Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi payudara serta produksi ASI. Terdapat penjelasan mengenai struktur internal dan eksternal payudara, faktor yang mempengaruhi produksi ASI, komposisi ASI, dan cara menyimpan serta memberikan ASI perah."
3. 1. Struktur Internal
• Kulit
• Jaringan dibawah kulit
• Korpus, terdiri dari parenkim atau jaringan kelenjar dan
stroma atau jaringan penunjang.
Anatomi Payudara
4. Parenkim merupakan struktur yang terdiri dari:
• saluran kelenjar: duktulus, duktus dan sinus laktiferus.
Sinus laktiferus yaitu duktus yang melebar tempat ASI
mengumpul (reservoir ASI), selanjutnya saluran mengecil dan
bermuara pada puting. Ada 15 - 25 sinus laktiferus.
• alveoli yang terdiri dari set kelenjar yang memproduksi ASI.
5. • Tiap duktus bercabang menjadi duktulus, tiap duktulus
bercabang menjadi alveolus yang semuanya merupakan
satu kesatuan kelenjar. Duktus membentuk lobus sedangkan
duktulus dan alveolus membentuk lobulus. Sinus duktus dan
alveolus dilapisi epitel otot (myoepithel) yang dapat
berkontraksi. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang
membawa zat gizi kepada sel kelenjar untuk diproses
sintesa menjadi ASI
• Stroma terdiri dari : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh
darah syaraf dan lymfa.
6. 2. Struktur Eksternal
• puting dan areola yaitu bagian lebih hitam sekitar puting.
• pada areola terdapat beberapa kelenjar Montgomery yang
mengeluarkan cairan untuk membuat puting lunak dan
lentur.
7. • Pada masa hamil, ukuran payudara bertambah besar karena:
1. proliferasi sel duktus laktiferus dan sel kelenjar pembuat ASI.
2. pengaruh hormon yang dibuat placenta yaitu laktogen,
prolaktin koriogonadotropin, estrogen dan progesteron.
3. bertambahnya pembuluh darah.
• Lima bulan mulai keluar cairan yang disebut kolostrum karena
pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin
dari kelenjar hipofise.
• Produksi cairan tidak berlebihan karena meski selama hamil
kadar prolaktin cukup tinggi
• Terlepasnya plasenta, kadar estrogen dan progesteron
menurun, sedangkan prolaktin tetap tinggi.
Fisiologi Laktasi
8. • Gizi
Apa yang ibu makan sudah pasti mempengaruhi produksi ASI.
Pastikan asam folat, protein, kalsium dan zat besi selalu ada dalam
menu makanan sehari-hari. Ibu juga perlu mengonsumsi vitamin.
Setelah melahirkan disarankan mengonsumsi susu untuk ibu
menyusui.
• Psikis
Stress karena rasa takut dan cemas yang berlebihan menjelang
melahirkan bisa menghambat kerja hormon prolaktin (hormon yang
merangsang kelenjar air susu), sehingga saat melahirkan produksi
ASI berkurang. Dukungan dari suami bisa membuat ibu lebih rileks.
• Perawatan Payudara
Melakukan perawatan payudara (saat usia kehamilan 6-9 bulan) bisa
merangsang kelenjar air susu yang memperlancar ASI nantinya.
Selain itu juga melenturkan dan menguatkan puting susu yang bisa
memudahkan si kecil menyusu. Ibu bisa melakukan pijat payudara
sendiri di rumah asalkan tahu tehnik memijatnya.
Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
9. • Di dalam ASI ada zat yang dapat
menurunkan atau menghambat
produksi ASI.
• Bila ASI masih tertinggal banyak
dalam kelenjar payudara zat
penghambat tersebut
menghentikan sekresi ASI oleh sel
kelenjar.
• Ini membantu melindungi
payudara supaya tidak terlalu
penuh, misalnya bila bayi
meninggal.
• Bila ASI dikeluarkan dengan
memerah atau isapan bayi maka
zat penghambat tersebut keluar
dan terjadilah produksi ASI.
Sistem Autokrin
10. Kerugian
• Botol susu sulit dibersihkan
dan mudah tercemar bakteri
• Tidak mengandung zat
kekebalan
• Mahal
• Perlu peralatan banyak
• Resiko besar terjadi alergi
Bahaya:
• Diare
• Batuk berulang
• Pilek
• Alergi
• Ruam kulit
• Sakit perut
• Asthma
• Sembelit
• Muntah
Bahaya & Kerugian Pemberian Susu Botol
11. o Kolostrum
Asi hari 1-3
o ASI masa transisi
ASI hari ke 4-10
o ASI mature
ASI hari 10- seterusnya
Komposisi ASI
12. Manfaat kolostrum
• Sebagai pembersih selaput usus bayi yang baru alhir
sehingga saluran pencernaan siap untuk menerima
makanan
• Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama
globulin
• Memberikan daya perlindungan tubuh terhadap infeksi
• Mengandung antibody ampai 6 bulan
14. 1. Masa kehamilan/antetal
• Informasi, komunikasi dan edukasi
• Meyakinkan ibu hamil agar ibu mau dan mampu menyusui
bayinnya
• Melakukan pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan
payudara.
• Pantau kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan.
• Perhatikan kecukupan gizi
• Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan.
Cara/upaya memperbanyak ASI
15. 2. Sesaat setelah bayi lahir
• Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, ibu dibantu dan
dimotivasi agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin
contact) dan mulai menyusui bayi. Karena saat ini bayi
dalam keadaan paling peka terhadap rangsangan,
selanjutnya bayi akan mencari payudara ibu secara
naluriah
• Membantu kontak langsung ibu-bayi sedini mungkin untuk
memberikan rasa aman dan kehangatan.
16. 3. Masa neonatal
• ASI Eksklusif
• Ibu selalu dekat dengan bayi atau di rawat gabung
• Menyusui tanpa dijadwal atau setiap kali bayi meminta (on
demand)
• Melaksanakan cara menyusui (meletakkan dan melekatkan)
yang baik dan benar
• Bila bayi terpaksa dipisah dari ibu karena indikasi medik, bayi
harus tetap mendapat ASI dengan cara memerah ASI untuk
mempertahankan agar produksi ASI tetap lancar
• Ibu nifas diberi kapsul Vitamin A dosis tinggi (200.000 SI)
dalam waktu kurang dari 30 hari setelah melahirkan
17. 4. Masa Post neonatal
• ASI ekslusif
• Memperhatikan kecukupan gizi dalam makanan ibu menyusui
sehari-hari.
• Cukup istirahat
• menjaga ketenangan pikiran
• menghindarkan kelelahan fisik yang berlebihan agar produksi
ASI tidak terhambat.
• Pengertian dan dukungan keluarga
• Mengatasi bila ada masalah menyusui
• Memperhatikan kecukupan gizi makanan bayi, terutama
setelah bayi berumur 4 bulan
18. • Menimbang pertambahan berat badan bayi setiap bulannya
• Menimbang BB bayi sebelum dan setelah bayi diteteki
• Bayi tampak puas menyusu
• Bayi tidur nyenyak setelah menyusu
• Ibu merasakan perubahan ketegangan pada payudara
setelah menyusui
• Ibu merasakan aliran ASI yang deras saat menyusui
Ciri-ciri bayi cukup ASI
21. A. Refleksi prolaktin
• Rangsangan isapan bayi
melalui serabut saraf akan
memacu hypophise anterior
untuk mengeluarkan hormon
prolaktin kedalam aliran
darah.
• Prolaktin memacu sel
kelenjar untuk sekresi ASI.
• Makin sering isapan bayi
makin banyak produksi ASI
karena banyak prolaktin
yang dilepas dari hypophise
begitupun sebaliknya yang
disebut dengan mekanisme
Refleksi Laktasi
22. B. Refleksi oktosin
• Rangsangan isapan bayi
melalui serabut saraf
memacu hypophise
posterior untuk melepaskan
hormon oksitosin dalam
darah. Oksitosin memacu
sel-sel myoepithel yang
mengelilingi alveoli dan
duktuli untuk berkontraksi,
sehingga mengalirkan ASI
dari alveoli ke duktuli
menuju sinus dan puting.
• Menyusui sering penting
untuk pengosongan
payudara agar tidak terjadi
engorgement tetapi justru
memperlancar pengaliran
23. • Adalah pemberian ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa
pemberian makanan dan minuman lain
• Sampai 6 bulan zat gizi dalam ASI dapat memenuhi
kebutuhan bayi.
• Setelah 6 bulan dapat diberikan makanan tambahan secara
bertahap
ASI Ekslusif
24. Tujuan pemberian makanan tambahan:
• Melengkapi zat gizi yang sudah mulai berkurang
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima
berbagai macam makanan dalam berbagai bentuk dan rasa
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan
menelan
• Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung
kadar energi yang tinggi
25. Tahap pemberian makanan tambahan:
• Berikan bertahap dari bentuk encer kebentuk yang lebih
kental secara berangsur-angsur
• Makanan dikenalkan satu persatu sampai bayi dapat
menerimanya
• Makanan yang dapat menyebabkan alergi diberikan paling
akhir
• Tidak memaksa dalam memberikan makanan sebaiknya
diberikan waktu bayi sudah merasa lapar
26. Pola pemberian ASI & makanan tambahan:
• 0-6 bulan: ASI saja
• 6-8 bulan : ASI, buah, bubur susu
• 8-10 bulan: ASI,buah, bubur susu, tim halus
• 10-12 bulan: ASI, buah, nasi tim/ makanan keluarga
• 12-24 bulan ASI, Buah, Nasi tim/mkann klg, makanan kecil
27. • Posisi menyusui anak bisa dilakukan sambil duduk atau
sambil berbaring. Bila anda memilih menyusui sambil miring
ke kiri atau ke kanan, usahakanlah agar payudara anda tidak
menutupi bayi, terutama bagian hidungnya.
• Bila anda memilih untuk menyusui sambil duduk, sebaiknya
duduk sambil bersandar dan agar tidak pegal memegang
bayi, taruhlah bantal di pangkuan anda, sehingga anda tidak
perlu menyangganya.
• Sebelum menyusui, berbaringlah 10-15 menit, tenangkan
pikiran anda. Perasaan marah, jengkel, atau tegang akan
mempengaruhi produksi ASI, sehingga hanya keluar sedikit.
Cara menyusui yang benar
28. • ASI dibentuk di dalam kelenjar-kelenjar susu, jauh di dalam
payudara, kemudian dibawa oleh saluran-saluran kecil ke
tempat areola, yaitu lingkaran yang berwarna gelap di
sekeliling luar puting. Karena itu, jika bayi hanya mengisap
di puting saja maka tidak cukup banyak ASI yang keluar.
• Masukkan juga areola ke dalam mulutnya, sehingga
dengan demikian tekanan gusinya akan mendorong
timbunan ASI dalam areola ini ke arah puting. Sementara
itu, saluran-saluran akan mengalirkan lagi ASI dari tempat
pembentukannya di kelenjar ke dalam tempat
penampungannya. Kalau hanya puting yang masuk mulut,
bayi harus menghisap dengan kuat dan menyebabkan
puting menjadi lecet.
29. • Tubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
• Dagu bayi menempel pada payudara ibu
• Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar
payudara (payudara bagian bawah)
• Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan
• Mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka
• Sebagian besar areola tidak tampak
• Bayi mengisap dalam dan periahan
• Bayi puas dan tenang pada akhir menyusu
• Terkadang terdengar suara bayi menelan
• Puting susu tidak terasa sakit atau lecet
Ciri-ciri menyusui yang benar
30. • Mulut tidak terbuka lebar, dagu tidak menempel pada
payudara
• Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher
bayi terputar
• Sebagian besar daerah areola masih teriihat
• Bayi mengisap sebentar-sebentar
• Bayi tetap gelisah pada akhir menyusu
• Kadang-kadang bayi minum berjam-jam
• Puting susu ibu lecet dan sakit
Ciri-ciri menyusui yang salah
32. A. Pengertian ASI perah
• ASI perah adalah ASI yang diperas dari payudara,
disimpan dan diberikan pada bayi saat ibu tidak ada.
• ASI yang diberikan dari payudara atau pun tidak tetap
memiliki kualitas yang sama.
• ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa tahan 4-6
jam.
• Untuk ASI yang disimpan dalam lemari es mampu
bertahan sekitar 2-3 hari dan dalam freezer, ASI bisa tahan
hingga 2-3 bulan.
33. B. Cara menyimpan ASI perahan
• Jika menemukan tanda-tanda seperti ; bau yang berbeda
(asam), tampak bergumpal dan warnanya lebih pekat, itu
menandakan ASI sudah rusak. Segara buang dan ganti
dengan ASI yang masih bagus. Kalau tak sengaja diberikan
efek yang muncul bayi bisa mencret.
• Jangan panaskan ASI di atas api yang bisa membuat enzim
penyerapan mati kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam
mangkuk berisi air hangat (± 82 derajat celcius) supaya suhu
ASI mendekati suhu tubuh ibu
• Disarankan untuk memberikan ASI perah dengan
menggunakan sendok, bukan botol susu. Hal ini untuk
menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah
keadaan di mana bayi merasa bingung karena sebelumnya
ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu
dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam
botol lebih mudah dibanding payudara, si kecil bisa malas
mengisap saat menyusu kembali di payudara ibu
34. 1. Bagi Bayi
• ASI memperkuat sistem kekebalan tubuh. Komponen utama
pembangun sistem kekebalan tubuh pada ASI adalah
prebiotik.
• ASI menurunkan terjadinya resiko alergi
• ASI menurunkan resiko terjadinya penyakit pada saluran
cerna, seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada
sistem pencernaan
• ASI menurunkan resiko gangguan pernafasan, seperti flu
dan batuk
• ASI kaya akan AA & DHA yang mendukung pertumbuhan
kecerdasan anak
Manfaat ASI
35. • ASI mengandung prebiotik alami untuk mendukung
pertumbuhan flora usus
• ASI memiliki komposisi nutrisi yang tepat dan seimbang
(dimana cuma ASI yang memilikinya)
• Bayi-bayi yang diberikan ASI menjadi lebih kuat. Menyusui
juga menurunkan terjadinya resiko obesitas saat ia tumbuh
besar kelak.
• Bayi-bayi yang menerima ASI memiliki resiko lebih
rendah dari penyakit jantung dan darah tinggi di kemudian
hari
36. • 3-4 bulan
Sistem pencernaannya akan sempurna dan dia akan jauh lebih
mampu mentolerir zat asing dalam susu bayi formula. tidak
memberikan apapun selain ASI selama 4 bulan pertama akan
melindungi bayi terhadap alergi dan memberikan perlindungan
terhadap infeksi telinga selama satu tahun.
• 6 bulan
Menghindarkan resiko bayi dari infeksi telinga dan kanker dan
mengurangi resiko kanker payudara untuk ibu.
• 9 bulan:
Manfaat untuk perkembangan otak dan tubuh tercepat yang paling
penting dalam hidupnya karena mendapatkan asupan ASI yang
cukup.
• 1-2 tahun:
Bayi mendapatkan sistem kekebalan tubuh yang kuat
37. 2. Bagi Ibu
• Berat badan cepat kembali normal setelah hamil &
melahirkan
• Merangsang uterus (rahim) untuk kembali ke bentuk semula
(involusi)
• Sebagai kontrasepsi alamiah
• Mengurangi risiko kanker payudara, kanker ovarium, kanker
rahim, osteoporosis & artritis
• Mengurangi stres & gelisah
• Menghemat pengeluaran keuangan keluarga.
38. • Mastitis adalah infeksi yang disebabkan adanya sumbatan
pada duktus (saluran susu) hingga puting susu pun
mengalami sumbatan.
• Untuk menghambat terjadinya mastitis ini dianjurkan untuk
menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki
penyangga yang baik pada bagian payudaranya.
• Pengurutan payudara sebelum laktasi merupakan salah satu
tindakan yang sangat efektif untuk menghindari terjadinya
sumbatan pada duktus.
Infeksi saat laktasi
39. Beberapa indikasi yang menunjukkan terjadinya mastitis:
Tiba-tiba muncul rasa gatal pada puting dan
berkembang menjadi adanya rasa nyeri saat bayi
menyusui
Timbulnya rasa demam dan kemerahan disekitar area
hisapan dapat pula disebabkan mastitis. Sisi yang
mengalami sumbatan duktus akan menunjukkan warna
kemerahan dibandingkan daerah lainnya.
Ibu merasakan gejala menyerupai flu seperti demam,
rasa dingin sementara tubuh terasa pegal dan sakit.
40. Cara mengurangi efek mastitis:
• Untuk memperpendek durasi mastitis, segeralah tidur bila
menduga adanya mastitis dan istirahatlah dengan benar.
• Konsumsi echinacea dan vitamin C untuk meningkatkan
sistem imun dan membantu melawan infeksi
• Kompres daerah yang mengalami sumbatan duktus dengan
air hangat - Bantuan pancuran air hangat (shower hangat)
untuk mandi, akan sangat membantu mempercepat
menghilangkan sumbatan
• Tetap berikan ASI kepada bayi, terutama gunakan payudara
yang sakit sesering dan selama mungkin sehingga
sumbatan tersebut lama-kelamaan akan menghilang
• Lakukan pemijatan ringan saat menyusui juga sangat
membantu.
41. Qs. Al Baqarah : 233
“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama Dua
Tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang
ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah
karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila
keduanya ingin menyapih ( sebelum dua tahun ) dengan
kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh
orang lain maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan. “
Dalil tentang menyusui (maaf kalau sara
)