Teks tersebut membahas konsep waktu dan kalender. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan tentang satuan waktu yang bersumber dari rotasi dan revolusi bumi, konsep zona waktu, dan jenis-jenis kalender seperti kalender surya, bulan, dan hijriyah. Teks tersebut juga menjelaskan tentang garis penanggalan internasional.
4. Waktu dalam konsep kalender atau
penanggalan dapat didefinisikan
sebagai selang lamanya dua
kejadian
berlangsung dibandingkan terhadap
satuan-satuan waktu yang telah
disepakati secara universal.
1
Zona Waktu didefinisikan sebagai
selisih suatu bujur mengalami tengah
hari dibandingkan dengan bujur
Greenwich.
5. Satuan Waktu
Satuan waktu
merupakan dasar
dari penentuan
selang waktu
01
Agar perhitungan
menjadi mudah
satuan
02
Peristiwa-
peristiwa kosmis
03
Didasarkan pada
7. Rotasi Bumi
Mengakibatkan bergesernya
posisi bintang tiap
menitnya.
Fenomena siang dan
malam
mengukur periode dari suatu
bintang berada di zenit sampai
kembali ke zenit lagi, maka akan
didapatkan periodenya sekitar
23 jam 56 menit 4,1 detik atau
disebut satu hari bintang
(sideral time).
Fenomena pergantian waktu
Namun jika yang kita amati
adalah Matahari, maka periode
semu harian Matahari adalah
24 jam.
.
8. Rata-rata panjang hari Surya dalam satu tahun disebut waktu surya
rerata. Sehingga,didapatkan definisi dua macam periode harian yaitu:
9. Revolusi Bumi
Mengakibatkan posisi Matahari
cenderung tetap dari hari ke hari,
sedangkan posisi bintang berubah
hampir satu derajat per hari.
kesepakatan bahwa periode rotasi
Bumi sama dengan satu hari Surya
rerata sama dengan 24 sideral
hour .
dengan membandingkan periode
revolusi Bumi dengan periode
rotasinya, maka satu kali periode
gerak tahunan
bintang dinamakan satu tahun
bintang (sideral year) yang sama
dengan 365 hari 6 jam 9 menit 10
detik mean second.
Mengakibatkan feomena perbedaan
waktu siang da malam, perbedaan
musim, perubahan rasi bintang,
gerak semu tahunan matahari, dan
ditetapkannya kalender Masehi.
CONTENTS
TITLE
01
02
03
04
10. Perhitungan satu
tahun dalam kalender
tidak mengikuti
periode semu
tahunan bintang,
melainkan periode
semu tahunan
Matahari, yaitu
periode Matahari dari
titik Aries kembali ke
titik Aries
Sehingga satu tahun
menurut sistem ini
sama dengan 365
hari 5 jam 48 menit
46 detik mean
second. akibat presesi
orbit Bumi sebesar
50",2 per tahun .
Perhitungan
berdasarkan gerak
Matahari dari titik Aries
ke titik Aries ini
disebut tahun tropik
yang kemudian
dijadikan patokan
kalender Surya modern
(Syamsiah, Solar
calender) Contoh dari
kelender Surya adalah
kalender Masehi
11. Kalender Surya
(JULIAN DAN GREGORIAN)
3
penentuan kalender Masehi didasarkan pada
tahun tropik
kalender Julian, panjang tahun dihitung 365,25
hari, sehingga panjang hari dalam satu tahun
adalah 365 hari dan dalam empat tahun ada
tahun dengan jumlah hari 366 (penambahan 1
hari pada bulan Februari), tahun ini disebut
tahun kabisat, yang disepakati terjadi tiap tahun
yang habis dibagi empat.
12. Kalender Bulan
Satu bulan pada kalender Bulan sama dengan satu bulan sinodis,
lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Satu
tahun Kamariyah lamanya 12 x 29,5 hari = 354 hari. Banyaknya
hari dalam satu tahun pada Tarikh Kamariyah berganti-ganti 29
hari dan 30 hari.
Kalender Bulan didasarkan pada pergerakan Bulan (Lunar
calendar), contohnya kalender Hijriyah, Imlek, dan Saka. Pada
Kalender Bulan menentukan panjang tahun dengan menjumlah
dua belas bulan, jadi Kalender Bulan lebih berpatokan pada
panjang bulan.
Pada Tarikh Kamariyah dilakukan pembulatan panjang tahun
biasa, yaitu tidak memperhitungkan waktu di bawah satu jam.
Akibatnya dalam sebulan terbuang 44 menit 3 detik dari satu
bulan Kamariyah. Jadi dalam setahun akan terbuang 8 jam 48
menit 36 detik atau dalam 30 tahun Kamariyah terbuang waktu 10
hari 22 jam 38 menit atau hampir 11 hari.
Untuk mencocokkan tarikh Kamariyah maka dilakukan
penambahan 11 hari selama 30 tahun, sehingga dalam tiga puluh
tahun terdapat 11 tahun kabisat yang panjangnya 355 hari. Urutan
kesebelas tahun itu ditetapkan sebagai berikut. Pada tahun ke 31
kembali lahi ke 1 dan seterusnya.
13. Zona Waktu
Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan peristiwa siang dan malam, dan tentunya
jika suatu daerah mengalami siang, maka daerah lain mengalami malam. Karena rotasi
Bumi adalah 24 jam, maka di Bumi ini terdapat 24 daerah waktu. Standar daerah waktu di
Bumi ialah bujur yang melalui kota Greenwich, Inggris, yang ditetapkan sebagai bujur
(longitude) 0°. Karena keliling Bumi 360°, maka tiap selisih 15° terjadi selisih waktu 1 jam.
Perbedaan waktu antara suatu daerah terhadap Greenwich dinyatakan dalam selisihnya
dengan Greenwich Mean Time atau GMT.
14. Garis Penanggalan Internasional
Garis penanggalan Internasional terletak di
bujur 180° atau GMT+12. Walaupun
kedengarannya aneh, sebelah barat garis ini
merupakan daerah timur dan sebelah timur
garis ini merupakan daerah barat (buktikan!)
Jadi jika di sebelah barat garis ini bertanggal 26
Januari 1991, maka di sebelah timur garis ini
bertanggal 25 Januari 1991. Selang beda
tanggal ini diukur dari zona waktu yang
mengalami waktu lokal 00.00 ke timur hingga
garis tanggal internasional memiliki tanggal
yang sama dan satu hari lebih maju dibanding
daerah dari garis tanggal internasional ke timur
sampai zona waktu yang mengalami waktu
lokal 00.00.
Misalkan kota A (GMT+2) saat ini pukul 23.00
dan kota B(GMT+4) saat ini pukul 01.00.
Meskipun waktunya hanya berselang dua jam,
namun tanggalnya berselang satu hari. Agak
berbeda dengan garis tanggal internasional,
pada garis tanggal internasional, pada jam
berapa saja, misalkan pada daerah GMT+11
saat ini pukul 13.00 tanggal 21 Maret 2010,
maka pada daerah GMT-11 mengalami pukul
15.00 bukan pada tanggal 21 Maret, melainkan
20 Maret 2010. Jadi, waktunya berselang 2 jam
dan tanggalnya berselang satu hari. Jika Anda
berdiri tepat di atas garis penanggalan
internasional maka saat itu pukul 14.00 waktu
setempat tanggal 20 Maret dan 21 Maret
bersamaan.
Perbedaan inidiakibatkan periode sinodis antara rotasi Bumi dan revolusi Bumi terhadap Matahariyang searah, sehingga periode semu harian Matahari menjadi lebih lambat sekitar 4 menit. Periode ini disebut satu hari Surya Benar. Sebenarnya panjang satu hari SuryaBenar ini tidak sama dari hari ke hari akibat orbit Bumi yang elips, sehingga satuhari Surya Benar lebih singkat saat Bumi di perihelium (22 Desember) dibandingsaat Bumi di aphelium (21 Juni).
Satu mean second didefinisikan sebagai satu hari surya rerata dibagi 3600,sedangkan satu sideral second didefinisikan sebagai satu hari bintang dibagi 3600,sehingga satu sideral second = 0,997269565972 mean second. Perhitungan waktuastronomis menggunakan standar waktu mean second, dan jika satu hari surya reratadinyatakan dalam sideral second didapatkan