SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
Konsep Waktu
Training of Trainier Olimpiade Sains
Rhorom Priyatikanto
Tim Pembina Olimpiade Astronomi
FMIPA - Institut Teknologi Bandung
c 2013
Daftar Isi
1 Pendahuluan
2 Gerak Semu Harian
3 Gerak Semu Bulan
4 Gerak Tahunan
5 Konsep Waktu Astronomi
6 Latihan Soal
7 Bacaan Lanjut
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 2 / 22
Pendahuluan
Tidak ada yang diam di alam semesta.
Bumi berotasi, planet berevolusi, bintang saling orbit, bahkan alam semesta
pun mengembang.
Di antara pergerakan benda langit yang kita amati dari Bumi, ada yang
bersifat semu, ada pula yang merupakan gerak sejati.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 3 / 22
Gerak Semu Harian
Bumi berotasi pada porosnya dengan
periode sideris Psid = 23h
56m
→ hari sideris.
Periode sideris adalah periode gerak relatif
terhadap bintang yang relatif tetap.
Periode sinodis adalah periode gerak
dengan acuan sesuatu yang bergerak pula.
Akibatnya, objek langit bergerak semu.
Bintang bergerak dari timur ke barat dengan
lintasan yang tegak lurus terhadap sumbu
bumi. Periodenya 23h
56m
.
Matahari bergerak dari timur ke barat
dengan periode 24 jam → hari surya.
Mengapa matahari bergerak lebih
lama?
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 7 / 22
Gerak Semu Harian
Sembari Bumi berotasi dengan periode
Psid = 23h
56m
, ia juga berevolusi mengitari
Matahari dengan periode Prev = 365.2422
hari.
Akibatnya, Matahari selalu tertinggal oleh
bintang sekitar 1◦
setiap hari.
α = 2π + β
2π
psid
Psin = 2π +
2π
prev
Psin
1
Psin
=
1
Psid
−
1
Prev
Konsep gerak relatif!
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 8 / 22
Terbit dan Terbenam
Waktu terbit: waktu ketika sebuah objek
berada pada ketinggian 0◦
di sebelah timur.
Waktu tenggelam: waktu ketika sebuah objek
berada pada ketinggian 0◦
di sebelah barat.
Busur siang: jeda waktu terbit dan
terbenamnya matahari di tempat dan pada saat
tertentu.
Senja/fajar: jeda waktu antara
terbit/terbenamnya sebuah objek hingga
berada pada ketinggian tertentu di bawah
horison.
Senja sipil: dari h = 0◦
hingga h = −6◦
.
Senja nautika: dari h = 0◦
hingga
h = −12◦
.
Senja astronomis: dari h = 0◦
hingga
h = −18◦
.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 9 / 22
Terbit dan Terbenam
Misalkan sebuah objek kulminasi (berada di
meridian pengamat, HA = 0) pada t = t0.
Gambarkan bola langit, lengkap dengan
kerangka koordinat horison dan equatorial
(φ).
Gambarkan posisi objek (α, δ) di horison.
Buat segitiga bola dan hitung HA objek saat
itu.
Waktu terbit adalah t = t0 − HA .
Waktu terbenam adalah t = t0 + HA .
Setelah bereksperimen dengan bola langit,
akan didapatkan bahwa
cos HA = − tan φ tan δ . Bentuk yang
sederhana!
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 10 / 22
Senja atau Fajar
Waktu senja menarik untuk dibicarakan:
Waktu subuh: ketika langit masih gelap,
susah melihat sehelai rambut → fajar
astronomis.
Lama waktu efektif pengamatan (optik)
adalah dari senja hingga fajar astronomis.
Dapat dihitung dengan prosedur yang sama
seperti sebelumnya.
Sudut jam saat objek tenggelam adalah
HA.
Sudut jam saat objek berada pada h = h0
(misal −12◦
untuk senja nautika) adalah
HA0
.
Waktu senja adalah t = |HA0
− HA|.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 11 / 22
Gerak Semu Bulan
Bulan mengorbit Bumi pada jarak 384400
km dengan periode sideris 27.3 hari.
Selama orbitnya, Bulan mengalami
perubahan fase dari bulan baru - purnama -
bulan mati. Perubahan fase terjadi setiap
sinodis 29.5 hari.
1
Psin
=
1
Psid
−
1
Prev
di mana Prev = 365.2422 hari.
Akibat dari gerak semu ini, Bulan terlambat
terbit 48 menit dibandingkan Matahari atau
53 menit dibandingkan bintang.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 12 / 22
Gerak Semu Bulan - Fase Bulan
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 13 / 22
Gerak Semu Bulan
Geometri perubahan fase bulan:
Sudut elongasi (θ): adalah sudut yang
dibentuk Matahari - Bumi - Bulan.
θ(t) = 2π
t − t0
Psin
di mana t0 adalah ketika fase bulan baru
(konjungsi).
Sudut fase (φ): adalah sudut yang dibentuk
Matahari - Bulan - Bumi. φ = 180 − θ.
Fraksi iluminasi q: bagian bulan yang tempak
bercahaya dilihat dari Bumi.
q =
1
2
(1 + cosφ)
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 14 / 22
Gerak Semu Bulan
Tabel: Fase-fase bulan beserta sudut fase yang dibentuk.
Phase Umur [hari] φ[◦
]
newmoon 0 180
waxing crescent (0,7) (180,90)
first quarter 7 90
waxing gibous (7,15) (90,0)
full-moon 15 0
wanning gibous (15,22) (0,−90)
last quarter 22 −90
wanning crescent (22,29) (−90, −180)
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 15 / 22
Gerak Tahunan
Bumi bergerak mengitari Matahari selama
satu tahun, 365.2422 hari.
Sumbu Bumi miring 23.5◦
terhadap bidang
orbitnya (ekliptika).
Akibatnya:
Perubahan musim di daerah subtropis.
Perubahan asensiorekta (RAMS ) dan
deklinasi matahari (δMS ). Simbol ’MS’
mewakili mean sun atau matahari
rata-rata.
RAMS =
t − t0
365.2422
× 24h
δMS = 23.5◦
sin

RAMS
24h
× 2π

di mana t dalam hari dan t0 menyatakan
waktu Vernal Equinox, sekitar 20 Maret.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 16 / 22
Gerak Tahunan - Persamaan Waktu
Bumi mengitari Matahari pada lintasan
elips, dengan kecepatan yang berubah
sepanjang tahun.
Matahari rata-rata (mean sun) kulminasi
setiap
24 jam, tapi Matahari yang sebenarnya tidak.
Perhatikan waktu sholat dzuhur
yang tidak selalu tepat pukul
12.00.
Terdapat selisih antara asensiorekta mean
sun dan true sun, disebut equation of time:
E = RAMS − RA
Gambar: Nilai E sepanjang tahun.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 17 / 22
Konsep Waktu Astronomi
Waktu lokal rata-rata (LMT): waktu berdasarkan gerak matahari rata-rata.
LMT = 12h
+ HA
= GMT +
λ
15◦
Zone time (ZT): waktu menurut pembagian zona waktu, misalnya Aceh
menggunakan zona WIB.
ZT = GMT +

λ
15◦

Local sidereal time (LST): waktu berdasarkan gerak semu bintang.
LST = HAx + RAx
= HA + RA
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 18 / 22
Konsep Waktu Astronomi
Tahun tropis: waktu yang diperlukan Matahari untuk bergerak semu dari titik
gamma kembali ke titik gamma. Lamanya 365.2422 hari.
Tahun sideris: periode orbit Bumi mengitari Matahari, diukur berdasarkan
bintang sebagai acuan (fixed reference). Lamanya 365.2564 hari.
Tahun gerhana/draconic year: waktu yang diperlukan Matahari untuk
berevolusi (semu), diukur relatif terhadap titik simpul orbit Bulan dan ekliptika.
Lamanya 346.6201 hari.
Kalender Julian: satu tahun 365.25 hari, terdapat 3 tahun basit (365 hari) dan 1
tahun kabisat (366 hari) dalam 4 tahun. Kalender ini digunakan tahun 46 SM
hingga 1582.
Kalender Gregorian: ditetapkan penggunaannya sejak 4 Oktober 1582 oleh Paus
Gregorius XIII. Satu tahun 365.2425 hari, terdapat 97 tahun kabisat dalam 400
tahun.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 19 / 22
Konsep Waktu Astronomi
Julian Date (JD): jumlah hari yang telah dilalui sejak 1 Januari 4713 SM tengah
hari. Diperkenalkan untuk mempermudah perhitungan jeda waktu antara dua
fenomena astronomi.
Julian date tanggal 24 Juni 2000 pukul 12.00 dihitung dengan cara:
Dari 1 Jan 4713 SM hingga 1 Jan 1582:
(4712 + 1582) × 365.25 = 2298883.5 hari
Dari 1 Jan 1582 hingga 1 Jan 2000:
(2000 − 1582) × 365.3425 − 10 = 152661.365 hari
Dari 1 Jan 2000 hingga 24 Juni 2000: 176 hari
Total: 229883 + 152661 + 176 = 2451720.0
Modified Julian date: MJD = JD − 2400000.5
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 20 / 22
Latihan Soal
1 Pada pukul berapakah bintang X (α = 12j
, δ = +30◦
) terbit di ufuk timur
kota A (φ = +30◦
) saat Vernal Equinox?
2 Berapakah durasi fajar sipil paling lama yang terjadi di lintang −60◦
?
3 Berapa lama Matahari berada di atas horison Penguin yang berada di lintang
+90◦
?
4 Anggap seorang anak bernama Anaxiromi tinggal di khatulistiwa. Hari ini ia
melihat Bulan terbit di titik timur pada pukul 19.30.
a. Perkirakan umur Bulan saat itu!
b. Pada pukul berapakah Bulan terbenam?
5 Hitung MJD pada tanggal 2 November 2013 pukul 09.00 WIB! Perlu
diperhatikan bahwa JD atau MJD berasosiasi dengan GMT, bukan LMT
atau ZT.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 21 / 22
Bacaan Lanjut
Roth, Günter D (ed). 2009, Handbook of Practical Astronomy, Heidelberg:
Springer-Verlag.
Roy, A.E.  Clarke, D. 2001, Astronomy Principle and Practice, Philadephia:
IoP Publishing.
Smart, W.M.  blue, R.M. 1977, Textbook on Spherical Astronomy, Sixth
Edition, Cambridge: Cambridge University Press.
Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 22 / 22

More Related Content

Similar to konsep waktu itb.pdf

212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulanfadlygaulan
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoSoal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoAdhi Susanto
 
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxKEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxZahriAlfian
 
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxSISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxRiskaSriHidayanti1
 
Astronomi islam
Astronomi islamAstronomi islam
Astronomi islamAfra Fate
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptxSabarNurohman2
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisEdi PeranTauan
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 
Sistem planet dan tata surya
Sistem planet dan tata suryaSistem planet dan tata surya
Sistem planet dan tata suryatridenif4
 
Soal osp astronomi_2017
Soal osp astronomi_2017Soal osp astronomi_2017
Soal osp astronomi_2017putraketut
 

Similar to konsep waktu itb.pdf (20)

59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Waktu shalat.ppt
Waktu shalat.pptWaktu shalat.ppt
Waktu shalat.ppt
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoSoal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
 
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptxKEL. 1 ASTRONOMI.pptx
KEL. 1 ASTRONOMI.pptx
 
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptxSISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
SISTEM TATA SUYA (HUB. WAKTU MTHR-BINTANG).pptx
 
Astronomi islam
Astronomi islamAstronomi islam
Astronomi islam
 
tata surya
tata suryatata surya
tata surya
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 
Sistem planet dan tata surya
Sistem planet dan tata suryaSistem planet dan tata surya
Sistem planet dan tata surya
 
Sistem Penanggalan.ppt
Sistem Penanggalan.pptSistem Penanggalan.ppt
Sistem Penanggalan.ppt
 
Soal osp astronomi_2017
Soal osp astronomi_2017Soal osp astronomi_2017
Soal osp astronomi_2017
 

Recently uploaded

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 

konsep waktu itb.pdf

  • 1. Konsep Waktu Training of Trainier Olimpiade Sains Rhorom Priyatikanto Tim Pembina Olimpiade Astronomi FMIPA - Institut Teknologi Bandung c 2013
  • 2. Daftar Isi 1 Pendahuluan 2 Gerak Semu Harian 3 Gerak Semu Bulan 4 Gerak Tahunan 5 Konsep Waktu Astronomi 6 Latihan Soal 7 Bacaan Lanjut Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 2 / 22
  • 3. Pendahuluan Tidak ada yang diam di alam semesta. Bumi berotasi, planet berevolusi, bintang saling orbit, bahkan alam semesta pun mengembang. Di antara pergerakan benda langit yang kita amati dari Bumi, ada yang bersifat semu, ada pula yang merupakan gerak sejati. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 3 / 22
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Gerak Semu Harian Bumi berotasi pada porosnya dengan periode sideris Psid = 23h 56m → hari sideris. Periode sideris adalah periode gerak relatif terhadap bintang yang relatif tetap. Periode sinodis adalah periode gerak dengan acuan sesuatu yang bergerak pula. Akibatnya, objek langit bergerak semu. Bintang bergerak dari timur ke barat dengan lintasan yang tegak lurus terhadap sumbu bumi. Periodenya 23h 56m . Matahari bergerak dari timur ke barat dengan periode 24 jam → hari surya. Mengapa matahari bergerak lebih lama? Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 7 / 22
  • 8. Gerak Semu Harian Sembari Bumi berotasi dengan periode Psid = 23h 56m , ia juga berevolusi mengitari Matahari dengan periode Prev = 365.2422 hari. Akibatnya, Matahari selalu tertinggal oleh bintang sekitar 1◦ setiap hari. α = 2π + β 2π psid Psin = 2π + 2π prev Psin 1 Psin = 1 Psid − 1 Prev Konsep gerak relatif! Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 8 / 22
  • 9. Terbit dan Terbenam Waktu terbit: waktu ketika sebuah objek berada pada ketinggian 0◦ di sebelah timur. Waktu tenggelam: waktu ketika sebuah objek berada pada ketinggian 0◦ di sebelah barat. Busur siang: jeda waktu terbit dan terbenamnya matahari di tempat dan pada saat tertentu. Senja/fajar: jeda waktu antara terbit/terbenamnya sebuah objek hingga berada pada ketinggian tertentu di bawah horison. Senja sipil: dari h = 0◦ hingga h = −6◦ . Senja nautika: dari h = 0◦ hingga h = −12◦ . Senja astronomis: dari h = 0◦ hingga h = −18◦ . Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 9 / 22
  • 10. Terbit dan Terbenam Misalkan sebuah objek kulminasi (berada di meridian pengamat, HA = 0) pada t = t0. Gambarkan bola langit, lengkap dengan kerangka koordinat horison dan equatorial (φ). Gambarkan posisi objek (α, δ) di horison. Buat segitiga bola dan hitung HA objek saat itu. Waktu terbit adalah t = t0 − HA . Waktu terbenam adalah t = t0 + HA . Setelah bereksperimen dengan bola langit, akan didapatkan bahwa cos HA = − tan φ tan δ . Bentuk yang sederhana! Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 10 / 22
  • 11. Senja atau Fajar Waktu senja menarik untuk dibicarakan: Waktu subuh: ketika langit masih gelap, susah melihat sehelai rambut → fajar astronomis. Lama waktu efektif pengamatan (optik) adalah dari senja hingga fajar astronomis. Dapat dihitung dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya. Sudut jam saat objek tenggelam adalah HA. Sudut jam saat objek berada pada h = h0 (misal −12◦ untuk senja nautika) adalah HA0 . Waktu senja adalah t = |HA0 − HA|. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 11 / 22
  • 12. Gerak Semu Bulan Bulan mengorbit Bumi pada jarak 384400 km dengan periode sideris 27.3 hari. Selama orbitnya, Bulan mengalami perubahan fase dari bulan baru - purnama - bulan mati. Perubahan fase terjadi setiap sinodis 29.5 hari. 1 Psin = 1 Psid − 1 Prev di mana Prev = 365.2422 hari. Akibat dari gerak semu ini, Bulan terlambat terbit 48 menit dibandingkan Matahari atau 53 menit dibandingkan bintang. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 12 / 22
  • 13. Gerak Semu Bulan - Fase Bulan Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 13 / 22
  • 14. Gerak Semu Bulan Geometri perubahan fase bulan: Sudut elongasi (θ): adalah sudut yang dibentuk Matahari - Bumi - Bulan. θ(t) = 2π t − t0 Psin di mana t0 adalah ketika fase bulan baru (konjungsi). Sudut fase (φ): adalah sudut yang dibentuk Matahari - Bulan - Bumi. φ = 180 − θ. Fraksi iluminasi q: bagian bulan yang tempak bercahaya dilihat dari Bumi. q = 1 2 (1 + cosφ) Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 14 / 22
  • 15. Gerak Semu Bulan Tabel: Fase-fase bulan beserta sudut fase yang dibentuk. Phase Umur [hari] φ[◦ ] newmoon 0 180 waxing crescent (0,7) (180,90) first quarter 7 90 waxing gibous (7,15) (90,0) full-moon 15 0 wanning gibous (15,22) (0,−90) last quarter 22 −90 wanning crescent (22,29) (−90, −180) Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 15 / 22
  • 16. Gerak Tahunan Bumi bergerak mengitari Matahari selama satu tahun, 365.2422 hari. Sumbu Bumi miring 23.5◦ terhadap bidang orbitnya (ekliptika). Akibatnya: Perubahan musim di daerah subtropis. Perubahan asensiorekta (RAMS ) dan deklinasi matahari (δMS ). Simbol ’MS’ mewakili mean sun atau matahari rata-rata. RAMS = t − t0 365.2422 × 24h δMS = 23.5◦ sin RAMS 24h × 2π di mana t dalam hari dan t0 menyatakan waktu Vernal Equinox, sekitar 20 Maret. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 16 / 22
  • 17. Gerak Tahunan - Persamaan Waktu Bumi mengitari Matahari pada lintasan elips, dengan kecepatan yang berubah sepanjang tahun. Matahari rata-rata (mean sun) kulminasi setiap 24 jam, tapi Matahari yang sebenarnya tidak. Perhatikan waktu sholat dzuhur yang tidak selalu tepat pukul 12.00. Terdapat selisih antara asensiorekta mean sun dan true sun, disebut equation of time: E = RAMS − RA Gambar: Nilai E sepanjang tahun. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 17 / 22
  • 18. Konsep Waktu Astronomi Waktu lokal rata-rata (LMT): waktu berdasarkan gerak matahari rata-rata. LMT = 12h + HA = GMT + λ 15◦ Zone time (ZT): waktu menurut pembagian zona waktu, misalnya Aceh menggunakan zona WIB. ZT = GMT + λ 15◦ Local sidereal time (LST): waktu berdasarkan gerak semu bintang. LST = HAx + RAx = HA + RA Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 18 / 22
  • 19. Konsep Waktu Astronomi Tahun tropis: waktu yang diperlukan Matahari untuk bergerak semu dari titik gamma kembali ke titik gamma. Lamanya 365.2422 hari. Tahun sideris: periode orbit Bumi mengitari Matahari, diukur berdasarkan bintang sebagai acuan (fixed reference). Lamanya 365.2564 hari. Tahun gerhana/draconic year: waktu yang diperlukan Matahari untuk berevolusi (semu), diukur relatif terhadap titik simpul orbit Bulan dan ekliptika. Lamanya 346.6201 hari. Kalender Julian: satu tahun 365.25 hari, terdapat 3 tahun basit (365 hari) dan 1 tahun kabisat (366 hari) dalam 4 tahun. Kalender ini digunakan tahun 46 SM hingga 1582. Kalender Gregorian: ditetapkan penggunaannya sejak 4 Oktober 1582 oleh Paus Gregorius XIII. Satu tahun 365.2425 hari, terdapat 97 tahun kabisat dalam 400 tahun. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 19 / 22
  • 20. Konsep Waktu Astronomi Julian Date (JD): jumlah hari yang telah dilalui sejak 1 Januari 4713 SM tengah hari. Diperkenalkan untuk mempermudah perhitungan jeda waktu antara dua fenomena astronomi. Julian date tanggal 24 Juni 2000 pukul 12.00 dihitung dengan cara: Dari 1 Jan 4713 SM hingga 1 Jan 1582: (4712 + 1582) × 365.25 = 2298883.5 hari Dari 1 Jan 1582 hingga 1 Jan 2000: (2000 − 1582) × 365.3425 − 10 = 152661.365 hari Dari 1 Jan 2000 hingga 24 Juni 2000: 176 hari Total: 229883 + 152661 + 176 = 2451720.0 Modified Julian date: MJD = JD − 2400000.5 Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 20 / 22
  • 21. Latihan Soal 1 Pada pukul berapakah bintang X (α = 12j , δ = +30◦ ) terbit di ufuk timur kota A (φ = +30◦ ) saat Vernal Equinox? 2 Berapakah durasi fajar sipil paling lama yang terjadi di lintang −60◦ ? 3 Berapa lama Matahari berada di atas horison Penguin yang berada di lintang +90◦ ? 4 Anggap seorang anak bernama Anaxiromi tinggal di khatulistiwa. Hari ini ia melihat Bulan terbit di titik timur pada pukul 19.30. a. Perkirakan umur Bulan saat itu! b. Pada pukul berapakah Bulan terbenam? 5 Hitung MJD pada tanggal 2 November 2013 pukul 09.00 WIB! Perlu diperhatikan bahwa JD atau MJD berasosiasi dengan GMT, bukan LMT atau ZT. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 21 / 22
  • 22. Bacaan Lanjut Roth, Günter D (ed). 2009, Handbook of Practical Astronomy, Heidelberg: Springer-Verlag. Roy, A.E. Clarke, D. 2001, Astronomy Principle and Practice, Philadephia: IoP Publishing. Smart, W.M. blue, R.M. 1977, Textbook on Spherical Astronomy, Sixth Edition, Cambridge: Cambridge University Press. Rhorom Priyatikanto (TPOA) Konsep Waktu c 2013 22 / 22