SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
BANKING ISLAMIC: PROSPECT AND PROBLEM
Mr. Saleh Kamel
Hasil Critical Review oleh Mahasiswa s2 PPS UNHAS
A. PENDAHULUAN
Dewasa ini masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat kemajuan. Orang
Islam menjadi suatu lambang kesengsaraan, penyakit dan kelaparan. Ini merupakan suatu
tantangan yang sangat besar bagi kita untuk menyerukan bank Islam sebagai suatu titik
temu komitmen mereka dalam hal peran ekonomi sosial yang efektif. Beberapa kalangan
mencurigai Islam sebagai faktor penghambat pembangunan.
Percobaan dan aktivitas didalam mencirikan tentang suatu institusi bank Islam terus
dikembangkan melalui seminar dan kajian-kajian ilmiah. Aplikasi, konsep asli dan tugas
dasar dari bank Islam akan tumbuh dan berkembang didunia ini, yang akan mengurangi
pengangguran dan peningkatan bagi yang miskin.
B. TEORI
Prinsip Pembiayaan Bank Syariah
Sebagaimana bank pada umumnya, bank syariah mempunyai produk-produk
keuangan. Salah satu produk bank syariah adalah pembiayaan yang dalam terminologi
umum disebut kredit. Pembiayaan merupakan penyaluran dana kepada pihak yang
membutuhkan. Prinsip penyaluran dana dalam bank syariah terbagi menjadi empat akad
(perjanjian), yaitu:
1. Akad jual beli (bai’)
a. Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank syariah menyebutkan
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah bertindak
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank ditambah keuntungan.
b. Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum
ada sehingga barang diserahkan secara tangguh dan pembayaran dilakukan
secara tunai.
2
c. Istishna adalah trasaksi jual beli yang mirip salam tetapi pembayarannya dapat
dilakukan dalam beberapa kali (termin) pembayaran.
2. Akad sewa (ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada prinsipnya, ijarah
sama dengan prinsip jual beli, perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Jika
pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah adalah jasa.
3. Akad bagi hasil (syirkah)
a. Musyarakah merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil. Transaksi
musyarakah dilandasi keinginan para pihak yang bekerja sama untuk
meningkatkan nilai aset secara bersama-sama.
b. Mudharabah adalah bentuk spesifik dari musyarakah dalam produk perbankan
syariah. Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di
mana pemilik modal (shahibul mal) mempercayakan sejumlah uang kepada
pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.
4. Akad pelengkap
a. Hiwalah (alih utang piutang), bertujuan untuk membantu supplier
mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank
mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.
b. Rahan (gadai), bertujuan untuk memberikan jaminan pembayaran kembali
kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang akan digadaikan
harus mempunyai kriteria, yaitu: milik nasabah sendiri, jenis ukuran, sifat, dan
nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar, dan dapat dikuasai tetapi tidak
boleh dimanfaatkan oleh bank.
c. Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam Perbankan Syariah
biasanya dalam hal: pinjaman talangan haji, pinjaman tunai dari produk kartu
kredit syariah, pinjaman kepada pengusaha kecil, dan sebagai pinjaman
kepada pengurus bank.
d. Wakalah (perwakilan), aplikasi yang terjadi apabila nasabah melakukan kuasa
kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu,
seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer.
3
Gambar 1. Pemetaan Akad-akad Bank Syariah
Sumber : Adiwarman A.K. (2004). Bank Islam: Analisa Fiqih dan Keuangan.
Karakteristik Prinsip Pembiayaan
Prinsip pembiayaan dalam bank syariah terbagi menjadi empat, yaitu prinsip jual
beli/bai’, prinsip sewa/ijarah, prinsip bagi hasil/syirkah, dan prinsip pelengkap (Karim,
2003: 86-101). Prinsip jual beli dan sewa memiliki karakteristik natural certainty
contract, yang berarti bawa kontrak dilakukan dengan menentukan secara pasti nilai
nominal dari keuntungan di awal kontrak perjanjian. Prinsip jual beli didasarkan pada
transaksi riil (pembelian barang atau jasa dilakukan oleh bank syariah kemudian nasabah
4
mengangsur kepada bank syariah). Nasabah tidak akan secara langsung mendapatkan
uang tunai dari bank syariah. Produk pembiayaan yang menggunakan prinsip jual beli
adalah murabahah, salam, dan istishna.
Prinsip bagi hasil memiliki karakteristik natural uncertainty contract, yang berarti
kontrak dilakukan tidak dengan menyepakati nominal keuntungan yang akan diterima
melainkan menyepakati nisbah bagi hasil yang akan diterima sehingga tidak ada
kepastian nilai nominal yang akan diterima karena tergantung pada keuntungan usaha.
Prinsip ini mengharuskan pemanfaatan dana pada bank syariah menggunakan dana yang
dimohon untuk usaha produktif. Produk pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi
hasil adalah musyarakah dan mudharabah.
Prinsip pelengkap dalam bank syariah pada dasarnya adalah prinsip tabaru’
(kebaikan). Jadi, tidak ada keuntungan yang disepakati pada kontrak perjanjian.
Transaksi tidak bermotifkan keuntungan, tetapi diperbolehkan mengenakan biaya
administrasi.
C. PEMBAHASAN
Bank Islam menghadirkan prestasi ekonomi Islam yang paling penting dan paling
utama dalam kaitan dengan tiga pertimbangan utama, yaitu:
1. Bank dengan sendirinya merupakan nyawa/kehidupan dari kegiatan ekonomi
diseluruh dunia, mengendalikan trend dan orientasi mereka.
2. Bank Islam hampir satu-satunya pola antar rumusan ekonomi Islam yang
diimplementasikan dan menikmati beberapa pengenalan yang telah
memungkinkannya untuk memastikan kesinambungan dan keberadaannya.
3. Bank Islam sudah berhasil, dengan Rahmat Allah SWT, dalam menjadi suatu
contoh yang baik bagi ekonomi lokal dan suatu indikator bunga, yang mungkin
dicapai jika komponen ekonomi Islam lainnya diterapkan.
Ada beberapa karakter dan ciri utama bank Islam, diantaranya.
1. Berdimensi keadilan dan pemerataan melalui sistem bagi hasil.
Dengan sistem bagi hasil, pihak pemberi modal dan peminjam menanggung
bersama resiko laba ataupun rugi. Hal ini membuat kekayaan tidak hanya beredar
5
pada satu golongan. Terjadi proses penyebaran modal yang juga berarti
penyebaran kesempatan berusaha. Dan ini pada akhirnya membuat pemerataan
dapat terlaksana. Berbeda dengan bank konvensional, yang ada hanyalah
penumpukan modal pada pemilik modal. Akan selalu tercipta jurang antara si
kaya dan si miskin.
2. Jaminan
Bank Islam menjadikan proyek yang sedang dikerjakan sebagai jaminan,
sementara bank konvensional (dengan bunga) menjadikan kekayaan si peminjam
sebagai jaminannya.
3. Menciptakan rasa kebersamaan
Bank Islam menciptakan suasana kebersamaan antara pemilik modal dengan
peminjam. Keduanya berusaha untuk menghadapi resiko secara adil. Dan rasa
kebersamaan ini mampu membuat seorang peminjam merasa tenang sehingga
dapat mengerjakan proyeknya dengan baik.
4. Bersifat Mandiri
Bank Islam bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak
moneter, baik dalam negeri maupun internasional, karena kegiatan operasi bank
ini tidak menggunakan perangkat bunga. Karena itu bank sistem ini tidak
berdampak inflasi, mendorong investasi, mendorong pembukaan lapangan kerja
baru dan pemerataan pendapatan.
5. Persaingan Sehat
Persaingan diantara Bank Islam tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi.
Bentuk persaingan antara Bank Islam adalah berlomba-lomba untuk lebih tinggi
dari yang lain dalam mamberikan porsi bagi hasil kepada nasabah. Sehingga
mereka yang mampu membina peminjam dengan baik akan berhasil. Dan
kesempatan ini terbuka untuk semua Bank Islam. Berbeda dengan bank-bank
konvensional, Persaingan antara bank-bank mereka saling mematikan. Bank-bank
besar dengan mudah memberikan bunga besar kepada nasabahnya. Sementara
yang kecil hanya melihat dengan kesedihan. Dan kesemuanya dipertegas dengan
komitmen Bank Islam untuk mengangkat kaum dhu’afa. Karena itu , ujung
tombak bank Islam adalah bank perkreditan rakyat (BPR).
6
Sebagai sebuah lembaga bisnis, bank Islam, seperti bank-bank lainnya harus memiliki
daya tarik ekonomi. Namun pertimbangan ekonomi bukan merupakan pertimbangan
dasar, ada hal lain yang lebih penting, yaitu moral. Karena itu produk-produk yang
diberikan Bank Islam tidak pernah lepas dari aturan syariah. Selalu ada pertimbangan
yang bersifat ukhrawi, yaitu pertimbangan halal dan haram.
Tabel 1.
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
1 Falsafah Tidak berdasarkan bunga, spekulasi,
dan ketidakjelasan
Berdasarkan bunga
2 Operasionalisasi
• Dana masyarakat berupa titipan dan
investasi yang baru akan
mendapatkan hasil jika ’diusahakan’
terlebih dahulu.
• Penyaluran pada usaha yang halal
dan menguntungkan.
• Dana masyarakat berupa
simpanan yang harus dibayar
bunganya pada saat jatuh tempo.
• Penyaluran pada sektor yang
menguntungkan, aspek halal
tidak menjadi pertimbangan
utama.
3 Aspek Sosial Dinyatakan secara eksplisit dan tegas
yang tertuang dalam misi dan visi
organisasi
Tidak diketahui secara tegas
4 Organisasi Harus memiliki Dewan Pengawas
Syariah
Tidak memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Sumber: dikutip dari Sudarsono, H., 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit Ekonisia: Yogyakarta.
konsep partnership dan risksharing serta keikutsertaan dalam inti produktif operasi
dan prestasi keseluruhan kebutuhan bank. Lebih dari itu, pengembangan dari instrumen
keuangan baru, penciptaan suatu pasar sekunder aktif dan pengaktifan peran dana
investasi adalah sebagian dari aktivitas yang mana bank Islam secara efisien berusaha
untuk kembangkan.
Oleh karenanya standar akuntansi pun menjadi kunci sukses bank Islam dalam
melayani masyarakat di sekitarnya sehingga, seperti lazim-nya, harus dapat menyajikan
informasi yang cukup, dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap
dalam konteks syariah Islam. Penyajian informasi semacam itu penting bagi proses
pembuatan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan bank Islam.
7
Lebih dari itu, akan memiliki dampak positif terhadap distribusi sumber-sumber ekonomi
untuk kepentingan masyarakat. Hal ini karena prinsip-prinsip syariah Islam memberikan
keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat.
Sejak didirikan, organisasi ini terus mengembangkan standar keuangan melalui
pertemuan periodik Komite Pelaksana untuk Perencanaan dan Tindak Lanjut.
I. Pendekatan dan Fungsi
1) Pendekatan yang digunakan:
(a) Mengidentifikasi konsep akuntansi yang telah dikembang-kan sebelumnya
dengan prinsip Islam tentang ketepatan dan keadilan. Sangat dimungkinkan
seseorang akan menentang penerapan konsep-konsep itu, misalnya yang
berkaitan dengan definisi karakteristik informasi akuntansi yang bermanfaat
seperti relevansi dan realibilitas.
(b) Mengidentifikasi konsep yang digunakan dalam akuntansi keuangan
konvensional tetapi tidak sesuai dengan syariah Islam. Konsep semacam itu
ditolak atau dimodifikasi secukupnya untuk mematuhi syariah supaya
membuatnya bermanfaat. Contoh dari konsep ini adalah nilai waktu dari uang
(time value of money) sebagai sifat pengukuran.
(c) Mengembangkan konsep-konsep yang mendefinisikan aspek-aspek tertentu dari
akuntansi untuk bank Islam yang tersendiri (unik) kepada cara bertransaksi
bisnis yang Islami. Contohnya, konsep yang dikembangkan berdasarkan
hukum-hukum yang mendefinisikan risiko dan balasan yang dikaitkan dengan
transaksi bisnis, serta terjadinya biaya dan perolehan keuntungan.
2) Fungsi Bank-bank Islam
Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak membolehkan
pemisahan antara hal yang temporal (keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini
mengharuskan kepatuhan kepada syariah sebagai dasar dari semua aspek
kehidupan. Kepatuhan ini tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi transaksi bisnis
pun harus sesuai dengan ajaran syariah.
Sebagai konsekuensi dari prinsip ini maka bank Islam dioperasikan atas dasar konsep
bagi untung dan bagi risiko yang sesuai dengan salah satu kaidah Islam, yaitu
“keuntungan adalah bagi pihak yang menanggung risiko.” Bank Islam menolak bunga
8
sebagai biaya untuk penggunaan uang dan pinjaman sebagai alat investasi. Dalam
melaksanakan investasinya, bank Islam memberi keyakinan bahwa dana mereka sendiri
(equity), serta dana lain yang tersedia untuk investasi, mendatangkan pendapatan yang
sesuai dengan syariah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Bank Islam menerima dana berdasarkan kontrak mudharabah, yaitu salah satu bentuk
kesepakatan antara penyedia dana (pemegang rekening investasi) dan penyedia usaha
(bank). Dalam melaksanakan usaha berdasarkan mudharabah, bank menyatakan
kemauannya menerima dana untuk diinvestasikan atas nama pemiliknya, membagi
keuntungan berdasarkan per-sentase yang disepakati sebelumnya, serta memberitahukan
bahwa kerugian akan ditanggung sepenuhnya oleh penyedia dana selama kerugian
tersebut bukan diakibatkan oleh kelalaian atau pelanggaran kontrak.
Dalam paradigma akuntansi Islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Manajemen_Investasi
Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak mudharabah
atau kontrak perwakilan. Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kapasitasnya
sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan investasi dana dari pihak lain)
menerima persentase keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam hal terjadi
kerugian, sepenuhnya menjadi risiko penyedia dana (shahibul maal), sementara
bank tidak ikut menanggungnya.
2. Investasi
Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha
(baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan alat-alat
investasi yang konsisten dengan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak al
murabahah, al mudharabah, al musyarakah, bai’ as salam, bai’ al ishtisna’, al
ijarah, dan lain-lain. Rekening investasi dapat dibagi menjadi tidak terba-tas
(unrestricted mudharabah) atau terbatas (restricted mudharabah).
3. Jasa-Jasa_Keuangan
Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasarkan
upah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya
garansi, transfer kawat, L/C, dan sebagainya.
9
4. Jasa_Sosial
Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanakan jasa sosial,
bisa melalui dana qardh (pinjaman kebajikan), zakat, atau dana sosial yang sesuai
dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi, konsep perbankan Islam juga mengharuskan
bank Islam memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan
menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup.
(bersambung)
Untuk mengaplikasikan dari prinsip Islam didalam perbankan, kita mengasumsikan
tanggung jawab dari kepercayaan oleh kebutuhan. Dalam hal ini, penting untuk
menunjukkan dengan jelas perbedaan antara meperoleh hasil dari pengaplikasian sistem
perbankan Islam dan apa hasil dari aktivitas dengan dasar riba.
D. KESIMPULAN
1. SIMPULAN
Bank Islam untuk memanfaatkan sumberdaya dimana Allah telah memberkati alam
semesta ini dengan gaya investasi yang efektif. Diantara aspek positif tersebut yang dapat
dikembangkan dalam aktivitas keuangan Islam adalah dengan meningkatkan sekuritas
investasi dan konversi likuiditas mereka, disamping lebih fokus pada jumlah tabungan
yang lebih kecil dan memberikan kesempatan kepada sektor utama kepada orang-orang
instrumen keuangan islamic untuk investasi, dengan begitu menyiratkan ketersediaan
uang tabungan ditingkatkan dan dicocokan kearah investasi.
Bank Islam kini berhadapan dengan nasabah dengan dana mencapai ratusan juta
hingga miliaran, sedangkan dana pemegang saham menghadirkan hanya sejumlah
proporsi kecil dari jumlah tersebut. Materi yang mengenai komposisi dari suatu
organisasi atau badan berusaha untuk melindungi minat dan dana dan mengendalikannya
sepanjang aktivitas itu melayani sasaran kedua-duanya pemegang saham dan pemilik dari
sumber daya eksternal, dengan menghadirkan dalam berbagai hal pengawasan dan
kontrol.
Kepercayaan akan terguncang jika modifikasi dan perubahan dibuat tanpa melibatkan
penyimpan dan mitra dalam proses tersebut. Dan ketiadaan penekanan, dari aspek
10
teoritis, atas aturan yang tidak ada keuntungan tanpa resiko, kelalaian itu secara total
didalam kebanyakan operasi bank Islam dan memperluas penggunaan dari pola prinsip
dan pengembalian memberikan kebingungan didalam masyarakat.
Dampak implementasi ekonomi islam atas ummah akan menjadi pencerminan dalam
perpindahan gerakan pembangunan ekonomi, menciptakan faktor nilai tambah,
peningkatan ekspor, lebih sedikit impor, penciptaan lapangan kerja, rehabilitasi dan
pelatihan.
2. SARAN
Ada beberapa hal negatif yang utama dalam permasalahan bank Islam muncul dalam
kaitannya dengan suatu ketiadaan sistem yang melukiskan prosedur yang dihubungkan
dengan penetapan bank Islam, aturan kendali, penyelidikan dan tingkatan kredit
maksimun, permasalahan berhubungan dengan likuiditas dan cadangan, ketiadaan suatu
mekanisme sha’riah sehingga memungkinkan pusat bank untuk memberikan mereka
bagian dalam menyediakan bantuan likuiditas, mencegah bank Islam dari aktivitas
komersil, pemilikan dan pengambilan – walaupun ini bentuk bagian dari aktivitas bank
Islam- pembebanan pajak tinggi pada laba dan pengembalian modal dan bunga dari bank
konvensional. Melalui proses prinsip dan suatu perluasan dasar bank Islam ini kita akan
menantikan suatu campuran bentuk mapan dari perbankan yang mengalami konsep Islam
mulia, maka kita harus mengembangkan teknik, gaya investasi, dan tingkatan jasa yang
kita sediakan untuk para konsumen kita. Isu lain yang sangat penting berhubungan
dengan usaha bank Islam adalah perlu menggunakan dan melengkapi kerangka sah
tentang undang-undang, melindungi dan mengkordinir antar diri mereka sampai kesetiaan
tegas yang utama, priinsip dan tidak memiliki keraguan tentang itu.

More Related Content

What's hot

Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahIffa Tabahati
 
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...An Nisbah
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahHana Rosmawati
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...Intan Wachyuni
 
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahPerbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahIwanTaufik Hidayat
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAn Nisbah
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMiftah Iqtishoduna
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankdiktum2015
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahAri Munandar
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahSurya Suwarna
 
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Habibie Muhammad
 
3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank SyariahKhairul Alonx
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahAgnes Puspita
 

What's hot (20)

Makalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariahMakalah perbankan syariah
Makalah perbankan syariah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
Pengaruh tabungan mudharabah, pembiayaan mudharabah musyarakah dan pendapatan...
 
Makalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariahMakalah Perbankan syariah
Makalah Perbankan syariah
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada BRI Syariah,Universitas Mer...
 
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariahPerbadaan bank konvensional dan bank syariah
Perbadaan bank konvensional dan bank syariah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
 
Analisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bankAnalisis kritis terhadap bunga bank
Analisis kritis terhadap bunga bank
 
Perbankan Islam
Perbankan IslamPerbankan Islam
Perbankan Islam
 
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan SyariahRuang Lingkup Perbankan Syariah
Ruang Lingkup Perbankan Syariah
 
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakahManajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
Manajemen pelayanan produk dan jasa bank syariah mudharabah dan musyarakah
 
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
 
3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (14)

Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
Aiimi Business Overview Dec 2010
Aiimi Business Overview Dec 2010Aiimi Business Overview Dec 2010
Aiimi Business Overview Dec 2010
 
Re Think Group Presentation
Re Think Group PresentationRe Think Group Presentation
Re Think Group Presentation
 
Economic Stimulus Package V4
Economic Stimulus Package V4Economic Stimulus Package V4
Economic Stimulus Package V4
 
Re Think Group Presentation
Re Think Group PresentationRe Think Group Presentation
Re Think Group Presentation
 
E t i k a, mm1
E t i k a, mm1E t i k a, mm1
E t i k a, mm1
 
How to write tech posts & talks
How to write tech posts & talksHow to write tech posts & talks
How to write tech posts & talks
 
Baker HIMSS Staffers Final
Baker HIMSS Staffers FinalBaker HIMSS Staffers Final
Baker HIMSS Staffers Final
 
06.09.26.Handout
06.09.26.Handout06.09.26.Handout
06.09.26.Handout
 
belajar options trading sendiri
belajar options trading sendiribelajar options trading sendiri
belajar options trading sendiri
 
WiseLine help video--Chinese
WiseLine help video--ChineseWiseLine help video--Chinese
WiseLine help video--Chinese
 
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEIAnalisis Asset Pricing Models  Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
Analisis Asset Pricing Models Industri Manufaktur yang tercatat di BEI
 
Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1Capm, musdalifah1
Capm, musdalifah1
 
Expected return capm dan apt
Expected return capm dan aptExpected return capm dan apt
Expected return capm dan apt
 

Similar to Banking islamic prospect and problem

Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Herna Ferari
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaShidiq040690
 
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...raihan shidqi
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Amelia Puspita Sari
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptxAdiyathRandy
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahAkadusyifa .
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Amelia Puspita Sari
 
Akuntansi perbankan syariah
Akuntansi perbankan syariahAkuntansi perbankan syariah
Akuntansi perbankan syariahPadepokan
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta MelzatiaTugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta MelzatiaLysialim
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahJERYANHARYOGI1
 
Kajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganKajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganAditya Marone
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxBagasHudan
 
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMKhanifah Nur Rahmah
 

Similar to Banking islamic prospect and problem (20)

Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
Akuntansi syariah produk haji bank syariah (muamalat)
 
Bab i vi
Bab i viBab i vi
Bab i vi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
DDD
DDDDDD
DDD
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realita
 
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
Tugas eko 12,M.Raihan.s,Ranti Pusriana,Bank dan lembaga bukan bank,SMAN 12 TA...
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
 
Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
Tugas Eko 12,Amelia Puspita Sari,Ranti Pusriana,Bank,Lembaga Bukan Bank dan O...
 
Akuntansi perbankan syariah
Akuntansi perbankan syariahAkuntansi perbankan syariah
Akuntansi perbankan syariah
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta MelzatiaTugas Perbankan Syariah  - Dosen Shinta Melzatia
Tugas Perbankan Syariah - Dosen Shinta Melzatia
 
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis SyariahPerkembangan Manajemen Bisnis Syariah
Perkembangan Manajemen Bisnis Syariah
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Kajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuanganKajian ekonomi dan keuangan
Kajian ekonomi dan keuangan
 
Latar belakang
Latar belakangLatar belakang
Latar belakang
 
pptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptxpptx_20230302_072707_0000.pptx
pptx_20230302_072707_0000.pptx
 
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAMEKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
EKONOMIKA ISLAM > SISTEM KEUANGAN ISLAM
 

More from Universitas Mulawarman Samarinda

More from Universitas Mulawarman Samarinda (20)

penganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasipenganggaran bisnis korporasi
penganggaran bisnis korporasi
 
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
Sekilas Pandang Kegiatan Masa Pandemic Covid 19
 
Kebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuanganKebijakan teknis kementerian keuangan
Kebijakan teknis kementerian keuangan
 
The political economy of the european union
The political economy of the european unionThe political economy of the european union
The political economy of the european union
 
Politik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mmPolitik ekonomi jepang, mm
Politik ekonomi jepang, mm
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Mnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fixMnj.produksi.fix
Mnj.produksi.fix
 
3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul3. musdalifah azis fe unmul
3. musdalifah azis fe unmul
 
security information system
security information systemsecurity information system
security information system
 
Information in action, SIM2
Information in action, SIM2Information in action, SIM2
Information in action, SIM2
 
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing TheoryCAPM dan Arbitrage Pricing Theory
CAPM dan Arbitrage Pricing Theory
 
Pengembangan SIM
Pengembangan SIMPengembangan SIM
Pengembangan SIM
 
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolioGbrp.analisis investasi dan portofolio
Gbrp.analisis investasi dan portofolio
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasionalRingkasan pengajaran manajemen operasional
Ringkasan pengajaran manajemen operasional
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Manajemen risiko1
Manajemen risiko1Manajemen risiko1
Manajemen risiko1
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 

Banking islamic prospect and problem

  • 1. 1 BANKING ISLAMIC: PROSPECT AND PROBLEM Mr. Saleh Kamel Hasil Critical Review oleh Mahasiswa s2 PPS UNHAS A. PENDAHULUAN Dewasa ini masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat kemajuan. Orang Islam menjadi suatu lambang kesengsaraan, penyakit dan kelaparan. Ini merupakan suatu tantangan yang sangat besar bagi kita untuk menyerukan bank Islam sebagai suatu titik temu komitmen mereka dalam hal peran ekonomi sosial yang efektif. Beberapa kalangan mencurigai Islam sebagai faktor penghambat pembangunan. Percobaan dan aktivitas didalam mencirikan tentang suatu institusi bank Islam terus dikembangkan melalui seminar dan kajian-kajian ilmiah. Aplikasi, konsep asli dan tugas dasar dari bank Islam akan tumbuh dan berkembang didunia ini, yang akan mengurangi pengangguran dan peningkatan bagi yang miskin. B. TEORI Prinsip Pembiayaan Bank Syariah Sebagaimana bank pada umumnya, bank syariah mempunyai produk-produk keuangan. Salah satu produk bank syariah adalah pembiayaan yang dalam terminologi umum disebut kredit. Pembiayaan merupakan penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan. Prinsip penyaluran dana dalam bank syariah terbagi menjadi empat akad (perjanjian), yaitu: 1. Akad jual beli (bai’) a. Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank syariah menyebutkan keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah bertindak sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank ditambah keuntungan. b. Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada sehingga barang diserahkan secara tangguh dan pembayaran dilakukan secara tunai.
  • 2. 2 c. Istishna adalah trasaksi jual beli yang mirip salam tetapi pembayarannya dapat dilakukan dalam beberapa kali (termin) pembayaran. 2. Akad sewa (ijarah) Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Pada prinsipnya, ijarah sama dengan prinsip jual beli, perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Jika pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah adalah jasa. 3. Akad bagi hasil (syirkah) a. Musyarakah merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil. Transaksi musyarakah dilandasi keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset secara bersama-sama. b. Mudharabah adalah bentuk spesifik dari musyarakah dalam produk perbankan syariah. Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul mal) mempercayakan sejumlah uang kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. 4. Akad pelengkap a. Hiwalah (alih utang piutang), bertujuan untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapatkan ganti biaya atas jasa pemindahan piutang. b. Rahan (gadai), bertujuan untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang akan digadaikan harus mempunyai kriteria, yaitu: milik nasabah sendiri, jenis ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan berdasarkan nilai riil pasar, dan dapat dikuasai tetapi tidak boleh dimanfaatkan oleh bank. c. Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam Perbankan Syariah biasanya dalam hal: pinjaman talangan haji, pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, pinjaman kepada pengusaha kecil, dan sebagai pinjaman kepada pengurus bank. d. Wakalah (perwakilan), aplikasi yang terjadi apabila nasabah melakukan kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkaso dan transfer.
  • 3. 3 Gambar 1. Pemetaan Akad-akad Bank Syariah Sumber : Adiwarman A.K. (2004). Bank Islam: Analisa Fiqih dan Keuangan. Karakteristik Prinsip Pembiayaan Prinsip pembiayaan dalam bank syariah terbagi menjadi empat, yaitu prinsip jual beli/bai’, prinsip sewa/ijarah, prinsip bagi hasil/syirkah, dan prinsip pelengkap (Karim, 2003: 86-101). Prinsip jual beli dan sewa memiliki karakteristik natural certainty contract, yang berarti bawa kontrak dilakukan dengan menentukan secara pasti nilai nominal dari keuntungan di awal kontrak perjanjian. Prinsip jual beli didasarkan pada transaksi riil (pembelian barang atau jasa dilakukan oleh bank syariah kemudian nasabah
  • 4. 4 mengangsur kepada bank syariah). Nasabah tidak akan secara langsung mendapatkan uang tunai dari bank syariah. Produk pembiayaan yang menggunakan prinsip jual beli adalah murabahah, salam, dan istishna. Prinsip bagi hasil memiliki karakteristik natural uncertainty contract, yang berarti kontrak dilakukan tidak dengan menyepakati nominal keuntungan yang akan diterima melainkan menyepakati nisbah bagi hasil yang akan diterima sehingga tidak ada kepastian nilai nominal yang akan diterima karena tergantung pada keuntungan usaha. Prinsip ini mengharuskan pemanfaatan dana pada bank syariah menggunakan dana yang dimohon untuk usaha produktif. Produk pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil adalah musyarakah dan mudharabah. Prinsip pelengkap dalam bank syariah pada dasarnya adalah prinsip tabaru’ (kebaikan). Jadi, tidak ada keuntungan yang disepakati pada kontrak perjanjian. Transaksi tidak bermotifkan keuntungan, tetapi diperbolehkan mengenakan biaya administrasi. C. PEMBAHASAN Bank Islam menghadirkan prestasi ekonomi Islam yang paling penting dan paling utama dalam kaitan dengan tiga pertimbangan utama, yaitu: 1. Bank dengan sendirinya merupakan nyawa/kehidupan dari kegiatan ekonomi diseluruh dunia, mengendalikan trend dan orientasi mereka. 2. Bank Islam hampir satu-satunya pola antar rumusan ekonomi Islam yang diimplementasikan dan menikmati beberapa pengenalan yang telah memungkinkannya untuk memastikan kesinambungan dan keberadaannya. 3. Bank Islam sudah berhasil, dengan Rahmat Allah SWT, dalam menjadi suatu contoh yang baik bagi ekonomi lokal dan suatu indikator bunga, yang mungkin dicapai jika komponen ekonomi Islam lainnya diterapkan. Ada beberapa karakter dan ciri utama bank Islam, diantaranya. 1. Berdimensi keadilan dan pemerataan melalui sistem bagi hasil. Dengan sistem bagi hasil, pihak pemberi modal dan peminjam menanggung bersama resiko laba ataupun rugi. Hal ini membuat kekayaan tidak hanya beredar
  • 5. 5 pada satu golongan. Terjadi proses penyebaran modal yang juga berarti penyebaran kesempatan berusaha. Dan ini pada akhirnya membuat pemerataan dapat terlaksana. Berbeda dengan bank konvensional, yang ada hanyalah penumpukan modal pada pemilik modal. Akan selalu tercipta jurang antara si kaya dan si miskin. 2. Jaminan Bank Islam menjadikan proyek yang sedang dikerjakan sebagai jaminan, sementara bank konvensional (dengan bunga) menjadikan kekayaan si peminjam sebagai jaminannya. 3. Menciptakan rasa kebersamaan Bank Islam menciptakan suasana kebersamaan antara pemilik modal dengan peminjam. Keduanya berusaha untuk menghadapi resiko secara adil. Dan rasa kebersamaan ini mampu membuat seorang peminjam merasa tenang sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan baik. 4. Bersifat Mandiri Bank Islam bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung oleh gejolak moneter, baik dalam negeri maupun internasional, karena kegiatan operasi bank ini tidak menggunakan perangkat bunga. Karena itu bank sistem ini tidak berdampak inflasi, mendorong investasi, mendorong pembukaan lapangan kerja baru dan pemerataan pendapatan. 5. Persaingan Sehat Persaingan diantara Bank Islam tidak saling mematikan tetapi saling menghidupi. Bentuk persaingan antara Bank Islam adalah berlomba-lomba untuk lebih tinggi dari yang lain dalam mamberikan porsi bagi hasil kepada nasabah. Sehingga mereka yang mampu membina peminjam dengan baik akan berhasil. Dan kesempatan ini terbuka untuk semua Bank Islam. Berbeda dengan bank-bank konvensional, Persaingan antara bank-bank mereka saling mematikan. Bank-bank besar dengan mudah memberikan bunga besar kepada nasabahnya. Sementara yang kecil hanya melihat dengan kesedihan. Dan kesemuanya dipertegas dengan komitmen Bank Islam untuk mengangkat kaum dhu’afa. Karena itu , ujung tombak bank Islam adalah bank perkreditan rakyat (BPR).
  • 6. 6 Sebagai sebuah lembaga bisnis, bank Islam, seperti bank-bank lainnya harus memiliki daya tarik ekonomi. Namun pertimbangan ekonomi bukan merupakan pertimbangan dasar, ada hal lain yang lebih penting, yaitu moral. Karena itu produk-produk yang diberikan Bank Islam tidak pernah lepas dari aturan syariah. Selalu ada pertimbangan yang bersifat ukhrawi, yaitu pertimbangan halal dan haram. Tabel 1. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional 1 Falsafah Tidak berdasarkan bunga, spekulasi, dan ketidakjelasan Berdasarkan bunga 2 Operasionalisasi • Dana masyarakat berupa titipan dan investasi yang baru akan mendapatkan hasil jika ’diusahakan’ terlebih dahulu. • Penyaluran pada usaha yang halal dan menguntungkan. • Dana masyarakat berupa simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo. • Penyaluran pada sektor yang menguntungkan, aspek halal tidak menjadi pertimbangan utama. 3 Aspek Sosial Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam misi dan visi organisasi Tidak diketahui secara tegas 4 Organisasi Harus memiliki Dewan Pengawas Syariah Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah Sumber: dikutip dari Sudarsono, H., 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit Ekonisia: Yogyakarta. konsep partnership dan risksharing serta keikutsertaan dalam inti produktif operasi dan prestasi keseluruhan kebutuhan bank. Lebih dari itu, pengembangan dari instrumen keuangan baru, penciptaan suatu pasar sekunder aktif dan pengaktifan peran dana investasi adalah sebagian dari aktivitas yang mana bank Islam secara efisien berusaha untuk kembangkan. Oleh karenanya standar akuntansi pun menjadi kunci sukses bank Islam dalam melayani masyarakat di sekitarnya sehingga, seperti lazim-nya, harus dapat menyajikan informasi yang cukup, dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun tetap dalam konteks syariah Islam. Penyajian informasi semacam itu penting bagi proses pembuatan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang berhubungan dengan bank Islam.
  • 7. 7 Lebih dari itu, akan memiliki dampak positif terhadap distribusi sumber-sumber ekonomi untuk kepentingan masyarakat. Hal ini karena prinsip-prinsip syariah Islam memberikan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Sejak didirikan, organisasi ini terus mengembangkan standar keuangan melalui pertemuan periodik Komite Pelaksana untuk Perencanaan dan Tindak Lanjut. I. Pendekatan dan Fungsi 1) Pendekatan yang digunakan: (a) Mengidentifikasi konsep akuntansi yang telah dikembang-kan sebelumnya dengan prinsip Islam tentang ketepatan dan keadilan. Sangat dimungkinkan seseorang akan menentang penerapan konsep-konsep itu, misalnya yang berkaitan dengan definisi karakteristik informasi akuntansi yang bermanfaat seperti relevansi dan realibilitas. (b) Mengidentifikasi konsep yang digunakan dalam akuntansi keuangan konvensional tetapi tidak sesuai dengan syariah Islam. Konsep semacam itu ditolak atau dimodifikasi secukupnya untuk mematuhi syariah supaya membuatnya bermanfaat. Contoh dari konsep ini adalah nilai waktu dari uang (time value of money) sebagai sifat pengukuran. (c) Mengembangkan konsep-konsep yang mendefinisikan aspek-aspek tertentu dari akuntansi untuk bank Islam yang tersendiri (unik) kepada cara bertransaksi bisnis yang Islami. Contohnya, konsep yang dikembangkan berdasarkan hukum-hukum yang mendefinisikan risiko dan balasan yang dikaitkan dengan transaksi bisnis, serta terjadinya biaya dan perolehan keuntungan. 2) Fungsi Bank-bank Islam Bank-bank Islam dikembangkan berdasarkan prinsip yang tidak membolehkan pemisahan antara hal yang temporal (keduniaan) dan keagamaan. Prinsip ini mengharuskan kepatuhan kepada syariah sebagai dasar dari semua aspek kehidupan. Kepatuhan ini tidak hanya dalam hal ibadah ritual, tetapi transaksi bisnis pun harus sesuai dengan ajaran syariah. Sebagai konsekuensi dari prinsip ini maka bank Islam dioperasikan atas dasar konsep bagi untung dan bagi risiko yang sesuai dengan salah satu kaidah Islam, yaitu “keuntungan adalah bagi pihak yang menanggung risiko.” Bank Islam menolak bunga
  • 8. 8 sebagai biaya untuk penggunaan uang dan pinjaman sebagai alat investasi. Dalam melaksanakan investasinya, bank Islam memberi keyakinan bahwa dana mereka sendiri (equity), serta dana lain yang tersedia untuk investasi, mendatangkan pendapatan yang sesuai dengan syariah dan bermanfaat bagi masyarakat. Bank Islam menerima dana berdasarkan kontrak mudharabah, yaitu salah satu bentuk kesepakatan antara penyedia dana (pemegang rekening investasi) dan penyedia usaha (bank). Dalam melaksanakan usaha berdasarkan mudharabah, bank menyatakan kemauannya menerima dana untuk diinvestasikan atas nama pemiliknya, membagi keuntungan berdasarkan per-sentase yang disepakati sebelumnya, serta memberitahukan bahwa kerugian akan ditanggung sepenuhnya oleh penyedia dana selama kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kelalaian atau pelanggaran kontrak. Dalam paradigma akuntansi Islam, bank syariah memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Manajemen_Investasi Bank-bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini berdasarkan kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan. Menurut kontrak mudharabah, bank (dalam kapasitasnya sebagai mudharib, yaitu pihak yang melaksanakan investasi dana dari pihak lain) menerima persentase keuntungan hanya dalam kasus untung. Dalam hal terjadi kerugian, sepenuhnya menjadi risiko penyedia dana (shahibul maal), sementara bank tidak ikut menanggungnya. 2. Investasi Bank-bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak al murabahah, al mudharabah, al musyarakah, bai’ as salam, bai’ al ishtisna’, al ijarah, dan lain-lain. Rekening investasi dapat dibagi menjadi tidak terba-tas (unrestricted mudharabah) atau terbatas (restricted mudharabah). 3. Jasa-Jasa_Keuangan Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Contohnya garansi, transfer kawat, L/C, dan sebagainya.
  • 9. 9 4. Jasa_Sosial Konsep perbankan Islam mengharuskan bank Islam melaksanakan jasa sosial, bisa melalui dana qardh (pinjaman kebajikan), zakat, atau dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih jauh lagi, konsep perbankan Islam juga mengharuskan bank Islam memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan lingkungan hidup. (bersambung) Untuk mengaplikasikan dari prinsip Islam didalam perbankan, kita mengasumsikan tanggung jawab dari kepercayaan oleh kebutuhan. Dalam hal ini, penting untuk menunjukkan dengan jelas perbedaan antara meperoleh hasil dari pengaplikasian sistem perbankan Islam dan apa hasil dari aktivitas dengan dasar riba. D. KESIMPULAN 1. SIMPULAN Bank Islam untuk memanfaatkan sumberdaya dimana Allah telah memberkati alam semesta ini dengan gaya investasi yang efektif. Diantara aspek positif tersebut yang dapat dikembangkan dalam aktivitas keuangan Islam adalah dengan meningkatkan sekuritas investasi dan konversi likuiditas mereka, disamping lebih fokus pada jumlah tabungan yang lebih kecil dan memberikan kesempatan kepada sektor utama kepada orang-orang instrumen keuangan islamic untuk investasi, dengan begitu menyiratkan ketersediaan uang tabungan ditingkatkan dan dicocokan kearah investasi. Bank Islam kini berhadapan dengan nasabah dengan dana mencapai ratusan juta hingga miliaran, sedangkan dana pemegang saham menghadirkan hanya sejumlah proporsi kecil dari jumlah tersebut. Materi yang mengenai komposisi dari suatu organisasi atau badan berusaha untuk melindungi minat dan dana dan mengendalikannya sepanjang aktivitas itu melayani sasaran kedua-duanya pemegang saham dan pemilik dari sumber daya eksternal, dengan menghadirkan dalam berbagai hal pengawasan dan kontrol. Kepercayaan akan terguncang jika modifikasi dan perubahan dibuat tanpa melibatkan penyimpan dan mitra dalam proses tersebut. Dan ketiadaan penekanan, dari aspek
  • 10. 10 teoritis, atas aturan yang tidak ada keuntungan tanpa resiko, kelalaian itu secara total didalam kebanyakan operasi bank Islam dan memperluas penggunaan dari pola prinsip dan pengembalian memberikan kebingungan didalam masyarakat. Dampak implementasi ekonomi islam atas ummah akan menjadi pencerminan dalam perpindahan gerakan pembangunan ekonomi, menciptakan faktor nilai tambah, peningkatan ekspor, lebih sedikit impor, penciptaan lapangan kerja, rehabilitasi dan pelatihan. 2. SARAN Ada beberapa hal negatif yang utama dalam permasalahan bank Islam muncul dalam kaitannya dengan suatu ketiadaan sistem yang melukiskan prosedur yang dihubungkan dengan penetapan bank Islam, aturan kendali, penyelidikan dan tingkatan kredit maksimun, permasalahan berhubungan dengan likuiditas dan cadangan, ketiadaan suatu mekanisme sha’riah sehingga memungkinkan pusat bank untuk memberikan mereka bagian dalam menyediakan bantuan likuiditas, mencegah bank Islam dari aktivitas komersil, pemilikan dan pengambilan – walaupun ini bentuk bagian dari aktivitas bank Islam- pembebanan pajak tinggi pada laba dan pengembalian modal dan bunga dari bank konvensional. Melalui proses prinsip dan suatu perluasan dasar bank Islam ini kita akan menantikan suatu campuran bentuk mapan dari perbankan yang mengalami konsep Islam mulia, maka kita harus mengembangkan teknik, gaya investasi, dan tingkatan jasa yang kita sediakan untuk para konsumen kita. Isu lain yang sangat penting berhubungan dengan usaha bank Islam adalah perlu menggunakan dan melengkapi kerangka sah tentang undang-undang, melindungi dan mengkordinir antar diri mereka sampai kesetiaan tegas yang utama, priinsip dan tidak memiliki keraguan tentang itu.