akan mengakibatkan menurunnya pola seksual. e. Perawatan payudara Payudara merupakan aset yang penting sebagai persiapan penyambutan kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan payudar adalah sebagai berikut.Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan
  • 36. 23 busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara,gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara,Hindari membersihkan puting dengan sabun karena akan menyebabkan iritasi, bersihkan puting dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat. f. Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. 1) Istirahat malam hari Rata –rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam 2) Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil 2.1.1.6 Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang
  • 37. 24 ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya: a.chloasma atau perubahan warna areola mamae yang terjadi pada trimester dua, dan cara mengatasinya hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan. b. edema dependen yang terjadi pada trimester dua dan tiga, dan cara mengatasinya hindari posisi berbaring terlentang, hindari posisi berbaring untuk waktu yang lama, jika perlu seringlah melatih kaki untuk ditekuk ketika berdiri atau duduk. c. sering buang air kecil sering terjadi pada trimester satu dan tiga dan cara mengatasinya kosongkan kandung kemih saat terasa ada dorongan untuk berkemih, perbanyak minum pada siang hari dan batasi minum minuman dengan bahan diuretik seperti kopi, teh, cola, dan kafein. d. gusi berdarah, cara mengatasinya berkumur dengan air hangat dan menjaga kesehatan gigi dan gusi secara teratur. e. rasa mual dan muntah terjadinya antara minggu ke 5-12 bisa terjadi lebih awal antara 2-3 minggu setelah HPHT, cara mengatasinya hindari bau atau faktor penyebabnya, makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dipagi hari, dan makan sedikit tapi sering.
  • 38. 25 f. sakit punggung atas dan bawah terjadi pada trimester dua dan tiga, cara mengatasing belatihlah dengan cara mengangkat panggul, hindari ketidaknyamanan karna pekerjaan dengan sepatu hak tinggi, mengangkat beban yang berat dan keletihan, serta gunakan kasur yang tidak terlalu empuk untuk tidur ( Sulistyawati, 2012) 2.1.1.6 Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil 2.1.1.7.1 Kehamilan muda ( TM 1 dan 2 ) a. Perdarahan pervaginam Pada awal kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan yang sangat menyakitkan. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola, atau kehamilan ektopik (Ummi hani,2010) b. Hipertensi gravidarum Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkangangguan aktifitas sehari-hari dan bahkan dapat membahayakan kehidupan (Sulistyawati,2012) c. Nyeri abdomen yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal dan tidak normal. Nyeri
  • 39. 26 abdomen yang mungkin menunjuka masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang ketika beristirahat 2.1.1.7.2 Kehamilan lanjut ( TM 3) a. Perdarahan pervaginam Perdarahan pada kehamla setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran.Perdarahan pada akir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai rasa nyeri.prdarahan seperti ini bisa berarti plasenta previ tau obrupsi plasenta (Ummi hani,2012) b. Sakit kepala hebat Sakit kepala hebat terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat, kadangkadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang, sakit kepala yang hebat dalam kehamilanadalah gejala dari pre-eklamsi
  • 40. 27 (Sulistyawati,2012) c. Pandangan kabur Karna pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman visual ibu dapat berubah. Perubahana yang kecil adalah hal yang normal misalnya visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam keselamatan jwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang dan berbintik-bintik, perubahan visual disertai dngan sakit kepala yang hebat, perubahan visual yang mendadak mungkin merupakan suatu tanda pre-eklamsi. d. Bengkak pada muka atau tangan Hampir seluruh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya uncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakanya lebih tinggi. Bengkak menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hlang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain (Ummi hani,2010) e. Gerakan janin tidak terasa Kesejahteraan janin dapat diketahui dari keaktifan gerakanya minimal 10 kali dalam 24 jam jika kurang
  • 41. 28 dri itu maka waspada akan adanya gangguan janin dalam rahim (Sulistyawati,2012) 2.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan a. Memantau kemajuan persalinan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin. b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta social ibu dan bayi. c. Meningkatkan mutu pelayanan dimulai pengenalan dini factor resiko pada semua ibu hamil. d. Mempersiapkan kehamilan,dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi,dengan trauma seminimal mungkin. e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif berjalan normal. f. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal 2.1.3 Standar Asuhan Kehamilan a. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal : 1) Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) 2) kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu) 3) Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40 minggu)
  • 42. 29 b. Pelayanan standar Sesuai dengan kebijakan departemen kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil aaah tujuh bentuk yag di singkat dengan 7 T, antara lain adalah sebagai berikut: 1) Timbang berat badan 2) Ukur tekanan darah 3) Ukur tinggi fundus uteri 4) Pemberian imunisasi TT lengkap 5) Pemberian tablet besi(Fe) minimal 90 tablet selam kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya 6) Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS) 7) Temu wicara dalam rangka persiapa rujukan (Sulistyawati,2012) 2.1.4 Hiperemesisgravidarum dalam kehamilan 2.1.4.1 Pengertian Hiperemesis gravidarum adalahmual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil,seorang ibu mengalami hiperemesis gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya sehingga berat badan ibu sangat turun,turgor kulit kurang diurase kurang dan timbul aseton dalam air kencing, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis, aktifitas sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menurun(Rukiyah,2010)
  • 43. 30 Hiperemesis gravidaruma adalah gejala yang wajar dan paling sering kedapatan pada trimester I,mual biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul disetiap malam atau bahkan setiap hari.gejala-gejala ini terjadi kurang lebih 6 minggu setlah hari pertama haid terahir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Prawihardjo,2008) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahka dapat membahayakan kehidupan ( Sulistyawati,2012) 2.1.4.2 Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti, dahulu penyakit ini dikelompokan kedalam penyakit toksemia gravidarum karna diduga adanya semacam racun yang berasal dari janin atau kehamilan (Runiari,2010) Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah telah ditemukan oleh beberapa sebagai berikut: a) Faktor predisposisi Yang sering ditemukan adalah primigravida,molahidatidosa dan kehamilan ganda.Menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karna pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebih b) Masuknya vili khariolis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang
  • 44. 31 menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik (Rukiyah,2010) c) Alergi Pada kehamilan, ketka diduga terjadi invasi jaringan vili korialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum (Manuaba,2010) d) Faktor fsikologik Memegang peranan yang sangat penting pada penyakit ini, rumah angga yang retak kehilangan pekerjaan,takut akan kehamilan dan persalinan takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat meyebabkan konflik mental yang dapat memper berat mual dan muntah sebagai ekpresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup e) Faktor adaptasi dan hormonal pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperpigmentasi gravidarum dapat dimasukan dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil muda dengan anemia,wanita primi gravida atau overdiastansi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum(Rukiyah.2010)
  • 45. 32 f) Selainfaktor fsikologik faktor budaya juga dapat menjadi pemicu terjadinya hiperemesis gravidarudalam Runiari (2010) menyatakan bahwa faktor budaya yang merupakan hal penting adalah berkaitan dengan pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi, penelitian lain mengenai pengaruh budaya terhadap hiperemesis gravidarum adalah hiperemesis gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan dalam inteke nutrisi(contohnya pada wanita yang menjalani puasa). 2.1.4.3 Diagnosis Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak sukar,dengan menetukan kehamilan,muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan sehari-hari dan dehidrasimuntah yang terus menerus sampai pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manifestasi klinisnya.oleh karena itu hiperemesis grafidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapatkan pengobatan yang adekuat.Kemungkinan penyakit lain yang menyertai hamil harus difikirkan dan berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati dan penyakit ginjal.Pemeriksaan laboratorium dapat mebedakan ketiga kemungkinan penyakit yang disertai penyakit (Manuaba;2010)
  • 46. 33 2.1.4.4 Patofisiologi Patofisiologi hiperemesis gravidarum masih belum jelas namun peningkatan kadar progesteron, estrogen dan HCG dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon progesteron menyebabka otot polos pada sistem gastrointisial mengalami relaksasisehingga mortilitas lambung menurun dan pengosongan lambung melambat, hal ini diperberat dengan adanya penyebab lain berkaitan dengan faktor psikologis, spritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari,2010) 2.1.4.5 Tandadan gejala Hiperemesis gravidarum berdasarkan berat ringannya di bedakan atas 3 tingkatan, yaitu: a) Tingkat I Ringan di tandai dengan muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu erasa leme, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri episgastrium, nadi menngkat sekitar 100 per menit, tekanan dara sistolik menuru,turgor kulit engurang, lidah mengering dan mata cekung( Rukiyah,2010) b) Tingkat II Penderta tampak lebih lemah, gejala dehidrasi makin tampak mata cekung, turgor kulit makin kurang, lidah kring dan kotor, tekanan darah menurun, nadi meningkat, berat badan
  • 47. 34 makn menurun, mata ikterik, gangguan kesadaran manjadi apatis, nafas berbau dan samnolen. c) Tingkat III Muntahberkurang keadaan umum wanita hamil makin menurunTekanan darah menurun,nadi meningkat dan suhu naikkeadaan dehidrasi makin jelas,gangguan faal hati terjadi dengan manisfestasi ikhterus,gangguan kesadaran dalam bentuk somnolen sampai koma,komplikasi susunan saraf pusat(ensopalopatiwernicke)perubahan arah bola mata,gambar tanpak ganda sampai perubahan mental (Manuaba, 2010) 2.1.4.6 Diet Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang berlemak dan goring-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah, sebaiknya di beri jarak dalam pemberian makan danminum. Diet pada hiperemesis bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup. Diet hiperemesis gravidarum memiliki beberapa syarat, diantaranya adalah karbohidrat tinggi, makanan di berikan dalam bentuk kering, pemberian cairan di sesuaikan dengan
  • 48. 35 keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari, makanan mudah di cerna, tidak merangsang saluran pencernaan dan di berikan sering dalam porsi kecil, bila makan pagi dan sulit di terima, pemberian di optimalkan pada makan malam dan selingan malam, makanan secara berangsur di tingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien. Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum yaitu; a) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak di berikan bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang akan zat-zat gizi kecuali vitamin C karena itu hanya di berikan selam beberapa hari. b) Diet hiperemesis II di berikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara berangsur mulai di berikanbahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Pemberian minum tidak di berikan bersamaan dengan makanan. Makanan ini rendah dalam semua zat-zt gizi kecuali vitamin A dan D. c) Diet hiperemesis III di berikan pada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh di berikan bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
  • 49. 36 d) Makanan yang di anjurkan untukdiet hiperemesis I, II, dan III adalah roti panggang, biscuit, crakers, buah segar dan saribuah, minuman botol ringan, sirup, kaldu tak berlemak, teh hangat. Sedangkan makanan yang tidak di anjurkan adalah makanan yang pada umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu tajam. Bahan makanan yang mengandung alcohol, kopi dan makanan yang mengandung zat pengawet, pewarna, dan penyedap rasa juga tidak di anjurkan. Diet pada ibu yang mengalamihiperemesis terkadang melihat kondisi si ibu dan tingkatan hiperemesisnya, konsep saat ini di anjurkan pada ibu adalah makanlah apa yang ibu suka, bukan makan sedikit-sedikit tapi sering juga jangan di paksakan ibu memakan apa yang saat ini membuat mual karena diet tersebut tidak akan berhasil malah akan memperparah kondisinya. e) Komplikasi Dampak yang di timbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan kekurangan nutrisi dan cairan sehinga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumoni aspirasi, robekan mukosa pada hubungan gastroesofagi yang menyebabkan peredaran ruptur esofagus, kerusakan hepar
  • 50. 37 dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darh janin berkurang.Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan tidak berdampak terlalu serius, tetapi jika sepanjang kehamilan si ibu menderita hiperemessi gravidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami BBLR, IUGR, Prematur hingga terjadi abortus (Rukiyah.2010) 2.3 TeoriManajemen Kebidanan Menurut Varney 2.3.1 Langkah dalam manajemen kebidanan menurut Varney 2.3.1.1 Pengertian Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan.Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebgaai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan, dalam rangkaian tahap- tahap yang logis untuk pengambiln suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.
  • 51. 38 Manajemen kebidanan diadaptasi dari sebuah konsep yang dikembangkan oleh Helen Varney dalam buku Varney’s Midwifery, edisi ketiga tahun 1997, menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang berturut secara sistematis dan siklik (Soepardan, 2008) 1) Pengkajian Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: a. Auto anamnesa Adalah anamnesa yang di lakukan kepada pasien langsung. Jadi data yang di peroleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya (Sulistyawati,2012) Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting sebagai berikut:
  • 52. 39 Data subjektif 1) Biodata a) Nama Untuk mengetahui nama klien berguna untuk mempelancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab (Walyani, 2015) b) Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang dan mentalnya belum siap sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi prdarahan (Ambarwati, 2008) c) Agama Untuk mengetahui nama klien berguna untuk mempelancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab d) Suku/bangsa Ras, etnis dan keturunan harus diidentifasikan dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan mengidentifikasikan wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom
  • 53. 40 dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu (Walyani,2015) e) Pendidikan Pendidikan terakhir sebagai databidan untuk menentukan metode yang paling tepat dalam menyampaikan informasi, tingkat pendidikan ini akan sangat mempengaruhi daya tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang diberikana bidan. f) Pekerjaan data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola sosialisasi dan data pendukung dalam menentukan pola komunikasi yang akan dipilih salama asuhan g) Alamat selain sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien, data ini juga memberikan gmbaran mengeni jarak ddan waktu yang ditempuh pasien menuju lokasi 2) Riwayat pasien a) Keluhan utama Keluhan ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
  • 54. 41 b) Riwayat kebidanan Data ini penting diketahui oleh tenaga kesehatan sebagai data acuan jika pasien mengalami penyulit. c) Menstruasi Dataini memang secara tidak langsung berhubungan, namun dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus diperoleh dari riwayat menstruasi antar lain sebagai berikut : (1)Menarche Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita Indonesia pada umumnya mengalami menarche sekitar 12 sampai 16 tahun ( Sulistyawati,2012) (2)Siklus Siklus menstruasi adalah jarak anatar menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari (Ummi hani,2010) (3)Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan.Kadang kita aksan
  • 55. 42 kesulitan untuk mendapatkan data yang valid.Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit. Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dalam beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari (Sulistyawati,2012) (4)Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjuk pada diagnosis tetentu( Ummi hani,2012) (5)Gangguan kesehatan alat reproduksi Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut ini: (a)Keputihan (b)Infeksi (c)Gatal karena jamur (d)Tumor
  • 56. 43 3) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu (1)Riwayat kehamilan sekarang a) Riwayat kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning)akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes mellitus (DM), hipertensi/hipotensi, ginjal,danhepatitis b) Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan c) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Kita bisa menggali dari pasien tentang makanan yang
  • 57. 44 disukai dan yang tidak disukai, seberapa banyak dan sering ia mengonsumsinya, sehingga jika kita peroleh data yang tidak sesuai dengan standar pemenuhan, maka kita dapat memberikan klarifikasi dalam pemberian pendidikan kesehatan mengenai gizi ibu hamil Beberapa hal yang perlu kita tanyakan adalah : 1) Menu Kita dapat menanyakan pada pasien tentang apa saja yang ia makan dalam sehari nasi, sayur, lauk, buah, makanan selingan dan lain- lain. 2) Frekuensi Data ini member petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu 3) Jumlah per hari Data ini memberikan volume atau seberapa banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali makan 4) Pantangan Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantangan justru pada
  • 58. 45 makanan yang sangat mendukung pemulihan fisiknya, misalnya daging, ikan atau telur d) Pola minum Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya.Apalagi dalam masa kehamilan asupan cairan yang cukup sangat dibutuhkan. Hal-hal yang perlu ditanyakan : 1) Frekuensi Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kaliia minum dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan berapa gelas 2) Jumlah per hari Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari 3) Jenis minuman Kadang pasien mengonsumsi minuman yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya e) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang
  • 59. 46 mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. 1) Istirahat malam hari Rata –rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam 2) Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting unuk menjaga kesehatan selama hamil f) Aktifitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang biasa dilakukan pasien dirumah. Jika kegiatan pasien terlalu berat sampai dikhawatirkan dapat menimbulakn penyulit masa hamil, maka kita dapat memberikan peringatan sedini mungkin kepada pasien untuk membatasi dulu aktifitasnya sampai ia sehat dan pulih kembali. Aktifitas yang terlalu
  • 60. 47 berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan premature. g) Personal hygiene Data ini perlu kita kaji karena bagaimanapun juga hal ini akan memengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan yang kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya, maka bidan harus dapat memberikan bimbingan mengenai cara perawatan kebersihan diri dan bayinya sedini mungkin. Beberapa kebiasaan yang dilakukan dalam perawatan kebersihan diri diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Mandi Kita dapat menanyakan pada pasien berapa kali ia mandi dalam sehari dan kapan waktunya jam berapa pagi dan sore 2) Keramas Pada beberapa wanita ada yang kurang peduli dengan kebersihan rambutnya karena mereka beranggapan keramas tidak begitu berpengaruh terhadap kesehatan. Jika kita menemukan pasien yang seperti ini maka kita harus memberikan pengertian kepadanya
  • 61. 48 bahwa keramas harus selalu dilakukan ketika rambut kotor karena bagian kepala yang kotormerupakan sumber infeksi 3) Ganti baju dan celana dalam Ganti baju minimal sekali dalam sehari, sedangkan celana dalam minimal dua kali.Namun jika sewaktu- waktu baju dan celana dalam sudah kotor, sebaiknya diganti tanpa harus menunggu waktu untuk ganti berikutnya. 4) Kebersihan kuku Kuku ibu hamil harus selalu dalam keadaan pendek dan bersih.Kuku ini selain sebagai tempat yang mudah untuk bersarangnya kuman sumber infeksi, juga dapat menyebabkan trauma pada kulit bayi jika terlalu panjang. Kita dapat menanyakan pada pasien setiap berapa hari ia memotong kukunya, atau apakah ia selalu memanjangkan kukunya supaya terlihat menarik h) Aktifitas seksual Walaupun ini dalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data
  • 62. 49 dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus keluhan dalam aktifitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun ia tidak tahu kemana harus berkonsultasi. Dengan teknik yang senyaman mungkin bagi pasien. Hal- hal yang ditanyakan: 1) Frekuensi Kita tanyakan berapa kali melakuakn hubungan seksual dalam seminggu 2) Gangguan Kita tanyakan apakah pasien mengalami gangguan ketika melakukan hubungan seksual maisalnya nyeri saat berhubungan, adanya ketidakpuasan dengan suami, kekurangan keinginan untk melakukan hubungan dan lain sebagainya i) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk kenyamanan psikologis ibu. Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima perannya
  • 63. 50 j) Respon ibu terhadap kelahiran bayinya Dalam mengkaji data ini kita dapat menanyakan langsung kepada pasien mengenaib agaimana perasaannya terhadap kehamilan ini k) Respon ayah terhadap kehamilan ini Untuk mengetahui bagaimana respon ayah terhadap kehamilan ini kita dapat menanyakan langsung pada suami pasien atau pasien itu sendiri. Data mengenai respon ayah ini sanagat penting karena dapat kita jadikan sebagai salah satu acuan mengenai bagaimana pola kita dalam memberikan asuhan kepada pasien dan bayinya l) Adat istiadat setempat yang berkaitan dengan masa hamil Untuk mendapatkan data ini bidan sangat perlu melakukan pendekatan terhadap keluarga pasien, terutama orang tua. Hal ini penting yang biasanya mereka anut berkaitan dengan masa hamil adalah menu makan untuk ibu hamil, misalnya ibu hamil pantang makanan yang berasal dari daging, ikan telur, dan
  • 64. 51 gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. Adat ini akan sangat merugikan pasien dan janin karena hal tesebut justru akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan kesehatannya akan terhambat ( Sulisyawati,2012) 2). Data Objektif Setelah data subjektif kita dapatkan, untuk melengkapi data kita dalam menegakan diagnosis, maka kita harus melakukan pengkajian data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Langkah-langkah pemeriksaanya sebagai berikut : a. Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan criteria sebagai berikut : 1) Baik Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik paien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
  • 65. 52 2) Lemah Pasien dimasukan dalam criteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri. b. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan pasien tidak dalam sadar (Sulistyawati,2012) c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi: 1) Pemeriksaan khusus (inspeksi,palpasi,auskultasi, dan perkusi ) 2) Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan catatan terbaru serta catatan sebelumnya).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada formulir pengumpulan data kehamilan, persalinan, dan masa nifas.Dalam manajemen kolaborasi, bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter, bidan akan
  • 66. 53 melakukan upaya konsultasi. Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah berikutnya sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan benar tidaknya proses interpretasi pada tahap selanjutnya. Oleh karena itu, pendekatan ini harus komprehensif, mencakup data subjektif, data objektif, dan hasil pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi klien yang sebenarnya serta valid.kaji ulang data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat, lengkap dan akurat (Soepardan,2008) 2) Interpretasi Data Dasar Pada langkah ini dilakukan identifiksi terhadap diagnosis, masalah,dan kebutuhan pasien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulka. Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut: Diagnosis kebidanan/ nomenklatur
  • 67. 54 Dalam bagian ini yang disimpulkan oleh bidan antara lain: a. Paritas Paritas adalah riwayat repsoduksi seorang wanita yang berkaitan dengan primigravida (hamil yang pertama kali), dibedakan dengan multigravida (hamil yang kedua atau lebih). Contohcara penulisan paritas dalam interpretasi data adalah sebagai berikut: 1) G1(gravid 1) atau yang pertama kali 2) P0 (Partus nol) berarti belum pernah partus atau melahirkan 3) A0( Abortus) berarti belum pernah mengalami abortus 4) Multigravida. 5) G3 (gravid 3) atau ini adalah kehamilan yang ketiga 6) P1 (Partus1) atau sudah pernah mengalami persalinan satu kali 7) A1(abortus 1) atau sudah pernah mengalimi abortus satu kali 8) Usia kehamilan dalam minggu 9) Keadaan janin 10) Normal atau tidak normal
  • 68. 55 b. Masalah Dalam asuhan kebidanan digunakan istilah “masalah” dan ”diagnosis”. Kedua istilah tersebut dipakai karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis, tetapi tetap perlu dipertimbangkan untuk membuat rencana yang menyeluruh. Masalah sering berhubungan dengan bagaimana wanita itu menngalami kenyataan terhadap diagnosisnya c. Kebutuhan pasien Dalam bagian ini bidan menentukan kebutuhan pasien berdasarkan keadaan dan masalahnya (Sulistyawati, 2012) 3) Identifikasi Diagnos dan masalah Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data- data yang telah dikumpulkan diinterprestasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang dialami wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian (Ummi hani,2012) 4) Tindakan segera Dalam pelaksanaanya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa situasi yang memerlukan penanganan segara
  • 69. 56 dimana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelamatan pasien (Sulistyawati,2012) 5) perencanaan Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini data yang belum lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridenfikiasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang terkait, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien tersebut. Pedoman antisipasi ini mencakup perkiraan tentang hal yang akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah masalah terkait social, ekonomi, kultural, atau psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan dan sudah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan secara efektif. Semua keputusan yang telah disepakati dikembangkan dalam asuhan menyeluruh. Asuhan in harus bersifat rasional dan valid yang didasarkan pada pengetahuan, teori terkini (up to date), dan
  • 70. 57 sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien. Yaitu : 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan 2. Berikan keyakinan bahwa mual muntah adalah hal yang fisiologis 3. Anjurkan ibu untuk tidak langsung bangun di pagi hari 4. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak, berlemak dan pedas, serta berbau mencolok 5. Anjurkan ibu untuk banyak minum air putih 6. Anjurkan ibu istirahat cukup 7. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 8. Dokumentasikan hasil pemeriksaan(Rukiyah,2010) 6) Pelaksanaan Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan yang lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendiri, namun ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya.Dalam situasi ketika bidan berkonsultasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, bidan tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yang menyeluruh tersebut
  • 71. 58 7) Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien dengan mengacu kepada beberapa pertimbangan. Perubahan ari kondisi pasien dan keluarga yang meliputi kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan dan kemampuan pasien mengenai perawatan diri, setiap peningkatan kemandirian pasien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatanya (Sulistyawati,2012) 2.4 Teori Landasan Hukum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 1. Kewenangan normal: a. Pelayanan kesehatan ibu b. Pelayanan kesehatan anak c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana 2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah 3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter. Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:
  • 72. 59 a. Pelayanan kesehatan ibu 1) Ruang lingkup: a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal c) Pelayanan persalinan normal d) Pelayanan ibu nifas normal e) Pelayanan ibu menyusui f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan 2) Kewenangan: a. Episiotomi b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II c. Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas f. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusu dini (IMD) dan promosi air susu ibu (ASI) eksklusif g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum h. Penyuluhan dan konseling i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil j. Pemberian surat keterangan kematian k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin
  • 73. 60 b.Pelayanan kesehatan anak 1) Ruang lingkup: a. Pelayanan bayi baru lahir b. Pelayanan bayi c. Pelayanan anak balita d. Pelayanan anak pra sekolah 2) Kewenangan: a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini (IMD), injeksi vitamin K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk c. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program Pemerintah e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah f. Pemberian konseling dan penyuluhan g. Pemberian surat keterangan kelahiran h. Pemberian surat keterangan kematian c. Pelayanankesehatan reproduksiperempuan dankeluarga berencana, dengan kewenangan: 1. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
  • 74. 61 2. Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi: a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan di bawah supervisi dokter) c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan d. Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak sekolah f. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas g. Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom, dan penyakit lainnya h. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi i. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah (http://www.kesehatanibu.depkes.go.id.)
  • 75. 62 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMILTERHADAP Ny.P UMUR 21 TAHUN G1P0A0USIA KEHAMILAN 11MINGGUDENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT I DI PUSKESMAS KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG 2015 Oleh : Rukmaini Tanggal : 07 April 2015 Pukul : 13.00WIB I. PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. IdentitasPasien Istri Suami Nama : Ny. P Tn. R Umur : 21 Tahun 21Tahun Agama : Islam Islam Suku/bangsa : Lampung/Indonesia Lampung/Indonesia Pendidikan : SMA SD Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat :JlKota Karang Raya Teluk Betung Bandar Lampung 62
  • 76. 63 2. Anamnesa a. Alasan kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilan b. Keluhan Utama : Mual-muntah lebih dari 13 kali perhari c. Riwayat Kebidanan 1) Riwayat Menstruasi Menarche :12tahun Siklus :28hari Volume : 3-4 kali perhariganti pembalut HPHT : 20 Januari 2015 2) Gangguan kesehatan reproduksi Keputihan : Tidakada Infeksi : Tidakada Gatalkarenajamur : Tidakada Tumor : Tidakada 3) Riwayatkehamilan, persalinan, nifasdan KB yang lalu Tabel1.3 Riwayatkehamilan, persalinan, infasdan KB yang lalu Anak ke Kehamilan Penolong Nifas KB Lama Penyulit 1 Hamil ini
  • 77. 64 4) Riwayatkesehatan Trimester I : Pernah dirawat dirumah sakit selama 2 hari selama kehamilan ini Trimester II : - Trimester III : - Riwayat penyakit a) Jantung : Tidakada b) DM : Tidakada c) Ginjal : Tidakada d) Hipertensi : Tidakada e) Hepatitis : Tidakada 5) RiwayatSosial a) Kumpulan keluarga : KeluargaBesar b) Status perkawinan : Syah selama1 tahun c) Sumber dukungan : Keluarga d) Respon ibu terhadap kehamilan ini : Senang e) Respon keluarga terhadap kehamilanini : Senang f) Pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan:Baik g) Adat istiadat setempat yang berkaitan Dengan masa kehamilan :Tidak Ada h) Perencanaan KB : Belum ada
  • 78. 65 6) Pola kehidupan sehari-hari Polamakan a. Menu : Ibu makan hanya nasi (karbohodrat)sedikit Dalam sehari bahkan tidak makan, namun ibu makan septong roti. a) Sebelum hamil Frekuensi : 3 kali perhari Jumlah perhari : 1piring nasi Pantangan : Tidak ada b) Saat hamil Frekuensi : 1 kali perhari Jumlah perhari : ½ pirinnasi / tidak sama sekali Pantangan : Tidak ada Pola minum a)Frekuensi : 8-9 gelas /hari b) Jenis minuman : Es tawar/air mineral 7) Pola eliminasi a) Sebelum hamil BAK : 4-5 kali/hari ; warna : kuning jernih BAB : 1 kali/hari : konsistensi : lembek b) Saat hamil BAK :6-7kali/hari, warna : kuning jernih
  • 79. 66 BAB :1 kali/hari, konsistensi : lembek 8) Pola istirahat a) Sebelum hamil Istirahat malam hari : Tidur malam7-8jam Istirahatsianghari : Tidur siang 2 jam b) Saat hamil Istirahat malam hari : Tidur malam 5-6 jam Istirahat siang hari : Tidur siang ½ jam 9) Aktifitas sehari-hari : Hanya melakukan pekerjaan Rumah yang ringan 10) Personal Hygiene a) Mandi : 1atau 2 kali per hari b) Keramas : 3 kali per minggu c) Ganti baju dan celana dalam : Setiap habis mandi. d) Kebersihan kuku : Bersih e) Aktifitas seksual : Belum pernah melkaukan hubungan seksual selama hamil 11) Pola Psiksosial : ibu dapat bersosialisasi Dengan baik dengan suami Dan keluarga serta memiliki
  • 80. 67 Hubungan yang baik dengan tetangga. A. PEMERIKSAAN UMUM 1. Keadaan umum : Lemah 2. Keadaan emosional : Stabil 3. Kesadaran : Composmentis 4. TTV Tekanan darah : 90/60 mmHg Suhu : 36,80 C Pernapasan : 22x/i Nadi : 94x/i 5. TB : 150 cm 6. BB sebelum hamil : Sebelum hami l6 0kg BBSekarang :57 kg 7. LILA : 25 cm B. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN 1. Pemeriksaan fisik / inpeksi a. Rambut Kebersihan : Bersih Mudahrontok/tidak : Tidak b. Muka Pucat : Ya
  • 81. 68 Cloasma Gravidarum : Tidak ada Oedama :Tidak ada c. Mata :Cekung Simetris : Ya Konjungtiva : pucat Sklera : Putih Kebersihan : Bersih d. Hidung Simetris : Ya Kebersihan : Bersih Polip : Tida ada e. Telinga Simetris : Ya Kebersihan : Bersih Gangguan pendengaran : Tidak ada f. Mulut Bibir :Kering Lidah : Kering Gigi :Bersih,t idak ada caries Gusi : Tidak berdarah dan tidak ada pembengkakan g. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidakada
  • 82. 69 Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada h. Dada Simetris : Ya Payudara simetris : Ya kanan dan kiri Rasa nyeri : Tidakada Benjolan : Tidakada Keadaan putting : Menonjol Hiperpigmentasi : Ada, pada areola mamae Pengeluaran : Tidakada Kebersihan : Bersih Gangguan pernapasan : Tidakada i. Abdomen Bekas luka operasi : Tidakada Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan Striae : Ada Linea : Ada Acites : Tidakada Tumor : Tidakada Benjolan : Tidakada Uterus Leopold :Tidak dilakukan
  • 83. 70 j. Ekstremitas Atas Bentuk : Simetris Odema : Tidak ada Kuku jari : Bersih/lengkap Bentuk : Simetris Bawah Bentuk : Simetris Odema : Tidakada Kuku jari : Bersih/lengkap Varices : Tidak ada Refleks patela : Positif(+) kanan/kiri Gangguankelainan : Tidak ada k. Anogenital Kebersihan : Tidak dikaji Pengeluaranpervaginam : Tidak dikaji Tanda-tandainfeksi vagina : Tidak dikaji Varices : Tidak dikaji Oedema : Tidak dikaji Kelenjar Bartholini : Tidak dikaji
  • 84. 71 C. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan Laboratorium HB : 9,3gr% Protein Urine : Tidakdilakukan Glukosa Urine : Tidakdilakukan
  • 85. 72 Tabel 3.1 Matiks Tgl/jam Pengkajian interpretasi data ( diagnosa masalah,kebutuhan) Dx potensial /masalah potensial Tindakan segera Intervensi Evaluasi Selasa 07-04- 2015 Jam 13:00 wib Ds: -Ibu mengatakan mual dan muntah lebih dari 13 kali setiap hari -Ibu mengatakan merasa lemes dan pusing -Ibu mengatakan pernah dirawat di rumah sakit selama kehamilan ini karna mual dan muntah Do : Keadaan umum: lemah Kesadaran :Stabil Td : 90/60 Nadi : 94x/mnt Suhu : 36,8O C RR : 22x/mnt Kelopak mata :cekung Dx ibu: Ny. P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 Dasar: -ibu mengatakan ini kehamilanya yang pertama dan belum pernah keguguran -ibu mengatakan mentruasi terakhir tanggal 20 januari 2015 - ibu mengatakan mual dan muntah lebih dari 13 kali per hari HEG tingkat II Konsling pola nutrisi 1.Beri tahu ibu tentang hasil pemerksaan 2. Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang di alami ibu 1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu tekanan darah ibu 90/60 mmHg, nadi 94x/menit, suhu 36,8O C, pernafasan 22x/menit. 2. Menjelaskan tentang keluhan yang di alami oleh ibu yaitu mual dan muntah yang ibu rasakan sehingga mengalami penurunan nafsu makan yang menimbulkan rasa lemas dan pusing. Hal yang di rasakan ibu saat ini dalam 1.Ibu megerti dengan keadaanya saat ini 2.Ibu sudah mengerti cara mengatasi masalah yang di alaminya danibu mengatakan akan mengikuti semua saran yang di berikan oleh petugas kesehatan pada
  • 86. 73 Lidah : Kering Bibir :Kering Nafsu makan menurun Masalah: Pusing, tubuh terasa lemas,dan nafsu makan menurun. Kebutuhan: 1.Penjelasan kesehatan tentang keadaan yang dialami ibu yaitu hiperemesis gravidarum 2.penanganan atas keluhan yang dirasakan ibu 3.Anjurkan ibu untuk secara rutin mengonsumsi tablet FE yang diberikan oleh bidan 3.Beritahu pada ibu pola nutrisi mengatasi mual muntah yang di alaminya kehamilan di sebut dengan hiperemesis gravidarum yaitu mual muntah yang berlebih yang mengakibatkan penurunan keadaan umum ibu hal ini di sebabkan karena terjadinya peningkatan hormon, dan sering terjadi pada usia awal kehamilan <20 minggu 3.Memberi tahu ibu cara mengatasi mual dan muntah yang di alaminya yaitu menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering sesuai kemampuan ibu. Makan berupa roti dirinya,dan berharap agar keluhan yang dirasakannya dapat berkurang. 3. Ibu sudah mengerti cara mengatasi masalah yang di alaminya danibu mengatakan akan mengikuti semua saran yang di berikan oleh petugas kesehatan pada dirinya,dan berharap agar keluhan yang
  • 87. 74 panggang atau roti bakar,biscuit seperti roti gabin, minuman botol ringan seperti sirup yang tidak mengandung pemanis buatan, kaldu tak berlemak dan buah- buahan (apel,jeruk dan pepaya), minum bolehdiberikansecarab ersamaan. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering dan biskuit dengan teh hangat. Makan dan minum sebaiknya disajikan hangat, banyak istirahat dan tidur akan mengurangi muntah. dirasakannya dapat berkurang.
  • 88. 75 4. Anjurkan ibu untuk terusmeminum terapiobatyang diberikanoleh dokter 5.Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat 4. Menganjurkan kepada ibu untuk meminum terapi obat yang diberikan oleh dokter berupa obat anti mual dan vitamin yaitu B1 dengan dosis 3x1 yang berfungsi untuk menjaga stamina ibu. Dan B6 dengan dosis 3x1 di minum 30 menit sebelum makan untuk menurunkan keluhan mual muntah yang di alami ibu. 5. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan tidur malam 8 jam, dan tidur sian 1-2 jam serta didukung oleh lingkngan yang aman, nyaman dan tenang agar ibu bisa beristirahat dengan nyaman. 4. Obat telah diberikan kepada ibu dan ibu telah meminumnya tampak dari obat telah berkurang yaitu dari jumlah vitamin telah berkurang sesuai kebutuha ibu 5.Ibu mengerti dan mengetahui penjelasan oleh tenaga kesehatan dan akan menerapkanya.
  • 89. 76 6.Anjurkan kepada ibu agar selalu mengosumsi tablet FE yang diberikan oleh bidan 7. Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1 6.Menganjurkan kepada iu agar selalu mengonsusi tablet FE yan diberikan oleh bidan agar memperbaiki kondisi ibu 7. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamlan tm 1 yaitu abortus, perdarahan pervaginam, kehamlan mola, kehamilan ektoik, dan hiperemesis gravidarum 6. Ibu mengerti dan bersedia utuk mengonsumsi tablet FE secara rutin sesuai yang dianjurkan oleh bidan 7.Ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan TM 1
  • 90. 77 Sabtu 11 April 2015 Jam 13:00 wib Ds: -ibu mengatakan mual di pagi hari masih terasa tapi sedikit berkurang, muntah 7 kali pada perhari -ibu merasa masih lemas, pusing berkurang. Do : K/u: lemah Kes: compos mentis TD: 100/60 N:82x/mnt Suhu: 36,50 C RR: 24x/mnt Lidah kering,nadi berkurang,bibir kering,nafsu normal makan meningkat Mata tidak cekung Dx : Ny. p umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu 4 hari dengan HEG tingkat I. Dasar: - ibu mengatakan ini kehemilanya yang pertama dan belum pernah keguguran -ibu mengatakan Mengatakan menstru asi terakhirtanggal 20 januari 2015 Masalah : Tidak ada Kebutuhan: jelaskan asupan pola nurtisi yang baik untuk mngatasi HEG HEG tingkat II Konsling pola nutrisi 1. Beritahu kondisi ibu saat ini 2. Kaji ulang pada ibu mengenai pola istirahat 1.Memberitahu kondisiibu bahwa kondisi ibu mulai membaik dengan ditandai dengan TD 100/60 mmHg, N:82x/i, R24x/i T:36,5C, dan lidah tidak terlihat kotor,serta nafsu makan ibu mulai meningkat. 2.Mengkaji ulang mengenai pola istirahat ibu karena dengan beristirahat akan memperbaiki kodisi ibu dengan tidur malam hari 7-8 jam dan tidur siang 1-2 jam sehari serta harus didukung oleh lingkungan dan keadaan yang aman dan nyaman agar ibu mendapatkan istirahat yang maksimal 1.Ibu mengerti keadaannya saat ini dan ibu terlihat senang atas perubahan keadaannya 2.Ibu telah menerapkan pola istirahat dengan baik sesuai yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan
  • 91. 78 3. Kaji ulang cara untuk mengatasi mual muntah yang dialaminya 4. Kaji ulang obat yang dikonsumsi oleh ibu 3.Mengkaji ulang cara penanganan HEG yaitu dengan menghindari makanan yang berminyak, berlemak, dan pedas seperti makanan yang digoreng, makanan bersantan karna dapat memperburuk rasa mual. 4.Mengkaji ulang obat yang dikonsumsi oleh ibu berupa obat anti mual dan vitamin yaitu B1 dengan dosis 1x1 yang berfungsi untuk menjaga stamina ibu. Dan B6 dengan dosis 3x1 di minum 30 menit sebelum makan untuk menurunkan keluhan mual muntah yang di alami ibu. 3 .Ibu mengatakan mual yang dirasakan sudah berkurang dan ibu mengikuti semua saran yang diberikan oleh petugas kesehatan pada dirinya. 4.Ibu mengerti dan selalu mengkonsumsi obatnya.
  • 92. 79 Rabu 14-04 2015 Jam 13:00 wib Dx: -ibu mengatakan mualnya sudah berkurang, dan sudah tidak lemas lagi Do:k/u:baik Kesadaran:composmentis Mata: simetris Muka: Bibir: tidak pucat Ttv:td:100/70 mmhg N:80x/i R:22x/i T:36,5 Dx : Ny P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 12 minggu Dasar: -ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran -ibu mengataka menstruasi terakhir tanggal 20 januari 2015 Masalah : Tidak ada Kebutuhan: evaluasi keadaan ibu Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya saat ini 2.Evaluasi nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu 1.Menjelaskan kepada ibu tentng keadaanya saat ini bahwa kondisi ibu sudah membaik dengan hasil pemeriksaa Ttv:td:100/70 mmhg N:80x/i,R:22x/i,T:36,5 Mata Simetris, Muka Simetris dan Tidak Pucat, dan Bibir Lembab. 2.Mengevaluasi nutrisi padaibu 1.Ibu sudah mengerti dan telah mengetahui bahwa keadaanya saat ini sudah membaik. 2.Ibu mengatakan sudah mulai makan enak yaitu 3x perhari dengan sayur bening bayam dan tempe goreng, namun ibu belum bisa makan makanan yang bau menyengat seperti ikan dan telur
  • 93. 80 3.Evaluasi aktifitas ibu 4.Evaluasi obat yang telah diberian 5. Anjurkan ibu untuk memeriksa kehamilanya secara rutin 3.Mengevaluasi aktifitas ibu 4.Mengevaluasi obat yang diberikan pada ibu 5. Menganjurkan kepada ibu untuk secara rutin memeriksa kehamilanya ketenaga kesehatan 3. Ibu mengatakn mulai melakukan aktifitas sehari- hari yaitu menyapu dan merapikan rumah namun secara perlahan-lahan. 4.Obat berkurang sesuai denga kebutuhan ibu. intervensi tetap dilanjutkan dengan mengajurkan ibu meminum obat secara Rutin. 5. Ibu mengerti dan bersedia untuk memeriksa kehamilanya ketenaga kesehatan
  • 94. 81 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan data dasar Pada pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien Ny . p umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum didapatkan hasil sebagai berikut : 4.1.1 Data subjektif 4.1.1.1 Umur a. Menurut teori reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20-35 tahun. kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya, cenderung labil, mentalnya belum matang dan mentalnya belum siap sedangkan pada usia lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi prdarahan (Ambarwati, 2008). b. Menurut tinjauan kasus Umur Ny.p 21 tahun c. Pembahasan Pada kasus di atas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus karna umur Ny. P dalam usia reproduksi yang sehat dan aman
  • 95. 82 4.1.1.2 Pendidikan a. Menurut teori Pendidikan terakhir sebagai databidan untuk menentukan metode yang paling tepat dalam menyampaikan informasi, tingkat pendidikan ini akan sangat mempengaruhi daya tangkap dan tanggap pasien terhadap instruksi yang diberikana bidan (Sulistyawati, 2010) b. Menurut tinjauan kasus Pendidikan terakhir ibu SMA c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan karna ibu dapat mengerti asuhan atau penjelasan yang di berikan oleh tenaga kesehatan 4.1.1.3 Keluhan utama a. Tinjauan teori Menurut teori keluhan utama pada hiperemesis gravidarum tingkat I adalah muntah berlangsung terus,nafsu makanberkurang, berat badan menurun, kulit dehidrasi tonusnya lemah, nyeri di daerah epigastrium, tekanan darah turun dan nadi meningkat, lidah kering dan mata tampak cekung (Manuaba, 2010). b. Menurut tinjauan kasus Ibu mengatakan mual muntah lebih dari 13 kali dalam sehari
  • 96. 83 c. Pembahasan Berdasarkan pengkajian di atas penulis menyimpulkan tidak terjadi kesenjangan karna keluhan yang dialami ibu tidak sampai menggangu aktifitas. 4.1.1.4 Pola kebutuhan sehari-hari a. Nutrisi 1) Tinjauan teori Penelitian lain mengenai pengaruh budaya terhadap Hyperemesis gravidarum dilakukan juga oleh(Rabinerson, et. All (2000) dalam runiari (2010) hasil penelitiannya menemukan bahwa kejadian hiperemsis gravidarum dapat meningkat pada wanita yang mengalami pembatasan dalam intake nutrisi (contohnya pada wanita yang menjalankan puasa) (Runiari,2010). 2) Tinjauan kasus Ibu mangatakan selama hamil kurang nafsu makan karnamual muntah yang dialami oleh ibu, ibu makan tidak teratur dengan porsi sedikit yaiti ½ porsi nasi, dan sepotong roti. 3) Pembahasan Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan karna porsi makan selama hamil hanya sedikit sehingga menimbulkan rasa mual yang semakin lama semakin berat karna Ny P tidak merubah pola kebutuhan nutrisinya.
  • 97. 84 4.1.1.5 Pola istirahat a) Tinjauan teori Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan kebutuhan istirahat. Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ia tidur dimalam dan siang hari. 1) Istirahat malam hari Rata –rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam 2) Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang. Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. b) Tinjauan kasus Ny.p tidur malam hanya 6-7 jam siang ½ jam c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena kebutuhan istirahat ibu sudah terpenuhi.
  • 98. 85 4.1.1.6 Pola psikososial a. Tinjauanteori Faktor psikologik memegang peranan yang sangat penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak kehilangan pekerjaan,takut akan kehamilan dan persalinan takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat meyebabkan konflik mental yangdapat memper berat mual dan muntah sebagai ekpresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup (Rukiyah.2010) b. Tinjauan kasus Ny.p dapat bersosialisasi dengan baik dengan suami, keluarga dan memiliki hubungan yang baik dengan tetangga, namun Ny P takut akan kehamilan dan persalinan karena kehamilannya saat ini sangat diharapkan oleh ia dan suaminya. c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena dengan pola hubungan psikososial yang baik Ny. P tetap mengalami hyperemesis gravidarum yang dapat diakibatkan oleh rasa takut dan ketidaktahuan Ny.P
  • 99. 86 4.1.2Data objektif 4.1.2.1 Pemeriksaan umum a) Tinjauan teori Pasien dimasukan dalam kriteria lemah jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiridansalahsatutandagejalahiperemesistingkat I adalahkeadaanumumlemah. b) Tinajauan kasusKeadaan umum Ny p lemah c) Pembahasan Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karena keadaan umum Ny. p lemah dan tanda-tanda dari hiperemesis gravidarum tingkat I adalah keadaan umum klien dalam kondisi lemah. 1) Kesadaran a) Tinjauan teori Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan compos mentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam sadar) (Sulistyawati, 2012) b) Tinjauan kasus Kesadaran Ny p dalam keadaan stabil karena Ny p dapat merespon dengan baik tentang apa yang
  • 100. 87 dijelaskan oleh ketenaga kesehatan mengenai keadaannya saat ini. c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karna dalam hiperemesis gravidarum tringkat I kesadaran penderita masih dalam keadaan composmentis atau kesadaran penuh. 2) Tekanan darah a) Tinjauan teori Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I penderita akan mengalami penurunan tekanan darah. b) Tinjauan kasus Tekanan darah Ny. P 90/60 mmHg c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena menurut tinjauan teori tekanan darah pada klien dengan hiperemesis gravidarum tingkat I adalah menurunnya tekanan darah, sedangkan menurut tinjauan kasus tekanan darah Ny p 90/60 mmHg. 3) Nadi a) Tinjauan teori Pada penderita hiperemesis gravidarum tingkat I akan terjadi peningkatan nadi hingga 100x/menit
  • 101. 88 b) Tinjauan kasus Nadi Ny P 94x/menit c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori karena menurut teori nadi akan meningkat hingga 100x/i sedangkan Ny p94x/i itu disebabkan karena Ny p tidak melakukan aktifitas apa- apa. 4) Berat badan a) Tinjauan teori Pada klien dengan hiperemes gravidarum tingkat 1 nafsu makan berkurang muntah berlangsung terus dan berat badan akan menurun (Manuaba, 2010) b) Tinjauan kasus BB Ny p sebelum hamil :60 Kg BB Ny p saat hamil :57 Kg c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karena menurut teori klien dengan hiperemesis gravidarum tingkat I akan terjadi penurunan berat badan.
  • 102. 89 4.1.2.2 Pemeriksaan fisik 1. Muka a) Tinjauan teori 1) Mukapucat Hiperemesis grafidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu mengalami hiperemesis gravidarum jika seorang ibu memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya sehingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit kurang diurase kurang dan timbul aseton dalam air kencing, tubuh sangat lemas, muka pucat. b) Tinjauan kasus Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu terlihat lemas dan muka ibu pucat. c) Pembahasan Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus, hal ini disebabkan karna Ny. P mengalami hiperemesis tingkat 1. 2. Mata a) Menurut Teori Menurut teori hiperemesis tingkat I muntah berlangsung terus,nafsu makan berkurang,berat badan menurun, nyeri didaerah epigastrium,tekanan darah turun dan nadi
  • 103. 90 meningkat,lidah kering dan mata tampak cekung (Manuaba,2010) b) Tinjauan kasus Mata Ny p terlihat tampak cekung c) Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, karena mata ibu terlihat tampak cekung sesuai dengan tinjauan teori bahwa salah satu tanda gejala hiperemesis gravidarum tingkat I adalah mata tampak cekung. 3) mulut a) Menurut teori Hiperemesis tingkat I ditandai dengan muntah berlangsung terus,nafsu makan berkurang,berat badan menurun,tekanan darah turun dan nadi meningkat,lidah kering dan mata tampak cekung(Manuaba, 2010) b) Tinjauan kasus Pada pemeriksaan mulut yang dilakukan pada Ny. P di dapatkan hasil bibir Ny. P kering c) Pembahasan Jadi antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan, bibir Ny. P kering hal ini sesuai
  • 104. 91 dengan tinjauan teori bahwa salah satu tanda gejala hiperemesis gravidarum tingkat I adalah bibirkering. 4.2 Interpretasi data dasar diagnosa / masalah 4.2.1 Menurut Teori Tahap ini memungkinkan bidan untuk menganalisis dan menyintesis data yang telah dikelompokan, yang dicantumkan dibawah pola kesehatan dan divisi fungsional. Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan respon klien terhadap perubahan-perubahan pada status kesehatannya. Masalah-masalah yang diidentifikasi dan kemampuan bidan untuk membantu menemukan penyelesaian masalah. Diagnosis kebidanan adalah sutau pernyataan yang menjelaskan respons manusia (status kesehatan atau risiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana bidan dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah . Diagnosis kebidanan pada klien hiperemesis gravidarum tingkat I a. Kekurangan volume cairan dan elektrolit pada ibu dan janin berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan melalui muntah dan tidak adekuatnya intake cairan. b. Perubahan nutrisi untuk ibu: Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah yang menetap akibat hiperemesis. c. Nyeri epigastrium berhubungan dengan muntah yang berulang.
  • 105. 92 d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan karena tidak adekuatnya nutrisi dan peningkatan energi yang dibutuhkan selama kehamilan. e. Perubahan membaran mukosa mulut berhubungan dengan dehidrasi. f. Tidak efektifnya koping individy dalam menerima kehamilan berhubungan dengan kehamilan yang tidak direncanakan. g. Kecemasan dan ketakutan efek hiperemesis terhadap kesejahteraan janin berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien (Runiari, 2010) 4.2.2 Tinjauan kasus Dari hasil pengkajian diagnosa Ny P umur 21 tahun G1P0A0 usia kehamilan 11 minggudengan hiperemesis gravidarum tingkat 1 4.2.3 Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena dalam data diagnosa ditegakkan sesuai dari data subjektif dan data objektif. 4.3 Diagnosa potensial 4.3.1 Tinjauan teori Pada langka ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien. Bidan dharapkan dapat bersiap- siap bila diagnosa masalah potensial benar-bener terjdi (Sulistyawati,2012)
  • 106. 93 4.3.2Tinjauan kasus Pada Ny. P diagnosa potensial hiperemesis gravidarum 4.3.2 Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karna Ny. psudah mengalami hiperemesis gravidarum tingkat 1 dan apabila tidak cepat ditangani dapat memperburuk keadaan Ny.P dari HEG tingkat 1 menjadi HEG tingkat 11 4.4 Tindakan segera 4.4.1 Tinjauan teori Dala pelaksanaanya terkadang bidan di harapkan pada beberapa situasi ysng memerlukan penanganan segera di maana bidan harus segera melakukan tindakan untuk menyelematkan pasien, namun kadang jugabereda pada situasi pasien yang memerlukan tindakan segera sementara menunggu instruksi dokter, atau bahkan mungkin juga situasipsien yang memerlukankonsultasi dengan timkesehatan lain. Disini bidan sangat di tuntut kemampuanya untuk dapat selalu melakukan evaluasi keadaan pasien gar usaha yang di berikan tepat dan aman (sulistyawati,2012) 4.4.2 Tinjauan kasus Ny. P mengalami hiperemesis gravidarum tingkat 1 sehingga tindakan segera yang diberikan kepada Ny.p yaitu konsling tentang pola nutrisi. 4.4.3 Pembahasan Dalam hal ini maka tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karna tindakan segera dengan cara pemberian nutrisi
  • 107. 94 4.5 Perencanaan 4.5.1 Tinjauan teori Pada langkah ini direnanakan asuhan yangmenyeluruh berdasrakan langkah sebelumnya. Semua rencana yang di buat harus berdasarkan pertimbangan yang tepat. Meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti (evidece based care), serta di validasikan dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan tidak diinginkan pasien. Dalam menyusun perencanaan sebaiknya pasien dillibatkan, karna pada akhirnya pengambilan keputusan dalam melaksanakan suatu rencana asuhan harus disetujui pasien (sulistyawati,2012) 4.5.2 Tinjauan kasus Pada kasus Ny. p dilakukan perencanaan sesuai dengan diagnose, masalah, dan kebutuhan Ny p. yaitu : Pada tanggal 07 april 2015 a) Beri tahu ibu tentang hasil pemerksaan b) Jelaskan pada ibu tentang keluhan yang di alami ibu c) beritahu pada ibu cara mengatasi mual muntah yang di alaminya d) Anjurkan ibu untuk terus meminum terapi obat yang diberikan oleh dokter e) anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan istirahat f) Anjurkan kepada ibu agar selalu mengosumsi tablet FE yang diberikan oleh bidan g) beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM 1
  • 108. 95 Pada tanggal 11 april 2015 a) Beritahu ibu mengenai kondisinya b) Kaji ulang pada ibu mengenai pola istirahat c) kaji ulang cara untuk mengatasi mual muntah yang dialaminya d) kaji ulang obat yang Dikonsumsi oleh ibu Pada tanggal 14 april 2015 a) Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya saat ini b) Evaluasi nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu c) Evaluasi aktifitas ibu d) Evaluasi obat yang telah diberian e) anjurkan ibu untuk memeriksa kehamlanya secara rutin 4.5.3 Pembahasan Berdasarakan tinjauan teori dan tinjauan kasus di atas peneliti menyimpulkan tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori karena perencanaan dilakukan sesuai dengan teori yang ada. 4.6 Pelaksanaan 4.6.1 Tinjauan teori Pada langkah in rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di uraikan pada langkah kelimadilaksanakan secara efsien dan aman. Realisasi dari perencanaan dapat dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga lain. Jka bidan tidak melakukan sendiri ia tetep memikul tanggung jawab atas terlaksananyaseluruh perencanaan (Sulistyawati,2012)