SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Guna Memperoleh Gelar Ners
Program Studi Profesi Ners
Oleh :
DELI KRISTINA
214118130
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
NAMA : DELI KRISTINA
NPM : 214118130
Pembimbing Akademik : Ns. Khrisna Wisnusakti, M.Kep
Ruang : Cendrawasih
HALUSINASI
1. DEFINISI
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien
mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, pengecapan, perubahan atau penghiduan, klien
merasakan stimulus yang sebelumnya tidak ada. (Stuart, 2007)
Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan
dari luar, walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi
sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental penderita yang
teresepsi. (Yosep, 2011)
2. FAKTOR PREDIPOSISI
Menurut Yosep (2011), faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah :
a. Faktor Perkembangan
Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendanya kontrol
dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu
mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih
rentan terhadap stres.
b. Faktor Sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima dilingkungannya sejak bayi
akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada
lingkungannya.
c. Faktor Psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah
terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh
pada ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang
tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat
dan lari dari alam nyata menuju alam hayal.
d. Faktor Genetik dan Pola Asuh
Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang
tua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi
menujukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang
sangat berpengaruh pada penyakit ini.
3. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan
setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan
tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya. Menurut Stuart (2007), faktor
presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang
mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu
masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara
selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk
diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
4. MACAM-MACAM HALUSINASI
Menurut Yosep (2011) halusinasi terdiri dari delapan jenis :
a.Pendengaran (auditory)
Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara
orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-
kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai pada
percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami halusinasi.
Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa
klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang dapat
membahayakan.
b.Penglihatan (visual)
Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar
geometris,gambar kartun,bayangan yang rumit atau kompleks.
Bayangan bias menyenangkan atau menakutkan seperti melihat
monster.
c. Penciuman (olfactory)
Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan
feses umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia.
d. Pengecapan
Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
e. Perabaan
Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang
jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati
atau orang lain.
f. Cenesthetic
Merasakan badannya bergerak–gerak dalam suatu ruang
atau anggota badannya.
g.Halusinasi hypnagogic, dan hypnopompic
Halusinasi yang terjadi antara tidur dan terjaga
5. MANIFESTASI KLINIK
a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri
b. Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata
c. Sulit untuk konsentrasi
d. Curiga, sering merusak (diri sendiri)/orang lain, takut
e. Ekspresi muka : tegang, mudah tersinggung
f. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghidu,
dan merasakan sesuatu yang tidak nyata.
g. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
h. Sulit membuat keputusan
6. FASE DALAM HALUSINASI MELALU EMPAT FASE
a. Fase Pertama / comforting / menyenangkan
Pada fase ini klien mengalami kecemasan, stress, perasaan gelisah,
kesepian. Klien mungkin melamun atau memfokukan pikiran pada hal
yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stress.
Cara ini menolong untuk sementara. Klien masih mampu mengontrol
kesadarannya dan mengenal pikirannya, namun intensitas persepsi
meningkat.
Perilaku klien : tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
menggerakkan bibir tanpa bersuara, pergerakan mata cepat, respon
verbal yang lambat jika sedang asyik dengan halusinasinya dan suka
menyendiri.
b. Fase Kedua / comdemming
Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman
internal dan eksternal, klien berada pada tingkat “listening” pada
halusinasi. Pemikiran internal menjadi menonjol, gambaran suara dan
sensasi halusinasi dapat berupa bisikan yang tidak jelas klien takut
apabila orang lain mendengar dan klien merasa tak mampu
mengontrolnya. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi
dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari orang
lain.
Perilaku klien : meningkatnya tanda-tanda sistem saraf otonom seperti
peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan
halusinasinya dan tidak bisa membedakan dengan realitas.
c. Fase Ketiga / controlling
Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol klien menjadi
terbiasa dan tak berdaya pada halusinasinya. Termasuk dalam
gangguan psikotik. Karakteristik : bisikan, suara, isi halusinasi semakin
menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan
tidak berdaya terhadap halusinasinya.
Perilaku klien : kemauan dikendalikan halusinasi, rentang perhatian
hanya beberapa menit atau detik. Tanda-tanda fisik berupa klien
berkeringat, tremor dan tidak mampu mematuhi perintah.
d. Fase Keempat / conquering/ panik
Klien merasa terpaku dan tak berdaya melepaskan diri dari kontrol
halusinasinya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah
menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidak dapat
berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan
halusinasinya klien berada dalam dunia yang menakutkan dalam
waktu singkat, beberapa jam atau selamanya. Proses ini menjadi
kronik jika tidak dilakukan intervensi.
Perilaku klien : perilaku teror akibat panik, potensi bunuh diri, perilaku
kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon
terhadap perintah kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari satu
orang.
7. RENTANG RESPON HALUSINASI
Respon Adaptif Respon Maladaptif
1. Pikiran logis 1. Pikiran kadang
menyimpang
1. Waham
2. Persepsi akurat 2. ilusi 2. Halusinasi
3. Emosi koasisten
pengalaman
3. Reaksi
emosional
berlebihan/
kurang
3. Perilaku
disorganisasi
4. Perilaku sesuai 4. Perilaku ganjil 4. Ketidakteraturan
5. Hubungan sosial 5. Menarik diri 5. Isolasi sosial
8. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA FOKUS PENGKAJIAN
1. Masalah Keperawatan
a. Perubahan sensori perceptual, halusinasi
2. Data Fokus Pengkajian
a. Data Subjektif
1) klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan
dengan stimulus nyata
2) klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang
nyata
3) klien mengatakan mencuium bau tanpa stimulus
4) klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
5) klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
6) klien ingin memukul/melempar barang – barang
b. Data Objektif
1) klien berbicara dan tertawa sendiri
2) klien bersikap seperti mendengar / melihat sesuatu
3) klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu
4) diorientasi
3. Diagnosa Keperawatan
Perubahan sensori persepsi : halusinasi
Diagnosa : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Pasien
mampu :
- mengenali
halusinasi
yang
dialaminya
- mengontrol
halusinasinya
- mengikuti
program
pengobatan
Setelah....x
pertemuan, pasien
dapat menyebutkan :
- isi, waktum
frekuensi, situasi,
pencetus, perasaan
- mampu
memperagakan cara
dalam mengontrol
halusinasi
SP 1
- Bantu pasien mengenal
halusinasi (isi, waktu terjadinya
frekuensi, situasi pencetus,
perasaan saat terjadi halusinasi)
- latih mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
- jelaskan cara menghardik
halusinasi
- peragakan cara menghardik
- minta pasien memperagakan
ulang
- pantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien
- masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
Setelah....x
pertemuan, pasien
mampu :
- menyebutkan
kegiatan yang sudah
dilakukan
- memperagakan
cara bercakap –
cakap dengan orang
SP 2
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
- Latih berbicara / bercakap
dengan orang lain saat
halusinasi
- Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
lain
Setelah.....x
pertemuan pasien
mampu :
- menyebutkan
kegiatan yang sudah
dilakukan dan
- membuat jadwal
kegiatan sehari –
hari dan mampu
mempergerakannya
SP 3
- Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1 dan 2)
- Latih kegiatan agar halusinasi
tidak muncul
Tahapannya :
- Jelaskan pentingnya aktivitas
yang teratur untuk mengatasi
halusinasi
- Diskusikan aktivitas yang biasa
dilakukan oleh pasien
- Latih pasien melakukan
aktivitas
- Susun jadwal sehari – hari
sesuai dengan aktivitas yang
telah dilatih (dari bangun pagi
sampai tidur malam)
Setelah.....x
pertemuan pasien
mampu :
- menyebutkan
kegiatan yang sudah
dilakukan
- menyebutkan
manfaat dari
program pengobatan
SP 4
- Tanyakan program pengobatan
- Jelaskan pentingnya
penggunaan obat pada
gangguan jiwa
- Jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai program
- Jelaskan bila putus obat
- Jelaskan cara mendapatkan
obat / berobat
- Jelaskan pengobatan (5B)
- Latih pasien minum obat
- Masukkan dalam jadwal harian
pasien.
Keluarga
mampu :
Merawat
pasien di
rumah dan
menjadi
sistem
pendukung
yang efektif
untuk pasien
Setelah....x
pertemuan
keluarga mampu
menjelaskan
tentang halusinasi
SP 1
- identifikasi masalah keluarga dalam
merawat pasien
- jelaskan tentang halusinasi
- pengertian halusinasi
- jenis halusinasi yang dialami pasien
- tanda dan gejala halusinasi
- cara merawat pasien halusinasi
(cara berkomunikasi, pemberian obat
dan pemberian aktivitas kepada
pasien)
- sumber – sumber pelayanan
kesehatang yang bisa dijangkau
- bermain peran cara merawat
- rencana tidak lanjut keluarga,
jadwal keluarga untuk merawat
pasien
Setelah....x
pertemuan
keluarga mampu :
- menyelesaikan
kegiatan yang
sudah dilakukan
- memperagakan
cara merawat
pasien
SP 2
- evaluasi kemampuan keluarga (SP
1)
- latih keluarga merawat pasien
- RTL keluarga / jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah....x
pertemuan
SP 3
- evaluasi kemampuan keluarga (SP
keluarga mampu :
- menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
- memperagakan
cara merawat
pasien serta
mampu membuat
RTL
2)
- Latih keluarga merawat pasien
- RTL keluarga / jadwal keluarga
untuk merawat pasien
Setelah....x
pertemuan
keluarga mampu :
- menyebutkan
kegiatan yang
sudah dilakukan
SP 4
- evaluasi kemampuan keluarga
- evaluasi kemampuan pasien
- RTL keluarga

More Related Content

What's hot

laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahMas Mawon
 
Aktualisasi diri
Aktualisasi diriAktualisasi diri
Aktualisasi diriPetra Maya
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsWarnet Raha
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanUwes Chaeruman
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanEvaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanbarkah1933
 
Gangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaGangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaJoni Iswanto
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptOrielArdian
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanAspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanrsd kol abundjani
 

What's hot (20)

laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
 
Aktualisasi diri
Aktualisasi diriAktualisasi diri
Aktualisasi diri
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Adaptasi sel
Adaptasi selAdaptasi sel
Adaptasi sel
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanEvaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Gangguan mental lansia
Gangguan mental lansiaGangguan mental lansia
Gangguan mental lansia
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptTEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK.ppt
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanAspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
 
Makalah home care
Makalah home careMakalah home care
Makalah home care
 

Similar to Lp Halusinasi.docx

Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiFeri Prilopandi
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaranGangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaranOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
Askep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualAskep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualf' yagami
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiIrwan Syah
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fixwahyu9652
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusiapjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaEmyel Emyel
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasiMas Mawon
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresif' yagami
 

Similar to Lp Halusinasi.docx (20)

Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
 
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaranGangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
widya.pptx
widya.pptxwidya.pptx
widya.pptx
 
Askep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualAskep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptual
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
 
HALUSINASI.ppt
HALUSINASI.pptHALUSINASI.ppt
HALUSINASI.ppt
 
Halusinasi
HalusinasiHalusinasi
Halusinasi
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi ManusiaKesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
Kesadaran Diri dan Afek Emosi Manusia
 
status mental.ppt
status mental.pptstatus mental.ppt
status mental.ppt
 
Asuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan maniaAsuhan keperawatan dengan mania
Asuhan keperawatan dengan mania
 
laporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasilaporn pendahuluan halusinasi
laporn pendahuluan halusinasi
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietasAsuhan keperawatan pada klien dg ansietas
Asuhan keperawatan pada klien dg ansietas
 

Recently uploaded

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (20)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Lp Halusinasi.docx

  • 1. LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Guna Memperoleh Gelar Ners Program Studi Profesi Ners Oleh : DELI KRISTINA 214118130 PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2018
  • 2. NAMA : DELI KRISTINA NPM : 214118130 Pembimbing Akademik : Ns. Khrisna Wisnusakti, M.Kep Ruang : Cendrawasih
  • 3. HALUSINASI 1. DEFINISI Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perubahan atau penghiduan, klien merasakan stimulus yang sebelumnya tidak ada. (Stuart, 2007) Halusinasi adalah persepsi yang tanpa dijumpai adanya rangsangan dari luar, walaupun tampak sebagai sesuatu yang khayal, halusinasi sebenarnya merupakan bagian dari kehidupan mental penderita yang teresepsi. (Yosep, 2011) 2. FAKTOR PREDIPOSISI Menurut Yosep (2011), faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah : a. Faktor Perkembangan Tugas perkembangan klien terganggu misalnya rendanya kontrol dan kehangatan keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil, mudah frustasi, hilang percaya diri dan lebih rentan terhadap stres. b. Faktor Sosiokultural Seseorang yang merasa tidak diterima dilingkungannya sejak bayi akan merasa disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada lingkungannya. c. Faktor Psikologis Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus pada penyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan klien dalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam nyata menuju alam hayal. d. Faktor Genetik dan Pola Asuh Penelitian menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia. Hasil studi
  • 4. menujukkan bahwa faktor keluarga menunjukkan hubungan yang sangat berpengaruh pada penyakit ini. 3. FAKTOR PRESIPITASI Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya. Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah: a. Biologis Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan. b. Stress lingkungan Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku. c. Sumber koping Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi stressor. 4. MACAM-MACAM HALUSINASI Menurut Yosep (2011) halusinasi terdiri dari delapan jenis : a.Pendengaran (auditory) Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata- kata yang jelas berbicara tentang klien, bahkan sampai pada percakapan lengkap antara dua orang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan. b.Penglihatan (visual)
  • 5. Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris,gambar kartun,bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan bias menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster. c. Penciuman (olfactory) Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia. d. Pengecapan Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses. e. Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain. f. Cenesthetic Merasakan badannya bergerak–gerak dalam suatu ruang atau anggota badannya. g.Halusinasi hypnagogic, dan hypnopompic Halusinasi yang terjadi antara tidur dan terjaga 5. MANIFESTASI KLINIK a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri b. Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata c. Sulit untuk konsentrasi d. Curiga, sering merusak (diri sendiri)/orang lain, takut e. Ekspresi muka : tegang, mudah tersinggung f. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghidu, dan merasakan sesuatu yang tidak nyata. g. Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal h. Sulit membuat keputusan
  • 6. 6. FASE DALAM HALUSINASI MELALU EMPAT FASE a. Fase Pertama / comforting / menyenangkan Pada fase ini klien mengalami kecemasan, stress, perasaan gelisah, kesepian. Klien mungkin melamun atau memfokukan pikiran pada hal yang menyenangkan untuk menghilangkan kecemasan dan stress. Cara ini menolong untuk sementara. Klien masih mampu mengontrol kesadarannya dan mengenal pikirannya, namun intensitas persepsi meningkat. Perilaku klien : tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai, menggerakkan bibir tanpa bersuara, pergerakan mata cepat, respon verbal yang lambat jika sedang asyik dengan halusinasinya dan suka menyendiri. b. Fase Kedua / comdemming Kecemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal, klien berada pada tingkat “listening” pada halusinasi. Pemikiran internal menjadi menonjol, gambaran suara dan sensasi halusinasi dapat berupa bisikan yang tidak jelas klien takut apabila orang lain mendengar dan klien merasa tak mampu mengontrolnya. Klien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi dengan memproyeksikan seolah-olah halusinasi datang dari orang lain. Perilaku klien : meningkatnya tanda-tanda sistem saraf otonom seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan halusinasinya dan tidak bisa membedakan dengan realitas. c. Fase Ketiga / controlling Halusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol klien menjadi terbiasa dan tak berdaya pada halusinasinya. Termasuk dalam gangguan psikotik. Karakteristik : bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya.
  • 7. Perilaku klien : kemauan dikendalikan halusinasi, rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik. Tanda-tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor dan tidak mampu mematuhi perintah. d. Fase Keempat / conquering/ panik Klien merasa terpaku dan tak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. Halusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengancam, memerintah dan memarahi klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya klien berada dalam dunia yang menakutkan dalam waktu singkat, beberapa jam atau selamanya. Proses ini menjadi kronik jika tidak dilakukan intervensi. Perilaku klien : perilaku teror akibat panik, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon terhadap perintah kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari satu orang. 7. RENTANG RESPON HALUSINASI Respon Adaptif Respon Maladaptif 1. Pikiran logis 1. Pikiran kadang menyimpang 1. Waham 2. Persepsi akurat 2. ilusi 2. Halusinasi 3. Emosi koasisten pengalaman 3. Reaksi emosional berlebihan/ kurang 3. Perilaku disorganisasi 4. Perilaku sesuai 4. Perilaku ganjil 4. Ketidakteraturan 5. Hubungan sosial 5. Menarik diri 5. Isolasi sosial 8. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA FOKUS PENGKAJIAN 1. Masalah Keperawatan
  • 8. a. Perubahan sensori perceptual, halusinasi 2. Data Fokus Pengkajian a. Data Subjektif 1) klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata 2) klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata 3) klien mengatakan mencuium bau tanpa stimulus 4) klien merasa ada sesuatu pada kulitnya 5) klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar 6) klien ingin memukul/melempar barang – barang b. Data Objektif 1) klien berbicara dan tertawa sendiri 2) klien bersikap seperti mendengar / melihat sesuatu 3) klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu 4) diorientasi
  • 9. 3. Diagnosa Keperawatan Perubahan sensori persepsi : halusinasi Diagnosa : Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Pasien mampu : - mengenali halusinasi yang dialaminya - mengontrol halusinasinya - mengikuti program pengobatan Setelah....x pertemuan, pasien dapat menyebutkan : - isi, waktum frekuensi, situasi, pencetus, perasaan - mampu memperagakan cara dalam mengontrol halusinasi SP 1 - Bantu pasien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi halusinasi) - latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik Tahapan tindakannya meliputi : - jelaskan cara menghardik halusinasi - peragakan cara menghardik - minta pasien memperagakan ulang - pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku pasien - masukan dalam jadwal kegiatan pasien Setelah....x pertemuan, pasien mampu : - menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan - memperagakan cara bercakap – cakap dengan orang SP 2 - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1) - Latih berbicara / bercakap dengan orang lain saat halusinasi - Masukkan dalam jadwal kegiatan pasien
  • 10. lain Setelah.....x pertemuan pasien mampu : - menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan - membuat jadwal kegiatan sehari – hari dan mampu mempergerakannya SP 3 - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2) - Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul Tahapannya : - Jelaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk mengatasi halusinasi - Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pasien - Latih pasien melakukan aktivitas - Susun jadwal sehari – hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi sampai tidur malam) Setelah.....x pertemuan pasien mampu : - menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan - menyebutkan manfaat dari program pengobatan SP 4 - Tanyakan program pengobatan - Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa - Jelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai program - Jelaskan bila putus obat - Jelaskan cara mendapatkan obat / berobat - Jelaskan pengobatan (5B) - Latih pasien minum obat
  • 11. - Masukkan dalam jadwal harian pasien. Keluarga mampu : Merawat pasien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien Setelah....x pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasi SP 1 - identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien - jelaskan tentang halusinasi - pengertian halusinasi - jenis halusinasi yang dialami pasien - tanda dan gejala halusinasi - cara merawat pasien halusinasi (cara berkomunikasi, pemberian obat dan pemberian aktivitas kepada pasien) - sumber – sumber pelayanan kesehatang yang bisa dijangkau - bermain peran cara merawat - rencana tidak lanjut keluarga, jadwal keluarga untuk merawat pasien Setelah....x pertemuan keluarga mampu : - menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan - memperagakan cara merawat pasien SP 2 - evaluasi kemampuan keluarga (SP 1) - latih keluarga merawat pasien - RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien Setelah....x pertemuan SP 3 - evaluasi kemampuan keluarga (SP
  • 12. keluarga mampu : - menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan - memperagakan cara merawat pasien serta mampu membuat RTL 2) - Latih keluarga merawat pasien - RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien Setelah....x pertemuan keluarga mampu : - menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan SP 4 - evaluasi kemampuan keluarga - evaluasi kemampuan pasien - RTL keluarga