SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
POSISI HORIZONTAL 
1.Pengukuran sudut 
Pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran danpemetaan 
horizontal atau vertikal, baik untuk pengukuran dan pemetaan kerangkamaupun titik-titik 
detail. Sistem besaran sudut yang dipakai pada beberapa alat berbeda antara satu dengan yang 
lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari: 
a. Sistem besaran sudut seksagesimal 
b. Sistem besaran sudut sentisimal 
c. Sistem besaran sudut radian 
Dasar untuk mengukur besaran sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian,yang 
dinamakan kuadran. Penggunaan nilai sudut yang diolah berbeda dengan nilai sudut yang 
diukur. Nilai sudut yang diolah biasanya digunakan sistemseksagesimal, terutama jika kita 
gunakanalat kalkulator standard.Jika kita menggunakan bantuan PCmaka nilai sudut yang 
digunakan biasanya adalah sistem radian 
A.Macam- macam sistem besaran sudut 
1 Sistem besaran sudut seksagesimal 
Sistem besaran sudut seksagesimal disajikan dalam besaran derajat, menit dan sekon.Janganlah 
satuan sudut sekon disebut detik, karena detik lebih baik digunakan untuk satuan waktu.Cara 
seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat,sehingga satu 
kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60 
sekon. Dengan kata lain, satu derajat (1o) sama dengan enam puluh menit (60’), satu menit (1’) 
sama dengan enam puluh sekon (60”), dengan demikian satu derajat (1o) sama dengan tiga 
ribu enam ratus sekon (3600”). Atau dituliskan sebagai berikut : 
1o = 60’ 1’ = 60” 1o = 3600”. 
2 Sistem besaran sudut sentisimal 
Sistem besaran sudut sentisimal disajikan dalam besaran grid, centigrid dan centicentigrid.
Cara sentisimal membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100 
bagian yang dinamakan grid. Satu grid dibagi lagi dalam 100 centigrid dan 1 centigrid dibagi lagi 
dalam 100 centi-centigrid. Dapat dituliskansebagai berikut : 
1g = 100c 
1c = 100cc 
1g = 10000cc 
Cara sentisimal ini lambat laun menyampingkan cara seksagesimal, karena untuk pengukuran, 
apalagi hitungan cara sentisimal lebih mudah digunakan daripada cara seksagesimal. Tetapi 
meskipun demikian, cara sentisimal tidaklah dapat mengganti cara seksagesimal seluruhnya, 
karena pada ilmu astronomi, ilmu geografi tetap digunakan cara seksagesimal untuk penentuan 
waktu, bujur dan lintang tempat-tempat di atas permukaan bumi. 
3 Sistem besaran sudut radian 
Sistem besaran sudut radian disajikan dalam sudut panjang busur. Sudut pusat di dalam 
lingkaran yang mempunyai busur sama dengan jari-jari lingkaran adalah sebesar satu radian. 
Karena keliling lingkaran ada 
2 pi r = 2 pi rad 
4 Sistem waktu (desimal) 
Sistem waktu digunakan dalam pengukuran astronomi. Nilai sudut desimal maksimal 
adalah 360. Atau : 
360o = 24 jam 
1 jam = 15o 
Hubungan antara satuan cara seksagesimal dan satuan cara sentisimal dapat dicari 
dengan dibaginya lingkaran dalam 360 bagian cara seksagesimal dan dalam 400 
bagian cara sentisimal, jadi : 
3600 = 400g
B.Konversi besaran sudut 
Besaran-besaran sistem sudut yang berbeda dapat dikonversikan dari satu sistem ke 
sistem lain. Pendekatan untuk menkonversinya adalah nilai sudut dalam satu putaran. Dalam 
satu putaran nilai sudut adalah sama dengan 360 derajat atau 400 grid atau 2pi radian. Dengan 
demikian jika kita akan menggunakan suatu alat pengukuran dan pemetaan yang mempunyai 
pengukur sudut, baik horizontal maupun vertikal, maka kita harus teliti terlebih dahulu sistem 
sudut yang kita gunakan untuk alat yang kita pakai.
Konversi dari derajat ke grid
Konversi dari derajat ke radian
Konversi dari grid ke derajat
Konversi dari grid ke radian
2.Jenis jenis sudut 
Jenis sudut yang yang paling dikenal adalah Horisontal dan sudut vertical namun ada jenis 
lainnya. 
1.Sudut Horisontal 
Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam pengukuran adalah: 
a.Sudut dalam 
b.Sudut kekanan 
c.Sudut belokan 
selain itu ada hal lain yang diperlukan dalam pengukuran sudut yaitu arah sebuah garis 
yang mana Arah sebuah garis adalah sudut horizontal antara garis itu dan sebuah garis acauan 
yang dipilih tertentu disebut meridian.Meridian-meridian yang dipakai berbeda-beda.Meridian 
astronomic adalah garis acuan utara-selatan melalui kutub-kutub geografik bumi.Meridian 
magnetic ditentukan dengan jarum magnit bergerak bebas yang hanya terpengaruhi oleh 
bidang magnetic bumi.Kutub magnet adalah pusat konvergensi meridian magnetic. 
2.Sudut arah 
Sudut arah merupakan satu system penentuan arah garis dengan memakai sebuah 
sudut dan huruf-huruf kuadran.Sudut arah sebuag garis adalah sudut lancip horizontal antara 
sebuah meridian acuan dan sebuah garis.Sudut diukur dari utara maupun selatan kearah timur 
atau barat untuk menghasilkan sudut kurang dari 90 derajat 
3.Sudut Azimuth
Azimuth adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang meridian 
acuan.Dalam pengukuran tanah datar,azimuth biasanya diukur dari utara,tetapi para ahli 
astronomi,militer dan National Geodetics Survey memakai selatan sebagai arah acuan 
4.Sudut Vertikal 
Sudut Vertikal adalah selisih antara dua garis berpotongan dibidang vertical.Seperti yang 
biasa dipakai dalam pengukuran tanah,sudut itu adalah sudut yang berada diatas atau dibawah 
bidang horizontal yang melalui titik pengamatan.Sudut diatas bidang horizontal disebut sudut 
plus atau sudut elevasi. Sudut dibawah bidang horizontal disebut sudut mins atau sudut 
junam(depresi).Sudut vertical diukur dalam sipat datar trigonometric dan dalam EDM serta 
pekerjaan tacimertik sebagai sebuah bagian penting dari prosedur lapangan. 
Untuk mengukur sudut vertical dengan transit,instrument dipasang pada titiknya dan 
didatarkan dengan cermat.Gelembung dalam tabung nivo teropong harus tetap seimbang bila 
teropong dikunci pada kedudukan horizontal dan diputar 360 derajat mengelilingi sumbu I.Jika 
nonius pada bussur vertical tidak terbaca 0 derajat 00 menit bila nivo seimbang,maka ada galat 
indeks yang harus ditambahkan pada atau dikurangkan dari semua pembacaan.Kekacauan 
tanda dihilangkan dengan menempatka dalam catatan lapangan. 
Pada Teodolit dirancang sedemikian rupa sehingga pembacaan lingkaran vertical 
menghasilkan sudut Zenit.Jadi jika pembacaan 0 derajat beratri teropon terarah vertical (kearah 
zenith).Dalam kedudukan hadap kiri,dengan teropong horizontal,pembacaan adalah 90 
derajat,dan bila teropong diberi elevasi 30 derajat diatas horizontal,pembacaan adalah 60 
derajat.Dalam hadap kanan,pembacaan horizontal adalah 270 derajat dan bila teropong 
dinaikkan 30 derajat diatas horizon,pembacaannya adalah 300 derajat.
3.Diklinasi Magnetik 
Diagram variasi magnetis, ditempatkan dipinggir bawah peta dan diberi keterangan pergeseran 
tiap tahun yang berlaku pada peta tersebut antara Utara magnetis (UM) dan utara peta (UG), 
kemana arah membuka dan menutup untuk wilayah Indonesia umumnya mempunyai 
pergeseran 2‘ setiap tahun. 
Utara sebenarnya ( US ) / True North ( TN ) 
Ialah arah yang menunjukan arah kutub utara, dan menggambarkan garis lintang bola dunia 
sesungguhnya, dalam penggunaan praktis suatu perjalanan penjelajahan, tanda ini boleh 
diabaikan karena yang lebih sering digunakan adalah utara peta. 
Utara Peta ( UG ) / Grid North ( GN ) 
Ialah arah utara yang digambarkan pada peta sebagai garis vertikal, merupakan proyeksi bumi 
pada bidang peta yang terbentuk pada pola koordinat grid. Setiap tahun terjadi pergeseran 
antara TN dengan GN, ini disebut variasi peta, dimana dalam diagram variasi digambarkan 
sebesar 0°05’. Dalam perjalanan praktis variasi peta boleh diabaikan. 
Utara Magnetis ( UM ) / Magnetic North ( MN )
Merupakan arah utara yang ditunjukan oleh jarum kompas, arah tersebut tidak tepat di kutub 
utara, melainkan di Jazirah Boothia di utara Kanada. Arah utara magnetis pada setiap tempat 
permukaan bumi tidaklah sama, setiap tahunnya kutub magnetis selalu bergeser yang 
disebabkan pengaruh rotasi bumi, untuk Indonesia arah utara magnetis bergeser ke arah timur. 
Akibat pergeseran utara magnetik ini menyebabkan variasi magnetis berubah setiap tahunnya, 
variasi ini disebut Deklinasi, sedangkan pergeseran antara arah utara peta dengan utara 
magnetis disebut variasi peta magnetis atau biasa disebut deklinasi magnetis.
DAFTAR PUSTAKA 
Lawalata IPB,2014,Navigasi Darat,tersedia di http://lawalataipb.org/materithab/navigasi 
darat/ diakses pada tanggal23 september 2014 
Amyboys,2009,ilmu ukur tanah pengukura mendatar,tersedia di http://amiboyz.blogsp 
ot.nco m/2009/05/ilmu-ukur-tanah-pegukuran-mendatar.html diakses pada tanggal 23 sep 
tember 2014 
Hudawati,2003, sudut,tersedia di https://eleveners.wordpress.com/category/teknik/ 
diakses pada tanggal 23 september 2014 
Ningseh,2012,Satuan-satuan ukuran dalam survey dan pemetaan http://ningsehsurv 
ei.wordpress.com/2012/11/05/satuan-satuan-ukuran-dalam-survei-dan-pemetaan/

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisMega Yasma Adha
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupAmilia Tiara
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiAnindya N. Rafitricia
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialFaisal Widodo Bancin
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitRpbowo
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Wachidatin N C
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalBayu Aristi
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Iqrimha Lairung
 

What's hot (20)

Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Pengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutupPengukuran poligon tertutup
Pengukuran poligon tertutup
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi GeospasialRangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Referensi Geospasial
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
Kerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol HorisontalKerangka Kontrol Horisontal
Kerangka Kontrol Horisontal
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
Profil memanjang dan melintang (sifat datar)
 

Viewers also liked

Trigonometri (pengukuran sudut)
Trigonometri (pengukuran sudut)Trigonometri (pengukuran sudut)
Trigonometri (pengukuran sudut)Aditya Nur Jr
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarDangzt Iman
 
Perbedaan Derajat, Radian dan Grad
Perbedaan Derajat, Radian dan GradPerbedaan Derajat, Radian dan Grad
Perbedaan Derajat, Radian dan Gradyoanmegawati
 
juring bidang banyak beraturan
juring bidang banyak beraturanjuring bidang banyak beraturan
juring bidang banyak beraturanResty Anggre
 
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadran
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadranNilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadran
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadranLuqman Aziz
 
History Of Astro
History Of AstroHistory Of Astro
History Of AstroMr.Thurston
 
power point tugas
power point tugaspower point tugas
power point tugasranggasisto
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1Dangzt Iman
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuDesy Aryanti
 
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang Restu Waras Toto
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiCloudys04
 
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurvaKelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurvaRestu Waras Toto
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriAritmatika Salt
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranSMKN 9 Bandung
 
Perbandingan trigonometri segitiga siku siku
Perbandingan trigonometri segitiga siku sikuPerbandingan trigonometri segitiga siku siku
Perbandingan trigonometri segitiga siku sikuArikha Nida
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewaSMKN 9 Bandung
 
Pengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut TrigonometriPengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut Trigonometriintanmutiara56
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriArom Van Quyet
 

Viewers also liked (20)

Trigonometri (pengukuran sudut)
Trigonometri (pengukuran sudut)Trigonometri (pengukuran sudut)
Trigonometri (pengukuran sudut)
 
Geomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatarGeomatika pengukuran mendatar
Geomatika pengukuran mendatar
 
Perbedaan Derajat, Radian dan Grad
Perbedaan Derajat, Radian dan GradPerbedaan Derajat, Radian dan Grad
Perbedaan Derajat, Radian dan Grad
 
juring bidang banyak beraturan
juring bidang banyak beraturanjuring bidang banyak beraturan
juring bidang banyak beraturan
 
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadran
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadranNilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadran
Nilai perbandingan trigonometri pada berbagai kuadran
 
Pengubinan
PengubinanPengubinan
Pengubinan
 
History Of Astro
History Of AstroHistory Of Astro
History Of Astro
 
power point tugas
power point tugaspower point tugas
power point tugas
 
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
Teknologi bahan konstruksi   bahan 1Teknologi bahan konstruksi   bahan 1
Teknologi bahan konstruksi bahan 1
 
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan SuhuPengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
Pengukuran Waktu, Berat, Sudut, dan Suhu
 
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang
Matematika dasar - titik, garis, kurva dan bidang
 
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsiEkonomi mikro syariah 1qq konsumsi
Ekonomi mikro syariah 1qq konsumsi
 
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SMK K2013
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SMK K2013PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SMK K2013
PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SMK K2013
 
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurvaKelompok 1 matematika   titik, garis, bidang dan kurva
Kelompok 1 matematika titik, garis, bidang dan kurva
 
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometriPerbandingan sudut-berelasi-trigonometri
Perbandingan sudut-berelasi-trigonometri
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
 
Perbandingan trigonometri segitiga siku siku
Perbandingan trigonometri segitiga siku sikuPerbandingan trigonometri segitiga siku siku
Perbandingan trigonometri segitiga siku siku
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
 
Pengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut TrigonometriPengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut Trigonometri
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometri
 

Similar to Pengukuran sudut

Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxGutit
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Gian Adiwinata
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...TengkuEmrinaldi19700
 
Materi Kompas.pptx
Materi Kompas.pptxMateri Kompas.pptx
Materi Kompas.pptxfandyahmadi
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 
Materi diksar kempala
Materi diksar kempalaMateri diksar kempala
Materi diksar kempaladeni Titik
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarakFalih Azmi
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Gian Adiwinata
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdfDhiyaNadhifAthaya
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingBremaFirdaus
 

Similar to Pengukuran sudut (20)

Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docxPeralatan dasar-geologi-lapangan-docx
Peralatan dasar-geologi-lapangan-docx
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
ilmu ukur tambang
ilmu ukur tambangilmu ukur tambang
ilmu ukur tambang
 
Ilmu ukur tambang
Ilmu ukur tambangIlmu ukur tambang
Ilmu ukur tambang
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 3
 
Tugas perpetaan
Tugas perpetaanTugas perpetaan
Tugas perpetaan
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...130_20221013021140_Pertemuan ke-4  IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak  (2) Kam...
130_20221013021140_Pertemuan ke-4 IUT Sudut- Arah- Azimut dan Jarak (2) Kam...
 
Materi Kompas.pptx
Materi Kompas.pptxMateri Kompas.pptx
Materi Kompas.pptx
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Materi diksar kempala
Materi diksar kempalaMateri diksar kempala
Materi diksar kempala
 
52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak52 pengukuran-sudut-jarak
52 pengukuran-sudut-jarak
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
 
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
2_bab-ii-teori-kesalahan.pdf
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Skala peta
Skala petaSkala peta
Skala peta
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
MM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.pptMM KELOMPOK 7.ppt
MM KELOMPOK 7.ppt
 

Recently uploaded

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasidadan50
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxnugrohoaditya12334
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 

Recently uploaded (14)

Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasiDasar Telekomunikasi Pengenalan dasar  telekomunikasi
Dasar Telekomunikasi Pengenalan dasar telekomunikasi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptxMANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
MANAJEMEN ASET DAN PENGADAAN BARANG_KEL 4_PEMANFAATAN BMN.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 

Pengukuran sudut

  • 1. POSISI HORIZONTAL 1.Pengukuran sudut Pengukuran sudut merupakan salah satu aspek penting dalam pengukuran danpemetaan horizontal atau vertikal, baik untuk pengukuran dan pemetaan kerangkamaupun titik-titik detail. Sistem besaran sudut yang dipakai pada beberapa alat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sistem besaran sudut pada pengukuran dan pemetaan dapat terdiri dari: a. Sistem besaran sudut seksagesimal b. Sistem besaran sudut sentisimal c. Sistem besaran sudut radian Dasar untuk mengukur besaran sudut ialah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian,yang dinamakan kuadran. Penggunaan nilai sudut yang diolah berbeda dengan nilai sudut yang diukur. Nilai sudut yang diolah biasanya digunakan sistemseksagesimal, terutama jika kita gunakanalat kalkulator standard.Jika kita menggunakan bantuan PCmaka nilai sudut yang digunakan biasanya adalah sistem radian A.Macam- macam sistem besaran sudut 1 Sistem besaran sudut seksagesimal Sistem besaran sudut seksagesimal disajikan dalam besaran derajat, menit dan sekon.Janganlah satuan sudut sekon disebut detik, karena detik lebih baik digunakan untuk satuan waktu.Cara seksagesimal membagi lingkaran dalam 360 bagian yang dinamakan derajat,sehingga satu kuadran ada 90 derajat. Satu derajat dibagi dalam 60 menit dan satu menit dibagi lagi dalam 60 sekon. Dengan kata lain, satu derajat (1o) sama dengan enam puluh menit (60’), satu menit (1’) sama dengan enam puluh sekon (60”), dengan demikian satu derajat (1o) sama dengan tiga ribu enam ratus sekon (3600”). Atau dituliskan sebagai berikut : 1o = 60’ 1’ = 60” 1o = 3600”. 2 Sistem besaran sudut sentisimal Sistem besaran sudut sentisimal disajikan dalam besaran grid, centigrid dan centicentigrid.
  • 2. Cara sentisimal membagi lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mempunyai 100 bagian yang dinamakan grid. Satu grid dibagi lagi dalam 100 centigrid dan 1 centigrid dibagi lagi dalam 100 centi-centigrid. Dapat dituliskansebagai berikut : 1g = 100c 1c = 100cc 1g = 10000cc Cara sentisimal ini lambat laun menyampingkan cara seksagesimal, karena untuk pengukuran, apalagi hitungan cara sentisimal lebih mudah digunakan daripada cara seksagesimal. Tetapi meskipun demikian, cara sentisimal tidaklah dapat mengganti cara seksagesimal seluruhnya, karena pada ilmu astronomi, ilmu geografi tetap digunakan cara seksagesimal untuk penentuan waktu, bujur dan lintang tempat-tempat di atas permukaan bumi. 3 Sistem besaran sudut radian Sistem besaran sudut radian disajikan dalam sudut panjang busur. Sudut pusat di dalam lingkaran yang mempunyai busur sama dengan jari-jari lingkaran adalah sebesar satu radian. Karena keliling lingkaran ada 2 pi r = 2 pi rad 4 Sistem waktu (desimal) Sistem waktu digunakan dalam pengukuran astronomi. Nilai sudut desimal maksimal adalah 360. Atau : 360o = 24 jam 1 jam = 15o Hubungan antara satuan cara seksagesimal dan satuan cara sentisimal dapat dicari dengan dibaginya lingkaran dalam 360 bagian cara seksagesimal dan dalam 400 bagian cara sentisimal, jadi : 3600 = 400g
  • 3. B.Konversi besaran sudut Besaran-besaran sistem sudut yang berbeda dapat dikonversikan dari satu sistem ke sistem lain. Pendekatan untuk menkonversinya adalah nilai sudut dalam satu putaran. Dalam satu putaran nilai sudut adalah sama dengan 360 derajat atau 400 grid atau 2pi radian. Dengan demikian jika kita akan menggunakan suatu alat pengukuran dan pemetaan yang mempunyai pengukur sudut, baik horizontal maupun vertikal, maka kita harus teliti terlebih dahulu sistem sudut yang kita gunakan untuk alat yang kita pakai.
  • 6. Konversi dari grid ke derajat
  • 7. Konversi dari grid ke radian
  • 8. 2.Jenis jenis sudut Jenis sudut yang yang paling dikenal adalah Horisontal dan sudut vertical namun ada jenis lainnya. 1.Sudut Horisontal Jenis-jenis sudut horizontal yang paling biasa diukur dalam pengukuran adalah: a.Sudut dalam b.Sudut kekanan c.Sudut belokan selain itu ada hal lain yang diperlukan dalam pengukuran sudut yaitu arah sebuah garis yang mana Arah sebuah garis adalah sudut horizontal antara garis itu dan sebuah garis acauan yang dipilih tertentu disebut meridian.Meridian-meridian yang dipakai berbeda-beda.Meridian astronomic adalah garis acuan utara-selatan melalui kutub-kutub geografik bumi.Meridian magnetic ditentukan dengan jarum magnit bergerak bebas yang hanya terpengaruhi oleh bidang magnetic bumi.Kutub magnet adalah pusat konvergensi meridian magnetic. 2.Sudut arah Sudut arah merupakan satu system penentuan arah garis dengan memakai sebuah sudut dan huruf-huruf kuadran.Sudut arah sebuag garis adalah sudut lancip horizontal antara sebuah meridian acuan dan sebuah garis.Sudut diukur dari utara maupun selatan kearah timur atau barat untuk menghasilkan sudut kurang dari 90 derajat 3.Sudut Azimuth
  • 9. Azimuth adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang meridian acuan.Dalam pengukuran tanah datar,azimuth biasanya diukur dari utara,tetapi para ahli astronomi,militer dan National Geodetics Survey memakai selatan sebagai arah acuan 4.Sudut Vertikal Sudut Vertikal adalah selisih antara dua garis berpotongan dibidang vertical.Seperti yang biasa dipakai dalam pengukuran tanah,sudut itu adalah sudut yang berada diatas atau dibawah bidang horizontal yang melalui titik pengamatan.Sudut diatas bidang horizontal disebut sudut plus atau sudut elevasi. Sudut dibawah bidang horizontal disebut sudut mins atau sudut junam(depresi).Sudut vertical diukur dalam sipat datar trigonometric dan dalam EDM serta pekerjaan tacimertik sebagai sebuah bagian penting dari prosedur lapangan. Untuk mengukur sudut vertical dengan transit,instrument dipasang pada titiknya dan didatarkan dengan cermat.Gelembung dalam tabung nivo teropong harus tetap seimbang bila teropong dikunci pada kedudukan horizontal dan diputar 360 derajat mengelilingi sumbu I.Jika nonius pada bussur vertical tidak terbaca 0 derajat 00 menit bila nivo seimbang,maka ada galat indeks yang harus ditambahkan pada atau dikurangkan dari semua pembacaan.Kekacauan tanda dihilangkan dengan menempatka dalam catatan lapangan. Pada Teodolit dirancang sedemikian rupa sehingga pembacaan lingkaran vertical menghasilkan sudut Zenit.Jadi jika pembacaan 0 derajat beratri teropon terarah vertical (kearah zenith).Dalam kedudukan hadap kiri,dengan teropong horizontal,pembacaan adalah 90 derajat,dan bila teropong diberi elevasi 30 derajat diatas horizontal,pembacaan adalah 60 derajat.Dalam hadap kanan,pembacaan horizontal adalah 270 derajat dan bila teropong dinaikkan 30 derajat diatas horizon,pembacaannya adalah 300 derajat.
  • 10. 3.Diklinasi Magnetik Diagram variasi magnetis, ditempatkan dipinggir bawah peta dan diberi keterangan pergeseran tiap tahun yang berlaku pada peta tersebut antara Utara magnetis (UM) dan utara peta (UG), kemana arah membuka dan menutup untuk wilayah Indonesia umumnya mempunyai pergeseran 2‘ setiap tahun. Utara sebenarnya ( US ) / True North ( TN ) Ialah arah yang menunjukan arah kutub utara, dan menggambarkan garis lintang bola dunia sesungguhnya, dalam penggunaan praktis suatu perjalanan penjelajahan, tanda ini boleh diabaikan karena yang lebih sering digunakan adalah utara peta. Utara Peta ( UG ) / Grid North ( GN ) Ialah arah utara yang digambarkan pada peta sebagai garis vertikal, merupakan proyeksi bumi pada bidang peta yang terbentuk pada pola koordinat grid. Setiap tahun terjadi pergeseran antara TN dengan GN, ini disebut variasi peta, dimana dalam diagram variasi digambarkan sebesar 0°05’. Dalam perjalanan praktis variasi peta boleh diabaikan. Utara Magnetis ( UM ) / Magnetic North ( MN )
  • 11. Merupakan arah utara yang ditunjukan oleh jarum kompas, arah tersebut tidak tepat di kutub utara, melainkan di Jazirah Boothia di utara Kanada. Arah utara magnetis pada setiap tempat permukaan bumi tidaklah sama, setiap tahunnya kutub magnetis selalu bergeser yang disebabkan pengaruh rotasi bumi, untuk Indonesia arah utara magnetis bergeser ke arah timur. Akibat pergeseran utara magnetik ini menyebabkan variasi magnetis berubah setiap tahunnya, variasi ini disebut Deklinasi, sedangkan pergeseran antara arah utara peta dengan utara magnetis disebut variasi peta magnetis atau biasa disebut deklinasi magnetis.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Lawalata IPB,2014,Navigasi Darat,tersedia di http://lawalataipb.org/materithab/navigasi darat/ diakses pada tanggal23 september 2014 Amyboys,2009,ilmu ukur tanah pengukura mendatar,tersedia di http://amiboyz.blogsp ot.nco m/2009/05/ilmu-ukur-tanah-pegukuran-mendatar.html diakses pada tanggal 23 sep tember 2014 Hudawati,2003, sudut,tersedia di https://eleveners.wordpress.com/category/teknik/ diakses pada tanggal 23 september 2014 Ningseh,2012,Satuan-satuan ukuran dalam survey dan pemetaan http://ningsehsurv ei.wordpress.com/2012/11/05/satuan-satuan-ukuran-dalam-survei-dan-pemetaan/