SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
EVALUASI HASIL BELAJAR
3.1. Pengukuran dan Penilaian (Evaluasi)
Ada sementara yang menggunakan istilah tes, pengukuran, dan penilaian
secara tertukar-tukar untuk melambangkan konsep yang sama, akan tetapi ada juga
yang membedakannya dengan tegas. Pada umumnya istilah tes dianggap mempunyai
arti paling sempit diantara ketiga istilah tersebut. Pengertian pengukuran mencakup
segala cara unntuk memperoleh informasi yang dikuantitatifkan. Walaupun
demikian ada juga ahli yang berpendapat bahwa pengertian tes sama dengan
pengukuran, misalnya Cronbach mengatakan, A test Ia a systematic prosedure for
observing a person’s behavior and describing it with the aid of numerical scale or
catogory system (Cronbach1970:26). Pengertian penilaian menekankan penggunaan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran atau cara lain untuk menentukan
pendapat atau keputusan-keputusan pendidikan (Sumadi Suryabrata, 1993 : 1).
Dalam tulisan ini pengertian ketiga istilah tersebut dibedakan. Tes
mengandung arti salah satu cara pengukuran. Pengukuran mengandung arti segala
cara untuk memperoleh informasi yang dikuantifikasikan. Penilaian atau evaluasi
mengandung arti segala hasil pengukuran yang telah diberi makna atau nilai. Dengan
demikian jelaslah bahwa tes hanya merupakan salah satu cara pengukuran, yang
pada gilirannya menjadi salah satu cara evaluasi. Namun demikian tes merupakan
cara yang paling penting dalam penilaian, khususnya dalam penilaian pendidikan
dan pengajaran bahasa Indonesia.
3.2 Kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas)
Setiap tes harus memenuhi beberapa syarat agar dapat sesuai dengan
fungsinya. Syarat yang penting adalah harus valid dan (reliable).
3.2.1 Validitas (Kesahihan)
Pengertian sahih (valid) mencakup dua konsepyakni : (1) jitu, dan (2) teliti
(Sutrisno Hadi, 1979 : 102).
Kejituan disebut juga ketepatan, mengandung arti alat ukur yang mengukur
sesuatu sesuai dengan sasarannya. Timbangan jitu atau tepat untuk mengukur berat
bukan untuk mengukur panjang. Meteran tepat untuk mengukur panjang bukan
untuk mengkur kecerdasan bukan untuk mengukur sikap.
Ketelitian disebut juga keseksamaan atau kecermatan pengukuran
mengandung makna jika alat ukur itu mempunyai kemampuan secara teliti
menunjukkan besar kecilnya gejala atau bagian gejala sesuatu yang diukur. Benda
yang panjangnya 5 meter ditunjukkan oleh alat ukur itu sepanjang 5 meter, bukan 4
meter bulan pula 6 meter.
Gejala-gejala sosial atau tingkah laku manusia merupakan gejala-gejala yang
kompleks pula yang terdiri atas berbagai unsur yang terkecil. Unsur yang terkecil
dalam alat ukur tingkah laku manusia disebut Item. (dalam tes disebut item test yang
diterjemahkan menjadi butir soal). Tiap-tiap butir soal dalam seperangkat tes
mempengaruhi kesahihan keseluruhan tes yang bersangkutan.
Ada beberapa jenis kesahihan yang sudah dikembangkan para ahli
pengukuran, khususnya dalam tes, yang paling sering dibicarakan adalah : (1)
kesahihan permukaan/penampilam (face validity), (2) kesahihan konstruksi
(construct validity), (3) Kesahihan isi, disebut juga kesahihan kurikulum (content
validity), dan (5) kesahihan empiris (emperial validity). Teknik analisisnya tampak
dalam tabel 1 di bawah ini.
Tabel 3.1
BEBERAPA JENIS VALIDITAS DAN TEKNIK ANALISISNYA
No Jenis validitas Kriteria Teknik Analisisnya
1. Validitas
permukaan
(face validity)
Penampilannya, tampaknya Akal sehat (Common
sense)
2.
3.
4.
5.
Validitasi kontruksi
(Contruct validaty)
Validitas isi
(Content Validity)
Validity empiris
(factorial validity)
Validitas empiris
(empirical validity)
Definisi teoritik
Isi/bahan yang diukur
a. Skor keseluruhan
b. Kriteria eksternal
Pengalaman (empiris)
Logika/rasio
Logika/ rasio
a. a. Logika rasio
a. b.Satistika
b. a. Logika/rasio
b. b. Statistika
a. Logika/rasio
b. Statistika
Jenis kesahihan yang perlu diperhatkan dalam rangka penyusunan tes hasil
belajar bahasa khususnya pengajaran bahasa adalah isi, kesahihan isi, kesahihan
permukaan, dan kesahihan empiris.
3.2.1.1 Kesahihan Isi (Content Validity)
Syarat penyusunan tes hasil belajar adalah bahwa tes itu harus sahih isinya.
Bahasa yang diteskan harus merupakan bahan pelajaran. Karean itu penulisan soal
hasil belajar agar tes itu sahih isinya melalui langkah-langkah seperti di bawah ini.
a. Menginventariskan danmenganalisis bahan.
Dalam kurikulum 1984, bidang studi Bahasa Indonesia, pengajaran KK
dimasukan secara ekplisit dalam pokok bahasan pragmatik karena itu bahan tes
KK harus diambil dari pokok bahasan pragmatik tersebut.
b. Membuat kisi-kisi
Dalam kisi-kisi dituntut paling sedikit ada dua hal yang harus ada yakni bahan
pelajaran serta tngkah laku yang diharapkan. Bahan pelajaran akan diperoleh
dengan langkah ke-1 seperti tersebut diatas; tingkah laku, pada saat ini,
menggunakan taksonomi yang disusun oleh B.S. Bloom dkk.
c. Menulis soal sesuai dengan ketentuan
Penulisan butir-butir soal sebaiknya dalam kartu soal
d. Merakit butir-butir soal menjadi buku tes serta lembar jawaban
3.2.1.2 Kesahihan Permukaan (Face Validity)
Termasuk validitas permukaan adlaah perwajahan tes yang dipergunakan,
reproduksi tes yang akan dipergunakan itu harus bermutu tinggi, sebab jika mutu
reproduksi itu rendah, bisa terjadi sisea-siswa memperleh kesukaran mengerjakan tes
yang bersangkutan bukan karena konsep yang diteskan itu sukar akan tetapi
karenasukar membaca.
3.2.1.3 Kesahihan Konstruksi (Construct Validity)
Kesahihan konstruksi (contruct valididty) disebut mjuga valdity by
defenition. Kesahihan konstruksi bertitik tolak dari konstruksi teknik, atau definisi-
definisi tentang faktor-faktor yang akan diukur itu.
Jika kita hendak mengukur suatu konsep, misalnya sikap, maka kita harus
menyusun dulu definisi tentang sikap, dimensi sikap itu selanjutnya menyusun
pernyataan atau pernyataan yang sesuai dengan indikator-indikatornya.
3.2.1.4 Kesahihan Faktor
Kesahihan faktor adalah kesahihan tiap faktor atau sekelompok faktor (tiap
butir soal atau kelompok butir soal) menunjukkan kesejajaran dengan
keseluruhannya. Sekor tiap butir soal sejajar dengan sekor keseluruhannya.
3.2.1.5 Kesahihan Empiris (Emperical Validity)
Validitas empiris akan diperoleh jika hasil tes sesuai dengan kenyataan
sebenarnya. Analisis butir-butir soal untuk memperoleh daya pembeda serta tingkat
kesukaran tiap butir soal harus dikerjakan juga dalam rangka menambah validitas
empiris.
3.2.2. Keterandalan
Reliabilitas disebut juga keterandalan berasal dari kata reliabel (reliabel).
Suatu alat ukur atau tes disebut juga reliabel jika hasil pengukurannya
menunjukkannya adanya kekonstanan. Skor yang diperoleh dari pengukuran
menunjukkan skor yang tetap, stabil, atau mantap, tidak berubah-ubah ika obyek
yang diukurnya tetap.
Ada beberapa cara untuk menghitung koefisien reliabilitas.
a. Teknik belah dua (split half method) pembelah awal-akhir, yang dilanjutkan
dengan rumus Spearman – Brown,
b. Teknik bentuk sejajar, misalnya Kuder – Richardson (KR), yakni KR20 dan
KR21.
c. Teknik pengulangan (test retest)

More Related Content

What's hot

Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesStevie Principe
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjaKiki ObeNk
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur suciariani
 
50850741 pengelompokkan-alat-ukur
50850741 pengelompokkan-alat-ukur50850741 pengelompokkan-alat-ukur
50850741 pengelompokkan-alat-ukurMufree Mufree
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tesBun Faris
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFMandiri Sekuritas
 
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasnoussevarenna
 
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi (1)
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi  (1)Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi  (1)
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi (1)Kamarudin Jaafar
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarFitri Yusmaniah
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenSukiman Fitk
 
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukur
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat UkurMengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukur
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukurguestf50aef
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenSukiman Fitk
 

What's hot (20)

Resume 5 ok
Resume 5 okResume 5 ok
Resume 5 ok
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Validitas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tesValiditas dan reliabilitas tes
Validitas dan reliabilitas tes
 
instrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerjainstrumen pengukuran kinerja
instrumen pengukuran kinerja
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
50850741 pengelompokkan-alat-ukur
50850741 pengelompokkan-alat-ukur50850741 pengelompokkan-alat-ukur
50850741 pengelompokkan-alat-ukur
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitasEvaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
Evaluasi Pembelajaran (EP) - Jenis jenis validitas dan reliabilitas
 
Validitas dan realibilitas
Validitas dan realibilitasValiditas dan realibilitas
Validitas dan realibilitas
 
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi (1)
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi  (1)Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi  (1)
Buku panduan pentaksiran_kemahiran_berfikir_aras_tinggi (1)
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Validitas tes
Validitas tesValiditas tes
Validitas tes
 
Analisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumenAnalisis reliabilitas instrumen
Analisis reliabilitas instrumen
 
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukur
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat UkurMengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukur
Mengukur Validitas Dan Relabilitas Alat Ukur
 
Kb 1 konsep dasar evaluasi
Kb 1 konsep dasar evaluasiKb 1 konsep dasar evaluasi
Kb 1 konsep dasar evaluasi
 
kualitas alat ukur
kualitas alat ukurkualitas alat ukur
kualitas alat ukur
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumen
 

Similar to Evaluasi hasil belajar

Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxpaksobat
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasikAgus Suratno
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)vina serevina
 
Reliabilitias dan validitas
Reliabilitias dan validitasReliabilitias dan validitas
Reliabilitias dan validitasIrha Magfirahh
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murtiAteen Poernomo
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianVivii Charmeiliaa
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxWisnuDwiseptian
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxNana Citra
 
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptxIndriyaniLubis
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxdidinFt
 
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxPPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxmuhiqbal44
 
Pengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuPengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuSeta Wicaksana
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitaswiddietyas
 
Bk stkip by omer
Bk stkip by omerBk stkip by omer
Bk stkip by omerRe Mo
 

Similar to Evaluasi hasil belajar (20)

Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Pengertian validitas
Pengertian validitasPengertian validitas
Pengertian validitas
 
Pengertian validitas
Pengertian validitasPengertian validitas
Pengertian validitas
 
Validitas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptxValiditas dan Reliabilitas.pptx
Validitas dan Reliabilitas.pptx
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik
 
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI (LARAS&NUR ASIAH)
 
Reliabilitias dan validitas
Reliabilitias dan validitasReliabilitias dan validitas
Reliabilitias dan validitas
 
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murtiValiditas reliabilitas pengukuran   prof bhisma murti
Validitas reliabilitas pengukuran prof bhisma murti
 
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitianValiditas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
kelompok 8
kelompok 8kelompok 8
kelompok 8
 
metediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptxmetediologi marsel fajar m-1.pptx
metediologi marsel fajar m-1.pptx
 
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptxP. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
P. KUANTITATIF Kel 3 (1).pptx
 
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
3. Uji Validitas dan Reliabilitas.pptx
 
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptxPERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
PERTEMUAN 2 - materi 10 OK.pptx
 
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptxPPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
PPT TEHNIK DAN INTRUMEN EVALUASI.pptx
 
Pengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilakuPengukuran dan uji perilaku
Pengukuran dan uji perilaku
 
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitasKelompok 7 validitas dan reliabilitas
Kelompok 7 validitas dan reliabilitas
 
Artikel kontribusi
Artikel kontribusiArtikel kontribusi
Artikel kontribusi
 
Bk stkip by omer
Bk stkip by omerBk stkip by omer
Bk stkip by omer
 

Recently uploaded

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfAbdulHalim854302
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptaprilianto6
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)ahmad0548
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxEkaOktaviani24
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbimilhamulqolbi81
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiHadisHasyimiMiftahul
 

Recently uploaded (8)

TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 

Evaluasi hasil belajar

  • 1. EVALUASI HASIL BELAJAR 3.1. Pengukuran dan Penilaian (Evaluasi) Ada sementara yang menggunakan istilah tes, pengukuran, dan penilaian secara tertukar-tukar untuk melambangkan konsep yang sama, akan tetapi ada juga yang membedakannya dengan tegas. Pada umumnya istilah tes dianggap mempunyai arti paling sempit diantara ketiga istilah tersebut. Pengertian pengukuran mencakup segala cara unntuk memperoleh informasi yang dikuantitatifkan. Walaupun demikian ada juga ahli yang berpendapat bahwa pengertian tes sama dengan pengukuran, misalnya Cronbach mengatakan, A test Ia a systematic prosedure for observing a person’s behavior and describing it with the aid of numerical scale or catogory system (Cronbach1970:26). Pengertian penilaian menekankan penggunaan informasi yang diperoleh melalui pengukuran atau cara lain untuk menentukan pendapat atau keputusan-keputusan pendidikan (Sumadi Suryabrata, 1993 : 1). Dalam tulisan ini pengertian ketiga istilah tersebut dibedakan. Tes mengandung arti salah satu cara pengukuran. Pengukuran mengandung arti segala cara untuk memperoleh informasi yang dikuantifikasikan. Penilaian atau evaluasi mengandung arti segala hasil pengukuran yang telah diberi makna atau nilai. Dengan demikian jelaslah bahwa tes hanya merupakan salah satu cara pengukuran, yang pada gilirannya menjadi salah satu cara evaluasi. Namun demikian tes merupakan cara yang paling penting dalam penilaian, khususnya dalam penilaian pendidikan dan pengajaran bahasa Indonesia. 3.2 Kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) Setiap tes harus memenuhi beberapa syarat agar dapat sesuai dengan fungsinya. Syarat yang penting adalah harus valid dan (reliable). 3.2.1 Validitas (Kesahihan)
  • 2. Pengertian sahih (valid) mencakup dua konsepyakni : (1) jitu, dan (2) teliti (Sutrisno Hadi, 1979 : 102). Kejituan disebut juga ketepatan, mengandung arti alat ukur yang mengukur sesuatu sesuai dengan sasarannya. Timbangan jitu atau tepat untuk mengukur berat bukan untuk mengukur panjang. Meteran tepat untuk mengukur panjang bukan untuk mengkur kecerdasan bukan untuk mengukur sikap. Ketelitian disebut juga keseksamaan atau kecermatan pengukuran mengandung makna jika alat ukur itu mempunyai kemampuan secara teliti menunjukkan besar kecilnya gejala atau bagian gejala sesuatu yang diukur. Benda yang panjangnya 5 meter ditunjukkan oleh alat ukur itu sepanjang 5 meter, bukan 4 meter bulan pula 6 meter. Gejala-gejala sosial atau tingkah laku manusia merupakan gejala-gejala yang kompleks pula yang terdiri atas berbagai unsur yang terkecil. Unsur yang terkecil dalam alat ukur tingkah laku manusia disebut Item. (dalam tes disebut item test yang diterjemahkan menjadi butir soal). Tiap-tiap butir soal dalam seperangkat tes mempengaruhi kesahihan keseluruhan tes yang bersangkutan. Ada beberapa jenis kesahihan yang sudah dikembangkan para ahli pengukuran, khususnya dalam tes, yang paling sering dibicarakan adalah : (1) kesahihan permukaan/penampilam (face validity), (2) kesahihan konstruksi (construct validity), (3) Kesahihan isi, disebut juga kesahihan kurikulum (content validity), dan (5) kesahihan empiris (emperial validity). Teknik analisisnya tampak dalam tabel 1 di bawah ini. Tabel 3.1 BEBERAPA JENIS VALIDITAS DAN TEKNIK ANALISISNYA No Jenis validitas Kriteria Teknik Analisisnya 1. Validitas permukaan (face validity) Penampilannya, tampaknya Akal sehat (Common sense)
  • 3. 2. 3. 4. 5. Validitasi kontruksi (Contruct validaty) Validitas isi (Content Validity) Validity empiris (factorial validity) Validitas empiris (empirical validity) Definisi teoritik Isi/bahan yang diukur a. Skor keseluruhan b. Kriteria eksternal Pengalaman (empiris) Logika/rasio Logika/ rasio a. a. Logika rasio a. b.Satistika b. a. Logika/rasio b. b. Statistika a. Logika/rasio b. Statistika Jenis kesahihan yang perlu diperhatkan dalam rangka penyusunan tes hasil belajar bahasa khususnya pengajaran bahasa adalah isi, kesahihan isi, kesahihan permukaan, dan kesahihan empiris. 3.2.1.1 Kesahihan Isi (Content Validity) Syarat penyusunan tes hasil belajar adalah bahwa tes itu harus sahih isinya. Bahasa yang diteskan harus merupakan bahan pelajaran. Karean itu penulisan soal hasil belajar agar tes itu sahih isinya melalui langkah-langkah seperti di bawah ini. a. Menginventariskan danmenganalisis bahan. Dalam kurikulum 1984, bidang studi Bahasa Indonesia, pengajaran KK dimasukan secara ekplisit dalam pokok bahasan pragmatik karena itu bahan tes KK harus diambil dari pokok bahasan pragmatik tersebut. b. Membuat kisi-kisi Dalam kisi-kisi dituntut paling sedikit ada dua hal yang harus ada yakni bahan pelajaran serta tngkah laku yang diharapkan. Bahan pelajaran akan diperoleh dengan langkah ke-1 seperti tersebut diatas; tingkah laku, pada saat ini, menggunakan taksonomi yang disusun oleh B.S. Bloom dkk. c. Menulis soal sesuai dengan ketentuan
  • 4. Penulisan butir-butir soal sebaiknya dalam kartu soal d. Merakit butir-butir soal menjadi buku tes serta lembar jawaban 3.2.1.2 Kesahihan Permukaan (Face Validity) Termasuk validitas permukaan adlaah perwajahan tes yang dipergunakan, reproduksi tes yang akan dipergunakan itu harus bermutu tinggi, sebab jika mutu reproduksi itu rendah, bisa terjadi sisea-siswa memperleh kesukaran mengerjakan tes yang bersangkutan bukan karena konsep yang diteskan itu sukar akan tetapi karenasukar membaca. 3.2.1.3 Kesahihan Konstruksi (Construct Validity) Kesahihan konstruksi (contruct valididty) disebut mjuga valdity by defenition. Kesahihan konstruksi bertitik tolak dari konstruksi teknik, atau definisi- definisi tentang faktor-faktor yang akan diukur itu. Jika kita hendak mengukur suatu konsep, misalnya sikap, maka kita harus menyusun dulu definisi tentang sikap, dimensi sikap itu selanjutnya menyusun pernyataan atau pernyataan yang sesuai dengan indikator-indikatornya. 3.2.1.4 Kesahihan Faktor Kesahihan faktor adalah kesahihan tiap faktor atau sekelompok faktor (tiap butir soal atau kelompok butir soal) menunjukkan kesejajaran dengan keseluruhannya. Sekor tiap butir soal sejajar dengan sekor keseluruhannya. 3.2.1.5 Kesahihan Empiris (Emperical Validity) Validitas empiris akan diperoleh jika hasil tes sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Analisis butir-butir soal untuk memperoleh daya pembeda serta tingkat kesukaran tiap butir soal harus dikerjakan juga dalam rangka menambah validitas empiris. 3.2.2. Keterandalan
  • 5. Reliabilitas disebut juga keterandalan berasal dari kata reliabel (reliabel). Suatu alat ukur atau tes disebut juga reliabel jika hasil pengukurannya menunjukkannya adanya kekonstanan. Skor yang diperoleh dari pengukuran menunjukkan skor yang tetap, stabil, atau mantap, tidak berubah-ubah ika obyek yang diukurnya tetap. Ada beberapa cara untuk menghitung koefisien reliabilitas. a. Teknik belah dua (split half method) pembelah awal-akhir, yang dilanjutkan dengan rumus Spearman – Brown, b. Teknik bentuk sejajar, misalnya Kuder – Richardson (KR), yakni KR20 dan KR21. c. Teknik pengulangan (test retest)