Teks tersebut membahas tentang pengukuran sudut yang merupakan aspek penting dalam pengukuran dan pemetaan horizontal atau vertikal. Terdapat beberapa sistem pengukuran sudut seperti sistem seksagesimal, sentisimal, radian, dan waktu. Jenis-jenis sudut yang diukur meliputi sudut horizontal, arah, azimuth, dan vertikal. Dokumen juga membahas tentang konversi antar sistem pengukuran sudut dan variasi magnetik.
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
Pengukuran sudut
1. POSISI HORIZONTAL
1.Pengukuran sudut
Pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran danpemetaan
horizontal atau vertikal, baik untuk pengukuran dan pemetaan kerangkamaupun titik-titik
detail. Sistem besaran sudut yang dipakai pada beberapa alat berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari:
a. Sistem besaran sudut seksagesimal
b. Sistem besaran sudut sentisimal
c. Sistem besaran sudut radian
Dasar untuk mengukur besaran sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian,yang
dinamakan kuadran. Penggunaan nilai sudut yang diolah berbeda dengan nilai sudut yang
diukur. Nilai sudut yang diolah biasanya digunakan sistemseksagesimal, terutama jika kita
gunakanalat kalkulator standard.Jika kita menggunakan bantuan PCmaka nilai sudut yang
digunakan biasanya adalah sistem radian
A.Macam- macam sistem besaran sudut
1 Sistem besaran sudut seksagesimal
Sistem besaran sudut seksagesimal disajikan dalam besaran derajat, menit dan sekon.Janganlah
satuan sudut sekon disebut detik, karena detik lebih baik digunakan untuk satuan waktu.Cara
seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat,sehingga satu
kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60
sekon. Dengan kata lain, satu derajat (1o) sama dengan enam puluh menit (60’), satu menit (1’)
sama dengan enam puluh sekon (60”), dengan demikian satu derajat (1o) sama dengan tiga
ribu enam ratus sekon (3600”). Atau dituliskan sebagai berikut :
1o = 60’ 1’ = 60” 1o = 3600”.
2 Sistem besaran sudut sentisimal
Sistem besaran sudut sentisimal disajikan dalam besaran grid, centigrid dan centicentigrid.
2. Cara sentisimal membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100
bagian yang dinamakan grid. Satu grid dibagi lagi dalam 100 centigrid dan 1 centigrid dibagi lagi
dalam 100 centi-centigrid. Dapat dituliskansebagai berikut :
1g = 100c
1c = 100cc
1g = 10000cc
Cara sentisimal ini lambat laun menyampingkan cara seksagesimal, karena untuk pengukuran,
apalagi hitungan cara sentisimal lebih mudah digunakan daripada cara seksagesimal. Tetapi
meskipun demikian, cara sentisimal tidaklah dapat mengganti cara seksagesimal seluruhnya,
karena pada ilmu astronomi, ilmu geografi tetap digunakan cara seksagesimal untuk penentuan
waktu, bujur dan lintang tempat-tempat di atas permukaan bumi.
3 Sistem besaran sudut radian
Sistem besaran sudut radian disajikan dalam sudut panjang busur. Sudut pusat di dalam
lingkaran yang mempunyai busur sama dengan jari-jari lingkaran adalah sebesar satu radian.
Karena keliling lingkaran ada
2 pi r = 2 pi rad
4 Sistem waktu (desimal)
Sistem waktu digunakan dalam pengukuran astronomi. Nilai sudut desimal maksimal
adalah 360. Atau :
360o = 24 jam
1 jam = 15o
Hubungan antara satuan cara seksagesimal dan satuan cara sentisimal dapat dicari
dengan dibaginya lingkaran dalam 360 bagian cara seksagesimal dan dalam 400
bagian cara sentisimal, jadi :
3600 = 400g
3. B.Konversi besaran sudut
Besaran-besaran sistem sudut yang berbeda dapat dikonversikan dari satu sistem ke
sistem lain. Pendekatan untuk menkonversinya adalah nilai sudut dalam satu putaran. Dalam
satu putaran nilai sudut adalah sama dengan 360 derajat atau 400 grid atau 2pi radian. Dengan
demikian jika kita akan menggunakan suatu alat pengukuran dan pemetaan yang mempunyai
pengukur sudut, baik horizontal maupun vertikal, maka kita harus teliti terlebih dahulu sistem
sudut yang kita gunakan untuk alat yang kita pakai.
8. 2.Jenis jenis sudut
Jenis sudut yang yang paling dikenal adalah Horisontal dan sudut vertical namun ada jenis
lainnya.
1.Sudut Horisontal
Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam pengukuran adalah:
a.Sudut dalam
b.Sudut kekanan
c.Sudut belokan
selain itu ada hal lain yang diperlukan dalam pengukuran sudut yaitu arah sebuah garis
yang mana Arah sebuah garis adalah sudut horizontal antara garis itu dan sebuah garis acauan
yang dipilih tertentu disebut meridian.Meridian-meridian yang dipakai berbeda-beda.Meridian
astronomic adalah garis acuan utara-selatan melalui kutub-kutub geografik bumi.Meridian
magnetic ditentukan dengan jarum magnit bergerak bebas yang hanya terpengaruhi oleh
bidang magnetic bumi.Kutub magnet adalah pusat konvergensi meridian magnetic.
2.Sudut arah
Sudut arah merupakan satu system penentuan arah garis dengan memakai sebuah
sudut dan huruf-huruf kuadran.Sudut arah sebuag garis adalah sudut lancip horizontal antara
sebuah meridian acuan dan sebuah garis.Sudut diukur dari utara maupun selatan kearah timur
atau barat untuk menghasilkan sudut kurang dari 90 derajat
3.Sudut Azimuth
9. Azimuth adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang meridian
acuan.Dalam pengukuran tanah datar,azimuth biasanya diukur dari utara,tetapi para ahli
astronomi,militer dan National Geodetics Survey memakai selatan sebagai arah acuan
4.Sudut Vertikal
Sudut Vertikal adalah selisih antara dua garis berpotongan dibidang vertical.Seperti yang
biasa dipakai dalam pengukuran tanah,sudut itu adalah sudut yang berada diatas atau dibawah
bidang horizontal yang melalui titik pengamatan.Sudut diatas bidang horizontal disebut sudut
plus atau sudut elevasi. Sudut dibawah bidang horizontal disebut sudut mins atau sudut
junam(depresi).Sudut vertical diukur dalam sipat datar trigonometric dan dalam EDM serta
pekerjaan tacimertik sebagai sebuah bagian penting dari prosedur lapangan.
Untuk mengukur sudut vertical dengan transit,instrument dipasang pada titiknya dan
didatarkan dengan cermat.Gelembung dalam tabung nivo teropong harus tetap seimbang bila
teropong dikunci pada kedudukan horizontal dan diputar 360 derajat mengelilingi sumbu I.Jika
nonius pada bussur vertical tidak terbaca 0 derajat 00 menit bila nivo seimbang,maka ada galat
indeks yang harus ditambahkan pada atau dikurangkan dari semua pembacaan.Kekacauan
tanda dihilangkan dengan menempatka dalam catatan lapangan.
Pada Teodolit dirancang sedemikian rupa sehingga pembacaan lingkaran vertical
menghasilkan sudut Zenit.Jadi jika pembacaan 0 derajat beratri teropon terarah vertical (kearah
zenith).Dalam kedudukan hadap kiri,dengan teropong horizontal,pembacaan adalah 90
derajat,dan bila teropong diberi elevasi 30 derajat diatas horizontal,pembacaan adalah 60
derajat.Dalam hadap kanan,pembacaan horizontal adalah 270 derajat dan bila teropong
dinaikkan 30 derajat diatas horizon,pembacaannya adalah 300 derajat.
10. 3.Diklinasi Magnetik
Diagram variasi magnetis, ditempatkan dipinggir bawah peta dan diberi keterangan pergeseran
tiap tahun yang berlaku pada peta tersebut antara Utara magnetis (UM) dan utara peta (UG),
kemana arah membuka dan menutup untuk wilayah Indonesia umumnya mempunyai
pergeseran 2‘ setiap tahun.
Utara sebenarnya ( US ) / True North ( TN )
Ialah arah yang menunjukan arah kutub utara, dan menggambarkan garis lintang bola dunia
sesungguhnya, dalam penggunaan praktis suatu perjalanan penjelajahan, tanda ini boleh
diabaikan karena yang lebih sering digunakan adalah utara peta.
Utara Peta ( UG ) / Grid North ( GN )
Ialah arah utara yang digambarkan pada peta sebagai garis vertikal, merupakan proyeksi bumi
pada bidang peta yang terbentuk pada pola koordinat grid. Setiap tahun terjadi pergeseran
antara TN dengan GN, ini disebut variasi peta, dimana dalam diagram variasi digambarkan
sebesar 0°05’. Dalam perjalanan praktis variasi peta boleh diabaikan.
Utara Magnetis ( UM ) / Magnetic North ( MN )
11. Merupakan arah utara yang ditunjukan oleh jarum kompas, arah tersebut tidak tepat di kutub
utara, melainkan di Jazirah Boothia di utara Kanada. Arah utara magnetis pada setiap tempat
permukaan bumi tidaklah sama, setiap tahunnya kutub magnetis selalu bergeser yang
disebabkan pengaruh rotasi bumi, untuk Indonesia arah utara magnetis bergeser ke arah timur.
Akibat pergeseran utara magnetik ini menyebabkan variasi magnetis berubah setiap tahunnya,
variasi ini disebut Deklinasi, sedangkan pergeseran antara arah utara peta dengan utara
magnetis disebut variasi peta magnetis atau biasa disebut deklinasi magnetis.
12. DAFTAR PUSTAKA
Lawalata IPB,2014,Navigasi Darat,tersedia di http://lawalataipb.org/materithab/navigasi
darat/ diakses pada tanggal23 september 2014
Amyboys,2009,ilmu ukur tanah pengukura mendatar,tersedia di http://amiboyz.blogsp
ot.nco m/2009/05/ilmu-ukur-tanah-pegukuran-mendatar.html diakses pada tanggal 23 sep
tember 2014
Hudawati,2003, sudut,tersedia di https://eleveners.wordpress.com/category/teknik/
diakses pada tanggal 23 september 2014
Ningseh,2012,Satuan-satuan ukuran dalam survey dan pemetaan http://ningsehsurv
ei.wordpress.com/2012/11/05/satuan-satuan-ukuran-dalam-survei-dan-pemetaan/