Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi komunikasi petugas kesehatan melawan berita hoax dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Ajung Jember.
2. Ada dua permasalahan utama yaitu strategi komunikasi petugas kesehatan melawan berita hoax dan penyebab masyarakat tidak antusias mengikuti vaksinasi Covid-19.
3. Petugas kesehatan melak
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
Â
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
1. Strategi Komunikasi Petugas Kesehatan
Melawan Berita Hoax dalam
Pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 di
Kecamatan Ajung Jember
Dosen Pengampu :
Bdn. Ermeida Nelli, S.S.iT.,MKM
Disusun Oleh
Prima Fitriani 62223013
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
POLITEKNIK TIARA BUNDA
DEPOK
2023
2. Pemerintah telah mengeluarkan skema kebijakan
untuk meminimalisir dampak pandemi tersebut,
termasuk di bidang kesehatan. Upaya pencegahan
melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai
dari segi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, jika
dibandingkan dengan upaya pengobatan. Namun,
masyarakat enggan melakukan vaksinasi karena
berita hoax atau berita bohong setelah divaksinasi
akan menyebabkan kematian.
3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana strategi komunikasi petugas kesehatan
terhadap berita hoaks dalam pelaksanaan vaksinasi
covid 19 di Kabupaten Ajung Jember dan untuk
mengetahui apa yang menyebabkan warga tidak
antusias mengikuti vaksin covid 19.
4. PENDAHULUAN
Masyarakat di seluruh penjuru dunia di gemparkan dengan
adanya virus mematikan yang bisa menular dengan cepat
kepada munusia lainnnya, virus ini di namakan dengan covid
19 yang pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan Cina pada
awal Desember 2019 kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Penyakit COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau
yang dikenal juga dengan coronavirus masih satu keluarga
dengan coronavirus penyebab wabah Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory
Syndrome (MERS).
5. permasalahan dalam penelitian ini, yaitu
bagaimana strategi komunikasi petugas
kesehatan melawan berita hoax dalam
pelaksanaan vaksinasi covid 19 di Kecamatan
Ajung Jember, apa penyebab warga tidak
antusias dalam mengikuti vaksin covid 19.
6. KAJIAN TEORI
Strategi
Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan
(planning) dan management untuk mencapai suatu
tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan
yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan
harus menunjukkan bagaimana tekhnik (cara)
operasionalnya
7. Kalau dikaji dalam konteks masalah pandemic
covid 19 yang menimpa seluruh dunia
termasuk negara Indonesia Semua elemen
pemerintah mempunyai kewajiban
merencanakan, menyusun, dan
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
masyarakatnya karena menyangkut kesehatan
dan keberlanjutan hidup warga negaranya.
8. Teori Sibernetika - Model Input Proses Output
Kelompok sering dipandang seperti sistem sibernetika di
mana informasi dan pengaruh datang kepada kelompok
(input), kelompok mengolah informasi ini dan hasilnya
berputar kembali untuk memengaruhi orang lain (output).
Bersama dengan itu, model ini dikenal sebagai model input
proses output.” Sebuah contoh sederhana dari model ini
adalah sebuah kajian kelompok di mana anggota membawa
informasi dan sikap mengenai pelajaran kelompok, kelompok
membicarakan materi ini dan menyediakan bantuan ganda
dan hasilnya adalah nilainya lebih tinggi atau lebih rendah
untuk pelajaran ini
9. Berita Hoax
Hoaks menurut Linda Walsh dalam buku “ Sins Again
Science,” istilah hoax merupakan kabar bohong.
Istilah dalam bahasa inggris yang masuk sejak era
industri, di perkirakan muncul pertama kali pada
tahun 1808. Chen et al, menyatakan hoaks adalah
informasi sesat dan berbahaya, karena menyesatkan
persepsi manusia dengan menyampaikan informasi
palsu sebagai kebenaran. Hoaks mampu
memengaruhi banyak orang dengan menodai suatu
citra dan kredibilitas (Laurensia, 2016).
10. unsur penting dalam interaksi komunikasi berbasis
media yaitu
(1) User (pengguna) yang berperan sebagai pengirim
dan penerima, atau dengan kata lain netizen.
(2) Medium (media) yakni syarat keberadaan media
atau saluran untuk memfasilitasi proses interaksi
antar user.
(3) Message (pesan) yakni berupa pesan yang saling
dipertukarkan di antara user melalui media yang
digunakan.
(4) Communication setting (pengaturan komunikasi)
yakni lingkungan dan waktu komunikasi yang
fleksibel sesuai keinginan partisipan, mengingat
komunikasi online merupakan real time
12. METODE PENELITIAN
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif. Karakteristik penelitian kualitatif menurut
pendapat Creswell (2010) adalah meneliti lingkungan
alamiah, peneliti sebagai instrument kunci, beragam
sumber data (wawancara, observasi, dokumentasi),
analisis data induktif, makna dari partisipan, rancangan
yang berkembang, perspektif teoritis, bersifat penafsiran,
pandangan menyeluruh.
13. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Petugas pelaksana vaksinasi Covid 19 menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Setelah
melakukan tugasnya sebagai sebuah tim eksekusi
vaksinasi, kelompok tim vaksinasi dalam suatu desa
mengevaluasi hasil dari kinerja mereka sehingga
bisa membuat keputusan-keputusan yang nilainya
tinggi untuk kelompok tersebut dan menjadi bahan
perbaikan dalam pelaksanaan vaksin di hari-hari
berikutnya
14. Sebuah kelompok tim vaksinasi covid 19 dalam
melakukan tugasnya menghadapi rintangan tugas
percepatan vaksinasi yaitu pemahaman masyarakat
mengenai hoax dampak vaksinasi bagi penerima
vaksin. Masyarakat memutuskan tidak melakukan
vaksin karena menganggap bahwa berita hoax yang
beredar benar terjadi yakni orang yang telah
divaksin mayoritas akan mengalami kematian.
15. Penyebaran berita hoaks memang tidak hanya pada
era sekarang, bahkan fenomona berita hoaks sudah
terjadi sejak dulu. Berita palsu yang tersebar
terjadi karena kurangnya informasi, pengetahuan,
akhirnya digembor-gemborkan, seolah-olah
informasi itu benar, padahal tidak benar.
16. Rintangan lainnya yaitu bagi masyarakat yang
memiliki riwayat penyakit bawaan, mereka benar-
benar takut untuk melakukan vaksin bahkan ada
warga yang sengaja bersembunyi ketika datang
petugas vaksin keliling kerumah-rumah mereka.
Pertanyaan dan pemahaman kehalalan vaksin juga menjadi
rintangan tim vakisnasi dalam melaksanakan tugasnya. Komisi
Fatwa MUI Pusat sudah menetapkan vaksin CoronaVac,, suci dan
halal. Sedangkan untuk vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca
Komisi Fatwa MUI menetapkan bahwa penggunaannya
diperbolehkan (mubah)
17. PENUTUP
Awalnya masyarakat desa di kecamatan Ajung
mayoritas menolak untuk melakukan vaksinasi covid
19 karena adanya berita hoax tentang dampak
negatif yang timbul setelah penyuntikan vaksin.
Berbagai cara yang di gunakan petugas Kesehatan
kecamatan Ajung dalam mensukseskan pencapaian
vaksinasi covid 19, yaitu melakukan vaksinasi dor to
dor, memberikan reward kepada masyarakat yang
mau vaksin berupa sembako atau dorprize, hal
besar yang dilakukan juga oleh petugas Kesehatan
adalah adanya koordinasi, sinergi, dan kolaborasi
dengan semua pihat terkait.
19. Ketrampilan observasi
• Melatih kepekaan dlm observasi keterampilan dasar dalam
membina komunikasi efektif.
• Yg perlu diobservasi : tingkah laku verbal, non verbal & kesenjangan
antara tingkah laku verbal & non verbal.
• Bidan perlu mengamati tingkah laku verbal & non verbal utk
mengidentifikasi pesan2 yg tdk sinkron/ tdk sejalan akan tahu
bahwa ada konflik atau ketidaksesuaian antara tingkah laku verbal &
non verbal (antara apa yg diucapkan & dikerjakan).
20. A. Tingkah laku/ komunikasi non verbal
• Adl : komunikasi yg pesannya dikemas
dlm bentuk non verbal, tanpa kata2.
• Dianggap lebih jujur mengungkapkan
apa yg mau diungkapkan krn lbh
bersifat spontan atau lbh sulit
ditafsirkan.
21. Bentuk komunikasi non verbal
a. Bahasa tubuh
1.Ekspresi wajah
Mrpk sumber yg kaya dgn pemaknaan komunikasi (terutama
mata)
Ekspresi wajah mrpk cerminan suasana emosi seseorang
(bahagia/ sedih)
Wajah : memberikan sinyal yg nyata bagi org yg menatap,
menggambarkan seseorang suka, tertarik atau sebaliknya thd
apa yg dikomunikasikan.
22.
23. 2. Kontak mata
Mata mrpk sinyal manusia scr alamiah utk berkomunikasi.
Dgn kontak mata selama berinteraksi/ tanya jawab berarti
org tsb terlibat & menghargai lawan bicaranya dgn
kemauan utk memperhatikan bukan hanya mendengarkan.
Mll kontak mata dpt memberikan kesempatan pd org lain
utk mengobservasi org lain selama berkomunikasi.
3. Sentuhan
Sentuhan mrpk bentuk komunikasi personal Bbrp pesan
spt perhatian yg sungguh2, dukungan
emosional, kasih sayang, atau simpati dpt dlkn mll
sentuhan tangan.
Sentuhan menimbulkan perasaan dekat/ akrab.
24. 4. Postur tubuh & gaya berjalan
Postur tubuh & gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri & tingkat
kesehatannya.
Posisi tubuh yg saling berhadapan lbh baik dibandingkan bersisihan dlm
berkomunikasi
Saat mendengarkan : tubuh lbh condong ke arah lawan bicara
memberikan kesan bhw pembicaraan lebih didengarkan & penting.
5. Sound (suara)
Suara rintihan, desahan saat menarik nafas pjg, tangisan
6. Gerak isyarat
Dpt mempertegas pembicaraan dlm komunikasi Mengetuk2kan kaki,
menggerakkan tangan selama berbicara
menunjukkan dlm keadaan stress, bingung.
25. b. Tanda
Tanda dlm komunikasi non verbal menggantikan kata2 :
bendera, rambu2 lalu lintas, dsb
c.Tindakan/ perbuatan : tdk menggantikan kata2 tp
mengandung makna, misal : menggebrak meja, menutup
pintu keras2 bermakna marah.
d. Objek : mpy makna misal pakaian, aksesoris, dandanan
status sosial ekonomi
e. Warna : menunjukkan suasana emosional, cita rasa,
keyakinan agama, politik, dll.
26. B. Komunikasi Verbal
• Adl komunikasi yg mgnk kata2, baik lisan maupun tertulis.
• Mll kata2, perasaan, emosi, pikiran, gagasan, dll bisa
diungkapkan.
• Aspek komunikasi verbal :
1. Vocabulary/ perbendaharaan kata
2. Racing/ kecepatan : kecepatan dlm berkomunikasi yg baik
adl tdk terlalu cepat & tdk terlalu lambat.
27. 3. Intonasi suara : intonasi/ penekanan suara pd saat berkomunikasi akan
mempengaruhi arti pesan scr dramatik shg pesan akan menjadi lain
artinya bila diucapkan dgn intonasi suara yg berbeda.
4. Humor : komunikasi yg datar & kurang humor akan menimbulkan
kesan kaku pd seseorang saat berkomunikasi komunikasi kurang
efektif. Dlm komunikasi diselingi dgn humor.
5. Singkat & jelas : komunikasi akan efektif bila disampaikan scr singkat &
jelas, pembicaraan lgsg pd pokok permasalahannya shg lbh mudah
dimengerti.
6. Timing (waktu yg tepat) : dgn menyesuaikan waktu yg tepat saat
menyampaikan informasi/ berkomunikasi org yg menerima
informasi akan lbh mendengarkan/ memperhatikan apa yg
disampaikan.
28. C. Ketrampilan Membina Hub Baik
• Mrpk dasar dari proses komunikasi interpersonal bidan dgn klien.
• 3 hal penting yg perlu diperhatikan agar hubungan baik adl :
a. Menunjukkan tanda perhatian verbal : mengungkapkan kata2
agar klien tahu bahwa bidan percaya klien dpt mengatasi masalah.
b. Menjalin kerjasama c.
Memberikan respon yg positif, pujian & dukungan harus biasa
dlkn oleh bidan utk memberikan penghargaan, kekaguman &
persetujuan atas tindakan yg dlkn klien.
Contoh : “bagus, cara mengejan ibu sudah benar”
29. • Membina hubungan baik bisa diawali dgn
sikap hangat, menghormati, menerima klien
apa adanya, empati & tulus.
• Perilaku/ respon bidan yg mendukung
terciptanya hubungan baik a.l : memberi
salam dgn ramah, mempersilahkan duduk, tdk
memotong pembicaraan, menjaga rahasia
klien, tdk menilai klien, dll.
• Selain itu sikap yg perlu dimiliki adl SOLER.
30. SOLER
• S : Face your clients squarely (menghadap ke klien) & smile/ nod at
client (senyum/ mengangguk ke klien)
• O : open and non judge mental facial expression (ekspresi muka
menunjukkan sikap terbuka & tdk menilai)
• L : lean towards client (tubuh condong ke klien)
• E : eye contact in aculturally acceptable manner (kontak mata/ tatap
mata sesuai cara, budaya setempat)
• R : relaxed and friendly manner (santai & sikap bersahabat)