SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA PROYEKSI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Ambar Sri Lestari, Dr., S.E., M.Pd.
Disusun oleh :
PAI IV/C
Ika Kusuma Nindyah 1172020108
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
2018/2019
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Perubahan zaman yang terus maju dari waktu ke waktu, dimana
meningkatnya teknologi digital yang begit meluas di seluruh dunia. Pemanfaatan
teknologi digital dalam dunia pendidikan sangatlah baik jika dikelola dengan baik.
Pemanfaatan teknologi digital ini akan menarik perhatian peserta didik
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
baik. Dan sebagai penyemangat peserta didik untuk rajin membaca dari hal yang
terkecil.
Dalam pembahasan ini akan membahas tentang media proyeksi. Dimana
di dalamnya mengenai poster, kartun dan komik. Serta pemanfaatan media
proyeksi dalam dunia pendidikan, dengan tujuan pemanfaatan teknologi dan
meningkatkan potensi peserta didik.
Penggunaan media proyeksi sebagai media pembelajaran merupakan
upaya dimana untuk mempermudah memahami dalam pembelajaran.
Pembelajaran ini menggunakan media yang berbentuk visual diantaranya poster,
kartun dan komik. Dalam penggunaan media proeksi ini akan meningkatkan
rangsangan visual peserta didik dalam memahami suatu materi, dimana peserta
didik akan meningkatkan imajinasinya dalam proses pembelajaran.
Agar tujuan pembelajaran tercapai dalam menggunakan media proyeksi
ini, maka pendidik harus bisa menempatkan media proyeksi ini dengan baik.
Dimana memilah proyeksi yang aka ditampilkan yang tidak terdapat unsur
pornografi, kekerasan, dan sebagainya. Sihingga dalam penggunaan media ini
akan meningkatan kualitas tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian media proyeksi?
2. Apa yang dimaksud poster?
3. Bagaimana karakteristik dari poster?
4. Bagaimana pembelajaran mengguanakan poster?
5. Apa yang dimaksud kartun?
6. Bagaimana karakteristik dari kartun?
7. Bagaimana pembelajaran mengguanakan kartun?
8. Apa yang dimaksud komik?
9. Bagaimana karakteristik dari komik?
10. Bagaimana pembelajaran mengguanakan komik?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu media proyeksi.
2. Mengetahui pengertian poster.
3. Mengetahui karakteristik poster.
4. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan poster.
5. Mengetahui pengertian kartun.
6. Mengetahui karakteristik kartun.
7. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan kartun.
8. Mengetahui pengertian komik.
9. Mengetahui karakteristik komik.
10. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan komik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Proyeksi (Poster, Kartun dan Komik)
1. Pengertian Media Proyeksi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata dari media
adalah media atau alat (sarana) komunikasi ssperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk yang terletak dintara dua pihak (orang, golongan, dsb).
Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana yang dapat
mempermudah suatu persoalan.
Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi pada
media visual. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui
indera penglihatan. Media ini langsung berinteraksi dengan pesan yang ingin
disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja materi pelajaran yang akan
disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan
baik.
B. Poster
1. Sejarah Poster
Cheret adalah seorang lithographer bangsa Perancis yang dipercayakan
oleh Sarah Bernhardt pada tahun 1860 untu menyiapkan beberapa ilustrasi dengan
skala besar untuk iklan dalam memperkenalkan penampilannya dipanggung kota
Paris. Dari situlah poster dilahirkan, bersumber dari gagasan nona Bernhardt.
Kemudian angkatan darat Perancis mengutip gagasan poster itu untuk maksud
anggilan militer.
Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan
poster secara luas dalam mengarahkan wajib militer. Menurut catatan, berjuta-juta
oster telah disebar luaskan. Poster-poster dipajang secara menarik disudut jalan di
seluruh America Serikat. Dampak poster kepada masyarakat dilihat oleh
Kementrian keuangan sebaga unsur yang sangat berarti sebagai alat pendorong
yang sukses.1
Jadi poster telah muncul mengisi fungsi yang unik di tengah-tengah media
komunikasi visual. Peranannya sangat cepat dalam menanamkan atau
mengingatkan kembali kepada para pengamat pada suatu gagasan penting. Oleh
karena itu poster harus memiliki daya Tarik pandang yang kuat jika ingin menarik
perhatian dan mempunyai pengaruh cukup kuat dala menyampaikan pesan.
2. Pengertian poster
Poster adalah gambar yang besar, yang memberikan tekanan pada satu
atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu.2
Poster adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang
efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya
yang relatif besar.3
Dengan demikian poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari
rancangan yang kuat, dengan warna dan pesan dengan maksud untu menangkap
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti
didalam ingatannya.
3. Karakteristik Poster
Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus
sederhana tidak harus memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus
cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya.
Kesederhanaan disain dan sedikit kata-kata yang dipergunakan, mencirikan
poster-poster yang berwatak kuat.
1Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
51.
2 Yudhi Munadhi, MediaPembelajaran, Gaung Persada,Jakarta,2012,hlm. 102.
3Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan Digital), Ghalia
Indonesia,Bogor, hlm. 31.
Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan
gagasan khusus atau pesan khusus. Ada yang perlu diingat, pakailah kata-kata
dalam poster dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata, dan
hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan
huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata-kata dalam poster lebih efektif
dari pada sebuah kalimat yang panjang.4
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang di dicetuskan dalam
bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar
disain sebuah poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta
dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dala
poster.
Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok didalam penyajian
poster yang efektif. Unsur-unsur ini dapat dipakai pada gambar datar, bagan-
bagan, papan rencana, dan papan pengumuman yang pada dasarnya diperuntukan
bagi sarana gambar. Poster memiliki keperluan cara pengerjaan tertentu yang
berbeda dengan media lainnya, seperti sebuah foto atau lukisan, poster yang baik
memerlukan pusat perhatian. Imajinasi kreatif, ditambah dengan pemusatan
perhatian yang bagus, akan membantu penyampaian gagasan yang efektif.5
Untuk kehalusan, umumnya dihindarkan dalam mendukung tekanan dan
kontras yang tegas. Warna memberi arti dan ungkapan seindah lukisan yang
4 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
54.
5 Ibid.
bagus. Warna memberikan sifat kontras dan kuat, karena merupakan daya Tarik
bagi sebuah poster yang baik. Dalam penggunaan warna janganlah disamakan,
walau keduanya sangat penting. Perbedaan warna pun didasarkan pada tujuan,
dengan demikian poster merupakan keunikan dalam tujuan serta konstruksinya.
Ini tidak berarti bahwa teknik poster menyepelekan karakteristik yang terdapat
pada bentuk-bentuk visual lain.6
4. Kegunaan Poster untuk Pembelajaran
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan
menarik perhatian. Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster dalam
menarik perhatian demi kepentingan produksinya. Poster dapat menarik perhatian
karena uraian yang memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati.
Dari apa yang telah diutarakan tentang poster, hendaknya guru menggunakan
poster-poster didalam kelas atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
a) Untuk Motivasi
Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi
kegiatan belajar siswa. Poster juga dapat digunakan sebagai bahan diskusi.
Dipihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan
ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut.
b) Sebagai Peringatan
Diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarakan. Pesan melalui
poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa, sehngga diharapkan data
berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan.
Upaya menyadarkan atau memperingati manusia sangat penting sebab adanya
kemampuan daya ingat manusia untuk terbiasa serta sifat-sifat tak mempedulikan
lingkungannya.
c) Pengalaman yang Kreatif
6 Ibid,hlm. 55.
Sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar kreatif
dan partisipasi. Kehadiran poster dalam proses belajar mengajar memberi
kesempatan kepada siswa untuk melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari
mereka. Dengan kata lain, poster memberikan pengalaman baru sehingga
menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.7
5. Ciri-ciri Poster yang Baik
Secara umum ciri poster yang baik adalah:
1) Sederhana.
2) Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan yang pokok.
3) Berwarna.
4) Slogannya ringkas dan jitu.
5) Tulisannya jelas.
6) Poster tidak boleh ramai oleh detail, sehingga pesan yang disampaikan
tidak tenggelam dalam detail yang banyak itu.
7) Gambar tidak saja harus besar, jelas dan menarik, akan tetapi harus sesuai
pula dengan subjek yang divisualisasikannya.
8) Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari seberang jalan tempat
dia dipasang, dengan desain gambar yang tegap.8
6. Kelemahan dan Kelebihan Poster
Ada beberapa kelemahan dan kelebihan poster, sebagai berikut:
1) Kelemahan
 Informasi yang dimuat terbatas.
 Karena Poster berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan
sebenarnya.
 Tidak semua materi mudah divisualisasikan melalui Poster.
 Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihat.
 Bila poster dipasang terlalu lama, maka akan membosankan.
7 Ibid,hlm. 56-57.
8 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.47.
2) Kelebihan
 Harganya terjangkau.
 Mempermudah guru untuk menyajikan materi dan mempermudah peserta
didik dalam belajar.
 Lebih menarik perhatian murid.
 Praktis dan mudah dalam penggunaan.
 Tahan Lama.
 Dapat dipakai sebagai media untuk mempengaruhi tingkah laku.
C. Kartun
1. Sejarah Kartun
Contoh kartun sosial politik yang modern, sudah ada di abad ke 19. Adrew
Jackson dengan sistem pemerintahannya yang bobrok telah dijadikan sasaran
karikatur politik. Pada akhir tahun 1860-an, Thomas Nast melancarkan
kampanyenya dengan kartun yang terkenal menentang Tweed Ring di New York.
Nast serta Keppler adalah pencipta karakter kartun orsinil yang terkenal masa itu
yang melukiskan suatu pola pengeritikan terhadap individu-individu dalam arti
untuk memperoleh isu-isu yang penting. Bahkan ahli purbakala telah menemukn
dinding-dinding bangunan kuno dengan gambar-gambar yang lucu dalam
kebesaran serta kemegahan.9
2. Pengertian Kartun
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang di disain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang
tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang dimuat dalam surat kabar. Kartun
sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam
9 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
58.
menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung
makna.10
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan sesuatu secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar
sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan
menuangkannya ke dalam gambar sederhana. Kartun tanpa gambar detail dengan
menggunakan simbol simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat. Kalau makna kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan
secara ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan.11
3. Karakteristik Kartun
Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Ciri khas kartun
memakai karikatur, sindiran yang dilebih lebihkan, perlambang dan humor
pilihan. Humor sering dan biasa membuat orang tertawa, terutama dalam kartun-
kartun yang berisi pertentangan politik bagi para pembaca surat-surat kabar.
Dalam beberapa hal penggunaan kartun dibidang politik dan sosial dijadikan
medium untuk menyerang pribadi para pejabat tinggi. Kekuatan kartun untuk
mempengaruhi pendapat umum, terletak pada kekompakannya, penyederhanaan
isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara
tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor.12
4. Memilih dan Menilai Kartun
Ada beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif.
Pengetahuan mengenai kualitas ini sangat membantu dalam memilih kartun-
kartun untuk tujuan pengajaran.
10 Ibid.
11 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.45-46.
12 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
58
a. Pemakaiannya Sesuai dengan Tingkat Pengalaman
Pertimbangan pertama adalah, arti kartun hendaknya dapat dimengerti
oleh para siswa pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai
peristiwa perang salib, akan kecil artinya bagi siswa SD yang belum mempelajari
judul-judul tersebut. Demikian juga banyak guru yang tersentuh melihat kartun
tersebut, sebaliknya para siswa mungkin lucu melihatnya. Dalam pada itu, para
siswa lain semisal anak SMA mungkin sudah mampu menafsirkan kartun
tersebut.
b. Kesederhanaan
Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa
perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya
adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang
baik hanya berisi hal yang penting-penting saja. Kartun banyak bergantung pada
kunci perwatakan untuk pengenalan terhadap rincian fotografis secara luas.
Perwatakan fisik lainnya adalah singkatnya keterangan. Beberapa kartun bahkan
tidak memerlukan keterangan sama sekali, karena lukisan sendiri telah
menyampaikan gagasan tanpa bantuan kata-kata.
c. Lambang yang Jelas
Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian-
pengertian simbolis. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati-hati dalam
memilih kartun-kartun dengan lambang-lambangnya dan tidak terlalu sukar
dipahami oleh siswa.13
5. Kegunaan Kartun untuk Pembelajaran
a. Untuk motivasi
Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian
serta menumbuhkan minat belajar siswa. Ini menunjukan bahan-bahan kartun bisa
menjadi alat motivasi yang berguna di kelas. Beberapa kartun dengan topik yang
sedang hangat, bilamana cocok dengan tujuan-tujuan pengajaran, merupakan
13 Ibid,hlm. 59-61
pembuka diskusi yang efektif. Pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah arti kartun
ini? Pesan apakah yang ingin dipaparkan? Kartun-kartun lain manakah yang telah
anda lihat dibidang ini? Contoh sebagai berikut.
b. Sebagai Ilustrasi
Seorang guru melaporkan hasil yang efektif dari penggunaan kartun-
kartun dalam menggambarkan konsep pembelajaran PAI. Diantaranya adalah
tentang ada tidaknya nilai-nilai keagamaan yang digambarkan dalam kartun.
Namun demikian guru perlu selektif dalam memilih kartun untuk menjaga
reaksi lelucon yang murni diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian
kepada bagian-bagian yang terinci yang tidak ada hubungannya dengan
maksud pembuat kartun. Contoh sebagai berikut:
c. Untuk Kegiatan Siswa
Jenis lain dari kartun yang dipergunakan adalah kreasi kartun-kartun
yang dibuat siswa sendiri. Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan
minat dalam kampanye tentang kebersihan, keadilan, adab makan dan
minum, dan lain-lain. Kartun-kartun yang telah dibuat siswa dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.14
d. Kekurangan dan Kelebihan Kartun untuk Media Pembelajaran
1) Kekurangan
 Jika tidak digunakan dengan hati-hati, siswa siswa akan lebih tertarik pada
gambar-gambar kartun, bukan pada pengajaran yang akan disampaikan
guru.
 Guru yang tidak banyak mengetahui tentang teknik-teknik penyampaian
pengajaran dengan menggunakan kartun, dapat menyebabkan murid cepat
merasa bosan.
 Seiring dengan zamannya teknologi, guru sewajarnya mengetahui segala
bidang terutama bagaimana cara untuk menjadikan sebuah kartun itu
menarik, misalnya dalam segi warna dan sebagainya.
14 Ibid,hlm. 61- 63.
2) Kelebihan
 Kartun ialah bahan yang umumnya digemari oleh anak-anak maupun orang
dewasa. Watak lucunya dapat menarik minat pembaca.
 Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran berjalan dalam suasana
dengan gembira dengan telatah kartun dan secara tidak langsung dapat
menyampaikan pesan.
 Dapat menimbulkan rangsangan serta motivasi untuk melukis.
 Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran berbahasa.
D. Komik
1. Pengertian Komik
Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti
segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Komik dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan
suatu cerita dalam urutan yang erat di hubungkan dengan gambar dan di rancang
untk memberikan hiburan kepada para pembaca.15 Apabila kartun sangat
bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai
situasi cerita bersambung. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai
dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.16
2. Komik sebagai media pembelajaran
Komik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu media
dipandang efektif untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang desain
komunikasi visual. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan
gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar yang membuat
informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur
membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.
Dengan komik, kita diajak untuk mengenal lingkungannya di samping
meningkatkan rasa fantasi, imajinasi, dan jiwa kreatif. Dalam hal ini, komik
pembelajaran berperan sebagai alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
15Dr. Nana Sudjana,Drs. Ahmad Riyan,Media pengajaran,Bandung,Sinar Baru Algensindo,2010,
hal:64
16https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45
pembelajaran. Komik merupakan bagian dari Desain Komunikasi Visual (DKV)
yaitu rangkaian gambar yang melibatkan elemen grafis dalam menyampaikan
sebuah cerita atau pesan.
3. Kelebihan Komik dalam pembelajaran
a. Memotivasi
Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang disurvei
menganggap bahwa komik "membantu memotivasi" , sedangkan 79%
mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu. Satu guru bahkan
mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran menjadi "pembelajaran yang
sangat mudah".
b. Visual
Sones’ (1944) yang berkesimpulan bahwa kualitas gambar komik dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Perantara
Karl Koenke (1981) mengatakan bahwa komik bisa mengarahkan siswa
untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang
memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk
membaca buku yang lebih serius.
d. Populer
Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat (2002)
mengatakan bahwa dengan memasukkan budaya populer kedalam kurikulum bisa
menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah.
e. Mengenal lingkungan dan alam sekitar
Komik yang memperkenalkan lingkungan dan alam sekitar juga sangat
bermanfaat bagi anak-anak. Anak-anak pun bisa diperkenalkan pada berbagai
jenis tumbuhan dan hewan melalui komik.
f. Mendorong minat baca.
Komik juga membantu untuk membangkitkan minat baca anak-anak. Jaya
Suprana (dalam Sofwan 2007) mengaku kalau minat bacanya tumbuh akibat
membaca komik Mahabharata semasa kecilnya.
4. kelemahan komik
1) . Komik membatasi bahkan memungkinkan penumpulan imajinasi
2) Tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra
3) Komik menimbulkan efek adiktif.
4) Komik lebih eksplisit menggambarkan adegan
BAB III
KESIMPULAN
Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi
pada media visual. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu
melalui indera penglihatan. Media ini langsung berinteraksi dengan pesan yang
ingin disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja materi pelajaran yang akan
disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan
baik.
SOAL
1. Pada tahun berapa poster di lahirkan…
a. 1860
b. 1861
c. 1870
d. 1871
Jawaban : A
2. Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan
poster secara luas dalam mengarahkan…
a. Politik
b. Wajib militer
c. Psikologis
d. Sosial
Jawaban : B
3. Apa salah satu kegunaan poster untuk pembelajaran…
a. Iklan
b. Sindiran
c. Motivasi
d. Bisnis
Jawaban : C
4. Ciri-ciri poster yang baikadalah…
a. Sederhana dan berwarna
b. Slogannya ringkas dan jitu
c. Tulisannya jelas dan tidak banyak detail
d. Semua benar
Jawaban : D
5. Kartun sosial politik yang modern sudah ada di abad 19 dipergunakan
untuk…
a. Sasaran karikatur politik
b. Humor
c. Iklan
d. Pembelajaran
Jawaban : A
6. Ciri yang khas pada komik…
a. Penglihatan tunggal
b. Cerita bersambung
c. Bersifat humor
d. Politik dan sosial
Jawaban : B
7. Kelemahan komik salah satunya adalah…
a. Bisa memotivasi
b. Visual menarik dan mudah dipahami
c. Cerita dalam komik ringkas
d. Komik membuat penumpulan imajinasi
Jawaban : D
8. Menurut bahasa komik berasal dari bahasa Inggris yang berarti segala
sesuatu yang lucu serta bersifat…
a. Menghibur
b. Menyenangkan
c. Menyedihkan
d. Membahagiakan
Jawaban : A
9. Komik merupakan salah satu media berbentuk…
a. Audio visual
b. Bunyi
c. Proyeksi
d. Simbol
Jawaban : C
10. Menurut salah satu ahli komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin
membaca khususnya untuk mereka yang tidak suka membaca atau yang
memiliki kekhawatiran akan kesalahan, hal ini disampaikan oleh…
a. Sones (1944)
b. Karl Koenke (1981)
c. George Chilcoat (2002)
d. Hutchinson (1949)
Jawaban : B
DAFTAR PUSTAKA
Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya), Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan
Digital). Bogor. Ghalia Indonesia.
https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45
Nana Sudjana dan Amad Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung. Sinar Baru
Aglesindo.
Yudhi Muadhi. 2012. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta:
Gaung Persada.

More Related Content

What's hot

Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas SemarangPengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalahoqpram
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIPPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIppghybrid4
 
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !rainiLaura
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxsatrioFajarP
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Media Pembelajaran PPT 2
Media Pembelajaran PPT 2Media Pembelajaran PPT 2
Media Pembelajaran PPT 2sirisnawati
 
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdf
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdfmodul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdf
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdfwahyu dwi nugroho
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebasaziswirasman
 
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupa
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupaMateri 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupa
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupaPPGhybrid3
 

What's hot (20)

Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas SemarangPengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
Pengantar Nirmana DKV Ilmu Komunikasi Universitas Semarang
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARIPPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
PPT MODUL III SENI BUDAYA KB 1: UNSUR, JENIS DAN TEKNIK TARI
 
Analisis PUISI
Analisis PUISIAnalisis PUISI
Analisis PUISI
 
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Media Pembelajaran PPT 2
Media Pembelajaran PPT 2Media Pembelajaran PPT 2
Media Pembelajaran PPT 2
 
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdf
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdfmodul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdf
modul 1 kb 1 pembelajaran abad 21.pdf
 
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guruEtika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
Etika Profesi_7 strategi pengembangan profesi guru
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Media Visual
Media VisualMedia Visual
Media Visual
 
Unsur Naratif dalam Film
Unsur Naratif dalam FilmUnsur Naratif dalam Film
Unsur Naratif dalam Film
 
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebasPpt casim tes bentuk essay  terbatas dan bebas
Ppt casim tes bentuk essay terbatas dan bebas
 
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupa
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupaMateri 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupa
Materi 1 KB1: Bahan, teknik dan prosedur berkarya seni rupa
 

Similar to Media proyeksi (poster,kartun, dan komik)

Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigarajarahaty
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaseltiamelani
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigawinnymonika
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaJuliazaharaa
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigariridayati
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigamiramegawati
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaekasalfitri
 
Poster sebagai media informasi
Poster sebagai media informasiPoster sebagai media informasi
Poster sebagai media informasiAgus Tri
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfAgus Tri
 
Modul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdModul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdRynOkta
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksifatimatuz_zahra
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranNajmimunir
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisNurvinaIntan
 
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptxLadyNandya1
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksibagibagiilmu
 
Jenis jenis media penyuluhan
Jenis  jenis media penyuluhanJenis  jenis media penyuluhan
Jenis jenis media penyuluhanDwiNovan
 

Similar to Media proyeksi (poster,kartun, dan komik) (20)

Media proyeksi
Media proyeksiMedia proyeksi
Media proyeksi
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Laporan tugas ketiga
Laporan tugas ketigaLaporan tugas ketiga
Laporan tugas ketiga
 
Artikel media
Artikel mediaArtikel media
Artikel media
 
Poster sebagai media informasi
Poster sebagai media informasiPoster sebagai media informasi
Poster sebagai media informasi
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
 
Modul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sdModul media pembelajaran anak di sd
Modul media pembelajaran anak di sd
 
media visual non proyeksi
media visual non proyeksimedia visual non proyeksi
media visual non proyeksi
 
Makalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasaMakalah media pembelajaran bahasa
Makalah media pembelajaran bahasa
 
Kelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaranKelompok 5 media pembelajaran
Kelompok 5 media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafisModul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
Modul media pembelajaran Kelompok 5 media grafis
 
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptxPPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
PPT STRATEGI PEMBELAJARAN.pptx
 
Poster
PosterPoster
Poster
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksi
 
Jenis jenis media penyuluhan
Jenis  jenis media penyuluhanJenis  jenis media penyuluhan
Jenis jenis media penyuluhan
 

Recently uploaded

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

Media proyeksi (poster,kartun, dan komik)

  • 1. MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN MEDIA PROYEKSI Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen Pengampu : Ambar Sri Lestari, Dr., S.E., M.Pd. Disusun oleh : PAI IV/C Ika Kusuma Nindyah 1172020108 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI 2018/2019
  • 2. BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Perubahan zaman yang terus maju dari waktu ke waktu, dimana meningkatnya teknologi digital yang begit meluas di seluruh dunia. Pemanfaatan teknologi digital dalam dunia pendidikan sangatlah baik jika dikelola dengan baik. Pemanfaatan teknologi digital ini akan menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Dan sebagai penyemangat peserta didik untuk rajin membaca dari hal yang terkecil. Dalam pembahasan ini akan membahas tentang media proyeksi. Dimana di dalamnya mengenai poster, kartun dan komik. Serta pemanfaatan media proyeksi dalam dunia pendidikan, dengan tujuan pemanfaatan teknologi dan meningkatkan potensi peserta didik. Penggunaan media proyeksi sebagai media pembelajaran merupakan upaya dimana untuk mempermudah memahami dalam pembelajaran. Pembelajaran ini menggunakan media yang berbentuk visual diantaranya poster, kartun dan komik. Dalam penggunaan media proeksi ini akan meningkatkan rangsangan visual peserta didik dalam memahami suatu materi, dimana peserta didik akan meningkatkan imajinasinya dalam proses pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai dalam menggunakan media proyeksi ini, maka pendidik harus bisa menempatkan media proyeksi ini dengan baik. Dimana memilah proyeksi yang aka ditampilkan yang tidak terdapat unsur pornografi, kekerasan, dan sebagainya. Sihingga dalam penggunaan media ini akan meningkatan kualitas tujuan pembelajaran. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian media proyeksi? 2. Apa yang dimaksud poster? 3. Bagaimana karakteristik dari poster? 4. Bagaimana pembelajaran mengguanakan poster?
  • 3. 5. Apa yang dimaksud kartun? 6. Bagaimana karakteristik dari kartun? 7. Bagaimana pembelajaran mengguanakan kartun? 8. Apa yang dimaksud komik? 9. Bagaimana karakteristik dari komik? 10. Bagaimana pembelajaran mengguanakan komik? C. Tujuan 1. Mengetahui apa itu media proyeksi. 2. Mengetahui pengertian poster. 3. Mengetahui karakteristik poster. 4. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan poster. 5. Mengetahui pengertian kartun. 6. Mengetahui karakteristik kartun. 7. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan kartun. 8. Mengetahui pengertian komik. 9. Mengetahui karakteristik komik. 10. Mengetahui bagaimana cara pembelajaran menggunakan komik.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Media Proyeksi (Poster, Kartun dan Komik) 1. Pengertian Media Proyeksi Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata dari media adalah media atau alat (sarana) komunikasi ssperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk yang terletak dintara dua pihak (orang, golongan, dsb). Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana yang dapat mempermudah suatu persoalan. Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi pada media visual. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indera penglihatan. Media ini langsung berinteraksi dengan pesan yang ingin disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja materi pelajaran yang akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan baik. B. Poster 1. Sejarah Poster Cheret adalah seorang lithographer bangsa Perancis yang dipercayakan oleh Sarah Bernhardt pada tahun 1860 untu menyiapkan beberapa ilustrasi dengan skala besar untuk iklan dalam memperkenalkan penampilannya dipanggung kota Paris. Dari situlah poster dilahirkan, bersumber dari gagasan nona Bernhardt. Kemudian angkatan darat Perancis mengutip gagasan poster itu untuk maksud anggilan militer. Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan poster secara luas dalam mengarahkan wajib militer. Menurut catatan, berjuta-juta oster telah disebar luaskan. Poster-poster dipajang secara menarik disudut jalan di seluruh America Serikat. Dampak poster kepada masyarakat dilihat oleh
  • 5. Kementrian keuangan sebaga unsur yang sangat berarti sebagai alat pendorong yang sukses.1 Jadi poster telah muncul mengisi fungsi yang unik di tengah-tengah media komunikasi visual. Peranannya sangat cepat dalam menanamkan atau mengingatkan kembali kepada para pengamat pada suatu gagasan penting. Oleh karena itu poster harus memiliki daya Tarik pandang yang kuat jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh cukup kuat dala menyampaikan pesan. 2. Pengertian poster Poster adalah gambar yang besar, yang memberikan tekanan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu.2 Poster adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang relatif besar.3 Dengan demikian poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna dan pesan dengan maksud untu menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya. 3. Karakteristik Poster Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak harus memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya. Kesederhanaan disain dan sedikit kata-kata yang dipergunakan, mencirikan poster-poster yang berwatak kuat. 1Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm. 51. 2 Yudhi Munadhi, MediaPembelajaran, Gaung Persada,Jakarta,2012,hlm. 102. 3Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan Digital), Ghalia Indonesia,Bogor, hlm. 31.
  • 6. Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan gagasan khusus atau pesan khusus. Ada yang perlu diingat, pakailah kata-kata dalam poster dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata, dan hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata-kata dalam poster lebih efektif dari pada sebuah kalimat yang panjang.4 Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang di dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar disain sebuah poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dala poster. Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok didalam penyajian poster yang efektif. Unsur-unsur ini dapat dipakai pada gambar datar, bagan- bagan, papan rencana, dan papan pengumuman yang pada dasarnya diperuntukan bagi sarana gambar. Poster memiliki keperluan cara pengerjaan tertentu yang berbeda dengan media lainnya, seperti sebuah foto atau lukisan, poster yang baik memerlukan pusat perhatian. Imajinasi kreatif, ditambah dengan pemusatan perhatian yang bagus, akan membantu penyampaian gagasan yang efektif.5 Untuk kehalusan, umumnya dihindarkan dalam mendukung tekanan dan kontras yang tegas. Warna memberi arti dan ungkapan seindah lukisan yang 4 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm. 54. 5 Ibid.
  • 7. bagus. Warna memberikan sifat kontras dan kuat, karena merupakan daya Tarik bagi sebuah poster yang baik. Dalam penggunaan warna janganlah disamakan, walau keduanya sangat penting. Perbedaan warna pun didasarkan pada tujuan, dengan demikian poster merupakan keunikan dalam tujuan serta konstruksinya. Ini tidak berarti bahwa teknik poster menyepelekan karakteristik yang terdapat pada bentuk-bentuk visual lain.6 4. Kegunaan Poster untuk Pembelajaran Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik perhatian. Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster dalam menarik perhatian demi kepentingan produksinya. Poster dapat menarik perhatian karena uraian yang memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati. Dari apa yang telah diutarakan tentang poster, hendaknya guru menggunakan poster-poster didalam kelas atas dasar pertimbangan sebagai berikut: a) Untuk Motivasi Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan belajar siswa. Poster juga dapat digunakan sebagai bahan diskusi. Dipihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut. b) Sebagai Peringatan Diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarakan. Pesan melalui poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa, sehngga diharapkan data berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan. Upaya menyadarkan atau memperingati manusia sangat penting sebab adanya kemampuan daya ingat manusia untuk terbiasa serta sifat-sifat tak mempedulikan lingkungannya. c) Pengalaman yang Kreatif 6 Ibid,hlm. 55.
  • 8. Sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar kreatif dan partisipasi. Kehadiran poster dalam proses belajar mengajar memberi kesempatan kepada siswa untuk melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari mereka. Dengan kata lain, poster memberikan pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.7 5. Ciri-ciri Poster yang Baik Secara umum ciri poster yang baik adalah: 1) Sederhana. 2) Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan yang pokok. 3) Berwarna. 4) Slogannya ringkas dan jitu. 5) Tulisannya jelas. 6) Poster tidak boleh ramai oleh detail, sehingga pesan yang disampaikan tidak tenggelam dalam detail yang banyak itu. 7) Gambar tidak saja harus besar, jelas dan menarik, akan tetapi harus sesuai pula dengan subjek yang divisualisasikannya. 8) Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari seberang jalan tempat dia dipasang, dengan desain gambar yang tegap.8 6. Kelemahan dan Kelebihan Poster Ada beberapa kelemahan dan kelebihan poster, sebagai berikut: 1) Kelemahan  Informasi yang dimuat terbatas.  Karena Poster berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan sebenarnya.  Tidak semua materi mudah divisualisasikan melalui Poster.  Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihat.  Bila poster dipasang terlalu lama, maka akan membosankan. 7 Ibid,hlm. 56-57. 8 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.47.
  • 9. 2) Kelebihan  Harganya terjangkau.  Mempermudah guru untuk menyajikan materi dan mempermudah peserta didik dalam belajar.  Lebih menarik perhatian murid.  Praktis dan mudah dalam penggunaan.  Tahan Lama.  Dapat dipakai sebagai media untuk mempengaruhi tingkah laku. C. Kartun 1. Sejarah Kartun Contoh kartun sosial politik yang modern, sudah ada di abad ke 19. Adrew Jackson dengan sistem pemerintahannya yang bobrok telah dijadikan sasaran karikatur politik. Pada akhir tahun 1860-an, Thomas Nast melancarkan kampanyenya dengan kartun yang terkenal menentang Tweed Ring di New York. Nast serta Keppler adalah pencipta karakter kartun orsinil yang terkenal masa itu yang melukiskan suatu pola pengeritikan terhadap individu-individu dalam arti untuk memperoleh isu-isu yang penting. Bahkan ahli purbakala telah menemukn dinding-dinding bangunan kuno dengan gambar-gambar yang lucu dalam kebesaran serta kemegahan.9 2. Pengertian Kartun Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang di disain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang dimuat dalam surat kabar. Kartun sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam 9 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm. 58.
  • 10. menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.10 Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol- simbol untuk menyampaikan sesuatu secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan menuangkannya ke dalam gambar sederhana. Kartun tanpa gambar detail dengan menggunakan simbol simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti dengan cepat. Kalau makna kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan.11 3. Karakteristik Kartun Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Ciri khas kartun memakai karikatur, sindiran yang dilebih lebihkan, perlambang dan humor pilihan. Humor sering dan biasa membuat orang tertawa, terutama dalam kartun- kartun yang berisi pertentangan politik bagi para pembaca surat-surat kabar. Dalam beberapa hal penggunaan kartun dibidang politik dan sosial dijadikan medium untuk menyerang pribadi para pejabat tinggi. Kekuatan kartun untuk mempengaruhi pendapat umum, terletak pada kekompakannya, penyederhanaan isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor.12 4. Memilih dan Menilai Kartun Ada beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif. Pengetahuan mengenai kualitas ini sangat membantu dalam memilih kartun- kartun untuk tujuan pengajaran. 10 Ibid. 11 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.45-46. 12 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm. 58
  • 11. a. Pemakaiannya Sesuai dengan Tingkat Pengalaman Pertimbangan pertama adalah, arti kartun hendaknya dapat dimengerti oleh para siswa pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai peristiwa perang salib, akan kecil artinya bagi siswa SD yang belum mempelajari judul-judul tersebut. Demikian juga banyak guru yang tersentuh melihat kartun tersebut, sebaliknya para siswa mungkin lucu melihatnya. Dalam pada itu, para siswa lain semisal anak SMA mungkin sudah mampu menafsirkan kartun tersebut. b. Kesederhanaan Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang baik hanya berisi hal yang penting-penting saja. Kartun banyak bergantung pada kunci perwatakan untuk pengenalan terhadap rincian fotografis secara luas. Perwatakan fisik lainnya adalah singkatnya keterangan. Beberapa kartun bahkan tidak memerlukan keterangan sama sekali, karena lukisan sendiri telah menyampaikan gagasan tanpa bantuan kata-kata. c. Lambang yang Jelas Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian- pengertian simbolis. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati-hati dalam memilih kartun-kartun dengan lambang-lambangnya dan tidak terlalu sukar dipahami oleh siswa.13 5. Kegunaan Kartun untuk Pembelajaran a. Untuk motivasi Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa. Ini menunjukan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat motivasi yang berguna di kelas. Beberapa kartun dengan topik yang sedang hangat, bilamana cocok dengan tujuan-tujuan pengajaran, merupakan 13 Ibid,hlm. 59-61
  • 12. pembuka diskusi yang efektif. Pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah arti kartun ini? Pesan apakah yang ingin dipaparkan? Kartun-kartun lain manakah yang telah anda lihat dibidang ini? Contoh sebagai berikut. b. Sebagai Ilustrasi Seorang guru melaporkan hasil yang efektif dari penggunaan kartun- kartun dalam menggambarkan konsep pembelajaran PAI. Diantaranya adalah tentang ada tidaknya nilai-nilai keagamaan yang digambarkan dalam kartun. Namun demikian guru perlu selektif dalam memilih kartun untuk menjaga reaksi lelucon yang murni diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian kepada bagian-bagian yang terinci yang tidak ada hubungannya dengan maksud pembuat kartun. Contoh sebagai berikut: c. Untuk Kegiatan Siswa Jenis lain dari kartun yang dipergunakan adalah kreasi kartun-kartun yang dibuat siswa sendiri. Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye tentang kebersihan, keadilan, adab makan dan minum, dan lain-lain. Kartun-kartun yang telah dibuat siswa dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.14 d. Kekurangan dan Kelebihan Kartun untuk Media Pembelajaran 1) Kekurangan  Jika tidak digunakan dengan hati-hati, siswa siswa akan lebih tertarik pada gambar-gambar kartun, bukan pada pengajaran yang akan disampaikan guru.  Guru yang tidak banyak mengetahui tentang teknik-teknik penyampaian pengajaran dengan menggunakan kartun, dapat menyebabkan murid cepat merasa bosan.  Seiring dengan zamannya teknologi, guru sewajarnya mengetahui segala bidang terutama bagaimana cara untuk menjadikan sebuah kartun itu menarik, misalnya dalam segi warna dan sebagainya. 14 Ibid,hlm. 61- 63.
  • 13. 2) Kelebihan  Kartun ialah bahan yang umumnya digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. Watak lucunya dapat menarik minat pembaca.  Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran berjalan dalam suasana dengan gembira dengan telatah kartun dan secara tidak langsung dapat menyampaikan pesan.  Dapat menimbulkan rangsangan serta motivasi untuk melukis.  Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran berbahasa. D. Komik 1. Pengertian Komik Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat di hubungkan dengan gambar dan di rancang untk memberikan hiburan kepada para pembaca.15 Apabila kartun sangat bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai situasi cerita bersambung. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.16 2. Komik sebagai media pembelajaran Komik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu media dipandang efektif untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang desain komunikasi visual. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar yang membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat. Dengan komik, kita diajak untuk mengenal lingkungannya di samping meningkatkan rasa fantasi, imajinasi, dan jiwa kreatif. Dalam hal ini, komik pembelajaran berperan sebagai alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan 15Dr. Nana Sudjana,Drs. Ahmad Riyan,Media pengajaran,Bandung,Sinar Baru Algensindo,2010, hal:64 16https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45
  • 14. pembelajaran. Komik merupakan bagian dari Desain Komunikasi Visual (DKV) yaitu rangkaian gambar yang melibatkan elemen grafis dalam menyampaikan sebuah cerita atau pesan. 3. Kelebihan Komik dalam pembelajaran a. Memotivasi Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang disurvei menganggap bahwa komik "membantu memotivasi" , sedangkan 79% mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu. Satu guru bahkan mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran menjadi "pembelajaran yang sangat mudah". b. Visual Sones’ (1944) yang berkesimpulan bahwa kualitas gambar komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Perantara Karl Koenke (1981) mengatakan bahwa komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk membaca buku yang lebih serius. d. Populer Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat (2002) mengatakan bahwa dengan memasukkan budaya populer kedalam kurikulum bisa menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah. e. Mengenal lingkungan dan alam sekitar Komik yang memperkenalkan lingkungan dan alam sekitar juga sangat bermanfaat bagi anak-anak. Anak-anak pun bisa diperkenalkan pada berbagai jenis tumbuhan dan hewan melalui komik. f. Mendorong minat baca. Komik juga membantu untuk membangkitkan minat baca anak-anak. Jaya Suprana (dalam Sofwan 2007) mengaku kalau minat bacanya tumbuh akibat membaca komik Mahabharata semasa kecilnya.
  • 15. 4. kelemahan komik 1) . Komik membatasi bahkan memungkinkan penumpulan imajinasi 2) Tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra 3) Komik menimbulkan efek adiktif. 4) Komik lebih eksplisit menggambarkan adegan
  • 16. BAB III KESIMPULAN Media Proyeksi merupakan salah satu media yang terklasifikasi pada media visual. Media ini memberikan rangsangan-rangsangan visual yaitu melalui indera penglihatan. Media ini langsung berinteraksi dengan pesan yang ingin disampaikan. Masksud pesan disini tentu saja materi pelajaran yang akan disampaikan. Jadi dengan media proyeksi, materi tersebut dapat terserap dengan baik.
  • 17. SOAL 1. Pada tahun berapa poster di lahirkan… a. 1860 b. 1861 c. 1870 d. 1871 Jawaban : A 2. Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan poster secara luas dalam mengarahkan… a. Politik b. Wajib militer c. Psikologis d. Sosial Jawaban : B 3. Apa salah satu kegunaan poster untuk pembelajaran… a. Iklan b. Sindiran c. Motivasi d. Bisnis Jawaban : C 4. Ciri-ciri poster yang baikadalah… a. Sederhana dan berwarna b. Slogannya ringkas dan jitu c. Tulisannya jelas dan tidak banyak detail d. Semua benar Jawaban : D
  • 18. 5. Kartun sosial politik yang modern sudah ada di abad 19 dipergunakan untuk… a. Sasaran karikatur politik b. Humor c. Iklan d. Pembelajaran Jawaban : A 6. Ciri yang khas pada komik… a. Penglihatan tunggal b. Cerita bersambung c. Bersifat humor d. Politik dan sosial Jawaban : B 7. Kelemahan komik salah satunya adalah… a. Bisa memotivasi b. Visual menarik dan mudah dipahami c. Cerita dalam komik ringkas d. Komik membuat penumpulan imajinasi Jawaban : D 8. Menurut bahasa komik berasal dari bahasa Inggris yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat… a. Menghibur b. Menyenangkan c. Menyedihkan d. Membahagiakan Jawaban : A 9. Komik merupakan salah satu media berbentuk…
  • 19. a. Audio visual b. Bunyi c. Proyeksi d. Simbol Jawaban : C 10. Menurut salah satu ahli komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya untuk mereka yang tidak suka membaca atau yang memiliki kekhawatiran akan kesalahan, hal ini disampaikan oleh… a. Sones (1944) b. Karl Koenke (1981) c. George Chilcoat (2002) d. Hutchinson (1949) Jawaban : B
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya), Jakarta. Rajagrafindo Persada. Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan Digital). Bogor. Ghalia Indonesia. https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45 Nana Sudjana dan Amad Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung. Sinar Baru Aglesindo. Yudhi Muadhi. 2012. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta: Gaung Persada.