Modul ini membahas proses panen dan pasca panen pada budidaya udang vannamei. Udang siap dipanen setelah mencapai ukuran minimal 100 dan kualitas yang baik. Panen dapat dilakukan secara parsial atau total dengan mempertimbangkan faktor udang molting. Setelah panen, udang di sortir berdasarkan ukuran dan kualitas, ditimbang, dan dikemas dengan es untuk distribusi. Modul ini juga menjelaskan cara menghitung pendugaan
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
UDANG VANNAMEI
1. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
PEMANENAN DAN PASCA PANEN
PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN
Pemanen adalah proses dimana udang telah mencapai batas budidaya dan bernilai ekonomi sesuai target yang
diinginkan. Pada proses ini udang sudah tidak dapat lagi dilakukan budidaya karena beberapa alas an:
1. Sudah siap panen atau sesuai target budidaya
2. Ada kendala pada kolam sehingga mengharuskan diakhiri masa budidayanya (dipanen)
a. Bila terjadi banyak kematian yang bila budidaya tetap dilanjutkan akan berakhir pada kerugian
b. Bila penggunaan pakan telah melampaui target FCR yang ditetapkan
c. Bila kualitas air tidak dapat dikontrol
d. Bila ditemukan penyakit yang masuk kategori harus dimusnahkan dan diisolasi
Udang dapat dipanen setelah mencapai size min 100. Untuk mendapatkan kualitas udang yang baik, sebelum
panen dapat dilakukan penambahan dolomit untuk mengeraskan kulit udang dengan dosis 6 - 7 ppm. Dapat
juga menggunakan kapur CaOH dengan dosis 5 – 20 ppm sehari sebelum panen untuk menaikkan pH air hingga
9 agar udang tidak molting. Panen udang dapat dilakukan secara parsial atau total. Panen parsial dilakukan pada
pagi hari untuk menghindari udang molting dan DO rendah. Udang telah mencapai size 100 (dapat dipanen
sebanyak 20 - 30% dari jumlah udang). Untuk memancing udang berkumpul, maka dilakukan pemberian pakan
pada tempat penjalaan.
Gambar Proses Pemanenan dan Penyortiran Udang
Pengeringan air untuk panen total dilakukan dengan cepat untuk menghindari udang molting. Waktu
pemanenan maksimal 3 jam, lebih dari itu akan menyebabkan udang stress. Udang kemudian dibawa ke tempat
sortir untuk dilakukan pemilahan berdasarkan ukuran dan kualitas. Udang yang telah disortir kemudian
ditimbang. Pengepackan dilakukan ke dalam wadah dengan rapi, lalu tambahkan es curah dengan perbandingan
1:1 dengan model penyusunan udang berlapis-bertumpuk (antara es-udang-es-udang-es).
2. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Gambar Proses Pengepackan Udang
Cara Menentukan Pendugaan Tonase Udang di Kolam
Pendugaan tonase udang dikolam penting dilakukan untuk mengetahui estimasi produksi udang yang
dihasilkan. Pendugaan dilakukan dengan cara mengalikan MBW dengan Jumlah Tebar Udang dan SR.
Contoh:
Sebuah kolam ditebar 180,000 ekor udang diketahui berat udang pada DOC 90 = 15.6 gram, dengan asumsi SR =
85%, berapakah tonase udang yang dihasilkan pada saat panen pada DOC 90 tersebut?
Perhitungan:
Tonase = MBW x Jumlah Tebar x SR
= 15.6 x 180,000 x 85% = 2,386,800 gram = 2,386 kg = 2,39 ton
SIMULASI PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI
Sebuah Kolam dengan luas 2700 m
2
dan ketinggian air 1.2 m ditebar benur sebanyak 336,000 ekor (SR 85%) dan
pada DOC 40 diketahui MBW Udang adalah 4.1 gram dan DOC 50 menjadi 6.4 gram dan sipon selama budidaya
ditemukan kematian sebanyak 22,520 ekor, kolam akan di panen pada DOC 80.
1. Berapakah ADG udang?
2. Berapakah Size udang pada saat panen?
3. Berapakah Tonase udang pada saat panen?
Jawaban:
1. ADG udang:
ADG =
= = 0.23 gram/hari
2. Size Panen:
MBW80 = MBW50 + (ADG x (DOC80-DOC50))
= 6.4 + (0.23 x (80-50)) = 13.3 gram
Size80 =
= = 75.19
3. Tonase Panen
Tonase80 = MBW80 x (Tebar Benur-Sipon) x SR
= 13.3 x (336,000-22,520) x 85% = 3,543,891.4 gram = 3.54 ton