Usulan perencanaan penerimaan sampel (acceptance sampling plan) untuk tape yarn produk Geotex 250 dengan menghitung standar deviasi proses, menentukan jumlah sampel minimal, dan batas spesifikasi yang dapat menerima risiko produsen dan konsumen. Penelitian ini menganalisis kebijakan saat ini dan menyarankan kebijakan baru dengan mengurangi risiko produsen hingga 1% serta tetap mempertahankan risiko konsumen 25%.
1. REVIEW JURNAL
“Usulan Acceptance Sampling Plan untuk
Tape Yarn Produk Geotex 250”
Disusun oleh:
Julita/22-2010-006/Teknik Industri
Mata Kuliah: Quality Control, 2012
2. IDENTITAS JURNAL
• Judul:
USULAN ACCEPTANCE SAMPLING PLAN UNTUK TAPE
YARN PRODUK GEOTEX 250
Studi kasus: PT Unggul Karya Semesta – Bogor
• Penulis: Prudensy F. Opit, Jaqueline N. Mokoginta
• Asal lembaga penulis: Fakultas Teknik Unika De La Salle
Manado, program studi Teknik Industri
• Nama Jurnal: J@TI Undip, Vol. II, No. 2, Mei 2007
3. I. PENDAHULUAN
Geotex 250 sangat
mengutamakan kekuatan karena
digunakan untuk konstruksi
tanah.
Dilakukan quality
control dari hasil
produksi sebelum ke
Geotextile 250
tangan konsumen.
Pengambilan sampel dilakukan pada
awal dan akhir hasil tenun Geotex
yang memiliki panjang 1000 m.
Perusahaan menerima komplain
dari konsumen karena produk
mengalami kerusakan.
4. Benang plastik/ Proses produksi/ Geotextile 250
Tape yarn (T/Y) ditenun
• Kualitas Geotex 250 tergantung pada kualitas bahan bakunya T/Y
• Untuk itu, perlu dibuat perencanaan sampel untuk T/Y produk Geotex
250 dengan mengambil kekuatan per denier (tenancity).
• Tenancity adalah hasil bagi kekuatan tarik (tensile strength) dengan
denier (massa T/Y per satuan panjang).
5. II. TUJUAN PENELITIAN
Menghitung standar deviasi
T/Y yang digunakan untuk
memproduksi Geotex 250.
Merancang suatu perencanaan
penerimaan sampel untuk
memudahkan proses inspeksi
T/Y tersebut.
6. III.PEMBATASAN MASALAH
Perancangan acceptance sampling plan hanya dibuat
untuk:
• Produk Geotex 250 karena produk ini diproduksi
secara kontinu untuk PT Geosinindo.
• Inspeksi tape yarn karena hasil tenun bergantung
pada kualitas tape yarn.
• Berkaitan dengan pengambilan sampel untuk
pengukuran kekuatan T/Y (tenancity) sehingga
digunakan acceptance sampling plan for variable.
• Standar deviasi yang digunakan diambil dari sampel
bulan Januari – Juli 2006.
7. Acceptance Sampling Plan
Variable Sampling Plans – Single Spesification Limit and Known
Standard Deviation
Standar Deviasi Proses
IV. LANDASAN TEORI
8. Acceptance Sampling Plan
Perencanaan penerimaan sampel adalah
aplikasi untuk menjaga kualitas produk dengan
menentukan:
1. Jumlah sampel yang akan diambil dari
suatu lot/batch
2. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi
untuk menerima lot tersebut berdasarkan
kondisi yang sudah ditentukan.
9. Resiko Acceptance Sampling Plan
Producer’s risk, yaitu resiko karena menolak produk yang
berkualitas baik dalam lot. Besarnya producer’s risk (α)
berhubungan dengan angka rata-rata untuk memutuskan suatu
lot berkualitas baik, yang disebut acceptable quality level
(AQL).
Consumer’s risk, yaitu resiko akibat diterimanya produk yang
berkualitas buruk dalam lot. Besarnya consumer’s risk (β)
berhubungan dengan angka rata-rata yang menyatakan suatu lot
berkualitas buruk, yang disebut limiting quality level (LQL).
10. Variable Sampling Plans
Acceptance Sampling
Plans
Lot by lot acceptance Continuous production
Acceptance sampling
sampling for acceptance sampling
for variables
attributes for attributes
Dilakukan dengan mengambil sampel sejumlah
n dari suatu lot secara acak, diukur
parameternya, dimana salah satu batas
spesifikasi diketahui beserta standar deviasinya.
11. Variable Sampling Plan (2)
Suatu lot diharapkan
akan diterima pada
AQL atau good
average quality X1
dengan probabilitas
1–α
X1 Xa
Dan pada LQL atau
poor average quality
X2 dengan probabilitas
sebesar β.
Xa menunjukkan batas
Xa X2
spesifikasi.
12. Variable Sampling Plans (3)
• Jika diasumsikan proses berdistribusi normal,
maka nilai Zα dan Zβ adalah:
• Zα menyatakan nilai pada kurva distribusi normal
untuk rata-rata produk berkualitas baik.
• Zβ menyatakan nilai pada kurva distribusi normal
untuk rata-rata produk kualitas buruk.
19. Merancang Acceptance Sampling Plan
• Nilai α yang diharapkan adalah 0.01, berarti
kemungkinan untuk menerima suatu lot yang
berkualitas baik adalah sebesar 99%.
• Nilai β yang digunakan adlaah 0.25, berarti
kemungkinan untuk menerima lot yang buruk adalah
sebesar 25%.
• Nilai X1 yang merupakan rata-rata lot berkualitas
baik adalah 6 gr/D, sesuai dgn standar yang telah
ditentukan.
• Nilai X2 yang merupakan rata-rata lot yg
kualitasnya di bawah standar namun masih dapat
diterima adalah 5.8 gr/D.
20. Perhitungan Data
• Nilai Zα dan Zβ diperoleh dengan melihat tabel distribusi
normal, hasilnya:
α = 0.01 Zα = -2.325
β = 0.25 Zβ = 0.675
• Jumlah sampel dan batas spesifikasi dapat dihitung menjadi:
21. Menghitung Producer’s Risk dari
Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan untuk mengukur T/Y selama ini
hanya mengambil n = 5 sampel. Dengan nilai β, X1,
dan X2 yang sama dapat dihitung besarnya
kemungkinan suatu lot yg baik ditolak.
22. VI. ANALISIS PERBANDINGAN
Selama ini pengambilan sampel memiliki resiko telah menolak lot
yang baik sebesar 12%. Dengan usulan, resiko untuk menolak lot
yang baik mengecil menjadi 1%.
Perusahaan Usulan
Kebijakan usulan
α 0.12 0.01 menjamin kualitas
β 0.25 0.25 T/Y yang diterima
adalah baik.
Jumlah sampel 5 13
Xa 5.8 gr/m2 5.9 gr/m2
Dari segi jumlah, dibutuhkan lebih banyak T/Y yang dirusak, namun
hal ini tidak memakan biaya tambahan yang besar dan waktu
karena:
- T/Y dengan lebar 2 mm sepanjang 100 cm diambil dari bobbin
yang sudah tidak terpakai lagi.
- pengukuran denier dilakukan dengan alat digital.
23. VII. KESIMPULAN
• Dari pengolahan data tenancity T/Y
diperoleh rata-rata tenancity selama
Januari – Juni 2006 sebesar 5.8 gr/D dan
standar deviasi 0.244.
• Dengan menentukan producer’s risk 0.01
dan consumer’s risk 0.25, diperoleh
kebijakan usulan untuk mengambil sampel
sejumlah 13 T/Y dengan rata-rata
spesifikasi bawah Xa sebesar 5.9 gr/D.
24. REFERENSI
• Dajan, Anto. Pengantar Metode Statistik Jilid II. LP3S.
Jakarta, 1996.
• Grant, Eugene L. and Richard S. L.. Statistical Quality
Control 6th Edition. McGraw-Hill Book Company, 1988.
• Heizer, Jay, and Barry Render. Manejemen Operasi Edisi 7.
Salemba Empat. Jakarta, 2005.
• Mitra, Amitava. Fundamentals of Quality Control and
Improvement. MacMillan Publishing Company. New York,
1993.
• Montgomery, Douglas. Pengantar Pengendalian Kualitas
Statistik. Gajah Mada University. Yogyakarta, 1993.