1. Strategi Komunikasi Pembangunan
dengan PENTAHELIX JABAR
(Disampaikan dalam Diskusi Internal BAPPEDA JABAR)
Prof.Dr. Atie Rachmiatie, MSi
Jumat, 30 September 2022
2. Untuk Meningkatkan
kualitas kehidupan
masyarakat perlu
pembangunan
Pembangun
Memerlukan
Keaktifan &
Partisipasi
Masyarakat
Bagaimana supaya
Masyarakat Aktif
dan Berpartisipasi ?
Rencana & Program
Pembangunan
Harus
diinformasikan
Perlu Sarana,
Prasarana,
Media, SDM, dll
(Sumber Daya)
INFORMASI
Perlu Membangun
SISTEM
KOMUNIKASI &
INFORMASI
DASAR PEMIKIRAN :
3. CIRI MANUSIA MODERN :
INKELES & SMITH (Personil/individu)
1. Terbuka kepada pengalaman bari, ingin mencari atau menemukan sesuatu yang
baru
2. Semakin tidak tergantung kpd berbagai bentuk kekuasaan tradisional, spt suku,
raja, dll
3. Percaya terhadap ilmu pengetahuan dan kemampuan menaklukkan alam
4. Berorientasi mobilitas dan ambisi hidup yang tinggi, memiliki Hasrat untuk meniti
tangga karir dan prestasi
5. Memiliki rencana jangka Panjang, merencanakan sesuatu jauh di depan dan
memikirkan apa yang akan dicapai 5 tahun yad
6. Aktif dalam percaturan politik, tergabung dlm berbagai organisasi dan
berpartisipasi dlm urusan masyarakat lingkungannya
5. BBBBBB
• MENYAMAKAN PERSEPSI SAMA TENTANG PEMBANGUNAN :
…Proses Perubahan sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup dari
seluruh atau mayoritas masyarakat tanpa merusak lingkungan alam dan
kultural tempat mereka berada.. Dan berusaha melibatkan sebanyak
mungkin anggota masyarakat dalam usaha ini dan menjadikan mereka
penentu dari tujuan mereka sendiri.. (Dissayanake, 1981)
Strategi Baru : Pendekatan Konvergensi : berarti berusaha menuju satu
persepsi yang bersifat timbal balik di antara partisipan (PENTAHELIX) dalam
pengertian, perhatian, kebutuhan ataupun titik pandang
BAGAIMANA BERKOMUNIKASI DENGAN PENTAHELIX TENTANG
PEMBANGUNAN
7. Secara praktis, strategi
komunikasi adalah
perencanaan untuk mencapai
tujuan-tujuan komunikasi
komunikasi, yang ditujukan
untuk target khalayak
tertentu dengan materi
konten dan media komunikasi
publik yang telah ditetapkan
Secara umum, tujuan-tujuan
komunikasi pada umumnya
difokuskan pada;
memantapkan pemahaman,
menjaga penerimaan dan
memotivasi tindakan
tertentu
Strategi komunikasi adalah
c a r a d a n p e n d e k a tan
k o m u n i k a s i k e p a d a
khalayak sasaran (publik)
d a n m e n g e n a i i s u
kebijakan dan program
te r tentu atau spesifik
secara efektif dan efisien
dalam
9
STRATEGI KOMUNIKASI
PEMBANGUNAN
8. 1. Bagaimana pelaksanaan pembangunan mencapai keadilan yang distributif/merata ?
2. Bagaimana agar ide-ide Kemandirian (Self Reliance), pengelolaan sendiri (Self-
Management), Pembangunan sendiri (Self-Development) dan partisipasi rakyat (Popular
Participation) dapat dipenuhi ?
3. Bagaimana agar Media komunikasi dan informasi semua secara purposif diterpadukan/
dikonsolidasikan baik di antara pejabat maupun secara kelembagaan ?
4. Seampuh apakah kebudayaan dapat dijadikan sekutu dan fasilitator pembangunan ?
5. Bagaimana agar terbangun model komunikasi yang lebih “Sadar sejarah (history
conscious) dan spesifik utk masyarakat ; namun juga dapat menempatkan model
universal/modern versi barat ?
9
PERMASALAHAN POKOK :
PEMBANGUNAN
9. Masalah pelayanan informasi di Indonesia
(Dr. Bert Spector, USAID – Cegah – 2018) :::: Manually Based (2010 – 2016)
1. Informasi tidak disusun untuk (sesuai) permintaan
2. Permintaan tidak direspon dengan baik
3. Respon terlambat
4. Informasi yang disediakan tidak akurat
Digitally Based !!!
(tuntutan cepat penyesuaian proses bisnis dan model bisnis)
1.Pandemi telah mendorong 150 juta orang Indonesia memakai internet (trend
memakai gadget/mobile dan pengguna social media)
2. Kepercayaan pada media mainstream/resmi turun (trust in “media’ declines)
3. Pergeseran minat audience (platform baru bermunculan)
4. Ketimpangan kualitas akses di kota dan desa dll
Urgent : proactive, social media platform, new format, new talent, equal acces
11. Add a footer 11
PERAN MEDIA KOMINFO DALAM REKONSTRUKSI
KEHIDUPAN BARU PASCA COVID 19
> Psychografi
> Sociografi
> Environment
> Economic Habit
HARMONI
SOSIAL
NEW SOCIETY
INFORMASI YANG SEHAT
* TEGUH PADA DISIPLIN
* MELALUI VERIFIKASI
* MENERAPKAN ETIKA & ATURAN
* BERPIHAK PADA KEPENTINGAN
PUBLIK
MEDIA MAINSTREAM & MEDIA
SOCIAL
> Psychografi
> Sociografi
> Environment
> Economic Habit
OLD SOCIETY
12. IINTERNET DAN PERILAKU ONLINE GENERASI
MILENIAL
…….. 9 % millennial membuka smartphone 1 menit setelah bangun
tidur.
……..Kebutuhan dasar Masyarakat saat ini adalah Sandang, Pangan,
dan Wifi dan Colokan listrik.
……..Hasil riset menunjukkan bahwa 94.4 persen millennial
Indonesia telah terkoneksi dg internet. Internet menjadi kebutuhan
utama bagi millennial.
………Sebanyak 59.7 persen Millennial mencari perbandingan harga
di online sebelum melakukan pembelian. (Perilaku ekonomi)
…….Indonesia Millennial Report
“Generasi sekarang, dakwah atau mencari informasi melalui media
sosial lebih penting. Mereka tidak tertarik mendengarkan
ceramah/pembicaraan/pesan yang lama, justru lebih tertarik buka
Instagram, lihat foto atau video ceramah pendek.”
13. FR
ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI ERA
MEDIA DIGITAL (KASUS GENERAL)
13
1. Semua pihak individu/Kelompok sebagai bagian dari PENTAHELIX ( Pemerintah,
pengusaha, perguruan tinggi,industri, komunitas) saat ini berusaha memiliki gadget,
budget untuk pulsa, dan menyediakan wifi sehingga akses internet menjadi mudah
2. Karena dasarnya manusia sbg mahluk sosial, mereka tetap melakukan kebiasaan
sosialisasi, tetapi melalui media komunikasi dan informasi (Sharing informasi, kolaborasi,
dll melalui media sosial)
3. Karakter tentang “kekeluargaan”, “Gotong Royong” ternyata menjadi “Kesadaran baru
bangsa kita” bahwa ini merupakan potensi bangsa, yang bangsa lain tidak memilikinya.
Hal ini dikonkritkan melalui penggalangan solidaritas pada masa pandemic covid 19 ini.
Indonesia dikukuhkan sebagai 10 negara yang memiliki modal sosial tertinggi.
4. Digital menumbuhkan kolaborasi, inovasi yang menuntut semua pihak untuk berpikir
cerdas, kreatif dan produktif dalam berbagai kondisi dan situasi
14. Tujuan
• Identifikasi situasi (berdasarkan
monitoring dan analisis media
dan/atau hasil survey atau kajian )
• Rumusan permasalahan
• Pendekatan solusi komunikasi
Tujuan-tujuan program
komunikasi publik selama
periode tertentu
Analisis Situasi Strategi
• Strategi konten
• Strategi media
• Gambaran umum khalayak
sasaran
Taktik Rencana Aksi
• Rincian aktivitas komunikasi
publik
• T i m i n g a t a u w a k t u
pelaksanaan
Evaluasi
M e t o d e e v a l u a s i u n t u k
m e n g u k u r a t a u m e n i l a i
e f e k tifvitas (kuantitatif
maupun kualitatif )
• K o n t e n y a n g a k a n
didiseminasikan
• Media komunikasi publik
yang digunakan
• Target spesifik khalayak
sasaran
Outline Strategi Komunikasi
20
15. SO S TA C
Bagaimana situasi terkini
yang dihadapi
Apa saja yang ingin dicapai
dari rangkaian aktivitas
komunikasi publik
Bagaimana
Mencapai tujuan
komunikasi publik
Bagaimana sebenarnya dapat
mencapai tujuan komunikasi
publik
Rincian Taktik atau Aksi
(Aktivitas penyebarluasan
konten informasi publik dan
penggunaan media
komunikasi publik dalam
periode tertentu)
Bagaimana
mengukur efektivitas
komunikasi publik
10
18. Seperti negara-negara lain di
dunia, bagi Indonesia vaksinasi
Covid-19 ini adalah kebijakan
publik invasif pertama untuk
mengatasi pandemi dalam
S e ba gian besar masyarakat belum
mengetahui (sehingga berpotensi
bersikap ngawur dan ceroboh)
Kebijakan vaksinasi Covid-19 sangat
krusial
Badan publik atau aparat pemerintah juga
belum tersosialisasi atau terlatih dengan
b a i k , t e r m a s u k s o a l d a t a d u k u n g
pemberian vaksin belum terkonsolidasi
dengan baik
penurunan pandemi, pemulihan
kesehatan publik dan pada
a k h i r n y a m e n g e m b a l i k a n
pertumbuhan ekonomi pada rel
pertumbuhan yang seharusnya.
Urgensi Kebijakan Publik Situasi dan Kondisi O
u
t
c
o
m
e
7
19. Strategi
komunikasi
publik yang
vaksinasi massal
Edukatif terkait
paikan
mampu menyediakan dan menyam
informasi publik yang dibutuhkan
Menangkal berbagai
disinformasi dan hoax
terkait vaksin Covid-19
Mencegah kejadian-kejadian tidak
produktif seperti rendah partisipasi
bahkan pemboikotan program
8
20. Situation Analysis
Identifikasi isu-isu apa yang
muncul (emerging) atau
bahkan dapat dikategorikan
cukup menonjol dalam kurun
waktu tertentu
Analisis situasi untuk mengetahui
memahami dan merinci kondisi
internal dan eksternal lembaga
berkaitan dengan komunikasi yang
akan dilakukan
Rumuskan permasalahan
komunikasi
berdasarkan identifikasi
Pendekatan solusi komunikasi
yang dapat digunakan untuk
merespons situasi yang ada
11
21. Objectives
Setiap strategi komunikasi memiliki
tujuan tertentu.
Secara umum, strategi komunikasi
diarahkan untuk menyebarluaskan
i n f o r m a s i a g a r m e n i n g k a t k a n
pemahaman dan pada gilirannya
diharapkan terjadi perubahan perilaku
Tujuan (objectives)
komunikasi dikaitkan
dengan pendekatan
solusi komunikasi
Tujuan (objectives)
komunikasi publik
harus disusun dan
ditetapkan secara
jelas dan terukur
12
22. Strategi
Uraian yang menjelaskan
strategi konten dan media
komunikasi publik melalui
sesuai
sasaran yang dituju untuk
periode tertentu
Materi konten yang
akan disampaikan
kepada publik terkait
kebijakan
(strategi konten)
Media apa yang akan
digunakan
(Strategi Media)
Target khalayak secara
spesifik & durasi
waktu pelaksanaan
aktivitas komunikasi
publik
13
23. Strategi konten
fokus pada
bagaimana pesan
dikonstruksi
dan dikemas
MerancangStrategi Konten
Materi konten
• Substansi Pesan
• Konstruksi Pesan
• Pengemasan Pesan
Pesan yang
disampaikan
• Informatif
• Edukatif
• Persuasif
• Inspiratif
• Promotif
Efek yang diharapkan dari diseminasi materi konten :
Mengetahui (awareness/kognitif) , Memahami (afektif) , Partisipasi (Konatif)
14
24. Dirumuskan dengan
mempertimbangkan
penggunaan media
komunikasi publik
secara efisien dan
efektif
(Diseminasi)
• Paid media
(media berbayar)
• Owned Media
(media milik sendiri)
• Earned Media
(media yang diperoleh)
Bauran Media
(media mix)
6 Jenis media
komunikasi publik
1)media cetak;
2)media penyiaran;
3)media daring;
4)media sosial;
5)media luar ruang;
6)komunikasi tatap muka
15
25. 16
Media yang diperoleh
Share dan likes di media sosial,
Liputan pemberitaan di
media,massa komen di situs
web dan media sosial
Media Berbayar
Iklan di media massa (cetak,
online, siaran) , media sosial,
google ad, media luar ruang
Media Milik Sendiri
Situs web dan blog, kanal
media sosial , ajang khusus
(virtual maupun on-site) ,
newsletter
26. Tactics
17
Uraian yang menjelaskan turunan atau
rincian dari strategi berupa jenis materi
konten dan media komunikasi publik
serta khalayak sasaran secara spesifik
sesuai dengan materi konten dan media
komunikasi publik yang digunakan
Rincian pesan yang
disesuaikan untuk
mencapai tujuan
komunikasi
Varian media yang
digunakan baik itu
paid, owned maupun
earned media
Khalayak sasaran yang
dituju dengan
penggunaan media
27. Actions
18
Uraian yang menjelaskan
aktivitas komunikasi
publik yang akan
dilakukan dari waktu ke
waktu dalam satu periode
tertentu (dilengkapi waktu
pelaksanaan)
Dalam satu periode,
tergambar
penggunaan media
komunikasi publik
secara spesifik
Prioritas Program dan
Ketersediaan Anggaran
Adanya kejelasan
timing, kapan waktu
tayang atau waktu
pemuatan konten
28. 19
Uraian yang menjelaskan
apa yang akan dilakukan
untuk menilai atau
mengevaluasi keseluruhan
aktivitas komunikasi selama
periode tertentu
(menyertakan metode
evaluasi yang digunakan)
Memberikan penilaian
kuantitatif terhadap aktivitas
komunikasi publik (misalnya
melalui survey persepsi)
Menyajikan penilaian
kualitatif terhadap aktivitas
komunikasi publik (misalnya
melalui FGD publik )
KONTROL/MONEV
30. STRATEGI KOMUNIKASI
PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
D I R E K T O R AT J E N D E R A L I N F O R M A S I D A N K O M U N I K A S I P U B L I K
K E M E N T E R I A N K O M U N I K A S I D A N I N F O R M AT I K A
TA H U N 2 0 1 9
31. LATAR BELAKANG
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, angka
prevalensi Stunting di Indonesia mengalami
Penurunan yaitu dari 37,2% menjadi 30,8%
Adapun proporsi status gizi sangat
t
pe nde k da n p e n de k m e n u r u
provinsi paling tinggi yaitu di Nusa
Tenggara Timur yang mencapai
42,6% dan terendah di DKI Jakarta
sebesar 17,7%.
Meskipun tren stunting mengalami
penurunan, namun angka saat ini
m a s i h b e r a d a d i b a w a h
rekomendasi Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) yaitu kurang dari
20%. Artinya, tingkat prevalensi
32. D i b u t u h k a n p r o g r a m
komunikasi perihal edukasi
mengenai sebab dan akibat
stunting secara terintegrasi
dan menyeluruh, sebagai
t a h a p a n a w a l m e n u j u
Indonesia bebas Stunting
Pesan-pesan yang dibutuhkan
dalam implementasi
Komunikasi Pendidikan
33. TUJUAN PROGRAM
1. Meningkatkan awareness dan pengetahuan terhadap stunting
2. Memberikan pengetahuan yang baik tentang 1000 Hari Kehidupan
Pertama
3. Memberikan pemahaman pentingnya menjaga kebutuhan gizi menuju
perubahan perilaku
Program nasional berfokus kepada pemahaman dan perubahan
perilaku, dengan tujan antara lain :
35. Remaja Putri
• Menikah tidak pada
usia dini
• Remaja putri gizi
baik tidak anemia
• Pengetahuan yang
baik tentang
kesehatan
reproduksi,
perencanaan
keluarga dan pangan
sehat
Usia kehamilan
dan persalinan
• Ibu hamil cukup gizi,
kalsium, dan tidak
anemia
• I b u h a m i l p e r i k s a
kehamilan minimal 4
k a l i s e l a m a m a s a
kehamilan
• P e n g e t a h u a n
p e n g a s u h a n a n a k
yang baik
• P e n g e t a h u a n A S I
eksklusif dan inisiasi
menyusui dini
Ibu menyusui
• Ibu menyusui dengan
gizi seimbang dan
tidak kurang energi
kronik
• Ibu memantau tumbuh
kembang anak
menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS)
36. Alur Komunikasi Publik Penurunan
Prevalensi Stunting Bernuansa Edukasi
Pesan
(Messag
e)
Produks
i
Disemina
si
Kanal
(Channe
l)
• Buku &
Komik
• Poster
• Forum
Tatap
Muka
• Apps
Stunting
• Website
Stunting
• Sosial
Media
•S
I
t
n
u
f
n
l
u
t
e
i
n
n
g
c
e
r
• Portal
Berita
• Radio
• Iklan
Digital
P
U
B
L
I
K
Taktik
37. EDUKASI STUNTING
Ajakan menjaga
kebersihan tubuh
(tangan) dan
pentingnya asupan
gizi
Pentingnya 1000
HPK
Lengkapi wawasan
seputar isu
stunting dengan
aplikasi
Remaja Putri, Ibu hamil dan Ibu menyusui
• Edukasi di lingkungan sekolah
• Edukasi di lingkungan Posyandu / Puskesmas
• Penyebaran informasi melalui media konvensional & Digital
Objective
Key
message
Target audience
Medium
• Aset digital
InStunting
• Apps InStunting
• Petunra
• FB & IG Ads
• Google Display
Network
• Influencer
• Aset digital
stunting
• Poster
• Forum tatap muka
• Komik
• Buku saku
• Influencer
• Portal berita
• Aset digital
stunting
• Poster
• Forum tatap muka
• Komik
• Buku saku
• Influencer
• Portal berita
Activities
IMPLEMENTASI PROGRAM
Rencana Aksi
39. PEMPROV JABAR LEMBAGA TERKAIT
DPRD
PROJECT
PROJECT
MEDIA/PERS NGO/Ormas
PUBLIK
• Isi/konten Informasi yang disampaikan kepada masing-masing stakeholder berbeda
• Strategi komunikasi yang diterapkan dalam mengkomunikasikan pesan harus tepat
• Media yang dipergunakan dalam mengkomunikasikan pesan harus tepat
• Manajemen hubungan dengan media harus terkoordinir dengan rapi
War Room Center
Perguruan tinggi
Pengelolaan portal publik (interaktif
dengan publik)
Complain Handling Unit
Manajemen penanganan
complain
Sinergi Branding
STRATEGI KOMUNIKASI PEMPROV DG PENTAHELIX
40. PEMPROVJABAR
PROJECT
PROJECT
• Strategi komunikasi terintegrasi antara Pemprov Jabar dengan Project (BUMD).
"Dirigen"/Leading Sector harus memiliki kapasitas yang diperlukan dalam
mengarahkan informasi terkait Pemprov Jabar
• Aparat Pemda Jabar perlu diubah mindsetnya dari minta dilayani menjadi melayani
War Room Center
Pengelolaan portal publik (interaktif
dengan publik)
Unit penanganan complain
Manajemen penanganan complain
Sinergi Branding
STRATEGI KOMUNIKASI PEMPROV JABAR
41. Pengelolaanportal publik (interaktif denganpublik)
Sebagai sebuah whole bodily function, lembaga harus
mampu berkomunikasi dengan pihak eksternal
melalui cara yang berbeda namun tetap memiliki tingkat
efektivitas yang sama
Melalui komunikasi korporat, prinsip “one voice” harus dapat
diaktualisasikan dengan cara menyampaikan pesan yang
selaras antara pihak internal dan eksternal organisasi
Strategi komunikasi yang proaktif tidak hanya reaktif
Menggunakan berbagai platform multimedia yang ada untuk
membuat publik tahu dan semakin paham berbagai kebijakan dan
kegiatan Pemda dan projects
Manajemen isu strategis Pemda dan projects di media sosial, seperti :
twitter, facebook, instagram dsb.
Memantau konten berita di media online, media sosial, maupun
mass media terkait dengan isu Pemda dan projects serta
memberikan respon dan klarifikasi yang diperlukan
42. Konten
Pembuatan konten
informasi dari key
message
Konten yang mampu
menciptakan tindakan rasional
dengan menyentuh aspek
emosional dan melibatkan
(invoving) publik.
Diseminasi
Penyebarluasan informasi
melalui media atau saluran
komunikasi ke khalayak sasaran
untuk peningkatan awareness,
peningkatan pengetahuan, atau
perubahan sikap dan perilaku.
43.
44.
45. Sebelum
Menyusun
Strategi,
Pertimbangkan
5 Poin ini
Analisis situasi yang akurat
(evidence-based)
Tujuan yang jelas (dapat diukur)
Strategi konten dan media/
diseminasi yang relevan
dengan khalayak sasaran
Taktik dan rencana aksi yang jelas
(proyeksi output dan timing)
Metode evaluasi yang mungkin
dilakukan
46. FR
REKONSTRUKSI KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG HARMONI :
46
Puncak
Ekonomi:
Kerjasama/
KOLABORASI
Puncak
Politik:
Musyawarah/
SILATURAHMI
Puncak
Sosial:
Kekeluargaan
Puncak
Kebudayaan:
Kearifan Lokal
Puncak
Agama/
Pendidikan
Keluarga
Sbg Pilar
Masyarakat
47. UPAYA MEMPERSIAPKAN MASYARAKAT DI ERA SOCIETY 5.0
1. Mengedukasi masyarakat, melalui berbagai media dan saluran tentang rencana pembangunan
Jabar; cukup mendesak dan harus dilakukan secara massif, serentak oleh semua pihak (Pemerintah
– Akademisi – Bisnis – Media – Ormas - Komunitas)
2. Membangun atmosfir kerjasama/kolaborasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait melalui
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing (SDM, Pemikiran Ahli, Tenaga,
Keuangan dlsb), secara efektif dan efisien.
3. Mempersiapkan Regulasi/aturan dan sistem yang jelas, lengkap dan konsisten serta tegas dalam
penegakkannya.
4. Membangun KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) serta “3 E” (Empowering, Educating, Enlighting)
dengan metode dan etika yang tepat sesuai dengan kelompok atau segmentasi khalayak.
48. 48
Lanjutan....
5. Mengembangkan pelayanan informasi publik dari pemerintah kepada stakeholders institusi
(Pemerintah)
6. Menyamakan persepsi diantara internal Institusi pemerintah (pimpinan s.d staf) melalui
Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM/Aparatur dalam berbagai bentuk edukasi seperti,
bimbingan teknis, pelatihan, diskusi, dll
7. Menyediakan akses publik melalui persiapan Infrastruktur (Hardware, Software, Humanware,
Brainware) secara kelembagaan dengan system, mekanisme & struktur organisasi yang jelas.
8. Mempersiapkan data base dan klasifikasi data internal kelembagaan yang akurat (sesuai
Content & Context)