1. Tugas individu
PENELITIAN EKSPERIMEN
(Makalah Metodelogi Penelitian Pendidikan)
Disusun Oleh :
Nama : Erma Indriyana
Npm :1211060086
Kelas/Semester: Biologi B/V
Dosen : Nukhbatul Bidayani Haka,M. Pd
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2014
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT,
yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjul
“Penelitian Eksperimen”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi kalangan banyak umumya. Amin.
.
Bandar Lampung, 20 oktober 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..1
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………….1
BAB II PEMBAHASA
2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen………………………….2
2.2 Karakteristik Penelitian eksperimen………………………..3
2.3 Validitas Eksperimental…………………………………….4
2.4 Desain Penelitian Eksperimen……………………………...5
2.5 Syarat-syarat Penelitian Eksperimen……………………….7
2.6 Langakah Penelitian Eksperimen…………………………..8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………..9
3.2 Saran………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.Namun
tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
penelitian.Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah metode
eksperimen.Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak
digunakan adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen.Baik yang berkaitan
dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian,
serta validitas dalam penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini
yang berjudul “Penelitian Eksperimen”akan dibahas mengenai metode penelitian
eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian eksperimen ?
2. Apa saja karakteristik penelitian eksperimen ?
3. Apa saja validitas penelitian eksperimen ?
4. Apa saja bentuk desain penelitian eksperimen ?
5. Apa saja syarat penelitian eksperimen ?
6. Apa saja langkah-langkah penelitian eksperimen?
1.2 TUJUAN
1. Dapat menjelaskan pengertian penelitian eksperimen ?
2. Dapat menjelaskan karakteristik penelitian eksperimen ?
3. Dapat menjelaskan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen ?
4. Dapat menjelaskan validitas penelitian eksperimen ?
5. Dapat menjelaskan syarat-syarat penelitian eksperimen ?
6. Dapat mengetahui langkah-langkah penelitian eksperimen?
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen
Pengertian yang lebih jelas tentang penelitian eksperimental dikemukakan oleh Gay
(1981). Gay menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya
metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal
(sebab akibat). Dalam studi eksperimental, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel,
mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap
satu atau lebih variabel terikat. Manipulasi variabel bebas merupakan salah satu karakteristik
yang membedakan penelitian eksperimental dari metode penelitian lain.
Metode eksperimen adalah metode yang paling banyak dipilih dan paling produktif dalam
penelitian. Bila dilakukan dengan baik, studi eksperimental menghasilkan bukti yang paling
benar berkaitan dengan hubngan sebab akibat. Hasil penelitian eksperimental memungkinkan
prediksi, tetapi tidak sama dengan karakteristik penelitian korelasonal. Prediksi berdasrkan
temuan eksperimental, lebih bersifat global. Penelitian eksperimental dapat dilakukan
berulang-ulang untuk meningkatkan keyakinan.1
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin,
2002:33). Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 57) penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap
kondisi. Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan
yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian (Margono, 2005: 110). Dalam melakukan eksperimen peneliti
1 Emzir, 2007, Metedologi Penelitian, Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, hal 63-64
6. memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian
menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.2
2.2 Karakteristik Penelitian eksperimen
Ada tiga hal yang menjadi karakteristik penelitian eksperimental yaitu : (1) manipulasi,
(2) pengendalian, (3) pengamatan.
a. Manipulasi
Manipulasi langsung penelitian terhadap sekurangnya satu variabel bebas merupakan
salah satu karakteristik yang membedakan semua penelitian eksperimen dari metode
penelitian lain. Manipulasi variabel bebas dipandang sebagai konsep yang sulit dipahami
bagi peneliti pemula. Secara sederhana manipulasi dimaksudkan bahwa peneliti memutuskan
apa bentuk atau nilai-nilai variabel bebas (atau sebab) yang akan diambil dan kelompok mana
akan mendapat bentuk yang mana. Terdapat banyak variabel bebas dalam pendidikan yang
dapat dimnipulasi (variabel aktif) yang tak dapat dimanipulasi. Kita dapat memanipulsi
variabel seperti metode pengajara dan ukuran besar kelompok, tetapi kita tidak dapat
memanipulasi variabel seperti jenis kelamin atau setatus social ekonomi.
b. Pengendalian
Ada dua asumsi yang menjadi dasar mnegendalian eksperimen yaitu sebagai berikut :
1. Apabila situasi sama dalam segala hal, kecuali factor yang ditambahkan kea tau
dibuang dari salah satu situasi itu, maka setiap perbedaan yang muncul diantara kedua
situasi tersebut dapat dikaitkan dengan factor tersebut. Pernyataan ini disebut hokum
variabel tunggal (low of the single variable) .
2. Apabila dua situasi tidak sama, tetapi dapat ditunjukkan bahwa tidak ada satu variabel
pun yng signifikan dalam menimbulakan gejala yang ssedang diteliti, atau apabila
variabel yang signivikan itu dibuat sama, maka setiap perbedaan yang terjadi diantara
kedua situasi itu sesudah dimasukannya variabel baru kedalam salah satu diantaranya,
dapat dianggap sebagai disebabkan oleh varibel baru tersebut pernyataan ini disebut
hokum satu-satunya variabel yang signifikan (the low of the only signivican variable).
2 http://amalianurjannah.files.wordpress.com/2013/05/download-metode-penelit ian-eksperimen.pdf
(diakses pada tanggal 20 oktober 2014)
7. Menurut Gay (1981 : 210) pengendalian mengacu pada usaha-usaha pihak peneliti untuk
menyingkirkan pengaru suatu variabel(sealain variabel bebas) yang dapat mempengaruhi
performanisi pada variabel terikat. Dengan kata lain, peneliti ingin agar kelompok sedapat
mungkin sama, dengan demikian perbedaan utama diantara mereka hanyalah variabel bebas,
perbedaan yang disebabkan oleh peneliti.
c. Pengamatan
Untuk mrngetahui apakah ada pengaruh manipulasi variabel bebas terhadap variabel
terikat dalam suatu penelitian eksperimental, pengamatan perlu dilakukan.pengamatan
dilakukan pada cirri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti. Dalam melakukan pengamatan ini
peneliti melakukan pengukuran dengan menggunakan instrument.3
2.3 Validitas Eksperimental
Variabel luar (extraneous variables) yang tidak dikontrol yang dapat memengaruhi
permormansi pada variabel terikat dapat mengancam validitas suatu eksperimen. Eksperimen
dikatakan valid jika hasil yang diperoleh hanya disebabkan oleh variabel bebas yang
dimanipulasi, dan jika hasil tersebut dapat generalisasikan pada situasi diluar seting
eksperimentas.terdapat dua kondisi yang harus diterima yang diac sebagai validitas internal
dan validitas eksternal. Validitas internal mengacu pada kondisi bahwa perbedaan yang
diamati pada variabel bebas adalah suatu hasil langsung dari variabel bebas yang
dimanipulasi, bukan dari variabel lain. Validitas eksternal mengacu pada kondisi bahwa hasil
yang diperoleh dapat digeneralisasikan dan dapat diterapkan pada kelompok dan lingkunagan
di luar seting eksperimental.
a. Validitas Internal
Campbell dan Stanley (dalam Gay, 1981:213-216) mengidentifikasi delapan ancaman
utama terhadap validitas internal atau dengan cara lain disebut sumber-sumber validitas
internal.
1. Historis
Histori mengacu pada munculnya suatu kejadian yang bukan bagian dari perlakuan
eksperimen, tetapi dapat mengarah performansi pada variabel bebas.
3Emzir Opcit, hal 65-68
8. 2. Maturasi
Maturasi mengacu pada perubahan fisik atau mental yang mungkin mucul pada diri
subjk selama suatu periode waktu.
3. Testing
Testing mengacu pada peningkatan skor pada postes hasil dari subjek yang telah
mengikuti prates.
4. Instrumentasi
Instrumentasi mengacu pada perubahan fisik atau mental yang mungkin muncul pada
diri subjek selama suatu periode waktu.
5. Regresi Statistik
Regresi statistic biasanya muncul bila subjek dipilih berdasarkan skor ekstrem mereka
dan mengacu pada kecenderungan subjek yang memiliki skor yang paling tinggi pada
prates ke skor yang lebih rendah pada postes, dan subjek yang memiliki skor paling
rendah pada prates ke skor yang lebih tinggi pada postes.
6. Seleksi subjek yang berbeda
Pemilihan subjek yang berbeda biasanya muncul bila kelompok yang ada (sudah
terbukti) digunakan dan mengacu pada fakta bahwa kelompok tersebut mungkin
berbeda sebelum kegiatan studi dimulai.
7. Moralitas
Moralitas atau pergeseran, yang biasanya muncul pada penelitian jangka panjang dan
mengacu pada factor bahwa subjek yang drop out dari suatu kelompok dapat dibagi
dalam suatu karakteristik seperti yang absen memiliki efek yang sgnifikan pada hasil
penelitian.
8. Interaksi seleksi maturasi
Seleksi dapat pula berinteraksi dengan factor-faktor lain seperti historis dan testing.
b. Validitas eksternal
Validitas eksternal mengacu pada kemampuan generalisasi (generalizabillity) suatu
studi. Campbell dan Stanley (dalam Gay. 1981:216-220) mengidentifikasi beberapa ancaman
utama terhadap validitas eksternal yang dapat membatasi atau dapat mempertanyakan
generalisasi pada populasi noneksperimental.
1. Interaksi Prates Perlakuan
2. Interaksi Seleksi Perlakuan
9. 3. Spesifisitas Variabel
4. Pengaturan Reaktif (Reactive Arrangement)
5. Interaksi Perlakuan Jamak (Multiple Treatment Intterference)
6. Kontaminasi dan Bias Pelaku Eksperimen4
2.4 Desain Penelitian Eksperimen
Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat Beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu: (1)
pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretest-posttest,
intec-group comparison;(2) true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control
group design; (3) factorial experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time
series design dan nonequivalent control group design.
Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai berikut.
a. pre-experiments
Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain sungguh-sungguh.
Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya Penelitian Eksperimen_ variabel dependen. Hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel
independen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak
dipilih secara random.
b. true experiments
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,
validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata (2011
: 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan
cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup kontrol
yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true
experiments pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random.
c. Factorial Design
4Ibid , hal 71-84
10. Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian diberi
pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian dinyatakan baik jika setiap
kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.
d. Quasiexperiments
Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain ini
merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk
mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain
digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang
berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek
kesetaraan maupun grup kontrol.5
2.5 Syarat-syarat Penelitian Eksperimen
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian eksperimen,
akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang
ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa(2004) mengemukakan
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental,
yaitu:
a. peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan dimana ia akan melakukan
penelitian
b. penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
c. peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya, diperlukan kelompok pembanding (control
group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).
5 https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_
farida.pdf (diakses pada tanggal 20 oktober 2014)
11. 2.6 Langakah Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan penelitian
lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian eksperimen yang perlu
ditekankan adalah sebagai beriku:
a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
b. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
c. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
d. Pemilihan desain penelitian.
e. Eksekusi prosedur.
f. Melakukan analisis data.
g. Memformulasikan simpulan.6
6 Ibid
12. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulan bahwa :
1. Gay menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya
metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan
kausal (sebab akibat).
2. Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara
sengaja oleh peneliti.
3. Karakteristik Penelitian eksperimen ada tiga hal yaitu: (1) manipulasi, (2)
pengendalian, (3) pengamatan.
4. Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat Beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:
(1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group
pretest-posttest, intec-group comparison;(2) true-experimental, meliputi posttest
only control design, pretest-control group design; (3) factorial experimental; dan (4)
Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group
design.
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini banyak penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangannya. Namun penulis tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi
pembaca. Dibalik kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk kelengkapan dan lebih sempurnanya pambuatan makalah dimasa akan dating. Atas
kritik dan saran yang diberikan penulis haturkan banyak terima kasih.
13. DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2007. Metode penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Prers.
http://amalianurjannah.files.wordpress.com/2013/05/download-metode-penelitian-eksperimen.
pdf
https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf