SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL<br />MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR<br />“ESTETIKA SEBAGAI UNSUR PEMBENTUK ARSITEKTUR”<br />Disusun oleh<br />HADI YANUAR ISWANTO<br />NIM. 1006590<br />JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR<br />FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN<br />UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA<br />2010<br />KATA PENGANTAR<br />Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.<br />Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai  Ujian Tengah Semester Ganjil mata kuliah Pengantar Arsitektur dengan judul “Estetika Sebagai Unsur Pembentuk Arsitektur”  di Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur.<br />Terima kasih disampaikan kepada Ibu Lilis Widaningsih, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah Pengantar Arsitektur yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.<br />Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Arsitektur.<br />Bandung, 3 November 2010<br />Penyusun<br />Hadi Yanuar Iswanto<br />NIM. 1006590<br />DAFTAR ISI<br />Kata Pengantar1<br />Daftar Isi2<br />Bab I Pendahuluan3<br />,[object Object]
Rumusan Masalah3
Tujuan Penulisan3
Sistematika Penulisan4Bab II Pembahasan Masalah5<br />,[object Object]
2.Definisi Estetika5
3.Sejarah Estetika8
4.Sejarah Estetika Di Indonesia11
5.Estetika Dalam Arsitektur12
6.Teori Estetika12
6.1.Teori Estetika Subyektif12
6.2.Teori Estetika Objektif14
6.3. Teori Estetika Proporsi Dan Teori Matematis14Kesimpulan18<br />Daftar Pustaka19<br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br />,[object Object]
Estetika menyangkut nilai indah dan tidak indah, dan bukan nilai benar atau salah; karena ini merupakan persoalan moral serta bukan pula mengenai nilai baik dan buruk karena hal ini merupakan persoalan etika. Gothic dengan ketepat-azas-annya
Rumusan Masalah
Pendahuluan
Definisi Estetika
Sejarah Estetika
Sejarah Estetika di Indonesia
Estetika dalam Arsitektur
Teori Estetika
Teori Estetika Subjektif

More Related Content

What's hot

ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...Rabiyatul Adawiyah
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersihrio aditama
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Nurul Angreliany
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailRahmawati Muslan
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVSuryaSuryadi3
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalFahreza Azhar
 
Proporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitekturProporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitektursifrasweety
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenCharisma Amanda
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturArsitek 15
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1romend08
 
Modern fungsionalisme
Modern fungsionalismeModern fungsionalisme
Modern fungsionalismeromend08
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2romend08
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanRenol Doang
 

What's hot (20)

Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
ARSITEKTUR BENTUK, RUANG, DAN TATANAN Francis D.K. CHING EXPERIENCE ARCHITECT...
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1Pranata Pembangunan Pertemuan 1
Pranata Pembangunan Pertemuan 1
 
Eco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and RetailEco Park Apartemen and Retail
Eco Park Apartemen and Retail
 
Perancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IVPerancangan Arsitektur IV
Perancangan Arsitektur IV
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
Proporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitekturProporsi dalam arsitektur
Proporsi dalam arsitektur
 
Buku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitekturBuku ekologi arsitektur
Buku ekologi arsitektur
 
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi PresedenHUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
HUBEI UNIVERSITY LIBRARY - Studi Preseden
 
Timeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah ArsitekturTimeline Sejarah Arsitektur
Timeline Sejarah Arsitektur
 
Data arsitek jilid 1
Data arsitek  jilid 1Data arsitek  jilid 1
Data arsitek jilid 1
 
Modern fungsionalisme
Modern fungsionalismeModern fungsionalisme
Modern fungsionalisme
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 
Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2Data arsitek jilid 2
Data arsitek jilid 2
 
Arsitektur renaissance
Arsitektur renaissanceArsitektur renaissance
Arsitektur renaissance
 
2. eko arsitektur
2. eko arsitektur2. eko arsitektur
2. eko arsitektur
 
Buku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunanBuku pedoman standarisasi_bangunan
Buku pedoman standarisasi_bangunan
 
Konsep bangunan
Konsep bangunanKonsep bangunan
Konsep bangunan
 

Viewers also liked

MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAMAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAVan Damian Kawashima
 
Arsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modernArsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modernAhmad Riyadi
 
Art and High School Geometry
Art and High School GeometryArt and High School Geometry
Art and High School Geometryaweinard
 
Golden section
Golden sectionGolden section
Golden sectiongkabalar
 
Plan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odboraPlan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odboraAlenka Orescanin
 
The Golden Section & The Modern Advertising
The Golden Section & The Modern AdvertisingThe Golden Section & The Modern Advertising
The Golden Section & The Modern AdvertisingHenri Lotin
 
Pythagoras Pentagram and the Golden Ratio
Pythagoras Pentagram and the Golden RatioPythagoras Pentagram and the Golden Ratio
Pythagoras Pentagram and the Golden Ratioslb0412
 
Design, golden section, rhythm
Design, golden section, rhythmDesign, golden section, rhythm
Design, golden section, rhythmindyrra
 
Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Abdul majid
 
Desain Arsitektur 4 - Order
Desain Arsitektur 4 - OrderDesain Arsitektur 4 - Order
Desain Arsitektur 4 - OrderRonny Fauzi
 

Viewers also liked (20)

makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
Bab iii kajian tema
Bab iii kajian temaBab iii kajian tema
Bab iii kajian tema
 
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYAMAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
MAKALAH PENGERTIAN ESTETIKA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Arsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modernArsitektur klasik dan modern
Arsitektur klasik dan modern
 
Estetika sebagai teori seni
Estetika sebagai teori seniEstetika sebagai teori seni
Estetika sebagai teori seni
 
Principles of design
Principles of designPrinciples of design
Principles of design
 
Art and High School Geometry
Art and High School GeometryArt and High School Geometry
Art and High School Geometry
 
Golden section
Golden sectionGolden section
Golden section
 
Plan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odboraPlan rada i izvestaj eko odbora
Plan rada i izvestaj eko odbora
 
The Golden Section & The Modern Advertising
The Golden Section & The Modern AdvertisingThe Golden Section & The Modern Advertising
The Golden Section & The Modern Advertising
 
Pythagoras Pentagram and the Golden Ratio
Pythagoras Pentagram and the Golden RatioPythagoras Pentagram and the Golden Ratio
Pythagoras Pentagram and the Golden Ratio
 
Design, golden section, rhythm
Design, golden section, rhythmDesign, golden section, rhythm
Design, golden section, rhythm
 
golden section
golden sectiongolden section
golden section
 
Skb3
Skb3Skb3
Skb3
 
Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013Modul praktikum-pal-2013
Modul praktikum-pal-2013
 
Teori arsitektur
Teori arsitektur Teori arsitektur
Teori arsitektur
 
History part2
History part2History part2
History part2
 
Postmodern (stapascamodern)
Postmodern (stapascamodern)Postmodern (stapascamodern)
Postmodern (stapascamodern)
 
Golden Section method
Golden Section methodGolden Section method
Golden Section method
 
Desain Arsitektur 4 - Order
Desain Arsitektur 4 - OrderDesain Arsitektur 4 - Order
Desain Arsitektur 4 - Order
 

Similar to Estetika Arsitektur

Estetika unsur pokok perancangan arsitektur
Estetika unsur pokok perancangan arsitektur Estetika unsur pokok perancangan arsitektur
Estetika unsur pokok perancangan arsitektur MiftahulJannahSudirm1
 
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBagasAdy1
 
Filsafat Estetika
Filsafat EstetikaFilsafat Estetika
Filsafat Estetikadikiprayo23
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerDani Ibrahim
 
Pertimbangan dan kesedaran estetik
Pertimbangan dan kesedaran estetikPertimbangan dan kesedaran estetik
Pertimbangan dan kesedaran estetikMelisa Amirullah
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaAlengPratamaa
 
Axiologi
AxiologiAxiologi
Axiologif1992
 
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasiPPGhybrid3
 
Estetika.pdf
Estetika.pdfEstetika.pdf
Estetika.pdfYusril41
 
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniMateri 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniPPGhybrid3
 

Similar to Estetika Arsitektur (20)

Estetika Keilmuan
Estetika KeilmuanEstetika Keilmuan
Estetika Keilmuan
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Estetika unsur pokok perancangan arsitektur
Estetika unsur pokok perancangan arsitektur Estetika unsur pokok perancangan arsitektur
Estetika unsur pokok perancangan arsitektur
 
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.docBAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
BAGAS ADY PANGESTU_41218120029_TB 1_TEORI ARSITEKTUR.doc
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Teori seni
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Teori seni
 
Modul Seni Rupa
Modul Seni RupaModul Seni Rupa
Modul Seni Rupa
 
Filsafat Estetika
Filsafat EstetikaFilsafat Estetika
Filsafat Estetika
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Pengertian keindahan
Pengertian keindahanPengertian keindahan
Pengertian keindahan
 
Pertimbangan dan kesedaran estetik
Pertimbangan dan kesedaran estetikPertimbangan dan kesedaran estetik
Pertimbangan dan kesedaran estetik
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
 
5582 10857-1-pb
5582 10857-1-pb5582 10857-1-pb
5582 10857-1-pb
 
Estetika musik 2
Estetika musik 2Estetika musik 2
Estetika musik 2
 
Axiologi
AxiologiAxiologi
Axiologi
 
ESTETIKA.pptx
ESTETIKA.pptxESTETIKA.pptx
ESTETIKA.pptx
 
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 
Estetika.pdf
Estetika.pdfEstetika.pdf
Estetika.pdf
 
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai SeniMateri 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
Materi 1 KB3: Bentuk, Tema dan Nilai Seni
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Estetika Arsitektur

  • 1.
  • 4.
  • 12.
  • 13. Estetika menyangkut nilai indah dan tidak indah, dan bukan nilai benar atau salah; karena ini merupakan persoalan moral serta bukan pula mengenai nilai baik dan buruk karena hal ini merupakan persoalan etika. Gothic dengan ketepat-azas-annya
  • 23. Teori Estetika Proporsi dan Matematis
  • 24.
  • 41. 6.3. Teori Estetika Proporsi Dan Teori Matematis
  • 44.
  • 45. Estetika ( juga dieja estetika atau estetika) adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan sifatkeindahan , seni, dan rasa, dan dengan penciptaan dan apresiasi terhadap keindahan. Hal ini lebih ilmiah didefinisikan sebagai studi tentang sensor atau sensori nilai - nilai emosional, kadang-kadang disebut penilaian terhadap sentimen dan rasa.  Lebih luas, para sarjana di lapangan mendefinisikan estetika sebagai "refleksi kritis pada seni, budaya dan alam . " adalah sebuah Estetika vak dari aksiologi , cabang dari filsafat , dan erat terkait dengan filosofi seni . Studi Estetika cara baru dalam melihat dan mengamati dunia. 
  • 46.
  • 48. Teori Estetika Subyektif
  • 49. Menurut Herbert Read teori subyektif menyatakan bahwa sesungguhnya yang menyatakan ciri-ciri yang menimbulkan keindahan adalah tidak ada. Yang ada hanyalah tanggapan persaaan dalam diri seseorang dalam mengamati sesuatu benda.
  • 50.
  • 51. Teori Objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri – ciri yang menciptakan nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
  • 52. Kajian mengenai keindahan sebagai kualitas objek Seni telah dilanjutkan lebih sistematis dalam pendekatan modern tahun 1928 ketika matematikawan Amerika George David Birkhoff mempresentasikan persamaannya;
  • 53. M = O / C
  • 54. Nilai keindahan = hasil dari keberaturan dibagi kompleksitas
  • 55. M = ( measure )Nilai keindahan
  • 56. O = ( order )Keberaturan
  • 57. C = ( complexity )Kompleksitas
  • 58. Dua elemen terakhir dari persamaan Birkhoff memang dapat dihitung dan diberi angka. Seperti yang dipakai oleh Birkhoff sendiri, dimana ia menguji persamaannya pada suatu vas bunga, dengan jumlah elemen yang terbatas ( hanya terdiri dari tiga garis lengkung), tingkat keberaturan yang rendah (disusun secara simetris saja), maka nilai keindahan dari vas menjadi tidak tinggi ( angka kecil dibagi tiga ).
  • 59. Teori Estetika Proporsi dan Teori Matematis
  • 60. Dapat ditelusuri sejak awal masa filsafat Yunani yang berupaya untuk menmukan hukum-hukum geometri dalam estetika, karena keindahan adalah harmoni, sedang harmoni adalah proporsi yang cocok dari hasil pengamatan.
  • 61. Pada kebudayaan Yunani, definisi definisi nominal sudah banyak digunakan seperti pada tulisan Plato "Dialog", dimana terdapat beberapa bagian yang mencoba untuk memperjelas pengertian kata "keindahan". Metoda yang dilakukan tidak benar-benar empirik; metoda yang digunakan pada jaman ini mirip dengan fenomenologi modern yang menekankan terjadinya ilham Seni dalam penciptaan karya Seni itu sendiri dan juga menekankan kesinambungan pengamatan karya Seni dengan muncul dan berkembangnya rasa keindahan atau pengalaman estetis. (Sutrisno,hal 34)
  • 62. Tulisan tulisan Plato mengenai keindahan banyak didasari pada doktrinnya mengenai "idea". Menurut Plato segala kenyataan yang ada di dunia ini merupakan peniruan (mimesis) dari yang asli, dan yang asli menurutnya adalah yang terdapat didunia atas saja idea bukan di dunia nyata ini dan adalah jauh lebih unggul daripada kenyataan didunia ini.
  • 63. Selanjutnya Plato berpendapat bahwa seseorang seharusnya mencoba menemukan pengetahuan dibelakang segalanya, yaitu pengetahuan tentang yang nyata dan permanen ( Yunani ; episteme = pegetahuan ) yang hadir sebagai pengertian tentang 'idea'. Satu dari unsur/ciri 'idea' itu adalah keindahan ( Yunani ; to kalon ), sifat permanen yang dimiliki oleh semua objek objek yang indah. Plato menitik beratkan pada pengalaman awal dari dirinya dan muridnya ( audience ), dan juga pada maksud-maksud yang diakumulasikan pada kata kata dari bahasa konvensional. Ketika memahami kata Yunani untuk indah, kalos, Plato mencatat bahwa kata ini pertama bermaksud 'baik' dan 'pantas'.
  • 64. Dari "Timaeus" dapat dikutip bahwa sesuatu yang dipahami oleh akal dan pengetahuan akan tetap, akan tetapi sesuatu yang dipahami oleh pendapat yang menolong sensasi, dan tanpa pengetahuan, akan selalu dalam proses menjadi dan binasa yang tidak pernah mencatat hal-hal yang benar benar ada.
  • 65. Esensi yang tetap dari keindahan akibat dari proporsi proporsi yang tepat yaitu dari perbandingan ukuran. Gagasan ini dihubungkan pada penelitian dan falsafah Pytagoras ( 532 SM ) yang telah mengembangkan sistem proporsi-proporsi aritmatika tertentu dalam instrumen musik, seperti panjang string, menghasilkan harmoni nada. Berdasarkan pada harmoni musik ini masyarakat Yunani mencoba untuk menerangkan juga keindahan dalam proporsi-proporsi tubuh manusia, Arsitektur, dan objek-objek lain.
  • 66. Selama abad-abad pertengahan, proporsi-proporsi dan perban-dingan-perbandingan ukuran diperhatikan sebagai atribut yang penting bagi keindahan objek-objek. Renaissance membangkitkan kembali pengkajian dari proporsi Pythagoras yang menggunakan bentuk bentuk geometris melalui perbandingan matematis.
  • 67. Seorang arsitek besar pada masa Renaissance, Leon Battista Alberti (1404 -1472), menekankan pada aspek formal dari bangunan dan detailnya, proporsi dan ornamen. Ia menyelidiki syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam karya Seni lukis, Seni pahat dan Arsitektur dari sudut pengolahan materi, untuk mencapai kesatuan dari bagian bagian karya Seni sehingga menjadi utuh. Keindahan (lat. Pulchritrudo) adalah 'harmoni dari semua bagian, dalam bentuk apapun, dipasangkan bersama dalam proporsi dan hubungan yang tepat, sehingga tidak ada lagi yang dapat ditambahkan, dikurangi atau dirubah, selain untuk bertambah buruk', hal inilah yang dicari melalui bentuk bentuk pada latihan latihan Nirmana Ruang . Hal ini sebagai perkataan bahwa sesuatu supaya menyenangkan harus harmonis, proporsional, dan hubungan antara bagian bagian dari objek tersebut harus seimbang. Dasar yang disusun oleh Alberti kemudian dielaborasi lebih luas sebagai teori Desain Arsitektur oleh generasi generasi berikutnya hingga sekarang, seperti dapat dilihat pada materi tugas Nirmana Ruang di pendidikan Arsitektur dan Desain.( Fundamental Principles of Architecture)
  • 68. Selanjutnya, dikenal juga Leonardo da Vinci yang secara khusus menyinggung mengenai ketelitian dalam pelaksanaan, hingga unsur terkecil pada satu karya, perlu disempurnakan. Sikap ini kemudian menjadi ciri karya karya abad pertengahan.
  • 69. Ajaran Leonardo da Vinci dan kemudian Buonarotti Michelanggelo diperdalam dengan studi tentang perspektif geometris serta proporsi tubuh manusia dan studi anatomi.BAB III<br />KESIMPULAN<br />Estetika adalah sebagai filsafat keindahan <br />Estetika adalah erat sekali dengan seni bangunan <br />Estetika adalah apa yang mendatangkan kesenangan dengan menyeluruh dan tidak berkonsepsi <br />Estetika adalah bahwa “ Konsepsi tentang adanya tujuan pada objek tapi tujuan itu tidak terwujud dengan tegas “. <br />Estetika adalah apa yang di akui sebagai obyek pemuasan darurat yang tidak berkonsep. <br />Estetika adalah idea yang terwujud di dalam indera. <br />Estetika adalah berada pada keselarasan pikiran di imajinasi (dengan dasar bebasnya kerja imajinasi). <br />Estetika menurut Hegel adalah pujian yang mengibuli seni. <br />Estetika adalah bergantung pada ilmu seni, maka estetika adalah hasil-hasil eksperimen yang tercipta dan meyakinkan. <br />Estetika adalah bahasa orang banyak atau ilmu untk mengeluarkan isi hati. <br />Estetika adalah tidak selalu berpangkal pada pengetahuan atau kemauan tetapi pada rasa senang dan sedih<br />DAFTAR PUSTAKA<br />http://astudioarchitect.com/2008/09/tentang-estetika-dalam-arsitektur.html<br />http://blogger.kotamagetan.com/definisi-estetika-dan-seni.html<br />http://ndreh.2itb.com/contact.html<br />http://pagiidg.blogspot.com/2009/12/estetika-herbert-read-dg-1a.html<br />http://ulax.wordpress.com/2009/04/30/sejarah-estetika/<br />http://www.file.upi.edu<br />http://www.wikipedia.org<br />