1. 1
Cloud Computing
Diskusi Pertemuan 1
Nama : Hendro Gunawan
NIM : 200401072103
Kelas : IT501
Gambar 1. Cloud computing
1.1 Pendahuluan
Kita akan memulai pembahasan cloud computing dari sesuatu yang sudah dianggap umum, terutama
dianggap umum oleh pakar cloud computing. Kita akan mencoba menjelaskan seperti apakah teknologi
cloud computing tersebut, apa manfaat bagi kita, dan bagaimana mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Walaupun istilah cloud computing sudah semakin umum namun cukup banyak yang belum bersentuhan
dengannya, khususnya dari sisi praktis. Pada diskusi pertemuan 1 ini kita akan mulai mengenal cloud
computing, kemudian kita juga akan mencoba memgimplementasikannya dalam kehgidupan sehari-hari.
Memang benar jika ada yang mengatakan bahwa cloud computing identiik dengan data center atau
sebuah lembaga dengan fasilitas dan model kuat. Cloud comp[uting sering diidentikkan dengan “ruang
kemewahan” Hal ini tidak dapat dipungkiri. Karena untuk membangun server cloud computing
diperlukan sarana, seperti software dan hardware yang “mumpuni”.
Namun tidak berarti tidak ada ruang untuk “pengamen jalanan” untuk melakukan eksplorasi dan
“membawa pulang” teknologi ini ke rumah gubug. Mungkin juga diantara pembaca yang bernasib sama
dengan saudara kita yang lainnya. Kebingungan untuk belajar, namun hasrat tetap tinggi. Adakah jalan
tengah dari semua ini?
2. 2
Kita tidak dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Hanya untaian kata-kata saja yang dapat
ditiliskan dalam diskusi ini. Tidak menjawab apapun, namun semoga dapat memberikan gambaran
umum.
Walaupun dengan segala keterbatasan yang ada tapi kita tidak boleh patah semangat memahami dan
mencoba mengimplementasikan cloud computing dalam kehidupan sehari-hari.
Istilah cloud computing diilhami oleh gambar awan (cloud) yang lazim digunakan pada saat seseorang
menggambarkan diagram jaringan internet. Dalam praktiknya memang ada kaitannya antara cloud
computing dan internet.
Gambar 2. Ilustrasi alur kerja cloud computing
Cloud computing adalah sebuah model client server, dimana resources seperti server, storage, network,
dan software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh pengguna serta remote dan setiap
saat. Pengguna dapat menikmati berbagai layanan yang disediakan oleh provider cloud computing, tanpa
perlu terlalu banyak meminta bantuan teknis atau support dari pihak provider,. Infrastruktur cloud
computing seperti: server, storage, network, dan berbagai software disebut “cloud”.
Kita sudah menyinggung tentang data center. Ada baiknya kita sedikit mengupas tentang data center.
Karena cloud computing dan data center dalam praktiknya memang sulit untuk dipisahkan.
Data center (kadang ditulis datacenter) jika diterjenmahkan dalam bahasa Indonesia yaitu pusat data,
adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen
terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga
catu daya redundan (cadangan), koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (AC,
ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamana fisik.
Sering kali data center identik dengan Network Operation Center (NOC), NOC merupakan sebuah area
terbatas (tertutup bagi orang luar), dan di dalamnya terdapat berbagai fasilitas untuk memonitor aktivitas
server, Web traffic, dan performa network. Dalam praktiknya, tentu saja NOC tidak harus satu ruangan
3. 3
dengan server atau perangkat network. Sebaiknya NOC terpisah dari tempat server. Karena ruang server
umumnya sangat dingin, kering dan tidak ramah bagi manusia.
Sebelum sebuah data center dibangun maka desain dan perencanaan data center harus memperhatikan
minimum aspek berikut:
1. Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi, vulkanologi, dan topografi.
2. Terprotesi dengan sistem cadangan, untuk sistem catu daya, pengatur udara/lingkungan,
komunikasi data.
3. Menerapkan tata kelola standar data center, yang meliputi:
a. Standar Prosedur Operasi (SOP).
b. Standar Prosedur Perawatan (SOM).
c. Standar dan Rencana Pemulihan dan Mitigasi Bencana.
d. Standar Jaminan Kelangsungan Bisnis.
Gambar 3. Contoh sebuah data center milik Google di Singapura.
Seperti halnya hotel berbintang yang dapat dibedakan dari kelasnya, misal: hotel melati, hotel bintang
3, bintang 4, bintang 5, dan seterusnya. Sebuah data center pun memiliki kelas atau tingkatan yang
disebut Tier.
Lembaga yang membuat spesifikasi membuat spesifikasi tier untuk data center adalah
Telecommunications Industry Association (TIA). TIA telah diakreditasi oleh ANSI (American National
Standart Institute). Pada tahun 2005, TIA mempublikasikan ANSI/TIA-942, yaitu Telecommunications
Infrastructure Standart for Data Center, yang mendefinisikan empat tingkatan (tier) data center.
4. 4
Gambar 4. Contoh data center bergerak (mobile data center)
Data center paling sedrehana didefinisikan sebagai Tier 1. Data center semacam ini hanyalah sebuah
ruang server yang mengikuti basic guidelines dalam proses instalasi sistem komputer.
Sedangkan tingkat data center paling “mewah” adalah Tier 4. Data center Tier 4 didisain untuk keperluan
criticacal computer systems, dan menyediakan perangkan serba redundan. Scurity-nya sanagat ketat,
lokasi aman memiliki sistem pendingin yang memenuhi persyaratan, dan beberapa persyaratan lainnya.
Saat ini masih belum ada data center Tier-4 di Indonesia. Mohon maaf jika informasi ini salah. Berikut
adalah tabel yang berisi spesifikasi masing-masing Tier data center.
Tabel 1. Tier level
Tier Requirement
1 Komponen semuanya nonredundan (server, link, dan lain-lain)
Garasi ketersediaan (availability) sebesar 99.671%
2 Mencakup semua aspek Tier-1
Komponen sudah redundan
Garansi ketersediaan (acailability) sebesar 99.741%
3 Mencakup semua aspek Tier 1dan Tier 2
Sumber listrik ada dua (dual powered)
Link banyak (multiple)
Semua perangkat harus memiliki dual power suplay dan kompatibel dengan
arsitektur lokasi yang mencakup rak dan pengabelan
Garansi ketersediaan (availability) sebesar 99.982%
4 Mencakup semua aspek Tier 1, Tier 2, Tier 3
Semua perangkat pendingin memiliki dual power suplay, termasuk chillers,
heating, ventilating dan air-conditioning (HVAC) systems
Garansi ketersediaan (availability) sebesar 99.995%
5. 5
Yang dimaksud dengan garansi ketersediaan sebesar 99.982% artinya data center dan semua perangkat
yang ada harus dapat beroperasi sebesar 99.982% per tahun. Artinya data center hanya boleh megalami
down time sebesar:
(100% - 99.982%) = 0.018%.
Jika angka 0.018% dikonfersikan ke dalam bentuk jam, maka kurang lebih down time yang boleh terjadi
atau diizinkan untuk data center tersebut hanya sekitar 1,6 jam per tahun.
Jika melihat persyaratan sebuah data center maka sangat wajar jika cloud computing sering dipandang
sebagai barang mewah. Jika bicara sisi komersial maka hal ini memang benar. Namun ada sedikit ruang
bagi kita yang tidak memiliki fasilitas atau akses ke data center untuk dapat mengeksplorasi teknologi
cloud computing.
1.2 Virtualisasi
Inti dari teknologi cloud computing adalah virtualisasi. Pernahkan Anda bersentuhan dengan aplikasi
Vmware, VirtualBox, VirtualPC, dan sejenisnya? Aplikasi tersebut merupakan emulator yang dapat
digunakan untuk menjalankan beberapa sistem operasi diatas sistem operasi yang sedang digunakan.
Sebagai contoh, kita bisa menjalankan Linux di atas sistem operasi Windows. Menjalankan Windows di
atas sistem operasi MacOS. Menjalankan FreeBSD di atas sistem Linux, dan sebagainya.
Menurut terminologi cloud computing, aplikasi semacam ini dapat dikategorikan sebagai hypervisor.
Kami sangat yakin, cukup banyak penguna komputer yang pernah mencoba menginstal dan
menggunakan hypervisor. Contoh hypervisor yang populer adalah Vmware GSX Server/ESX/ESXi, Xen
Cloud Platform (XCP), KVM, VirtualBox, dan Hyper-V, dan sebagainya.
Melalui bantuan hypervisor, seolah-olah kita memiliki banyak komputer virtual. Masing-masing
komputer ini menjalankan sistem operasi tertentu. Komputer virtual ini disebut virtual machine atau
VM. Hypervisor bertanggung jawab mengelola resources yang dibutuhkan oleh setiap virtual machine.
Pada cloud computing, physical machine (komputer fisik) digantikan dengan virtual machine
(komputer virtual), physical network dan physical storage digantikan dengan virtual network dan
virtual storage.
Kata “virtual machine” atau VM seringkali menimbulkan banyak penafsiran. Sebagian orang
mengartikan virtual machine sebagai sistem operasi yang diinstal di atas hypervisor, atau disebut
juga guest operating system.
Dalam hal ini VM diartikan sebagai virtual hardware atau komputer virtual yang digunakan untuk
menginstal qoest operating system.
6. 6
Bayangkan saja saat ini kita sedang menggunakan Windows XP. Kemudian kita menginstal Vmware
GSX Server di dalam Windows XP. Dengan Vmware GSX Server, kita dapat membuat virtual machine
yang menjalankan sistem operasi Linux, OperasiSolaris, DOS, dan beberapa sistem operasi lainnya.
Sistem operasi Windows XP disebut sebagai Host OS, sedangkan Linux, OpenSolaris, DOS, dan sistem
operasi lainnya yang diinstal di atas hypervisor disebut Guest OS.
1.3 Definisi dan Organisasi
Cloud Computing sesungguhnya lebih dari sekedar virtualisasi. Ada beberapa organisasi dan vendor
yang telah mendefinisikan kata “cloud computing”. Salah satunya adalah National Institute of Standarts
and Technology (NIST). Untuk selanjutnya kita akan mengacu pada definisi yang dibuat oleh NIST.
Menurut NIST, cloud computing didefinisikan sebagai berikut:
“Cloud computing is a model for enabling convenient, on-demand network access to ashared pool of
configurable computing resources (.g., network, server, storage, application, and services) that can be
rapidly provisioned and released with minimal management effort or service provider interaction. This
cloud model promotes availability and is composed of five essential characteristics, three delivery
models, and four development models”.
Cloud computing merupakan hasil evolusi dari teknologi yang sudah ada sebelumnya, yaitu grid
computing. Grid computing dapat dipandang sebagai penggabungan berbagai jenis komputer yang
dihubungkan dengan network, sehingga dihasilkan tenaga komputasi yang cukup besar. Grid computing
biasanya dibuat untuk menyelesaikan sebuah proyek atau persoalan besar yang tidak dapat diselesaikan
oleh sebuah komputer.
Grid computing tidak bertumpu pada teknologi virtualisasi. Mungkin hal ini dapat menjadi salah satu
pembeda antara cloud dan grid.
Gambar 5: Bagan cloud computing menurut NIST
Contoh penerapan grid computing yaitu pada proyek Search for Extraterrestrial Inteligence (SETI-
http://setiathome.barkeley.edu). Proyek SETI dibuat untuk menemukan adanya tanda-tanda kehidupan
7. 7
di luar angkasa, dengan cara menganalisis data radio yang telah direkam selama ribuan jam. Proses
analisis ini dilakukan menggunakan bantuan software khusus yang telah diinstal pada ribuan komputer
di seluruh dunia, yang duhubungkan menggunakan jaringan Internet.
Cloud computing terdiri dari atas 6 (enam) komponen utama, yaitu: client, services, application,
platform, storage, dan infratructure.
Gambar 6. Komponen cloud computing
Walaupun dari “luar” ada kemiripan antara cloud computing dan grid computing, namun cloud
computing sangat berbeda dengan grid computing. Berikut ini 5 (lima) buah karakteristik cloud
computing (meurut NIST).
Rapid Elasticity
Resource yang disediakan oleh cloud computing dapat bertambah atau berkurang (scale up and down)
dengan cepat. Pengguna dapat menyewa computing power sebanyak yang dibutuhkannya.
Measured Service
Service yang disediakan bersifat terukur. Provider cloud computing dapat mengandalkan dan memonitor
cloud services, misalkan untuk keperluan billing, access control, resource optimization, capacity
planning, dan sebagainya.
On-Demand Self-Service
Pengguna dapat mengakses cloud computing services sesuai kebutuhan, tanpa perlu dilayani oleh pihak
lain (misal: teknisi provider cloud computing).
Ubiquitous/Broad Network Access
Semua kapabilitas cloud computing tersedia melalui network dan dapat diakses oleh client (mobile
device, thick atau thin client) dengan metode yang sudah berlaku umum.
Resource Pooling
Cloud computing provider dapat melayani pengguna via multi-tenant model. Berbagai resource, seperti:
storage, CPU, memory, bandwidth, dan mesi virtual (virtual machine), yang terdapat di berbagai lokasi
dapat digunakan oleh banyak client secara bersamaan.
Kemudian, ada tiga service layer atau delivery model yang disediakan cloud computing yaitu:
Clients
Services
Application
Platform
Storage
Infratructure
8. 8
Infrastructure As A Service (IaaS)
Pengguna dapat menggunakan fundamental computing resources seperti processing power, storage,
networking component. Pengguna diizinkan untuk menginstal sistem operasi, storage, membangun
aplikasi sendiri, membuat firewall dan load balancer. Contoh IaaS yaituAmazon Elastic Compute Cloud.
Platform AS A Service (PaaS)
Pengguna dapat mengembangkan aplikasi menggunakan menggunakan apllication firmwork atau
application engine yang disediakan oleh provider. Pengguna dapat secara leluasa mengontrol aplikasi,
namun tidak dapat mengontrol sistem operasi, hardware, arau network. Contoh PaaS yaitu Force.com
dan Microsoft Azure Investment.
Software As A Services (SaaS)
Pengguna dapat menggunakan aplikasi namun tidak dapat membuat aplikasi, tidak dapat mengontrol
sistem operasi, hardware, dan network. Aplikasi dapat diakses via Web-browser atau Web based
interface. Contoh SaaS adalah GoogleDoc dan SalesForce.
Cloud dapat dibangun sebagai private cloud, yang dibuat hanya untuk lingkungan internal (organisasi
tertentu). Jika private cloud dibangun oleh pihak lain (outsourcing/hosting provider) dan server cloud
berada di luar organisasi yang akan menggunakannya, maka private cloud semacam ini disebut virtual
private cloud.
Jika cloud dapat diakses oleh sembarang pengguna, melalui jaringan Internet, maka cloud semacam ini
disebut . yang dikelompokkan ke dalam beberapa group berdasarkan interest (misi: profesi, hobi) yang
sama, disebut community cloud atau vertical cloud. Sedangkan cloud yang melibatkan gabungan private
cloud dengan disebut hybrid cloud.
Terima kasih
Referensi
Suyanto, D. (2018). Data Mining Untuk Klasifikasi Dan Klasterisasi. Bandung: Informatika.
Website
https://www.slideshare.net/HendroGunawan8/data-mining-diskusi-1docx-bf34