Dokumen tersebut membahas tentang tren teknologi infrastruktur TI dan perangkat lunak yang mendukung penerapan sistem informasi dan pengendalian internal perusahaan, khususnya di bidang jasa. Tren saat ini adalah penggunaan platform mobile, virtualisasi berbasis docker, cloud computing, database NoSQL, cloud drive, serta penerapan artificial intelligence dan machine learning.
Si & pi, wawan pryono, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, mercu buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU
DOSEN : Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
OLEH :
WAWAN PRYONO
55517110001
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. Dalam studi kasus yang sedang kita amati, kendala yang memang dihadapi oleh pelaku bisnis
yaitu pengadaan server yang menjadi mainproses untuk software. Dilain pihak, tantangan bisnis di
era digital saat ini yaitu kecepatan pengambilan keputusan. Google sebagai salah satu perusahaan
IT yang terkemuka memberikan solusi bisnis yaitu penggunaan machine learning dengan
framework tensorflow untuk menganalisa tren pasar dan minat dari konsumen. Pemrosesan
machine learning memerlukan paralel processing dengan server yang cukup tinggi spek nya.
Dengan kebutuhan server dengan syarat scalable yang mudah jadi tantangan bagi pengadaan
infrastruktur. Jalan keluar perihal infrastructure tersebut ada beberapa alternative yaitu :
1. Pengadaan Hardware Server
Pengadaan server dengan membeli sendiri hardware memang mengeluarkan anggaran yang
besar dan di awal. Biasanya hal ini menjadi hambatan, karena perusahaan harus investasi yang
cukup besar, ditambah harus ada SDM yang memadai untuk maintence, selain itu environment
juga harus memadai seperti suhu, daya listrik, dll. Pilihan pengadaan server dengan metode ini
biasanya dilakukan karena tinggal confidential data yang cukup tinggi. Jadi Semua harus di urus
sendiri.
2. Penggunaan VPS
VPS ( Virtual Private Server ) yaitu layanan yang menyewakan server virtual. VPS memungkinkan
kita mendapatkan satu OS secara private. VPS disediakan oleh provider berupa satu server yang
share dengan software virtualisasi seperti vmware, virtualbox, proxmox dll. Jadi satu server
biasanya di share ke beberapa operating systems, satu OS ini lah yang disebut VPS. VPS
memang lebih murah dibandingkan kita beli server hardware, tapi VPS ada hambatan saat kita
menginginkan konfigurasi lebih saat hardware sudah tidak support.
3. Penggunaan Cloud Server berbasis Docker
Berbeda dengan VPS dimana 1 server dibagi menjadi beberapa OS. Sedangkan Cloud sebaliknya,
dari beberapa server digabung untuk dijadikan satu service. Dimana virtualisasi nya menggunakan
docker. Untuk perbedaan docker dengan Software Virtualisasi seperti Vmware, Virtualbox dll yaitu
Software Virtualisasi itu sebagai rumah sedangkan docker adalah apartemen. Saat ini docker
menjadi alternative paling terjangkau. Sebagai contoh Amazon Web Service atau Google Cloud
memberikan charge per jam pemakaian. Dimana server yang kita pesan bisa di upgrade / scaling
tanpa batas dan jaminan server tanpa down, ditambah kemudahan seperti backup, security, dll.
Dari beberapa alternative tersebut, kita bisa melihat perkembangan teknologi informasi di sisi
infrastructure memberikan kemudahan dan terjangkau. Untuk UKM yang sedang merintis bisnis,
jika kita menggunakan cloud computing berbasis docker dengan spek memory 256, SSD 20G dan
procesore 2 Core, akan dikenakan biaya IDR 200.000 / bulan. Sehingga perkembangan teknologi
sangat membantu pelaku bisnis, (Anonim1, 2012).
Apa tren saat ini untuk platform perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal di perusahaan
khususnya yang bergerak di bidang jasa.
3. Di era digital saat ini kecepatan data untuk diteruskan ke setiap karyawan dan support dari lini
bisnis dibidang jasa merupakan kunci keberhasilan dari penerapan Sistem Informasi di
perusahaan.
Perangkat keras yang mendukung penerapan Sistem Informasi dan Pengendalian internal di
bidang jasa yaitu
1. MOBILE DIGITAL PLATFORM
Ponsel dan smartphone seperti Android dan iPhone telah memegang peran penting. Karena
semua fungsi dasar dari computer bisa dijalankan dari smartphone. seperti transmisi data, surfing
Web, transmisi e-mail dan pesan instan, menampilkan konten digital, dan bertukar data dengan
sistem internal perusahaan. Dalam beberapa tahun, smartphone, netbook, dan komputer tablet
akan menjadi sarana utama untuk mengakses Internet, dengan komputasi bisnis bergerak semakin
dari PC dan komputer desktop ke perangkat mobile ini.
2. VIRTUALISASI DENGAN DOCKER
Virtualisasi adalah proses menyajikan satu set sumber daya komputasi (seperti daya komputasi
atau penyimpanan data) sehingga mereka semua dapat diakses di cara-cara yang tidak dibatasi
oleh konfigurasi fisik atau lokasi geografis. Virtualisasi memungkinkan sumber daya fisik tunggal
(seperti server atau penyimpanan perangkat) muncul kepada pengguna sebagai beberapa sumber
daya logis.Manfaat bisnis Virtualisasi Dengan memberikan kemampuan untuk meng-host beberapa
sistem pada mesin fisik tunggal, virtualisasi membantu organisasi meningkatkan tingkat utilisasi
peralatan, melestarikan ruang pusat data dan penggunaan energi.
Virtualisasi saat ini menggunakan Docker yaitu virtualisasi ditingkat aplikasi, yang berbeda dengan
virtualisasi pada tahun — tahun sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu virtualisasi menggunakan
software seperti vmware, virtualbox, proxmox dll. Dimana bisa analogikan seperti rumah,
sedangkan docker bisa di analogikan sebagai apartemen. Dengan adanya docker ini, virtualisasi
lebih efisien, karena linux kernel yang sama dibagai bersamaan tetapi alokasi resource seperti
memory dan processor serta network tetap bisa dilakukan. Hampir semua teknologi cloud
computing saat ini menggunakan docker. (Fahri Ariseno, 2016)
3. KOMPUTASI AWAN / CLOUD COMPUTING
Institut Standar dan Teknologi (NIST) mendefinisikan komputasi awan sebagai
memiliki karakteristik penting berikut :
a. On-demand self-service: Individu dapat memperoleh kemampuan komputasi seperti waktu
server atau penyimpanan jaringan sendiri.
b. Akses jaringan Ubiquitous: Individu dapat menggunakan jaringan standar dan Perangkat
internet, termasuk platform mobile, untuk mengakses sumber daya awan.
4. c. Independen pooling: Sumber Komputasi dikumpulkan untuk melayani beberapa pengguna,
dengan sumber daya virtual yang berbeda ditugaskan secara dinamis sesuai dengan permintaan
pengguna. Pengguna umumnya tidak tahu di mana komputasi sumber berada.
d. Elastisitas : Komputasi dapat dengan cepat diterapkan, mudah di scaling / diubah sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
e. Layanan Terukur: Biaya untuk sumber awan didasarkan pada jumlah sumber daya seperti
memory, processor, bandwith yang benar-benar digunakan.
Sebuah cloud dapat privat atau publik. Sebuah cloud publik dikelola oleh eksternal
penyedia layanan, seperti Amazon Web Services, diakses melalui Internet, dan tersedia untuk
masyarakat umum. Sedangkan sebuah cloud privat adalah milik jaringan atau pusat data yang
mengikat server bersama-sama, penyimpanan, jaringan, data, dan aplikasi sebagai satu set
layanan virtual yang dibagi oleh pengguna di dalam.
Selain Perangkat keras, perangkat lunak yang mendukung penerapan Sistem Informasi dan
Pengendalian internal di bidang jasa (Smith Shah, 2012) yaitu :
1. DATABASE
Saat ini sudah memasuki era big data. Data yang beredar dan di konsumsi oleh masyarakat sudah
berukuran sangat besar, database sebagai software yang digunakan untuk menyimpan data
tersebut sudah berkembang cukup pesat dengan support penyimpanan data unlimited. Database
yang dulu berkonsep SQL saat ini sudah berubah dengan teknologi NoSQL. Perusahaan besar
seperti Google, Facebook, Linkedin, dll sudah menggunakan NoSQL untuk system mereka.
Database — database NoSQL yang popular saat ini yaitu MongoDB, MariaDB, Apache Casandra (
Digunakan oleh facebook ), Bigtable ( Digunakan oleh Google ) dll.
2. CLOUD DRIVE
Penyimpanan data di cloud drive secara geratis seperti dropbox, google drive, One Drive, dll sudah
menjadi hal penting bagi pengguna internet saat ini. Karena data mereka bisa di akses kapanpun
dan dimanapun. Cloud drive akan semakin digunakan dan akan semakin besar kapasitasnya.
3. ARTIFICIAL INTELEGENCE DAN MACHINE LEARNING
Kecerdasan buatan dan machine learning sudah menjadi tools yang makin luas untuk digunakan.
Di penghujung tahun 2017, banyak sekali perusahaan yang serius mengembangkan AI ( Artificial
Intelegence ) untuk membantu pengambilan keputusan. Seperti Google dengan framework
TensorFlow, Facebook dengan AI untuk deteksi foto, dll.
Penerapan AI dalam bisnis tentu akan sangat membantu dalam mempermudah jalannya bisnis
yang kita lakukan, berikut adalah beberapa kelebihan dari penerapan AI dalam bisnis, (Bernard
Marr, 2016) yaitu :
· Mempermudah dalam pengambilan keputusan
5. Berdasarkan pengetahuan dan permasalahan yang diberikan, AI dapat membantu mengambil
keputusan dengan memberikan bermacam-macam kesimpulan yang bisa didapat dari
permasalahan yang ada.
· Konsisten dan Teliti
Dikarenakan AI merupakan mesin, hasil yang didapat juga akan selalu konsisten dan sesuai
dengan apa yang diprogramkan dan tidak berubah-ubah.
· Bekerja lebih cepat dibanding manusia
Alasan dari dibuatnya AI sendiri adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, jadi sudah pasti
proses kerja yang dilakukan lebih cepat dari manusia.
· Mempermudah dalam pengolahan data
AI dapat memaksimalkan keuntungan yang didapat dengan mengolah data-data yang ada.
Misalnya pada penjualan makanan, AI dapat menentukan makanan apa yang paling banyak dan
paling sedikit terjual, dengan hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan makanan apa yang
stoknya perlu ditambah maupun dikurangi.
Dari beberapa kelebihan di atas tentu dapat kita simpulkan bahwa AI sangat berguna dalam
mensukseskan jalannya bisnis. Semakin majunya teknologi yang ada tentu membuat mesin AI
semakin cerdas dan semakin menyerupai manusia yang mungkin saja di masa depan semua
pekerjaan manusia akan dikerjakan oleh mesin.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Anonim1, 2012, https://www.tensorflow.org/, (Tanggal 01 Oktober 2017, Jam 10:25 wib)
2. Smith Shah, 2012, Why NoSQL database is used by Facebook, Google and LinkedIn
Applications, http://blog.outsourcing-partners.com/2012/10/why-nosql-database-is-used-by-
facebook-google-and-linkedin-applications/, (Tanggal 01 Oktober 2017, Jam 09:25 wib)
3. Bernard Marr, 2016, 4 Mind-Blowing Ways Facebook Uses Artificial Intelligence,
https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2016/12/29/4-amazing-ways-facebook-uses-deep-
learning-to-learn-everything-about-you/#192909a7ccbf, (Tanggal 02 Oktober 2017, Jam 08:15
wib).
6. 4. Fahri Ariseno, Univ Brawijaya, 2016, 4 Keunggulan Dari Penerapan AI Dalam Bidang Bisnis,
http://zahiraccounting.com/id/blog/4-keunggulan-dari-penerapan-ai-dalam-bidang-bisnis/