SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
Bab 4
Virtualisasi dan Cloud
Computing
Virtualisasi dalam dunia computer adalah istilah yang mengacu pada
proses abstraksi yang bersumber dari sumber daya komputer, dimana
teknik yang dilakukan adalah menyembunyikan karakteristik fisik
dan mengubahnya menjadi sistem lain berupa aplikasi (Mann, 2007).
Secara umum semua teknologi virtualisasi mengacu kepada
"menyembunyikan detail teknis" melalui enkapsulasi.
Gambar 1: Virtualisasi dalam Cloud Komputing. Sumber: educba.com
Enkapsulasi, secara umum merupakan suatu proses yang membuat
satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi
terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih
2 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang
lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh
protokol tersebut (Zhang, 2017).
Virtualisasi adalah proses menjalankan instance virtual sistem
komputer dalam lapisan yang disarikan dari perangkat keras yang
sebenarnya. Secara umum, hal ini mengacu pada upaya menjalankan
beberapa sistem operasi pada sistem komputer secara bersamaan.
Untuk aplikasi yang berjalan di atas mesin tervirtualisasi, dapat
muncul seolah-olah mereka berada di mesin khusus mereka sendiri, di
mana sistem operasi, perpustakaan, dan program lain adalah unik
untuk sebuah sistem tervirtualisasi tamu dan tidak terhubung ke
sistem operasi host yang duduk di bawahnya (Kundu, 2010)
Ada banyak alasan mengapa orang menggunakan virtualisasi dalam
komputasi. Untuk pengguna desktop, penggunaan yang paling
umum adalah untuk dapat menjalankan aplikasi yang dimaksudkan
untuk sistem operasi yang berbeda tanpa harus mengganti komputer
atau reboot ke sistem yang berbeda. Untuk administrator server,
virtualisasi juga menawarkan kemampuan untuk menjalankan sistem
operasi yang berbeda, tetapi mungkin, yang lebih penting, ini
menawarkan cara untuk membagi sistem yang besar menjadi banyak
bagian yang lebih kecil, yang memungkinkan server untuk digunakan
secara lebih efisien oleh sejumlah pengguna yang berbeda. atau
aplikasi dengan kebutuhan berbeda. Ini juga memungkinkan untuk
isolasi, menjaga program berjalan di dalam mesin virtual aman dari
proses yang terjadi di mesin virtual lain di host yang sama.
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 3
Gambar 2. Lapisan security dalam virtualisasi cloud computing. Sumber:
unkwon.
1.1 Definisi Virtualisasi
Virtualisasi sesuai dengan namanya adalah menciptakan versi virtual dari
sesuatu selain yang aktual dan nyata. Terkait dengan infrastruktur TI, dapat
berupa versi virtual dari sistem operasi, sumber daya jaringan, perangkat
penyimpanan atau server.
Secara teknis, virtualisasi berarti membuat atau mengembangkan bermacam-
macam, contoh logis dari perangkat lunak atau perangkat keras pada sumber
daya perangkat keras fisik yang unik dan individual. Metodologi ini
mensimulasikan (hypervisor) perangkat keras yang tersedia dan memberikan
semua aplikasi yang berjalan di atasnya, atmosfer (mesin virtual) yang unik
untuk semua sumber daya. Semua detail virtual, lingkungan simulasi disimpan
terpisah dari aplikasi (Arakji, 2008).
Contoh virtualisasi yang paling sederhana dan halus adalah partisi yang kita
buat di hard disk PC atau laptop kita. Ini bukan fisik tetapi hanya pembagian
logis dari hard drive untuk memudahkan manajemen data bagi pengguna.
Awalnya teknik virtualisasi terbatas pada server tetapi sekarang telah
menyebar ke aplikasi, desktop, data, dan jaringan.
Manfaat Virtualisasi yang Direncanakan dengan Baik dengan Cloud
Computing untuk Bisnis. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi
4 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
departemen TI saat ini adalah menjaga lingkungan kerja mereka. Hal ini
disebabkan oleh kebutuhan untuk mempertahankan infrastruktur TI untuk
dapat memenuhi permintaan saat ini untuk layanan dan aplikasi, dan juga
untuk memastikan bahwa dalam situasi kritis perusahaan mereka dapat
melanjutkan kegiatan normal dengan cepat. Dan di sinilah masalah besar
muncul.
Banyak departemen TI bekerja pada batas fisik mereka, logis dan ekonomis.
Anggaran mereka sangat kecil dan tumbuh rata-rata 1% setahun, sementara
mengelola kompleksitas tumbuh pada tingkat yang eksponensial. TI telah
dipandang sebagai pusat biaya nyata dan bukan sebagai investasi, seperti yang
telah saya amati di sebagian besar perusahaan.
Dengan kenyataan ini, para profesional TI harus juggle untuk
mempertahankan struktur fungsional. Untuk kolega yang bekerja dalam
realitas yang serupa, rekomendasikan perhatian khusus pada topik Virtualisasi.
Alih-alih berspekulasi, Virtualisasi bukanlah proses yang mahal dibandingkan
dengan manfaatnya. Percaya bahwa tergantung pada skenario, Virtualisasi bisa
lebih mahal daripada banyak desain tradisional. Untuk memberi Anda
gambaran, hari ini lebih dari 70% anggaran TI dihabiskan hanya untuk
menjaga lingkungan sistem tetap berfungsi, sementara kurang dari 30%
anggaran diinvestasikan untuk keunggulan inovasi, diferensiasi, dan daya
saing. Ini berarti bahwa hampir semua investasi TI didedikasikan hanya untuk
"memadamkan api" menyelesaikan masalah darurat dan sangat sedikit yang
dihabiskan untuk menyelesaikan masalah (McGrath, 2013).
Mengikuti kenyataan yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari
perusahaan besar, di mana departemen TI begitu luar biasa sehingga Anda
tidak dapat mengukur waktu untuk berpikir lagi. Dalam beberapa di antaranya,
kita telah melihat dua skenario yang sangat berbeda, sebelum dan sesudah
Virtualisasi / Cloud. Dalam kasus pertama, apa yang telah kita lihat adalah
hambatan dengan kenyataan, drastis dan sumber daya hingga batasnya. Dalam
skenario kedua, adegan ketenangan, dijamin manajemen yang aman dan
skalabilitas. Oleh karena itu, pertimbangkan proposal Virtualisasi dan temukan
apa yang dapat Anda lakukan untuk departemen Anda dan karenanya, untuk
perusahaan Anda (Kremer, 2010).
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 5
Gambar 3: Manfaat Virtualisasi pada cloud. Sumber: teckrr.com
1.2 Keuntungan Virtualisasi
Banyak manfaat disediakan oleh virtualisasi yang meliputi, pengurangan
biaya, pemanfaatan sumber daya yang efisien, aksesibilitas yang lebih baik dan
minimalisasi risiko.
1. Pengurangan biaya: Ini mungkin manfaat utama: berkat virtualisasi
dimungkinkan untuk membatasi jumlah sumber daya perangkat keras,
mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan yang signifikan, serta
penggunaan listrik dan pendingin udara. Selain itu virtualisasi mengurangi
waktu henti dan penggunaan sumber daya CPU yang tidak efektif melalui
peningkatan efisiensi server, dengan memastikan optimalisasi seluruh
lingkungan TI.
2. Peningkatan waktu aktif: Server virtual memiliki banyak fitur canggih
yang tidak dimiliki fisik yang membantu meningkatkan waktu kerja dan
kelangsungan bisnis. Salah satu alasan utama peningkatan ini adalah
isolasi sumber daya yang bekerja secara terpisah, sehingga satu masalah
unit tidak mempengaruhi operasi yang lain, dengan memungkinkan
pemeliharaan waktu kerja utama.
3. Penyediaan yang lebih cepat: Virtualisasi membuat sumber daya dan
aplikasi yang tersedia jauh lebih cepat daripada infrastruktur fisik dan
6 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
berkat teknologi ini server dapat menyediakan kapasitas hampir instan
ketika permintaan masuk ke rantai.
4. Cadangan yang lebih mudah: Virtualisasi menyederhanakan prosedur
pencadangan dan memberikan kesempatan untuk melakukan pencadangan
penuh dan snapshot tidak hanya pada server virtual tetapi juga pada mesin
virtual. Mesin dapat dipindahkan dari satu server ke server lain dan
dipindahtugaskan lebih cepat dan lebih mudah. Selain itu snapshot
memastikan lebih banyak data terbaru dan, karena proses ini bahkan lebih
cepat daripada mem-boot server biasa, jumlah downtime berkurang secara
dramatis.
5. Bersihkan lingkungan: Sumber daya virtualisasi menyiratkan
penghematan energi dan lebih sedikit polusi di udara. Aspek ekologis
adalah manfaat yang tidak boleh diremehkan: membantu melindungi
planet, yang sangat penting saat ini, dan pada saat yang sama
membersihkan citra perusahaan.
Gambar 4. Manfaat Virtalisasasi. Sumber: data-flair.training.com
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 7
1.3 Kelemahan Virtualisasi
Perbedaan Antara Virtualisasi dan Cloud Computing adalah bahwa
virtualisasi adalah praktik berbagi atau menyatukan sumber daya
komputasi, seperti server dan perangkat penyimpanan. Virtualisasi
server menyediakan kemampuan untuk membagi server fisik secara
logis ke banyak server virtual. Dari sudut pandang pengguna akhir,
server virtual berperilaku seperti server fisik. Sedangkan Cloud
computing adalah layanan Internet yang menyediakan kebutuhan
komputasi bagi pengguna komputer. Ketika perusahaan
menggunakan sumber daya komputasi, mereka membayar biaya
berdasarkan jumlah waktu komputasi dan sumber daya lain yang
mereka konsumsi (Cervone, 2010).
Gambar 5: Perbedaan Antara Virtualisasi dan Cloud Computing. Sumber:
anydifferencebetween.com
Karena sifat dinamis dari kebutuhan komputasi perusahaan,
administrator TI sering menggunakan virtualisasi untuk beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan. Virtualisasi adalah praktik berbagi
atau menyatukan sumber daya komputasi, seperti server dan
perangkat penyimpanan. Virtualisasi server menyediakan
kemampuan untuk membagi server fisik secara logis ke banyak server
virtual. Dari sudut pandang pengguna akhir, server virtual
8 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
berperilaku seperti server fisik. Keuntungan dari virtualisasi server
adalah bahwa server virtual dapat dibuat dan dikonfigurasi dengan
cepat, tidak memerlukan server fisik baru, dan lebih mudah untuk
dikelola.
Virtualisasi penyimpanan (storage) memberikan kemampuan untuk
membuat satu perangkat penyimpanan logis dari banyak perangkat
penyimpanan fisik. Misalnya, hard disk dari banyak server berbeda
yang berlokasi di wilayah yang berbeda secara geografis dapat
digabungkan untuk muncul sebagai hard disk tunggal bagi pengguna
penyimpanan. Keuntungan dari virtualisasi penyimpanan adalah
bahwa penyimpanan dapat dikonfigurasikan dengan cepat, mungkin
tidak memerlukan pembelian perangkat penyimpanan tambahan
karena kapasitas yang diperlukan sudah ada, dan lebih mudah
dikelola daripada penyimpanan tradisional (Steinder, 2007).
Cloud computing adalah layanan Internet yang menyediakan
kebutuhan komputasi bagi pengguna komputer. Ketika perusahaan
menggunakan sumber daya komputasi, mereka membayar biaya
berdasarkan jumlah waktu komputasi dan sumber daya lain yang
mereka konsumsi. Komputasi awan memungkinkan perusahaan
untuk mendiversifikasi jaringan dan infrastruktur servernya. Beberapa
layanan komputasi awan secara otomatis menambahkan lebih banyak
kapasitas jaringan dan server ke situs Web perusahaan, karena
permintaan untuk layanan situs Web meningkat.
Kapasitas jaringan dan server dapat diduplikasi di seluruh dunia
sehingga, misalnya, satu pemadaman server tidak memengaruhi
operasi perusahaan. Baca Looking Ahead untuk melihat masa depan
komputasi awan. Komputasi grid menggabungkan banyak server dan
/ atau komputer pribadi dalam suatu jaringan, seperti Internet, untuk
bertindak sebagai satu komputer besar. Seperti halnya cloud
computing, perusahaan dapat membayar untuk penggunaan grid
berdasarkan jumlah waktu pemrosesan yang dibutuhkan. Komputasi
grid sering digunakan dalam lingkungan penelitian, seperti penelitian
iklim dan masalah sains kehidupan. Sebagai contoh, proyek SETI @
home menggunakan jaringan jutaan komputer pribadi di seluruh
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 9
dunia untuk mencari sinyal radio untuk tanda-tanda kehidupan di
luar bumi.
1.4 Kebutuhan Virtualisasi
Second life fenomena
Second Life adalah dunia virtual online, yang dikembangkan dan dimiliki oleh
perusahaan yang berbasis di San Francisco, Linden Lab dan diluncurkan pada
23 Juni 2003. Dunia ini mengalami pertumbuhan pesat selama beberapa tahun
dan pada 2013 memiliki sekitar satu juta pengguna reguler; pertumbuhan stabil
dan pada akhir 2017 jumlah pengguna aktif sedikit menurun menjadi "antara
800.000 dan 900.000". Dalam banyak hal, Second Life mirip dengan
permainan role-playing online multi-pemain yang masif; namun demikian,
Linden Lab sangat menekankan bahwa kreasi mereka bukanlah permainan:
"Tidak ada konflik buatan, tidak ada tujuan yang ditetapkan".
Dunia maya dapat diakses secara bebas melalui perangkat lunak klien Linden
Lab sendiri atau melalui pemirsa pihak ketiga alternatif. Pengguna Second
Life, juga disebut penghuni, membuat representasi virtual dari diri mereka
sendiri, yang disebut avatar, dan dapat berinteraksi dengan tempat, objek, dan
avatar lainnya. Mereka dapat menjelajahi dunia (dikenal sebagai grid), bertemu
penduduk lain, bersosialisasi, berpartisipasi dalam kegiatan individu dan
kelompok, membangun, membuat, berbelanja, dan berdagang properti dan
layanan virtual satu sama lain.
Platform ini terutama menampilkan konten yang dibuat pengguna berbasis 3D.
Second Life juga memiliki mata uang virtualnya sendiri, Linden Dollar, yang
dapat ditukar dengan mata uang dunia nyata.
Second Life ditujukan untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas, dengan
pengecualian pengguna berusia 13–15 tahun, yang dibatasi untuk wilayah
Second Life dari lembaga sponsor (mis., Sekolah) (Bruns, 2008).
Pada tahun 1999, Philip Rosedale membentuk Linden Lab dengan tujuan
mengembangkan perangkat keras komputer untuk memungkinkan orang
menjadi tenggelam dalam dunia virtual. Dalam bentuk awalnya, perusahaan
berjuang untuk menghasilkan versi komersial dari perangkat keras, yang
dikenal sebagai "The Rig", yang dalam bentuk prototipe dipandang sebagai
alat baja kikuk dengan monitor komputer yang dikenakan di bahu. Visi itu
berubah menjadi aplikasi perangkat lunak Linden World, di mana orang
10 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
berpartisipasi dalam permainan berbasis tugas dan bersosialisasi dalam
lingkungan online tiga dimensi. Upaya itu akhirnya berubah menjadi Second
Life yang lebih dikenal dan berpusat pada pengguna. Meskipun ia akrab
dengan metaverse novel Neal Stephenson Snow Crash, Rosedale mengatakan
bahwa visinya tentang dunia maya mendahului buku itu, dan bahwa ia
melakukan eksperimen dunia maya awal selama masa kuliahnya di
Universitas California, San Diego, tempat ia belajar fisika.
Pada tahun 2005 dan 2006, Second Life mulai menerima perhatian media yang
signifikan, termasuk cerita sampul di majalah BusinessWeek yang
menampilkan dunia virtual dan avatar Second Life Anshe Chung. Pada saat
itu, Anshe Chung telah menjadi anak poster Second Life dan simbol untuk
peluang ekonomi yang ditawarkan dunia maya kepada penghuninya. Pada saat
yang sama, layanan melihat periode pertumbuhan eksponensial dari basis
penggunanya.
Second Life memiliki ekonomi internal dan token virtual loop tertutup yang
disebut "Linden dolar (L $)". L $ dapat digunakan untuk membeli, menjual,
menyewakan atau memperdagangkan tanah atau barang dan jasa dengan
pengguna lain. "Linden Dollar" adalah token virtual loop tertutup untuk
digunakan hanya dalam platform Second Life. Dolar Linden tidak memiliki
nilai moneter dan tidak dapat ditebus dengan nilai moneter dari Linden Lab.
Seorang penduduk dengan surplus Dolar Linden yang diperoleh melalui bisnis
Second Life atau pengalaman bermain dapat meminta untuk mengembalikan
kelebihan Dolar Linden mereka ke PayPal. Linden Lab melaporkan bahwa
ekonomi Second Life menghasilkan US $ 3.596.674 dalam kegiatan ekonomi
selama bulan September 2005, dan pada September 2006 Second Life
dilaporkan memiliki PDB sebesar $ 64 juta. Pada 2009, ukuran total ekonomi
Second Life tumbuh 65% menjadi US $ 567 juta, sekitar 25% dari seluruh
pasar barang virtual AS. Pendapatan penduduk bruto adalah US $ 55 juta pada
tahun 2009 - pertumbuhan 11% dibandingkan tahun 2008. Pada tahun 2013,
Linden Labs merilis grafik informasi yang menunjukkan bahwa lebih dari 10
tahun $ 3,2 miliar transaksi untuk barang-barang virtual telah dipertukarkan
antara penduduk Second Life, dengan rata-rata 1,2 juta transaksi harian.
Ada aktivitas wirausaha tingkat tinggi di Second Life. Penghuni Second Life
dapat membuat objek virtual dan konten lainnya. Second Life unik karena
pengguna memiliki semua hak atas konten mereka yang berarti mereka dapat
menggunakan Second Life untuk mendistribusikan dan menjual kreasi
mereka, dengan 2,1 juta item terdaftar di pasar online-nya. Pada puncaknya
sekitar tahun 2006, ratusan ribu dolar berpindah tangan setiap hari ketika
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 11
penduduk menciptakan dan menjual berbagai komoditas virtual. Second Life
juga dengan cepat menjadi menguntungkan karena penjualan dan penyewaan
real estat virtual. 2006 juga melihat jutawan dunia nyata pertama Second Life;
Ailin Graef, lebih dikenal sebagai Anshe Chung (avatarnya), mengkonversi
investasi awal US $ 9,95 menjadi lebih dari satu juta dolar selama dua
setengah tahun. Dia membangun kekayaannya terutama dengan membeli,
menjual, dan menyewa real estat virtual (Greiner, 2014).
Gambar 6: Second Life sebagai dunia virtual online. Sumber:
secondlife.com
Gambar 7: Aktivitas wirausaha tingkat tinggi di Second Life. Sumber:
secondlife.com
Gambar 8: Second Life meraup keuntungan penyewaan real estat virtual.
Sumber: secondlife.com
12 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
1.5 Arsitektur Virtualisasi
Arsitektur virtualisasi adalah model konseptual yang menetapkan pengaturan
dan keterkaitan komponen tertentu yang terlibat dalam memberikan versi
virtual - bukan fisik - sesuatu, seperti sistem operasi (OS), server, perangkat
penyimpanan atau sumber daya jaringan.
Gambar 9: Kelas room tradisional dan classroom virtual. Sumber: noos.co.id
Ini adalah praktik terbaik untuk mengelola sumber daya fisik dan virtual,
perangkat jaringan, dan aplikasi secara holistik dari satu titik kontrol.
Gambar 10: Definisi dan perbedaan antara tradisional architecture dan
virtual architecture. Sumber: auvitech.com
Hosted versus bare-metal: Sebelum menerapkan sistem tervirtualisasi, Anda
perlu menentukan jenis arsitektur virtualisasi yang akan digunakan dalam
pusat data Anda. Ada dua jenis utama arsitektur virtualisasi: host dan bare-
metal.
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 13
Hosted ArchitectureIn hosted architecture: yang dihosting, sistem operasi (OS)
diinstal pada perangkat keras terlebih dahulu. Perangkat lunak berikutnya,
sebuah hypervisor atau monitor mesin virtual diinstal. Perangkat lunak ini
digunakan untuk menginstal beberapa sistem operasi tamu, atau mesin virtual
(VM), pada perangkat keras. Aplikasi kemudian diinstal dan dijalankan pada
mesin virtual dengan cara yang sama seperti pada mesin fisik. Arsitektur
virtualisasi yang dihosting lebih berguna untuk pengembangan perangkat
lunak, menjalankan aplikasi lawas, dan mendukung sistem operasi yang
berbeda.
Bare-metal Architecture: Dengan arsitektur bare-metal, hypervisor dipasang
langsung pada perangkat keras daripada di atas sistem operasi yang
mendasarinya. VM dan aplikasinya diinstal pada hypervisor dengan cara yang
sama dengan arsitektur yang dihosting. Aplikasi yang memberikan akses
waktu nyata atau manfaat pemrosesan data dari arsitektur virtualisasi bare-
metal.
Gambar 11: Desain arsitektur virtualisasi dalam cloud. Sumber:
docplayer.net
Karena sistem operasi tamu berkomunikasi dengan hypervisor daripada
statistik kinerja perangkat keras fisik yang diukur melalui OS tamu tidak
mencerminkan kinerja perangkat keras fisik dan merupakan indikator kinerja
yang tidak dapat diandalkan. Sumber daya yang dialokasikan untuk OS tamu
sering bervariasi pada waktu tertentu sehingga menyulitkan untuk
14 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
menggunakan deviasi dasar sebagai indikator kinerja. Pembagian sumber daya
perangkat keras oleh tamu virtual juga membuatnya lebih sulit untuk
menemukan dan memecahkan masalah kinerja. Selain itu karena virtualisasi
menambahkan lapisan kompleksitas baru ke jaringan Anda, itu adalah praktik
terbaik untuk mengelola sumber daya fisik dan virtual secara holistik,
perangkat jaringan, dan aplikasi dari satu titik kontrol.
1.6 Jenis-jenis Virtualisasi
Virtualisasi umumnya berbasiskan hypervisor. Hypervisor mengisolasi sistem
operasi dan aplikasi dari perangkat keras komputer yang mendasarinya
sehingga mesin host dapat menjalankan beberapa mesin virtual (VM) sebagai
tamu yang berbagi sumber daya komputasi fisik sistem, seperti siklus prosesor,
ruang memori, bandwidth jaringan, dan sebagainya.
Gambar 12: Diagram berbagai tipe virtualisasi. Sumber: unixarena.com
Gambar 13: Penjelasan tipe virtualisasi. Sumber: unixarena.com
Beberapa jenis virtualisasi yang ada, bisa dijelaskan antara lain:
Hypervisor tipe 1, kadang-kadang disebut hypervisor bare-metal, berjalan
langsung di atas perangkat keras sistem host. Bare-metal hypervisor
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 15
menawarkan ketersediaan tinggi dan manajemen sumber daya. Akses
langsung mereka ke perangkat keras sistem memungkinkan kinerja,
skalabilitas, dan stabilitas yang lebih baik. Contoh hypervisor tipe 1 termasuk
Microsoft Hyper-V, Citrix XenServer dan VMware ESXi.
Sebuah hypervisor tipe 2, juga dikenal sebagai hypervisor yang di-host,
dipasang di atas sistem operasi host, daripada duduk langsung di atas
perangkat keras seperti hypervisor tipe 1. Setiap OS atau VM tamu berjalan di
atas hypervisor. Kenyamanan OS host yang dikenal dapat memudahkan
konfigurasi sistem dan tugas manajemen. Namun, penambahan lapisan OS
host berpotensi dapat membatasi kinerja dan mengekspos kemungkinan
kelemahan OS. Contoh hypervisor tipe 2 termasuk VMware Workstation,
Virtual PC dan Oracle VM VirtualBox.
Alternatif utama untuk virtualisasi berbasis hypervisor adalah containerization.
Virtualisasi sistem operasi, misalnya, adalah metode virtualisasi kernel
berbasis wadah. Virtualisasi OS mirip dengan mempartisi. Dalam arsitektur
ini, sebuah sistem operasi diadaptasi sehingga berfungsi sebagai banyak,
sistem diskrit, memungkinkan untuk menyebarkan dan menjalankan aplikasi
terdistribusi tanpa meluncurkan seluruh VM untuk masing-masing. Sebagai
gantinya, beberapa sistem yang terisolasi, yang disebut wadah, dijalankan pada
host kontrol tunggal dan semua mengakses kernel tunggal.
1.7 Perangkat lunak virtualisasi
Visualisasi Perangkat Lunak dalam Cloud Computing memungkinkan server
komputer tunggal untuk menjalankan satu atau lebih lingkungan virtual. Ini
sangat mirip dengan virtualisasi tetapi di sini abstrak prosedur instalasi
perangkat lunak dan membuat perangkat lunak virtual darinya.
Dalam virtualisasi perangkat lunak, aplikasi akan diinstal yang akan
melakukan tugas lebih lanjut. Satu perangkat lunak bersifat fisik sementara
yang lain virtual karena memungkinkan 2 atau lebih sistem operasi hanya
menggunakan satu komputer.
16 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
Gambar 14: Perangkat lunak pada virtualization. Sumber: data-
flair.training.com
Jenis Perangkat Lunak Virtualisasi adalah:
1. Virtualisasi Sistem Operasi: Dalam virtualisasi sistem operasi,
perangkat keras digunakan yang terdiri dari perangkat lunak tempat
berbagai sistem operasi bekerja. Di sini, sistem operasi tidak saling
mengganggu sehingga masing-masing bekerja secara efisien.
2. Virtualisasi Aplikasi: Virtualisasi aplikasi adalah teknologi,
merangkum program komputer dalam sistem operasi. Dapat
dikatakan bahwa virtualisasi aplikasi merujuk pada menjalankan
aplikasi pada thin client. Thin client ini menjalankan lingkungan,
yang berbeda dari apa yang disebut sebagai enkapsulasi dari sistem
operasi yang merupakan lokasi itu.
3. Virtualisasi Layanan: Dalam virtualisasi layanan, tim DevOps dapat
menggunakan server virtual daripada yang fisik. Ini mengemulasi
perilaku komponen penting yang akan hadir di lingkungan produksi
akhir. Dengan bantuan virtualisasi layanan, aplikasi yang kompleks
dapat melalui pengujian jauh lebih awal dalam proses
pengembangan. Dapat dikatakan bahwa visualisasi layanan adalah
teknik untuk mensimulasikan perilaku beberapa komponen dalam
campuran aplikasi berbasis komponen. Jadi, ini semua tentang
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 17
Virtualisasi Perangkat Lunak. Semoga Anda menyukai penjelasan
kami.
Ringkasan:
Dengan bantuan virtualisasi Perangkat Lunak, lebih mudah untuk mengatur
server virtual baru yang menguntungkan pelanggan dan tuan rumah. Ini juga
menghilangkan beban kerja manajemen karena dapat dilakukan secara virtual.
Selain itu, ini membantu untuk mengukur dan memantau penggunaan dan
menghemat waktu. Proses decoupling dilakukan pada aplikasi dari sistem
operasi yang merupakan salah satu manfaatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
virtualisasi perangkat lunak memberikan sejumlah manfaat dan menghemat
waktu serta uang.
18 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia
Daftar Pustaka
Arakji, R. a. L. K., 2008. Avatar business value analysis: a method for
the evaluation of business value creation in virtual commerce. Journal of
Economic Commerce Research.
Cervone, H., 2010. OCLC Systems & Services: International digital
library perspectives. In: An overview of virtual and cloud computing.
s.l.:s.n.
Garber, L., 2012. The challenges of securing the virtualized
environment. Computer, 45(1), pp. 17-20.
Kremer, J., 2010. White paper on virtualization. In: Cloud Computing and
Virtualization. s.l.:s.n.
Kundu, S. R. R. D. K. a. Z. M., 2010. Application performance modeling in a
virtualized environment. s.l., The Sixteenth International Symposium on
High-Performance Computer Architecture.
Mann, A., 2007. Virtualization 101. s.l.:Enterprise Management
Associates (EMA).
McGrath, R., 2013. The end of competitive advantage: How to keep your
strategy moving as fast as your business. s.l.:Harvard Business Review
Press.
Steinder, M. W. I. C. D. G. I. a. C. D., 2007. Server virtualization in
autonomic management of heterogeneous workloads. s.l., International
Symposium on Integrated Network Management. IEEE..
Zhang, Y. Z. G. L. Y. a. H. D., 2017. Research on services encapsulation
and virtualization access model of machine for cloud manufacturing.
Journal of Intelligent Manufacturing, 28(5), pp. 1109-1123.
Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 19
https://ekonursanty.academia.edu/
Email: santy@untagsmg.ac.id
Bagi Dr Eko Nursanty, ST, MT, pendidikan,
penelitian, dan pengabdian adalah kesatuan yang
tak terpisahkan, dilandasi keyakinan bahwa
empati, otentisitas, dan peleburan diri pada
komunitas dan tempat, adalah unsur-unsur
fundamentalnya. Karya-karya ilmiahnya
mencerminkan cara berpikir yang obyektif, holistik, dan komprehensif, dengan
menempatkan manusia dan tempat di posisi sentral, baik secara aktual maupun
virtual, rasional dan emosional, dari masa lalu ke masa kini sampai ke masa
depan. Landasan berpikir ini disebutnya sebagai teori “Butterfly-Mamoli”.
Dr Eko Nursanty adalah seorang pendidik dan peneliti Arsitektur di
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, dengan spesialisasi
keilmuan di bidang Heritage Management, City Branding, Place Making, dan
City Competitive Advantage. Gelar Doktor Arsitektur diterimanya dari
Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2018, setelah menyelesaikan
pendidikan kesarjanaan Arsitektur di UNTAG Semarang (1995) dan Magister
Teknik Arsitektur di UNDIP Semarang (1999). Saat ini menjabat sebagai
direktur IOM (International Office and Mobility) dan AARC (Asian
Architecture Resource Centre) di universitasnya.
Di kancah akademik internasional, aktif sebagai anggota individual dari SAH
(Society of Architectural Historian) sejak 2019, AAHM (Asian Academy for
Heritage Management) sejak 2019, dan IAFOR (International Academic
Forum) sejak 2018. Memperoleh dana penelitian UNESCO Research Grant
2020 dari Korean National University of Cultural Heritage (2020), dan dana
riset post-doctoral dari Kementerian Riset dan Teknologi RI (2020-2022).

More Related Content

Similar to Virtualisasi_dan_Cloud_Computing.pdf

Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptv
Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptvWidyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptv
Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptvDjadja Sardjana
 
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...GagasBintang
 
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...Aryowardoyo
 
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...ivanfadhila18
 
Makallah cloud
Makallah cloudMakallah cloud
Makallah cloudp188
 
Cloud Computing Diskusi 1.docx
Cloud Computing Diskusi 1.docxCloud Computing Diskusi 1.docx
Cloud Computing Diskusi 1.docxHendroGunawan8
 
Cloud compiting
Cloud compitingCloud compiting
Cloud compitingucienmapcu
 
Manajemen Resiko dalam Cloud Computing
Manajemen Resiko dalam Cloud ComputingManajemen Resiko dalam Cloud Computing
Manajemen Resiko dalam Cloud ComputingAndina Nuringgani
 
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...aswi ruhana
 
cloud computing
cloud computingcloud computing
cloud computingdanblubuk
 
Paper cloud computing br
Paper cloud computing brPaper cloud computing br
Paper cloud computing brBudi Raharjo
 
CLOUD COMPITING
CLOUD COMPITINGCLOUD COMPITING
CLOUD COMPITINGucienmapcu
 
Makalah cloud computing
Makalah cloud computingMakalah cloud computing
Makalah cloud computingsyabdan
 
Mari mengenal komputasi awan
Mari mengenal komputasi awanMari mengenal komputasi awan
Mari mengenal komputasi awanAbas Djumadi
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianNataniel Papalangi
 

Similar to Virtualisasi_dan_Cloud_Computing.pdf (20)

Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptv
Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptvWidyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptv
Widyatama.lecture.applied networking.iv-week-10.iptv
 
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...
SIM, Gagas Bintang, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universi...
 
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...
SIM,Aryo Prawiro,Hapzi Ali,Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi,Universitas M...
 
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...
SIM,Ivan fadhila, Hapzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universita...
 
Ubuntu Enterprise Cloud
Ubuntu Enterprise CloudUbuntu Enterprise Cloud
Ubuntu Enterprise Cloud
 
Makallah cloud
Makallah cloudMakallah cloud
Makallah cloud
 
Cloud Computing Diskusi 1.docx
Cloud Computing Diskusi 1.docxCloud Computing Diskusi 1.docx
Cloud Computing Diskusi 1.docx
 
Cloud computing [Review]
Cloud computing [Review]Cloud computing [Review]
Cloud computing [Review]
 
Cloud compiting
Cloud compitingCloud compiting
Cloud compiting
 
Ansar uwade mengenal cloud computing
Ansar uwade mengenal cloud computingAnsar uwade mengenal cloud computing
Ansar uwade mengenal cloud computing
 
Manajemen Resiko dalam Cloud Computing
Manajemen Resiko dalam Cloud ComputingManajemen Resiko dalam Cloud Computing
Manajemen Resiko dalam Cloud Computing
 
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...
Sim, Aswi Ruhana, Hapzi ali, s1 akuntansi, sumber daya komputasi dan komunika...
 
cloud computing
cloud computingcloud computing
cloud computing
 
Paper cloud computing br
Paper cloud computing brPaper cloud computing br
Paper cloud computing br
 
CLOUD COMPITING
CLOUD COMPITINGCLOUD COMPITING
CLOUD COMPITING
 
Makalah cloud computing
Makalah cloud computingMakalah cloud computing
Makalah cloud computing
 
Mari mengenal komputasi awan
Mari mengenal komputasi awanMari mengenal komputasi awan
Mari mengenal komputasi awan
 
Cloud computing
Cloud computingCloud computing
Cloud computing
 
Jarkom khrisna
Jarkom khrisnaJarkom khrisna
Jarkom khrisna
 
Contoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode PenelitianContoh Project Metode Penelitian
Contoh Project Metode Penelitian
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Virtualisasi_dan_Cloud_Computing.pdf

  • 1. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing Virtualisasi dalam dunia computer adalah istilah yang mengacu pada proses abstraksi yang bersumber dari sumber daya komputer, dimana teknik yang dilakukan adalah menyembunyikan karakteristik fisik dan mengubahnya menjadi sistem lain berupa aplikasi (Mann, 2007). Secara umum semua teknologi virtualisasi mengacu kepada "menyembunyikan detail teknis" melalui enkapsulasi. Gambar 1: Virtualisasi dalam Cloud Komputing. Sumber: educba.com Enkapsulasi, secara umum merupakan suatu proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih
  • 2. 2 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut (Zhang, 2017). Virtualisasi adalah proses menjalankan instance virtual sistem komputer dalam lapisan yang disarikan dari perangkat keras yang sebenarnya. Secara umum, hal ini mengacu pada upaya menjalankan beberapa sistem operasi pada sistem komputer secara bersamaan. Untuk aplikasi yang berjalan di atas mesin tervirtualisasi, dapat muncul seolah-olah mereka berada di mesin khusus mereka sendiri, di mana sistem operasi, perpustakaan, dan program lain adalah unik untuk sebuah sistem tervirtualisasi tamu dan tidak terhubung ke sistem operasi host yang duduk di bawahnya (Kundu, 2010) Ada banyak alasan mengapa orang menggunakan virtualisasi dalam komputasi. Untuk pengguna desktop, penggunaan yang paling umum adalah untuk dapat menjalankan aplikasi yang dimaksudkan untuk sistem operasi yang berbeda tanpa harus mengganti komputer atau reboot ke sistem yang berbeda. Untuk administrator server, virtualisasi juga menawarkan kemampuan untuk menjalankan sistem operasi yang berbeda, tetapi mungkin, yang lebih penting, ini menawarkan cara untuk membagi sistem yang besar menjadi banyak bagian yang lebih kecil, yang memungkinkan server untuk digunakan secara lebih efisien oleh sejumlah pengguna yang berbeda. atau aplikasi dengan kebutuhan berbeda. Ini juga memungkinkan untuk isolasi, menjaga program berjalan di dalam mesin virtual aman dari proses yang terjadi di mesin virtual lain di host yang sama.
  • 3. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 3 Gambar 2. Lapisan security dalam virtualisasi cloud computing. Sumber: unkwon. 1.1 Definisi Virtualisasi Virtualisasi sesuai dengan namanya adalah menciptakan versi virtual dari sesuatu selain yang aktual dan nyata. Terkait dengan infrastruktur TI, dapat berupa versi virtual dari sistem operasi, sumber daya jaringan, perangkat penyimpanan atau server. Secara teknis, virtualisasi berarti membuat atau mengembangkan bermacam- macam, contoh logis dari perangkat lunak atau perangkat keras pada sumber daya perangkat keras fisik yang unik dan individual. Metodologi ini mensimulasikan (hypervisor) perangkat keras yang tersedia dan memberikan semua aplikasi yang berjalan di atasnya, atmosfer (mesin virtual) yang unik untuk semua sumber daya. Semua detail virtual, lingkungan simulasi disimpan terpisah dari aplikasi (Arakji, 2008). Contoh virtualisasi yang paling sederhana dan halus adalah partisi yang kita buat di hard disk PC atau laptop kita. Ini bukan fisik tetapi hanya pembagian logis dari hard drive untuk memudahkan manajemen data bagi pengguna. Awalnya teknik virtualisasi terbatas pada server tetapi sekarang telah menyebar ke aplikasi, desktop, data, dan jaringan. Manfaat Virtualisasi yang Direncanakan dengan Baik dengan Cloud Computing untuk Bisnis. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi
  • 4. 4 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia departemen TI saat ini adalah menjaga lingkungan kerja mereka. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan untuk mempertahankan infrastruktur TI untuk dapat memenuhi permintaan saat ini untuk layanan dan aplikasi, dan juga untuk memastikan bahwa dalam situasi kritis perusahaan mereka dapat melanjutkan kegiatan normal dengan cepat. Dan di sinilah masalah besar muncul. Banyak departemen TI bekerja pada batas fisik mereka, logis dan ekonomis. Anggaran mereka sangat kecil dan tumbuh rata-rata 1% setahun, sementara mengelola kompleksitas tumbuh pada tingkat yang eksponensial. TI telah dipandang sebagai pusat biaya nyata dan bukan sebagai investasi, seperti yang telah saya amati di sebagian besar perusahaan. Dengan kenyataan ini, para profesional TI harus juggle untuk mempertahankan struktur fungsional. Untuk kolega yang bekerja dalam realitas yang serupa, rekomendasikan perhatian khusus pada topik Virtualisasi. Alih-alih berspekulasi, Virtualisasi bukanlah proses yang mahal dibandingkan dengan manfaatnya. Percaya bahwa tergantung pada skenario, Virtualisasi bisa lebih mahal daripada banyak desain tradisional. Untuk memberi Anda gambaran, hari ini lebih dari 70% anggaran TI dihabiskan hanya untuk menjaga lingkungan sistem tetap berfungsi, sementara kurang dari 30% anggaran diinvestasikan untuk keunggulan inovasi, diferensiasi, dan daya saing. Ini berarti bahwa hampir semua investasi TI didedikasikan hanya untuk "memadamkan api" menyelesaikan masalah darurat dan sangat sedikit yang dihabiskan untuk menyelesaikan masalah (McGrath, 2013). Mengikuti kenyataan yang sangat umum dalam kehidupan sehari-hari perusahaan besar, di mana departemen TI begitu luar biasa sehingga Anda tidak dapat mengukur waktu untuk berpikir lagi. Dalam beberapa di antaranya, kita telah melihat dua skenario yang sangat berbeda, sebelum dan sesudah Virtualisasi / Cloud. Dalam kasus pertama, apa yang telah kita lihat adalah hambatan dengan kenyataan, drastis dan sumber daya hingga batasnya. Dalam skenario kedua, adegan ketenangan, dijamin manajemen yang aman dan skalabilitas. Oleh karena itu, pertimbangkan proposal Virtualisasi dan temukan apa yang dapat Anda lakukan untuk departemen Anda dan karenanya, untuk perusahaan Anda (Kremer, 2010).
  • 5. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 5 Gambar 3: Manfaat Virtualisasi pada cloud. Sumber: teckrr.com 1.2 Keuntungan Virtualisasi Banyak manfaat disediakan oleh virtualisasi yang meliputi, pengurangan biaya, pemanfaatan sumber daya yang efisien, aksesibilitas yang lebih baik dan minimalisasi risiko. 1. Pengurangan biaya: Ini mungkin manfaat utama: berkat virtualisasi dimungkinkan untuk membatasi jumlah sumber daya perangkat keras, mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan yang signifikan, serta penggunaan listrik dan pendingin udara. Selain itu virtualisasi mengurangi waktu henti dan penggunaan sumber daya CPU yang tidak efektif melalui peningkatan efisiensi server, dengan memastikan optimalisasi seluruh lingkungan TI. 2. Peningkatan waktu aktif: Server virtual memiliki banyak fitur canggih yang tidak dimiliki fisik yang membantu meningkatkan waktu kerja dan kelangsungan bisnis. Salah satu alasan utama peningkatan ini adalah isolasi sumber daya yang bekerja secara terpisah, sehingga satu masalah unit tidak mempengaruhi operasi yang lain, dengan memungkinkan pemeliharaan waktu kerja utama. 3. Penyediaan yang lebih cepat: Virtualisasi membuat sumber daya dan aplikasi yang tersedia jauh lebih cepat daripada infrastruktur fisik dan
  • 6. 6 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia berkat teknologi ini server dapat menyediakan kapasitas hampir instan ketika permintaan masuk ke rantai. 4. Cadangan yang lebih mudah: Virtualisasi menyederhanakan prosedur pencadangan dan memberikan kesempatan untuk melakukan pencadangan penuh dan snapshot tidak hanya pada server virtual tetapi juga pada mesin virtual. Mesin dapat dipindahkan dari satu server ke server lain dan dipindahtugaskan lebih cepat dan lebih mudah. Selain itu snapshot memastikan lebih banyak data terbaru dan, karena proses ini bahkan lebih cepat daripada mem-boot server biasa, jumlah downtime berkurang secara dramatis. 5. Bersihkan lingkungan: Sumber daya virtualisasi menyiratkan penghematan energi dan lebih sedikit polusi di udara. Aspek ekologis adalah manfaat yang tidak boleh diremehkan: membantu melindungi planet, yang sangat penting saat ini, dan pada saat yang sama membersihkan citra perusahaan. Gambar 4. Manfaat Virtalisasasi. Sumber: data-flair.training.com
  • 7. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 7 1.3 Kelemahan Virtualisasi Perbedaan Antara Virtualisasi dan Cloud Computing adalah bahwa virtualisasi adalah praktik berbagi atau menyatukan sumber daya komputasi, seperti server dan perangkat penyimpanan. Virtualisasi server menyediakan kemampuan untuk membagi server fisik secara logis ke banyak server virtual. Dari sudut pandang pengguna akhir, server virtual berperilaku seperti server fisik. Sedangkan Cloud computing adalah layanan Internet yang menyediakan kebutuhan komputasi bagi pengguna komputer. Ketika perusahaan menggunakan sumber daya komputasi, mereka membayar biaya berdasarkan jumlah waktu komputasi dan sumber daya lain yang mereka konsumsi (Cervone, 2010). Gambar 5: Perbedaan Antara Virtualisasi dan Cloud Computing. Sumber: anydifferencebetween.com Karena sifat dinamis dari kebutuhan komputasi perusahaan, administrator TI sering menggunakan virtualisasi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Virtualisasi adalah praktik berbagi atau menyatukan sumber daya komputasi, seperti server dan perangkat penyimpanan. Virtualisasi server menyediakan kemampuan untuk membagi server fisik secara logis ke banyak server virtual. Dari sudut pandang pengguna akhir, server virtual
  • 8. 8 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia berperilaku seperti server fisik. Keuntungan dari virtualisasi server adalah bahwa server virtual dapat dibuat dan dikonfigurasi dengan cepat, tidak memerlukan server fisik baru, dan lebih mudah untuk dikelola. Virtualisasi penyimpanan (storage) memberikan kemampuan untuk membuat satu perangkat penyimpanan logis dari banyak perangkat penyimpanan fisik. Misalnya, hard disk dari banyak server berbeda yang berlokasi di wilayah yang berbeda secara geografis dapat digabungkan untuk muncul sebagai hard disk tunggal bagi pengguna penyimpanan. Keuntungan dari virtualisasi penyimpanan adalah bahwa penyimpanan dapat dikonfigurasikan dengan cepat, mungkin tidak memerlukan pembelian perangkat penyimpanan tambahan karena kapasitas yang diperlukan sudah ada, dan lebih mudah dikelola daripada penyimpanan tradisional (Steinder, 2007). Cloud computing adalah layanan Internet yang menyediakan kebutuhan komputasi bagi pengguna komputer. Ketika perusahaan menggunakan sumber daya komputasi, mereka membayar biaya berdasarkan jumlah waktu komputasi dan sumber daya lain yang mereka konsumsi. Komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk mendiversifikasi jaringan dan infrastruktur servernya. Beberapa layanan komputasi awan secara otomatis menambahkan lebih banyak kapasitas jaringan dan server ke situs Web perusahaan, karena permintaan untuk layanan situs Web meningkat. Kapasitas jaringan dan server dapat diduplikasi di seluruh dunia sehingga, misalnya, satu pemadaman server tidak memengaruhi operasi perusahaan. Baca Looking Ahead untuk melihat masa depan komputasi awan. Komputasi grid menggabungkan banyak server dan / atau komputer pribadi dalam suatu jaringan, seperti Internet, untuk bertindak sebagai satu komputer besar. Seperti halnya cloud computing, perusahaan dapat membayar untuk penggunaan grid berdasarkan jumlah waktu pemrosesan yang dibutuhkan. Komputasi grid sering digunakan dalam lingkungan penelitian, seperti penelitian iklim dan masalah sains kehidupan. Sebagai contoh, proyek SETI @ home menggunakan jaringan jutaan komputer pribadi di seluruh
  • 9. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 9 dunia untuk mencari sinyal radio untuk tanda-tanda kehidupan di luar bumi. 1.4 Kebutuhan Virtualisasi Second life fenomena Second Life adalah dunia virtual online, yang dikembangkan dan dimiliki oleh perusahaan yang berbasis di San Francisco, Linden Lab dan diluncurkan pada 23 Juni 2003. Dunia ini mengalami pertumbuhan pesat selama beberapa tahun dan pada 2013 memiliki sekitar satu juta pengguna reguler; pertumbuhan stabil dan pada akhir 2017 jumlah pengguna aktif sedikit menurun menjadi "antara 800.000 dan 900.000". Dalam banyak hal, Second Life mirip dengan permainan role-playing online multi-pemain yang masif; namun demikian, Linden Lab sangat menekankan bahwa kreasi mereka bukanlah permainan: "Tidak ada konflik buatan, tidak ada tujuan yang ditetapkan". Dunia maya dapat diakses secara bebas melalui perangkat lunak klien Linden Lab sendiri atau melalui pemirsa pihak ketiga alternatif. Pengguna Second Life, juga disebut penghuni, membuat representasi virtual dari diri mereka sendiri, yang disebut avatar, dan dapat berinteraksi dengan tempat, objek, dan avatar lainnya. Mereka dapat menjelajahi dunia (dikenal sebagai grid), bertemu penduduk lain, bersosialisasi, berpartisipasi dalam kegiatan individu dan kelompok, membangun, membuat, berbelanja, dan berdagang properti dan layanan virtual satu sama lain. Platform ini terutama menampilkan konten yang dibuat pengguna berbasis 3D. Second Life juga memiliki mata uang virtualnya sendiri, Linden Dollar, yang dapat ditukar dengan mata uang dunia nyata. Second Life ditujukan untuk orang yang berusia 16 tahun ke atas, dengan pengecualian pengguna berusia 13–15 tahun, yang dibatasi untuk wilayah Second Life dari lembaga sponsor (mis., Sekolah) (Bruns, 2008). Pada tahun 1999, Philip Rosedale membentuk Linden Lab dengan tujuan mengembangkan perangkat keras komputer untuk memungkinkan orang menjadi tenggelam dalam dunia virtual. Dalam bentuk awalnya, perusahaan berjuang untuk menghasilkan versi komersial dari perangkat keras, yang dikenal sebagai "The Rig", yang dalam bentuk prototipe dipandang sebagai alat baja kikuk dengan monitor komputer yang dikenakan di bahu. Visi itu berubah menjadi aplikasi perangkat lunak Linden World, di mana orang
  • 10. 10 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia berpartisipasi dalam permainan berbasis tugas dan bersosialisasi dalam lingkungan online tiga dimensi. Upaya itu akhirnya berubah menjadi Second Life yang lebih dikenal dan berpusat pada pengguna. Meskipun ia akrab dengan metaverse novel Neal Stephenson Snow Crash, Rosedale mengatakan bahwa visinya tentang dunia maya mendahului buku itu, dan bahwa ia melakukan eksperimen dunia maya awal selama masa kuliahnya di Universitas California, San Diego, tempat ia belajar fisika. Pada tahun 2005 dan 2006, Second Life mulai menerima perhatian media yang signifikan, termasuk cerita sampul di majalah BusinessWeek yang menampilkan dunia virtual dan avatar Second Life Anshe Chung. Pada saat itu, Anshe Chung telah menjadi anak poster Second Life dan simbol untuk peluang ekonomi yang ditawarkan dunia maya kepada penghuninya. Pada saat yang sama, layanan melihat periode pertumbuhan eksponensial dari basis penggunanya. Second Life memiliki ekonomi internal dan token virtual loop tertutup yang disebut "Linden dolar (L $)". L $ dapat digunakan untuk membeli, menjual, menyewakan atau memperdagangkan tanah atau barang dan jasa dengan pengguna lain. "Linden Dollar" adalah token virtual loop tertutup untuk digunakan hanya dalam platform Second Life. Dolar Linden tidak memiliki nilai moneter dan tidak dapat ditebus dengan nilai moneter dari Linden Lab. Seorang penduduk dengan surplus Dolar Linden yang diperoleh melalui bisnis Second Life atau pengalaman bermain dapat meminta untuk mengembalikan kelebihan Dolar Linden mereka ke PayPal. Linden Lab melaporkan bahwa ekonomi Second Life menghasilkan US $ 3.596.674 dalam kegiatan ekonomi selama bulan September 2005, dan pada September 2006 Second Life dilaporkan memiliki PDB sebesar $ 64 juta. Pada 2009, ukuran total ekonomi Second Life tumbuh 65% menjadi US $ 567 juta, sekitar 25% dari seluruh pasar barang virtual AS. Pendapatan penduduk bruto adalah US $ 55 juta pada tahun 2009 - pertumbuhan 11% dibandingkan tahun 2008. Pada tahun 2013, Linden Labs merilis grafik informasi yang menunjukkan bahwa lebih dari 10 tahun $ 3,2 miliar transaksi untuk barang-barang virtual telah dipertukarkan antara penduduk Second Life, dengan rata-rata 1,2 juta transaksi harian. Ada aktivitas wirausaha tingkat tinggi di Second Life. Penghuni Second Life dapat membuat objek virtual dan konten lainnya. Second Life unik karena pengguna memiliki semua hak atas konten mereka yang berarti mereka dapat menggunakan Second Life untuk mendistribusikan dan menjual kreasi mereka, dengan 2,1 juta item terdaftar di pasar online-nya. Pada puncaknya sekitar tahun 2006, ratusan ribu dolar berpindah tangan setiap hari ketika
  • 11. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 11 penduduk menciptakan dan menjual berbagai komoditas virtual. Second Life juga dengan cepat menjadi menguntungkan karena penjualan dan penyewaan real estat virtual. 2006 juga melihat jutawan dunia nyata pertama Second Life; Ailin Graef, lebih dikenal sebagai Anshe Chung (avatarnya), mengkonversi investasi awal US $ 9,95 menjadi lebih dari satu juta dolar selama dua setengah tahun. Dia membangun kekayaannya terutama dengan membeli, menjual, dan menyewa real estat virtual (Greiner, 2014). Gambar 6: Second Life sebagai dunia virtual online. Sumber: secondlife.com Gambar 7: Aktivitas wirausaha tingkat tinggi di Second Life. Sumber: secondlife.com Gambar 8: Second Life meraup keuntungan penyewaan real estat virtual. Sumber: secondlife.com
  • 12. 12 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia 1.5 Arsitektur Virtualisasi Arsitektur virtualisasi adalah model konseptual yang menetapkan pengaturan dan keterkaitan komponen tertentu yang terlibat dalam memberikan versi virtual - bukan fisik - sesuatu, seperti sistem operasi (OS), server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan. Gambar 9: Kelas room tradisional dan classroom virtual. Sumber: noos.co.id Ini adalah praktik terbaik untuk mengelola sumber daya fisik dan virtual, perangkat jaringan, dan aplikasi secara holistik dari satu titik kontrol. Gambar 10: Definisi dan perbedaan antara tradisional architecture dan virtual architecture. Sumber: auvitech.com Hosted versus bare-metal: Sebelum menerapkan sistem tervirtualisasi, Anda perlu menentukan jenis arsitektur virtualisasi yang akan digunakan dalam pusat data Anda. Ada dua jenis utama arsitektur virtualisasi: host dan bare- metal.
  • 13. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 13 Hosted ArchitectureIn hosted architecture: yang dihosting, sistem operasi (OS) diinstal pada perangkat keras terlebih dahulu. Perangkat lunak berikutnya, sebuah hypervisor atau monitor mesin virtual diinstal. Perangkat lunak ini digunakan untuk menginstal beberapa sistem operasi tamu, atau mesin virtual (VM), pada perangkat keras. Aplikasi kemudian diinstal dan dijalankan pada mesin virtual dengan cara yang sama seperti pada mesin fisik. Arsitektur virtualisasi yang dihosting lebih berguna untuk pengembangan perangkat lunak, menjalankan aplikasi lawas, dan mendukung sistem operasi yang berbeda. Bare-metal Architecture: Dengan arsitektur bare-metal, hypervisor dipasang langsung pada perangkat keras daripada di atas sistem operasi yang mendasarinya. VM dan aplikasinya diinstal pada hypervisor dengan cara yang sama dengan arsitektur yang dihosting. Aplikasi yang memberikan akses waktu nyata atau manfaat pemrosesan data dari arsitektur virtualisasi bare- metal. Gambar 11: Desain arsitektur virtualisasi dalam cloud. Sumber: docplayer.net Karena sistem operasi tamu berkomunikasi dengan hypervisor daripada statistik kinerja perangkat keras fisik yang diukur melalui OS tamu tidak mencerminkan kinerja perangkat keras fisik dan merupakan indikator kinerja yang tidak dapat diandalkan. Sumber daya yang dialokasikan untuk OS tamu sering bervariasi pada waktu tertentu sehingga menyulitkan untuk
  • 14. 14 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia menggunakan deviasi dasar sebagai indikator kinerja. Pembagian sumber daya perangkat keras oleh tamu virtual juga membuatnya lebih sulit untuk menemukan dan memecahkan masalah kinerja. Selain itu karena virtualisasi menambahkan lapisan kompleksitas baru ke jaringan Anda, itu adalah praktik terbaik untuk mengelola sumber daya fisik dan virtual secara holistik, perangkat jaringan, dan aplikasi dari satu titik kontrol. 1.6 Jenis-jenis Virtualisasi Virtualisasi umumnya berbasiskan hypervisor. Hypervisor mengisolasi sistem operasi dan aplikasi dari perangkat keras komputer yang mendasarinya sehingga mesin host dapat menjalankan beberapa mesin virtual (VM) sebagai tamu yang berbagi sumber daya komputasi fisik sistem, seperti siklus prosesor, ruang memori, bandwidth jaringan, dan sebagainya. Gambar 12: Diagram berbagai tipe virtualisasi. Sumber: unixarena.com Gambar 13: Penjelasan tipe virtualisasi. Sumber: unixarena.com Beberapa jenis virtualisasi yang ada, bisa dijelaskan antara lain: Hypervisor tipe 1, kadang-kadang disebut hypervisor bare-metal, berjalan langsung di atas perangkat keras sistem host. Bare-metal hypervisor
  • 15. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 15 menawarkan ketersediaan tinggi dan manajemen sumber daya. Akses langsung mereka ke perangkat keras sistem memungkinkan kinerja, skalabilitas, dan stabilitas yang lebih baik. Contoh hypervisor tipe 1 termasuk Microsoft Hyper-V, Citrix XenServer dan VMware ESXi. Sebuah hypervisor tipe 2, juga dikenal sebagai hypervisor yang di-host, dipasang di atas sistem operasi host, daripada duduk langsung di atas perangkat keras seperti hypervisor tipe 1. Setiap OS atau VM tamu berjalan di atas hypervisor. Kenyamanan OS host yang dikenal dapat memudahkan konfigurasi sistem dan tugas manajemen. Namun, penambahan lapisan OS host berpotensi dapat membatasi kinerja dan mengekspos kemungkinan kelemahan OS. Contoh hypervisor tipe 2 termasuk VMware Workstation, Virtual PC dan Oracle VM VirtualBox. Alternatif utama untuk virtualisasi berbasis hypervisor adalah containerization. Virtualisasi sistem operasi, misalnya, adalah metode virtualisasi kernel berbasis wadah. Virtualisasi OS mirip dengan mempartisi. Dalam arsitektur ini, sebuah sistem operasi diadaptasi sehingga berfungsi sebagai banyak, sistem diskrit, memungkinkan untuk menyebarkan dan menjalankan aplikasi terdistribusi tanpa meluncurkan seluruh VM untuk masing-masing. Sebagai gantinya, beberapa sistem yang terisolasi, yang disebut wadah, dijalankan pada host kontrol tunggal dan semua mengakses kernel tunggal. 1.7 Perangkat lunak virtualisasi Visualisasi Perangkat Lunak dalam Cloud Computing memungkinkan server komputer tunggal untuk menjalankan satu atau lebih lingkungan virtual. Ini sangat mirip dengan virtualisasi tetapi di sini abstrak prosedur instalasi perangkat lunak dan membuat perangkat lunak virtual darinya. Dalam virtualisasi perangkat lunak, aplikasi akan diinstal yang akan melakukan tugas lebih lanjut. Satu perangkat lunak bersifat fisik sementara yang lain virtual karena memungkinkan 2 atau lebih sistem operasi hanya menggunakan satu komputer.
  • 16. 16 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia Gambar 14: Perangkat lunak pada virtualization. Sumber: data- flair.training.com Jenis Perangkat Lunak Virtualisasi adalah: 1. Virtualisasi Sistem Operasi: Dalam virtualisasi sistem operasi, perangkat keras digunakan yang terdiri dari perangkat lunak tempat berbagai sistem operasi bekerja. Di sini, sistem operasi tidak saling mengganggu sehingga masing-masing bekerja secara efisien. 2. Virtualisasi Aplikasi: Virtualisasi aplikasi adalah teknologi, merangkum program komputer dalam sistem operasi. Dapat dikatakan bahwa virtualisasi aplikasi merujuk pada menjalankan aplikasi pada thin client. Thin client ini menjalankan lingkungan, yang berbeda dari apa yang disebut sebagai enkapsulasi dari sistem operasi yang merupakan lokasi itu. 3. Virtualisasi Layanan: Dalam virtualisasi layanan, tim DevOps dapat menggunakan server virtual daripada yang fisik. Ini mengemulasi perilaku komponen penting yang akan hadir di lingkungan produksi akhir. Dengan bantuan virtualisasi layanan, aplikasi yang kompleks dapat melalui pengujian jauh lebih awal dalam proses pengembangan. Dapat dikatakan bahwa visualisasi layanan adalah teknik untuk mensimulasikan perilaku beberapa komponen dalam campuran aplikasi berbasis komponen. Jadi, ini semua tentang
  • 17. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 17 Virtualisasi Perangkat Lunak. Semoga Anda menyukai penjelasan kami. Ringkasan: Dengan bantuan virtualisasi Perangkat Lunak, lebih mudah untuk mengatur server virtual baru yang menguntungkan pelanggan dan tuan rumah. Ini juga menghilangkan beban kerja manajemen karena dapat dilakukan secara virtual. Selain itu, ini membantu untuk mengukur dan memantau penggunaan dan menghemat waktu. Proses decoupling dilakukan pada aplikasi dari sistem operasi yang merupakan salah satu manfaatnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa virtualisasi perangkat lunak memberikan sejumlah manfaat dan menghemat waktu serta uang.
  • 18. 18 Cloud Computing dan Implementasinya di Indonesia Daftar Pustaka Arakji, R. a. L. K., 2008. Avatar business value analysis: a method for the evaluation of business value creation in virtual commerce. Journal of Economic Commerce Research. Cervone, H., 2010. OCLC Systems & Services: International digital library perspectives. In: An overview of virtual and cloud computing. s.l.:s.n. Garber, L., 2012. The challenges of securing the virtualized environment. Computer, 45(1), pp. 17-20. Kremer, J., 2010. White paper on virtualization. In: Cloud Computing and Virtualization. s.l.:s.n. Kundu, S. R. R. D. K. a. Z. M., 2010. Application performance modeling in a virtualized environment. s.l., The Sixteenth International Symposium on High-Performance Computer Architecture. Mann, A., 2007. Virtualization 101. s.l.:Enterprise Management Associates (EMA). McGrath, R., 2013. The end of competitive advantage: How to keep your strategy moving as fast as your business. s.l.:Harvard Business Review Press. Steinder, M. W. I. C. D. G. I. a. C. D., 2007. Server virtualization in autonomic management of heterogeneous workloads. s.l., International Symposium on Integrated Network Management. IEEE.. Zhang, Y. Z. G. L. Y. a. H. D., 2017. Research on services encapsulation and virtualization access model of machine for cloud manufacturing. Journal of Intelligent Manufacturing, 28(5), pp. 1109-1123.
  • 19. Bab 4 Virtualisasi dan Cloud Computing 19 https://ekonursanty.academia.edu/ Email: santy@untagsmg.ac.id Bagi Dr Eko Nursanty, ST, MT, pendidikan, penelitian, dan pengabdian adalah kesatuan yang tak terpisahkan, dilandasi keyakinan bahwa empati, otentisitas, dan peleburan diri pada komunitas dan tempat, adalah unsur-unsur fundamentalnya. Karya-karya ilmiahnya mencerminkan cara berpikir yang obyektif, holistik, dan komprehensif, dengan menempatkan manusia dan tempat di posisi sentral, baik secara aktual maupun virtual, rasional dan emosional, dari masa lalu ke masa kini sampai ke masa depan. Landasan berpikir ini disebutnya sebagai teori “Butterfly-Mamoli”. Dr Eko Nursanty adalah seorang pendidik dan peneliti Arsitektur di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang, dengan spesialisasi keilmuan di bidang Heritage Management, City Branding, Place Making, dan City Competitive Advantage. Gelar Doktor Arsitektur diterimanya dari Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2018, setelah menyelesaikan pendidikan kesarjanaan Arsitektur di UNTAG Semarang (1995) dan Magister Teknik Arsitektur di UNDIP Semarang (1999). Saat ini menjabat sebagai direktur IOM (International Office and Mobility) dan AARC (Asian Architecture Resource Centre) di universitasnya. Di kancah akademik internasional, aktif sebagai anggota individual dari SAH (Society of Architectural Historian) sejak 2019, AAHM (Asian Academy for Heritage Management) sejak 2019, dan IAFOR (International Academic Forum) sejak 2018. Memperoleh dana penelitian UNESCO Research Grant 2020 dari Korean National University of Cultural Heritage (2020), dan dana riset post-doctoral dari Kementerian Riset dan Teknologi RI (2020-2022).