SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
1. Ecliptic Longitude (Bujur Astronomis matahari
= Thulus Syams), yaitu jarak matahari dari titik
aries diukur sepanjang lingkaran ekliptika.
2. Ecliptic Latitude (Lintang Astronomis matahari
= ‘Ardlus Syams), yaitu jarak titik pusat
matahari dari lingkaran ekliptika diukur
sepanjang lingkaran kutub ekliptika.
3. Apparent Right Ascension (Panjatan Tegak =
al-Mathali'ul Baladiyah), adalah jarak matahari
dari titik Aries diukur sepanjang lingkaran
equator.
4. Apparent Declination (Deklinasi matahari =
Mail Syams), adalah jarak matahari dari
equator diukur sepanjang lingkaran deklinasi.
5. True Geosentric Distance (Jarak Geosentris),
yaitu jarak antara bumi dengan matahari dalam
satuan AU (1 AU = 150 juta km).
6. Semi Diameter (jari-jari piringan matahari =
Nisful Quthris Syams), adalah jarak titik pusat
matahari dengan piringan luarnya.
7. True Obliquity (Kemiringan Ekliptika = Mail
Kulli), adalah kemiringan ekliptika dari equator.
8. Equation of Time (Perata Waktu = Ta'dilul
Waqti), adalah selisih antara waktu kulminasi
matahari hakiki dengan waktu kulminasi matahari
pertengahan (rata-rata).
1. Apparent Longitude (Bujur Astronomis bulan = Thulul
Qamar), yaitu jarak dari titik aries sampai titik perpotongan
antara lingkaran kutub ekliptika yang melewati bulan
dengan lingkaran ekliptika, diukur sepanjang lingkaran
ekliptika.
2. Apparent Latitude (Lintang Astronomis bulan = ‘Ardlul
Qamar), yaitu jarak antara bulan dengan lingkaran
ekliptika diukur sepanjang lingkaran kutub ekliptika.
3. Apparent Right Ascention (Panjatan Tegak = al-
Mathali'ul Baladiyah), yaitu jarak dari titik aries sampai
titik perpotongan lingkaran deklinasi yang melewati bulan
dengan equator, diukur sepanjang lingkaran Equator.
4. Apparent Declination (Deklinasi bulan = Mailul Qamar),
adalah jarak bulan dari equator sepanjang lingkaran
deklinasi.
5. Horizontal Parallax (Beda lihat = Ikhtilaful Mandhor),
adalah sudut antara garis yang ditarik dari titik pusat bulan
ketika di ufuk ke titik pusat bumi dan garis yang ditarik dari
titik pusat bulan ketika itu ke permukaan bumi.
6. Semi Diameter (Jari-jari piringan bulan = Nisfu quthril
qamar), yaitu jarak antara titik pusat bulan dengan piringan
luarnya.
7. Angle Bright Limb (Sudut kemiringan bulan), adalah
kemiringan piringan hilal yang memancarkan sinar sebagai
akibat arah posisi hilal dari matahari. Sudut ini diukur dari
garis yang menghubungkan titik pusat hilal dengan titik
zenit ke garis yang menghubungkan titik pusat hilal dengan
titik pusat matahari searah jarum jam.
8. Fraction Illumination (Phase bulan), yaitu luas piringan
bulan yang menerima sinar matahari yang menghadap ke
bumi. Harga illuminasi bulan ketika purnama adalah 1.
Proses Perhitungan
Proses perhitungan awal bulan mempergunakan Ephemeris
Hisab Rukyat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan awal bulan apa dan tahun berapa
(hijriyah) yang akan dihitung.
2. Menentukan untuk lokasi atau kota mana. (Cari data
Lintang Tempat (φ) dan Bujur Tempat (λ) untuk lokasi
ybs serta Tinggi Tempat dari permukaan air laut).
3. Menghitung tanggal 29 bulan (Hijriyah) bulan
sebelumnya bertepatan dengan tanggal berapa menurut
kalender Masehi dengan cara Konversi Tanggal atau
Perbandingan tarikh.
4. Siapkan data astronomis pada tanggal masehi tersebut
atau sehari sebelumnya, yakni kapan terjadi FIB
(Fraction Illumination bulan) terkecil.
MB = ELM – ALB
5. Melacak FIB terkecil pada tanggal ybs terjadi jam
berapa (waktu Greenwich)
6. Menghitung Sabaq matahari (B1) yakni kecepatan
matahari perjam, dengan cara menghitung selisih (harga
mutlak) antara data ELM (ELM = Ecliptitic Longitude
Matahari) pada jam FIB terkecil tsb dan pada satu jam
berikutnya.
7. Menghitung Sabaq bulan (B2) yakni kecepatan bulan
perjam, dengan cara menghitung selisih (harga mutlak)
antara data ALB (ALB = Apparent Longitude Bulan) pada
jam FIB terkecil tsb dan pada satu jam berikutnya.
Catatan Bila FIB terkecil terjadi pada jam 24 maka satu
jam berikutnya adalah jam 01 pada tanggal berikutnya.
8. Menghitung jarak matahari dan bulan (MB) dengan
rumus :
(data ELM dan ALB pada jam FIB terkecil).
SB = B2 – B1
Titik Ijtima’ = MB : SB
Ijtima' = Waktu FIB + Titik Ijtima'
9. Menghitung Sabak Bulan Mu’addal (SB),
yakni kecepatan bulan relatif terhadap
matahari, dengan rumus :
10. Menghitung Titik Ijtima’ dengan rumus :
11. Menghitung waktu Ijtima’ (menurut GMT),
dengan rumus :
Apabila dikehendaki WIB tambahkan 7 jam (105º
: 15).
12.Memperkirakan saat matahari terbenam menurut GMT pada
tanggal terjadinya ijtima' untuk tempat yang telah ditentukan
di atas. Perkiraan ini dapat dilacak melalui Almanak Nautika
atau dihitung tersendiri sebagaimana menghitung waktu
maghrib tanpa ikhtiyat.
13.Melacak data berikut ini dari Ephemeris pada saat
diperkirakan matahari terbenam di atas (no.12) menurut
waktu Greenwich dengan cara interpolasi.
Deklinasi Matahari (δo) pada kolom Apparent Declination
Matahari.
Semi Diameter Matahari (SDo) pada kolom Semi Diameter
matahari.
Equation of Time ( e ) pada kolom Equation of Time
Catatan Bila ijtima' menurut waktu daerah sudah berganti
tanggal, maka gunakan data matahari dan bulan pada
tanggal berikutnya.
ho = -(SDo + 0 34’ 30” + Dip)
cos to = -tan φ tan δo + sin ho : cos φ : cos δo
Ghurub = 12 – e + (to : 15) – (λ : 15)
14. Menghitung Tinggi Matahari (ho)
dengan rumus :
15. Menghitung Sudut Waktu Matahari
(to) dengan rumus :
16. Menghitung waktu matahari
terbenam (Ghurub) menurut GMT
dengan rumus :
Untuk WIB tambahkan 7 jam
17. Menghitung Asensio Rekta Matahari (ARo pada kolom
Apparent Right Ascension Matahari) pada saat matahari
terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi.
18. Menghitung Asensio Rekta bulan (AR pada kolom Apparent
Right Ascension Bulan) pada saat matahari terbenam
menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi.
19. Menghitung Deklinasi Bulan (δ) pada kolom Apparent
Declination Bulan pada saat matahari terbenam menurut
waktu Greenwich dengan cara interpolasi
20. Menghitung Semi Diameter Bulan (SD) pada kolom Semi
Diameter Bulan pada saat matahari terbenam menurut
waktu Greenwich dengan cara interpolasi
21. Menghitung Horizontal Parallaks Bulan (HP) pada kolom
Horizontal Parallax pada saat matahari terbenam menurut
waktu Greenwich dengan cara interpolasi
t = ARo – AR + to
sin h = sin φ sin δ + cos φ cos δ cos t
P = cos h HP
22. Menghitung Sudut Waktu Bulan ( t )
dengan rumus :
23. Menghitung tinggi hilal hakiki ( h) dengan
rumus :
24. Menghitung Parallaks Bulan ( P ) dengan
rumus :
ho = h ─ P + SD
Refr = 0.0167 : tan (ho + 7.31 : (ho + 4.4))
H' = ho + Refr + Dip
25. Menghitung Tinggi Hilal ( ho )
26. Menghitung Refraksi (Refr) dengan rumus :
atau dapat dilacak pada tabel yang ada berdasarkan ho
(Perhatikan interval antara dua data)
27. Menghitung Tinggi Hilal mar’i ( h' ) dengan
rumus:
Bila hasilnya potitif (+), maka hilal di atas ufuk mar’i.
Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di bawah ufuk
mar’i.
sin NF = (sin φ sin δ) : (cos φ cos δ)
PNF = cos NF HP
SBSH = 90 + NF
28. Menghitung Nisful Fudlah Bulan ( NF ) dengan
rumus :
29. Menghitung Parallaks Nisful Fudlah (PNF) dengan
rumus
30. Menghitung Setengah Busur Siang Bulan Hakiki
(SBSH) dengan rumus
SBS = 90 + NF ─ PNF + (SD + .575 + Dip)
SBS = 90 + NF + PNF ─ (SD + .575 + Dip)
Lm = (SBS ─ t) : 15
31. Menghitung Setengah Busur Siang Bulan ( SBS )
dengan cara :
Jika SBSH >= 90 maka menggunakan rumus :
Jika SBSH < 90 maka menggunakan rumus :
32. Menghitung Lama Hilal ( Lm ) dengan rumus :
Terb = Ghurub + Lm
tan Ao = -sin φ : tan to + cos φ tan δo : sin to
tan A = -sin φ : tan t + cos φ tan δ : sin t
33. Menghitung waktu Terbenam Hilal ( Terb ) dengan
rumus
34. Menghitung Arah Matahari (Ao) dengan rumus :
35. Menghitung Arah Hilal ( A ) dengan rumus :
Bila hasilnya poitif (+), maka matahari atau hilal di utara
titik Barat
Bila hasilnya negatif (-), maka matahari atau hilal di
selatan titik Barat
PH = A ─ Ao
tan AT = -sin φ : tan SBS + cos φ tan δ : sin SBS
36. Menghitung Posisi Hilal ( PH )
1.Bila hasilnya poitif (+), maka hilal di utara matahari
2.Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di selatan matahari
37. Menghitung Arah Terbenam Hilal ( AT ) dengan rumus :
38. Menghitung Luas Cahaya Hilal (FI) lihat kolom Fraction
Illumination Bulan) pada saat matahari terbenam (waktu
Greenwich) dengan cara interpolasi.
NH = ( √ [PH2 + h’ 2] ) : 15
tan MRG = [ PH : h’ ]
39. Menghitung Lebar Nurul Hilal (NH) dengan satuan ukur
ushbu’ dapat dihitung menggunakan rumus :
40. Menghitung kemiringan hilal (MRG) dengan rumus
Jika MRG <= 15 maka hilal telentang
Jika MRG > 15 dan PH positif maka hilal miring ke utara
Jika MRG > 15 dan PH negatif maka hilal miring ke
selatan
41. Mengambil kesimpulan dari perhitungan yang telah
dilakukan, yakni waktu terjadinya ijtima’ (hari, tanggal,
jam), waktu dan arah matahari terbenam, tinggi dan arah
hilal terhadap titik barat dan terhadap matahari, lama
hilal setelah matahari terbenam, keadaan hilal, dan
ukuran tentang luas serta lebar cahaya hilal.
CONTOH HISAB AWAL BULAN
(SISTEM EPHEMERIS)
Menentukan bulan dan tahun
Menghitung waktu ijtima’ dan posisi hilal menjelang
bulan Ramadan 1441 H.
1
Menentukan Lokasi.
Perhitungan untuk lokasi POB Pelabuhanratu Sukabumi,
dengan posisi:
Lintang Tempat (φ) = -07⁰ 01' 44.60"
Bujur Tempat () = 106⁰ 33' 27.80"
Tinggi tempat = 52.685 meter
2
Konversi Tanggal
29 Sya`ban 1441 H atau tanggal 29-08-1441 H
(1440 th, lebih 07 bl, lebih 29 hr)
1440 th : 30 tahun = 48 daur lebih 0 tahun
48 daur = 48 x 10631 hr = 510288 hr
0 tahun = 0 x 354 hr = 0 hr
07 bulan = (30x4) + (29x3) = 207 hr
29 hari = 29 hr +
Jumlah = 510524 hr
Selisih Masehi – Hijriah = 227016 hr
Anggaran Gregorius = 13 hr +
JUMLAH = 737553 hr
3
510524 : 7 = 72932 lebih 0 (Kamis)
510524 : 5 = 102104 lebih 4 (Wage)
737553 : 1461 = 504 siklus lebih 1209 hari
504 siklus = 504 x 4 th = 2016 tahun
1209 hari = 1209 : 365 = 3 tahun lebih 114 hari
114 hari = 3 bulan lebih 23 hari
Waktu yang dilewati = 2016 th + 3 th + 3 bl + 23 hr
atau 2019 th lebih 03 bl lebih 23 hr
Waktu yang berjalan = hari ke 23 bulan ke 04 tahun ke
2019
Jadi 29 Sya`ban 1441 H bertepatan 23 April 2020 M (Kamis
Wage).
Menyiapkan data astronomis pada tanggal 23
April 2020
4
FIB (Fraction Illumination Bulan) terkecil terjadi
pada tanggal 23 April 2020 yaitu 0.00139 pada jam
03 (GMT)
5
ELM jam 03 = 33⁰ 26' 07"
ELM jam 04 = 33⁰ 28' 34" ─
Selisih (B1) = 00⁰ 02' 27"
6
ALB jam 03 = 33⁰ 40' 18"
ALB jam 04 = 34⁰ 10' 13" ─
Selisih (B2) = 00⁰ 29' 55"
7
ELM jam 03 = 33⁰ 26' 07"
ALB jam 03 = 33⁰ 40' 18" ─
MB = -00⁰ 14' 11"
8
B2 = 00⁰ 29' 55"
B1 = 00⁰ 02' 27" ─
SB = 00⁰ 27' 28"
9
Titik Ijtima’ = MB : SB
-00⁰ 14' 11" : 00⁰ 27' 28"
Titik Ijtima’ = -00j 30m 58,98d
10
Waktu FIB terkecil = 03j 00m 00.00d
Titik Ijtima’ = -00j 30m 58,98d +
Ijtima‘ = 02j 29m 01.02d GMT
Koreksi WIB = 07j 00m 00.00d +
Ijtima’ = 09j 29m 01.02d WIB
11
Perkiraan matahari terbenam untuk POB
Pelabuhanratu Sukabumi pada tanggal 23 April
2020
φ = -07⁰ 01' 44.6"
 = 106⁰ 33' 27.8"
Tt = 52.685 m
δ = 12⁰ 45' 57"
e = 00j 01m 46d
Dip = √ Tt x 0.0293
Dip = √ 52.685 x 0.0293 = 00⁰ 12' 45.62"
h = -(SD + Refraksi + Dip)
-(0⁰ 16' + 00⁰ 34' 30" + 00⁰ 12' 45.62")
h = -01⁰ 03' 15.62"
12
cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos δ
-tan -07⁰ 01' 44.6" x tan 12⁰ 45' 57" +
sin -01⁰ 03' 15.62" : cos -07⁰ 01' 44.6" :
cos 12⁰ 45' 57"
= 0.00892573
t = 89⁰ 29' 18,91"
12 – e = 11:58:14.00
t : 15 = 05:57:57,26 +
12 - e + t :15 = 17:56:11,26
λ : 15 = 07:06:13.85 ─
Matahari terbenam = 10:49:57,41 GMT
(Perkiraan)
a) Deklinasi matahari (δo)
δo jam 10 = 12⁰ 45' 07.00"  15⁰ 45' 07.00
δo jam 11 = 12⁰ 45' 57.00" ─
-00⁰ 00' 50.00"
00⁰ 49' 57,41" x
00⁰ 00' 40.86"  00⁰ 00' 40.86" ─
δo jam 10:55:42.89 = 15⁰ 31' 16.14"
b) Semi Diameter matahari (SDo)
SDo jam 10 = 00⁰ 15' 54,25"  00⁰ 15' 54,25“
SDo jam 11= 00⁰ 15' 54,24" ─
00⁰ 00' 00.01"
00⁰ 49' 57,41 " x
00⁰ 00' 00.01"  00⁰ 00' 00.01" ─
SDo jam 10:49:57,41 = 00⁰ 15' 54.24"
Data dari Ephemeris pada jam 10:49:57,41 (GMT)
13
c) Equation of Time ( e )
e jam 10 = 00j 01m 45.00d  00j 01m 45.00d
e jam 11 = 00j 01m 46.00d ─
-00j 00m 01.00d
00⁰ 49' 57,41 " x
-00j 00m 00.83d  -00j 00m 00.83d ─
e jam 10:49:57,41 = 00j 01m 45.83d
ho = -(SDo + 00 34' 30" + Dip)
-(00⁰ 15' 54,24"+ 00⁰ 34' 30" + 00 12' 45.62")
ho = -01 03' 09.86"
14
cos to = -tan φ tan δo + sin ho : cos φ : cos δo
-tan -07 01' 44.60" x tan 12 45' 48,63" +
sin -01 03' 09,86" : cos -07 01' 44.60" :
cos 12 45' 48,63"
= 0.008949485
to = 89 29' 14,01"
15
Ghurub = 12 – e + (to : 15) – ( : 15)
12 – e = 11 : 58 : 14,17
to : 15 = 05 : 57 : 56,93 +
12 ─ e + to : 15 = 17 : 56 : 11,1
 :15 = 07 : 06 : 13,85 ─
Ghurub = 10 : 49 : 57,25 GMT
Koreksi WIB = 07 : 00 : 00,00 +
GHURUB = 17 : 49 : 57,25 WIB
(sebenarnya)
16
AR jam 10 = 36⁰ 10' 12.00“  36⁰ 10' 12.00"
AR jam 11 = 36⁰ 38' 27.00" –
-00⁰ 28' 15.00"
00⁰ 49' 57.25" x
-00⁰ 23' 31.21“  -00⁰ 23' 31.21"–
AR jam 10:49:57.25 = 36⁰ 33' 43.21"
18
ARo jam 10 = 31⁰ 28' 15.00" 31⁰ 28' 15.00"
ARo jam 11 = 31⁰ 30' 37.00" –
-00⁰ 02' 22.00"
00⁰ 49' 57,25" x
-00⁰ 01' 58.23" -00⁰ 01' 58.23" –
ARo jam 10:49:57.25 = 31⁰ 30' 13.23"
17
SD jam 10 = 00⁰ 14' 47.38“  00⁰ 14' 47.38"
SD jam 11 = 00⁰ 14' 47.54" –
-00⁰ 00' 00.16"
00⁰ 49' 57.25" x
-00⁰ 00' 00.13“  -00⁰ 00' 00.13" −
SD jam 10:49:57.25 = 00⁰ 14' 47.51"
20
δ jam 10 = 10⁰ 02' 58.00“  10⁰ 02' 58.00"
δ jam 11 = 10⁰ 14' 04.00" –
-00⁰ 11' 06.00"
00⁰ 49' 57.25" x
-00⁰ 09' 14.49"  -00⁰ 09' 14.49" –
δ jam 10:49:57.25 = 10⁰ 12' 12.49"
19
t = ARo – AR + to
31⁰ 30' 13.23" – 36⁰ 33' 43.20" + 89⁰ 29' 14.01
t = 84⁰ 25' 44.04"
22
HP jam 10 = 00⁰ 54' 16.00”  00⁰ 54' 16.00"
HP jam 11 = 01⁰ 01' 17.00" –
-00⁰ 00' 01.00"
00⁰ 49' 57.25" x
-00⁰ 00' 00.83”  -00⁰ 00' 00.83" –
HP jam 10:55:41.93 = 00⁰ 54' 16.83"
21
sin h = sin φ sin δ + cos φ cos δ cos t
sin -07⁰ 01' 44.60" x sin 10⁰ 12' 12.49" +
cos -07⁰ 01' 44.60" x cos 10⁰ 12' 12.49" x
cos 84⁰ 25' 44.04"
= 0.073149872
h = 04⁰ 11' 41.73"
23
Refr = 0.0167 : tan (ho + 7.31 : (ho + 4.4))
0.01695 : tan (03⁰ 32' 21.13"+
7.31 : (03⁰ 32' 21.13"+ 4.4))
0.0167 : tan 03⁰ 31' 14.14"
Refr = 00⁰ 12' 50.78"
26
h⁰ = h ─ P + SD
04⁰ 11' 41.73" ─ 00⁰ 54' 08.11" + 00⁰ 14' 47.51"
h⁰ = 03⁰ 32' 21.13"
25
P = cos h HP
cos 04⁰ 11' 41.73" x 00⁰ 54' 16.83"
P = 00⁰ 54' 08.11"
24
PNF = cos NF HP
cos -01⁰ 16' 17.96"x 00⁰ 54' 16.83"
PNF = 00⁰ 54' 16.03"
29
sin NF = (sin φ sin δ) : (cos φ cos δ)
sin -07⁰ 01' 44.60" x sin 10⁰ 12' 12.49" :
cos -07⁰ 01' 44.60" x cos 10⁰ 12' 12.49"
= -0.022192763
NF = -01⁰ 16' 17.96"
28
h' = ho + Refr + Dip
h⁰ = 03⁰ 32' 21.13"
Refr = 00⁰ 12' 50.78"
Dip = 00⁰ 12' 45.62" +
h’ = 03⁰ 57' 57.53"
27
Lm = (SBS ─ t) : 15
(88⁰ 35' 54.94" ─ 84⁰ 25' 44.04") : 15
Lm = 00j 16m 40.73d
32
SBS = 90 + NF + PNF ─ (SD + 0.575 + Dip)
90 + -01⁰ 16' 17.96"+ 00⁰ 54' 16.03" ─
(00⁰ 14' 47.51"+ 0.575 + 00⁰ 12' 45.62")
SBS = 88⁰ 35' 54.94"
31
SBSH = 90 + NF
90 + -01⁰ 16' 17.96"
SBSH = 88⁰ 43' 42.04"
30
Terbenam = Ghurub + Lm
17:49:57.25 + 00:16:40.73
Terbenam = 18:06:37.98
33
tan Ao = -sin φ : tan to + cos φ tan δo : sin to
-sin -07⁰ 01' 44.60" : tan 89⁰ 29' 14.01" +
cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 12⁰ 45' 48.63” :
sin 89⁰ 29' 14.01"
= 0.225926459
Ao = 12⁰ 43' 51.23"
34
tan A = -sin φ : tan t + cos φ tan δ : sin t
-sin -07⁰ 01' 44.60": tan 84⁰ 25' 44.04" +
cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 10⁰ 12' 12.49" :
sin 84⁰ 25' 44.04"
= 0.191422374
A = 10⁰ 50' 11.77"
35
PH = A ─ Ao
10⁰ 50' 11.77"─ 12⁰ 43' 51.23"
PH = -01⁰ 53' 39.46"
36
tan AT = -sin φ : tan SBS + cos φ tan δ : sin SBS
-sin -07⁰ 01' 44.60" : tan 88⁰ 35' 54.94" +
cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 10⁰ 12' 12.49" :
sin 88⁰ 35' 54.94"
= 0.181685317
AT = 10⁰ 17' 50.92"
37
FI jam 10 = 0.00218  0.00218
FI jam 11 = 0.00242 –
-0.00024
00⁰ 49' 57.25" x
-0.000199816  -0.000199816 –
FI jam 10:49:57.25 = 0.002379816
38
NH = (√ [PH2 + h’ 2] ) : 15
(√ [-01⁰ 53' 39.46"2 + 03⁰ 43' 10.02"2 ] ) : 15
(√ [ 03⁰ 35' 18.07" + 13⁰ 50' 03.51" ] ) : 15
(√ 17⁰ 25' 21.58" ) : 15
04⁰ 10' 26.57" : 15
NH = 0.278269742 Jari
39
tan MRG = [ PH : h’ ]
= [-01⁰ 53' 39.46" : 03⁰ 43' 10.02"]
= 0.509294235
MRG = 26⁰ 59' 22.13"
40
cos JB = cos h’ x cos PH
= cos 03⁰ 43' 10.02" : cos -01⁰ 53' 39.46"]
= 0.997348317
JB = 04⁰ 10' 24.39"
41
Ijtima' menjelang Ramadan 1441 H terjadi pada hari Kamis
Wage tanggal 23 April 2020 M jam 02:29:01 GMT atau jam
09:29:01 WIB.
Untuk lokasi POB Pelabuhanratu, Sukabumi (Jawa Barat) :
Matahari Terbenam = 17j 49m 57.25d WIB
Arah Matahari = 12⁰ 43' 51.23" (Utara titik Barat)
Tinggi Hilal = 03⁰ 43' 10.02" (di atas ufuk mar'i)
Arah Hilal = 10⁰ 50' 11.77" (Utara titik Barat)
Posisi Hilal = -01⁰ 53' 39.46" (Selatan Matahari)
Jarak Busur = 04⁰ 10' 24.39"
Keadaan Hilal = Miring ke Utara
Lama Hilal = 00j 16m 40.73d
Hilal Terbenam = 18j 06m 37.98d WIB
Arah Terb. Hilal = 10⁰ 17' 50.92" (Utara titik Barat)
Illuminasi Hilal = 0.002379816 (bagian) atau 0.24 %
Nurul Hilal = 0.278269742 (jari)

More Related Content

What's hot

Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanNanda Reda
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaAisyah Turidho
 
Tragedi Kanjuruhan.pptx
Tragedi Kanjuruhan.pptxTragedi Kanjuruhan.pptx
Tragedi Kanjuruhan.pptxMujTahid5
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010eli priyatna laidan
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3eli priyatna laidan
 
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6septiavitha
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Menjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiMenjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiDavid Kurniawan
 
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"State University of Padang
 
Perhitungan awal bulan syawal 1434 h
Perhitungan awal bulan syawal 1434 hPerhitungan awal bulan syawal 1434 h
Perhitungan awal bulan syawal 1434 hviantika
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyakipanji
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 

What's hot (20)

segitiga bola
segitiga bolasegitiga bola
segitiga bola
 
Kelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetanKelompok 9 kemagnetan
Kelompok 9 kemagnetan
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
SUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIFSUDUT NEGATIF
SUDUT NEGATIF
 
Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)Materi ajar 7 (magnitudo)
Materi ajar 7 (magnitudo)
 
Sejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematikaSejarah perkembangan matematika
Sejarah perkembangan matematika
 
Tragedi Kanjuruhan.pptx
Tragedi Kanjuruhan.pptxTragedi Kanjuruhan.pptx
Tragedi Kanjuruhan.pptx
 
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-201056852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
56852975 pembahasan-soal-olimpiade-astronomi-tingkat-provinsi-2010
 
58394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-201158394327 solusi-osp-astro-2011
58394327 solusi-osp-astro-2011
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
PPT TATA SURYA KELOMPOK 6
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Menjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomiMenjadi juara osn astronomi
Menjadi juara osn astronomi
 
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
Power Point Astronomi " Planet-Planet dalam Tata Surya"
 
Perhitungan awal bulan syawal 1434 h
Perhitungan awal bulan syawal 1434 hPerhitungan awal bulan syawal 1434 h
Perhitungan awal bulan syawal 1434 h
 
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnyaBeberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
Beberapa metode pengukuran arah kiblat dan plus minusnya
 
Cuaca & iklim
Cuaca & iklimCuaca & iklim
Cuaca & iklim
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 

Similar to AWAL BULAN

konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfcyndimaulina
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
Astronomi islam
Astronomi islamAstronomi islam
Astronomi islamAfra Fate
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisEdi PeranTauan
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatPengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatyuliamilasari23
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarAika Hartini
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIwanPermanaSuwarna1
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaDwiiRamadhanii1
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulanfadlygaulan
 
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxKEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxZahriAlfian
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatLaporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatJoel mabes
 

Similar to AWAL BULAN (20)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
konsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdfkonsep waktu itb.pdf
konsep waktu itb.pdf
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Astronomi islam
Astronomi islamAstronomi islam
Astronomi islam
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 
Takor horison
Takor horisonTakor horison
Takor horison
 
Waktu shalat.ppt
Waktu shalat.pptWaktu shalat.ppt
Waktu shalat.ppt
 
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatPengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxKEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatLaporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

AWAL BULAN

  • 1.
  • 2.
  • 3. 1. Ecliptic Longitude (Bujur Astronomis matahari = Thulus Syams), yaitu jarak matahari dari titik aries diukur sepanjang lingkaran ekliptika. 2. Ecliptic Latitude (Lintang Astronomis matahari = ‘Ardlus Syams), yaitu jarak titik pusat matahari dari lingkaran ekliptika diukur sepanjang lingkaran kutub ekliptika. 3. Apparent Right Ascension (Panjatan Tegak = al-Mathali'ul Baladiyah), adalah jarak matahari dari titik Aries diukur sepanjang lingkaran equator. 4. Apparent Declination (Deklinasi matahari = Mail Syams), adalah jarak matahari dari equator diukur sepanjang lingkaran deklinasi.
  • 4. 5. True Geosentric Distance (Jarak Geosentris), yaitu jarak antara bumi dengan matahari dalam satuan AU (1 AU = 150 juta km). 6. Semi Diameter (jari-jari piringan matahari = Nisful Quthris Syams), adalah jarak titik pusat matahari dengan piringan luarnya. 7. True Obliquity (Kemiringan Ekliptika = Mail Kulli), adalah kemiringan ekliptika dari equator. 8. Equation of Time (Perata Waktu = Ta'dilul Waqti), adalah selisih antara waktu kulminasi matahari hakiki dengan waktu kulminasi matahari pertengahan (rata-rata).
  • 5.
  • 6. 1. Apparent Longitude (Bujur Astronomis bulan = Thulul Qamar), yaitu jarak dari titik aries sampai titik perpotongan antara lingkaran kutub ekliptika yang melewati bulan dengan lingkaran ekliptika, diukur sepanjang lingkaran ekliptika. 2. Apparent Latitude (Lintang Astronomis bulan = ‘Ardlul Qamar), yaitu jarak antara bulan dengan lingkaran ekliptika diukur sepanjang lingkaran kutub ekliptika. 3. Apparent Right Ascention (Panjatan Tegak = al- Mathali'ul Baladiyah), yaitu jarak dari titik aries sampai titik perpotongan lingkaran deklinasi yang melewati bulan dengan equator, diukur sepanjang lingkaran Equator. 4. Apparent Declination (Deklinasi bulan = Mailul Qamar), adalah jarak bulan dari equator sepanjang lingkaran deklinasi.
  • 7. 5. Horizontal Parallax (Beda lihat = Ikhtilaful Mandhor), adalah sudut antara garis yang ditarik dari titik pusat bulan ketika di ufuk ke titik pusat bumi dan garis yang ditarik dari titik pusat bulan ketika itu ke permukaan bumi. 6. Semi Diameter (Jari-jari piringan bulan = Nisfu quthril qamar), yaitu jarak antara titik pusat bulan dengan piringan luarnya. 7. Angle Bright Limb (Sudut kemiringan bulan), adalah kemiringan piringan hilal yang memancarkan sinar sebagai akibat arah posisi hilal dari matahari. Sudut ini diukur dari garis yang menghubungkan titik pusat hilal dengan titik zenit ke garis yang menghubungkan titik pusat hilal dengan titik pusat matahari searah jarum jam. 8. Fraction Illumination (Phase bulan), yaitu luas piringan bulan yang menerima sinar matahari yang menghadap ke bumi. Harga illuminasi bulan ketika purnama adalah 1.
  • 8. Proses Perhitungan Proses perhitungan awal bulan mempergunakan Ephemeris Hisab Rukyat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan awal bulan apa dan tahun berapa (hijriyah) yang akan dihitung. 2. Menentukan untuk lokasi atau kota mana. (Cari data Lintang Tempat (φ) dan Bujur Tempat (λ) untuk lokasi ybs serta Tinggi Tempat dari permukaan air laut). 3. Menghitung tanggal 29 bulan (Hijriyah) bulan sebelumnya bertepatan dengan tanggal berapa menurut kalender Masehi dengan cara Konversi Tanggal atau Perbandingan tarikh. 4. Siapkan data astronomis pada tanggal masehi tersebut atau sehari sebelumnya, yakni kapan terjadi FIB (Fraction Illumination bulan) terkecil.
  • 9. MB = ELM – ALB 5. Melacak FIB terkecil pada tanggal ybs terjadi jam berapa (waktu Greenwich) 6. Menghitung Sabaq matahari (B1) yakni kecepatan matahari perjam, dengan cara menghitung selisih (harga mutlak) antara data ELM (ELM = Ecliptitic Longitude Matahari) pada jam FIB terkecil tsb dan pada satu jam berikutnya. 7. Menghitung Sabaq bulan (B2) yakni kecepatan bulan perjam, dengan cara menghitung selisih (harga mutlak) antara data ALB (ALB = Apparent Longitude Bulan) pada jam FIB terkecil tsb dan pada satu jam berikutnya. Catatan Bila FIB terkecil terjadi pada jam 24 maka satu jam berikutnya adalah jam 01 pada tanggal berikutnya. 8. Menghitung jarak matahari dan bulan (MB) dengan rumus : (data ELM dan ALB pada jam FIB terkecil).
  • 10. SB = B2 – B1 Titik Ijtima’ = MB : SB Ijtima' = Waktu FIB + Titik Ijtima' 9. Menghitung Sabak Bulan Mu’addal (SB), yakni kecepatan bulan relatif terhadap matahari, dengan rumus : 10. Menghitung Titik Ijtima’ dengan rumus : 11. Menghitung waktu Ijtima’ (menurut GMT), dengan rumus : Apabila dikehendaki WIB tambahkan 7 jam (105º : 15).
  • 11. 12.Memperkirakan saat matahari terbenam menurut GMT pada tanggal terjadinya ijtima' untuk tempat yang telah ditentukan di atas. Perkiraan ini dapat dilacak melalui Almanak Nautika atau dihitung tersendiri sebagaimana menghitung waktu maghrib tanpa ikhtiyat. 13.Melacak data berikut ini dari Ephemeris pada saat diperkirakan matahari terbenam di atas (no.12) menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi. Deklinasi Matahari (δo) pada kolom Apparent Declination Matahari. Semi Diameter Matahari (SDo) pada kolom Semi Diameter matahari. Equation of Time ( e ) pada kolom Equation of Time Catatan Bila ijtima' menurut waktu daerah sudah berganti tanggal, maka gunakan data matahari dan bulan pada tanggal berikutnya.
  • 12. ho = -(SDo + 0 34’ 30” + Dip) cos to = -tan φ tan δo + sin ho : cos φ : cos δo Ghurub = 12 – e + (to : 15) – (λ : 15) 14. Menghitung Tinggi Matahari (ho) dengan rumus : 15. Menghitung Sudut Waktu Matahari (to) dengan rumus : 16. Menghitung waktu matahari terbenam (Ghurub) menurut GMT dengan rumus : Untuk WIB tambahkan 7 jam
  • 13. 17. Menghitung Asensio Rekta Matahari (ARo pada kolom Apparent Right Ascension Matahari) pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi. 18. Menghitung Asensio Rekta bulan (AR pada kolom Apparent Right Ascension Bulan) pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi. 19. Menghitung Deklinasi Bulan (δ) pada kolom Apparent Declination Bulan pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi 20. Menghitung Semi Diameter Bulan (SD) pada kolom Semi Diameter Bulan pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi 21. Menghitung Horizontal Parallaks Bulan (HP) pada kolom Horizontal Parallax pada saat matahari terbenam menurut waktu Greenwich dengan cara interpolasi
  • 14. t = ARo – AR + to sin h = sin φ sin δ + cos φ cos δ cos t P = cos h HP 22. Menghitung Sudut Waktu Bulan ( t ) dengan rumus : 23. Menghitung tinggi hilal hakiki ( h) dengan rumus : 24. Menghitung Parallaks Bulan ( P ) dengan rumus :
  • 15. ho = h ─ P + SD Refr = 0.0167 : tan (ho + 7.31 : (ho + 4.4)) H' = ho + Refr + Dip 25. Menghitung Tinggi Hilal ( ho ) 26. Menghitung Refraksi (Refr) dengan rumus : atau dapat dilacak pada tabel yang ada berdasarkan ho (Perhatikan interval antara dua data) 27. Menghitung Tinggi Hilal mar’i ( h' ) dengan rumus: Bila hasilnya potitif (+), maka hilal di atas ufuk mar’i. Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di bawah ufuk mar’i.
  • 16. sin NF = (sin φ sin δ) : (cos φ cos δ) PNF = cos NF HP SBSH = 90 + NF 28. Menghitung Nisful Fudlah Bulan ( NF ) dengan rumus : 29. Menghitung Parallaks Nisful Fudlah (PNF) dengan rumus 30. Menghitung Setengah Busur Siang Bulan Hakiki (SBSH) dengan rumus
  • 17. SBS = 90 + NF ─ PNF + (SD + .575 + Dip) SBS = 90 + NF + PNF ─ (SD + .575 + Dip) Lm = (SBS ─ t) : 15 31. Menghitung Setengah Busur Siang Bulan ( SBS ) dengan cara : Jika SBSH >= 90 maka menggunakan rumus : Jika SBSH < 90 maka menggunakan rumus : 32. Menghitung Lama Hilal ( Lm ) dengan rumus :
  • 18. Terb = Ghurub + Lm tan Ao = -sin φ : tan to + cos φ tan δo : sin to tan A = -sin φ : tan t + cos φ tan δ : sin t 33. Menghitung waktu Terbenam Hilal ( Terb ) dengan rumus 34. Menghitung Arah Matahari (Ao) dengan rumus : 35. Menghitung Arah Hilal ( A ) dengan rumus : Bila hasilnya poitif (+), maka matahari atau hilal di utara titik Barat Bila hasilnya negatif (-), maka matahari atau hilal di selatan titik Barat
  • 19. PH = A ─ Ao tan AT = -sin φ : tan SBS + cos φ tan δ : sin SBS 36. Menghitung Posisi Hilal ( PH ) 1.Bila hasilnya poitif (+), maka hilal di utara matahari 2.Bila hasilnya negatif (-), maka hilal di selatan matahari 37. Menghitung Arah Terbenam Hilal ( AT ) dengan rumus : 38. Menghitung Luas Cahaya Hilal (FI) lihat kolom Fraction Illumination Bulan) pada saat matahari terbenam (waktu Greenwich) dengan cara interpolasi.
  • 20. NH = ( √ [PH2 + h’ 2] ) : 15 tan MRG = [ PH : h’ ] 39. Menghitung Lebar Nurul Hilal (NH) dengan satuan ukur ushbu’ dapat dihitung menggunakan rumus : 40. Menghitung kemiringan hilal (MRG) dengan rumus Jika MRG <= 15 maka hilal telentang Jika MRG > 15 dan PH positif maka hilal miring ke utara Jika MRG > 15 dan PH negatif maka hilal miring ke selatan 41. Mengambil kesimpulan dari perhitungan yang telah dilakukan, yakni waktu terjadinya ijtima’ (hari, tanggal, jam), waktu dan arah matahari terbenam, tinggi dan arah hilal terhadap titik barat dan terhadap matahari, lama hilal setelah matahari terbenam, keadaan hilal, dan ukuran tentang luas serta lebar cahaya hilal.
  • 21. CONTOH HISAB AWAL BULAN (SISTEM EPHEMERIS) Menentukan bulan dan tahun Menghitung waktu ijtima’ dan posisi hilal menjelang bulan Ramadan 1441 H. 1 Menentukan Lokasi. Perhitungan untuk lokasi POB Pelabuhanratu Sukabumi, dengan posisi: Lintang Tempat (φ) = -07⁰ 01' 44.60" Bujur Tempat () = 106⁰ 33' 27.80" Tinggi tempat = 52.685 meter 2
  • 22. Konversi Tanggal 29 Sya`ban 1441 H atau tanggal 29-08-1441 H (1440 th, lebih 07 bl, lebih 29 hr) 1440 th : 30 tahun = 48 daur lebih 0 tahun 48 daur = 48 x 10631 hr = 510288 hr 0 tahun = 0 x 354 hr = 0 hr 07 bulan = (30x4) + (29x3) = 207 hr 29 hari = 29 hr + Jumlah = 510524 hr Selisih Masehi – Hijriah = 227016 hr Anggaran Gregorius = 13 hr + JUMLAH = 737553 hr 3
  • 23. 510524 : 7 = 72932 lebih 0 (Kamis) 510524 : 5 = 102104 lebih 4 (Wage) 737553 : 1461 = 504 siklus lebih 1209 hari 504 siklus = 504 x 4 th = 2016 tahun 1209 hari = 1209 : 365 = 3 tahun lebih 114 hari 114 hari = 3 bulan lebih 23 hari Waktu yang dilewati = 2016 th + 3 th + 3 bl + 23 hr atau 2019 th lebih 03 bl lebih 23 hr Waktu yang berjalan = hari ke 23 bulan ke 04 tahun ke 2019 Jadi 29 Sya`ban 1441 H bertepatan 23 April 2020 M (Kamis Wage).
  • 24. Menyiapkan data astronomis pada tanggal 23 April 2020 4 FIB (Fraction Illumination Bulan) terkecil terjadi pada tanggal 23 April 2020 yaitu 0.00139 pada jam 03 (GMT) 5 ELM jam 03 = 33⁰ 26' 07" ELM jam 04 = 33⁰ 28' 34" ─ Selisih (B1) = 00⁰ 02' 27" 6 ALB jam 03 = 33⁰ 40' 18" ALB jam 04 = 34⁰ 10' 13" ─ Selisih (B2) = 00⁰ 29' 55" 7
  • 25. ELM jam 03 = 33⁰ 26' 07" ALB jam 03 = 33⁰ 40' 18" ─ MB = -00⁰ 14' 11" 8 B2 = 00⁰ 29' 55" B1 = 00⁰ 02' 27" ─ SB = 00⁰ 27' 28" 9 Titik Ijtima’ = MB : SB -00⁰ 14' 11" : 00⁰ 27' 28" Titik Ijtima’ = -00j 30m 58,98d 10 Waktu FIB terkecil = 03j 00m 00.00d Titik Ijtima’ = -00j 30m 58,98d + Ijtima‘ = 02j 29m 01.02d GMT Koreksi WIB = 07j 00m 00.00d + Ijtima’ = 09j 29m 01.02d WIB 11
  • 26. Perkiraan matahari terbenam untuk POB Pelabuhanratu Sukabumi pada tanggal 23 April 2020 φ = -07⁰ 01' 44.6"  = 106⁰ 33' 27.8" Tt = 52.685 m δ = 12⁰ 45' 57" e = 00j 01m 46d Dip = √ Tt x 0.0293 Dip = √ 52.685 x 0.0293 = 00⁰ 12' 45.62" h = -(SD + Refraksi + Dip) -(0⁰ 16' + 00⁰ 34' 30" + 00⁰ 12' 45.62") h = -01⁰ 03' 15.62" 12
  • 27. cos t = -tan φ tan δ + sin h : cos φ : cos δ -tan -07⁰ 01' 44.6" x tan 12⁰ 45' 57" + sin -01⁰ 03' 15.62" : cos -07⁰ 01' 44.6" : cos 12⁰ 45' 57" = 0.00892573 t = 89⁰ 29' 18,91" 12 – e = 11:58:14.00 t : 15 = 05:57:57,26 + 12 - e + t :15 = 17:56:11,26 λ : 15 = 07:06:13.85 ─ Matahari terbenam = 10:49:57,41 GMT (Perkiraan)
  • 28. a) Deklinasi matahari (δo) δo jam 10 = 12⁰ 45' 07.00"  15⁰ 45' 07.00 δo jam 11 = 12⁰ 45' 57.00" ─ -00⁰ 00' 50.00" 00⁰ 49' 57,41" x 00⁰ 00' 40.86"  00⁰ 00' 40.86" ─ δo jam 10:55:42.89 = 15⁰ 31' 16.14" b) Semi Diameter matahari (SDo) SDo jam 10 = 00⁰ 15' 54,25"  00⁰ 15' 54,25“ SDo jam 11= 00⁰ 15' 54,24" ─ 00⁰ 00' 00.01" 00⁰ 49' 57,41 " x 00⁰ 00' 00.01"  00⁰ 00' 00.01" ─ SDo jam 10:49:57,41 = 00⁰ 15' 54.24" Data dari Ephemeris pada jam 10:49:57,41 (GMT) 13
  • 29. c) Equation of Time ( e ) e jam 10 = 00j 01m 45.00d  00j 01m 45.00d e jam 11 = 00j 01m 46.00d ─ -00j 00m 01.00d 00⁰ 49' 57,41 " x -00j 00m 00.83d  -00j 00m 00.83d ─ e jam 10:49:57,41 = 00j 01m 45.83d ho = -(SDo + 00 34' 30" + Dip) -(00⁰ 15' 54,24"+ 00⁰ 34' 30" + 00 12' 45.62") ho = -01 03' 09.86" 14
  • 30. cos to = -tan φ tan δo + sin ho : cos φ : cos δo -tan -07 01' 44.60" x tan 12 45' 48,63" + sin -01 03' 09,86" : cos -07 01' 44.60" : cos 12 45' 48,63" = 0.008949485 to = 89 29' 14,01" 15 Ghurub = 12 – e + (to : 15) – ( : 15) 12 – e = 11 : 58 : 14,17 to : 15 = 05 : 57 : 56,93 + 12 ─ e + to : 15 = 17 : 56 : 11,1  :15 = 07 : 06 : 13,85 ─ Ghurub = 10 : 49 : 57,25 GMT Koreksi WIB = 07 : 00 : 00,00 + GHURUB = 17 : 49 : 57,25 WIB (sebenarnya) 16
  • 31. AR jam 10 = 36⁰ 10' 12.00“  36⁰ 10' 12.00" AR jam 11 = 36⁰ 38' 27.00" – -00⁰ 28' 15.00" 00⁰ 49' 57.25" x -00⁰ 23' 31.21“  -00⁰ 23' 31.21"– AR jam 10:49:57.25 = 36⁰ 33' 43.21" 18 ARo jam 10 = 31⁰ 28' 15.00" 31⁰ 28' 15.00" ARo jam 11 = 31⁰ 30' 37.00" – -00⁰ 02' 22.00" 00⁰ 49' 57,25" x -00⁰ 01' 58.23" -00⁰ 01' 58.23" – ARo jam 10:49:57.25 = 31⁰ 30' 13.23" 17
  • 32. SD jam 10 = 00⁰ 14' 47.38“  00⁰ 14' 47.38" SD jam 11 = 00⁰ 14' 47.54" – -00⁰ 00' 00.16" 00⁰ 49' 57.25" x -00⁰ 00' 00.13“  -00⁰ 00' 00.13" − SD jam 10:49:57.25 = 00⁰ 14' 47.51" 20 δ jam 10 = 10⁰ 02' 58.00“  10⁰ 02' 58.00" δ jam 11 = 10⁰ 14' 04.00" – -00⁰ 11' 06.00" 00⁰ 49' 57.25" x -00⁰ 09' 14.49"  -00⁰ 09' 14.49" – δ jam 10:49:57.25 = 10⁰ 12' 12.49" 19
  • 33. t = ARo – AR + to 31⁰ 30' 13.23" – 36⁰ 33' 43.20" + 89⁰ 29' 14.01 t = 84⁰ 25' 44.04" 22 HP jam 10 = 00⁰ 54' 16.00”  00⁰ 54' 16.00" HP jam 11 = 01⁰ 01' 17.00" – -00⁰ 00' 01.00" 00⁰ 49' 57.25" x -00⁰ 00' 00.83”  -00⁰ 00' 00.83" – HP jam 10:55:41.93 = 00⁰ 54' 16.83" 21 sin h = sin φ sin δ + cos φ cos δ cos t sin -07⁰ 01' 44.60" x sin 10⁰ 12' 12.49" + cos -07⁰ 01' 44.60" x cos 10⁰ 12' 12.49" x cos 84⁰ 25' 44.04" = 0.073149872 h = 04⁰ 11' 41.73" 23
  • 34. Refr = 0.0167 : tan (ho + 7.31 : (ho + 4.4)) 0.01695 : tan (03⁰ 32' 21.13"+ 7.31 : (03⁰ 32' 21.13"+ 4.4)) 0.0167 : tan 03⁰ 31' 14.14" Refr = 00⁰ 12' 50.78" 26 h⁰ = h ─ P + SD 04⁰ 11' 41.73" ─ 00⁰ 54' 08.11" + 00⁰ 14' 47.51" h⁰ = 03⁰ 32' 21.13" 25 P = cos h HP cos 04⁰ 11' 41.73" x 00⁰ 54' 16.83" P = 00⁰ 54' 08.11" 24
  • 35. PNF = cos NF HP cos -01⁰ 16' 17.96"x 00⁰ 54' 16.83" PNF = 00⁰ 54' 16.03" 29 sin NF = (sin φ sin δ) : (cos φ cos δ) sin -07⁰ 01' 44.60" x sin 10⁰ 12' 12.49" : cos -07⁰ 01' 44.60" x cos 10⁰ 12' 12.49" = -0.022192763 NF = -01⁰ 16' 17.96" 28 h' = ho + Refr + Dip h⁰ = 03⁰ 32' 21.13" Refr = 00⁰ 12' 50.78" Dip = 00⁰ 12' 45.62" + h’ = 03⁰ 57' 57.53" 27
  • 36. Lm = (SBS ─ t) : 15 (88⁰ 35' 54.94" ─ 84⁰ 25' 44.04") : 15 Lm = 00j 16m 40.73d 32 SBS = 90 + NF + PNF ─ (SD + 0.575 + Dip) 90 + -01⁰ 16' 17.96"+ 00⁰ 54' 16.03" ─ (00⁰ 14' 47.51"+ 0.575 + 00⁰ 12' 45.62") SBS = 88⁰ 35' 54.94" 31 SBSH = 90 + NF 90 + -01⁰ 16' 17.96" SBSH = 88⁰ 43' 42.04" 30
  • 37. Terbenam = Ghurub + Lm 17:49:57.25 + 00:16:40.73 Terbenam = 18:06:37.98 33 tan Ao = -sin φ : tan to + cos φ tan δo : sin to -sin -07⁰ 01' 44.60" : tan 89⁰ 29' 14.01" + cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 12⁰ 45' 48.63” : sin 89⁰ 29' 14.01" = 0.225926459 Ao = 12⁰ 43' 51.23" 34
  • 38. tan A = -sin φ : tan t + cos φ tan δ : sin t -sin -07⁰ 01' 44.60": tan 84⁰ 25' 44.04" + cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 10⁰ 12' 12.49" : sin 84⁰ 25' 44.04" = 0.191422374 A = 10⁰ 50' 11.77" 35 PH = A ─ Ao 10⁰ 50' 11.77"─ 12⁰ 43' 51.23" PH = -01⁰ 53' 39.46" 36
  • 39. tan AT = -sin φ : tan SBS + cos φ tan δ : sin SBS -sin -07⁰ 01' 44.60" : tan 88⁰ 35' 54.94" + cos -07⁰ 01' 44.60" x tan 10⁰ 12' 12.49" : sin 88⁰ 35' 54.94" = 0.181685317 AT = 10⁰ 17' 50.92" 37 FI jam 10 = 0.00218  0.00218 FI jam 11 = 0.00242 – -0.00024 00⁰ 49' 57.25" x -0.000199816  -0.000199816 – FI jam 10:49:57.25 = 0.002379816 38
  • 40. NH = (√ [PH2 + h’ 2] ) : 15 (√ [-01⁰ 53' 39.46"2 + 03⁰ 43' 10.02"2 ] ) : 15 (√ [ 03⁰ 35' 18.07" + 13⁰ 50' 03.51" ] ) : 15 (√ 17⁰ 25' 21.58" ) : 15 04⁰ 10' 26.57" : 15 NH = 0.278269742 Jari 39 tan MRG = [ PH : h’ ] = [-01⁰ 53' 39.46" : 03⁰ 43' 10.02"] = 0.509294235 MRG = 26⁰ 59' 22.13" 40 cos JB = cos h’ x cos PH = cos 03⁰ 43' 10.02" : cos -01⁰ 53' 39.46"] = 0.997348317 JB = 04⁰ 10' 24.39" 41
  • 41. Ijtima' menjelang Ramadan 1441 H terjadi pada hari Kamis Wage tanggal 23 April 2020 M jam 02:29:01 GMT atau jam 09:29:01 WIB. Untuk lokasi POB Pelabuhanratu, Sukabumi (Jawa Barat) : Matahari Terbenam = 17j 49m 57.25d WIB Arah Matahari = 12⁰ 43' 51.23" (Utara titik Barat) Tinggi Hilal = 03⁰ 43' 10.02" (di atas ufuk mar'i) Arah Hilal = 10⁰ 50' 11.77" (Utara titik Barat) Posisi Hilal = -01⁰ 53' 39.46" (Selatan Matahari) Jarak Busur = 04⁰ 10' 24.39" Keadaan Hilal = Miring ke Utara Lama Hilal = 00j 16m 40.73d Hilal Terbenam = 18j 06m 37.98d WIB Arah Terb. Hilal = 10⁰ 17' 50.92" (Utara titik Barat) Illuminasi Hilal = 0.002379816 (bagian) atau 0.24 % Nurul Hilal = 0.278269742 (jari)