Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif
Peran awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah:
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibu.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
I. Membiarkan Bayi Bersama Ibunya Segera Setelah Lahir Selama Beberapa Jam Pertama
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini.
Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
Inisiasi Menyusu Dini berdampak positif untuk perkembangan bayi. Kita tidak perlu mengkhawatirkan mengenai kemungkinan terjadinya hipotermi karena secara otomatis kulit ibu akan membuat stabil tubuh bayi.
II. Mengajarkan Cara Merawat Payudara yang Sehat pada Ibu untuk Mencegah Masalah Umum yang Timbul
2. Dukungan Bidan dalam Pemberian ASI
Peran awal bidan dalam mendukung
pemberian ASI adalah:
1. Meyakinkan bahwa bayi memperoleh
makanan yang mencukupi dari payudara
ibu.
2. Membantu ibu sedemikian rupa
sehingga ia mampu menyusui bayinya
sendiri.
3. I. Membiarkan Bayi Bersama Ibunya Segera Setelah Lahir
Selama Beberapa Jam Pertama
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu
dini (early initiation) atau permulaan menyusu
dini.
Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik,
jika memungkinkan paling sedikit 30 menit
setelah lahir.
Inisiasi Menyusu Dini berdampak positif
untuk perkembangan bayi. Kita tidak perlu
mengkhawatirkan mengenai kemungkinan
terjadinya hipotermi karena secara otomatis
kulit ibu akan membuat stabil tubuh bayi.
4. II. Mengajarkan Cara Merawat Payudara yang Sehat pada
Ibu untuk Mencegah Masalah Umum yang Timbul
Tujuan dari perawatan payudara
untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu,
sehingga pengeluaran ASI lancar.
Sebelum menyentuh puting susu,
pastikan tangan ibu selalu bersih dan
cuci tangan sebelum menyusui.
5. Posisi menyusui dapat dilakukan dengan :
Posisi berbaring miring
Posisi duduk
Posisi ibu tidur terlentang
III. Membantu Ibu Pada Waktu Pertama Kali Memberi ASI
Semakin sering bayi menghisap puting susu ibu, maka pengeluaran
ASI juga semakin lancar.
Pemberian ASI tidak terlepas dengan teknik atau posisi ibu dalam
menyusui.
6. IV. Menempatkan Bayi didekat Ibu pada Kamar yang Sama
(Rawat Gabung)
Rawat gabung merupakan
perawatan dimana ibu dan bayi
ditempatkan bersama dalam
ruangan selama 24 jam penuh.
Manfaat rawat gabung
dalam proses laktasi dapat dilihat
dari aspek fisik , psikologis,
fisiologis, edukatif, ekonomi
maupun medis.
7. V. Memberikan ASI pada Bayi Sesering Mungkin
Pemberian ASI sebaiknya sesering
mungkin dan tidak perlu dijadwal. Bayi
dapat menentukan sendiri kebutuhannya.
Bayi yang sehat dapat mengosongkan
satu payudara sekitar 5 sampai 7 menit
dan ASI dalam lambung akan kosong
dalam 2 jam.
8. VI. Memberikan Kolostrum dan ASI saja
ASI dan kolostrum merupakan makanan
yang terbaik untuk bayi. Makanan lain
(termasuk air) dapat membuat bayi sakit dan
menurunkan persediaan ASI ibunya.
Bila minuman lain atau air diberikan,
bayi tidak akan merasa lapar sehingga ia
tidak akan menyusu.
9. Bayi harus ditempatkan
dekat ibunya di kamar
yang sama (rawat
gabung, rooming in)
Memberikan ASI
sesering mungkin
Memberikan kolostrum
dan ASI saja
VII. Menghindari Susu Botol dan “dot empeng”
Pemberian susu dengan botol dan kempengan dapat
membuat bayi bingung puting dan menolak menyusu atau
hisapan bayi kurang baik.
Hal ini disebabkan, mekanisme menghisap dari puting
susu ibu dengan botol jauh berbeda.
Cara menghindari susu botol
dan dot empeng :
10. ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan, tanpa menambahkan
dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain.
(Pasal 1 PP 33 Tahun 2012)
Kecuali obat ,vitamin, mineral tetes…
→ Hari-hari pertama setelah melahirkan :
13. Tindakan segera setelah lahir, bayi diberi
kesempatan untuk mulai (inisiasi) menyusu
sendiri dengan meletakkan bayi menempel di
dada atau perut Ibu; bayi dibiarkan merayap
mencari puting, kemudian menyusu sampai
puas. Proses ini berlangsung dalam satu jam
pertama sejak bayi lahir
Apa Itu IMD ?
14. 14
• Suhu kulit dada ibu yang melahirkan akan menyesuaikan
dengan suhu tubuh bayi.
✓ Jika bayi kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua
derajat untuk menghangatkan bayi sehingga dapat
mencegah risiko kedinginan (hypothermia)
✓ Jika bayi kepanasan, suhu kulit ibu otomatis turun satu
derajat untuk mendinginkan bayi.
• Kontak kulit ke kulit meningkatkan ikatan kasih sayang
(bonding) antara ibu dan bayi. Kontak kulit dalam 1-2 jam
pertama ini sangat penting, karena setelah itu biasanya bayi
tertidur.
Apa Manfaat IMD
Bagi Bayi?
15. 15
• Ibu dan bayi akan menjadi lebih tenang sehingga pernapasan
dan detak jantung bayi akan menjadi lebih stabil dan
membuat bayi tidak rewel.
• Meningkatkan keberhasilan menyusu
✓ Produksi ASI menjadi lancar
✓ bayi dapat memperoleh kolostrum dan ASI eksklusif
selama 6 bulan serta tetap menyusu sampai anak
berusia 2 tahun.
Manfaat IMD bagi Bayi
16. 16
Proses IMD merangsang pengeluaran hormon
oksitosin , yaitu hormon yang :
✓ Membuat ibu merasa tenang, rileks, mencintai
bayi dan merasa bahagia
✓ Merangsang refleks pengeluaran ASI
✓ Merangsang kontraksi rahim yang mencegah
perdarahan usai persalinan serta membantu
proses pengeluaran plasenta
Manfaat IMD bagi Ibu
18. A S I
• Zat-zat gizi yang
lengkap
• Mudah di cerna,
diserap secara
efesien
• Melindungi
terhadap infeksi
MENYUSUI
• Membantu bonding
dan perkembangan
• Membantu menunda
kehamilan baru
• Melindungi kesehatan
Ibu
• Biaya lebih rendah
dibanding asupan
buatan
MANFAAT MENYUSUI
1/1
20. Manfaat Memberikan ASI pada Negara
Menurunkan
AKB
Mengurangi
Beban Negara
untuk Biaya RS
Mengurangi
Import Sufor
Meningkatkan
Kualitas
Generasi
21. Informasi Penting Seputar Menyusui untuk Keluarga :
• Memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan.
• Pemberian ASI akan melindungi bayi/anak dari penyakit dan
menumbuhkan tali kasih sayang ibu dan anak.
• Bayi yang baru lahir harus segera diberi ASI dan senantiasa
dekat dengan ibunya.
• Semakin sering ibu memberikan ASI, maka akan semakin
banyak ASI diproduksi.
• Seorang wanita yang bekerja dapat melanjutkan pemberian
ASI.
27. Lanjutkan dengan gerakan kedepan memijat
jaringan di bawah areola sehingga memerah ASI
dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai
pancaran ASI berkurang
Letakkan tangan di pinggir areola seperti huruf C.
Posisi ibu jari dan telunjuk berlawanan
Tekan lembut ke arah dada tanpa memindahkan
jari-jari, pijat areola kearah depan (menggulung).
Menekan dan menggulung dilakukan secara
berkesinambungan
Payudara yang besar dianjurkan untuk diangkat
lebih dulu. Kemudian ditekan ke arah dada
28. ASI dapat disimpan dengan ketahanan sebagai berikut:
▪ 8 jam dalam temperatur ruangan
▪ 24 jam di cooler bag dengan es batu atau ice pack
▪ 3 hari di lemari es
▪ 1-2 minggu di freezer pada lemari es satu pintu
▪ 3 bulan di freezer pada lemari es dua pintu
28
ASI Perah
29. .... lanjutan
• ASI beku dapat dicairkan dengan cara
memindahkan dari freezer ke lemari es
(chiller)
• ASI dapat diberikan pada bayi dengan
cara merendam botol ASI dalam wadah
yang berisi air hangat. Tidak
diperbolehkan menghangatkan ASI
dengan cara dipanaskan diatas kompor
• ASI dapat diberikan menggunakan
cangkir
29
Pemberian ASI Perah
30. Bahaya Pemberian Susu Formula
• Lebih mudah diare dan infeksi saluran pernafasan
• Lebih mudah alergi dan keadaan tidak tahan terhadap
protein susu formula (intoleransi)
• Meningkatnya risiko terkena beberapa penyakit kronis
• Kurang ikatan kasih sayang antara ibu dengan bayinya
• Potensi bahaya bila susu terkontaminasi atau kadaluarsa
• Memiliki resiko kematian lebih besar dibandingkan dengan
bayi yang mendapat ASI
30
31. Bahaya Pemberian Susu Formula
• Bila susu terlalu encer, menyebabkan kekurangan gizi, bila susu
terlalu kental atau terlalu banyak diberi dapat mengakibatkan
kelebihan berat badan
• Cenderung memiliki kecerdasan yang lebih rendah
• Memerlukan biaya yang tinggi untuk membeli susu dan
peralatannya
31
32. Pemberian ASI Pada Saat Bencana
Stress menurangi
produksi ASI dan
sumbangan Sufor
melimpah
Pemberian ASI harus
dilindungi, dan
bantuan sufor dalam
pengawasan nakes
33. INGAT !!!
– Bila ASI tidak keluar hari pertama, bayi jangan diberi susu formula
Dari hari pertama kelahiran sampai 3 x 24 jam bayi masih bisa
bertahan tanpa asupan makanan/minuman
– ASI yang pertama keluar (kolostrum) tidak boleh dibuang karena
bukan susu basi
– Tidak benar kandungan gizi pada ASI sama dengan susu formula
– Tidak benar ASI diatas satu tahun tidak ada manfaatnya
– Tidak benar bila menyusui membuat gemuk atau sulit
menurunkan berat badan
33
34. EDUKASI GIZI IBU MENYUSUI
Penambahan Kebutuhan Energi
• 6 BULAN PERTAMA (330
Kkal)
• 6 BULAN KEDUA (400 Kkal)
Penambahan Kebutuhan Cairan
• 6 BULAN PERTAMA (800
ml)
• 6 BULAN KEDUA (650 ml)
PENGATURAN MAKAN
Mengacu AKG, 2019
Dan PGS, 2014
Porsi Kebutuhan Sehari
Untuk Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu
35. ASI BUKAN HANYA
SUMBER NUTRISI
ASI mengandung laktosa, AA-
DHA, zat besi, zinc, selenium,
yodium yang menjadi bahan
baku sel saraf otak
menghabiskan 60% konsumsi
energi bayi muda
36. Alasan utama kegagalan menyusui
BUKAN karena ASI tidak cukup,
tapi..
• Kurangnya DUKUNGAN
• Masalah fisik & emosi TERABAIKAN
• Pilihan ibu (karena PROMOSI formula)
• Kekhawatiran ASI ‘kurang’
Satu dari lima ibu memutuskan berhenti
menyusui karena tekanan lingkungan
Satu dari empat ibu menyerah karena
menyusui terasa sulit & melelahkan
Dua dari tiga ibu mengalami krisis pede
(berulang) selama menyusui
38. Manfaat kontak kulit ke kulit
Untuk BAYI
• Lebih sukses menyusui,
pertumbuhan lebih optimal
• Termoregulator, sistem kardio-
respirasi lebih stabil, kadar gula
darah lebih tinggi
• Adaptasi saluran cerna lebih baik
• Pola tidur lebih teratur, ambang
nyeri lebih rendah, tangis lebih
jarang
• Bonding lebih erat
Moore ER. Cochrane Database Syst Rev 2016;11.
Untuk IBU
• Menurunkan level stress ibu
• Meningkatkan persepsi & dukungan
ayah
• Menambah percaya diri/rasa keibuan
Moore ER. Cochrane Database Syst Rev 2012;5.
42. Problematika Menyusui 48-72 Jam
Masalah Bayi
• Bayi kuning
• Kenaikan BB terhambat
• BBLR, kurang bulan
Masalah ibu
• Suplai ASI ‘kurang’
• Nyeri menyusui
• Bengkak & mastitis
• STRES
43. Faktor keberhasilan menyusui
Santana et al. J Pediatr (Rio J) 2018;94:104-122
IV
Karakteristik
ibu & bayi
Menyusui
eksklusif
III
Yanlin
& PNC
II
Riwayat ASI
& ANC
I
Sosio-
ekonomi
44. Konsep dukungan menyusui
• Mohammadi et al, International Journal of Medical Research & Health Sciences, 2017, 6(10): 65-75
P-S-P Ibu
Peran
keluarga
Konsekuensi
Faktor
pendukung
Refleks rooting
Tanda lapar
Kondisi bayi
Kondisi ibu
Kontak kulit
ibu-bayi segera
setelah lahir
Kenyamanan &
kepuasan
ibu-bayi
Kecukupan ASI
Status
pertumbuhan
bayi adekuat
Proses
menyusui
Posisi &
pelekatan
Isapan efektif
Transfer ASI
45. Menyusui Perlu Persiapan
• Pemahaman keluarga
• Kompetensi tenaga kesehatan
• Dukungan keluarga, tokoh masyarakat
• Dukungan lintas sektor