SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Elemen Mesin
 Diktat kuliah
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu
poros berbeban, sehingga putaran atau gerak
bolak-balik dapat bekerja dengan aman, halus
dan panjang umur. Bantalan harus kokoh untuk
memungkinkan poros atau elemen mesin lainnya
dapat bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak
bekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruh
sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja
semestinya. Jadi, jika disamakan pada gedung,
maka    bantalan    dalam   permesinan     dapat
disamakan dengan pondasi pada suatu gedung.
1. BANTALAN LUNCUR
  Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi
  dengan beban yang besar. Bantalan ini memiliki konstruksi yang
  sederhana dan dapat dibuat dan dipasang dengan mudah.
  Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar karena
  gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan. Pelumasan pada
  bantalan ini tidak begitu sederhana, gesekan yang besar antara
  poros dengan bantalan menimbulkan efek panas sehingga
  memerlukan suatu pendinginan khusus. Dengan adanya lapisan
  pelumas, bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran
  sehingga hampir tidak bersuara. Tingkat ketelitian yang
  diperlukan tidak setinggi bantalan gelinding sehingga harganya
  lebih murah.
  Macam-macam bantalan luncur :
  a. Bantalan radial (beban tegak lurus sumbu poros)
  b. Bantalan aksial (beban sejajar sumbu poros)
  c. Bantalan khusus (radial-aksial)
2.    Bantalan gelinding

     Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
     yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat.
     Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil dari pada bantalan
     luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya putaran pada bantalan ini
     dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut.
     Bantalan gelinding hanya dibuat oleh pabrik-pabrik tertentu saja karena
     konstruksinya yang sukar dan ketelitiannya yang tinggi. Harganya pun pada
     umumnya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan bantalan luncur. Sebagai
     usaha untuk menekan biaya pembuatan serta memudahkan dalam pemakaian,
     bantalan gelinding diproduksi menurut standar dalam berbagai ukuran dan
     bentuk. Keunggulan bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat rendah.
     Pelumasannya pun sangat sederhana, yaitu cukup dengan gemuk, bahkan pada
     macam yang memakai sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi. Meskipun
     ketelitiannya sangat tinggi, namun karena adanya gerakan elemen gelinding dan
     sangkar, pada putaran yang tinggi bantalan ini agak berisik jika dibandingkan
     dengan bantalan luncur.
     contoh :
     a. Bantalan bola
     b. Bantalan peluru
     c. Bantalan jarum
     d. Bantalan rol bulat
a. Bantalan luncur
• Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban berat.
• Konstruksi sederhana.
• Pembuatan dan pemasangan dapat dilakukan dengan mudah.
• Gesekan sangat besar pada saat start sehingga memerlukan torsi
    awal yang besar.
• Pelumasan tidak sederhana
• Gesekan yang terjadi sangat besar
• Panas yang dihasilkan cukup tinggi.
• Dengan sistem pelumasan yang baik, bantalan luncur dapat
  meredam tumbukan dan getaran
sehingga hampir tak bersuara.
• Tidak memerlukan ketelitian yang tinggi sehingga harganya
  cukup murah
b. Bantalan gelinding
• Cocok untuk beban yang lebih kecil dibandingkan
  dengan bantalan luncur.
• Putaran dibatasi oleh adanya gaya sentrifugal elemen
  gelinding pada bantalan.
• Konstruksinya rumit dan proses pembuatan sulit.
• Harganya lebih mahal dibandingkan dengan bantalan
  luncur.
• Produksi/pembuatan dilakukan dalam standarisasi.
• Gesekan sangat kecil.
• Pelumasan sangat sederhana, misalnya dengan
    grease
•    Gerakan   elemen   gelinding   menyebabkan   suara
    berisik.
Dalam pemilihan bantalan banyak hal yang harus
dipertimbangkan seperti :
 Jenis pembebanan yang diterima oleh bantalan (aksial
  atau radial )
 Beban   maksimum yang mampu diterima oleh
  bantalan
 ◦ Kecocokan antara dimensi poros yang dengan bantalan
   sekaligus  dengan    keseluruhan sistim yang  telah
   direncanakan.
 ◦ Keakuratan pada kecepatan tinggi
 ◦ Kemampuan terhadap gesekan
 ◦ Umur bantalan
 ◦ Harga
 ◦ Mudah tidaknya dalam pemasangan
 ◦ Perawatan.
a. Kekuatan yang baik untuk menahan beban dan
  kelelahan.
b. Mampu menyesuaikan dengan lenturan poros
  yang kecil.
c. Bersifat anti las (tidak menempel ke poros akibat
  gesekan).
d. Sangat tahan karat.
e. Tahan aus.
f. Dapat menghilangkan/menyerap kotoran.
g. Harganya murah.
h. Tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan
  temperatur.
a. Babbit metal (logam putih) : berdasarkan Sn
 dan Pb
b. Bronzes (tembaga dan paduannya) :
 tembaga, perunggu fosfor, perunggu timah
 hitam.
c. Cast iron
d. Silver
e. Non metallic bearings : kayu, karet, plastik.
1.Beban ekuivalen dinamis
P = x. . v. Fr + Fa . Y   (Sularso, 1994: 136)
Dengan : x = 0,56
v=1
y = 1,45
Fr = beban radial
Fa = beban aksial
2. Faktor kecepatan

                1/ 3
       33,3
  fn                   (Sularso, 1994:136)
        n

3. Faktor umur

            C
  fh   fn
            P

4. Umur bantalan

 LK = 500 fh3
a. Kekuatan bantalan.
b. Pemilihan perbandingan panjang dan
  diameter bantalan (L/d)
c. Tekanan pada bantalan
d. Harga tekanan dan kecepatan (pv)
e. Tebal minimum selaput minyak pelumas.
f. Kenaikkan temperatur
• Pemilihan L/d :
   1. makin kecil L/d, maka makin rendah pula kemampuan bantalan menahan
   beban.
   2. makin besar, makin besar pula panas yang timbul.
   3. makin besar, kebocoran pelumas di ujung bantalan dapat diperkecil.
   4. makin besar, menyebabkan tekanan tidak merata.
   5. jika pelumas tidak merata, maka L/d diperkecil.
   6. makin besar, temperatur makin tinggi.
   7. L/d harus ditentukan berdasarkan lokasi yang tersedia.
   8. L/d tergantung dari jenis bahan bantalan, makin lunak maka L/d makin besar.
• Harga koefisien perpindahan panas ( C) :
   1. bantalan dengan ventilasi : 0,0007 – 0,0020
   2. bantalan tanpa ventilasi : 0,0002 – 0,0006, satuan kkal/min.cm2/ 0C
• Temperatur bantalan : (tb – ta) = 0,5 (to – ta)
   tb : temperatur bantalan.
   ta : temperatur udara.
   to : temperatur lapisan pelumas, tidak boleh lebih dari 600
1. Desain sebuah bantalan luncur yang digunakan pada
  pompa sentrifugal dengan data-data
  sebagai berikut :
  Beban = 20 000 N
  Diameter bantalan luncur yang diinginkan = 100 mm
  Putaran poros pompa = 900 r/min
  Temperatur udara ruang kerja = 15,50
  Tipe minyak pelumas SAE 10
  Temperatur lapisan pelumas = 550
  Viskositas absolut pelumas = 0,017 kg/m-s.
  Tekanan maksimum bantalan = 1,5 N/mm2.
  Koefisien perpindahan panas = 1232 W/m2/0C.
• d = 100 mm
   untuk pompa sentrifugal L/d = (1 – 2) , diambil
   L/d = 1,6 maka,
   L = 1,6 x d = 1,6 x 100 = 160 mm
• Tekanan pada bantalan :



    tekanan ijin bantalan pompa sentrifugal p = 1,5 N/mm2, karena p = 1,25 N/mm2
   maka
    bantalan aman.
• Viskositas pelumas :
   Dari tabel pelumas untuk t0 = 550 dan SAE 10 diperoleh viskositas pelumas (Z) = 0,017
   kg/ms.
   1 cp = 0,01 poise = 0,01 dyne-s/cm2
• Modulus bantalan aktual
pemeriksaan terhadap harga K minimum beban Normal.



  Ternyata K aktual (12,24) telah di atas nilai K minimum
  (9,33), maka bantalan aman.
• ratio clearance :d/c = 0,0013 untuk pompa sentrifugal
• Koefisien gesekan



• Panas yang timbul
• Panas yang dapat dipindahkan
Rencanakan secara sederhana sebuah bantalan
 ujung dari perunggu untuk putaran 200 rpm
 dan beban 1500 kg, bahan poros adalah baja
 agak keras dengan tegangan lentur yang
 diizinkan σ = 4 kg/mm2 . Dan mengambil μ

More Related Content

What's hot

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearingoto09
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanRumah Belajar
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot workingFeliks Sitopu
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiCharis Muhammad
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAUdian haryanto
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutEssyKarundeng
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinRinaldi Sihombing
 

What's hot (20)

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
 
Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
Poros dan Pasak
Poros dan PasakPoros dan Pasak
Poros dan Pasak
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasanBab 11 bantalan dan sistem pelumasan
Bab 11 bantalan dan sistem pelumasan
 
2.1,9.14 contoh soal 1
2.1,9.14  contoh soal 12.1,9.14  contoh soal 1
2.1,9.14 contoh soal 1
 
Cold and hot working
Cold and hot workingCold and hot working
Cold and hot working
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAULAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
LAPORAN CNC MILLING DAN TURNING TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Presentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin BubutPresentasi Mesin Bubut
Presentasi Mesin Bubut
 
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
Modul Teori Bantalan Gelinding (Theory of Antifriction Bearing)_Politeknik Ma...
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
Siklus rankine
Siklus rankineSiklus rankine
Siklus rankine
 
Proses shearing
Proses shearingProses shearing
Proses shearing
 
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 

Similar to Bantalan (bearing)

Similar to Bantalan (bearing) (20)

pdfslide.tips_bantalan-luncur-1.ppt
pdfslide.tips_bantalan-luncur-1.pptpdfslide.tips_bantalan-luncur-1.ppt
pdfslide.tips_bantalan-luncur-1.ppt
 
downacademia.com_ppt-bearing (1).ppt
downacademia.com_ppt-bearing (1).pptdownacademia.com_ppt-bearing (1).ppt
downacademia.com_ppt-bearing (1).ppt
 
Makalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan PasakMakalah Poros dan Pasak
Makalah Poros dan Pasak
 
Ban dan pelek
Ban dan pelekBan dan pelek
Ban dan pelek
 
Bearing & Seals
Bearing & SealsBearing & Seals
Bearing & Seals
 
Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)Bantalan (bearing)
Bantalan (bearing)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Roda & ban guru
Roda & ban guruRoda & ban guru
Roda & ban guru
 
Bab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-relBab vii-bantalan-rel
Bab vii-bantalan-rel
 
206 id
206 id206 id
206 id
 
makalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesinmakalah tugas teknik mesin
makalah tugas teknik mesin
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
Struktur Jalan Kereta Api
Struktur Jalan Kereta ApiStruktur Jalan Kereta Api
Struktur Jalan Kereta Api
 
Rem piringan ( dics brake
Rem piringan ( dics brakeRem piringan ( dics brake
Rem piringan ( dics brake
 
JALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdfJALAN REL KA.pdf
JALAN REL KA.pdf
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Makalah tali baja
Makalah tali bajaMakalah tali baja
Makalah tali baja
 
Cyclone scrubber muhammad farhan r latupono - 181420023 indo
Cyclone scrubber   muhammad farhan r latupono - 181420023 indoCyclone scrubber   muhammad farhan r latupono - 181420023 indo
Cyclone scrubber muhammad farhan r latupono - 181420023 indo
 
Elastomeric Bridge Bearing Pad
Elastomeric Bridge Bearing PadElastomeric Bridge Bearing Pad
Elastomeric Bridge Bearing Pad
 
PLAT KOPLING MOBIL.pptx
PLAT KOPLING MOBIL.pptxPLAT KOPLING MOBIL.pptx
PLAT KOPLING MOBIL.pptx
 

More from Khairul Fadli

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganKhairul Fadli
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasKhairul Fadli
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehKhairul Fadli
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Khairul Fadli
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanKhairul Fadli
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisKhairul Fadli
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Khairul Fadli
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarKhairul Fadli
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin airKhairul Fadli
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 

More from Khairul Fadli (20)

hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkunganhubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
hubungan organisasi untuk pengembangan karakter dengan teknologi lingkungan
 
Mesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emasMesin pengolahan emas
Mesin pengolahan emas
 
Gold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla acehGold mining kr woyla aceh
Gold mining kr woyla aceh
 
Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan Teknik management pemeliharaan
Teknik management pemeliharaan
 
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaanUu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
Uu no. 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan
 
Feed mill
Feed millFeed mill
Feed mill
 
Milling
MillingMilling
Milling
 
Grinding mill
Grinding millGrinding mill
Grinding mill
 
Kudaan5
Kudaan5Kudaan5
Kudaan5
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Kuda-kudaan
Kuda-kudaanKuda-kudaan
Kuda-kudaan
 
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnisProgram pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
Program pembentukan jasa layanan pengembangan bisnis
 
Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04Blue print panas bumi april04
Blue print panas bumi april04
 
Pompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajarPompa mesin fluida ajar
Pompa mesin fluida ajar
 
Turbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajarTurbin air mesin fluida ajar
Turbin air mesin fluida ajar
 
Perencanaan turbin air
Perencanaan turbin airPerencanaan turbin air
Perencanaan turbin air
 
Atap baja ringan
Atap baja ringanAtap baja ringan
Atap baja ringan
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Doktrinasi satu
Doktrinasi satuDoktrinasi satu
Doktrinasi satu
 

Bantalan (bearing)

  • 2. Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat bekerja dengan aman, halus dan panjang umur. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros atau elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak bekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi, jika disamakan pada gedung, maka bantalan dalam permesinan dapat disamakan dengan pondasi pada suatu gedung.
  • 3. 1. BANTALAN LUNCUR Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban yang besar. Bantalan ini memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dibuat dan dipasang dengan mudah. Bantalan luncur memerlukan momen awal yang besar karena gesekannya yang besar pada waktu mulai jalan. Pelumasan pada bantalan ini tidak begitu sederhana, gesekan yang besar antara poros dengan bantalan menimbulkan efek panas sehingga memerlukan suatu pendinginan khusus. Dengan adanya lapisan pelumas, bantalan ini dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara. Tingkat ketelitian yang diperlukan tidak setinggi bantalan gelinding sehingga harganya lebih murah. Macam-macam bantalan luncur : a. Bantalan radial (beban tegak lurus sumbu poros) b. Bantalan aksial (beban sejajar sumbu poros) c. Bantalan khusus (radial-aksial)
  • 4.
  • 5. 2. Bantalan gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil dari pada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding tersebut. Bantalan gelinding hanya dibuat oleh pabrik-pabrik tertentu saja karena konstruksinya yang sukar dan ketelitiannya yang tinggi. Harganya pun pada umumnya relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan bantalan luncur. Sebagai usaha untuk menekan biaya pembuatan serta memudahkan dalam pemakaian, bantalan gelinding diproduksi menurut standar dalam berbagai ukuran dan bentuk. Keunggulan bantalan ini adalah pada gesekannya yang sangat rendah. Pelumasannya pun sangat sederhana, yaitu cukup dengan gemuk, bahkan pada macam yang memakai sil sendiri tidak perlu pelumasan lagi. Meskipun ketelitiannya sangat tinggi, namun karena adanya gerakan elemen gelinding dan sangkar, pada putaran yang tinggi bantalan ini agak berisik jika dibandingkan dengan bantalan luncur. contoh : a. Bantalan bola b. Bantalan peluru c. Bantalan jarum d. Bantalan rol bulat
  • 6.
  • 7.
  • 8. a. Bantalan luncur • Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban berat. • Konstruksi sederhana. • Pembuatan dan pemasangan dapat dilakukan dengan mudah. • Gesekan sangat besar pada saat start sehingga memerlukan torsi awal yang besar. • Pelumasan tidak sederhana • Gesekan yang terjadi sangat besar • Panas yang dihasilkan cukup tinggi. • Dengan sistem pelumasan yang baik, bantalan luncur dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hampir tak bersuara. • Tidak memerlukan ketelitian yang tinggi sehingga harganya cukup murah
  • 9. b. Bantalan gelinding • Cocok untuk beban yang lebih kecil dibandingkan dengan bantalan luncur. • Putaran dibatasi oleh adanya gaya sentrifugal elemen gelinding pada bantalan. • Konstruksinya rumit dan proses pembuatan sulit. • Harganya lebih mahal dibandingkan dengan bantalan luncur. • Produksi/pembuatan dilakukan dalam standarisasi. • Gesekan sangat kecil. • Pelumasan sangat sederhana, misalnya dengan grease • Gerakan elemen gelinding menyebabkan suara berisik.
  • 10. Dalam pemilihan bantalan banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti :  Jenis pembebanan yang diterima oleh bantalan (aksial atau radial )  Beban maksimum yang mampu diterima oleh bantalan ◦ Kecocokan antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus dengan keseluruhan sistim yang telah direncanakan. ◦ Keakuratan pada kecepatan tinggi ◦ Kemampuan terhadap gesekan ◦ Umur bantalan ◦ Harga ◦ Mudah tidaknya dalam pemasangan ◦ Perawatan.
  • 11. a. Kekuatan yang baik untuk menahan beban dan kelelahan. b. Mampu menyesuaikan dengan lenturan poros yang kecil. c. Bersifat anti las (tidak menempel ke poros akibat gesekan). d. Sangat tahan karat. e. Tahan aus. f. Dapat menghilangkan/menyerap kotoran. g. Harganya murah. h. Tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan temperatur.
  • 12. a. Babbit metal (logam putih) : berdasarkan Sn dan Pb b. Bronzes (tembaga dan paduannya) : tembaga, perunggu fosfor, perunggu timah hitam. c. Cast iron d. Silver e. Non metallic bearings : kayu, karet, plastik.
  • 13. 1.Beban ekuivalen dinamis P = x. . v. Fr + Fa . Y (Sularso, 1994: 136) Dengan : x = 0,56 v=1 y = 1,45 Fr = beban radial Fa = beban aksial
  • 14. 2. Faktor kecepatan 1/ 3 33,3 fn (Sularso, 1994:136) n 3. Faktor umur C fh fn P 4. Umur bantalan LK = 500 fh3
  • 15.
  • 16. a. Kekuatan bantalan. b. Pemilihan perbandingan panjang dan diameter bantalan (L/d) c. Tekanan pada bantalan d. Harga tekanan dan kecepatan (pv) e. Tebal minimum selaput minyak pelumas. f. Kenaikkan temperatur
  • 17.
  • 18.
  • 19. • Pemilihan L/d : 1. makin kecil L/d, maka makin rendah pula kemampuan bantalan menahan beban. 2. makin besar, makin besar pula panas yang timbul. 3. makin besar, kebocoran pelumas di ujung bantalan dapat diperkecil. 4. makin besar, menyebabkan tekanan tidak merata. 5. jika pelumas tidak merata, maka L/d diperkecil. 6. makin besar, temperatur makin tinggi. 7. L/d harus ditentukan berdasarkan lokasi yang tersedia. 8. L/d tergantung dari jenis bahan bantalan, makin lunak maka L/d makin besar. • Harga koefisien perpindahan panas ( C) : 1. bantalan dengan ventilasi : 0,0007 – 0,0020 2. bantalan tanpa ventilasi : 0,0002 – 0,0006, satuan kkal/min.cm2/ 0C • Temperatur bantalan : (tb – ta) = 0,5 (to – ta) tb : temperatur bantalan. ta : temperatur udara. to : temperatur lapisan pelumas, tidak boleh lebih dari 600
  • 20. 1. Desain sebuah bantalan luncur yang digunakan pada pompa sentrifugal dengan data-data sebagai berikut : Beban = 20 000 N Diameter bantalan luncur yang diinginkan = 100 mm Putaran poros pompa = 900 r/min Temperatur udara ruang kerja = 15,50 Tipe minyak pelumas SAE 10 Temperatur lapisan pelumas = 550 Viskositas absolut pelumas = 0,017 kg/m-s. Tekanan maksimum bantalan = 1,5 N/mm2. Koefisien perpindahan panas = 1232 W/m2/0C.
  • 21. • d = 100 mm untuk pompa sentrifugal L/d = (1 – 2) , diambil L/d = 1,6 maka, L = 1,6 x d = 1,6 x 100 = 160 mm • Tekanan pada bantalan : tekanan ijin bantalan pompa sentrifugal p = 1,5 N/mm2, karena p = 1,25 N/mm2 maka bantalan aman. • Viskositas pelumas : Dari tabel pelumas untuk t0 = 550 dan SAE 10 diperoleh viskositas pelumas (Z) = 0,017 kg/ms. 1 cp = 0,01 poise = 0,01 dyne-s/cm2 • Modulus bantalan aktual
  • 22. pemeriksaan terhadap harga K minimum beban Normal. Ternyata K aktual (12,24) telah di atas nilai K minimum (9,33), maka bantalan aman. • ratio clearance :d/c = 0,0013 untuk pompa sentrifugal • Koefisien gesekan • Panas yang timbul
  • 23. • Panas yang dapat dipindahkan
  • 24.
  • 25.
  • 26. Rencanakan secara sederhana sebuah bantalan ujung dari perunggu untuk putaran 200 rpm dan beban 1500 kg, bahan poros adalah baja agak keras dengan tegangan lentur yang diizinkan σ = 4 kg/mm2 . Dan mengambil μ