Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan media proyeksi seperti poster, kartun, dan komik dalam pembelajaran. Media proyeksi dapat meningkatkan imajinasi siswa dan membantu memahami materi secara visual. Dokumen juga menjelaskan pengertian, karakteristik, kelemahan dan kelebihan masing-masing media proyeksi.
2. ABSTRAK
Penggunaan media proyeksi sebagai media pembelajaran merupakan
upaya dimana untuk mempermudah memahami dalam pembelajaran.
Pembelajaran ini menggunakan media yang berbentuk visual diantaranya poster,
kartun dan komik. Dalam penggunaan media proeksi ini akan meningkatkan
rangsangan visual peserta didik dalam memahami suatu materi, dimana peserta
didik akan meningkatkan imajinasinya dalam proses pembelajaran.
Agar tujuan pembelajaran tercapai dalam menggunakan media proyeksi ini, maka
pendidik harus bisa menempatkan media proyeksi ini dengan baik. Dimana
memilah proyeksi yang aka ditampilkan yang tidak terdapat unsur pornografi,
kekerasan, dan sebagainya. Sihingga dalam penggunaan media ini akan
meningkatan kualitas tujuan pembelajaran.
3. A. PENDAHULUAN
Perubahan zaman yang terus maju dari waktu ke waktu, dimana
meningkatnya teknologi digital yang begit meluas di seluruh dunia. Pemanfaatan
teknologi digital dalam dunia pendidikan sangatlah baik jika dikelola dengan baik.
Pemanfaatan teknologi digital ini akan menarik perhatian peserta didik
dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan
baik. Dan sebagai penyemangat peserta didik untuk rajin membaca dari hal yang
terkecil.
Dalam pembahasan ini akan membahas tentang media proyeksi. Dimana
di dalamnya mengenai poster, kartun dan komik. Serta pemanfaatan media
proyeksi dalam dunia pendidikan, dengan tujuan pemanfaatan teknologi dan
meningkatkan potensi peserta didik.
B. PEMBAHASAN
1.Media Proyeksi (Poster, Kartun dan Komik)
a. Pengertian Media Proyeksi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) arti kata dari media
adalah media atau alat (sarana) komunikasi ssperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk yang terletak dintara dua pihak (orang, golongan, dsb).
Jadi dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu alat atau sarana yang dapat
mempermudah suatu persoalan.
2. Poster
a. Sejarah Poster
Cheret adalah seorang lithographer bangsa Perancis yang dipercayakan
oleh Sarah Bernhardt pada tahun 1860 untu menyiapkan beberapa ilustrasi dengan
skala besar untuk iklan dalam memperkenalkan penampilannya dipanggung kota
Paris. Dari situlah poster dilahirkan, bersumber dari gagasan nona Bernhardt.
Kemudian angkatan darat Perancis mengutip gagasan poster itu untuk maksud
anggilan militer.
4. Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan
poster secara luas dalam mengarahkan wajib militer. Menurut catatan, berjuta-juta
oster telah disebar luaskan. Poster-poster dipajang secara menarik disudut jalan di
seluruh America Serikat. Dampak poster kepada masyarakat dilihat oleh
Kementrian keuangan sebaga unsur yang sangat berarti sebagai alat pendorong
yang sukses.1
Jadi poster telah muncul mengisi fungsi yang unik di tengah-tengah media
komunikasi visual. Peranannya sangat cepat dalam menanamkan atau
mengingatkan kembali kepada para pengamat pada suatu gagasan penting. Oleh
karena itu poster harus memiliki daya Tarik pandang yang kuat jika ingin menarik
perhatian dan mempunyai pengaruh cukup kuat dala menyampaikan pesan.
b. Pengertian poster
Poster adalah gambar yang besar, yang memberikan tekanan pada satu
atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti dengan melihatnya sepintas lalu.2
Poster adalah media yang diharapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang
efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya
yang relatif besar.3
Dengan demikian poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari
rancangan yang kuat, dengan warna dan pesan dengan maksud untu menangkap
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti
didalam ingatannya.
c. Karakteristik Poster
Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus
sederhana tidak harus memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus
cukup kuat untuk menarik perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya.
1Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
51.
2 Yudhi Munadhi, MediaPembelajaran, Gaung Persada,Jakarta,2012, hlm. 102.
3Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan Digital), Ghalia
Indonesia,Bogor, hlm. 31.
5. Kesederhanaan disain dan sedikit kata-kata yang dipergunakan, mencirikan
poster-poster yang berwatak kuat.
Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan
gagasan khusus atau pesan khusus. Ada yang perlu diingat, pakailah kata-kata
dalam poster dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata, dan
hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan
huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata-kata dalam poster lebih efektif
dari pada sebuah kalimat yang panjang.4
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang di dicetuskan dalam
bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran besar
disain sebuah poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta
dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dala
poster.
Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok didalam penyajian
poster yang efektif. Unsur-unsur ini dapat dipakai pada gambar datar, bagan-
bagan, papan rencana, dan papan pengumuman yang pada dasarnya diperuntukan
bagi sarana gambar. Poster memiliki keperluan cara pengerjaan tertentu yang
berbeda dengan media lainnya, seperti sebuah foto atau lukisan, poster yang baik
4 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
54.
6. memerlukan pusat perhatian. Imajinasi kreatif, ditambah dengan pemusatan
perhatian yang bagus, akan membantu penyampaian gagasan yang efektif.5
Untuk kehalusan, umumnya dihindarkan dalam mendukung tekanan dan
kontras yang tegas. Warna memberi arti dan ungkapan seindah lukisan yang
bagus. Warna memberikan sifat kontras dan kuat, karena merupakan daya Tarik
bagi sebuah poster yang baik. Dalam penggunaan warna janganlah disamakan,
walau keduanya sangat penting. Perbedaan warna pun didasarkan pada tujuan,
dengan demikian poster merupakan keunikan dalam tujuan serta konstruksinya.
Ini tidak berarti bahwa teknik poster menyepelekan karakteristik yang terdapat
pada bentuk-bentuk visual lain.6
d. Kegunaan Poster untuk Pembelajaran
Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan
menarik perhatian. Banyak iklan menggunakan teknik-teknik poster dalam
menarik perhatian demi kepentingan produksinya. Poster dapat menarik perhatian
karena uraian yang memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk dihayati.
Dari apa yang telah diutarakan tentang poster, hendaknya guru menggunakan
poster-poster didalam kelas atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
a) Untuk Motivasi
Penggunaan poster dalam pengajaran sebagai pendorong atau motivasi
kegiatan belajar siswa. Poster juga dapat digunakan sebagai bahan diskusi.
Dipihak lain poster dapat merangsang anak untuk mempelajari lebih jauh dan
ingin lebih tahu hakikat dari pesan yang disampaikan melalui poster tersebut.
b) Sebagai Peringatan
Diartikan sebagai suatu peringatan atau menyadarakan. Pesan melalui
poster yang tepat, akan membantu menyadarkan siswa, sehngga diharapkan data
berubah perilakunya dalam praktek sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan.
Upaya menyadarkan atau memperingati manusia sangat penting sebab adanya
5 Ibid.
6 Ibid,hlm. 55.
7. kemampuan daya ingat manusia untuk terbiasa serta sifat-sifat tak mempedulikan
lingkungannya.
c) Pengalaman yang Kreatif
Sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan belajar kreatif
dan partisipasi. Kehadiran poster dalam proses belajar mengajar memberi
kesempatan kepada siswa untuk melukiskan tentang apa-apa yang dipelajari
mereka. Dengan kata lain, poster memberikan pengalaman baru sehingga
menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.7
e. Ciri-ciri Poster yang Baik
Secara umum ciri poster yang baik adalah:
1) Sederhana.
2) Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan yang pokok.
3) Berwarna.
4) Slogannya ringkas dan jitu.
5) Tulisannya jelas.
6) Poster tidak boleh ramai oleh detail, sehingga pesan yang disampaikan
tidak tenggelam dalam detail yang banyak itu.
7) Gambar tidak saja harus besar, jelas dan menarik, akan tetapi harus sesuai
pula dengan subjek yang divisualisasikannya.
8) Ukuran poster harus dapat dilihat dengan jelas dari seberang jalan tempat
dia dipasang, dengan desain gambar yang tegap.8
f. Kelemahan dan Kelebihan Poster
Ada beberapa kelemahan dan kelebihan poster, sebagai berikut:
1) Kelemahan
7 Ibid,hlm. 56-57.
8 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.47.
8. Informasi yang dimuat terbatas.
Karena Poster berdimensi dua, sehingga sukar untuk melukiskan
sebenarnya.
Tidak semua materi mudah divisualisasikan melalui Poster.
Sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan orang yang melihat.
Bila poster dipasang terlalu lama, maka akan membosankan.
2) Kelebihan
Harganya terjangkau.
Mempermudah guru untuk menyajikan materi dan mempermudah
peserta didik dalam belajar.
Lebih menarik perhatian murid.
Praktis dan mudah dalam penggunaan.
Tahan Lama.
Dapat dipakai sebagai media untuk mempengaruhi tingkah laku.
3. Kartun
a. Sejarah Kartun
Contoh kartun sosial politik yang modern, sudah ada di abad ke 19. Adrew
Jackson dengan sistem pemerintahannya yang bobrok telah dijadikan sasaran
karikatur politik. Pada akhir tahun 1860-an, Thomas Nast melancarkan
kampanyenya dengan kartun yang terkenal menentang Tweed Ring di New York.
Nast serta Keppler adalah pencipta karakter kartun orsinil yang terkenal masa itu
yang melukiskan suatu pola pengeritikan terhadap individu-individu dalam arti
untuk memperoleh isu-isu yang penting. Bahkan ahli purbakala telah menemukn
dinding-dinding bangunan kuno dengan gambar-gambar yang lucu dalam
kebesaran serta kemegahan.9
b. Pengertian Kartun
9 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
58.
9. Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang di disain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang
tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang dimuat dalam surat kabar. Kartun
sebagai alat bantu mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam
menjelaskan rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung
makna.10
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-
simbol untuk menyampaikan sesuatu secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap
terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian tertentu. Kemampuannya besar
sekali untuk menarik perhatian, mempengaruhi sikap maupun tingkah laku.
Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan yang harus disampaikan dan
menuangkannya ke dalam gambar sederhana. Kartun tanpa gambar detail dengan
menggunakan simbol simbol serta karakter yang mudah dikenal dan dimengerti
dengan cepat. Kalau makna kartun mengena, pesan yang besar bisa disajikan
secara ringkas dan kesannya akan tahan lama diingatan.11
c. Karakteristik Kartun
Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Ciri khas kartun
memakai karikatur, sindiran yang dilebih lebihkan, perlambang dan humor
pilihan. Humor sering dan biasa membuat orang tertawa, terutama dalam kartun-
kartun yang berisi pertentangan politik bagi para pembaca surat-surat kabar.
Dalam beberapa hal penggunaan kartun dibidang politik dan sosial dijadikan
medium untuk menyerang pribadi para pejabat tinggi. Kekuatan kartun untuk
mempengaruhi pendapat umum, terletak pada kekompakannya, penyederhanaan
isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara
tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor.12
10 Ibid.
11 Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya),Rajagrafindo Persada,Jakarta,hlm.45-46.
12 Nana Sudjana dan Amad Rivai, Media Pembelajaran Sinar Baru Aglesindo,Bandung, 2010,hlm.
58
10. d. Memilih dan Menilai Kartun
Ada beberapa kualitas tertentu dari kartun-kartun yang efektif.
Pengetahuan mengenai kualitas ini sangat membantu dalam memilih kartun-
kartun untuk tujuan pengajaran.
1) Pemakaiannya Sesuai dengan Tingkat Pengalaman
Pertimbangan pertama adalah, arti kartun hendaknya dapat dimengerti
oleh para siswa pada saat kartun tersebut digunakan. Misalnya kartun mengenai
peristiwa perang salib, akan kecil artinya bagi siswa SD yang belum mempelajari
judul-judul tersebut. Demikian juga banyak guru yang tersentuh melihat kartun
tersebut, sebaliknya para siswa mungkin lucu melihatnya. Dalam pada itu, para
siswa lain semisal anak SMA mungkin sudah mampu menafsirkan kartun
tersebut.
2) Kesederhanaan
Memperkirakan arti kartun dapat dimengerti, berarti ada beberapa
perwatakan fisik yang diinginkan dari kartun-kartun yang baik. Satu diantaranya
adalah kesederhanaan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kartun-kartun yang
baik hanya berisi hal yang penting-penting saja. Kartun banyak bergantung pada
kunci perwatakan untuk pengenalan terhadap rincian fotografis secara luas.
Perwatakan fisik lainnya adalah singkatnya keterangan. Beberapa kartun bahkan
tidak memerlukan keterangan sama sekali, karena lukisan sendiri telah
menyampaikan gagasan tanpa bantuan kata-kata.
3) Lambang yang Jelas
Ciri ketiga dari kartun yang efektif adalah kejelasan dari pengertian-
pengertian simbolis. Sehubungan dengan itu para guru haruslah berhati-hati dalam
memilih kartun-kartun dengan lambang-lambangnya dan tidak terlalu sukar
dipahami oleh siswa.13
e. Kegunaan Kartun untuk Pembelajaran
13 Ibid,hlm. 59-61
11. 1) Untuk motivasi
Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian
serta menumbuhkan minat belajar siswa. Ini menunjukan bahan-bahan kartun bisa
menjadi alat motivasi yang berguna di kelas. Beberapa kartun dengan topik yang
sedang hangat, bilamana cocok dengan tujuan-tujuan pengajaran, merupakan
pembuka diskusi yang efektif. Pertanyaan-pertanyaan seperti : apakah arti kartun
ini? Pesan apakah yang ingin dipaparkan? Kartun-kartun lain manakah yang telah
anda lihat dibidang ini? Contoh sebagai berikut.
2) Sebagai Ilustrasi
Seorang guru melaporkan hasil yang efektif dari penggunaan kartun-
kartun dalam menggambarkan konsep pembelajaran PAI. Diantaranya adalah
tentang ada tidaknya nilai-nilai keagamaan yang digambarkan dalam kartun.
Namun demikian guru perlu selektif dalam memilih kartun untuk menjaga
reaksi lelucon yang murni diantara siswa dan tidak kehilangan perhatian
kepada bagian-bagian yang terinci yang tidak ada hubungannya dengan
maksud pembuat kartun. Contoh sebagai berikut:
3) Untuk Kegiatan Siswa
Jenis lain dari kartun yang dipergunakan adalah kreasi kartun-kartun
yang dibuat siswa sendiri. Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan
minat dalam kampanye tentang kebersihan, keadilan, adab makan dan
minum, dan lain-lain. Kartun-kartun yang telah dibuat siswa dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.14
f. Kekurangan dan Kelebihan Kartun untuk Media Pembelajaran
1) Kekurangan
14 Ibid,hlm. 61- 63.
12. Jika tidak digunakan dengan hati-hati, siswa siswa akan lebih tertarik
pada gambar-gambar kartun, bukan pada pengajaran yang akan
disampaikan guru.
Guru yang tidak banyak mengetahui tentang teknik-teknik
penyampaian pengajaran dengan menggunakan kartun, dapat
menyebabkan murid cepat merasa bosan.
Seiring dengan zamannya teknologi, guru sewajarnya mengetahui
segala bidang terutama bagaimana cara untuk menjadikan sebuah
kartun itu menarik, misalnya dalam segi warna dan sebagainya.
2) Kelebihan
Kartun ialah bahan yang umumnya digemari oleh anak-anak maupun
orang dewasa. Watak lucunya dapat menarik minat pembaca.
Menjadikan proses pembelajaran dan pengajaran berjalan dalam
suasana dengan gembira dengan telatah kartun dan secara tidak
langsung dapat menyampaikan pesan.
Dapat menimbulkan rangsangan serta motivasi untuk melukis.
Bahan kartun dapat digunakan dalam berbagai aspek kemahiran
berbahasa.
4. Komik
a. Pengertian Komik
Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti
segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Komik dapat didefinisikan
sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan
suatu cerita dalam urutan yang erat di hubungkan dengan gambar dan di rancang
untk memberikan hiburan kepada para pembaca.15 Apabila kartun sangat
bergantung kepada dampak penglihatan tunggal, maka komik terdiri atas berbagai
15Dr. Nana Sudjana,Drs.Ahmad Riyan,Media pengajaran,Bandung,Sinar Baru Algensindo,2010,
hal:64
13. situasi cerita bersambung. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai
dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.16
b. Komik sebagai media pembelajaran
Komik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu media
dipandang efektif untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang desain
komunikasi visual. Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan
gambar dan tulisan yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar yang membuat
informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur
membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.
Dengan komik, kita diajak untuk mengenal lingkungannya di samping
meningkatkan rasa fantasi, imajinasi, dan jiwa kreatif. Dalam hal ini, komik
pembelajaran berperan sebagai alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Komik merupakan bagian dari Desain Komunikasi Visual (DKV)
yaitu rangkaian gambar yang melibatkan elemen grafis dalam menyampaikan
sebuah cerita atau pesan.
c. Kelebihan Komik dalam pembelajaran
1) Memotivasi
Hutchinson (1949) menemukan bahwa 74% guru yang disurvei
menganggap bahwa komik "membantu memotivasi" , sedangkan 79%
mengatakan komik "meningkatkan partisipasi individu. Satu guru bahkan
mengatakan bahwa komik membuat pembelajaran menjadi "pembelajaran yang
sangat mudah".
2) Visual
Sones’ (1944) yang berkesimpulan bahwa kualitas gambar komik dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3) Perantara
Karl Koenke (1981) mengatakan bahwa komik bisa mengarahkan siswa
untuk disiplin membaca khususnya mereka yang tidak suka membaca atau yang
16https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45
14. memiliki kekhawatiran akan kesalahan. Komik bisa menjadi jembatan untuk
membaca buku yang lebih serius.
4) Populer
Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat (2002)
mengatakan bahwa dengan memasukkan budaya populer kedalam kurikulum bisa
menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah.
5) Mengenal lingkungan dan alam sekitar
Komik yang memperkenalkan lingkungan dan alam sekitar juga sangat
bermanfaat bagi anak-anak. Anak-anak pun bisa diperkenalkan pada berbagai
jenis tumbuhan dan hewan melalui komik.
6) k.Mendorong minat baca.
Komik juga membantu untuk membangkitkan minat baca anak-anak. Jaya
Suprana (dalam Sofwan 2007) mengaku kalau minat bacanya tumbuh akibat
membaca komik Mahabharata semasa kecilnya.
d. 2. kelemahan komik
1) . Komik membatasi bahkan memungkinkan penumpulan imajinasi
2) Tidak mampu menikmati dan mengapresiasi karya-karya sastra
3) Komik menimbulkan efek adiktif.
4) Komik lebih eksplisit menggambarkan adegan
SOAL
1. Pada tahun berapa poster di lahirkan…
a. 1860
b. 1861
c. 1870
d. 1871
Jawaban : A
2. Pada perang dunia kesatu pemerintah Amerika telah mempergunakan
poster secara luas dalam mengarahkan…
a. Politik
15. b. Wajib militer
c. Psikologis
d. Sosial
Jawaban : B
3. Apa salah satu kegunaan poster untuk pembelajaran…
a. Iklan
b. Sindiran
c. Motivasi
d. Bisnis
Jawaban : C
4. Ciri-ciri poster yang baikadalah…
a. Sederhana dan berwarna
b. Slogannya ringkas dan jitu
c. Tulisannya jelas dan tidak banyak detail
d. Semua benar
Jawaban : D
5. Kartun sosial politik yang modern sudah ada di abad 19 dipergunakan
untuk…
a. Sasaran karikatur politik
b. Humor
c. Iklan
d. Pembelajaran
Jawaban : A
6. Ciri yang khas pada komik…
a. Penglihatan tunggal
b. Cerita bersambung
c. Bersifat humor
16. d. Politik dan sosial
Jawaban : B
7. Kelemahan komik salah satunya adalah…
a. Bisa memotivasi
b. Visual menarik dan mudah dipahami
c. Cerita dalam komik ringkas
d. Komik membuat penumpulan imajinasi
Jawaban : D
8. Menurut bahasa komik berasal dari bahasa Inggris yang berarti segala
sesuatu yang lucu serta bersifat…
a. Menghibur
b. Menyenangkan
c. Menyedihkan
d. Membahagiakan
Jawaban : A
9. Komik merupakan salah satu media berbentuk…
a. Audio visual
b. Bunyi
c. Proyeksi
d. Simbol
Jawaban : C
10. Menurut salah satu ahli komik bisa mengarahkan siswa untuk disiplin
membaca khususnya untuk mereka yang tidak suka membaca atau yang
memiliki kekhawatiran akan kesalahan, hal ini disampaikan oleh…
a. Sones (1944)
b. Karl Koenke (1981)
c. George Chilcoat (2002)
18. DAFTAR REFERENSI
Nana Sudjana dan Amad Rivai. 2010. Media Pembelajaran. Bandung. Sinar Baru
Aglesindo.
Arif S. Sadiman dkk. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya), Jakarta. Rajagrafindo Persada.
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran (Manual dan
Digital). Bogor. Ghalia Indonesia.
https://ugotkj.wordpress.com/2010/06/06/asal-usul-dan-sejarah-komik/:19:45
Yudhi Muadhi. 2012. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta:
Gaung Persada.