SlideShare a Scribd company logo
1 of 139
Download to read offline
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN
TRIMESTER III TERHADAP NY.Y UMUR 22 TAHUNGIP0A0 USIA
KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTYANI
BANDARLAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan ujian akhir
Program pendidikan diploma III kebidanan
OLEH:
YESI TRIYANI SAFITRI
201207065
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2015
i
2
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 09-07-2015
Penguji 1 Penguji II
Silvia Anggraini S.ST.M.Kes Margareta rinjani S.ST
NIK. NIK.
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
Dr. Wazni Adila,M.PH
NIK.2011041008
ii
3
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. Y UMUR 22
TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III DI BPS SULISTYANI
WAY HALIM BANDAR LAMPUNG 2015
Yesi Triyani Safitri
Silvi Anggraini, S.ST.M.Kes,Margareta Rinjani,S.ST
INTISARI
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya ovum
dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh pasangan
suami istri. Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan
segala keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan
dengan normal. Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluh bahwa ia
mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidtaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang
terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Kebanyakan dari keluhan ini
adalah ketidaknyaman yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang
terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Tidak semua wanita hamil
mengalami semua ketidaknyamanan umum ynag muncul selama kehamilan, tetapi
banyak wanita hamil mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Tujuan
umum yaitu memberikan gambaran tentang asuhan kebidanan ibu hamil G1P0A0
usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III. Ruang
lingkup tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di BPS Sulistyani dan
dilakukan dari tanggal 09-17 April 2015. Metode yang digunakan penelitian
adalah Deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian, penulis mampu melakukan asuhan
kebidanan menggunakan 7 langkah varney dan keluhan Ny. Y sudah mulai
berkurang. Saran penelitian ini mengharapakn dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang ketidaknyamanan pada Trimester III dan bagaimana
penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada Trimester III dan
bagaimana penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada kehamilan
Trimester III dapat berkurang.
Kata kunci : Kehamilan, Ketidaknyamanan
Kepustakaan : 15 Referensi
Jumlah : 101 halaman
iii
4
CURRICULLUM VITAE
Nama : Yesi Triyani Safitri
Nim : 201207065
Tempat/Tanggal Lahir : Daya sakti, 09Juli 1993
Alamat : Bandar sakti, RT 03 RW 03 kec. Abung Surakarta
Lampung utara
Institusi : Akademi kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : Ke VII
Biografi : Anak ke tiga dari 3 saudara
Riwayat Pendidikan:
 TK DHARMA WANITA :1998-1999
 SD N1 BANDAR SAKTI :1999 - 2005
 MTs AL-MUHAJIRIN BANDAR SAKTI :2005 - 2008
 SMA PGRI 01 TUMIJAJAR :2008 - 2011
 AKADEMI KEBIDANAN ADILA :2012 Sekarang
iv
5
MOTTO
INTELLIGENCE IS NOT THE MEASUREMENT,BUT
INTELLIGENCE SUPPORT ALL..
KECERDASAN BUKANLAH TOLAK UKUR
KESUKSESAN, TETAPI DENGAN MENJADI CERDAS
KITA BISA MENGGAPAI KESUKSESAN..
By: YESI TRIYANI SAFITRI
v
6
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan karunia dan
nikmat kepada hamba-Nya sehingga arah rintangan dan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini dapat dilalui dengan mudah, sholawat serta salam kepada
rosullah SAW, teriring do’a karya ini kupersembahkan untuk :
 Keluarga tercinta: Ayah dan Ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya
padaku, memberikan dukungan dalam setiap do’anya, menasehatiku dengan
penuh kesabaran, Orangtuaku sosok Ayah yang tegas ALTORI dan Ibuku
yang paling aku sayangi WASILAH yang selalu memberikan dukungan kasih
sayang dan do’a untuk kelancaran dan keberhasilan menjalani kuliahku, serta
kakak-kakakku tersayang ELIA SANTI, S.Pd dan LISA DEVIA SARI,Amd
serta kakak iparku REZA MAHENDRA S.IP yang selalu mendukungku dan
memotivasiku.
 Pembimbing KTI terimakasih yang telah membimbingku dalam pembuatan
KTI,Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya, dan para
dosenku yang selama ini sudah iklas mengajarkan dan mengabdikan jasa dan
ilmunya.
 Buat sahabatku EPIT DESMAWATI terimakasih telah mendukung dan
mensuportku selama ini dan berjuang bersama sampai saat ini.
 Buat teman-teman DELIMA ROOM dan teman-teman Angkatan VII
terimakasih untuk kekompakannya, kebersamaannya selama 3 tahun ini
berjuang bersama, semoga sukses.
 Almamaterku AKBID ADILA Bandar Lampung yang telah mengantarkanku
kegerbang masa depan.
Alhamdulillahirobbil’alamin.
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Ketidaknyamanan Trimester III
Terhadap Ny. Y Umur 22 Tahun GIP0A0 di BPS Sulistyani, S.ST Way
Halim Bandar Lampung Tahun 2015”.
Penulis menyadari karena keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam Karya Tulis
Ilmiah penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akbid Adila Bandar Lampung
2. Ahmad Dahro, S.Sos M.I.P selaku pembimbing I KTI,
3. Elsinta Apriyani, S.ST selaku pembimbing II KTI.
4. BPS Sulistyani, S.ST Way Halim Bandar Lampung Selaku tempat
pengambilan study kasus.
5. Para dosen dan staf tata usaha yang telah membantu sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis
berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Bandar Lampung, 2015
Penulis
vii
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ ii
INTISARI........................................................................................... iii
CURICULUM VITAE....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................ vii
DAFTAR ISI...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 4
1.3 Tujuan ......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan umum……………………………………... 4
1.3.2 Tujuan khusus……………………………………..` 5
1.4 Ruang lingkup ……………… ......................................` 6
1.4.1 Sasaran ......……………………………………….. 6
1.4.2 Tempat ................................................................. 6
1.4.3 Waktu .................................................................. 6
1.5 Manfaat penelitian……………... .................................. 6
1.6 Metodologi dan tehnik memperoleh data ……………... 7
BAB II TINJAUAN TEORI .……………………………………….. 10
2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan.................................. 10
2.2 Teori manajemen menurut varney................................. 36
2.3 Teori landasan hukum …………………………………. 57
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………….. 59
3.1 Pengkajian ...................................................................... 59
3.2 Matriks ........................................................................... 70
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………. 82
4.1 Pengkajian …………………......................................... 82
4.2 Interpretasi Data………………………………………… 94
4.3 Diagnosa potensial……………………………………… 95
4.4 Tindakan segera……………………………………….. 95
4.5 Perencanaan ……………………………………………. 96
4.6 Pelaksanaan …………………………………………….. 98
4.7 Evaluasi ………………………………………………… 99
viii
9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan...................................................................... 100
5.2 Saran ........................................................................... 101
ix
10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari……………………… 17
Tabel 2.2 Komponen penambahan Berat badan ibu hamil selama hamil 23
Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul……....................... 24
Tabel2.4 Pemberian suntikan TT………………………………………. 29
Tabel 2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III …………………………. 33
Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium ……………………………….……. 55
Tabel 3.2 Matriks ...................................................................................... 70
x
11
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin penelitian
2. Leaflet Ketidaknyamanan Trimester III
3. Daftar tilik Senam hamil UK 35 minggu
4. Dokumentasi
5. Lembar konsul
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya
ovum dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh
pasangan suami istri.
Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan segala
keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan
dengan normal.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah (normal) dan
bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi
/abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu
melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi
(Jannah,2012;h.1).
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai
ketidaknyamanan, yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam
keselamatan ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan
tentang berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk
mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan
nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu
1
2
merasa aman dan tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya
(Rukiyah,2009;h.134).
Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.Ibu khawatir bayinya akan lahir
sewaktu-waktu. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali,
merasa dirinya jelek serta gangguan body image. Pada trimester ini ibu
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan Bidan. Ketidaknyaman yang
terjadi pada trimester III meliputi peningkatan frekuensi berkemih/ nokturia,
konstipasi/ sembelit, Edema ,insomnia, nyeri pinggang, keringat berlebih dan
sebagainya. Tidak semua wanita hamil mengalami ketidaknyamanan tersebut,
walaupun ketidaknyamanan tersebut adalah hal fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Pelayanan kesehatan merupakan
bagian utama dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat,
didalamnya termasuk pelayanan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil
dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat
tercapai bila pelayanan yang diberikan bermutu dan berkesinambungan.
Pada Ibu hamil TM III juga mengalami keputihan di sebabkan karena
pengaruh hormone ekstrogen, atau karenakan didiasis, dan ibu juga sering
mengalami konstipasi yang di sebabkan karena progestron dan usus yang
terdesak oleh rahim yang membesar, dan juga biasanya ibu mengalami nyeri
punggung yang di sebabkan karena progesterone dan relaksin (yang
melunakan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya
beban berat yang dibawa dalam rahim (Rukiyah,2009;h.117-121).
3
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah
terbesar di Negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi
factor utama mortalitas wanita muda pada saat puncak produktivitas
(Dewi,2011;h.1).
Menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian maternal dan perinatal
merupakan tujuan dari ANC. Adapun tujuan khususnya adalah memonitor
kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi
yang normal, mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang diperlukan, membina hubungan saling
percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga
secara fisik, emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan
kemungkinan adanya komplikasi (Dewi,2011;h.14).
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang
menjadi perhatianseperti rasa sakit, luka saat melahirkan,kesehatan bayinya,
kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab,bagaimana perubahan
hubungan dengan suami dan ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang
proses persalinan dan kelahiran sejelas-jelasnya agar timbul kepercayaan diri
pada ibu bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik informed
consent, komunikasi yang baik pada ibu, memasuki trimester tiga, wanita
kembali akan merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap
janin(Rukiyah,2009;h.72).
Penanganan ketidaknyaman pada ibu TM III seperti konstipasi yaitu
tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran minum
4
air hangat terutama pada perut kosong, istirahat cukup, buang air besar secara
teratur dan segera setelah ada dorongan. Sering BAK cara penanganannya
yaitu kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum pada
siang hari, hindari minum kopi atau teh sebagai deuresis. Sesak napas cara
penanganannya mendorong postur tubuh yang baik untuk pernfasan
interkostal, posisi berbaring semifowler, istirahat cukup. Kram pada kaki cara
penanganannya kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada
otot-otot kaki, beri kompres hangat pada kaki, konsumsi cukup kalsium.
Berdasarkan data diatas penulis tertari kuntuk mengambil study kasus dengan
judul ”Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22 Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu 1 hari Dengan Ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?”
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22
Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu1 hari Dengan Ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?”
1.3 Tujuan
Peneliti melakukan kajian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuanumum
Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil
GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan
5
Trimester III Di BPS Sulistyani Wai halim Bandar Lampung tahun
2015.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.Y umur 22Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan
pada Trimester III DiBPS SulistiyaniBandar Lampung Tahun 2015.
b. Dapat melakukan interpretasi data untuk menegakkan diagnosa
dengan penatalaksanaan terhadap Ny.Y umur 22 Tahun G1P0A0 usia
kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan pada Trimester
III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung Tahun 2015.
c. Dapat mengantisipasi masalah potensial Ny.Y umur 22 tahun GIP0A0
Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester
III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny.Y
dengan ketidaknyamanan pada Trimester III di BPS Sulistiyani
Bandar Lampung tahun 2015.
e. Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.Y
umur 22 tahun GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar Lampung
tahun 2015.
f. Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.Y Umur 22
tahun G1P0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
6
ketidaknyamanan pada Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar
Lampung tahun 2015.
g. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.Y
Umur 22 tahun GIP0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan Trimester III diBPS Sulistiyani Bandar Lampung
tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini adalah Ny. Y umur 22 tahun GIP0A0
1.4.2 Tempat
Dalam studi kasus ini penulis mengambil kasus di BPS Sulistiyani
Waihalim Bandar Lampung.
1.4.3 Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam studi kasus ini, penulis
melakukan penelitian dimulai dari tanggal 09 April 2015 sampai 17
April 2015.
1.5 Manfaatpenelitian
1.5.1 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
7
1.5.2 Bagi lahan praktek
Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan
manajemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan
ketidaknyamanan pada Trimester III.
1.5.3 Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan
pada Trimester III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko
ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester III dapat berkurang.
1.5.4 Bagi pasien
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada klien
khususnya tentang ketidaknyamanan Trimester III dan dapat menambah
pengalaman mengenai penanganan ibu hamil tentang ketidaknyamanan
Trimester III dan Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu,
sehingga ibu mampu memenuhi kebutuhan dan mengenali komplikasi
saat hamil
1.5.5 Bagi peneliti selanjutnya
Saat mengambil kasus tentang Asuhan Kehamilan sebaiknya peneliti
melakukan observasi agar memastikan judul yang akan diambil nanti
bisa sesuai dan melakukan dokumentasi.
1.6 Metodologidanteknikmemperoleh data
1.6.1 Metode punulisan
Dalam penelitikasus ini penulis menggunakan metode penulisan analis
deskriptif adalah dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
8
deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Sesuai pendapat
Notoatmojo; Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengelola/ analisis data,
membuat kesimpulan dan laporan.
1.6.2Teknik memperoleh data
Untuk memperoleh data,teknik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data primer
a. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara berupa
tanya jawab terhadap Ny. Y untuk mendapatkan informasi
tentang masalah yang sedang dialami oleh Ny. Y. Pada saat
wawancara penilitian mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(terlampir)
Menurut para ahli: Adalah suatu metode yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan
keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang
sasaran peneliti (Notoadmojo,2012; h. 139).
1. Auto anamnesa
Anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi
data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari
sumbernya (Sulistyawati, 2011; h. 220).
9
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami
oleh pasien pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien pasien,
menambah informasi menyangkal data yang diperoleh dari
riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, manilai
perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan
tindakan yang telahdiberikan. Teknik dasar yang perlu
dipahami, diantaranya: inspeksi, palpasi. Perkusi,
danauskultasi (Uliyah, 2011; h. 140).
1.6.2.2 Data sekunder
a. Study pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari
catatan tentang pasien yang ada (Notoadmojo,2005; h.63).
b. Study documenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang di terbitkan
maupun yang tidak diterbitkan,yang ada dibawah tanggung
jawab instansi resmi,misalnya laporan,statistic,catatan-
catatan didalam kartu klinik (Notoadmojo,2005;h.62).
10
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai
dari bertemunya ovum dan sperma hingga menjelang proses
persalinan yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Oleh
karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus
memperhatikan segala keluhan yang dirasakan ibu hamil
dengan mengharapkan semua berjalan dengan normal.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah
(normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal
dapat menjadi patologi/abnormal. Menyadari hal tersebut
dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Jannah,
2012; h. 1). Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan
bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, yang
walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan
ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi
ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan
ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan
11
membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga
ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan
nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan
dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri
dalam menghadapi kehamilannya (Rukiyah, 2009; h. 134).
2.1.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
1. Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan
ibu.
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancamjiwa.
3. Mempersiapkan kelahiran.
4. Memberikan pendidikan.
5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
6. Meningkatkan dan mempertahankan kehamilan untuk kesehatan
fisik, mental, dan sosial ibu juga bayi.
7. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
8. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
12
10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Hani. 2011; h. 6).
2.1.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
1. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal :
a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40minggu)
(Sulistyawati, 2011: h. 4).
2. Standar Asuhan kehamilan
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti
sebagai berikut :
a. Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
motifasi pada ibu, suami, dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini
secara teratur.
b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal
pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal.
13
c. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk pemeriksaanusia kehamilan, serta bila
umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi janin dan untuk
mencari kelainan agar dapat rujuk tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan penanganan
dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan semua
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Standar 7:Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan dapat menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan serta dapat mengenali tanda dan gejala
preeklamsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan
merujuknya.
f. Standar persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami
serta keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan
persalinan yang bersih aman dan nyaman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik (Dewi, 2011; h.
18).
14
Pelayanan Standar
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan,Standar
minimal Pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di
singkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut:
1) Timbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat bardan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Masa Indeks) dimana
metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang
optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang
penting mengetahui BMI wanita hamil.Total pertambahan
berat badan pada kehamilan yang normal11,5 -16 kg. Adapun
tinggi badan menentuka ukuran panggul ibu, ukuran tinggi
badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145
(Prawirohardjo dalam Rukiyah, 2009; h. 6).
2) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang
adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi
tekanan darah sisitolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg
pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi (Rukiyah, 2009; h. 7).
15
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri
Apabila usia kehamilan 24 minggu pengukuran di lakukan
dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu
memakai penukuran mc. Donald yaitu dengan cara mengukur
tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
kemudian di tentukan sesuai rumusnya (Depkes RI dalam
rukiyah, 2009; h. 7).
4) Pemberian Imunisasi TT lengkap
Pemberian imunisasi tetanus teksoid pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan
pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua berikan 4
minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan
perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil (Rukiyah, 2009; h. 7).
5) Pemberian Tablet besi (FE)Minimal 90 tablet selama
kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (FE) adalah
mencegah definsiesi zat besipada ibu hamil, bukan
menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap
zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara
signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi.
Fe di berikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang, di berikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
16
Tablet zat besi tidak diminum bersama teh atau kopi karena
akan menganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia
diberikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk
memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin
untuk mengetahui kadar Hb yang di lakukan 2 kali selama
masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada
saaa usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering atau jika ada
tanda-tanda anemia (Depkes RI dalam Rukiyah, 2009; h. 8).
6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS)
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual
(IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko (IMS)
(PPIBI dalam Rukiyah, 2009; h. 8).
7) Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien (Rukiyah, 2009; h.8).
2.1.1.4 Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25
x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.
17
Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan
endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per
tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini
(Sulistiawati, 2011; h. 59).
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus
40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus.
Sumber : Prawihardjo dalam sulistyawati, 2011; h. 60
b. Serviks
Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang di sebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid, dan ini di sebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati,
2011: h. 61).
c. Rahim (Uterus)
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau seperti buah peer
yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Ukurannya sebesar
telur ayam dan mempunyai rongga. Terletak didalam pelvis
dengan posisi normal anteversi dan antefleksi. Ukuran panjang
18
uterus 7-7,5, lebar 5,25 cm, tebal 2,5 cm. Bagian ini terdiri atas
fundus uteri (1/3 bagian uterus atas), korpus uteri (1/3 bagian
tengah uterus), serviks uteri(1/3 bagian bawah uterus), kornu
uteri (bagian dari uterus yang akan menuju tuba fallopi), istmus
uteri (bagian sempit yang menghubungkan serviks dengan
korpus), dan kavum uteri (rongga uteri). Uterus dilapisi 3
dinding yaitu Endometrium (dinding uterus bagian dalam yang
terbentuk dari lapisan mukosa) Miometrium (dinding uterus
bagian tengah yang terbentuk dari otot yang berkontraksi pada
saat persalinan), Perimetrium (dinding uterus bagian luar yang
terbentuk dari jaringan serosa). Uterus berfungsi untuk
menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami
fertilisasi, memberi makan ovum yang telah dibuahi selama
kehamilan, mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur
dan mengadakan involusi setelah kelahiran bayi
(Hani, 2011; h. 25).
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya placenta pada kira-kira
kehamilan 16 minggu. Kurpus luteum graviditas berdiameter
kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah placenta terbentuk.
Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu
immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi maternal.Relaxin
19
mempunyai pengaruh menengankan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm (Rukiyah, 2009; h. 42).
e. Vulva dan Vagina
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih
merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda
Chadwick (Sulistyawati, 2011; h. 61).
2. Sistem integument
Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi
peningkatan pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas
terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau
hitamdan dapat dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah.
Ketika terjadi pada kulit wajah disebut dengan kloasma. Linea alba
garis putih tipis yang membentang dari simpisis pubis sampai
umbilicus. Linea nigra peningkatan pigmentasi ini akan berkurang
sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. tingginya kadar
hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan
pada kulit abdomen, paha dan payudara bertanggung jawab pada
timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda dan kecoklatan
pada daerah tersebut dan disebut dengan striaegravidarum (Jannah,
2012; h. 100-101).
20
3. Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi. Sembelit
semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesterone (Sulistyawati, 2011; h. 63).
4. Sistem Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada
stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua
dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.Sel-sel
trofoblast menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan
mempertahankan korpus luteum sampai placenta berkembang
penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari
korpus luteum (Rukiyah, 2009; h. 43).
5. Sistem perkemihan
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih),
yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal
berkurang akibat penekanan rahim membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada
21
saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar
terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring
mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah
dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang
selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung
(Sulistyawati, 2011; h. 62-63).
6. Sistem pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena adanya
perubahan lambung dan aliran lambung asam balik asam lambung
ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun
sering terjadi mual muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot
traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus
digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung
dan apa yang di cerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya. Hipersaliva
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang
terjadi (Kuswanti, 2014; h. 84-85).
7. Sistem Kardiovaskuler
Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi jantung mungkin disebabkan
oleh peningkatan volume darah atau curah jantung. Karena
22
diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi
ke depan; Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat
perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali per menit, kemudian
menetap sampai aterm (Hani, 2011; h. 57).
8. Sistem Respirasi
Janin mulai menunjukkan gerak pernapasan sejak usia sekitar 18
minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna
pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu
ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru
adekuat untuk pertahanan hidup ekstrauteri pada akhir trimester
ketiga.
Aliran keluar masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin
bukanlah alirn udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur
saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion
tersebut (Dewi, 2011; h. 77).
9. Perubahan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi
badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT)
dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.
Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, Oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.
Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
23
badannya lebih dari kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan
yang dianjurkan :
a. 4 kg pada kehamilan trimester I
b. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
c. Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
Sumber :Sulistyawati, 2011; h. 68-69.
10. Panggul
Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi
yang lebih dominan dari pada jalan lahir lunak.Janin harus berhasil
menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatife kaku.
1. Anatomi tulang panggul dibentuk oleh tulang-tulang berikut ini
1. Ilium
2. Sakrum
3. Pubis
4. Iskium
5. Koksigis
24
2. Pembagian segmen tulang panggul sejati dan ukuran panggul
dalam. Tulang pangul sejati dibagi atas tiga jenis. Bagian yang
disebut dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP.
1. Pintu Atas Panggul dibatasi oleh tepi atas simfisis, tulang
inominata, dan promontorium.
2. Rongga panggul/panggul tengah, merupaka bidang terluas dan
mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior
simfisis pubis, iskium, sebagian ilium, sacrum dan koksigeum.
3. Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran panggul
dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iskium, spina iskiadika
dan ujung os koksigis
Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul
Ukuran Diameter Keterangan
Distansia spinarum 24-26
cm
Diukur dari 2 sias
Distansia kristarum 28-30
cm
Diukur dari 2 krista iliaka
Konjugata
eksterna/boudeloque
18 cm Diukur dari tepi atas simfisis dan
lumbal ke-5
Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositas
Lingkar panggul >80 cm Dari tepi atas simfisis, trochanter, ke
lumbal 5
d. Pembagian tulang pangul berdasarkan bidang hodge
1. Hodge I : Setinggi PAP ( PAP di batasi oleh promontorium
dan tepi atas simfisis.
2. Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simfisis.
25
3. Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina iskiadika.
4. Hodge IV : Sejajar Hodge I dibatasi oleh ujung os koks.
e. Ciri-ciri panggul normal
1. Promontorium tidak bisa diraba.
2. Os sacrum terbentuk cekung/konkaf.
3. Spina iskiadika tidak runcing atau tumpul.
4. Sudut ramus pubis > 90 derajat.
f.Pembagian panggul berdasarkan tipe
1. Ginekoid (tipe wanita klasik).
2. Android ( mirip panggul pria ).
3. Anthropoid ( mirip panggul kera ).
4. Platipelloid ( panggul pipih ).
(Hani, 2011; h. 30-31).
11. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.Beberapa perubahan
yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut.
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
4. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu.
5. Kalau diperas akan keluar susu jolong (kolostrum) bewarna
kuning (Sulistyawati, 2011; h. 65).
26
2.1.1.5 Kebutuhan fisik ibu hamil
1. Kebetuhan ibu hamil akan oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu
hamil.Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada
ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung.Untuk
mencegah hal tersebut di atas, harus memenuhi kebutuhan oksigen
maka ibu hamil perlu:
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Kurangi atau hentikan rokok
2. Nutrisi dalam kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal
harganya. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300
kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
3. Personal higine
Kebersihan harus di jaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
27
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan
cara di bersihkan dan langsung di keringkan.
4. Pakaian selama hamil
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung
terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika
tetap mempertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam
berpakaian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
berpakaian adalah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut
b. Bahan pakaian usahakan mudah menyerap keringat
c. Memakai bra yang menyokong payudara
d. Memakai sepatu dangan hak yang rendah
e. Pakaian dalam selalu bersih
f. Eliminasi (BAK/BAB)
Konstipasi terjadi karena adanya hormone progesterone yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot
usus.Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Pencegahan dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama jika
keadaan lambung dalam keadaan kosong.
28
Sering BAK merupakan keluhan yang umum dirasakan ibu hamil
trimester I dan III, hal tersebut adalah fisiologis. Ini terjadi karena
pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang, sedangkan pada
trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan
kandung kemih.
5. Seksual
Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan selama tidak ada
riwayat penyakit seperti: sering abortus dan kelahiran premature,
perdarahan pervaginam, koitus harus dilakukan dengan hati-hati
terutama pada minggu terakhir kehamilan, bila ketuban sudah pecah,
koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri.
6. Mobilisasi body mekanik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin.
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah
lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang muncul adalah rasa
pegal di punggung dan kram kaki pada malam hari.
7. Senam hamil
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.Senam
hamil bertujuan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara
optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik
29
berat tubuh. Syarat senam hamil: Telah dilakukan pemeriksaan
kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan, latihan dilakukan
setelah 22 minggu, latihan dilakukan secara teratur dan disiplin,
sebaiknya latihan dirumah sakit atau dklinik bersalin dibawah
instruktur senam hamil.
8. Istirahat/tidur
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil salah satunya beban
berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang
ibu mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat
penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering
diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu
kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman
untuk tidur. Posisi yang dianjurkan miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki
kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk
mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut
bawah sebelah kiri (Kuswanti, 2014; h. 117-123).
9. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang
dapat mencegah penyakit tetanus.
30
2.4 Pemberian suntikan TT
Antigen Interval Lama
perlindungan
% perlindungan
TT1 Pada kunjungan
antenatal pertama
80
TT2 4 minggu dari TT1 3 Tahun 95
TT3 6 bulan dari TT2 5 Tahun 99
TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun 99
TT5 1 Tahun setelah TT4 Seumur hidup
(Sulistiyawati, 2011; h .121).
10.Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalian adalah sebagai
berikut :
a. Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan
b. Anggota keluarga yang di jadikan sebagai pengambil keputusan
jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan.
c. Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya.
d. Surat-surat (misalnya, ASKES, jaminan kesehatan dari tempat
kerja, kartu sehat, dan lain-lain)
e. Pembagian peran ketika di RS (Ibu dan mertua yang menjaga
anak lainnya jika bukan persalinan yang pertama) (Sulistyawati,
2011; h. 122).
11.Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada
pasien dan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala hebat
c. Masalah penglihatan
31
d. Bengkak pada muka dan tangan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Bayi tidak bergerak
(Rukiyah, 2009; h. 125-126).
12. Tanda-tanda persalinan
a. Rasa sakit atau mules di perut dan menjalar ke perut bagian
bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut
sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan
semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat.
Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik.
b. Adanya pengeluaran per vagina berupa secret yang berwarna
merah muda disertai lender.
c. Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban
2.1.1.6 Kebutuhan fisiologis dan ketidaknyamanan TM III
2.4 Ketidaknyamanan TM III
Ketidaknyamanan merupakan suatu proses adaptasi pada
kehamilan yang merupakan hal fisiologis.
Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah
sebagai berikut:
32
a. Trimester 1
1. Sering buang air kecil
Cara mengatasinya: Kosongkan saat ada dorongan untuk
kencing, Perbanyak minum pada siang hari, batasi minum
kopi, teh, soda.
2. Keputihan
Cara mengatasinya: Tingkatkan kebersihan dengan mandi
tiap hari, memakai pakaian dalam dari bahan katun dan
mudah menyerap, tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan buah dan sayur.
3. Mengidam
Cara mengatasinya: Tidak perlu khawatir selama diet
memenuhi kebutuhan, jelaskan tentang bahaya makanan
yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut
kultur, gunakan penghangat untuk otot.
4. Mual muntah
Cara mengatasinya: Hindari bau atau faktor penyebabnya,
makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum
bangun dari tempat tidur di pagi hari, makan sedikit
tapiering, duduk tegak setiap kali selesai makan,hindario
menggosok gigi setelah makan.
33
b. Trimester II
1. Hemoroid
Cara mengatasinya: Hindari konstipasi, makan makanan
berserat dan banyak minum, gunakan kompres es atau air
hangat, dengan perlahan masukkan kembali anus setiap
selesai BAB.
2. Sembelit
Cara mengatasinya: Tingkatkan diet asupan nutrisi,
minum cairan dingin atau hangat, istirahat cukup, senam
hamil, membiasakan buang air besar secara teratur, buang
air besar segera setelah ada dorongan.
3. Nafas sesak
Cara mengatasinya: Dorong agar secara sengaja mengatur
laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal yang
terjadi, merentangkan tangan diatas kepala serta menarik
nafas panjang, mendorong postur tubuh yang baik,
melakukan pernafasan intercostal (Kuswanti, 2014; h.
128-132).
c. Trimester III
Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan trimester
III yaitu sebagai berikut:
34
2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III
1. Sistem Neurologi dan Muskuluskeletal
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Penurunan kalsium
dan alkalosis terjadi akibat
perubahan pada sistem
pernafasan, tekanan uterus
pada saraf, keletihan dan
sirkulasi yang buruk pada
tungkai
Kram terutama pada
kaki
Kurangi konsumsi fosfor tinggi
supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki
Beri kompres hangat pada kaki
Konsumsi cukup kalsium
Istirahat cukup
Perubahan titik pusat gaya
berat akibat uterus yang
bertambah besar dan berat
wanita mengambil sikap yang
dapat menekan saraf ulnar,
median, dan skiatik terjadi
hiperventilasi
Kesemutan KIE tentang penyebab:
Posisikan postur tubuh dengan benar.
Berbaring dan merebahkan diri.
Terjadi hipertensi postural
yang berhubungan dengan
perubahan hemodinamis,
hipoglikemia, penumpukan
darah dibagian tungkai sehinga
mengurangi arah balik vena
dan mengurangi curah jantung
Syncope Pusing sampai
pingsan
Bangun perlahan-lahan dari tempat tidur.
Hindari berdiri terlalu lama.
Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan
berdesak-desakan.
Hindari berbaring dalam posisi supine.
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf. Struktur
ligamentum dan otot tulang
belakang bagian tengah tengah
dan bawah mendapat tekanan
berat. Perubahan ini dan
perubahan lainnya sering kali
menimbulkan rasa tidak
nyaman pada muskuluskeletal.
Terjadi relaksasi ringan dan
peningkatan mobilitas sendi
pangul normal selama masa
hamil, pemisahan simfisis
pubis, dan ketidakstabilan
sendi sakroiliaka yang besar
dapat menimbulkan nyeri dan
kesultan berjalan.
Hiperlordosis Nyeri pinggang dan
pungung bagian
bawah
Gunakan mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang yang jatuh,
misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki
dan letakkan satu kaki sedikit didepan
Hindari sepatu hak tinggi,hindari pekerjaan
dengan beban berat
Gunakan bantal waktu tidur untuk
meluruskan punggung
Gunakan kasur yang keras untuk tidur
Senam hamil
Masase daerah pinggang dan punggung
2. Toraks dan Diafragma
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Dengan semakin membesarnya
uterus, maka akan mengalami
desakan pada diagfragma
sehingga akan mengalami
kenaikan 4 cm; terjadi
pelebaran sudut toraks dari 68
sampai103 deraja;peningkatan
progesteron menyebabkan
Sesak nafas KIE tentang penyebab fisiologis
Bantu cara untuk mengatur pernafasan
Mendorong postur tubuh yang baik untuk
pernafasan interkostal
Posisi berbaring semifowler
Istirahat teratur
Latihan pernafasan dan senam hamil
35
peningkatan pusat saraf untuk
konsumsi oksigen
3. Sistem Perkemihan
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakn akibat
kompresi pada kandung kemih.
Pada trimester kedua, kandung
kemih tertarik skeatas dan
keluar dari panggul sejati
kearah abdomen.uretra
memanjang sampai 7,5 cm
karena
kandung kemih bergeser
kearah atas. Kongesti panggul
pada masa hamil ditunjukan
oleh hiperemia kandung kemih
dan uretra. Peningkatan
vaskularisai ini membuat
mukosa kandung kemih mudah
luka dan berdarah. Tonus
kandung kemih dapat
menurun. Hal ini
memungkinkan distensi
kandung kemih mencapai 1500
ml. Pada saat yang sama,
pembesaran uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan
rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya terisi
sedikit urine.
Sering buang air
kecil (BAK)
dan nokturia
Sering BAK KIE tentang sebab sering BAK
Kosongkan kandung kemih ketika ada
dorongan
Perbanyak minum pada waktu siang hari
Jangan kurangi minum pada malam hari
kecuali mengganggu tidur dan mengalami
kelelahan
Hindari minum kopi atau teh sebagai
diuresis
Berbaring miring kiri saat tidur untuk
meningkatkan diuresis
Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
4. Sistem Pernafasan
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Relaksasi pada usus halus
sehingga penyerapan makanan
menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada
usus besar sehingga
penyerapan air menjadi lebih
lama
Konstipasi Konstipasi Tingkatkan intake cairan dan serat dalam
diet, misalnya buah, sayuran, minum air
hangat terutama ketika perut kosong.
Istirahat cukup
Senam hamil
Buang air besar secara teratur dan segera
setelah ada dorongan
Hindari minyak mineral, lubricant,
perangsang, saline, hiperosmosis, dan castor
oil.
5. Sistem Reproduksi
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Terjadi hipervaskularisasi dan
perlunakan pada serviks
peningkatan hormon estrogen
Keputihan Tingkatan kebersihan dengan mandi tiap
hari.
Pakaian dalam mengunakan bahan katun
36
dan progesteron.
Peningkatan lendir serviks
yang disebut operkulum.
Kerapuhan meningkat sehinga
mudah berdarah saat
melakukan senggama.
yang memiliki daya serap tinggi, jangan
gunakan nilon.
Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina
kebelakang.
Selalu keringkan vulva setelah BAB atau
BAK.
Ganti celana dalam setiap kali basah.
Hindari semprotan air.
(Hani, 2011; h. 52-67).
2.1.1.7 Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III
1. Memberikan penjelasan bahwa yang di rasakan ibu adalah hal
yang normal.
2. Menenangkan ibu
3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan sebelumnya.
4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk
membantu melahirkannya.
5. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
6. Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat
berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu
akan mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi
kehidupan keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga .Karena
konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang
berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya
seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan
hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus
37
beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasikan
berdasarkan hubungan masing-masing.
7. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia
mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum
dan tidak mengancam kesehatan jiwa, tetapi dapat saja
menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga
kesehatan harus mendengarkan ibu membicarakan tentang
berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk
mengatasinya sehingga ia dapat menikmati kehamilan dengan
aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan
dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak
sendiri dalam mengadapi kehamilannya.
8. Persiapan menjadi orang tua
Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi
lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu,
ayah dan keluarga.Bagi pasangan yang baru pertama kali
mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak
berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi
pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan
menjadi orang tua.
38
9. Persiapan sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung
akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
usia 2-3 tahun (Kuswanti, 2014; h. 135-137).
2.2 TEORI MANAJEMEN MENURUT VARNEY
2.2.1 Pengertian
Menejemen kebidanan adalah suatu metode atau bentuk
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
menggambarkan alur pola berpikir dan bertindak bidan dalam
pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah
(Hani,2011; h. 85).
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang
utuh dan menyeluruh dari bidan kepada kliennya, yang merupakan
suatu proses menejemen kebidanan yang di selanggarakan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan dan
langkah – langkah yang di susun secara sistematis untuk
mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat
(Rukiyah, 2009; h. 180).
39
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan varney
I. Pengkajian data
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
a. Anamnesa
Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung.Jadi data yang diperoleh adalah data primer,
karena langsung dari sumbernya.
2. Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien
untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada
keadaan daruratketika pasien tidak memungkinkan lagi
untuk memberikan data yang akurat
(Sulistyawati, 2011 ; h. 166).
40
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri
dari beberapa kelompok penting sebagai berikut:
1) Identitas pasien
a) Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil
dengan nama panggilan sehingga hubungana antara
pasien dan bidan menjadi lebih akrab.
b) Usia/tanggal lahir
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan
umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
komplikasi (Ambarwati, 2010; h.131).
c) Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental
dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan
pada saat kehamilan dan persalinan
d) Suku
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan.
41
e) Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan
dalam kualitas perawatan kehamilan. Peguasaan
pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat
pendidikan seseorang (Jannah, 2012; h. 143).
f) Pekerjaan
Pekerjaan seorang ibu akan menggambarkan aktifitas dan
tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan.
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila
di perlukan .
2) Riwayat pasien
a. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan
alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan
(Sulistyawati, 2011, h; 167).
Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III ,
keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki,
sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung.
3) Riwayat kebidanan
a. Menstruasi
Data ini secara langsung berhubungan dengan masa
kehamilan, dari data yang kita peroleh kita akan
42
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh
dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut :
Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi
b. Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan
hari.Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
c. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi
yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk
mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya
kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali
mengganti pembalut dalam sehari.
d. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan
ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit
kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh
pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu
43
(Sulistyawati, 2011 h.166-167).
e. HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang
sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan
melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena
apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus
normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. Jadi
beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai
berikut :
1) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil
2) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau masih
keluar darah haidnya
3) Berapa lama menstruasinya
4) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit
maka kemungkinan sudah terjadi nidasi).
5) HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru
mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan
lama seperti menstruasi yang seperti biasa
(Hani, 2011 h.79).
4) Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi
44
pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang
berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain
yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika
didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya
kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa
kehamilan.
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah
pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut keputihan,
infeksi, gatal karena jamur tumor (Sulistyawati, 2011; h.
168).
5) Riwayat obstetric
Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui
masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam
kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan
(malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk
persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi), dalam
nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan
lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan
kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus,
status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi,
jika meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini sangat
mempengaruhi prognosis persalinan pimpinan persalinan,
45
karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian
dari segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hani, 2011
h. 89).
6) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai
“penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil.
Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang
melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi
organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting
tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui
adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti
jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi
dan hepatitis.
7) Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga
pasangan.
8) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan
perannya.
46
9) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa
mereka anut, berkaitan dengan masa hamil. Apabila adat
istiadat tersebut merugikan akan membuat pertumbuhan janin
tidak optimal dan pemulihan kesehatan akan terhambat.
Misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya akan
menyebabkan kelainan pada janin.
10) Pola pemenuhan sehari-hari
a) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan
gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya
selama hamil. Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada
pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai
berikut:
1. Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil.
Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh
pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan
beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka
bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu.
47
2. Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang
seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu.
3. Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau seberapa
banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali
makan.
4. Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantangan makanan justru
yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan,
telur atau daging.
b) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan
pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal
yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola
minum adalah sebagai berikut:
(1) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum
dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan
berapa gelas.
48
(2) Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum
dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah
asupan cairan dalam sehari.
(3) Jenis minuman
Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya
kurang baik untuk kesehatannya.
11) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu,
bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan istirahat.
1. Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam
2. Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur
siang.Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada
ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga
kesehatan selama hamil.
12) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data
ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan pasien dirumah.
49
13) Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien,
namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena
terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup
mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus
berkonsultasi.Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan aktivitas seksual (Sulistyawati, 2011; h. 168-172).
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Tentang keadaan umum pasien, keadaan emosional, tanda-
tanda vital, tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas.
2. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati
keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan
kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Baik:Jika pasien memperlihatkan respons yang baik
terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik pasien
tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
2. Lemah:Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang
atau tidak memberikan respons yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu
lagi untuk berjalan sendiri.
50
a. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal),
sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar),
(Sulistyawati, 2011; h. 174-175).
b. Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang
pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi
tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan
adanya faktor resiko apabila pengukuran <145 cm
(Manuaba, 2010; h. 243).
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg
sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil,
menandakan toxemia gravidarum (keracunan kehamilan),
(Hani, 2011; h. 91).
b. Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung
meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi
pada usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28
minggu, karena curah jantung meningkat akibatnya denyut
51
jantung juga meningkat (dalam keadaan normal 70
kali/menit menjadi 80-90 kali/menit)
(Sulistyawati, 2011; h. 61).
c. Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah
satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan
yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbodioksida dalam paru dan pengaturan asam basa, nilai
pernafasan normal yaitu 15-20 x/menit.
d. Suhu, nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator
untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukkan peningkatan
bila pengeluaran panas meningkat, suhu normal yaitu 37o
C.
4. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi)
a. Kepala
Warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak
b. Telinga
Kebersihan, gangguan pendengaran
c. Mata
Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan
penglihatan (rabun jauh/dekat)
d. Hidung
Kebersihan, polip
e. Mulut
52
Bibir : warna,integritas jaringan (lembap,kering atau
pecah-pecah),lidah :warna. Kebersihan, gigi : kebersihan,
karies, gangguan pada mulut (bau mulut), (Sulistyawati,
2011; h. 175-176).
f. Leher bengkak meliputi saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tyroid ( Hani, 2011; h. 92).
g. Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masing-
masing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi
aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum,
keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk kedalam,
kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan
pernafasan (auskultasi), (Sulistyawati, 2011,h;176).
h. Perut
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau
kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau
kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus
uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan
kepala, mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan
janin (Hani, 2011; h. 92).
i. Palpasi
Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan :
53
1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya
kehamilan.
2) Menentukan letaknya anak dalam rahim
3) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang
terdiri bagian :
Leopold I
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin
yang ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan menghadap pasien
b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah
kanan ibu dan muka ibu.
c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur
berapa tinggi fundus uterus
d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba
benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka
itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat,
besar, lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan
maka itu adalah bokong janin.
Leopold II
a) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
berada disebelah kanan atau kiri perut ibu
54
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan
dan kiri perut ibu
2. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan
kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan
3. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan
tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di
sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak
teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu
adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-
bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah
bagian kecil janin).
Leopold III
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
di bawah perut ibu.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian
bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat,
lunak, melenting, keras dan dapat di goyangkan
maka itu adalah kepala janin. Namun jika yang
teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit di
gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian
bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti
55
diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam
letak melintang.
b) Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan
ketika tangan kanan menggoyangkan bagian
bawah, tangan kiri akan merasakan balottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini di
temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
c) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba
kepala, goyangkan jika masih mudah di
goyangkan, berarti kepala belum masuk panggul,
namun jika tidak dapat di goyangkan kepala
sudah masuk panggul).
Leopold IV
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di
bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah
masuk panggul atau belum.
2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada
bawah
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di
dua pihak yang berlawanan di bagian bawah
56
d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling
bertemu) berarti kepala belum masuk panggul
e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling
bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul
f. Mengukur TFU dengan menggunakan rumus
dari niswander yaitu 1,2 (TFU-7,7)×100±150
(Sulistyawati, 2011; h. 90-92).
Pemeriksaan leopold dengan cara palpasi abdominal
dimulai dari leopold I untuk mengtahui TFU dan
bagian teratas janin, leopold II untuk mengetahui
bagian di sebelah kanan dan kiri perut ibu, leopold
III untuk mengetahui bagian janin dibagian bawah
uterus ibu, leopold IV untuk mengetahui apakah
kepala sudah masuk PAP atau belum (Sulistyawati,
2011; h. 89), Kepala belum masuk PAP pada
primigravida minggu ke 36 merupakan faktor resiko
(Manuaba, 2010; h. 126).
5. Auskultasi
Dihitung satu menit penuh, frekuensi, keteraturan,punctum
maximum) (Jannah, 2012; h. 178).
a. Ekstermitas
Ektermitas oedema dalam kehamilan disebabkan oleh
toxaemia gravidarum/keracunan atau oleh tekanan rahim
57
yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang
mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh
hipovitaminose,dan penyakit jantung (Hani, 2011; h. 92).
b. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi
vagina.
c. Anus
Hemoroid, kebersihan
b. Pemeriksaan penunjang
Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium
Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein urine Terlacak/negative
Bening/negative
>atau =2+ keruh
(positif)
Protein urine
Glukosa dalam urine Warna hijau Kuning, orange, coklat. Diabetes
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
ova/telur cacing dan
parasit
Negatif Positif Anemia akibat cacing
(cacing tambang)
(Hani, 2011; h. 96).
II. Interpretasi Data
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah di
kumpulkan.Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan
58
diinterpretasikan menjadi diagnosa kebidanan, diagnosa kebidanan
meliputi data objektif dan subjektif (Ambarwati, 2010; h.142).
III. Diagnosa Potensial
Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.
Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi
klien.(Sulistyawati, 2011; h. 181).
IV. Tindakan Segera
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
V. Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk
klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial
ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun
rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan
59
dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran
(Hani, 2011; h. 101-102).
VI. Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima
dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan,
sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya
(Hanni, 2011; h.103).
VII. Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan
yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah
kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah
yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Hani, 2011; h.103).
2.3 TEORI LANDASAN HUKUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a) Pelayanan kesehatan ibu
60
b) Pelayanan kesehatan anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang
tidak memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh
seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
1. Ruang lingkup:
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
2. Kewenangan:
a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
h) Penyuluhan dan konseling
i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
j) Pemberian surat keterangan kematian
k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
(www.Kesehatanibu.depkes.go.id).
61
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN
TM III PADA NY.Y UMUR 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN
35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTIYANI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
2015
Oleh : Yesi Triyani Safitri
Tanggal : 09 April 2015
Pukul : 14.00 WIB
3.1 PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. Y Tn. D
Umur : 22 Tahun 24 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Palembang/Indonesia Sunda/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jl. Palapa 03 No.36 D Bandar Lampung
2. Anamnesa
a. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
62
b. Keluhan : Ibu mengatakan cemas terhadap
kehamilannya, dan ibu mengatakan
sering nyeri pinggang, sering BAK pada
malam hari, ibu mengeluh kakinya
sering kram.
B. Riwayat Kebidanan
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 3 kali ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak Ada
HPHT : 06-08-2014
2. Gangguan Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas Ke
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat
Kontrasepsi
1 Hamil ini - - - - - - - -
63
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 06-08- 2014
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 7 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Dua kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester III
TT : TT1 : 18 minggu 1hari TT2: 22
minggu
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah
C. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
Alergi obat antibiotik : Tidak ada
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan keluarga : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
64
D. Data Psikososial
1. Riwayat perkawinan : 1,5 tahun
2. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik, ibu bahagia
dengan kehamilan ini
3. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Baik, keluarga
bahagia dengan
kehamilan ibu saat ini
4. Adat istiadat yang dianut keluarga behubungan dengan kehamilan
: Tidak ada
5. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Makan sebelum hamil
Pola Makan sebelum hamil
Menu : Nasi, lauk pauk, sayur, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
Jumlah perhari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau
jeruk, 3-5 potong lauk pauk seperti tempe,
telur dan ayam, air putih secukupnya dan 1-
2 gelas susu.
Pantangan : Tidak ada
b. Pola makan saat hamil
Menu : Nasi, lauk pauk, buah, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
65
Jumlah perhari : 1-2 piring sedikit nasi, 1-2 buah seperti
pisang atau jeruk, 2-3 potong lauk pauk
seperti tempe dan telur, air putih 8-9
sehari dan 1-2 gelas susu.
c. Pola eliminasi
1. Sebelum hamil
BAK : Frekuensi 4-6 kali/hari, warna kuning jernih, berbau
khas
BAB : 1 kali dalam 1 hari, konsistensi lembek, berbau khas,
warna kuning kecoklatan
2. Saat hamil
BAK : Frekuensi 8-9 kali/hari, warna kuning jernih, berbau
khas
BAB : Frekuensi 1 kali dalam 1 hari konsistensi lembek,
berbau khas, warna kuning kecoklatan
d. Pola Istirahat
1. Sebelum hamil
Istirahat malam hari : 7-8 jam/hari
Istirahat siang hari : 1 jam/hari
2. Saat hamil
Istirahat malam hari : 4-5jam, sering kencing dimalam hari
Istirahat siang hari : 1 jam
66
e. Aktivitas sehari-hari : Ibu mengatakan pekerjaan sehari-hari
sebagai ibu rumah tangga seperti
mengepel, menyapu, menggosok.
f. Personal Hygiene sebelum hamil
1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore
2. Keramas : 1x sehari
3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi,
ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa
sudah tidak nyaman
4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya
seminggu sekali
Personal Hygiene saat hamil
1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore
2. Keramas : 1x dalam sehari
3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi,
ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa
sudah tidak nyaman
4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya
seminggu sekali
g. Aktivitas seksual
1. Frekuensi : Jarang selama hamil
2. Gangguan : Tidak ada
67
A. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan emosional : Stabil
3. Kesadaran : Compos mentis
4. TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰ C
5. BB saat hamil : 46 kg
BB sebelum hamil : 60 kg
6. TB : 155 Cm
7. LILA : 26 Cm
8. TP : 13 mei 2015
b. Pemeriksaan khusus kebidanan
Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi
1. Kepala
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
2. Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
68
Gangguan pendengaran : Tidak ada
3. Mata
Simertis : Simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
4. Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada secret
Polip : Tidak ada
5. Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak ada labioskizis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak
berlubang
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan
perdarahan
6. Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
7. Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
69
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
8. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : Pertengahan antara pusat dan proxesus
xypoideus, pada fundus teraba lunak, bulat,
tidak melenting yaitu bokong janin
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan
keras, datar dan memanjang yaitu punggung
70
janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian
terkecil janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat,
keras, melenting dan tidak bisa digoyangkan
yaitu kepala janin (divergen).
Leopold IV : Tidak dilakukan
TFU Mc. Donald : 31 Cm
TBJ (Rumus Niswander) = 1,2(TFU-7,7) x 100±150 gram
= 1,2(31-7,7) x 100±150 gram
= 2646-2964 gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum
terdengar 3 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu.
9. Ekstremitass
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif (+), kanan dan kiri
71
Gangguan : Tidak ada
10. Anogenital
Kebersihan : Tidak dikaji
Pengeluaran pervaginam : Tidak dikaji
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak dikaji
Varices : Tidak dikaji
Oedema : Tidak dikaji
Kelenjar Bartholini : Tidak dikaji
11. Anus
Kebersihan : Tidak dikaji
Hemoroid : Tidak ada
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboraturium
HB : 11 gr%
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
Pemeriksaan obstetric
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia kristarum : 29 cm
Boudelogue : 20 cm
Lingkar panggul : 90 cm
72
Tgl/
jam
Pengkajian Interpretasi data
(diagnosa, masalah
keturunan )
DX
Potensial/
masalah
potensial
Tindakan
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09April
2015
Pukul
14.00
WIB
Ds.
Ibu mengatakan cemas
dengan kehamilannya, ibu
mengatakan mengeluh
kakinya kram, kesemutan,
nyeri punggung, sering
BAK, dan sesak nafas,
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
SH:36,5°
C, ND:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06-08-2014
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 35
minggu 1 hari
DS:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO:
KU : Baik
TD : 110/70 mmhg
T : 36,5°C
RR : 20X/i
HB : 11 gram %
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.S :
-Ibu mengatakan bayinya
bergerak aktif, dalam 2 jam
2 kali bergerak
D.O :
-Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus ibu
yaitu bokong janin
Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan
tentang
keadaan ibu
saat ini.
2. Jelaskan pada
ibu tentang
ketidaknyam-
anan yang
dialaminya dan
penanganannya.
1. Menjelaskan tentang Keadaan
ibu saat ini dalam keadaan
baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik yaitu
Keadaan ibu baik, TD :110/70
mmHg, P : 20x / menit, N : 80
x/menit, T: 36, 5º C dan
bayi dalam keadaan
normal. DJJ:142x/menit.
Dankepala janin sudah
masukPAP
.2. Menjelaskan pada ibu tentang
ketidaknyamanan yang
dialaminya dan penanganannya
adalah Yaitu:
a) Sering kram
Dikarenakan penurunan
kalsium
atau perubahan sirkulasi
darah, dan tekanan saraf
di kaki.
Penanganannya yaitu
Kurangi konsumsi
fosfor tinggi, dan Beri
kompres hangat pada
kaki.
Serta Konsumsi cukup
kalsium dan
Istirahat cukup
1. Ibu mengerti
keadaan ibu
dan janinnya
saat ini dalam
keadaaan baik.
Dan kepala
janin sudah
masuk PAP
2. Ibu mengerti
tentang
keluhannya saat
ini dan cara
penanganannya
3.2 MATRIKS
73
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, dan tidak bisa
digoyangkan yaitu kepala
-Leopold IV : Divergan
-DJJ : (+) 142x/i
-Masalah : tidak ada
-Kebutuhan:
- jelaskan pada ibu keluhan
yang dirasakan
b) Kesemutan
Perubahan titik pusat
gaya berat akibat uterus
yang bertambah besar
dan berat membuat
wanita mengambil sikap
yang dapat menekan
saraf ulnar median dan
skiatik; terjadi
hiperventilasi
Penanganannya yaitu
Posisikan posisi tubuh
dengan benar.
Berbaring dan
merebahkan diri dengan
kaki lebih tinggi dari
pada kepala dan kedua
kaki diganjal dengan
menggunakan bantal
c) nyeri punggung
dikarenakan postur
tubuh yang berubah
serta meningkatnya
beban berat yang
dibawa dalam rahim
penanganannya yaitu
Gunakan mekanisme
tubuh yang baik
Hindari sepatu hak
tinggi dan hindari
pekerjaan dengan
beban yang berat
Gunakan bantal waktu
tidur untuk meluruskan
punggung
Gunakan kasur yang
74
keras untuk punggung
Masase daerah
punggung dan
pinggang.
d) Sering BAK
dikarenakan adanya
pembesaran uterus
menekan kandung
kemih, menimbulkan
ingin berkemih
walaupun kandung
kemih hanya terisi
sedikit urine.
Penanganannya adalah
Banyak minum pada
siang hari
Kurangi minum untuk
malam hari untuk
mencegah nokturia
Batasi teh, kopi, dan
soda.
e) Sesak nafas
dikarenakan semakin
membesarnya uterus
maka akan mengalami
desakan pada
diafragma dan
peningkatan
progesteron
menyebabkan
peningkatan pusat
saraf untuk konsumsi
oksigenu
Penanganannya yaitu
Posisi berbaring
75
3. Anjurkan
kepada ibu
untuk
mengkons
umsi
makanan
yang
bergizi.
semifowler
Mendorong postur
tubuh yang baik
melakukan pernafasan
interkostal
Istirahat yang cukup
3. Menganjurkan
kepada ibu untuk
mengkonsumsi
makanan yang
bergizi yang
mengandung
karbohidrat seperti
nasi, jagung, ubi,
kentang dan
lainnya. Protein
hewani seperti
daging, telur, ikan,
dan ibu juga harus
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
mengandung
mineral seperti
sayur-sayuran,
buah-buahan, dan
susu, dan ibu juga
harus
mengkonsumsi
vitamin yang
berasal dari buah
dan sayur dan
pemberian asam
folat seperti ragi,
hati, brokoli untuk
3. Ibu mengerti
dan akan
mengkonsums
i makan-
makanan yang
bergizi.
76
4. Beritahu ibu
tanda-tanda
bahaya TM
III
mencegah
kecacatan pada
janin
4. Memberitahu ibu
tanda-tanda
bahaya TM III
seperti:
a. Perdarahan
pervaginam yang
bisa diakibatkan
karena placenta
previa atau solusio
placenta.
b. Sakit kepala yang
hebat yaitu sakit
kepala yang tidak
hilang setelah
beristirahat
merupaan gejala
dari pre eklamsi.
c. Penglihatan kabur
secara mendadak
dan disertai sakit
kepala yang hebat
dan mungkin
gejala dari pre
eklamsi.
d. Bengkak di wajah
dan jari-jari yang
tidak hilang
setelah beristirahat
dan disertai
dengan keluhan
fisik yang lain, ini
juga menunjukan
gejala dari pre
4. Ibu menegerti
tentang tanda
bahaya TM III.
77
5.Anjurkan ibu
untuk senam
hamil
eklamsi
e. Keluar cairan dari
vagina di takutkan
ketuban pecah
sebelum
waktunya.
f. Gerakan janin
tidak terasa
gerakan janin
minimal 10 kali
dalam 24 jam jika
kurang dari itu
maka waspada
akan adanya
gangguan janin
dan rahim.
5. Menganjurkan ibu
untuk senam hamil
seperti :
a. Berbaring
terlentang, kedua
tangan disamping
badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut
dan santai
b. Angkat badan dan
bahu, letakkan
dagu di atas dada
melihatlah ke arah
vulva
c. Lakukan gerakan
ini sebanyak 8 kali
dengan interval 2
menit
5. Ibu
mengerti
dan
mencoba
untuk
menerapkan
nya.
78
11
Apri
2015
pukul
16.00
WIB.
Ds : Ibu mengatakan
BAK nya sudah
berkurang namun kram
pada kakinya masih ada
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
T:36,5O
C, N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06 Agustus 2014
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 35
minggu 3 hari
D.S:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO
-TP : 13 Mei 2015
-TFU 3 jari dibawah
proxesus xypoideus
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.O :
-Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada bagian
fundus perut ibu teraba
bagian bulat lunak dan tidak
melinting yaitu bokong
janin
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras,dan sukar
digerakan yaitu kepala
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu
tentang
keadaan ibu
saat ini
2. Tanyakan
kepada ibu
tentang
keluhan
yang
dialaminya
dan
penangannya
1. Memberitahu keadaan ibu
saa ini dalam keadaan
baik yaitu :
TD : 110/70 mmHg, P : 20x /
menit, N : 80 x/menit, T : 36, 5º
C dan bayi dalam keadaan
normal. DJJ: 142x/menit.
Pemeriksaan Lab :
HB :11 gram%
2. Menanyakan kepada ibu
tentang tentang keluhan
yang dialaminya apakah
sudah berkurang atau
tidak dan penanganannya
yang diajarkan kemarin
1. Ibu mengerti
tentang
keadaan ibu
danjaninnya
dalam
keadaan baik.
2. Ibu
mengatakan
keluhan
yang
dialaminya
yaitu sering
BAK, nyeri
punggung,
sesak nafas,
sering kram,
kesemutan,
sudah mulai
berkurang
dan ibu telah
melakukan
cara
penanganan
yang telah
diajarkan
79
-Leopold IV : Divergen
(sudah masuk PAP )
-DJJ : (+) 142x/i
-masalah : tidak ada
-kebutuhan :
Beritahu ibu tanda-tanda
persalinan
Beritahu ibu persiapan
persalinan
3. Tanyakan
kembali
kepada ibu
tentang
pemberian
makanan
yang
bergizi.
4. Tanyakan
kembali
tanda-
tanda
bahaya
TM III.
5. Tanyakan
kembali
senam
hamil
kepada
ibu.
6. Beritahu
ibu
tentang
persiapan
3. Menanyakan kembali
kepada ibu tentang
pemberian makanan yang
bergizi yang dianjurkan
kemarin
4. Menanyakan kembali
kepada ibu tanda-tanda
bahaya TM III yang
diberitahu kemarin.
5. Menanyakan kembali
kepda ibu senam hamil
yang diajarkan kemarin.
6. Memberitahu ibu tentang
persiapan persalinan yaitu:
a) Biaya dan penentuan
tempat serta
3. Ibu telah
mengkons-
umsi
makanan
yang bergizi
yang telah
dianjurkan
kemarin.
4. Ibu telah
mengerti
tanda-tanda
bahaya TM
III dan ibu
mengatakan
tidak ada
tanda-tanda
bahaya pada
TM III yang
diberitahu
kemarin.
5. Ibu telah
melakukan
senam
hamil yang
diajarkan
kemarin.
6. Ibu
mengerti
dan akan
menyiapkan
80
persalinan.
7. Beritahu
ibu
tentang
tanda-
tanda
persalinan
penolong persalinan
b) Keluarga yang di
jadikan pengambil
keputusan jika terjadi
komplikasi
c) Baju ibu dan bayi
serta perlengkapan
lainnya
d) Surat-surat( misalnya
ASKES, jaminan
kesehatan dari tempat
kerja, kartu sehat, dan
lain-lain)
7. Memberitahu ibu tentang
tanda-tanda persalinan
yaitu :
a) Pinggang terasa sakit
menjalar ke depan
b) Sifat his teratur,
interval makin
pendek, kekuatan
membesar
c) Keluarnya lendir
bercampur darah
d) Mengeluarkan air
ketuban
nya.
7. Ibu telah
mengerti
tentang
tanda-
tanda
persalinan.
81
17
April
2015
pukul
14.30
WIB
Ds : Ibu mengatakan
sering BAK pada malam
hari sudah berkurang dan
kram pada kakinya sudah
berkurang.
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
T:36,5O
C, N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06 Agustus 2015
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 36
minggu 2 hari
D.S:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO
-TP : 13 Mei 2015
-TFU setinggi Proxesus
xypoideus
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.O :
-Leopold I : TFU setinggi
proxesus xypoideus, pada
bagian fundus perut ibu
teraba bagian bulat lunak
dan tidak melinting yaitu
bokong janin
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, dan sukar
digerakan yaitu kepala
janin.
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu
ibu
tentang
keadaann-
ya saat ini
2. Evaluasi
kepada ibu
tentang
keluhan
yang
dialaminya
dan
penanganan
nya.
1.Menjelaskan Keadaan ibu
saat ini dalam keadaan baik
sesuai dengan pemeriksaan
fisik yaitu Keadaan ibu
baik, TD : 110/70 mmHg, P :
20x / menit, N : 80 x/menit, T :
36, 5º C dan bayi dalam
keadaan normal. DJJ:
142x/menit.
Pemeriksaan Lab :
HB : 11gram%
2. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
keluhan yang dialaminy
dan penanganannya yang
dianjurkan kemarin.
1. Ibu mengerti
tentang
keadaan ibu
danjaninnya
dalam
keadaan
baik.
2. Ibu
mengatakan
keluhan
yang
dialaminya
sudah mulai
berkurang
dan ibu
mengatakan
ibu sudah
berkurang
BAK pada
malam hari
dan telah
melakukan
penanganan
yang
dianjurkan
kemarin.
82
-Leopold IV : Divergen
(sudah masuk PAP )
-DJJ : (+) 142x/i
-masalah : tidak ada
-kebutuhan :
Evaluasi keluhan yang
dialami ibu
3. Evaluasi
kembali
kepada ibu
tentang
pemberian
makanan
yang
bergizi.
4. Evaluasi
kembali
tanda-
tanda
bahaya
TM III.
5. Evaluasi
kembali
kepada
ibu
tentang
senam
hamil.
6. Evaluasi
kepada ibu
tentang
persiapan
3. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
pemberian makanan yang
bergizi yang dianjurkam
kemarin.
4. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan
TM III yang di jelaskan
kemarin.
5. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang senam
hamil yang di ajarkan
kemarin.
6. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
persiapan persalinan yang
di jelaskan kemarin
3. Ibu telah
mengkons-
umsi
makanan
yang bergizi
yang
dianjurkan
kemarin.
4. Ibu
mengatakan
tidak ada
tanda-tanda
bahaya
kehamilan
TM III yang
diberitahu
kemarin.
5. Ibu telah
melakukan
senam
hamil yang
di ajarkan
kemarin
secara
teratur.
6. Ibu
mengatakan
sudah
mempersiap
kan semua
83
persalinan.
7. Beritahu
kepada
ibu
tentang
kunjunga
n ulang.
7. Memberitahu kepada ibu
tentang kunjungan ulang 1
minggu yang akan datang
atau jika ada keluhan dan
jika ada tanda-tanda
persalinan.
persiapan
persalinan.
7. Ibu
mengerti
tentang
jadwal
kunjungan
ulang dan
ibu akan ke
tenaga
kesehatan
jika ada
keluhan
dan jika
ada tanda-
tanda
persalinan.
82
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Data subjektif
4.1.1 Umur
a. Menurut tinjauan teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum siap.Sedangkan
umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
komplikasi (Ambarwati,2010;h.131).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.Y 22 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ditemukan adanya kesenjangan.Hal ini terlihat dari
Ny.Y yang hamil diusia 22 tahun yang termasuk dalam
siklus reproduktif yang berarti organ-organ
reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk
memulai suatu proses kehamilan.
83
4.1.2 Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan
dalam kualitas perawatan kehamilan. Penguasaan
pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat
pendidikan seseorang
(Jannah, 2012; h. 143).
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang SMA
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak
terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori.
Karena Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang
SMAdimana Ny. Y cukup mampu untuk mengerti
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada untuk memperoleh pendidikan kesehatan.
4.1.3 Keluhan utama
a. Menurut tinjauan teori
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
pasien datang ke fasilitas kesehatan,
(Sulistyawati,2011,h;167).Pada kasus ibu hamil
dengan perubahan fisiologis Trimester III keluhan
84
utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sesak
nafas, sering BAK, keputihan dan nyeri punggung.
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan
ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri
pinggang, sering BAK pada malam hari,tidak
konstipasi, sering sesak nafas, ibu mengeluh kakinya
sering kram dan tidak mengalami keputihan.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus,terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus karena keluhan
Ny.Y yaitu konstipasi, keputihan ini tidak sesuai
dengan perubahan fisiologis Trimester III karena ibu
dapat mengatasi konstipasinya dengan nutrisi yang
baik dan teratur makan makanan berserat.Dan ibu
tidak mengalami keputihan karena selalu memakai
pakaian dari bahan katun dan menyerap keringat serta
rajin mengkonsumsi buah dan sayur.
4.1.4 Riwayat kesehatan
a. Menurut tinjauan teori
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan
sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit
masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis
85
pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem
dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang
riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui
adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit,
seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal,
hipertensi/hipotensi dan hepatitis .
(Sulistyawati,2011;h.168).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny.Y mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
yang pernah menderitanya.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus,tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.Y tidak
menderita penyakit yang mengganggu kehamilannya.
4.1.5 Eliminasi
BAK
a. Tinjauan teori
Pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine(Hani,2011;h.59).
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL

More Related Content

What's hot (20)

Kti
KtiKti
Kti
 
Kti sasi fitriani
Kti sasi fitrianiKti sasi fitriani
Kti sasi fitriani
 
Kti armayani
Kti armayaniKti armayani
Kti armayani
 
Kti pdf
Kti pdf Kti pdf
Kti pdf
 
Kti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyahKti nailul khoiriyah
Kti nailul khoiriyah
 
Komprehensif helyana r. simbolon
Komprehensif  helyana r. simbolonKomprehensif  helyana r. simbolon
Komprehensif helyana r. simbolon
 
Kti eka wahyuni
Kti eka wahyuniKti eka wahyuni
Kti eka wahyuni
 
Kti siti maysaroh
Kti siti maysarohKti siti maysaroh
Kti siti maysaroh
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusmanKti tuty agustiya bayusman
Kti tuty agustiya bayusman
 
Komprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiatiKomprehensif gita trisetiati
Komprehensif gita trisetiati
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
KARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAHKARYA TULIS ILMIAH
KARYA TULIS ILMIAH
 
Kti reni yunila sari
Kti reni yunila sariKti reni yunila sari
Kti reni yunila sari
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by nyAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap by ny
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti mera putri
Kti mera putriKti mera putri
Kti mera putri
 
Kti lulu ilma wiani
Kti lulu ilma wianiKti lulu ilma wiani
Kti lulu ilma wiani
 

Viewers also liked

Satuan acara penyuluhan maternitas
Satuan acara penyuluhan maternitasSatuan acara penyuluhan maternitas
Satuan acara penyuluhan maternitassuraya putri
 
ketidaknyamanan kehamilan TM I
ketidaknyamanan kehamilan TM I ketidaknyamanan kehamilan TM I
ketidaknyamanan kehamilan TM I Gumilank InTan
 
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilanKetidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilanKiran Madridista
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilPutu Eka Lestari
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,MJM Networks
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 

Viewers also liked (9)

Kti efta mayasari
Kti efta mayasariKti efta mayasari
Kti efta mayasari
 
GIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMILGIZI PADA IBU HAMIL
GIZI PADA IBU HAMIL
 
Satuan acara penyuluhan maternitas
Satuan acara penyuluhan maternitasSatuan acara penyuluhan maternitas
Satuan acara penyuluhan maternitas
 
ketidaknyamanan kehamilan TM I
ketidaknyamanan kehamilan TM I ketidaknyamanan kehamilan TM I
ketidaknyamanan kehamilan TM I
 
Ketidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilanKetidaknyamanan masa kehamilan
Ketidaknyamanan masa kehamilan
 
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilanKetidaknyamanan pada masa kehamilan
Ketidaknyamanan pada masa kehamilan
 
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu HamilSap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
Sap & materi penyuluhan Gizi pada Ibu Hamil
 
Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,Leaflet gizi ibu hamil,
Leaflet gizi ibu hamil,
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 

Similar to JUDUL (20)

Kti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhaniKti febrina diah ramadhani
Kti febrina diah ramadhani
 
Kti tia desta andriani
Kti tia desta andrianiKti tia desta andriani
Kti tia desta andriani
 
Kti qintan ozi fauzia
Kti qintan ozi fauziaKti qintan ozi fauzia
Kti qintan ozi fauzia
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Kti nelsa
Kti nelsaKti nelsa
Kti nelsa
 
Ktiindahsetianingrum
KtiindahsetianingrumKtiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
 
Ktiindahsetianingrum
KtiindahsetianingrumKtiindahsetianingrum
Ktiindahsetianingrum
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Merza alpionita
Merza alpionitaMerza alpionita
Merza alpionita
 
Kti sari yanti
Kti sari yantiKti sari yanti
Kti sari yanti
 
Kti eka nilawati
Kti eka nilawatiKti eka nilawati
Kti eka nilawati
 
Kti italia
Kti italiaKti italia
Kti italia
 
Anshella citra angelita
Anshella citra angelitaAnshella citra angelita
Anshella citra angelita
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini agulyKti rilya oktarini aguly
Kti rilya oktarini aguly
 
Kti propyta sedayu
Kti propyta sedayuKti propyta sedayu
Kti propyta sedayu
 
Kti bella citra andara
Kti bella citra andaraKti bella citra andara
Kti bella citra andara
 
Kti reni sapitria
Kti reni sapitriaKti reni sapitria
Kti reni sapitria
 
Kti merisya
Kti merisyaKti merisya
Kti merisya
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

JUDUL

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III TERHADAP NY.Y UMUR 22 TAHUNGIP0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTYANI BANDARLAMPUNG TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan ujian akhir Program pendidikan diploma III kebidanan OLEH: YESI TRIYANI SAFITRI 201207065 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG 2015 i
  • 2. 2 LEMBAR PENGESAHAN Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Adila pada : Hari : Kamis Tanggal : 09-07-2015 Penguji 1 Penguji II Silvia Anggraini S.ST.M.Kes Margareta rinjani S.ST NIK. NIK. Direktur Akademi Kebidanan ADILA Bandar Lampung Dr. Wazni Adila,M.PH NIK.2011041008 ii
  • 3. 3 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. Y UMUR 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DENGAN KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III DI BPS SULISTYANI WAY HALIM BANDAR LAMPUNG 2015 Yesi Triyani Safitri Silvi Anggraini, S.ST.M.Kes,Margareta Rinjani,S.ST INTISARI Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya ovum dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan segala keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan dengan normal. Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluh bahwa ia mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidtaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyaman yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Tidak semua wanita hamil mengalami semua ketidaknyamanan umum ynag muncul selama kehamilan, tetapi banyak wanita hamil mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Tujuan umum yaitu memberikan gambaran tentang asuhan kebidanan ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di BPS Sulistyani dan dilakukan dari tanggal 09-17 April 2015. Metode yang digunakan penelitian adalah Deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian, penulis mampu melakukan asuhan kebidanan menggunakan 7 langkah varney dan keluhan Ny. Y sudah mulai berkurang. Saran penelitian ini mengharapakn dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan pada Trimester III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada Trimester III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester III dapat berkurang. Kata kunci : Kehamilan, Ketidaknyamanan Kepustakaan : 15 Referensi Jumlah : 101 halaman iii
  • 4. 4 CURRICULLUM VITAE Nama : Yesi Triyani Safitri Nim : 201207065 Tempat/Tanggal Lahir : Daya sakti, 09Juli 1993 Alamat : Bandar sakti, RT 03 RW 03 kec. Abung Surakarta Lampung utara Institusi : Akademi kebidanan Adila Bandar Lampung Angkatan : Ke VII Biografi : Anak ke tiga dari 3 saudara Riwayat Pendidikan:  TK DHARMA WANITA :1998-1999  SD N1 BANDAR SAKTI :1999 - 2005  MTs AL-MUHAJIRIN BANDAR SAKTI :2005 - 2008  SMA PGRI 01 TUMIJAJAR :2008 - 2011  AKADEMI KEBIDANAN ADILA :2012 Sekarang iv
  • 5. 5 MOTTO INTELLIGENCE IS NOT THE MEASUREMENT,BUT INTELLIGENCE SUPPORT ALL.. KECERDASAN BUKANLAH TOLAK UKUR KESUKSESAN, TETAPI DENGAN MENJADI CERDAS KITA BISA MENGGAPAI KESUKSESAN.. By: YESI TRIYANI SAFITRI v
  • 6. 6 PERSEMBAHAN Bismillahirrahmanirrahim... Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan karunia dan nikmat kepada hamba-Nya sehingga arah rintangan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat dilalui dengan mudah, sholawat serta salam kepada rosullah SAW, teriring do’a karya ini kupersembahkan untuk :  Keluarga tercinta: Ayah dan Ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya padaku, memberikan dukungan dalam setiap do’anya, menasehatiku dengan penuh kesabaran, Orangtuaku sosok Ayah yang tegas ALTORI dan Ibuku yang paling aku sayangi WASILAH yang selalu memberikan dukungan kasih sayang dan do’a untuk kelancaran dan keberhasilan menjalani kuliahku, serta kakak-kakakku tersayang ELIA SANTI, S.Pd dan LISA DEVIA SARI,Amd serta kakak iparku REZA MAHENDRA S.IP yang selalu mendukungku dan memotivasiku.  Pembimbing KTI terimakasih yang telah membimbingku dalam pembuatan KTI,Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya, dan para dosenku yang selama ini sudah iklas mengajarkan dan mengabdikan jasa dan ilmunya.  Buat sahabatku EPIT DESMAWATI terimakasih telah mendukung dan mensuportku selama ini dan berjuang bersama sampai saat ini.  Buat teman-teman DELIMA ROOM dan teman-teman Angkatan VII terimakasih untuk kekompakannya, kebersamaannya selama 3 tahun ini berjuang bersama, semoga sukses.  Almamaterku AKBID ADILA Bandar Lampung yang telah mengantarkanku kegerbang masa depan. Alhamdulillahirobbil’alamin. vi
  • 7. 7 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Ketidaknyamanan Trimester III Terhadap Ny. Y Umur 22 Tahun GIP0A0 di BPS Sulistyani, S.ST Way Halim Bandar Lampung Tahun 2015”. Penulis menyadari karena keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam Karya Tulis Ilmiah penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akbid Adila Bandar Lampung 2. Ahmad Dahro, S.Sos M.I.P selaku pembimbing I KTI, 3. Elsinta Apriyani, S.ST selaku pembimbing II KTI. 4. BPS Sulistyani, S.ST Way Halim Bandar Lampung Selaku tempat pengambilan study kasus. 5. Para dosen dan staf tata usaha yang telah membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak Bandar Lampung, 2015 Penulis vii
  • 8. 8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN................................................................ ii INTISARI........................................................................................... iii CURICULUM VITAE....................................................................... iv MOTTO ............................................................................................. v PERSEMBAHAN .............................................................................. vi KATA PENGANTAR........................................................................ vii DAFTAR ISI...................................................................................... viii DAFTAR TABEL .............................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... x BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1 1.1 Latar Belakang............................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah........................................................ 4 1.3 Tujuan ......................................................................... 4 1.3.1 Tujuan umum……………………………………... 4 1.3.2 Tujuan khusus……………………………………..` 5 1.4 Ruang lingkup ……………… ......................................` 6 1.4.1 Sasaran ......……………………………………….. 6 1.4.2 Tempat ................................................................. 6 1.4.3 Waktu .................................................................. 6 1.5 Manfaat penelitian……………... .................................. 6 1.6 Metodologi dan tehnik memperoleh data ……………... 7 BAB II TINJAUAN TEORI .……………………………………….. 10 2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan.................................. 10 2.2 Teori manajemen menurut varney................................. 36 2.3 Teori landasan hukum …………………………………. 57 BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………….. 59 3.1 Pengkajian ...................................................................... 59 3.2 Matriks ........................................................................... 70 BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………. 82 4.1 Pengkajian …………………......................................... 82 4.2 Interpretasi Data………………………………………… 94 4.3 Diagnosa potensial……………………………………… 95 4.4 Tindakan segera……………………………………….. 95 4.5 Perencanaan ……………………………………………. 96 4.6 Pelaksanaan …………………………………………….. 98 4.7 Evaluasi ………………………………………………… 99 viii
  • 9. 9 BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan...................................................................... 100 5.2 Saran ........................................................................... 101 ix
  • 10. 10 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari……………………… 17 Tabel 2.2 Komponen penambahan Berat badan ibu hamil selama hamil 23 Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul……....................... 24 Tabel2.4 Pemberian suntikan TT………………………………………. 29 Tabel 2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III …………………………. 33 Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium ……………………………….……. 55 Tabel 3.2 Matriks ...................................................................................... 70 x
  • 11. 11 DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat izin penelitian 2. Leaflet Ketidaknyamanan Trimester III 3. Daftar tilik Senam hamil UK 35 minggu 4. Dokumentasi 5. Lembar konsul xi
  • 12. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya ovum dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan segala keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan dengan normal. Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah (normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi /abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Jannah,2012;h.1). Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu 1
  • 13. 2 merasa aman dan tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya (Rukiyah,2009;h.134). Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali, merasa dirinya jelek serta gangguan body image. Pada trimester ini ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan Bidan. Ketidaknyaman yang terjadi pada trimester III meliputi peningkatan frekuensi berkemih/ nokturia, konstipasi/ sembelit, Edema ,insomnia, nyeri pinggang, keringat berlebih dan sebagainya. Tidak semua wanita hamil mengalami ketidaknyamanan tersebut, walaupun ketidaknyamanan tersebut adalah hal fisiologis namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Pelayanan kesehatan merupakan bagian utama dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, didalamnya termasuk pelayanan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat tercapai bila pelayanan yang diberikan bermutu dan berkesinambungan. Pada Ibu hamil TM III juga mengalami keputihan di sebabkan karena pengaruh hormone ekstrogen, atau karenakan didiasis, dan ibu juga sering mengalami konstipasi yang di sebabkan karena progestron dan usus yang terdesak oleh rahim yang membesar, dan juga biasanya ibu mengalami nyeri punggung yang di sebabkan karena progesterone dan relaksin (yang melunakan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim (Rukiyah,2009;h.117-121).
  • 14. 3 Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah terbesar di Negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi factor utama mortalitas wanita muda pada saat puncak produktivitas (Dewi,2011;h.1). Menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian maternal dan perinatal merupakan tujuan dari ANC. Adapun tujuan khususnya adalah memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi yang normal, mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan, membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan adanya komplikasi (Dewi,2011;h.14). Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang menjadi perhatianseperti rasa sakit, luka saat melahirkan,kesehatan bayinya, kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab,bagaimana perubahan hubungan dengan suami dan ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang proses persalinan dan kelahiran sejelas-jelasnya agar timbul kepercayaan diri pada ibu bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik informed consent, komunikasi yang baik pada ibu, memasuki trimester tiga, wanita kembali akan merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap janin(Rukiyah,2009;h.72). Penanganan ketidaknyaman pada ibu TM III seperti konstipasi yaitu tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran minum
  • 15. 4 air hangat terutama pada perut kosong, istirahat cukup, buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan. Sering BAK cara penanganannya yaitu kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum pada siang hari, hindari minum kopi atau teh sebagai deuresis. Sesak napas cara penanganannya mendorong postur tubuh yang baik untuk pernfasan interkostal, posisi berbaring semifowler, istirahat cukup. Kram pada kaki cara penanganannya kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki, beri kompres hangat pada kaki, konsumsi cukup kalsium. Berdasarkan data diatas penulis tertari kuntuk mengambil study kasus dengan judul ”Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu 1 hari Dengan Ketidaknyamanan Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?” 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu1 hari Dengan Ketidaknyamanan Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?” 1.3 Tujuan Peneliti melakukan kajian ini dengan tujuan sebagai berikut: 1.3.1 Tujuanumum Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan
  • 16. 5 Trimester III Di BPS Sulistyani Wai halim Bandar Lampung tahun 2015. 1.3.2 Tujuan khusus a. Dapat melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.Y umur 22Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan pada Trimester III DiBPS SulistiyaniBandar Lampung Tahun 2015. b. Dapat melakukan interpretasi data untuk menegakkan diagnosa dengan penatalaksanaan terhadap Ny.Y umur 22 Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan pada Trimester III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung Tahun 2015. c. Dapat mengantisipasi masalah potensial Ny.Y umur 22 tahun GIP0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015. d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny.Y dengan ketidaknyamanan pada Trimester III di BPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015. e. Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.Y umur 22 tahun GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015. f. Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.Y Umur 22 tahun G1P0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
  • 17. 6 ketidaknyamanan pada Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015. g. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.Y Umur 22 tahun GIP0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III diBPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015. 1.4 Ruang Lingkup 1.4.1 Sasaran Sasaran dalam penelitian ini adalah Ny. Y umur 22 tahun GIP0A0 1.4.2 Tempat Dalam studi kasus ini penulis mengambil kasus di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung. 1.4.3 Waktu Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam studi kasus ini, penulis melakukan penelitian dimulai dari tanggal 09 April 2015 sampai 17 April 2015. 1.5 Manfaatpenelitian 1.5.1 Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
  • 18. 7 1.5.2 Bagi lahan praktek Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan manajemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan ketidaknyamanan pada Trimester III. 1.5.3 Bagi masyarakat Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan pada Trimester III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester III dapat berkurang. 1.5.4 Bagi pasien Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada klien khususnya tentang ketidaknyamanan Trimester III dan dapat menambah pengalaman mengenai penanganan ibu hamil tentang ketidaknyamanan Trimester III dan Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu, sehingga ibu mampu memenuhi kebutuhan dan mengenali komplikasi saat hamil 1.5.5 Bagi peneliti selanjutnya Saat mengambil kasus tentang Asuhan Kehamilan sebaiknya peneliti melakukan observasi agar memastikan judul yang akan diambil nanti bisa sesuai dan melakukan dokumentasi. 1.6 Metodologidanteknikmemperoleh data 1.6.1 Metode punulisan Dalam penelitikasus ini penulis menggunakan metode penulisan analis deskriptif adalah dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
  • 19. 8 deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Sesuai pendapat Notoatmojo; Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengelola/ analisis data, membuat kesimpulan dan laporan. 1.6.2Teknik memperoleh data Untuk memperoleh data,teknik yang digunakan sebagai berikut: 1.6.2.1 Data primer a. Wawancara Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara berupa tanya jawab terhadap Ny. Y untuk mendapatkan informasi tentang masalah yang sedang dialami oleh Ny. Y. Pada saat wawancara penilitian mengajukan pertanyaan-pertanyaan. (terlampir) Menurut para ahli: Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (Notoadmojo,2012; h. 139). 1. Auto anamnesa Anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari sumbernya (Sulistyawati, 2011; h. 220).
  • 20. 9 2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami oleh pasien pemeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien pasien, menambah informasi menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, manilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telahdiberikan. Teknik dasar yang perlu dipahami, diantaranya: inspeksi, palpasi. Perkusi, danauskultasi (Uliyah, 2011; h. 140). 1.6.2.2 Data sekunder a. Study pustaka Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari catatan tentang pasien yang ada (Notoadmojo,2005; h.63). b. Study documenter Adalah semua bentuk dokumen baik yang di terbitkan maupun yang tidak diterbitkan,yang ada dibawah tanggung jawab instansi resmi,misalnya laporan,statistic,catatan- catatan didalam kartu klinik (Notoadmojo,2005;h.62).
  • 21. 10 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Pengertian Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya ovum dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan segala keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan dengan normal. Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah (normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi- intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Jannah, 2012; h. 1). Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan
  • 22. 11 membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya (Rukiyah, 2009; h. 134). 2.1.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan 1. Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu. 2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancamjiwa. 3. Mempersiapkan kelahiran. 4. Memberikan pendidikan. 5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 6. Meningkatkan dan mempertahankan kehamilan untuk kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu juga bayi. 7. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan. 8. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
  • 23. 12 10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Hani. 2011; h. 6). 2.1.1.3 Standar Asuhan Kehamilan 1. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal : a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu) b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu) c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40minggu) (Sulistyawati, 2011: h. 4). 2. Standar Asuhan kehamilan Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut : a. Standar 3: Identifikasi ibu hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motifasi pada ibu, suami, dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur. b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.
  • 24. 13 c. Standar 5 : Palpasi abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaanusia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi janin dan untuk mencari kelainan agar dapat rujuk tepat waktu. d. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan semua dengan ketentuan yang berlaku. e. Standar 7:Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan. Bidan dapat menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan serta dapat mengenali tanda dan gejala preeklamsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan merujuknya. f. Standar persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami serta keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan persalinan yang bersih aman dan nyaman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik (Dewi, 2011; h. 18).
  • 25. 14 Pelayanan Standar Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan,Standar minimal Pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di singkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut: 1) Timbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan Pertambahan berat bardan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Masa Indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil.Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal11,5 -16 kg. Adapun tinggi badan menentuka ukuran panggul ibu, ukuran tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 (Prawirohardjo dalam Rukiyah, 2009; h. 6). 2) Ukur Tekanan Darah Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi tekanan darah sisitolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi (Rukiyah, 2009; h. 7).
  • 26. 15 3) Ukur Tinggi Fundus Uteri Apabila usia kehamilan 24 minggu pengukuran di lakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai penukuran mc. Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian di tentukan sesuai rumusnya (Depkes RI dalam rukiyah, 2009; h. 7). 4) Pemberian Imunisasi TT lengkap Pemberian imunisasi tetanus teksoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua berikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil (Rukiyah, 2009; h. 7). 5) Pemberian Tablet besi (FE)Minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya. Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (FE) adalah mencegah definsiesi zat besipada ibu hamil, bukan menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Fe di berikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, di berikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
  • 27. 16 Tablet zat besi tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan menganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia diberikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang di lakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada saaa usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering atau jika ada tanda-tanda anemia (Depkes RI dalam Rukiyah, 2009; h. 8). 6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko (IMS) (PPIBI dalam Rukiyah, 2009; h. 8). 7) Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien (Rukiyah, 2009; h.8). 2.1.1.4 Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil 1. Sistem Reproduksi a. Uterus Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.
  • 28. 17 Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini (Sulistiawati, 2011; h. 59). Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari Usia kehamilan (minggu) Tinggi fundus uteri (TFU) 12 3 jari diatas simpisis 16 Pertengahan pusat – simpisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px) 36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus 40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus. Sumber : Prawihardjo dalam sulistyawati, 2011; h. 60 b. Serviks Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang di sebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini di sebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2011: h. 61). c. Rahim (Uterus) Uterus berbentuk seperti buah advokat atau seperti buah peer yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. Terletak didalam pelvis dengan posisi normal anteversi dan antefleksi. Ukuran panjang
  • 29. 18 uterus 7-7,5, lebar 5,25 cm, tebal 2,5 cm. Bagian ini terdiri atas fundus uteri (1/3 bagian uterus atas), korpus uteri (1/3 bagian tengah uterus), serviks uteri(1/3 bagian bawah uterus), kornu uteri (bagian dari uterus yang akan menuju tuba fallopi), istmus uteri (bagian sempit yang menghubungkan serviks dengan korpus), dan kavum uteri (rongga uteri). Uterus dilapisi 3 dinding yaitu Endometrium (dinding uterus bagian dalam yang terbentuk dari lapisan mukosa) Miometrium (dinding uterus bagian tengah yang terbentuk dari otot yang berkontraksi pada saat persalinan), Perimetrium (dinding uterus bagian luar yang terbentuk dari jaringan serosa). Uterus berfungsi untuk menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami fertilisasi, memberi makan ovum yang telah dibuahi selama kehamilan, mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur dan mengadakan involusi setelah kelahiran bayi (Hani, 2011; h. 25). d. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Kurpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah placenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi maternal.Relaxin
  • 30. 19 mempunyai pengaruh menengankan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm (Rukiyah, 2009; h. 42). e. Vulva dan Vagina Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2011; h. 61). 2. Sistem integument Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi peningkatan pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau hitamdan dapat dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah. Ketika terjadi pada kulit wajah disebut dengan kloasma. Linea alba garis putih tipis yang membentang dari simpisis pubis sampai umbilicus. Linea nigra peningkatan pigmentasi ini akan berkurang sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. tingginya kadar hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan pada kulit abdomen, paha dan payudara bertanggung jawab pada timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda dan kecoklatan pada daerah tersebut dan disebut dengan striaegravidarum (Jannah, 2012; h. 100-101).
  • 31. 20 3. Sistem gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone (Sulistyawati, 2011; h. 63). 4. Sistem Endokrin Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.Sel-sel trofoblast menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan mempertahankan korpus luteum sampai placenta berkembang penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari korpus luteum (Rukiyah, 2009; h. 43). 5. Sistem perkemihan Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada
  • 32. 21 saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung (Sulistyawati, 2011; h. 62-63). 6. Sistem pencernaan Perubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena adanya perubahan lambung dan aliran lambung asam balik asam lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun sering terjadi mual muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung dan apa yang di cerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya. Hipersaliva sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi (Kuswanti, 2014; h. 84-85). 7. Sistem Kardiovaskuler Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah atau curah jantung. Karena
  • 33. 22 diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan; Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali per menit, kemudian menetap sampai aterm (Hani, 2011; h. 57). 8. Sistem Respirasi Janin mulai menunjukkan gerak pernapasan sejak usia sekitar 18 minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru adekuat untuk pertahanan hidup ekstrauteri pada akhir trimester ketiga. Aliran keluar masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin bukanlah alirn udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion tersebut (Dewi, 2011; h. 77). 9. Perubahan Berat Badan Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, Oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan. Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
  • 34. 23 badannya lebih dari kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan : a. 4 kg pada kehamilan trimester I b. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III c. Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil. Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil Komponen Jumlah (dalam kg) Jaringan ekstrauterine 1 Janin 3- 3,8 Cairan amnion 1 Plasenta 1-1,1 Payudara 0,5 – 2 Tambahan darah 2 – 2,5 Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5 Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5 Total 11,5 – 16 Sumber :Sulistyawati, 2011; h. 68-69. 10. Panggul Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi yang lebih dominan dari pada jalan lahir lunak.Janin harus berhasil menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatife kaku. 1. Anatomi tulang panggul dibentuk oleh tulang-tulang berikut ini 1. Ilium 2. Sakrum 3. Pubis 4. Iskium 5. Koksigis
  • 35. 24 2. Pembagian segmen tulang panggul sejati dan ukuran panggul dalam. Tulang pangul sejati dibagi atas tiga jenis. Bagian yang disebut dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP. 1. Pintu Atas Panggul dibatasi oleh tepi atas simfisis, tulang inominata, dan promontorium. 2. Rongga panggul/panggul tengah, merupaka bidang terluas dan mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior simfisis pubis, iskium, sebagian ilium, sacrum dan koksigeum. 3. Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran panggul dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iskium, spina iskiadika dan ujung os koksigis Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul Ukuran Diameter Keterangan Distansia spinarum 24-26 cm Diukur dari 2 sias Distansia kristarum 28-30 cm Diukur dari 2 krista iliaka Konjugata eksterna/boudeloque 18 cm Diukur dari tepi atas simfisis dan lumbal ke-5 Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositas Lingkar panggul >80 cm Dari tepi atas simfisis, trochanter, ke lumbal 5 d. Pembagian tulang pangul berdasarkan bidang hodge 1. Hodge I : Setinggi PAP ( PAP di batasi oleh promontorium dan tepi atas simfisis. 2. Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simfisis.
  • 36. 25 3. Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina iskiadika. 4. Hodge IV : Sejajar Hodge I dibatasi oleh ujung os koks. e. Ciri-ciri panggul normal 1. Promontorium tidak bisa diraba. 2. Os sacrum terbentuk cekung/konkaf. 3. Spina iskiadika tidak runcing atau tumpul. 4. Sudut ramus pubis > 90 derajat. f.Pembagian panggul berdasarkan tipe 1. Ginekoid (tipe wanita klasik). 2. Android ( mirip panggul pria ). 3. Anthropoid ( mirip panggul kera ). 4. Platipelloid ( panggul pipih ). (Hani, 2011; h. 30-31). 11. Payudara Payudara sebagai organ target untuk laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.Beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut. 1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat. 2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli. 3. Bayangan vena-vena lebih membiru. 4. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu. 5. Kalau diperas akan keluar susu jolong (kolostrum) bewarna kuning (Sulistyawati, 2011; h. 65).
  • 37. 26 2.1.1.5 Kebutuhan fisik ibu hamil 1. Kebetuhan ibu hamil akan oksigen Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung.Untuk mencegah hal tersebut di atas, harus memenuhi kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu: a. Latihan nafas melalui senam hamil b. Tidur dengan bantal yang tinggi c. Makan tidak terlalu banyak d. Kurangi atau hentikan rokok 2. Nutrisi dalam kehamilan Pada saat hamil ibu harus makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang). 3. Personal higine Kebersihan harus di jaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
  • 38. 27 mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara di bersihkan dan langsung di keringkan. 4. Pakaian selama hamil Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap mempertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam berpakaian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berpakaian adalah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut b. Bahan pakaian usahakan mudah menyerap keringat c. Memakai bra yang menyokong payudara d. Memakai sepatu dangan hak yang rendah e. Pakaian dalam selalu bersih f. Eliminasi (BAK/BAB) Konstipasi terjadi karena adanya hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama jika keadaan lambung dalam keadaan kosong.
  • 39. 28 Sering BAK merupakan keluhan yang umum dirasakan ibu hamil trimester I dan III, hal tersebut adalah fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang, sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan kandung kemih. 5. Seksual Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan selama tidak ada riwayat penyakit seperti: sering abortus dan kelahiran premature, perdarahan pervaginam, koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan, bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri. 6. Mobilisasi body mekanik Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang muncul adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki pada malam hari. 7. Senam hamil Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.Senam hamil bertujuan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik
  • 40. 29 berat tubuh. Syarat senam hamil: Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan, latihan dilakukan setelah 22 minggu, latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, sebaiknya latihan dirumah sakit atau dklinik bersalin dibawah instruktur senam hamil. 8. Istirahat/tidur Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi yang dianjurkan miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri (Kuswanti, 2014; h. 117-123). 9. Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
  • 41. 30 2.4 Pemberian suntikan TT Antigen Interval Lama perlindungan % perlindungan TT1 Pada kunjungan antenatal pertama 80 TT2 4 minggu dari TT1 3 Tahun 95 TT3 6 bulan dari TT2 5 Tahun 99 TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun 99 TT5 1 Tahun setelah TT4 Seumur hidup (Sulistiyawati, 2011; h .121). 10.Persiapan persalinan Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalian adalah sebagai berikut : a. Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan b. Anggota keluarga yang di jadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan. c. Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya. d. Surat-surat (misalnya, ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, kartu sehat, dan lain-lain) e. Pembagian peran ketika di RS (Ibu dan mertua yang menjaga anak lainnya jika bukan persalinan yang pertama) (Sulistyawati, 2011; h. 122). 11.Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut: a. Perdarahan pervaginam b. Sakit kepala hebat c. Masalah penglihatan
  • 42. 31 d. Bengkak pada muka dan tangan e. Nyeri perut yang hebat f. Bayi tidak bergerak (Rukiyah, 2009; h. 125-126). 12. Tanda-tanda persalinan a. Rasa sakit atau mules di perut dan menjalar ke perut bagian bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat. Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik. b. Adanya pengeluaran per vagina berupa secret yang berwarna merah muda disertai lender. c. Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban 2.1.1.6 Kebutuhan fisiologis dan ketidaknyamanan TM III 2.4 Ketidaknyamanan TM III Ketidaknyamanan merupakan suatu proses adaptasi pada kehamilan yang merupakan hal fisiologis. Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
  • 43. 32 a. Trimester 1 1. Sering buang air kecil Cara mengatasinya: Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing, Perbanyak minum pada siang hari, batasi minum kopi, teh, soda. 2. Keputihan Cara mengatasinya: Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari, memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap, tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur. 3. Mengidam Cara mengatasinya: Tidak perlu khawatir selama diet memenuhi kebutuhan, jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur, gunakan penghangat untuk otot. 4. Mual muntah Cara mengatasinya: Hindari bau atau faktor penyebabnya, makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, makan sedikit tapiering, duduk tegak setiap kali selesai makan,hindario menggosok gigi setelah makan.
  • 44. 33 b. Trimester II 1. Hemoroid Cara mengatasinya: Hindari konstipasi, makan makanan berserat dan banyak minum, gunakan kompres es atau air hangat, dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB. 2. Sembelit Cara mengatasinya: Tingkatkan diet asupan nutrisi, minum cairan dingin atau hangat, istirahat cukup, senam hamil, membiasakan buang air besar secara teratur, buang air besar segera setelah ada dorongan. 3. Nafas sesak Cara mengatasinya: Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal yang terjadi, merentangkan tangan diatas kepala serta menarik nafas panjang, mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernafasan intercostal (Kuswanti, 2014; h. 128-132). c. Trimester III Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan trimester III yaitu sebagai berikut:
  • 45. 34 2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III 1. Sistem Neurologi dan Muskuluskeletal Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamanan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistem pernafasan, tekanan uterus pada saraf, keletihan dan sirkulasi yang buruk pada tungkai Kram terutama pada kaki Kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki Beri kompres hangat pada kaki Konsumsi cukup kalsium Istirahat cukup Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar, median, dan skiatik terjadi hiperventilasi Kesemutan KIE tentang penyebab: Posisikan postur tubuh dengan benar. Berbaring dan merebahkan diri. Terjadi hipertensi postural yang berhubungan dengan perubahan hemodinamis, hipoglikemia, penumpukan darah dibagian tungkai sehinga mengurangi arah balik vena dan mengurangi curah jantung Syncope Pusing sampai pingsan Bangun perlahan-lahan dari tempat tidur. Hindari berdiri terlalu lama. Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesak-desakan. Hindari berbaring dalam posisi supine. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf. Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian tengah tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini dan perubahan lainnya sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman pada muskuluskeletal. Terjadi relaksasi ringan dan peningkatan mobilitas sendi pangul normal selama masa hamil, pemisahan simfisis pubis, dan ketidakstabilan sendi sakroiliaka yang besar dapat menimbulkan nyeri dan kesultan berjalan. Hiperlordosis Nyeri pinggang dan pungung bagian bawah Gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat barang yang jatuh, misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit didepan Hindari sepatu hak tinggi,hindari pekerjaan dengan beban berat Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung Gunakan kasur yang keras untuk tidur Senam hamil Masase daerah pinggang dan punggung 2. Toraks dan Diafragma Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamanan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan pada diagfragma sehingga akan mengalami kenaikan 4 cm; terjadi pelebaran sudut toraks dari 68 sampai103 deraja;peningkatan progesteron menyebabkan Sesak nafas KIE tentang penyebab fisiologis Bantu cara untuk mengatur pernafasan Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan interkostal Posisi berbaring semifowler Istirahat teratur Latihan pernafasan dan senam hamil
  • 46. 35 peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigen 3. Sistem Perkemihan Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamanan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada tahap selanjutnya merupakn akibat kompresi pada kandung kemih. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik skeatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisai ini membuat mukosa kandung kemih mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih mencapai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya terisi sedikit urine. Sering buang air kecil (BAK) dan nokturia Sering BAK KIE tentang sebab sering BAK Kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan Perbanyak minum pada waktu siang hari Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali mengganggu tidur dan mengalami kelelahan Hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis Berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis Tidak memerlukan pengobatan farmakologis 4. Sistem Pernafasan Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamanan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar sehingga penyerapan air menjadi lebih lama Konstipasi Konstipasi Tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran, minum air hangat terutama ketika perut kosong. Istirahat cukup Senam hamil Buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan Hindari minyak mineral, lubricant, perangsang, saline, hiperosmosis, dan castor oil. 5. Sistem Reproduksi Perubahan Fisiologis Tanda Kehamilan Ketidaknyamanan Fisiologis Kebutuhan Fisiologis Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks peningkatan hormon estrogen Keputihan Tingkatan kebersihan dengan mandi tiap hari. Pakaian dalam mengunakan bahan katun
  • 47. 36 dan progesteron. Peningkatan lendir serviks yang disebut operkulum. Kerapuhan meningkat sehinga mudah berdarah saat melakukan senggama. yang memiliki daya serap tinggi, jangan gunakan nilon. Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina kebelakang. Selalu keringkan vulva setelah BAB atau BAK. Ganti celana dalam setiap kali basah. Hindari semprotan air. (Hani, 2011; h. 52-67). 2.1.1.7 Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III 1. Memberikan penjelasan bahwa yang di rasakan ibu adalah hal yang normal. 2. Menenangkan ibu 3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda persalinan sebelumnya. 4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk membantu melahirkannya. 5. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil 6. Support Keluarga Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga .Karena konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus
  • 48. 37 beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasikan berdasarkan hubungan masing-masing. 7. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum dan tidak mengancam kesehatan jiwa, tetapi dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ia dapat menikmati kehamilan dengan aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri dalam mengadapi kehamilannya. 8. Persiapan menjadi orang tua Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah dan keluarga.Bagi pasangan yang baru pertama kali mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.
  • 49. 38 9. Persiapan sibling Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun (Kuswanti, 2014; h. 135-137). 2.2 TEORI MANAJEMEN MENURUT VARNEY 2.2.1 Pengertian Menejemen kebidanan adalah suatu metode atau bentuk pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan menggambarkan alur pola berpikir dan bertindak bidan dalam pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah (Hani,2011; h. 85). Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang utuh dan menyeluruh dari bidan kepada kliennya, yang merupakan suatu proses menejemen kebidanan yang di selanggarakan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan dan langkah – langkah yang di susun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat (Rukiyah, 2009; h. 180).
  • 50. 39 2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan varney I. Pengkajian data Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara: a. Anamnesa Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut: 1. Auto anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung.Jadi data yang diperoleh adalah data primer, karena langsung dari sumbernya. 2. Allo anamnesa Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada keadaan daruratketika pasien tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat (Sulistyawati, 2011 ; h. 166).
  • 51. 40 Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri dari beberapa kelompok penting sebagai berikut: 1) Identitas pasien a) Nama Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil dengan nama panggilan sehingga hubungana antara pasien dan bidan menjadi lebih akrab. b) Usia/tanggal lahir Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi komplikasi (Ambarwati, 2010; h.131). c) Agama Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan pada saat kehamilan dan persalinan d) Suku Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan.
  • 52. 41 e) Pendidikan Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan dalam kualitas perawatan kehamilan. Peguasaan pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang (Jannah, 2012; h. 143). f) Pekerjaan Pekerjaan seorang ibu akan menggambarkan aktifitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. g) Alamat Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila di perlukan . 2) Riwayat pasien a. Keluhan utama Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan (Sulistyawati, 2011, h; 167). Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III , keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung. 3) Riwayat kebidanan a. Menstruasi Data ini secara langsung berhubungan dengan masa kehamilan, dari data yang kita peroleh kita akan
  • 53. 42 mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut : Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi b. Siklus Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan hari.Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari. c. Volume Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.Jawaban yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif, namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali mengganti pembalut dalam sehari. d. Keluhan Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu
  • 54. 43 (Sulistyawati, 2011 h.166-167). e. HPHT HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. Jadi beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai berikut : 1) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil 2) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau masih keluar darah haidnya 3) Berapa lama menstruasinya 4) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit maka kemungkinan sudah terjadi nidasi). 5) HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi yang seperti biasa (Hani, 2011 h.79). 4) Gangguan kesehatan alat reproduksi Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi
  • 55. 44 pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa kehamilan. Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut keputihan, infeksi, gatal karena jamur tumor (Sulistyawati, 2011; h. 168). 5) Riwayat obstetric Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan (malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi), dalam nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus, status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi, jika meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis persalinan pimpinan persalinan,
  • 56. 45 karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian dari segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hani, 2011 h. 89). 6) Riwayat kesehatan Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan hepatitis. 7) Status perkawinan Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga pasangan. 8) Respon keluarga terhadap kehamilan ini Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan perannya.
  • 57. 46 9) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa mereka anut, berkaitan dengan masa hamil. Apabila adat istiadat tersebut merugikan akan membuat pertumbuhan janin tidak optimal dan pemulihan kesehatan akan terhambat. Misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya akan menyebabkan kelainan pada janin. 10) Pola pemenuhan sehari-hari a) Pola makan Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya selama hamil. Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai berikut: 1. Menu Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil. Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu.
  • 58. 47 2. Frekuensi Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu. 3. Jumlah perhari Data ini akan memberikan volume atau seberapa banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali makan. 4. Pantangan Ini juga penting untuk kita kaji karena ada kemungkinan pasien berpantangan makanan justru yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan, telur atau daging. b) Pola minum Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola minum adalah sebagai berikut: (1) Frekuensi Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan berapa gelas.
  • 59. 48 (2) Jumlah per hari Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah asupan cairan dalam sehari. (3) Jenis minuman Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya kurang baik untuk kesehatannya. 11) Pola istirahat Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu, bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang senjang tentang pemenuhan istirahat. 1. Istirahat malam hari Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam 2. Istirahat siang hari Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang.Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. 12) Aktivitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah.
  • 60. 49 13) Aktivitas seksual Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien, namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus berkonsultasi.Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual (Sulistyawati, 2011; h. 168-172). Data Objektif 1. Pemeriksaan umum Tentang keadaan umum pasien, keadaan emosional, tanda- tanda vital, tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas. 2. Keadaan umum Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Baik:Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan. 2. Lemah:Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.
  • 61. 50 a. Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal), sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar), (Sulistyawati, 2011; h. 174-175). b. Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya faktor resiko apabila pengukuran <145 cm (Manuaba, 2010; h. 243). 3. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil, menandakan toxemia gravidarum (keracunan kehamilan), (Hani, 2011; h. 91). b. Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28 minggu, karena curah jantung meningkat akibatnya denyut
  • 62. 51 jantung juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit) (Sulistyawati, 2011; h. 61). c. Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan karbodioksida dalam paru dan pengaturan asam basa, nilai pernafasan normal yaitu 15-20 x/menit. d. Suhu, nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukkan peningkatan bila pengeluaran panas meningkat, suhu normal yaitu 37o C. 4. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi) a. Kepala Warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak b. Telinga Kebersihan, gangguan pendengaran c. Mata Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan penglihatan (rabun jauh/dekat) d. Hidung Kebersihan, polip e. Mulut
  • 63. 52 Bibir : warna,integritas jaringan (lembap,kering atau pecah-pecah),lidah :warna. Kebersihan, gigi : kebersihan, karies, gangguan pada mulut (bau mulut), (Sulistyawati, 2011; h. 175-176). f. Leher bengkak meliputi saluran limfe atau pembengkakan kelenjar tyroid ( Hani, 2011; h. 92). g. Dada Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masing- masing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum, keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk kedalam, kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan pernafasan (auskultasi), (Sulistyawati, 2011,h;176). h. Perut Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan kepala, mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan janin (Hani, 2011; h. 92). i. Palpasi Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan :
  • 64. 53 1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan. 2) Menentukan letaknya anak dalam rahim 3) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri bagian : Leopold I 1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus. 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Pemeriksaan menghadap pasien b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu dan muka ibu. c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uterus d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat, besar, lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan maka itu adalah bokong janin. Leopold II a) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang berada disebelah kanan atau kiri perut ibu
  • 65. 54 Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut : 1. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu 2. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan 3. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian- bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin). Leopold III 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah perut ibu. 2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat, lunak, melenting, keras dan dapat di goyangkan maka itu adalah kepala janin. Namun jika yang teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit di gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti
  • 66. 55 diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam letak melintang. b) Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan ketika tangan kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan balottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini di temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan) c) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan jika masih mudah di goyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun jika tidak dapat di goyangkan kepala sudah masuk panggul). Leopold IV 1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. 2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut : a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada bawah c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua pihak yang berlawanan di bagian bawah
  • 67. 56 d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum masuk panggul e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul f. Mengukur TFU dengan menggunakan rumus dari niswander yaitu 1,2 (TFU-7,7)×100±150 (Sulistyawati, 2011; h. 90-92). Pemeriksaan leopold dengan cara palpasi abdominal dimulai dari leopold I untuk mengtahui TFU dan bagian teratas janin, leopold II untuk mengetahui bagian di sebelah kanan dan kiri perut ibu, leopold III untuk mengetahui bagian janin dibagian bawah uterus ibu, leopold IV untuk mengetahui apakah kepala sudah masuk PAP atau belum (Sulistyawati, 2011; h. 89), Kepala belum masuk PAP pada primigravida minggu ke 36 merupakan faktor resiko (Manuaba, 2010; h. 126). 5. Auskultasi Dihitung satu menit penuh, frekuensi, keteraturan,punctum maximum) (Jannah, 2012; h. 178). a. Ekstermitas Ektermitas oedema dalam kehamilan disebabkan oleh toxaemia gravidarum/keracunan atau oleh tekanan rahim
  • 68. 57 yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh hipovitaminose,dan penyakit jantung (Hani, 2011; h. 92). b. Genital Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi vagina. c. Anus Hemoroid, kebersihan b. Pemeriksaan penunjang Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah terkait Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia Protein urine Terlacak/negative Bening/negative >atau =2+ keruh (positif) Protein urine Glukosa dalam urine Warna hijau Kuning, orange, coklat. Diabetes VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO HIV - + AIDS Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu terinfeksi Feses untuk ova/telur cacing dan parasit Negatif Positif Anemia akibat cacing (cacing tambang) (Hani, 2011; h. 96). II. Interpretasi Data Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan.Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan
  • 69. 58 diinterpretasikan menjadi diagnosa kebidanan, diagnosa kebidanan meliputi data objektif dan subjektif (Ambarwati, 2010; h.142). III. Diagnosa Potensial Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien.(Sulistyawati, 2011; h. 181). IV. Tindakan Segera Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. V. Perencanaan Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan
  • 70. 59 dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran (Hani, 2011; h. 101-102). VI. Pelaksanaan Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya (Hanni, 2011; h.103). VII. Evaluasi Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif jika benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Hani, 2011; h.103). 2.3 TEORI LANDASAN HUKUM Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi: 1. Kewenangan normal: a) Pelayanan kesehatan ibu
  • 71. 60 b) Pelayanan kesehatan anak c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana 2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah 3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi: 1. Pelayanan kesehatan ibu 1. Ruang lingkup: a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal c) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan 2. Kewenangan: a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil h) Penyuluhan dan konseling i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil j) Pemberian surat keterangan kematian k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin (www.Kesehatanibu.depkes.go.id).
  • 72. 61 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN TM III PADA NY.Y UMUR 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTIYANI, S.ST BANDAR LAMPUNG 2015 Oleh : Yesi Triyani Safitri Tanggal : 09 April 2015 Pukul : 14.00 WIB 3.1 PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Identitas Pasien Istri Suami Nama : Ny. Y Tn. D Umur : 22 Tahun 24 Tahun Agama : Islam Islam Suku/bangsa : Palembang/Indonesia Sunda/Indonesia Pendidikan : SMA SMA Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : Jl. Palapa 03 No.36 D Bandar Lampung 2. Anamnesa a. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
  • 73. 62 b. Keluhan : Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan sering nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari, ibu mengeluh kakinya sering kram. B. Riwayat Kebidanan 1. Riwayat Menstruasi Menarche : 13 Tahun Siklus : 28 hari Volume : 3 kali ganti pembalut/hari Keluhan : Tidak Ada HPHT : 06-08-2014 2. Gangguan Kesehatan Reproduksi Keputihan : Tidak ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada 3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu Anak ke Kehamilan Persalinan Nifas Ke Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat Kontrasepsi 1 Hamil ini - - - - - - - -
  • 74. 63 4. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 06-08- 2014 Keluhan saat hamil : Tidak ada Kunjungan ANC : 7 kali Trimester I : Satu kali pada trimester I Trimester II : Dua kali pada trimester II Trimester III : Empat kali pada trimester III TT : TT1 : 18 minggu 1hari TT2: 22 minggu Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah C. Riwayat kesehatan 1. Riwayat kesehatan sekarang Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada Alergi obat antibiotik : Tidak ada 2. Riwayat kesehatan yang lalu Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada 3. Riwayat kesehatan keluarga Keturunan keluarga : Tidak ada Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
  • 75. 64 D. Data Psikososial 1. Riwayat perkawinan : 1,5 tahun 2. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik, ibu bahagia dengan kehamilan ini 3. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Baik, keluarga bahagia dengan kehamilan ibu saat ini 4. Adat istiadat yang dianut keluarga behubungan dengan kehamilan : Tidak ada 5. Pola kehidupan sehari-hari a. Pola Makan sebelum hamil Pola Makan sebelum hamil Menu : Nasi, lauk pauk, sayur, air putih dan susu Frekuensi : 3 kali sehari Jumlah perhari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau jeruk, 3-5 potong lauk pauk seperti tempe, telur dan ayam, air putih secukupnya dan 1- 2 gelas susu. Pantangan : Tidak ada b. Pola makan saat hamil Menu : Nasi, lauk pauk, buah, air putih dan susu Frekuensi : 3 kali sehari
  • 76. 65 Jumlah perhari : 1-2 piring sedikit nasi, 1-2 buah seperti pisang atau jeruk, 2-3 potong lauk pauk seperti tempe dan telur, air putih 8-9 sehari dan 1-2 gelas susu. c. Pola eliminasi 1. Sebelum hamil BAK : Frekuensi 4-6 kali/hari, warna kuning jernih, berbau khas BAB : 1 kali dalam 1 hari, konsistensi lembek, berbau khas, warna kuning kecoklatan 2. Saat hamil BAK : Frekuensi 8-9 kali/hari, warna kuning jernih, berbau khas BAB : Frekuensi 1 kali dalam 1 hari konsistensi lembek, berbau khas, warna kuning kecoklatan d. Pola Istirahat 1. Sebelum hamil Istirahat malam hari : 7-8 jam/hari Istirahat siang hari : 1 jam/hari 2. Saat hamil Istirahat malam hari : 4-5jam, sering kencing dimalam hari Istirahat siang hari : 1 jam
  • 77. 66 e. Aktivitas sehari-hari : Ibu mengatakan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga seperti mengepel, menyapu, menggosok. f. Personal Hygiene sebelum hamil 1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore 2. Keramas : 1x sehari 3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi, ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa sudah tidak nyaman 4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya seminggu sekali Personal Hygiene saat hamil 1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore 2. Keramas : 1x dalam sehari 3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi, ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa sudah tidak nyaman 4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya seminggu sekali g. Aktivitas seksual 1. Frekuensi : Jarang selama hamil 2. Gangguan : Tidak ada
  • 78. 67 A. Data Objektif a. Pemeriksaan umum 1. Keadaan umum : Baik 2. Keadaan emosional : Stabil 3. Kesadaran : Compos mentis 4. TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,5⁰ C 5. BB saat hamil : 46 kg BB sebelum hamil : 60 kg 6. TB : 155 Cm 7. LILA : 26 Cm 8. TP : 13 mei 2015 b. Pemeriksaan khusus kebidanan Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi 1. Kepala Bentuk : Simetris Warna rambut : Hitam Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe Rontok : Tidak ada 2. Telinga Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
  • 79. 68 Gangguan pendengaran : Tidak ada 3. Mata Simertis : Simetris antara kanan dan kiri Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran 4. Hidung Simetris : Simetris antara kanan dan kiri Kebersihan : Bersih, tidak ada secret Polip : Tidak ada 5. Mulut & Gigi Bibir : Lembab, tidak ada labioskizis Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak berlubang Gigi : Bersih, tidak terdapat karies Gusi : Tidak ada pembengkakan dan perdarahan 6. Leher Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran 7. Dada Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Payudara
  • 80. 69 Simetris : Simetris antara kanan dan kiri Pembesaran : Ada, kanan dan kiri Keadaan putting : Menonjol Benjolan : Tidak ada Rasa nyeri : Tidak ada Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola Pengeluaran : Ada Kebersihan : Bersih Gangguan pernafasan : Tidak ada 8. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan Striae : Tidak ada Acites : Tidak ada Linea : Tidak ada Tumor : Tidak ada Benjolan : Tidak ada Uterus Leopold I : Pertengahan antara pusat dan proxesus xypoideus, pada fundus teraba lunak, bulat, tidak melenting yaitu bokong janin Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar dan memanjang yaitu punggung
  • 81. 70 janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian terkecil janin yaitu ekstremitas janin Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, melenting dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala janin (divergen). Leopold IV : Tidak dilakukan TFU Mc. Donald : 31 Cm TBJ (Rumus Niswander) = 1,2(TFU-7,7) x 100±150 gram = 1,2(31-7,7) x 100±150 gram = 2646-2964 gram DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum terdengar 3 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu. 9. Ekstremitass Ekstremitas Atas Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Ekstremitas Bawah Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Varices : Tidak ada Refleks patella : Positif (+), kanan dan kiri
  • 82. 71 Gangguan : Tidak ada 10. Anogenital Kebersihan : Tidak dikaji Pengeluaran pervaginam : Tidak dikaji Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak dikaji Varices : Tidak dikaji Oedema : Tidak dikaji Kelenjar Bartholini : Tidak dikaji 11. Anus Kebersihan : Tidak dikaji Hemoroid : Tidak ada c. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan laboraturium HB : 11 gr% Protein urine : (-) Glukosa urine : (-) Pemeriksaan obstetric Distansia spinarum : 26 cm Distansia kristarum : 29 cm Boudelogue : 20 cm Lingkar panggul : 90 cm
  • 83. 72 Tgl/ jam Pengkajian Interpretasi data (diagnosa, masalah keturunan ) DX Potensial/ masalah potensial Tindakan segera Intervensi Implementasi Evaluasi 09April 2015 Pukul 14.00 WIB Ds. Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya, ibu mengatakan mengeluh kakinya kram, kesemutan, nyeri punggung, sering BAK, dan sesak nafas, Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/70 mmhg, SH:36,5° C, ND:80x/i, RR:20X/i HPHT : 06-08-2014 HB : 11 gr% DJJ (+) 142x/i -Dx. Ny. Y umur 22 thn G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari DS: -Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. -Ibu mengatakan HPHT 06 Agustus 2014 -Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini DO: KU : Baik TD : 110/70 mmhg T : 36,5°C RR : 20X/i HB : 11 gram % -Diagnosa Janin: Janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala D.S : -Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif, dalam 2 jam 2 kali bergerak D.O : -Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada fundus ibu yaitu bokong janin Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan tentang keadaan ibu saat ini. 2. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyam- anan yang dialaminya dan penanganannya. 1. Menjelaskan tentang Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD :110/70 mmHg, P : 20x / menit, N : 80 x/menit, T: 36, 5º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ:142x/menit. Dankepala janin sudah masukPAP .2. Menjelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan yang dialaminya dan penanganannya adalah Yaitu: a) Sering kram Dikarenakan penurunan kalsium atau perubahan sirkulasi darah, dan tekanan saraf di kaki. Penanganannya yaitu Kurangi konsumsi fosfor tinggi, dan Beri kompres hangat pada kaki. Serta Konsumsi cukup kalsium dan Istirahat cukup 1. Ibu mengerti keadaan ibu dan janinnya saat ini dalam keadaaan baik. Dan kepala janin sudah masuk PAP 2. Ibu mengerti tentang keluhannya saat ini dan cara penanganannya 3.2 MATRIKS
  • 84. 73 -Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas janin. -Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, dan tidak bisa digoyangkan yaitu kepala -Leopold IV : Divergan -DJJ : (+) 142x/i -Masalah : tidak ada -Kebutuhan: - jelaskan pada ibu keluhan yang dirasakan b) Kesemutan Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat menekan saraf ulnar median dan skiatik; terjadi hiperventilasi Penanganannya yaitu Posisikan posisi tubuh dengan benar. Berbaring dan merebahkan diri dengan kaki lebih tinggi dari pada kepala dan kedua kaki diganjal dengan menggunakan bantal c) nyeri punggung dikarenakan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang dibawa dalam rahim penanganannya yaitu Gunakan mekanisme tubuh yang baik Hindari sepatu hak tinggi dan hindari pekerjaan dengan beban yang berat Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung Gunakan kasur yang
  • 85. 74 keras untuk punggung Masase daerah punggung dan pinggang. d) Sering BAK dikarenakan adanya pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya terisi sedikit urine. Penanganannya adalah Banyak minum pada siang hari Kurangi minum untuk malam hari untuk mencegah nokturia Batasi teh, kopi, dan soda. e) Sesak nafas dikarenakan semakin membesarnya uterus maka akan mengalami desakan pada diafragma dan peningkatan progesteron menyebabkan peningkatan pusat saraf untuk konsumsi oksigenu Penanganannya yaitu Posisi berbaring
  • 86. 75 3. Anjurkan kepada ibu untuk mengkons umsi makanan yang bergizi. semifowler Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan interkostal Istirahat yang cukup 3. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat seperti nasi, jagung, ubi, kentang dan lainnya. Protein hewani seperti daging, telur, ikan, dan ibu juga harus mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung mineral seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan susu, dan ibu juga harus mengkonsumsi vitamin yang berasal dari buah dan sayur dan pemberian asam folat seperti ragi, hati, brokoli untuk 3. Ibu mengerti dan akan mengkonsums i makan- makanan yang bergizi.
  • 87. 76 4. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya TM III mencegah kecacatan pada janin 4. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya TM III seperti: a. Perdarahan pervaginam yang bisa diakibatkan karena placenta previa atau solusio placenta. b. Sakit kepala yang hebat yaitu sakit kepala yang tidak hilang setelah beristirahat merupaan gejala dari pre eklamsi. c. Penglihatan kabur secara mendadak dan disertai sakit kepala yang hebat dan mungkin gejala dari pre eklamsi. d. Bengkak di wajah dan jari-jari yang tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain, ini juga menunjukan gejala dari pre 4. Ibu menegerti tentang tanda bahaya TM III.
  • 88. 77 5.Anjurkan ibu untuk senam hamil eklamsi e. Keluar cairan dari vagina di takutkan ketuban pecah sebelum waktunya. f. Gerakan janin tidak terasa gerakan janin minimal 10 kali dalam 24 jam jika kurang dari itu maka waspada akan adanya gangguan janin dan rahim. 5. Menganjurkan ibu untuk senam hamil seperti : a. Berbaring terlentang, kedua tangan disamping badan, kedua kaki ditekuk pada lutut dan santai b. Angkat badan dan bahu, letakkan dagu di atas dada melihatlah ke arah vulva c. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit 5. Ibu mengerti dan mencoba untuk menerapkan nya.
  • 89. 78 11 Apri 2015 pukul 16.00 WIB. Ds : Ibu mengatakan BAK nya sudah berkurang namun kram pada kakinya masih ada Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/70 mmhg, T:36,5O C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 06 Agustus 2014 HB : 11 gr% DJJ (+) 142x/i -Dx. Ny. Y umur 22 thn G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 3 hari D.S: -Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. -Ibu mengatakan HPHT 06 Agustus 2014 -Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini DO -TP : 13 Mei 2015 -TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus -Diagnosa Janin: Janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala D.O : -Leopold I : TFU 3 jari dibawah proxesus xypoideus, pada bagian fundus perut ibu teraba bagian bulat lunak dan tidak melinting yaitu bokong janin -Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas -Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras,dan sukar digerakan yaitu kepala Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu tentang keadaan ibu saat ini 2. Tanyakan kepada ibu tentang keluhan yang dialaminya dan penangannya 1. Memberitahu keadaan ibu saa ini dalam keadaan baik yaitu : TD : 110/70 mmHg, P : 20x / menit, N : 80 x/menit, T : 36, 5º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ: 142x/menit. Pemeriksaan Lab : HB :11 gram% 2. Menanyakan kepada ibu tentang tentang keluhan yang dialaminya apakah sudah berkurang atau tidak dan penanganannya yang diajarkan kemarin 1. Ibu mengerti tentang keadaan ibu danjaninnya dalam keadaan baik. 2. Ibu mengatakan keluhan yang dialaminya yaitu sering BAK, nyeri punggung, sesak nafas, sering kram, kesemutan, sudah mulai berkurang dan ibu telah melakukan cara penanganan yang telah diajarkan
  • 90. 79 -Leopold IV : Divergen (sudah masuk PAP ) -DJJ : (+) 142x/i -masalah : tidak ada -kebutuhan : Beritahu ibu tanda-tanda persalinan Beritahu ibu persiapan persalinan 3. Tanyakan kembali kepada ibu tentang pemberian makanan yang bergizi. 4. Tanyakan kembali tanda- tanda bahaya TM III. 5. Tanyakan kembali senam hamil kepada ibu. 6. Beritahu ibu tentang persiapan 3. Menanyakan kembali kepada ibu tentang pemberian makanan yang bergizi yang dianjurkan kemarin 4. Menanyakan kembali kepada ibu tanda-tanda bahaya TM III yang diberitahu kemarin. 5. Menanyakan kembali kepda ibu senam hamil yang diajarkan kemarin. 6. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan yaitu: a) Biaya dan penentuan tempat serta 3. Ibu telah mengkons- umsi makanan yang bergizi yang telah dianjurkan kemarin. 4. Ibu telah mengerti tanda-tanda bahaya TM III dan ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya pada TM III yang diberitahu kemarin. 5. Ibu telah melakukan senam hamil yang diajarkan kemarin. 6. Ibu mengerti dan akan menyiapkan
  • 91. 80 persalinan. 7. Beritahu ibu tentang tanda- tanda persalinan penolong persalinan b) Keluarga yang di jadikan pengambil keputusan jika terjadi komplikasi c) Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya d) Surat-surat( misalnya ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja, kartu sehat, dan lain-lain) 7. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu : a) Pinggang terasa sakit menjalar ke depan b) Sifat his teratur, interval makin pendek, kekuatan membesar c) Keluarnya lendir bercampur darah d) Mengeluarkan air ketuban nya. 7. Ibu telah mengerti tentang tanda- tanda persalinan.
  • 92. 81 17 April 2015 pukul 14.30 WIB Ds : Ibu mengatakan sering BAK pada malam hari sudah berkurang dan kram pada kakinya sudah berkurang. Do. KU:Baik Kesadaran:CM TTV: TD:110/70 mmhg, T:36,5O C, N:80x/i, RR:20X/i HPHT : 06 Agustus 2015 HB : 11 gr% DJJ (+) 142x/i Dx. Ny. Y umur 22 thn G1P0A0 usia kehamilan 36 minggu 2 hari D.S: -Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. -Ibu mengatakan HPHT 06 Agustus 2014 -Ibu mengatakan senang dengan kehamilan ini DO -TP : 13 Mei 2015 -TFU setinggi Proxesus xypoideus -Diagnosa Janin: Janin tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala D.O : -Leopold I : TFU setinggi proxesus xypoideus, pada bagian fundus perut ibu teraba bagian bulat lunak dan tidak melinting yaitu bokong janin -Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan keras, datar yaitu punggung janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian kecil janin yaitu ekstremitas -Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat, keras, dan sukar digerakan yaitu kepala janin. Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu tentang keadaann- ya saat ini 2. Evaluasi kepada ibu tentang keluhan yang dialaminya dan penanganan nya. 1.Menjelaskan Keadaan ibu saat ini dalam keadaan baik sesuai dengan pemeriksaan fisik yaitu Keadaan ibu baik, TD : 110/70 mmHg, P : 20x / menit, N : 80 x/menit, T : 36, 5º C dan bayi dalam keadaan normal. DJJ: 142x/menit. Pemeriksaan Lab : HB : 11gram% 2. Mengevaluasi kembali kepada ibu tentang keluhan yang dialaminy dan penanganannya yang dianjurkan kemarin. 1. Ibu mengerti tentang keadaan ibu danjaninnya dalam keadaan baik. 2. Ibu mengatakan keluhan yang dialaminya sudah mulai berkurang dan ibu mengatakan ibu sudah berkurang BAK pada malam hari dan telah melakukan penanganan yang dianjurkan kemarin.
  • 93. 82 -Leopold IV : Divergen (sudah masuk PAP ) -DJJ : (+) 142x/i -masalah : tidak ada -kebutuhan : Evaluasi keluhan yang dialami ibu 3. Evaluasi kembali kepada ibu tentang pemberian makanan yang bergizi. 4. Evaluasi kembali tanda- tanda bahaya TM III. 5. Evaluasi kembali kepada ibu tentang senam hamil. 6. Evaluasi kepada ibu tentang persiapan 3. Mengevaluasi kembali kepada ibu tentang pemberian makanan yang bergizi yang dianjurkam kemarin. 4. Mengevaluasi kembali kepada ibu tentang tanda- tanda bahaya kehamilan TM III yang di jelaskan kemarin. 5. Mengevaluasi kembali kepada ibu tentang senam hamil yang di ajarkan kemarin. 6. Mengevaluasi kembali kepada ibu tentang persiapan persalinan yang di jelaskan kemarin 3. Ibu telah mengkons- umsi makanan yang bergizi yang dianjurkan kemarin. 4. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan TM III yang diberitahu kemarin. 5. Ibu telah melakukan senam hamil yang di ajarkan kemarin secara teratur. 6. Ibu mengatakan sudah mempersiap kan semua
  • 94. 83 persalinan. 7. Beritahu kepada ibu tentang kunjunga n ulang. 7. Memberitahu kepada ibu tentang kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang atau jika ada keluhan dan jika ada tanda-tanda persalinan. persiapan persalinan. 7. Ibu mengerti tentang jadwal kunjungan ulang dan ibu akan ke tenaga kesehatan jika ada keluhan dan jika ada tanda- tanda persalinan.
  • 95. 82 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengkajian Data subjektif 4.1.1 Umur a. Menurut tinjauan teori Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap.Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi komplikasi (Ambarwati,2010;h.131). b. Menurut tinjauan kasus Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.Y 22 tahun. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya kesenjangan.Hal ini terlihat dari Ny.Y yang hamil diusia 22 tahun yang termasuk dalam siklus reproduktif yang berarti organ-organ reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk memulai suatu proses kehamilan.
  • 96. 83 4.1.2 Pendidikan a. Menurut tinjauan teori Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan dalam kualitas perawatan kehamilan. Penguasaan pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang (Jannah, 2012; h. 143). b. Menurut tinjauan kasus Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang SMA c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori. Karena Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang SMAdimana Ny. Y cukup mampu untuk mengerti tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk memperoleh pendidikan kesehatan. 4.1.3 Keluhan utama a. Menurut tinjauan teori Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan, (Sulistyawati,2011,h;167).Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis Trimester III keluhan
  • 97. 84 utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sesak nafas, sering BAK, keputihan dan nyeri punggung. b. Menurut tinjauan kasus Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri pinggang, sering BAK pada malam hari,tidak konstipasi, sering sesak nafas, ibu mengeluh kakinya sering kram dan tidak mengalami keputihan. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus,terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena keluhan Ny.Y yaitu konstipasi, keputihan ini tidak sesuai dengan perubahan fisiologis Trimester III karena ibu dapat mengatasi konstipasinya dengan nutrisi yang baik dan teratur makan makanan berserat.Dan ibu tidak mengalami keputihan karena selalu memakai pakaian dari bahan katun dan menyerap keringat serta rajin mengkonsumsi buah dan sayur. 4.1.4 Riwayat kesehatan a. Menurut tinjauan teori Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis
  • 98. 85 pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi dan hepatitis . (Sulistyawati,2011;h.168). b. Menurut tinjauan kasus Ny.Y mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah menderitanya. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus,tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.Y tidak menderita penyakit yang mengganggu kehamilannya. 4.1.5 Eliminasi BAK a. Tinjauan teori Pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine(Hani,2011;h.59).