SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Disusun guna memenuhi tugas Keperawtan Jiwa
DISUSUN OLEH:
Lilik Budi Setiawan
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PSIK STIKES WIDYA HUSADA
SEMARANG
2011
2
LAPORAN PENDAHULUAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
A. KASUS (MASALAH KEPERAWATAN)
Perubahan sensori persepsi : halusinasi
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Pengertian
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana
klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu
penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan
yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren:
persepsi palsu (Marasmis WF, 2005).
Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem
penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik
(Stuart GW, Sundeen,2002).
Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan
(stimulus) misalnya penderita mendengar suara-suara, bisikan di
telinganya padahal tidak ada sumber dari suara bisikan itu (Hawari D.
2001).
Tanda dan gejala halusinasi:
a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri
b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain
c. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
d. Tidak dapat memusatkan perhatian
e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya), takut.
f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung
2. Penyebab
Halusinasi disebabkan oleh Isolasi sosial: Menarik diri. Menarik diri
adalah suatu sikap dimana individu menghindari dari interaksi dengan
orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
3
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau
kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan
dengan orang lain (Rawlins, 2006).
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi
dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Keliat BA,
2006).
Tanda dan gejala Isolasi Sosial ((Carpenito,1998), (Keliat, 1999))
a.Gejala positif
1) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
2) Menghindar dari orang lain (menyendiri)
3) Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak
bercakap-cakap dengan klien lain/perawat
4) Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
5) Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
6) Menolak berhubungan dengan orang lain, klien
memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
7) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
8) Posisi janin saat tidur
b. Gejala negatif
1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan
terhadap penyakit (rambut botak karena terapi)
2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri
sendiri)
3) Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
4) Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
5) Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai
harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.
3. Akibat
Klien dengan Halusinasi dapat melakukan tindakan-tindakan
berbahaya atau mencederai dirinya, orang lain maupun lingkungannya,
seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
4
Tanda dan gejala:
a. Memperlihatkan permusuhan.
b. Keras dan menuntut.
c. Mendekati orang lain dengan ancaman.
d. Memberi kata-kata ancaman.
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan.
f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain
C. POHON MASALAH
Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Isolasi sosial : menarik diri
D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Masalah Keperawatan
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
2. Data yang perlu dikaji
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1) Data subjektif
Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin
membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
2) Data objektif
Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang,
melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi
1) Data Subjektif
a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan
dengan stimulus nyata.
b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang
nyata.
5
Perubahan sensori perseptual : halusinasi
c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.
d) Klien merasa makan sesuatu.
e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.
f)Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar.
g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang.
2) Data Objektif
a) Klien berbicara dan tertawa sendiri.
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu.
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu.
d) Disorientasi.
c. Isolasi sosial : menarik diri
1) Data Subjektif
Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi,
mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain, klien malu
bertemu dan berhadapan dengan orang lain.
2) Data Objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan sensori perseptual : halusinasi.
2. Isolasi sosial: menarik diri
F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Perubahan sensori perseptual : halusinasi.
a. Tujuan umum : klien tidak mengalami perubahan sensori
persepsi : halusinasi.
b. Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan :
1.1 Salam terapeutik – perkenalan diri – jelaskan tujuan – ciptakan
lingkungan yang tenang – buat kontrak yang jelas (waktu, tempat,
topik).
6
1.2 Beri kesempatan mengungkapkan perasaan.
1.3 Empati.
1.4 Ajak membicarakan hal-hal yang ada di lingkungan.
2) Klien dapat mengenal halusinasinya.
Tindakan :
2.1 Kontak sering dan singkat.
2.2 Observasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan
non verbal).
2.3 Bantu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada
suara yang didengar dan apa yang dikatakan oleh suara itu.
Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, tetapi
perawat tidak. Katakan perawat akan membantu.
2.4 Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu,
frekuensi terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan saat terjadi
halusinasi.
2.5 Dorong untuk mengungkapkan perasaan saat terjadi halusinasi.
3) Klien dapat mengontrol halusinasinya.
Tindakan :
3.1 Identifikasi bersama tentang cara tindakan jika terjadi halusinasi.
3.2 Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien dan cara baru untuk
mengontrol halusinasinya.
3.3 Bantu memilih dan melatih cara memutus halusinasi : bicara
dengan orang lain bila muncul halusinasi, melakukan kegiatan,
mengatakan pada suara tersebut “saya tidak mau dengar.”
3.4 Tanyakan hasil upaya yang telah dipilih/dilakukan.
3.5 Beri kesempatan melakukan cara yang telah dipilih dan beri pujian
jika berhasil.
3.6 Libatkan klien dalam TAK : stimulasi persepsi.
4) Klien dapat dukungan dari keluarga.
Tindakan:
4.1 Beri pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang gejala,
cara, memutus halusinasi, cara merawat, informasi waktu follow up
atau kapan perlu mendapat bantuan.
7
4.2 Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
Diagnosa 2: Isolasi sosial : menarik diri
a. Tujuan Umum: Klien dapat berinteraksi
dengan orang lain
b. Tujuan Khusus:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
Rasional: hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk
hubungan selanjutnya
Tindakan:
1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik dengan cara:
a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klian apa adanya
g) Berikan perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar
klien
2) Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Rasional: memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
dapat membantu mengurangi stres dan penyebab perasaan menarik diri
Tindakan:
2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau mau bergaul
2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-
tanda serta penyebab yang muncul
8
2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya
3) Klien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang
lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
Rasional:
1. Untuk mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain
2. Untuk mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri
Tindakan:
3.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain
3.1.1 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang
lain
3.1.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan
dengan orang lain
3.1.3 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain
3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian apabila tidak
berinteraksi dengan orang lain
3.2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaan dengan orang lain
3.2.3 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
3.2.4 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain
4) Klien dapat melaksanakan interaksi social secara bertahap
Rasional:
1. Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku menarik diri yang
biasa dilakukan
9
2. Untuk mengetahui perilaku menarik diri dilakukan dan dengan
bantuan perawat bisa membedakan perilaku konstruktif dan
destruktif
Tindakan:
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2 Bermain peran tentang cara berhubungan/ berinteraksi dengan
orang lain
4.3 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
melalui tahap:
1. K-P
2. K-P-P lain
3. K-P-P lain- K lain
4. K-Kel/Kelp/Masy
4.4 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah
dicapai
4.5 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.6 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam
mengisi waktu
4.7 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.8 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan
ruangan
5) Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain
Rasional: dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat
menyelesaikan masalah
Tindakan:
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila
berhubungan dengan orang lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain
10
6) Klien dapat memberdayakan sistem pendukung/ keluarga
Rasional: memberikan penanganan bantuan terapi melalui
pengumpulan data yang lengkap dan akurat kondisi fisik dan non fisik
pasien serta keadaan perilaku dan sikap keluarganya
Tindakan:
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga:
1. Salam, perkenalan diri
2. Jelaskan tujuan
3. Buat kontrak
4. Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang:
1. Perilaku menarik diri
2. Penyebab perilaku menarik diri
3. Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak
ditanggapi
4. Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada
klien untuk berkomunikasi dengan orang lain
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh
keluarga
11
DAFTAR PUSTAKA
Maramis WF. 2005. Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga
University Press.
Stuart GW, Sundeen.2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed. Indonesia).
Jakarta: EGC.
Hawari D. 2003. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Stuart, Laraia. 2001. Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6.
St. Louis: Mosby Year Book.
Keliat BA. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Suseno D. Psikofarmaka. 2009. Diakses pada tanggal 21 agustus 2009 dari
http://portalperawat.blogspot.com/2009/05/psikofarmakologi-obat-
obatan-untuk.html
12

More Related Content

What's hot

Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2ramlinurhali
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA ayu rahmadani
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaSri Nala
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaOperator Warnet Vast Raha
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingYabniel Lit Jingga
 
Kb 1 as kep harga diri rendah
Kb 1   as kep harga diri rendahKb 1   as kep harga diri rendah
Kb 1 as kep harga diri rendahpjj_kemenkes
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriMas Mawon
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusdian sanjaya
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 

What's hot (20)

Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
Komunikasi terapeutik pada pasien dengan penyakit kronis 2
 
ASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemihASKEP Infeksi saluran kemih
ASKEP Infeksi saluran kemih
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA Contoh Proposal TAK JIWA
Contoh Proposal TAK JIWA
 
Asuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuseAsuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuse
 
Askep Retinoblastoma
Askep RetinoblastomaAskep Retinoblastoma
Askep Retinoblastoma
 
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata rahaMakalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
Makalah dokumentasi keperawatan por akbid paramata raha
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Perawatan Luka
Perawatan LukaPerawatan Luka
Perawatan Luka
 
Paradigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene kingParadigma keperawatan menurut imogene king
Paradigma keperawatan menurut imogene king
 
Persepsi sensori
Persepsi sensoriPersepsi sensori
Persepsi sensori
 
Kb 1 as kep harga diri rendah
Kb 1   as kep harga diri rendahKb 1   as kep harga diri rendah
Kb 1 as kep harga diri rendah
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan DiriLaporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
Laporan Pendahuluan Defisit Keperawatan Diri
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Askep tuna rungu
Askep tuna runguAskep tuna rungu
Askep tuna rungu
 
Woc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitusWoc diabetes-melitus
Woc diabetes-melitus
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Askep anemia 1
Askep anemia 1Askep anemia 1
Askep anemia 1
 

Viewers also liked

Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiFeri Prilopandi
 
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasiKb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasipjj_kemenkes
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamMas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanMas Mawon
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiYusuf Saktian
 

Viewers also liked (8)

Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
Gangguan persepsi sensor; halusinasi pendengaran AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasiKb 1   as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
Kb 1 as kep pada pasien gangguan persepsi sensori halusinasi
 
Halusinasi sp
Halusinasi spHalusinasi sp
Halusinasi sp
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
laporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan wahamlaporan pendahuluan waham
laporan pendahuluan waham
 
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Perilaku Kekerasan
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - HalusinasiLaporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
Laporan Pendahuluan Jiwa - Halusinasi
 

Similar to laporn pendahuluan halusinasi

Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiYusuf Saktian
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDMas Mawon
 
Askep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualAskep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualf' yagami
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanYusuf Saktian
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docBintiSaja
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialYusuf Saktian
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfHoirulIhsan
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresif' yagami
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiIrwan Syah
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahYusuf Saktian
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahYusuf Saktian
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxekoprayugo
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienNelthy Almarbertin
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanf' yagami
 
Lp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxLp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxJenabjejeAs
 

Similar to laporn pendahuluan halusinasi (20)

Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MDlaporan pendahuluan isolasi sosial:MD
laporan pendahuluan isolasi sosial:MD
 
Askep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptualAskep halusinasi perseptual
Askep halusinasi perseptual
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi SosialLaporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
Laporan Pendahuluan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosialLaporan pendahuluan isolasi_sosial
Laporan pendahuluan isolasi_sosial
 
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdfidoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
idoc.pub_asuhan-keperawatan-teoritis-isolasi-sosial.pdf
 
Askep lp depresi
Askep lp depresiAskep lp depresi
Askep lp depresi
 
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
Isolasi sosial AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasiKel 3 halusinasi
Kel 3 halusinasi
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri RendahLaporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
Laporan Pendahuluan Jiwa - Harga Diri Rendah
 
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendahLaporan pendahuluan harga_diri_rendah
Laporan pendahuluan harga_diri_rendah
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PK.pptx
 
Rencana intervensi (ncp)
Rencana intervensi (ncp)Rencana intervensi (ncp)
Rencana intervensi (ncp)
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
HALUSINASI.ppt
HALUSINASI.pptHALUSINASI.ppt
HALUSINASI.ppt
 
Askep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasanAskep perilaku kekerasan
Askep perilaku kekerasan
 
Lp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docxLp Halusinasi.docx
Lp Halusinasi.docx
 

More from Mas Mawon

Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhMas Mawon
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKMas Mawon
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriMas Mawon
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahMas Mawon
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 

More from Mas Mawon (7)

LP BBLR
LP BBLRLP BBLR
LP BBLR
 
Asuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snhAsuhan keperawatan snh
Asuhan keperawatan snh
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
 
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh DiriLaporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
Laporan Pendahuluan dan SP Resiko Bunuh Diri
 
laporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendahlaporan pendahuluan harga diri rendah
laporan pendahuluan harga diri rendah
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

laporn pendahuluan halusinasi

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI Disusun guna memenuhi tugas Keperawtan Jiwa DISUSUN OLEH: Lilik Budi Setiawan PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PSIK STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG
  • 3. LAPORAN PENDAHULUAN PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI A. KASUS (MASALAH KEPERAWATAN) Perubahan sensori persepsi : halusinasi B. PROSES TERJADINYA MASALAH 1. Pengertian Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu (Marasmis WF, 2005). Halusinasi adalah gangguan pencerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh/baik (Stuart GW, Sundeen,2002). Halusinasi adalah pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus) misalnya penderita mendengar suara-suara, bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara bisikan itu (Hawari D. 2001). Tanda dan gejala halusinasi: a. Bicara, senyum dan tertawa sendiri b. Menarik diri dan menghindar dari orang lain c. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata d. Tidak dapat memusatkan perhatian e. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut. f. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung 2. Penyebab Halusinasi disebabkan oleh Isolasi sosial: Menarik diri. Menarik diri adalah suatu sikap dimana individu menghindari dari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak 3
  • 4. mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain (Rawlins, 2006). Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Keliat BA, 2006). Tanda dan gejala Isolasi Sosial ((Carpenito,1998), (Keliat, 1999)) a.Gejala positif 1) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul 2) Menghindar dari orang lain (menyendiri) 3) Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-cakap dengan klien lain/perawat 4) Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk 5) Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas 6) Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap 7) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari. 8) Posisi janin saat tidur b. Gejala negatif 1) Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut botak karena terapi) 2) Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri) 3) Gangguan hubungan sosial (menarik diri) 4) Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan) 5) Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien akan mengakiri kehidupannya. 3. Akibat Klien dengan Halusinasi dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya atau mencederai dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll. 4
  • 5. Tanda dan gejala: a. Memperlihatkan permusuhan. b. Keras dan menuntut. c. Mendekati orang lain dengan ancaman. d. Memberi kata-kata ancaman. e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan. f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain C. POHON MASALAH Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Isolasi sosial : menarik diri D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI 1. Masalah Keperawatan a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi c. Isolasi sosial : menarik diri 2. Data yang perlu dikaji a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan 1) Data subjektif Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin membakar atau mengacak-acak lingkungannya. 2) Data objektif Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan kekerasan pada orang-orang disekitarnya. b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi 1) Data Subjektif a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata. b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata. 5 Perubahan sensori perseptual : halusinasi
  • 6. c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus. d) Klien merasa makan sesuatu. e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya. f)Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar. g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang. 2) Data Objektif a) Klien berbicara dan tertawa sendiri. b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu. c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu. d) Disorientasi. c. Isolasi sosial : menarik diri 1) Data Subjektif Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi, mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain, klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain. 2) Data Objektif Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup. E. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Perubahan sensori perseptual : halusinasi. 2. Isolasi sosial: menarik diri F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN Diagnosa 1: Perubahan sensori perseptual : halusinasi. a. Tujuan umum : klien tidak mengalami perubahan sensori persepsi : halusinasi. b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya. Tindakan : 1.1 Salam terapeutik – perkenalan diri – jelaskan tujuan – ciptakan lingkungan yang tenang – buat kontrak yang jelas (waktu, tempat, topik). 6
  • 7. 1.2 Beri kesempatan mengungkapkan perasaan. 1.3 Empati. 1.4 Ajak membicarakan hal-hal yang ada di lingkungan. 2) Klien dapat mengenal halusinasinya. Tindakan : 2.1 Kontak sering dan singkat. 2.2 Observasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal dan non verbal). 2.3 Bantu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah ada suara yang didengar dan apa yang dikatakan oleh suara itu. Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, tetapi perawat tidak. Katakan perawat akan membantu. 2.4 Diskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, waktu, frekuensi terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan saat terjadi halusinasi. 2.5 Dorong untuk mengungkapkan perasaan saat terjadi halusinasi. 3) Klien dapat mengontrol halusinasinya. Tindakan : 3.1 Identifikasi bersama tentang cara tindakan jika terjadi halusinasi. 3.2 Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien dan cara baru untuk mengontrol halusinasinya. 3.3 Bantu memilih dan melatih cara memutus halusinasi : bicara dengan orang lain bila muncul halusinasi, melakukan kegiatan, mengatakan pada suara tersebut “saya tidak mau dengar.” 3.4 Tanyakan hasil upaya yang telah dipilih/dilakukan. 3.5 Beri kesempatan melakukan cara yang telah dipilih dan beri pujian jika berhasil. 3.6 Libatkan klien dalam TAK : stimulasi persepsi. 4) Klien dapat dukungan dari keluarga. Tindakan: 4.1 Beri pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang gejala, cara, memutus halusinasi, cara merawat, informasi waktu follow up atau kapan perlu mendapat bantuan. 7
  • 8. 4.2 Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga. Diagnosa 2: Isolasi sosial : menarik diri a. Tujuan Umum: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain b. Tujuan Khusus: 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Rasional: hubungan saling percaya merupakan landasan utama untuk hubungan selanjutnya Tindakan: 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik dengan cara: a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b) Perkenalkan diri dengan sopan c) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai d) Jelaskan tujuan pertemuan e) Jujur dan menepati janji f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klian apa adanya g) Berikan perhatian pada klien dan perhatian kebutuhan dasar klien 2) Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri Rasional: memberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya dapat membantu mengurangi stres dan penyebab perasaan menarik diri Tindakan: 2.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda- tandanya 2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik diri atau mau bergaul 2.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda- tanda serta penyebab yang muncul 8
  • 9. 2.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya 3) Klien dapat menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain Rasional: 1. Untuk mengetahui keuntungan dari bergaul dengan orang lain 2. Untuk mengetahui akibat yang dirasakan setelah menarik diri Tindakan: 3.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.1.1 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.1.2 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain 3.1.3 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.2 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain 3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian apabila tidak berinteraksi dengan orang lain 3.2.2 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain 3.2.3 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 3.2.4 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 4) Klien dapat melaksanakan interaksi social secara bertahap Rasional: 1. Mengeksplorasi perasaan klien terhadap perilaku menarik diri yang biasa dilakukan 9
  • 10. 2. Untuk mengetahui perilaku menarik diri dilakukan dan dengan bantuan perawat bisa membedakan perilaku konstruktif dan destruktif Tindakan: 4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 4.2 Bermain peran tentang cara berhubungan/ berinteraksi dengan orang lain 4.3 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap: 1. K-P 2. K-P-P lain 3. K-P-P lain- K lain 4. K-Kel/Kelp/Masy 4.4 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai 4.5 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan 4.6 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu 4.7 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 4.8 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan 5) Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain Rasional: dapat membantu klien dalam menemukan cara yang dapat menyelesaikan masalah Tindakan: 5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang lain 5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain 5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain 10
  • 11. 6) Klien dapat memberdayakan sistem pendukung/ keluarga Rasional: memberikan penanganan bantuan terapi melalui pengumpulan data yang lengkap dan akurat kondisi fisik dan non fisik pasien serta keadaan perilaku dan sikap keluarganya Tindakan: 6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga: 1. Salam, perkenalan diri 2. Jelaskan tujuan 3. Buat kontrak 4. Eksplorasi perasaan klien 6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang: 1. Perilaku menarik diri 2. Penyebab perilaku menarik diri 3. Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi 4. Cara keluarga menghadapi klien menarik diri 6.3 Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain 6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal satu kali seminggu 6.5 Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga 11
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Maramis WF. 2005. Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga University Press. Stuart GW, Sundeen.2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa (ed. Indonesia). Jakarta: EGC. Hawari D. 2003. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Stuart, Laraia. 2001. Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6. St. Louis: Mosby Year Book. Keliat BA. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC. Suseno D. Psikofarmaka. 2009. Diakses pada tanggal 21 agustus 2009 dari http://portalperawat.blogspot.com/2009/05/psikofarmakologi-obat- obatan-untuk.html 12