Karya tulis ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III yang mengalami berbagai ketidaknyamanan. Ibu hamil sering mengeluhkan berbagai keluhan seperti nyeri pinggang, keputihan, konstipasi, edema, dan insomnia. Walaupun keluhan-keluhan tersebut bersifat fisiologis, tetapi perlu mendapatkan pencegahan dan perawatan dari bidan. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran asuhan kebidanan yang
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
JUDUL
1. 1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN
TRIMESTER III TERHADAP NY.Y UMUR 22 TAHUNGIP0A0 USIA
KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTYANI
BANDARLAMPUNG
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan ujian akhir
Program pendidikan diploma III kebidanan
OLEH:
YESI TRIYANI SAFITRI
201207065
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2015
i
2. 2
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 09-07-2015
Penguji 1 Penguji II
Silvia Anggraini S.ST.M.Kes Margareta rinjani S.ST
NIK. NIK.
Direktur Akademi Kebidanan ADILA
Bandar Lampung
Dr. Wazni Adila,M.PH
NIK.2011041008
ii
3. 3
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. Y UMUR 22
TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 1 HARI DENGAN
KETIDAKNYAMANAN TRIMESTER III DI BPS SULISTYANI
WAY HALIM BANDAR LAMPUNG 2015
Yesi Triyani Safitri
Silvi Anggraini, S.ST.M.Kes,Margareta Rinjani,S.ST
INTISARI
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya ovum
dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh pasangan
suami istri. Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan
segala keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan
dengan normal. Selama kunjungan antenatal ibu mungkin mengeluh bahwa ia
mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah
ketidtaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang
terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Kebanyakan dari keluhan ini
adalah ketidaknyaman yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang
terjadi pada tubuh ibu hamil selama kehamilan. Tidak semua wanita hamil
mengalami semua ketidaknyamanan umum ynag muncul selama kehamilan, tetapi
banyak wanita hamil mengalaminya dalam tingkat ringan hingga berat. Tujuan
umum yaitu memberikan gambaran tentang asuhan kebidanan ibu hamil G1P0A0
usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester III. Ruang
lingkup tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di BPS Sulistyani dan
dilakukan dari tanggal 09-17 April 2015. Metode yang digunakan penelitian
adalah Deskriptif. Kesimpulan hasil penelitian, penulis mampu melakukan asuhan
kebidanan menggunakan 7 langkah varney dan keluhan Ny. Y sudah mulai
berkurang. Saran penelitian ini mengharapakn dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang ketidaknyamanan pada Trimester III dan bagaimana
penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada Trimester III dan
bagaimana penanganannya sehingga resiko ketidaknyamanan pada kehamilan
Trimester III dapat berkurang.
Kata kunci : Kehamilan, Ketidaknyamanan
Kepustakaan : 15 Referensi
Jumlah : 101 halaman
iii
4. 4
CURRICULLUM VITAE
Nama : Yesi Triyani Safitri
Nim : 201207065
Tempat/Tanggal Lahir : Daya sakti, 09Juli 1993
Alamat : Bandar sakti, RT 03 RW 03 kec. Abung Surakarta
Lampung utara
Institusi : Akademi kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : Ke VII
Biografi : Anak ke tiga dari 3 saudara
Riwayat Pendidikan:
TK DHARMA WANITA :1998-1999
SD N1 BANDAR SAKTI :1999 - 2005
MTs AL-MUHAJIRIN BANDAR SAKTI :2005 - 2008
SMA PGRI 01 TUMIJAJAR :2008 - 2011
AKADEMI KEBIDANAN ADILA :2012 Sekarang
iv
5. 5
MOTTO
INTELLIGENCE IS NOT THE MEASUREMENT,BUT
INTELLIGENCE SUPPORT ALL..
KECERDASAN BUKANLAH TOLAK UKUR
KESUKSESAN, TETAPI DENGAN MENJADI CERDAS
KITA BISA MENGGAPAI KESUKSESAN..
By: YESI TRIYANI SAFITRI
v
6. 6
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim...
Segala puji dan syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan karunia dan
nikmat kepada hamba-Nya sehingga arah rintangan dan penyusunan Karya Tulis
Ilmiah (KTI) ini dapat dilalui dengan mudah, sholawat serta salam kepada
rosullah SAW, teriring do’a karya ini kupersembahkan untuk :
Keluarga tercinta: Ayah dan Ibu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya
padaku, memberikan dukungan dalam setiap do’anya, menasehatiku dengan
penuh kesabaran, Orangtuaku sosok Ayah yang tegas ALTORI dan Ibuku
yang paling aku sayangi WASILAH yang selalu memberikan dukungan kasih
sayang dan do’a untuk kelancaran dan keberhasilan menjalani kuliahku, serta
kakak-kakakku tersayang ELIA SANTI, S.Pd dan LISA DEVIA SARI,Amd
serta kakak iparku REZA MAHENDRA S.IP yang selalu mendukungku dan
memotivasiku.
Pembimbing KTI terimakasih yang telah membimbingku dalam pembuatan
KTI,Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan sarannya, dan para
dosenku yang selama ini sudah iklas mengajarkan dan mengabdikan jasa dan
ilmunya.
Buat sahabatku EPIT DESMAWATI terimakasih telah mendukung dan
mensuportku selama ini dan berjuang bersama sampai saat ini.
Buat teman-teman DELIMA ROOM dan teman-teman Angkatan VII
terimakasih untuk kekompakannya, kebersamaannya selama 3 tahun ini
berjuang bersama, semoga sukses.
Almamaterku AKBID ADILA Bandar Lampung yang telah mengantarkanku
kegerbang masa depan.
Alhamdulillahirobbil’alamin.
vi
7. 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Ketidaknyamanan Trimester III
Terhadap Ny. Y Umur 22 Tahun GIP0A0 di BPS Sulistyani, S.ST Way
Halim Bandar Lampung Tahun 2015”.
Penulis menyadari karena keterbatasan Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam Karya Tulis
Ilmiah penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Wazni Adila, MPH selaku direktur Akbid Adila Bandar Lampung
2. Ahmad Dahro, S.Sos M.I.P selaku pembimbing I KTI,
3. Elsinta Apriyani, S.ST selaku pembimbing II KTI.
4. BPS Sulistyani, S.ST Way Halim Bandar Lampung Selaku tempat
pengambilan study kasus.
5. Para dosen dan staf tata usaha yang telah membantu sehingga Karya Tulis
Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Penulis
berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Bandar Lampung, 2015
Penulis
vii
8. 8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................ ii
INTISARI........................................................................................... iii
CURICULUM VITAE....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................ vii
DAFTAR ISI...................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 4
1.3 Tujuan ......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan umum……………………………………... 4
1.3.2 Tujuan khusus……………………………………..` 5
1.4 Ruang lingkup ……………… ......................................` 6
1.4.1 Sasaran ......……………………………………….. 6
1.4.2 Tempat ................................................................. 6
1.4.3 Waktu .................................................................. 6
1.5 Manfaat penelitian……………... .................................. 6
1.6 Metodologi dan tehnik memperoleh data ……………... 7
BAB II TINJAUAN TEORI .……………………………………….. 10
2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan.................................. 10
2.2 Teori manajemen menurut varney................................. 36
2.3 Teori landasan hukum …………………………………. 57
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………….. 59
3.1 Pengkajian ...................................................................... 59
3.2 Matriks ........................................................................... 70
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………. 82
4.1 Pengkajian …………………......................................... 82
4.2 Interpretasi Data………………………………………… 94
4.3 Diagnosa potensial……………………………………… 95
4.4 Tindakan segera……………………………………….. 95
4.5 Perencanaan ……………………………………………. 96
4.6 Pelaksanaan …………………………………………….. 98
4.7 Evaluasi ………………………………………………… 99
viii
9. 9
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan...................................................................... 100
5.2 Saran ........................................................................... 101
ix
10. 10
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari……………………… 17
Tabel 2.2 Komponen penambahan Berat badan ibu hamil selama hamil 23
Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul……....................... 24
Tabel2.4 Pemberian suntikan TT………………………………………. 29
Tabel 2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III …………………………. 33
Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium ……………………………….……. 55
Tabel 3.2 Matriks ...................................................................................... 70
x
11. 11
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin penelitian
2. Leaflet Ketidaknyamanan Trimester III
3. Daftar tilik Senam hamil UK 35 minggu
4. Dokumentasi
5. Lembar konsul
xi
12. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai dari bertemunya
ovum dan sperma hingga menjelang proses persalinan yang ditunggu oleh
pasangan suami istri.
Oleh karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan segala
keluhan yang dirasakan ibu hamil dengan mengharapkan semua berjalan
dengan normal.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah (normal) dan
bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi
/abnormal. Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu
melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi
(Jannah,2012;h.1).
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia mengalami berbagai
ketidaknyamanan, yang walaupun bersifat umum dan tidak mengancam
keselamatan ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi ibu.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan ibu, membicarakan
tentang berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk
mengatasinya sehingga ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan
nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu
1
13. 2
merasa aman dan tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya
(Rukiyah,2009;h.134).
Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.Ibu khawatir bayinya akan lahir
sewaktu-waktu. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan akan timbul kembali,
merasa dirinya jelek serta gangguan body image. Pada trimester ini ibu
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan Bidan. Ketidaknyaman yang
terjadi pada trimester III meliputi peningkatan frekuensi berkemih/ nokturia,
konstipasi/ sembelit, Edema ,insomnia, nyeri pinggang, keringat berlebih dan
sebagainya. Tidak semua wanita hamil mengalami ketidaknyamanan tersebut,
walaupun ketidaknyamanan tersebut adalah hal fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Pelayanan kesehatan merupakan
bagian utama dari pelayanan dasar yang terjangkau oleh seluruh masyarakat,
didalamnya termasuk pelayanan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil
dapat melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat. Upaya ini dapat
tercapai bila pelayanan yang diberikan bermutu dan berkesinambungan.
Pada Ibu hamil TM III juga mengalami keputihan di sebabkan karena
pengaruh hormone ekstrogen, atau karenakan didiasis, dan ibu juga sering
mengalami konstipasi yang di sebabkan karena progestron dan usus yang
terdesak oleh rahim yang membesar, dan juga biasanya ibu mengalami nyeri
punggung yang di sebabkan karena progesterone dan relaksin (yang
melunakan jaringan ikat) dan postur tubuh yang berubah serta meningkatnya
beban berat yang dibawa dalam rahim (Rukiyah,2009;h.117-121).
14. 3
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah
terbesar di Negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi
factor utama mortalitas wanita muda pada saat puncak produktivitas
(Dewi,2011;h.1).
Menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian maternal dan perinatal
merupakan tujuan dari ANC. Adapun tujuan khususnya adalah memonitor
kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan perkembangan bayi
yang normal, mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang diperlukan, membina hubungan saling
percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga
secara fisik, emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan
kemungkinan adanya komplikasi (Dewi,2011;h.14).
Rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang
menjadi perhatianseperti rasa sakit, luka saat melahirkan,kesehatan bayinya,
kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab,bagaimana perubahan
hubungan dengan suami dan ada gangguan tidur. Harus dijelaskan tentang
proses persalinan dan kelahiran sejelas-jelasnya agar timbul kepercayaan diri
pada ibu bahwa dia dapat melalui proses persalinan dengan baik informed
consent, komunikasi yang baik pada ibu, memasuki trimester tiga, wanita
kembali akan merasa takut berhubungan akan berakibat buruk terhadap
janin(Rukiyah,2009;h.72).
Penanganan ketidaknyaman pada ibu TM III seperti konstipasi yaitu
tingkatkan intake cairan dan serat dalam diet, misalnya buah, sayuran minum
15. 4
air hangat terutama pada perut kosong, istirahat cukup, buang air besar secara
teratur dan segera setelah ada dorongan. Sering BAK cara penanganannya
yaitu kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan, perbanyak minum pada
siang hari, hindari minum kopi atau teh sebagai deuresis. Sesak napas cara
penanganannya mendorong postur tubuh yang baik untuk pernfasan
interkostal, posisi berbaring semifowler, istirahat cukup. Kram pada kaki cara
penanganannya kurangi konsumsi fosfor tinggi supaya terjadi relaksasi pada
otot-otot kaki, beri kompres hangat pada kaki, konsumsi cukup kalsium.
Berdasarkan data diatas penulis tertari kuntuk mengambil study kasus dengan
judul ”Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22 Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu 1 hari Dengan Ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?”
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Terhadap Ny.Y Umur 22
Tahun G1P0A0 usia kehamilan 35 Minggu1 hari Dengan Ketidaknyamanan
Trimester III di BPS Sulistiyani Waihalim Bandar Lampung Tahun 2015?”
1.3 Tujuan
Peneliti melakukan kajian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1.3.1 Tujuanumum
Penulis mampu memberikan Asuhan Kebidanan Pada ibu hamil
GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan
16. 5
Trimester III Di BPS Sulistyani Wai halim Bandar Lampung tahun
2015.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data dasar terhadap Ny.Y umur 22Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan
pada Trimester III DiBPS SulistiyaniBandar Lampung Tahun 2015.
b. Dapat melakukan interpretasi data untuk menegakkan diagnosa
dengan penatalaksanaan terhadap Ny.Y umur 22 Tahun G1P0A0 usia
kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan pada Trimester
III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung Tahun 2015.
c. Dapat mengantisipasi masalah potensial Ny.Y umur 22 tahun GIP0A0
Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan ketidaknyamanan Trimester
III DiBPS Sulistiyani Bandar Lampung tahun 2015.
d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi terhadap Ny.Y
dengan ketidaknyamanan pada Trimester III di BPS Sulistiyani
Bandar Lampung tahun 2015.
e. Dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan terhadap Ny.Y
umur 22 tahun GIP0A0 usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar Lampung
tahun 2015.
f. Dapat melaksanakan tindakan sesuai perencanaan Ny.Y Umur 22
tahun G1P0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
17. 6
ketidaknyamanan pada Trimester III Di BPS Sulistiyani Bandar
Lampung tahun 2015.
g. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan terhadap Ny.Y
Umur 22 tahun GIP0A0 Usia kehamilan 35 minggu 1 hari dengan
ketidaknyamanan Trimester III diBPS Sulistiyani Bandar Lampung
tahun 2015.
1.4 Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini adalah Ny. Y umur 22 tahun GIP0A0
1.4.2 Tempat
Dalam studi kasus ini penulis mengambil kasus di BPS Sulistiyani
Waihalim Bandar Lampung.
1.4.3 Waktu
Pelaksanaan asuhan kebidanan dalam studi kasus ini, penulis
melakukan penelitian dimulai dari tanggal 09 April 2015 sampai 17
April 2015.
1.5 Manfaatpenelitian
1.5.1 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dokumen dan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
18. 7
1.5.2 Bagi lahan praktek
Dapat dijadikan gambaran informasi sehingga dapat meningkatkan
manajemen asuhan kebidanan terhadap ibu hamil dengan
ketidaknyamanan pada Trimester III.
1.5.3 Bagi masyarakat
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ketidaknyamanan
pada Trimester III dan bagaimana penanganannya sehingga resiko
ketidaknyamanan pada kehamilan Trimester III dapat berkurang.
1.5.4 Bagi pasien
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan pada klien
khususnya tentang ketidaknyamanan Trimester III dan dapat menambah
pengalaman mengenai penanganan ibu hamil tentang ketidaknyamanan
Trimester III dan Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu,
sehingga ibu mampu memenuhi kebutuhan dan mengenali komplikasi
saat hamil
1.5.5 Bagi peneliti selanjutnya
Saat mengambil kasus tentang Asuhan Kehamilan sebaiknya peneliti
melakukan observasi agar memastikan judul yang akan diambil nanti
bisa sesuai dan melakukan dokumentasi.
1.6 Metodologidanteknikmemperoleh data
1.6.1 Metode punulisan
Dalam penelitikasus ini penulis menggunakan metode penulisan analis
deskriptif adalah dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau
19. 8
deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Sesuai pendapat
Notoatmojo; Metode penelitian deskriptif digunakan untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengelola/ analisis data,
membuat kesimpulan dan laporan.
1.6.2Teknik memperoleh data
Untuk memperoleh data,teknik yang digunakan sebagai berikut:
1.6.2.1 Data primer
a. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara berupa
tanya jawab terhadap Ny. Y untuk mendapatkan informasi
tentang masalah yang sedang dialami oleh Ny. Y. Pada saat
wawancara penilitian mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
(terlampir)
Menurut para ahli: Adalah suatu metode yang dipergunakan
untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan
keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang
sasaran peneliti (Notoadmojo,2012; h. 139).
1. Auto anamnesa
Anamnesa yang dilakukan kepada pasien langsung, jadi
data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari
sumbernya (Sulistyawati, 2011; h. 220).
20. 9
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami
oleh pasien pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien pasien,
menambah informasi menyangkal data yang diperoleh dari
riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, manilai
perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan
tindakan yang telahdiberikan. Teknik dasar yang perlu
dipahami, diantaranya: inspeksi, palpasi. Perkusi,
danauskultasi (Uliyah, 2011; h. 140).
1.6.2.2 Data sekunder
a. Study pustaka
Adalah metode pengumpulan data dengan mempelajari
catatan tentang pasien yang ada (Notoadmojo,2005; h.63).
b. Study documenter
Adalah semua bentuk dokumen baik yang di terbitkan
maupun yang tidak diterbitkan,yang ada dibawah tanggung
jawab instansi resmi,misalnya laporan,statistic,catatan-
catatan didalam kartu klinik (Notoadmojo,2005;h.62).
21. 10
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Tinjauan Teori Medis Kehamilan
2.1.1 Kehamilan
2.1.1.1 Pengertian
Kehamilan adalah berkembangnya hasil konsepsi dimulai
dari bertemunya ovum dan sperma hingga menjelang proses
persalinan yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Oleh
karena itu Bidan sebagai tenaga kesehatan harus
memperhatikan segala keluhan yang dirasakan ibu hamil
dengan mengharapkan semua berjalan dengan normal.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses yang alamiah
(normal) dan bukan proses patologi tetapi kondisi normal
dapat menjadi patologi/abnormal. Menyadari hal tersebut
dalam melakukan asuhan tidak perlu melakukan intervensi-
intervensi yang tidak perlu kecuali ada indikasi (Jannah,
2012; h. 1). Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan
bahwa ia mengalami berbagai ketidaknyamanan, yang
walaupun bersifat umum dan tidak mengancam keselamatan
ibu, tapi itu dapat saja menjemukan dan menyulitkan bagi
ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mendengarkan
ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan dan
22. 11
membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga
ibu dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan
nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan
dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak sendiri
dalam menghadapi kehamilannya (Rukiyah, 2009; h. 134).
2.1.1.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
1. Untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan
ibu.
2. Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancamjiwa.
3. Mempersiapkan kelahiran.
4. Memberikan pendidikan.
5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
6. Meningkatkan dan mempertahankan kehamilan untuk kesehatan
fisik, mental, dan sosial ibu juga bayi.
7. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
8. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
23. 12
10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Hani. 2011; h. 6).
2.1.1.3 Standar Asuhan Kehamilan
1. Kunjungan ante-natal care (ANC) minimal :
a. Satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu)
b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu)
c. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 28- 40minggu)
(Sulistyawati, 2011: h. 4).
2. Standar Asuhan kehamilan
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti
sebagai berikut :
a. Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
motifasi pada ibu, suami, dan anggota keluarganya agar
mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini
secara teratur.
b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal
pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin
dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal.
24. 13
c. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk pemeriksaanusia kehamilan, serta bila
umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi janin dan untuk
mencari kelainan agar dapat rujuk tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan penemuan penanganan
dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan semua
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Standar 7:Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan.
Bidan dapat menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan
darah pada kehamilan serta dapat mengenali tanda dan gejala
preeklamsia lainnya, mengambil tindakan yang tepat, dan
merujuknya.
f. Standar persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami
serta keluarga pada trimester ketiga untuk memastikan persiapan
persalinan yang bersih aman dan nyaman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik (Dewi, 2011; h.
18).
25. 14
Pelayanan Standar
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan,Standar
minimal Pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang di
singkat dengan 7T, antara lain sebagai berikut:
1) Timbang Berat badan dan pengukuran tinggi badan
Pertambahan berat bardan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Masa Indeks) dimana
metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang
optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang
penting mengetahui BMI wanita hamil.Total pertambahan
berat badan pada kehamilan yang normal11,5 -16 kg. Adapun
tinggi badan menentuka ukuran panggul ibu, ukuran tinggi
badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145
(Prawirohardjo dalam Rukiyah, 2009; h. 6).
2) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan
nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang
adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi placenta, tetapi
tekanan darah sisitolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg
pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi
hipertensi (Rukiyah, 2009; h. 7).
26. 15
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri
Apabila usia kehamilan 24 minggu pengukuran di lakukan
dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu
memakai penukuran mc. Donald yaitu dengan cara mengukur
tinggi fundus memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri
kemudian di tentukan sesuai rumusnya (Depkes RI dalam
rukiyah, 2009; h. 7).
4) Pemberian Imunisasi TT lengkap
Pemberian imunisasi tetanus teksoid pada kehamilan
umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan
pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua berikan 4
minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan
perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil (Rukiyah, 2009; h. 7).
5) Pemberian Tablet besi (FE)Minimal 90 tablet selama
kehamilan dengan dosis satu tablet setiap harinya.
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (FE) adalah
mencegah definsiesi zat besipada ibu hamil, bukan
menaikkan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap
zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara
signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi.
Fe di berikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang, di berikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan.
27. 16
Tablet zat besi tidak diminum bersama teh atau kopi karena
akan menganggu penyerapan. Jika ditemukan/diduga anemia
diberikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk
memastikannya dilakukan pemeriksaan darah hemoglobin
untuk mengetahui kadar Hb yang di lakukan 2 kali selama
masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan pada
saaa usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering atau jika ada
tanda-tanda anemia (Depkes RI dalam Rukiyah, 2009; h. 8).
6) Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS)
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menular seksual
(IMS) lain pada kecurigaan adanya resiko (IMS)
(PPIBI dalam Rukiyah, 2009; h. 8).
7) Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat
kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien (Rukiyah, 2009; h.8).
2.1.1.4 Perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Ukuran pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25
x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. Hal ini
memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.
28. 17
Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot
polos rahim, serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan
endometrium menjadi desidua. Jika penambahan ukuran TFU per
tiga dapat dilihat dalam table dibawah ini
(Sulistiawati, 2011; h. 59).
Tabel 2.1 TFU menurut penambahan per tiga jari
Usia kehamilan
(minggu)
Tinggi fundus uteri (TFU)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat – simpisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat – prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah pusat-prosesus xiphoideus
40 Pertrngahan pusat dan prosesus xipoideus.
Sumber : Prawihardjo dalam sulistyawati, 2011; h. 60
b. Serviks
Bertambahnya vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini
yang di sebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal
membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Oleh karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid, dan ini di sebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati,
2011: h. 61).
c. Rahim (Uterus)
Uterus berbentuk seperti buah advokat atau seperti buah peer
yang sedikit gepeng kearah muka belakang. Ukurannya sebesar
telur ayam dan mempunyai rongga. Terletak didalam pelvis
dengan posisi normal anteversi dan antefleksi. Ukuran panjang
29. 18
uterus 7-7,5, lebar 5,25 cm, tebal 2,5 cm. Bagian ini terdiri atas
fundus uteri (1/3 bagian uterus atas), korpus uteri (1/3 bagian
tengah uterus), serviks uteri(1/3 bagian bawah uterus), kornu
uteri (bagian dari uterus yang akan menuju tuba fallopi), istmus
uteri (bagian sempit yang menghubungkan serviks dengan
korpus), dan kavum uteri (rongga uteri). Uterus dilapisi 3
dinding yaitu Endometrium (dinding uterus bagian dalam yang
terbentuk dari lapisan mukosa) Miometrium (dinding uterus
bagian tengah yang terbentuk dari otot yang berkontraksi pada
saat persalinan), Perimetrium (dinding uterus bagian luar yang
terbentuk dari jaringan serosa). Uterus berfungsi untuk
menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami
fertilisasi, memberi makan ovum yang telah dibuahi selama
kehamilan, mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur
dan mengadakan involusi setelah kelahiran bayi
(Hani, 2011; h. 25).
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih didapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya placenta pada kira-kira
kehamilan 16 minggu. Kurpus luteum graviditas berdiameter
kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah placenta terbentuk.
Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu
immunoreaktiveinhibin dalam sirkulasi maternal.Relaxin
30. 19
mempunyai pengaruh menengankan hingga pertumbuhan janin
menjadi baik hingga aterm (Rukiyah, 2009; h. 42).
e. Vulva dan Vagina
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih
merah atau kebiruan, kondisi ini di sebut dengan tanda
Chadwick (Sulistyawati, 2011; h. 61).
2. Sistem integument
Sehubungan deangan tingginya kadar hormonal, terjadi
peningkatan pigmentasi selama kehamilan. keadaan ini sangat jelas
terlihat pada kelompok wanita dengan warna kulit gelap atau
hitamdan dapat dikenali pada payudara, abdomen vulva dan wajah.
Ketika terjadi pada kulit wajah disebut dengan kloasma. Linea alba
garis putih tipis yang membentang dari simpisis pubis sampai
umbilicus. Linea nigra peningkatan pigmentasi ini akan berkurang
sedikit demi sedikit setelah masa kehamilan. tingginya kadar
hormon yang tersirkulasi dalam darah dan peningkatan regangan
pada kulit abdomen, paha dan payudara bertanggung jawab pada
timbulnya garis-garis yang berwarna merah muda dan kecoklatan
pada daerah tersebut dan disebut dengan striaegravidarum (Jannah,
2012; h. 100-101).
31. 20
3. Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi seembelit atau konstipasi. Sembelit
semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesterone (Sulistyawati, 2011; h. 63).
4. Sistem Endokrin
Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium
menghasilkan estrogen dan progesteron, fungsi utamanya pada
stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua
dan mencegah pelepasan serta pembebasan desidua tersebut.Sel-sel
trofoblast menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan
mempertahankan korpus luteum sampai placenta berkembang
penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan progesterone dari
korpus luteum (Rukiyah, 2009; h. 43).
5. Sistem perkemihan
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih),
yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal
berkurang akibat penekanan rahim membesar).
Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada
32. 21
saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar
terjadi saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring
mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah
dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang
selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung
(Sulistyawati, 2011; h. 62-63).
6. Sistem pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati di sebabkan karena adanya
perubahan lambung dan aliran lambung asam balik asam lambung
ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun
sering terjadi mual muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot
traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus
digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada di lambung
dan apa yang di cerna lebih lama berada dalam usus. Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya. Hipersaliva
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual dan muntah yang
terjadi (Kuswanti, 2014; h. 84-85).
7. Sistem Kardiovaskuler
Hipertrofi (pembesaran) atau dilatasi jantung mungkin disebabkan
oleh peningkatan volume darah atau curah jantung. Karena
33. 22
diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi
ke depan; Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat
perlahan, mencapai 10 sampai 15 kali per menit, kemudian
menetap sampai aterm (Hani, 2011; h. 57).
8. Sistem Respirasi
Janin mulai menunjukkan gerak pernapasan sejak usia sekitar 18
minggu. Perkembangan struktur alveoli paru sendiri baru sempurna
pada usia 24-26 minggu. Surfaktan mulai diproduksi sejak minggu
ke-20, tetapi jumlah dan konsistensinya sangat minimal dan baru
adekuat untuk pertahanan hidup ekstrauteri pada akhir trimester
ketiga.
Aliran keluar masuk yang terjadi pada pernapasan janin intrauterin
bukanlah alirn udara, tetapi aliran cairan amnion. Seluruh struktur
saluran napas janin sampai alveolus terendam dalam cairan amnion
tersebut (Dewi, 2011; h. 77).
9. Perubahan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi
badan adalah dengan menggunakan indeks masa tubuh (IMT)
dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2.
Pertumbuhan berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi
selama hamil, Oleh karena itu perlu dipantau setiap bulan.
Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat
34. 23
badannya lebih dari kg/bulan. Perkiraan peningkatan berat badan
yang dianjurkan :
a. 4 kg pada kehamilan trimester I
b. 0,5 kg/minggu pada kehamilan trimester II sampai III
c. Totalnya sekitar 15 -16 kg selama hamil.
Tabel 2.2 Komponen pertambahan berat badan ibu selama hamil
Komponen Jumlah (dalam kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3- 3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5 – 2
Tambahan darah 2 – 2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5 – 2,5
Tambahan jaringan lemak 2 – 2,5
Total 11,5 – 16
Sumber :Sulistyawati, 2011; h. 68-69.
10. Panggul
Panggul merupakan salah satu jalan lahir keras yang memiliki fungsi
yang lebih dominan dari pada jalan lahir lunak.Janin harus berhasil
menyesuaikan diri terhadap jalan lahir yang relatife kaku.
1. Anatomi tulang panggul dibentuk oleh tulang-tulang berikut ini
1. Ilium
2. Sakrum
3. Pubis
4. Iskium
5. Koksigis
35. 24
2. Pembagian segmen tulang panggul sejati dan ukuran panggul
dalam. Tulang pangul sejati dibagi atas tiga jenis. Bagian yang
disebut dengan panggul tidak sejati adalah tulang keras diatas PAP.
1. Pintu Atas Panggul dibatasi oleh tepi atas simfisis, tulang
inominata, dan promontorium.
2. Rongga panggul/panggul tengah, merupaka bidang terluas dan
mempunyai diameter terpanjang. Dibatasi oleh bagian posterior
simfisis pubis, iskium, sebagian ilium, sacrum dan koksigeum.
3. Pintu bawah panggul, merupakan bidang terkecil saluran panggul
dibatasi oleh lengkung pubis, tuberositas iskium, spina iskiadika
dan ujung os koksigis
Tabel 2.3 Ukuran panggul luar tiap bidang panggul
Ukuran Diameter Keterangan
Distansia spinarum 24-26
cm
Diukur dari 2 sias
Distansia kristarum 28-30
cm
Diukur dari 2 krista iliaka
Konjugata
eksterna/boudeloque
18 cm Diukur dari tepi atas simfisis dan
lumbal ke-5
Distansia tuberum 10,5 cm Dari 2 tuberositas
Lingkar panggul >80 cm Dari tepi atas simfisis, trochanter, ke
lumbal 5
d. Pembagian tulang pangul berdasarkan bidang hodge
1. Hodge I : Setinggi PAP ( PAP di batasi oleh promontorium
dan tepi atas simfisis.
2. Hodge II : Sejajar Hodge I dibatasi oleh tepi bawah simfisis.
36. 25
3. Hodge III : Sejajar Hodge I dibatasi oleh spina iskiadika.
4. Hodge IV : Sejajar Hodge I dibatasi oleh ujung os koks.
e. Ciri-ciri panggul normal
1. Promontorium tidak bisa diraba.
2. Os sacrum terbentuk cekung/konkaf.
3. Spina iskiadika tidak runcing atau tumpul.
4. Sudut ramus pubis > 90 derajat.
f.Pembagian panggul berdasarkan tipe
1. Ginekoid (tipe wanita klasik).
2. Android ( mirip panggul pria ).
3. Anthropoid ( mirip panggul kera ).
4. Platipelloid ( panggul pipih ).
(Hani, 2011; h. 30-31).
11. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk laktasi mengalami banyak
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir.Beberapa perubahan
yang dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut.
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
3. Bayangan vena-vena lebih membiru.
4. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu.
5. Kalau diperas akan keluar susu jolong (kolostrum) bewarna
kuning (Sulistyawati, 2011; h. 65).
37. 26
2.1.1.5 Kebutuhan fisik ibu hamil
1. Kebetuhan ibu hamil akan oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu
hamil.Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil
sehingga akan mengganggu pemenuhan kebutuhan oksigen pada
ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang di kandung.Untuk
mencegah hal tersebut di atas, harus memenuhi kebutuhan oksigen
maka ibu hamil perlu:
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Kurangi atau hentikan rokok
2. Nutrisi dalam kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal
harganya. Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan hingga 300
kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
3. Personal higine
Kebersihan harus di jaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan
sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
38. 27
mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan
cara di bersihkan dan langsung di keringkan.
4. Pakaian selama hamil
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung
terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika
tetap mempertimbangkan beberapa aspek kenyamanan dalam
berpakaian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
berpakaian adalah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut
b. Bahan pakaian usahakan mudah menyerap keringat
c. Memakai bra yang menyokong payudara
d. Memakai sepatu dangan hak yang rendah
e. Pakaian dalam selalu bersih
f. Eliminasi (BAK/BAB)
Konstipasi terjadi karena adanya hormone progesterone yang
mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot
usus.Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga menyebabkan
bertambahnya konstipasi. Pencegahan dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama jika
keadaan lambung dalam keadaan kosong.
39. 28
Sering BAK merupakan keluhan yang umum dirasakan ibu hamil
trimester I dan III, hal tersebut adalah fisiologis. Ini terjadi karena
pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak
kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang, sedangkan pada
trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan
kandung kemih.
5. Seksual
Hubungan seksual tidak dilarang selama kehamilan selama tidak ada
riwayat penyakit seperti: sering abortus dan kelahiran premature,
perdarahan pervaginam, koitus harus dilakukan dengan hati-hati
terutama pada minggu terakhir kehamilan, bila ketuban sudah pecah,
koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri.
6. Mobilisasi body mekanik
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin.
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah
lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih belakang dibandingkan
sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang muncul adalah rasa
pegal di punggung dan kram kaki pada malam hari.
7. Senam hamil
Senam hamil dimulai pada umur kehamilan setelah 22 minggu.Senam
hamil bertujuan dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara
optimal dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan titik
40. 29
berat tubuh. Syarat senam hamil: Telah dilakukan pemeriksaan
kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan, latihan dilakukan
setelah 22 minggu, latihan dilakukan secara teratur dan disiplin,
sebaiknya latihan dirumah sakit atau dklinik bersalin dibawah
instruktur senam hamil.
8. Istirahat/tidur
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil salah satunya beban
berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang
ibu mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat
penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering
diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu
kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman
untuk tidur. Posisi yang dianjurkan miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki
kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk
mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut
bawah sebelah kiri (Kuswanti, 2014; h. 117-123).
9. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk
mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin.
Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang
dapat mencegah penyakit tetanus.
41. 30
2.4 Pemberian suntikan TT
Antigen Interval Lama
perlindungan
% perlindungan
TT1 Pada kunjungan
antenatal pertama
80
TT2 4 minggu dari TT1 3 Tahun 95
TT3 6 bulan dari TT2 5 Tahun 99
TT4 1 Tahun setelah TT3 10 Tahun 99
TT5 1 Tahun setelah TT4 Seumur hidup
(Sulistiyawati, 2011; h .121).
10.Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalian adalah sebagai
berikut :
a. Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan
b. Anggota keluarga yang di jadikan sebagai pengambil keputusan
jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan.
c. Baju ibu dan bayi serta perlengkapan lainnya.
d. Surat-surat (misalnya, ASKES, jaminan kesehatan dari tempat
kerja, kartu sehat, dan lain-lain)
e. Pembagian peran ketika di RS (Ibu dan mertua yang menjaga
anak lainnya jika bukan persalinan yang pertama) (Sulistyawati,
2011; h. 122).
11.Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada
pasien dan keluarga adalah sebagai berikut:
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala hebat
c. Masalah penglihatan
42. 31
d. Bengkak pada muka dan tangan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Bayi tidak bergerak
(Rukiyah, 2009; h. 125-126).
12. Tanda-tanda persalinan
a. Rasa sakit atau mules di perut dan menjalar ke perut bagian
bawah sampai ke pinggang bagian belakang, yang disebut
sebagai kontraksi. Kontraksi ini terjadi secara teratur dan
semakin lama semakin sering dengan intensitas yang meningkat.
Minimal 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 30-40 detik.
b. Adanya pengeluaran per vagina berupa secret yang berwarna
merah muda disertai lender.
c. Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban
2.1.1.6 Kebutuhan fisiologis dan ketidaknyamanan TM III
2.4 Ketidaknyamanan TM III
Ketidaknyamanan merupakan suatu proses adaptasi pada
kehamilan yang merupakan hal fisiologis.
Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah
sebagai berikut:
43. 32
a. Trimester 1
1. Sering buang air kecil
Cara mengatasinya: Kosongkan saat ada dorongan untuk
kencing, Perbanyak minum pada siang hari, batasi minum
kopi, teh, soda.
2. Keputihan
Cara mengatasinya: Tingkatkan kebersihan dengan mandi
tiap hari, memakai pakaian dalam dari bahan katun dan
mudah menyerap, tingkatkan daya tahan tubuh dengan
makan buah dan sayur.
3. Mengidam
Cara mengatasinya: Tidak perlu khawatir selama diet
memenuhi kebutuhan, jelaskan tentang bahaya makanan
yang tidak bisa diterima, mencakup gizi yang diperlukan
serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut
kultur, gunakan penghangat untuk otot.
4. Mual muntah
Cara mengatasinya: Hindari bau atau faktor penyebabnya,
makan biskuit kering atau roti bakar sesaat sebelum
bangun dari tempat tidur di pagi hari, makan sedikit
tapiering, duduk tegak setiap kali selesai makan,hindario
menggosok gigi setelah makan.
44. 33
b. Trimester II
1. Hemoroid
Cara mengatasinya: Hindari konstipasi, makan makanan
berserat dan banyak minum, gunakan kompres es atau air
hangat, dengan perlahan masukkan kembali anus setiap
selesai BAB.
2. Sembelit
Cara mengatasinya: Tingkatkan diet asupan nutrisi,
minum cairan dingin atau hangat, istirahat cukup, senam
hamil, membiasakan buang air besar secara teratur, buang
air besar segera setelah ada dorongan.
3. Nafas sesak
Cara mengatasinya: Dorong agar secara sengaja mengatur
laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal yang
terjadi, merentangkan tangan diatas kepala serta menarik
nafas panjang, mendorong postur tubuh yang baik,
melakukan pernafasan intercostal (Kuswanti, 2014; h.
128-132).
c. Trimester III
Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan trimester
III yaitu sebagai berikut:
45. 34
2.5 Tabel ketidaknyamanan trimester III
1. Sistem Neurologi dan Muskuluskeletal
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Penurunan kalsium
dan alkalosis terjadi akibat
perubahan pada sistem
pernafasan, tekanan uterus
pada saraf, keletihan dan
sirkulasi yang buruk pada
tungkai
Kram terutama pada
kaki
Kurangi konsumsi fosfor tinggi
supaya terjadi relaksasi pada otot-otot kaki
Beri kompres hangat pada kaki
Konsumsi cukup kalsium
Istirahat cukup
Perubahan titik pusat gaya
berat akibat uterus yang
bertambah besar dan berat
wanita mengambil sikap yang
dapat menekan saraf ulnar,
median, dan skiatik terjadi
hiperventilasi
Kesemutan KIE tentang penyebab:
Posisikan postur tubuh dengan benar.
Berbaring dan merebahkan diri.
Terjadi hipertensi postural
yang berhubungan dengan
perubahan hemodinamis,
hipoglikemia, penumpukan
darah dibagian tungkai sehinga
mengurangi arah balik vena
dan mengurangi curah jantung
Syncope Pusing sampai
pingsan
Bangun perlahan-lahan dari tempat tidur.
Hindari berdiri terlalu lama.
Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan
berdesak-desakan.
Hindari berbaring dalam posisi supine.
Lordosis dorsolumbal dapat
menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau
kompresi akar saraf. Struktur
ligamentum dan otot tulang
belakang bagian tengah tengah
dan bawah mendapat tekanan
berat. Perubahan ini dan
perubahan lainnya sering kali
menimbulkan rasa tidak
nyaman pada muskuluskeletal.
Terjadi relaksasi ringan dan
peningkatan mobilitas sendi
pangul normal selama masa
hamil, pemisahan simfisis
pubis, dan ketidakstabilan
sendi sakroiliaka yang besar
dapat menimbulkan nyeri dan
kesultan berjalan.
Hiperlordosis Nyeri pinggang dan
pungung bagian
bawah
Gunakan mekanisme tubuh yang baik
untuk mengangkat barang yang jatuh,
misalnya dengan jongkok, lebarkan kaki
dan letakkan satu kaki sedikit didepan
Hindari sepatu hak tinggi,hindari pekerjaan
dengan beban berat
Gunakan bantal waktu tidur untuk
meluruskan punggung
Gunakan kasur yang keras untuk tidur
Senam hamil
Masase daerah pinggang dan punggung
2. Toraks dan Diafragma
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Dengan semakin membesarnya
uterus, maka akan mengalami
desakan pada diagfragma
sehingga akan mengalami
kenaikan 4 cm; terjadi
pelebaran sudut toraks dari 68
sampai103 deraja;peningkatan
progesteron menyebabkan
Sesak nafas KIE tentang penyebab fisiologis
Bantu cara untuk mengatur pernafasan
Mendorong postur tubuh yang baik untuk
pernafasan interkostal
Posisi berbaring semifowler
Istirahat teratur
Latihan pernafasan dan senam hamil
46. 35
peningkatan pusat saraf untuk
konsumsi oksigen
3. Sistem Perkemihan
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Peningkatan sensitivitas
kandung kemih dan pada tahap
selanjutnya merupakn akibat
kompresi pada kandung kemih.
Pada trimester kedua, kandung
kemih tertarik skeatas dan
keluar dari panggul sejati
kearah abdomen.uretra
memanjang sampai 7,5 cm
karena
kandung kemih bergeser
kearah atas. Kongesti panggul
pada masa hamil ditunjukan
oleh hiperemia kandung kemih
dan uretra. Peningkatan
vaskularisai ini membuat
mukosa kandung kemih mudah
luka dan berdarah. Tonus
kandung kemih dapat
menurun. Hal ini
memungkinkan distensi
kandung kemih mencapai 1500
ml. Pada saat yang sama,
pembesaran uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan
rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya terisi
sedikit urine.
Sering buang air
kecil (BAK)
dan nokturia
Sering BAK KIE tentang sebab sering BAK
Kosongkan kandung kemih ketika ada
dorongan
Perbanyak minum pada waktu siang hari
Jangan kurangi minum pada malam hari
kecuali mengganggu tidur dan mengalami
kelelahan
Hindari minum kopi atau teh sebagai
diuresis
Berbaring miring kiri saat tidur untuk
meningkatkan diuresis
Tidak memerlukan pengobatan farmakologis
4. Sistem Pernafasan
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Relaksasi pada usus halus
sehingga penyerapan makanan
menjadi lebih maksimal.
Relaksasi juga terjadi pada
usus besar sehingga
penyerapan air menjadi lebih
lama
Konstipasi Konstipasi Tingkatkan intake cairan dan serat dalam
diet, misalnya buah, sayuran, minum air
hangat terutama ketika perut kosong.
Istirahat cukup
Senam hamil
Buang air besar secara teratur dan segera
setelah ada dorongan
Hindari minyak mineral, lubricant,
perangsang, saline, hiperosmosis, dan castor
oil.
5. Sistem Reproduksi
Perubahan Fisiologis Tanda
Kehamilan
Ketidaknyamanan
Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis
Terjadi hipervaskularisasi dan
perlunakan pada serviks
peningkatan hormon estrogen
Keputihan Tingkatan kebersihan dengan mandi tiap
hari.
Pakaian dalam mengunakan bahan katun
47. 36
dan progesteron.
Peningkatan lendir serviks
yang disebut operkulum.
Kerapuhan meningkat sehinga
mudah berdarah saat
melakukan senggama.
yang memiliki daya serap tinggi, jangan
gunakan nilon.
Cara cebok yang benar yaitu dari arah vagina
kebelakang.
Selalu keringkan vulva setelah BAB atau
BAK.
Ganti celana dalam setiap kali basah.
Hindari semprotan air.
(Hani, 2011; h. 52-67).
2.1.1.7 Kebutuhan psikologis ibu hamil TM III
1. Memberikan penjelasan bahwa yang di rasakan ibu adalah hal
yang normal.
2. Menenangkan ibu
3. Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda
persalinan sebelumnya.
4. Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk
membantu melahirkannya.
5. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil
6. Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat
berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu
akan mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi
kehidupan keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.
Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga .Karena
konsepsi merupakan awal, bukan saja bagi janin yang sedang
berkembang, tetapi juga bagi keluarga, yakni dengan hadirnya
seorang anggota keluarga baru dan terjadinya perubahan
hubungan dalam keluarga, maka setiap anggota keluarga harus
48. 37
beradaptasi terhadap kehamilan dan menginterprestasikan
berdasarkan hubungan masing-masing.
7. Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia
mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum
dan tidak mengancam kesehatan jiwa, tetapi dapat saja
menjemukan dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga
kesehatan harus mendengarkan ibu membicarakan tentang
berbagai macam keluhan dan membantunya mencari cara untuk
mengatasinya sehingga ia dapat menikmati kehamilan dengan
aman dan nyaman. Keluarga dapat memberikan perhatian dan
dukungan sehingga ibu merasa aman dan tidak
sendiri dalam mengadapi kehamilannya.
8. Persiapan menjadi orang tua
Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi
lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu,
ayah dan keluarga.Bagi pasangan yang baru pertama kali
mempunyai anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak
berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi
pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan
menjadi orang tua.
49. 38
9. Persiapan sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung
akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak
usia 2-3 tahun (Kuswanti, 2014; h. 135-137).
2.2 TEORI MANAJEMEN MENURUT VARNEY
2.2.1 Pengertian
Menejemen kebidanan adalah suatu metode atau bentuk
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. Langkah-langkah dalam manajemen kebidanan
menggambarkan alur pola berpikir dan bertindak bidan dalam
pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah
(Hani,2011; h. 85).
Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang
utuh dan menyeluruh dari bidan kepada kliennya, yang merupakan
suatu proses menejemen kebidanan yang di selanggarakan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan dan
langkah – langkah yang di susun secara sistematis untuk
mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai
dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat
(Rukiyah, 2009; h. 180).
50. 39
2.2.2 Langkah dalam manajemen kebidanan varney
I. Pengkajian data
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat
dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien.
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
a. Anamnesa
Anamnesa dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Auto anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan kepada pasien
langsung.Jadi data yang diperoleh adalah data primer,
karena langsung dari sumbernya.
2. Allo anamnesa
Adalah anamnesa yang dilakukan pada keluarga pasien
untuk memperoleh data pasien. Ini dilakukan pada
keadaan daruratketika pasien tidak memungkinkan lagi
untuk memberikan data yang akurat
(Sulistyawati, 2011 ; h. 166).
51. 40
Anamnesa dilakukan untuk mendapatkan data anamnesa terdiri
dari beberapa kelompok penting sebagai berikut:
1) Identitas pasien
a) Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil
dengan nama panggilan sehingga hubungana antara
pasien dan bidan menjadi lebih akrab.
b) Usia/tanggal lahir
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan
umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
komplikasi (Ambarwati, 2010; h.131).
c) Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental
dan spiritual terhadap pasien dan keluarga sebelum dan
pada saat kehamilan dan persalinan
d) Suku
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan.
52. 41
e) Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan
dalam kualitas perawatan kehamilan. Peguasaan
pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat
pendidikan seseorang (Jannah, 2012; h. 143).
f) Pekerjaan
Pekerjaan seorang ibu akan menggambarkan aktifitas dan
tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan.
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila
di perlukan .
2) Riwayat pasien
a. Keluhan utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui keluhan
alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan
(Sulistyawati, 2011, h; 167).
Pada kasus ibu hamil dengan perubahan fisiologis TM III ,
keluhan utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki,
sering BAK, dan keputihan dan nyeri punggung.
3) Riwayat kebidanan
a. Menstruasi
Data ini secara langsung berhubungan dengan masa
kehamilan, dari data yang kita peroleh kita akan
53. 42
mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ
reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh
dari riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut :
Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi
b. Siklus
Siklus menstruasi adalah jarak antara menstruasi yang
dialami dengan menstruasi berikutnya, dalam hitungan
hari.Biasanya sekitar 23 sampai 32 hari.
c. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi
yang dikeluarkan. Kadang kita akan kesulitan untuk
mendapatkan data yang valid. Sebagai acuan biasanya
kita gunakan kriteria banyak, sedang, dan sedikit.Jawaban
yang diberikan oleh pasien biasanya bersifat subjektif,
namun kita dapat kaji lebih dalam lagi dengan beberapa
pertanyaan pendukung, misalnya sampai berapa kali
mengganti pembalut dalam sehari.
d. Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan yang dirasakan
ketika mengalami menstruasi, misalnya nyeri hebat, sakit
kepala sampai pingsan, atau jumlah darah yang keluar
banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh
pasien menunjuk kepada diagnosis tertentu
54. 43
(Sulistyawati, 2011 h.166-167).
e. HPHT
HPHT adalah hari pertama haid terakhir seseorang
sebelum hamil. Cara menentukan HPHT adalah dengan
melakukan anamnesis pada ibu secara tepat karena
apabila terjadi kesalahan, maka penentuan usia kehamilan
juga menjadi tidak tepat. Haid terakhir tersebut harus
normal, baik dari lamanya maupun dari banyaknya. Jadi
beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah sebagai
berikut :
1) Kapan ibu mengeluarkan haid terakhir sebelum hamil
2) Apakah tanggal tersebut sudah bersih atau masih
keluar darah haidnya
3) Berapa lama menstruasinya
4) Berapa banyak menstruasinya (jika hanya sedikit
maka kemungkinan sudah terjadi nidasi).
5) HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru
mengeluarkan darah menstruasi dengan frekuensi dan
lama seperti menstruasi yang seperti biasa
(Hani, 2011 h.79).
4) Gangguan kesehatan alat reproduksi
Data ini sangat penting untuk kita kaji karena akan
memberikan petunjuk bagi kita tentang organ reproduksi
55. 44
pasien. Ada beberapa penyakit organ reprodsuksi yang
berkaitan erat dengan personal hygiene, atau kebiasaan lain
yang tidak mendukung kesehatan reproduksinya. Jika
didapatkan adanya salah satu atau beberapa riwayat gangguan
kesehatan reproduksi, maka kita harus waspada akan adanya
kemungkinan gangguan kesehatan alat reproduksi pada masa
kehamilan.
Beberapa data yang perlu kita kaji dari pasien adalah apakah
pasien pernah mengalami gangguan seperti berikut keputihan,
infeksi, gatal karena jamur tumor (Sulistyawati, 2011; h.
168).
5) Riwayat obstetric
Alasan mengapa perlu dikaji karena untuk mengetahui
masalah obstetrik, medis dan sosial yang lain, dalam
kehamilan (preeklamsi dan lain-lain), dalam persalinan
(malpersentasi, drip oksitosin, dan lain-lain), bentuk
persalinan (spontan, SC, forcep, atau vakum ekstraksi), dalam
nifas (perdarahan, infeksi kandungan, bagaimana laktasi, dan
lain-lain), berat lahir bayi, jenis kelamin bayi, kelainan
kongenital bayi dan komplikasi yang lain seperti ikterus,
status bayi saat lahir (hidup atau mati), status kehidupan bayi,
jika meninggal apa penyebabnya. Pertanyaan ini sangat
mempengaruhi prognosis persalinan pimpinan persalinan,
56. 45
karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian
dari segala fakor yamg mempengaruhi persalinan (Hani, 2011
h. 89).
6) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai
“penanda” (warning) akan adanya penyulit masa hamil.
Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang
melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi
organ yang mengalami gangguan. Beberapa data penting
tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui
adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit, seperti
jantung, diabetes melitus (DM), ginjal, hipertensi/hipotensi
dan hepatitis.
7) Status perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini akan
mendapatkan gambaran mengenai suasana rumah tangga
pasangan.
8) Respon keluarga terhadap kehamilan ini
Adanya respon yang positif dari keluarga terhadap kehamilan
akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam penerimaan
perannya.
57. 46
9) Adat istiadat / budaya yang berhubungan selama masa hamil
Adat istiadat perlu dikaji karena hal penting yang biasa
mereka anut, berkaitan dengan masa hamil. Apabila adat
istiadat tersebut merugikan akan membuat pertumbuhan janin
tidak optimal dan pemulihan kesehatan akan terhambat.
Misalnya ibu hamil harus pantang makanan yang berasal dari
daging, ikan, telur, dan gorengan karena dipercaya akan
menyebabkan kelainan pada janin.
10) Pola pemenuhan sehari-hari
a) Pola makan
Ini penting untuk diketahui supaya kita mendapatkan
gambaran bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya
selama hamil. Beberapa hal yang perlu kita tanyakan pada
pasien berkaitan dengan pola makan adalah sebagai
berikut:
1. Menu
Ini dikaitkan dengan pola diet seimbang bagi ibu hamil.
Jika pengaturan menu makan yang dilakukan oleh
pasien kurang seimbang sehingga ada kemungkinan
beberapa komponen gizi tidak akan terpenuhi, maka
bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyusunan menu seimbang bagi ibu.
58. 47
2. Frekuensi
Data ini akan memberi petunjuk bagi kita tentang
seberapa banyak asupan makanan yang dikonsumsi ibu.
3. Jumlah perhari
Data ini akan memberikan volume atau seberapa
banyak makanan yang ibu makan dalam waktu satu kali
makan.
4. Pantangan
Ini juga penting untuk kita kaji karena ada
kemungkinan pasien berpantangan makanan justru
yang sangat mendukung pemulih fisiknya, misal ikan,
telur atau daging.
b) Pola minum
Kita juga harus dapat memperoleh data dari kebiasaan
pasien dalam memenuhi kebutuhan cairannya. Hal-hal
yang perlu kita tanyakan kepada pasien tentang pola
minum adalah sebagai berikut:
(1) Frekuensi
Kita dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum
dalam sehari dan dalam sekali minum menghabiskan
berapa gelas.
59. 48
(2) Jumlah per hari
Frekuensi minum dikalikan seberapa banyak ibu minum
dalam sekali waktu minum akan didapatkan jumlah
asupan cairan dalam sehari.
(3) Jenis minuman
Kadang pasien mengosumsi minuman yang sebenarnya
kurang baik untuk kesehatannya.
11) Pola istirahat
Istirahat sangat diperlukan oleh ibu hamil.Oleh karena itu,
bidan perlu menggali kebiasaan istirahat ibu supaya diketahui
hambatan yang mungkin muncul jika didapatkan data yang
senjang tentang pemenuhan istirahat.
1. Istirahat malam hari
Rata-rata lama tidur malam yang normal adalah 6-8 jam
2. Istirahat siang hari
Tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur
siang.Oleh karena itu, hal ini dapat kita sampaikan kepada
ibu bahwa tidur siang sangat penting untuk menjaga
kesehatan selama hamil.
12) Aktivitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data
ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas
yang biasa dilakukan pasien dirumah.
60. 49
13) Aktivitas seksual
Walaupun ini adalah hal yang cukup privasi bagi pasien,
namun bidan harus menggali data dari kebiasaan ini, karena
terjadi beberapa kasus dalam aktivitas seksual yang cukup
mengganggu pasien namun tidak tahu kemana harus
berkonsultasi.Bidan menanyakan hal-hal yang berkaitan
dengan aktivitas seksual (Sulistyawati, 2011; h. 168-172).
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Tentang keadaan umum pasien, keadaan emosional, tanda-
tanda vital, tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan atas.
2. Keadaan umum
Untuk mengetahui data ini kita cukup dengan mengamati
keadaan umum pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan
kita laporkan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Baik:Jika pasien memperlihatkan respons yang baik
terhadap lingkungandan orang lain, serta secara fisik pasien
tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
2. Lemah:Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika kurang
atau tidak memberikan respons yang baik terhadap
lingkungan dan orang lain, dan pasien sudah tidak mampu
lagi untuk berjalan sendiri.
61. 50
a. Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien,
kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai
dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal),
sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar),
(Sulistyawati, 2011; h. 174-175).
b. Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang
pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi
tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan
adanya faktor resiko apabila pengukuran <145 cm
(Manuaba, 2010; h. 243).
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140
mmHg sistolik atau 90 mmHg. Perubahan 30 mmHg
sistolik dan 15 mmHg diastolik diatas tensi sebelum hamil,
menandakan toxemia gravidarum (keracunan kehamilan),
(Hani, 2011; h. 91).
b. Nadi, selama kehamilan jumlah darah yang dipompa oleh
jantung setiap menitnya atau biasa disebut curah jantung
meningkat 30-50% peningkatan ini terjadi mulai terjadi
pada usia kehamilan 6 minggu dan puncaknya pada 18-28
minggu, karena curah jantung meningkat akibatnya denyut
62. 51
jantung juga meningkat (dalam keadaan normal 70
kali/menit menjadi 80-90 kali/menit)
(Sulistyawati, 2011; h. 61).
c. Pernafasan, nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah
satu indikator untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan
yang terdiri dari mempertahankan pertukaran oksigen dan
karbodioksida dalam paru dan pengaturan asam basa, nilai
pernafasan normal yaitu 15-20 x/menit.
d. Suhu, nilai hasil pemeriksaan suhu merupakan indikator
untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukkan peningkatan
bila pengeluaran panas meningkat, suhu normal yaitu 37o
C.
4. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi)
a. Kepala
Warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak
b. Telinga
Kebersihan, gangguan pendengaran
c. Mata
Konjungtiva, skelera, kebersihan, kelainan, gangguan
penglihatan (rabun jauh/dekat)
d. Hidung
Kebersihan, polip
e. Mulut
63. 52
Bibir : warna,integritas jaringan (lembap,kering atau
pecah-pecah),lidah :warna. Kebersihan, gigi : kebersihan,
karies, gangguan pada mulut (bau mulut), (Sulistyawati,
2011; h. 175-176).
f. Leher bengkak meliputi saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tyroid ( Hani, 2011; h. 92).
g. Dada
Bentuk, simetris/tidak, payudara : bentuk, bentuk masing-
masing payudara (seimbang atau tidak), hiperpigmentasi
aerola payudara, teraba massa, nyeri atau tidak, kolostrum,
keadaan putting : menonjol, datar, atau masuk kedalam,
kebersihan, bentuk bra. Denyut jantung, gangguan
pernafasan (auskultasi), (Sulistyawati, 2011,h;176).
h. Perut
Bentuk pembesaran perut (perut membesar kedepan atau
kesamping, keadaan pusat, tampakkah gerakan anak atau
kontraksi rahim), luka bekas operasi, ukur tinggi fundus
uteri, hitung TBJ, letak presentasi, posisi dan penurunan
kepala, mendengar denyut jantung janin (DJJ), dan gerakan
janin (Hani, 2011; h. 92).
i. Palpasi
Maksudnya periksa raba ialah untuk menentukan :
64. 53
1) Besarnya rahim dan dengan ini menentukan tuanya
kehamilan.
2) Menentukan letaknya anak dalam rahim
3) Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang
terdiri bagian :
Leopold I
1) Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin
yang ada di fundus.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Pemeriksaan menghadap pasien
b) Kedua kaki ibu ditekuk, pemeriksa berdiri di sebelah
kanan ibu dan muka ibu.
c) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur
berapa tinggi fundus uterus
d) Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba
benda bulat, melenting, mudah di gerakkan, maka
itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat,
besar, lunak, tidak melenting, dan susah di gerakkan
maka itu adalah bokong janin.
Leopold II
a) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
berada disebelah kanan atau kiri perut ibu
65. 54
Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1. Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan
dan kiri perut ibu
2. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan
kanan menahan perut sebelah kiri ke arah kanan
3. Raba perut ibu sebelah kanan menggunakan
tangan kiri, dan rasakan bagian apa yang di
sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak
teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu
adalah punggung bayi, namun jika teraba bagian-
bagian yang kecil dan menonjol, maka itu adalah
bagian kecil janin).
Leopold III
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada
di bawah perut ibu.
2) Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a) Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian
bawah uterus. Jika teraba bagian yang bulat,
lunak, melenting, keras dan dapat di goyangkan
maka itu adalah kepala janin. Namun jika yang
teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit di
gerakkan, maka ini adalah bokong. Jika bagian
bawah tidak di temukkan kedua bagian seperti
66. 55
diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam
letak melintang.
b) Pada letak sungsang (melintang) dapat di rasakan
ketika tangan kanan menggoyangkan bagian
bawah, tangan kiri akan merasakan balottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini di
temukan pada usia kehamilan 5-7 bulan)
c) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba
kepala, goyangkan jika masih mudah di
goyangkan, berarti kepala belum masuk panggul,
namun jika tidak dapat di goyangkan kepala
sudah masuk panggul).
Leopold IV
1) Bertujuan untuk mengetahui bagian yang ada di
bawah dan untuk mengetahui apakah kepala sudah
masuk panggul atau belum.
2) Cara pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Pemeriksa mengahadap kaki pasien
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada
bawah
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di
dua pihak yang berlawanan di bagian bawah
67. 56
d. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling
bertemu) berarti kepala belum masuk panggul
e. Jika kedua tangan divergen (tidak saling
bertemu) berarti kepala sudah masuk panggul
f. Mengukur TFU dengan menggunakan rumus
dari niswander yaitu 1,2 (TFU-7,7)×100±150
(Sulistyawati, 2011; h. 90-92).
Pemeriksaan leopold dengan cara palpasi abdominal
dimulai dari leopold I untuk mengtahui TFU dan
bagian teratas janin, leopold II untuk mengetahui
bagian di sebelah kanan dan kiri perut ibu, leopold
III untuk mengetahui bagian janin dibagian bawah
uterus ibu, leopold IV untuk mengetahui apakah
kepala sudah masuk PAP atau belum (Sulistyawati,
2011; h. 89), Kepala belum masuk PAP pada
primigravida minggu ke 36 merupakan faktor resiko
(Manuaba, 2010; h. 126).
5. Auskultasi
Dihitung satu menit penuh, frekuensi, keteraturan,punctum
maximum) (Jannah, 2012; h. 178).
a. Ekstermitas
Ektermitas oedema dalam kehamilan disebabkan oleh
toxaemia gravidarum/keracunan atau oleh tekanan rahim
68. 57
yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang
mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh
hipovitaminose,dan penyakit jantung (Hani, 2011; h. 92).
b. Genital
Kebersihan, pengeluaran pervaginam, tanda-tanda infeksi
vagina.
c. Anus
Hemoroid, kebersihan
b. Pemeriksaan penunjang
Tabel 2.6 Pemeriksaan laboratorium
Tes Lab Nilai normal Nilai tidak normal Diagnosis/masalah terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein urine Terlacak/negative
Bening/negative
>atau =2+ keruh
(positif)
Protein urine
Glukosa dalam urine Warna hijau Kuning, orange, coklat. Diabetes
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh+ Rh- Rh sensitization
Golongan darah A B O AB - Ketidakcocokan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
ova/telur cacing dan
parasit
Negatif Positif Anemia akibat cacing
(cacing tambang)
(Hani, 2011; h. 96).
II. Interpretasi Data
Mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah di
kumpulkan.Dalam langkah ini data yang telah dikumpulkan
69. 58
diinterpretasikan menjadi diagnosa kebidanan, diagnosa kebidanan
meliputi data objektif dan subjektif (Ambarwati, 2010; h.142).
III. Diagnosa Potensial
Dalam langakah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga.
Langkah ini membutuhkan antisipasi,bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi
klien.(Sulistyawati, 2011; h. 181).
IV. Tindakan Segera
Pada tindakan ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
V. Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap
wanita tersebut, apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling dan apakah perlu merujuk
klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial
ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dalam menyusun
rencana asuhan pada wanita hamil, sebenarnya harus disesuaikan
70. 59
dengan hasil temuan dalam pengkajian data agar lebih tepat sasaran
(Hani, 2011; h. 101-102).
VI. Pelaksanaan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara
efisien dan aman. Pada langkah ini ke enam ini, rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke lima
dilaksanakan. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan,
sebagaian lagi oleh klien atau anggota tim lainnya
(Hanni, 2011; h.103).
VII. Evaluasi
Pada langkah evaluasi ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan
yang telah di berikan, hal yang di evaluasi meliputi apakah
kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah
yang telah diidentifikasi, rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
benar-benar efektif dalam pelaksanaannya (Hani, 2011; h.103).
2.3 TEORI LANDASAN HUKUM
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan,
kewenangan yang dimiliki bidan meliputi:
1. Kewenangan normal:
a) Pelayanan kesehatan ibu
71. 60
b) Pelayanan kesehatan anak
c) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
2. Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah
3. Kewenangan bidan yang menjalankan praktik di daerah yang
tidak memiliki dokter
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh
seluruh bidan. Kewenangan ini meliputi:
1. Pelayanan kesehatan ibu
1. Ruang lingkup:
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
c) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan
2. Kewenangan:
a) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
h) Penyuluhan dan konseling
i) Bimbingan pada kelompok ibu hamil
j) Pemberian surat keterangan kematian
k) Pemberian surat keterangan cuti bersalin
(www.Kesehatanibu.depkes.go.id).
72. 61
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN
TM III PADA NY.Y UMUR 22 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN
35 MINGGU 1 HARI DI BPS SULISTIYANI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
2015
Oleh : Yesi Triyani Safitri
Tanggal : 09 April 2015
Pukul : 14.00 WIB
3.1 PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. Y Tn. D
Umur : 22 Tahun 24 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Palembang/Indonesia Sunda/Indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jl. Palapa 03 No.36 D Bandar Lampung
2. Anamnesa
a. Alasan kunjungan : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
73. 62
b. Keluhan : Ibu mengatakan cemas terhadap
kehamilannya, dan ibu mengatakan
sering nyeri pinggang, sering BAK pada
malam hari, ibu mengeluh kakinya
sering kram.
B. Riwayat Kebidanan
1. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 3 kali ganti pembalut/hari
Keluhan : Tidak Ada
HPHT : 06-08-2014
2. Gangguan Kesehatan Reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan KB yang lalu
Anak
ke
Kehamilan Persalinan Nifas Ke
Lama Penyulit Penolong Tempat Bb bayi Penyulit Vit A Tablet Fe Alat
Kontrasepsi
1 Hamil ini - - - - - - - -
74. 63
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 06-08- 2014
Keluhan saat hamil : Tidak ada
Kunjungan ANC : 7 kali
Trimester I : Satu kali pada trimester I
Trimester II : Dua kali pada trimester II
Trimester III : Empat kali pada trimester III
TT : TT1 : 18 minggu 1hari TT2: 22
minggu
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Mengonsumsi jamu-jamuan : Tidak pernah
C. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
Alergi obat antibiotik : Tidak ada
2. Riwayat kesehatan yang lalu
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keturunan keluarga : Tidak ada
Penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria) : Tidak ada
Penyakit menenurun (DM, jantung, hipertensi) : Tidak ada
75. 64
D. Data Psikososial
1. Riwayat perkawinan : 1,5 tahun
2. Respon ibu terhadap kehamilan ini : Baik, ibu bahagia
dengan kehamilan ini
3. Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Baik, keluarga
bahagia dengan
kehamilan ibu saat ini
4. Adat istiadat yang dianut keluarga behubungan dengan kehamilan
: Tidak ada
5. Pola kehidupan sehari-hari
a. Pola Makan sebelum hamil
Pola Makan sebelum hamil
Menu : Nasi, lauk pauk, sayur, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
Jumlah perhari : 2-3 piring nasi, 2-3 buah seperti pisang atau
jeruk, 3-5 potong lauk pauk seperti tempe,
telur dan ayam, air putih secukupnya dan 1-
2 gelas susu.
Pantangan : Tidak ada
b. Pola makan saat hamil
Menu : Nasi, lauk pauk, buah, air putih dan susu
Frekuensi : 3 kali sehari
76. 65
Jumlah perhari : 1-2 piring sedikit nasi, 1-2 buah seperti
pisang atau jeruk, 2-3 potong lauk pauk
seperti tempe dan telur, air putih 8-9
sehari dan 1-2 gelas susu.
c. Pola eliminasi
1. Sebelum hamil
BAK : Frekuensi 4-6 kali/hari, warna kuning jernih, berbau
khas
BAB : 1 kali dalam 1 hari, konsistensi lembek, berbau khas,
warna kuning kecoklatan
2. Saat hamil
BAK : Frekuensi 8-9 kali/hari, warna kuning jernih, berbau
khas
BAB : Frekuensi 1 kali dalam 1 hari konsistensi lembek,
berbau khas, warna kuning kecoklatan
d. Pola Istirahat
1. Sebelum hamil
Istirahat malam hari : 7-8 jam/hari
Istirahat siang hari : 1 jam/hari
2. Saat hamil
Istirahat malam hari : 4-5jam, sering kencing dimalam hari
Istirahat siang hari : 1 jam
77. 66
e. Aktivitas sehari-hari : Ibu mengatakan pekerjaan sehari-hari
sebagai ibu rumah tangga seperti
mengepel, menyapu, menggosok.
f. Personal Hygiene sebelum hamil
1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore
2. Keramas : 1x sehari
3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi,
ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa
sudah tidak nyaman
4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya
seminggu sekali
Personal Hygiene saat hamil
1. Mandi : Frekuensi 2 kali/hari setiap pagi dan sore
2. Keramas : 1x dalam sehari
3. Ganti baju dan celana dalam : Ganti baju setiap habis mandi,
ganti celana dalam setiap lembab, basah atau ketika merasa
sudah tidak nyaman
4. Kebersihan kuku : Bersih, ibu rutin memotong kukunya
seminggu sekali
g. Aktivitas seksual
1. Frekuensi : Jarang selama hamil
2. Gangguan : Tidak ada
78. 67
A. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan emosional : Stabil
3. Kesadaran : Compos mentis
4. TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5⁰ C
5. BB saat hamil : 46 kg
BB sebelum hamil : 60 kg
6. TB : 155 Cm
7. LILA : 26 Cm
8. TP : 13 mei 2015
b. Pemeriksaan khusus kebidanan
Pemeriksaan Fisik Secara Inspeksi/ Palpasi/ Perkusi/ Auskultasi
1. Kepala
Bentuk : Simetris
Warna rambut : Hitam
Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe
Rontok : Tidak ada
2. Telinga
Kebersihan : Bersih, tidak ada serumen
79. 68
Gangguan pendengaran : Tidak ada
3. Mata
Simertis : Simetris antara kanan dan kiri
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih, tidak ada kotoran
4. Hidung
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Kebersihan : Bersih, tidak ada secret
Polip : Tidak ada
5. Mulut & Gigi
Bibir : Lembab, tidak ada labioskizis
Lidah & Geraham : Lidah bersih dan geraham tidak
berlubang
Gigi : Bersih, tidak terdapat karies
Gusi : Tidak ada pembengkakan dan
perdarahan
6. Leher
Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
7. Dada
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Payudara
80. 69
Simetris : Simetris antara kanan dan kiri
Pembesaran : Ada, kanan dan kiri
Keadaan putting : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Rasa nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ada, pada putting susu dan aerola
Pengeluaran : Ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
8. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ada, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Linea : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : Pertengahan antara pusat dan proxesus
xypoideus, pada fundus teraba lunak, bulat,
tidak melenting yaitu bokong janin
Leopold II : Pada bagian kanan perut ibu teraba tahanan
keras, datar dan memanjang yaitu punggung
81. 70
janin. Pada bagian kiri perut ibu, teraba bagian
terkecil janin yaitu ekstremitas janin
Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu, teraba bulat,
keras, melenting dan tidak bisa digoyangkan
yaitu kepala janin (divergen).
Leopold IV : Tidak dilakukan
TFU Mc. Donald : 31 Cm
TBJ (Rumus Niswander) = 1,2(TFU-7,7) x 100±150 gram
= 1,2(31-7,7) x 100±150 gram
= 2646-2964 gram
DJJ (+), frekuensi 142 kali/ menit, teratur, punctum maksimum
terdengar 3 jari di bawah pusat bagian kiri perut ibu.
9. Ekstremitass
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris antara kanan dan kiri
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Refleks patella : Positif (+), kanan dan kiri
82. 71
Gangguan : Tidak ada
10. Anogenital
Kebersihan : Tidak dikaji
Pengeluaran pervaginam : Tidak dikaji
Tanda-tanda infeksi vagina : Tidak dikaji
Varices : Tidak dikaji
Oedema : Tidak dikaji
Kelenjar Bartholini : Tidak dikaji
11. Anus
Kebersihan : Tidak dikaji
Hemoroid : Tidak ada
c. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboraturium
HB : 11 gr%
Protein urine : (-)
Glukosa urine : (-)
Pemeriksaan obstetric
Distansia spinarum : 26 cm
Distansia kristarum : 29 cm
Boudelogue : 20 cm
Lingkar panggul : 90 cm
83. 72
Tgl/
jam
Pengkajian Interpretasi data
(diagnosa, masalah
keturunan )
DX
Potensial/
masalah
potensial
Tindakan
segera
Intervensi Implementasi Evaluasi
09April
2015
Pukul
14.00
WIB
Ds.
Ibu mengatakan cemas
dengan kehamilannya, ibu
mengatakan mengeluh
kakinya kram, kesemutan,
nyeri punggung, sering
BAK, dan sesak nafas,
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
SH:36,5°
C, ND:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06-08-2014
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 35
minggu 1 hari
DS:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO:
KU : Baik
TD : 110/70 mmhg
T : 36,5°C
RR : 20X/i
HB : 11 gram %
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.S :
-Ibu mengatakan bayinya
bergerak aktif, dalam 2 jam
2 kali bergerak
D.O :
-Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada fundus ibu
yaitu bokong janin
Tidak ada Tidak ada 1. Jelaskan
tentang
keadaan ibu
saat ini.
2. Jelaskan pada
ibu tentang
ketidaknyam-
anan yang
dialaminya dan
penanganannya.
1. Menjelaskan tentang Keadaan
ibu saat ini dalam keadaan
baik sesuai dengan
pemeriksaan fisik yaitu
Keadaan ibu baik, TD :110/70
mmHg, P : 20x / menit, N : 80
x/menit, T: 36, 5º C dan
bayi dalam keadaan
normal. DJJ:142x/menit.
Dankepala janin sudah
masukPAP
.2. Menjelaskan pada ibu tentang
ketidaknyamanan yang
dialaminya dan penanganannya
adalah Yaitu:
a) Sering kram
Dikarenakan penurunan
kalsium
atau perubahan sirkulasi
darah, dan tekanan saraf
di kaki.
Penanganannya yaitu
Kurangi konsumsi
fosfor tinggi, dan Beri
kompres hangat pada
kaki.
Serta Konsumsi cukup
kalsium dan
Istirahat cukup
1. Ibu mengerti
keadaan ibu
dan janinnya
saat ini dalam
keadaaan baik.
Dan kepala
janin sudah
masuk PAP
2. Ibu mengerti
tentang
keluhannya saat
ini dan cara
penanganannya
3.2 MATRIKS
84. 73
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
janin.
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, dan tidak bisa
digoyangkan yaitu kepala
-Leopold IV : Divergan
-DJJ : (+) 142x/i
-Masalah : tidak ada
-Kebutuhan:
- jelaskan pada ibu keluhan
yang dirasakan
b) Kesemutan
Perubahan titik pusat
gaya berat akibat uterus
yang bertambah besar
dan berat membuat
wanita mengambil sikap
yang dapat menekan
saraf ulnar median dan
skiatik; terjadi
hiperventilasi
Penanganannya yaitu
Posisikan posisi tubuh
dengan benar.
Berbaring dan
merebahkan diri dengan
kaki lebih tinggi dari
pada kepala dan kedua
kaki diganjal dengan
menggunakan bantal
c) nyeri punggung
dikarenakan postur
tubuh yang berubah
serta meningkatnya
beban berat yang
dibawa dalam rahim
penanganannya yaitu
Gunakan mekanisme
tubuh yang baik
Hindari sepatu hak
tinggi dan hindari
pekerjaan dengan
beban yang berat
Gunakan bantal waktu
tidur untuk meluruskan
punggung
Gunakan kasur yang
85. 74
keras untuk punggung
Masase daerah
punggung dan
pinggang.
d) Sering BAK
dikarenakan adanya
pembesaran uterus
menekan kandung
kemih, menimbulkan
ingin berkemih
walaupun kandung
kemih hanya terisi
sedikit urine.
Penanganannya adalah
Banyak minum pada
siang hari
Kurangi minum untuk
malam hari untuk
mencegah nokturia
Batasi teh, kopi, dan
soda.
e) Sesak nafas
dikarenakan semakin
membesarnya uterus
maka akan mengalami
desakan pada
diafragma dan
peningkatan
progesteron
menyebabkan
peningkatan pusat
saraf untuk konsumsi
oksigenu
Penanganannya yaitu
Posisi berbaring
86. 75
3. Anjurkan
kepada ibu
untuk
mengkons
umsi
makanan
yang
bergizi.
semifowler
Mendorong postur
tubuh yang baik
melakukan pernafasan
interkostal
Istirahat yang cukup
3. Menganjurkan
kepada ibu untuk
mengkonsumsi
makanan yang
bergizi yang
mengandung
karbohidrat seperti
nasi, jagung, ubi,
kentang dan
lainnya. Protein
hewani seperti
daging, telur, ikan,
dan ibu juga harus
mengkonsumsi
makanan dan
minuman yang
mengandung
mineral seperti
sayur-sayuran,
buah-buahan, dan
susu, dan ibu juga
harus
mengkonsumsi
vitamin yang
berasal dari buah
dan sayur dan
pemberian asam
folat seperti ragi,
hati, brokoli untuk
3. Ibu mengerti
dan akan
mengkonsums
i makan-
makanan yang
bergizi.
87. 76
4. Beritahu ibu
tanda-tanda
bahaya TM
III
mencegah
kecacatan pada
janin
4. Memberitahu ibu
tanda-tanda
bahaya TM III
seperti:
a. Perdarahan
pervaginam yang
bisa diakibatkan
karena placenta
previa atau solusio
placenta.
b. Sakit kepala yang
hebat yaitu sakit
kepala yang tidak
hilang setelah
beristirahat
merupaan gejala
dari pre eklamsi.
c. Penglihatan kabur
secara mendadak
dan disertai sakit
kepala yang hebat
dan mungkin
gejala dari pre
eklamsi.
d. Bengkak di wajah
dan jari-jari yang
tidak hilang
setelah beristirahat
dan disertai
dengan keluhan
fisik yang lain, ini
juga menunjukan
gejala dari pre
4. Ibu menegerti
tentang tanda
bahaya TM III.
88. 77
5.Anjurkan ibu
untuk senam
hamil
eklamsi
e. Keluar cairan dari
vagina di takutkan
ketuban pecah
sebelum
waktunya.
f. Gerakan janin
tidak terasa
gerakan janin
minimal 10 kali
dalam 24 jam jika
kurang dari itu
maka waspada
akan adanya
gangguan janin
dan rahim.
5. Menganjurkan ibu
untuk senam hamil
seperti :
a. Berbaring
terlentang, kedua
tangan disamping
badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut
dan santai
b. Angkat badan dan
bahu, letakkan
dagu di atas dada
melihatlah ke arah
vulva
c. Lakukan gerakan
ini sebanyak 8 kali
dengan interval 2
menit
5. Ibu
mengerti
dan
mencoba
untuk
menerapkan
nya.
89. 78
11
Apri
2015
pukul
16.00
WIB.
Ds : Ibu mengatakan
BAK nya sudah
berkurang namun kram
pada kakinya masih ada
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
T:36,5O
C, N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06 Agustus 2014
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
-Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 35
minggu 3 hari
D.S:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO
-TP : 13 Mei 2015
-TFU 3 jari dibawah
proxesus xypoideus
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.O :
-Leopold I : TFU 3 jari
dibawah proxesus
xypoideus, pada bagian
fundus perut ibu teraba
bagian bulat lunak dan tidak
melinting yaitu bokong
janin
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras,dan sukar
digerakan yaitu kepala
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu ibu
tentang
keadaan ibu
saat ini
2. Tanyakan
kepada ibu
tentang
keluhan
yang
dialaminya
dan
penangannya
1. Memberitahu keadaan ibu
saa ini dalam keadaan
baik yaitu :
TD : 110/70 mmHg, P : 20x /
menit, N : 80 x/menit, T : 36, 5º
C dan bayi dalam keadaan
normal. DJJ: 142x/menit.
Pemeriksaan Lab :
HB :11 gram%
2. Menanyakan kepada ibu
tentang tentang keluhan
yang dialaminya apakah
sudah berkurang atau
tidak dan penanganannya
yang diajarkan kemarin
1. Ibu mengerti
tentang
keadaan ibu
danjaninnya
dalam
keadaan baik.
2. Ibu
mengatakan
keluhan
yang
dialaminya
yaitu sering
BAK, nyeri
punggung,
sesak nafas,
sering kram,
kesemutan,
sudah mulai
berkurang
dan ibu telah
melakukan
cara
penanganan
yang telah
diajarkan
90. 79
-Leopold IV : Divergen
(sudah masuk PAP )
-DJJ : (+) 142x/i
-masalah : tidak ada
-kebutuhan :
Beritahu ibu tanda-tanda
persalinan
Beritahu ibu persiapan
persalinan
3. Tanyakan
kembali
kepada ibu
tentang
pemberian
makanan
yang
bergizi.
4. Tanyakan
kembali
tanda-
tanda
bahaya
TM III.
5. Tanyakan
kembali
senam
hamil
kepada
ibu.
6. Beritahu
ibu
tentang
persiapan
3. Menanyakan kembali
kepada ibu tentang
pemberian makanan yang
bergizi yang dianjurkan
kemarin
4. Menanyakan kembali
kepada ibu tanda-tanda
bahaya TM III yang
diberitahu kemarin.
5. Menanyakan kembali
kepda ibu senam hamil
yang diajarkan kemarin.
6. Memberitahu ibu tentang
persiapan persalinan yaitu:
a) Biaya dan penentuan
tempat serta
3. Ibu telah
mengkons-
umsi
makanan
yang bergizi
yang telah
dianjurkan
kemarin.
4. Ibu telah
mengerti
tanda-tanda
bahaya TM
III dan ibu
mengatakan
tidak ada
tanda-tanda
bahaya pada
TM III yang
diberitahu
kemarin.
5. Ibu telah
melakukan
senam
hamil yang
diajarkan
kemarin.
6. Ibu
mengerti
dan akan
menyiapkan
91. 80
persalinan.
7. Beritahu
ibu
tentang
tanda-
tanda
persalinan
penolong persalinan
b) Keluarga yang di
jadikan pengambil
keputusan jika terjadi
komplikasi
c) Baju ibu dan bayi
serta perlengkapan
lainnya
d) Surat-surat( misalnya
ASKES, jaminan
kesehatan dari tempat
kerja, kartu sehat, dan
lain-lain)
7. Memberitahu ibu tentang
tanda-tanda persalinan
yaitu :
a) Pinggang terasa sakit
menjalar ke depan
b) Sifat his teratur,
interval makin
pendek, kekuatan
membesar
c) Keluarnya lendir
bercampur darah
d) Mengeluarkan air
ketuban
nya.
7. Ibu telah
mengerti
tentang
tanda-
tanda
persalinan.
92. 81
17
April
2015
pukul
14.30
WIB
Ds : Ibu mengatakan
sering BAK pada malam
hari sudah berkurang dan
kram pada kakinya sudah
berkurang.
Do.
KU:Baik
Kesadaran:CM
TTV:
TD:110/70 mmhg,
T:36,5O
C, N:80x/i,
RR:20X/i
HPHT : 06 Agustus 2015
HB : 11 gr%
DJJ (+) 142x/i
Dx. Ny. Y umur 22 thn
G1P0A0 usia kehamilan 36
minggu 2 hari
D.S:
-Ibu mengatakan ini
merupakan kehamilan yang
pertama dan belum pernah
keguguran.
-Ibu mengatakan HPHT 06
Agustus 2014
-Ibu mengatakan senang
dengan kehamilan ini
DO
-TP : 13 Mei 2015
-TFU setinggi Proxesus
xypoideus
-Diagnosa Janin: Janin
tunggal, hidup intra uterin,
presentasi kepala
D.O :
-Leopold I : TFU setinggi
proxesus xypoideus, pada
bagian fundus perut ibu
teraba bagian bulat lunak
dan tidak melinting yaitu
bokong janin
-Leopold II : Pada bagian
kanan perut ibu teraba
tahanan keras, datar yaitu
punggung janin. Pada bagian
kiri perut ibu, teraba bagian
kecil janin yaitu ekstremitas
-Leopold III : Pada bagian
terbawah perut ibu, teraba
bulat, keras, dan sukar
digerakan yaitu kepala
janin.
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu
ibu
tentang
keadaann-
ya saat ini
2. Evaluasi
kepada ibu
tentang
keluhan
yang
dialaminya
dan
penanganan
nya.
1.Menjelaskan Keadaan ibu
saat ini dalam keadaan baik
sesuai dengan pemeriksaan
fisik yaitu Keadaan ibu
baik, TD : 110/70 mmHg, P :
20x / menit, N : 80 x/menit, T :
36, 5º C dan bayi dalam
keadaan normal. DJJ:
142x/menit.
Pemeriksaan Lab :
HB : 11gram%
2. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
keluhan yang dialaminy
dan penanganannya yang
dianjurkan kemarin.
1. Ibu mengerti
tentang
keadaan ibu
danjaninnya
dalam
keadaan
baik.
2. Ibu
mengatakan
keluhan
yang
dialaminya
sudah mulai
berkurang
dan ibu
mengatakan
ibu sudah
berkurang
BAK pada
malam hari
dan telah
melakukan
penanganan
yang
dianjurkan
kemarin.
93. 82
-Leopold IV : Divergen
(sudah masuk PAP )
-DJJ : (+) 142x/i
-masalah : tidak ada
-kebutuhan :
Evaluasi keluhan yang
dialami ibu
3. Evaluasi
kembali
kepada ibu
tentang
pemberian
makanan
yang
bergizi.
4. Evaluasi
kembali
tanda-
tanda
bahaya
TM III.
5. Evaluasi
kembali
kepada
ibu
tentang
senam
hamil.
6. Evaluasi
kepada ibu
tentang
persiapan
3. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
pemberian makanan yang
bergizi yang dianjurkam
kemarin.
4. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang tanda-
tanda bahaya kehamilan
TM III yang di jelaskan
kemarin.
5. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang senam
hamil yang di ajarkan
kemarin.
6. Mengevaluasi kembali
kepada ibu tentang
persiapan persalinan yang
di jelaskan kemarin
3. Ibu telah
mengkons-
umsi
makanan
yang bergizi
yang
dianjurkan
kemarin.
4. Ibu
mengatakan
tidak ada
tanda-tanda
bahaya
kehamilan
TM III yang
diberitahu
kemarin.
5. Ibu telah
melakukan
senam
hamil yang
di ajarkan
kemarin
secara
teratur.
6. Ibu
mengatakan
sudah
mempersiap
kan semua
94. 83
persalinan.
7. Beritahu
kepada
ibu
tentang
kunjunga
n ulang.
7. Memberitahu kepada ibu
tentang kunjungan ulang 1
minggu yang akan datang
atau jika ada keluhan dan
jika ada tanda-tanda
persalinan.
persiapan
persalinan.
7. Ibu
mengerti
tentang
jadwal
kunjungan
ulang dan
ibu akan ke
tenaga
kesehatan
jika ada
keluhan
dan jika
ada tanda-
tanda
persalinan.
95. 82
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Data subjektif
4.1.1 Umur
a. Menurut tinjauan teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko
seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum
matang, mental dan psikisnya belum siap.Sedangkan
umur lebih dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
komplikasi (Ambarwati,2010;h.131).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada tinjauan kasus didapatkan umur Ny.Y 22 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
ditemukan adanya kesenjangan.Hal ini terlihat dari
Ny.Y yang hamil diusia 22 tahun yang termasuk dalam
siklus reproduktif yang berarti organ-organ
reproduksinya telah benar-benar siap dan matang untuk
memulai suatu proses kehamilan.
96. 83
4.1.2 Pendidikan
a. Menurut tinjauan teori
Tingkat pendidikan seorang ibu hamil sangat berperan
dalam kualitas perawatan kehamilan. Penguasaan
pengetahuaan juga erat kaitannya dengan tingkat
pendidikan seseorang
(Jannah, 2012; h. 143).
b. Menurut tinjauan kasus
Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang SMA
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak
terdapat kesenjangan antara tinjauan kasus dan teori.
Karena Pendidikan terakhir Ny. Y adalah jenjang
SMAdimana Ny. Y cukup mampu untuk mengerti
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan
bagaimana memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada untuk memperoleh pendidikan kesehatan.
4.1.3 Keluhan utama
a. Menurut tinjauan teori
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan
pasien datang ke fasilitas kesehatan,
(Sulistyawati,2011,h;167).Pada kasus ibu hamil
dengan perubahan fisiologis Trimester III keluhan
97. 84
utamanya adalah konstipasi, kram pada kaki, sesak
nafas, sering BAK, keputihan dan nyeri punggung.
b. Menurut tinjauan kasus
Ibu mengatakan cemas terhadap kehamilannya, dan
ibu mengatakan sering pegal-pegal dan nyeri
pinggang, sering BAK pada malam hari,tidak
konstipasi, sering sesak nafas, ibu mengeluh kakinya
sering kram dan tidak mengalami keputihan.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus,terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus karena keluhan
Ny.Y yaitu konstipasi, keputihan ini tidak sesuai
dengan perubahan fisiologis Trimester III karena ibu
dapat mengatasi konstipasinya dengan nutrisi yang
baik dan teratur makan makanan berserat.Dan ibu
tidak mengalami keputihan karena selalu memakai
pakaian dari bahan katun dan menyerap keringat serta
rajin mengkonsumsi buah dan sayur.
4.1.4 Riwayat kesehatan
a. Menurut tinjauan teori
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan
sebagai “penanda” (warning) akan adanya penyulit
masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis
98. 85
pada masa hamil yang melibatkan seluruh sistem
dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang
mengalami gangguan. Beberapa data penting tentang
riwayat kesehatan pasien yang perlu kita ketahui
adalah pasien pernah atau sedang menderita penyakit,
seperti jantung, diabetes melitus (DM), ginjal,
hipertensi/hipotensi dan hepatitis .
(Sulistyawati,2011;h.168).
b. Menurut tinjauan kasus
Ny.Y mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
yang pernah menderitanya.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus,tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus karena Ny.Y tidak
menderita penyakit yang mengganggu kehamilannya.
4.1.5 Eliminasi
BAK
a. Tinjauan teori
Pembesaran uterus menekan kandung kemih,
menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine(Hani,2011;h.59).