SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Download to read offline
ESTETIKA
Dr. Kasiyan, M.Hum.
Dr. Kasiyan, M.Hum.
Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Yogyakarta
Pengertian Estetika
 Merupakan salah satu cabang dari filsafat, yang khusus
 Merupakan salah satu cabang dari filsafat, yang khusus
membahas tentang keindahan, bagaimana ia bisa
terbentuk, dan bagaimana ia bisa dinikmatinya.
Pengertian Filsafat
Secara etimologis, berasal dari akar kata bahasa Yunani,
Secara etimologis, berasal dari akar kata bahasa Yunani,
philo (cinta) dan sophy (kebenaran), sehingga dapat
diartikan sebagai cinta kebenaran.
Filsafat dalam Arti Luas
 Dapat dimaknai sebagai sebuah ilmu/sistem pemikiran
 Dapat dimaknai sebagai sebuah ilmu/sistem pemikiran
tentang upaya, proses, metode, cara, gairah manusia
untuk selalu dan terus mempertanyakan segala hal, guna
mencari kebenaran pengetahuan yang ‘paling dalam’,
serta ‘paling akhir’.
Proses Berfilsafat
• Setiap pernyataan jawaban kebenaran terhadap sesuatu
• Setiap pernyataan jawaban kebenaran terhadap sesuatu
hal yang baru didapatkan diyakini dan juga sekaligus
tetap selalu dipertanyakan kebenarannya. Artinya, setiap
penyataan baru, juga sekaligus sebagai pertanyaan baru
pula. Karenanya, hakikat filsafat adalah sebuah tanda
tanya’, bukan ‘tanda seru’. Filsafat adalah ‘pertanyaan’,
bukan ‘pernyataan’. Filsafat adalah risalah ‘pemikiran
bukan ‘pernyataan’. Filsafat adalah risalah ‘pemikiran
tentang pemikiran’ (thinking about thinking).
Estetika secara Etimologi
 Berasal dari Bahasa Yunani, aisthetike. Pertama kali
 Berasal dari Bahasa Yunani, aisthetike. Pertama kali
digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten
pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa
dirasakan lewat perasaan.
Apakah Seni Itu?
Secara etimologis berasal dari istilah:
Secara etimologis berasal dari istilah:
Techne (yunani); ars (latin); kunst (jerman); genie (belanda);
art (inggris): yang kesemua maknanya terkait dengan
kemampuan atau keterampilan (ketukangan).
Cilpa (ks, sanskrit): berarti ‘berwarna’, yang kata jadiannya
‘su- çilpa’, berarti dilengkapi bentuk-bentuk yang indah;
karenanya ada istilah ‘çilpa-sastra’, yang berarti buku atau
karenanya ada istilah ‘çilpa-sastra’, yang berarti buku atau
pedoman bagi para ‘çilpin’ (tukang/seniman).
Pengertian Keindahan
• In essence, aesthetics is the philosophy of the beautiful, the
• In essence, aesthetics is the philosophy of the beautiful, the
science of beauty and taste”(Hope & Smith).
(Pada pokoknya, estetika adalah filsafat tentang hal yang
indah, ilmu tentang keindahan dan cita rasa).
Penilaian Keindahan
• Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek
teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan
teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan
pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi
penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa
romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan
menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme,
keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam
keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di
keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di
Belanda, keindahan berarti kemampuan
mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan
mengabstraksi benda.
KonsepThe Beauty andThe Ugly
 Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa
keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia
berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide
yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah
selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the
beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak
memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya
memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya
yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan
oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun
jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan
keindahan.
Berbagai Definisi
Berbagai Definisi
tentang Seni
Ki Hadjar Dewantara
Segala hasil karya manusia yang timbul dari hidup
Segala hasil karya manusia yang timbul dari hidup
perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan
perasaan manusia lainnya.(sejalan dengan definisi dari Leo N.
Tolstoy, yang menekankan adanya ‘trasfer of feeling’.
Akhdiat K. Mihardja
Hasil karya manusia yang mempunyai daya untuk
Hasil karya manusia yang mempunyai daya untuk
membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani
si penerimanya.
Thomas Munro
Adalah hasil karya manusia yang mampu menimbulkan
Adalah hasil karya manusia yang mampu menimbulkan
efek-efek psikologis pada manusia yang lain.
Secara Historis
 Estetika merupakan bagian filsafat, yakni filsafat seni
 Estetika merupakan bagian filsafat, yakni filsafat seni
(keindahan), diturunkan dari pengertian persepsi indra
(sense perception).
Lanjutan
 Pada perkembangan awal ini, estetika disebut dengan
 Pada perkembangan awal ini, estetika disebut dengan
istilah keindahan (beauty), merupakan bagian filsafat
metafisika.
 Alexander Gottlieb Baumgarten, seorang filsuf Jerman
lewat karyanya Meditationes Philosophicae de Nonullis ad
Peoma Pertientibus (1735), yang kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris menjadi Reflections on Poetry
ke dalam bahasa Inggris menjadi Reflections on Poetry
(1954), mulai membedakan antara pengetahuan inderawi
dengan pengetahuan intelektual.
Lanjutan
 Baumgarten mengembangkan filsafat estetika yang
didefinisikannya sebagai ilmu tentang keindahan lewat
didefinisikannya sebagai ilmu tentang keindahan lewat
karyanya yang berjudul Aesthetica Accromatica (1750-
1758).
Alexander Gottlieb Baumgarten
 Semenjak Baumgarten, pengetahuan tentang
 Semenjak Baumgarten, pengetahuan tentang
keindahan atau pengalaman estetik ini, tidak dapat
ditempatkan di bawah payung Logika atau Etika,
namun dengan menggunakan istilah Estetika, dan
yang dimaksudkan dengan istilah itu adalah cabang
filsafat yang berurusan dengan keindahan.
 Sebelum secara khusus ditemukan istilah estetika,
 Sebelum secara khusus ditemukan istilah estetika,
istilah yang digunakan terkait dengan keindahan,
adalah istilah-istilah yang sifatnya masih umum.
Aristoteles misalnya, menggunakan istilah Poètika.
Kemudian hari juga muncul istilah-istilah Ars (seni)
dan Humaniora. Di Jawa, para kawi zaman dahulu
menggunakan istilah kalangwan atau kalangö.
menggunakan istilah kalangwan atau kalangö.
 Konsep keindahan juga amat populer dengan istilah
asingnya beauty (Inggris) atau beaute (Perancis).
asingnya beauty (Inggris) atau beaute (Perancis).
Beauty dan beaute itu berasal dari bahasa Latin,
yaitu bellus, yang juga diturunkan melalui bonum,
yang berarti sesuatu yang baik, sifat yang baik,
keutamaan, dan kebajikan.
 Sebelum ditemukan istilah dan konsep khusus
 Sebelum ditemukan istilah dan konsep khusus
tentang keindahan, para filsuf zaman dahulu
memasukkan konsep estetika tersebut ke dalam
bidang Logika (ilmu yang mengajarkan bagaimana
harus bernalar dengan tepat) dan juga Etika (ilmu
yang mengajarkan bagaimana harus berbuat dengan
tepat).
tepat).
 Dalam filsafat Cina misalnya, terdapat hanya satu
 Dalam filsafat Cina misalnya, terdapat hanya satu
istilah bagi rasa keindahan atau rasa moral, yakni
tao, yang artinya jalan atau marga. Barangsiapa yang
menempuh jalan yang tepat, itu dapat membedakan
antara kebaikan dan kejahatan, antara yang indah dan
jelek.
 Cita-cita pendidikan zaman Yunani Kuna misalnya,
 Cita-cita pendidikan zaman Yunani Kuna misalnya,
berpangkal pada konsep kalos kagathos (kalos = indah;
agathos = berbudi luhur); yakni mengembangkan cita
rasa yang halus, sekaligus mempersiapkan orang-
orang muda untuk menjadi baik.
Kategori Fungsi Seni di Masyarakat
a. Seni untuk seni (l’art pour l’art)
a. Seni untuk seni (l’art pour l’art)
merupakan pandangan yang menekankan bahwa
keberadaan seni itu dibuat oleh manusia hanya
untuk kepentingan keindahan/estetis semata. Hal
ini akhirnya, melahirkan konsep ‘estetikisme’.
b. Seni untuk kepentingan di luar seni
merupakan pandangan yang menekankan bahwa
merupakan pandangan yang menekankan bahwa
keberadaan seni itu dibuat, selain untuk memenuhi
rasa keindahan (estetis), juga untuk kepentingan
yang lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Jenis dan cabang-cabang seni
a. Seni rupa (visual art)
adalah jenis seni yang perwujudannya dengan
adalah jenis seni yang perwujudannya dengan
menggunakan elemen visual, seperti: garis, warna,
bidang, tekture, bentuk (shape), dan sebagainya.
b. Seni sastra (letter art)
adalah seni yang perwujudannya dengan menggunakan
elemen bahasa tulis.
c. Seni pertunjukan (performance art)
c. Seni pertunjukan (performance art)
adalah seni yang perwujudannya dengan menggunakan
gabungan berbagai elemen, baik visual, sastra, maupun
gerak.
Cabang-cabang Seni Rupa
1. Seni rupa dua dimensi
1. Seni rupa dua dimensi
adalah karya seni rupa yang perwujudannya hanya
dapat dinikmati dari satu arah (depan saja), karena
hanya mempunyai ukuran panjang dan lebar.
2. Seni rupa tiga dimensi
adalah karya seni rupa yang perwujudannya dapat
dinikmati dari berbagai sisi, karenan mempunyai
dinikmati dari berbagai sisi, karenan mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan volume (keruangan).
WUJUD KARYA SENI
WUJUD KARYA SENI
Substansi Wujud Karya Seni
1.Bentuk (the How)
1.Bentuk (the How)
Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi material
fisiknya, yang terdiri atas berbagai elemen pendukung
representasinya.
2.Isi (the What)
Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi
imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
Hubungan Antara Bentuk dan Isi dalam
Karya Seni
 Bagi faham formalis
 Bagi faham formalis
Bentuk (the how) merupakan hal yang dianggap paling
hakiki, jika dibandingkan dengan isinya.
 Bagi kaum idealis (ekspresivis)
Hakikat karya seni itu justru terletak pada isi (the what)-
nya.
nya.
Namun Hakikatnya,
 Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya
 Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya
seni, keduanya adalah saling interdependent (saling
tergantung, tidak dapat dipisahkan, menentukan). Sebab,
memang tidak pernah ada karya seni tanpa bentuk, dan
tiada pernah ada bentuk karya seni yang tanpa isi atau
hampa.
Beberapa Kasus
 Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya
 Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya
berupa kanvas kosong, dan bahkan ruang pamerannya
kosong. Ada seniman Amerika, yang menggelar karya
seni rupa, berupa menancapkan 3 buah paku, masing2 di
Irian Jaya, Eropa, dan Amerika.
 Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam
 Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam
representasi karya seni abstrak
 Dalam karya seni sastra, misalnya
Sajak minimalis Sitor Situmorang.
WUJUD KARYA SENI
WUJUD KARYA SENI
Substansi Wujud Karya Seni
1. Bentuk (the how)
1. Bentuk (the how)
Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi material
fisiknya, yang terdiri atas berbagai elemen pendukung
representasinya.
2. Isi (the what)
Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi
imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
Hubungan Antara Bentuk dan Isi Karya
Seni
 Bagi faham formalis
 Bagi faham formalis
Bentuk (the how) merupakan hal yang dianggap paling
hakiki, jika dibandingkan dengan isinya.
 Bagi kaum idealis (ekspresivis)
Hakikat karya seni itu justru terletak pada isi (the what)-
nya.
nya.
Namun Hakikatnya,
 Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya
 Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya
seni, keduanya adalah saling interdependent (saling
tergantung, tidak dapat dipisahkan, menentukan). Sebab,
memang tidak pernah ada karya seni tanpa bentuk, dan
tiada pernah ada bentuk karya seni yang tanpa isi atau
hampa.
Beberapa Kasus
 Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya
 Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya
berupa kanvas kosong, dan bahkan ruang pamerannya
kosong. Ada seniman Amerika, yang menggelar karya
seni rupa, berupa menancapkan 3 buah paku, masing2 di
Irian Jaya, Eropa, dan Amerika.
 Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam
 Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam
representasi karya seni abstrak
 Dalam karya seni sastra, misalnya
Sajak minimalis Sitor Situmorang.
MALAM LEBARAN
MALAM LEBARAN
Rembulan di atas kuburan
ELEMEN-ELEMEN SENI
 Merupakan unsur, komponen, atau bagian mendasar dari
 Merupakan unsur, komponen, atau bagian mendasar dari
keberadaan karya seni tersebut secara fisik atau konkrit.
Dalam seni rupa misalnya: titik, garis, bidang, tekstur,
ruang, dan cahaya. Dalam seni pertunjukan: gerak, bunyi,
kostum, property, stage, dan sebagainya.
PRINSIP-PRINSIP SENI
 Merupakan aturan atau pedoman dalam menyusun,
 Merupakan aturan atau pedoman dalam menyusun,
menata, atau mengorganisasikan berbagai elemen karya
seni, hingga menghadirkan sebentuk karya seni yang
bermakna estetis secara utuh (bentuk dan isinya).
Beberapa Prinsip Seni
 Keutuhan (unity)
 Keutuhan (unity)
 Irama (rythm)
 Keselarasan (harmony)
 Keseimbangan (balance)
 Penekanan (empasize)
 Kontras, dsb.
 Kontras, dsb.
Pertimbangan dalam Penerapan Struktur Seni
 Gaya (style):
Merupakan sebentuk kekhasan atau keunikan yang
Merupakan sebentuk kekhasan atau keunikan yang
dimiliki oleh masing-masing kreator dalam
merepresentasikan karya seninya.
 Isme:
Merupakan faham atau aliran yang dianut oleh
banyak seniman dalam menghadirkan atau
merepresentasikan wujud karya seni di masyarakat,
merepresentasikan wujud karya seni di masyarakat,
yang keberadaannya banyak dipengaruhi oleh
semangat zaman yang ada.
TEORI KEHADIRAN SENI
Teori Asal Mula Kehadiran Seni
 Theory of magi and religi.
 Theory of utility.
 Theory of utility.
 Theory of play.
1. Theory of Magy and Religy
 Merupakan teori penciptaan kehadiran seni yang paling
 Merupakan teori penciptaan kehadiran seni yang paling
tua. Dalam hal ini, penciptaan seni berangkat dari
kepentingan pemenuhan kebutuhan spiritual, demi
kelangsungan hidup kolektif.
 Dalam representasi karyanya, cenderung bersifat
sederhana.
2. Theory of Utility
 Merupakan teori penciptaan seni yang didasarkan
 Merupakan teori penciptaan seni yang didasarkan
pada spirit untuk pemenuhan kebutuhan parktis
manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik
kebutuhan praktis yang sifatnya fungsional,
maupun estetis semata.
 Teori ini muncul semenjak zaman modern,
 Teori ini muncul semenjak zaman modern,
dengan wujud representasi karyanya yang sudah
sangat varian.
3. Theory of Play
Merupakan teori penciptaan seni yang
Merupakan teori penciptaan seni yang
didasarkan pada spirit having for fun,
sehingga tidak dibebani oleh serangkaian
kepentingan yang lain.
Fenomena ini, cenderung muncul semenjak
Fenomena ini, cenderung muncul semenjak
zaman postmodern.
DINAMIKA PERKEMBANGAN
SENI DI MASYARAKAT
1. Pramodern (Primitif/Purba, Tradisional, Klasik)
2. Modern
3. Postmodern
Seni Primitif
 Adalah realitas seni yang ada dan hidup di awal
perkembangan peradaban manusia. Dalam konteks
 Adalah realitas seni yang ada dan hidup di awal
perkembangan peradaban manusia. Dalam konteks
ini, seni sebagian besar belum menjadi sebentuk
media ekspresi estetis, melainkan untuk kepentingan
sebagai bagian modus mempertahankan hidupnya.
Misalnya sebagai sarana pemujaan. Temuan artefak
seni primitif ini, di antaranya yang paling populer di
Indonesia adalah gambar telapak tangan dan adegan
Indonesia adalah gambar telapak tangan dan adegan
perburuan babi hutan, yang ada di dinding gua
Leyang-Leyang Maros Sulawesi Selatan.
Seni Tradisional
 Merupakan perkembangan dari seni primitif, tetapi sudah
 Merupakan perkembangan dari seni primitif, tetapi sudah
mengalami pergeseran yang amat jauh, karena di sini
komunitas masyarakat sudah lebih terbentuk secara solid,
dan sudah pola hidupnya sudah bergeser dari berburu &
meramu ke agraris. Sebagian besar, ciri seni rupa dan
kriya di era ini, adalah lebih untuk kepentingan profan,
untuk mendukung pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
untuk mendukung pemenuhan kebutuhan hidup sehari-
hari. Misalnya yang menonjol dalam tradisi seni kriya,
adalah pembuatan alat-alat rumah tangga, periuk,
keramik, dan juga anyam-anyaman.
Seni Klasik
 Adalah representasi seni yang merupakan puncak
 Adalah representasi seni yang merupakan puncak
perkembangan dari seni tradisional, yang dalam hal ini
basis pengembangannya banyak berpatronkan terutama
pada budaya kerajaan atau kraton tempo dulu.
Seni Modern
 Adalah wujud seni yang banyak dipengaruhi oleh faham
 Adalah wujud seni yang banyak dipengaruhi oleh faham
rasionalisme yang berkembang dalam tradisi ilmu
pengetahuan. Ciri estetika yang cukup menonjol adalah
ada kecenderungan untuk membuat generalisasi
terminologi estetika dunia. Sehingga seni di era ini relatif
mempunyai kesamaan ciri-ciri yang telah menjadi common
sense secara sosial.
Seni Postmodern
 Merupakan seni yang kehadirannya sebagai antitesis dari
 Merupakan seni yang kehadirannya sebagai antitesis dari
seni modern. Ciri utamanya adalah menolak prinsip-
prinsip penyeragaman estetika, dan lebih mengedepankan
pengakuan perbedaan antar seni budaya yang ada di
berbagai belahan dunia. Ada semangat menarik dalam
seni postmodern ini, yakni unity and harmony in diversity.
KONSEP
PENYEBARSERAPAN SENI
PENYEBARSERAPAN SENI
Makna dan Arti Pentingnya
 Konsep penyebarserapan seni di masyarakt demikian
urgen dan vital keberadaannya, karena hal ini terkait
 Konsep penyebarserapan seni di masyarakt demikian
urgen dan vital keberadaannya, karena hal ini terkait
dengan satu sisi kodrati karya seni itu sendiri yang
mesti berada dalam dimensi sosial, yang secara klasik
biasanya juga terkait dengan problem keberterimaan
seni di masyarakat. Seyogianya, seni itu mempunyai
intimitas sosial yang tinggi, karena tujuan penciptaan
seni, sama dengan eksistensi budaya itu sendiri, yakni
seni, sama dengan eksistensi budaya itu sendiri, yakni
demi sebesar-besarnya peningkatan kualitas hidup
dan peradaban manusia. Karenanya, seni perlu
fasilitator.
Fasilitator Seni dari Sisi Orangnya
• Fasilitator seni dari sisi orang atau personal, di antaranya
dikenal dengan kurator, kritikus, kolektor, guru, pendidik
seni, dan lain sebagainya, yang secara prinsip para
personal tersebut mempunyai concern dan kepedulian
yang tinggi atas keberadaan seni di masyarakat, dengan
cara mengkaji dan mempublikasikannya.
Fasilitator Seni dari Sisi Institusinya
 Fasilitator dari sisi institusi juga cukup banyak, misalnya
 Fasilitator dari sisi institusi juga cukup banyak, misalnya
lembaga sekolah, perguruan tinggi seni, sanggar-sanggar,
museum, art dealer, balai lelang karya seni, yayasan-
yayasan seni, dan lain sebagainya, yang secara prinsip
juga berkepentingan untuk mengkaji dan
mengembangkan mediasi publisitas atas keberadaan seni
di masyarakat agar dikenal secara luas.
Jenis-jenis Pengkajian Seni
Paling tidak dikenal 3 terminologi dalam pengkajian
Paling tidak dikenal 3 terminologi dalam pengkajian
dan penyebarserapan seni di masyarakat, yakni:
 Apresiasi seni
 Kritik seni
 Penelitian seni
Apresiasi seni
 Merupakan terminologi kajian seni yang paling
rendah derajatnya, karena di sana baru sebatas
rendah derajatnya, karena di sana baru sebatas
menyoal masalah konsep penikmatan seni, yang
secara laten dapat dilakukan oleh siapa saja di
masyarakat, hanya dengan menggunakan
prasyarat kompetensi indera yang dimiliki oleh
yang bersangkutan. Hasil penikmatan biasanya
yang bersangkutan. Hasil penikmatan biasanya
hanya sebatas senang atau tidak senang, tanpa
perlu klarifikasi lebih jauh.
Kritik seni
 Merupakan jenis pengkajian seni yang sudah memiliki
 Merupakan jenis pengkajian seni yang sudah memiliki
derajat lebih tinggi, karena di dalamnya terdapat proses
pertanggungjawaban atas penilaian terhadap karya seni
tertentu di masyarakat. Model kritik seni ada yang
sifatnya edukatif spesifik dalam dunia pendidikan, ada
juga yang sifatnya edukatif umum, yakni misalnya dalam
bentuk kritik seni jurnalistik.
Penelitian seni
 Merupakan terminologi pengkajian seni yang
 Merupakan terminologi pengkajian seni yang
tertinggi tingkatanya, karena di sana penilaian karya
seni didasarkan pada pendekatan ilmiah yang
akademik, sehingga bentuk hasil akhir atas penilaian
karya seni tertentu, dapat dipertanggungjawabkan
secara lebih berbobot dan komprehensif. Biasanya ini
menjadi bagian tugas akhir karya tulis mahasiswa
menjadi bagian tugas akhir karya tulis mahasiswa
baik di jenjang S-1, S-2, maupunS-3, dan juga
dilakukan oleh peneliti-peneliti lepas di masyarakat.
ESTETISISME SEBAGAI
ESTETISISME SEBAGAI
ESTETIKA YANG ANTI ESTETIK
Estetika yang Anti Estetik
 Istilah Lainnya yakni: ’Estetisisme’ (Aestheticism).
 Istilah Lainnya yakni: ’Estetisisme’ (Aestheticism).
 Artinya: secara sederhana dapat dimaknai sebagai cara
pengekspresian karya-karya seni dan desain, yang sifat-
sifat estetisnya terpisah dari yang baik, sejati, dan kudus.
Atau keindahan seni yang nilai-nilai di dalamnya terpisah
dari filsafat moralitas.
Kompleksitas Makna Estetika
 Definitions of beauty are many and varied. They include
 Definitions of beauty are many and varied. They include
such phrases as, ‘beauty is truth’, ‘the expression of an
ideal’, ‘an assemblage of properties satisfying the aesthetic
sense’, ‘harmony in diversity’, and ‘intrinsic quality of
things themselves’. In narrow sense, the term beauty may be
used to refer only to that which is pleasing to the eye and
ear. In a broader sense, it may be used to include the sublim,
ear. In a broader sense, it may be used to include the sublim,
the tragic, and the comic, as well as all aesthetic
appreciations’ .
Nilai Universal Estetika
 Bahwa yang namanya keindahan itu tidak dapat
 Bahwa yang namanya keindahan itu tidak dapat
terpisahkan dari aspek-aspek lain, yakni ‘kebaikan’ dan
‘kebenaran’ dalam sistem kehidupan sosial budaya
manusia.
 Pemahaman tersebut, paling tidak dapat dirunut
 Pemahaman tersebut, paling tidak dapat dirunut
berdasarkan riwayat istilah estetika itu sendiri yang
berasal dari akar kata ‘beauty’ (Inggris), ‘beau’
(Perancis), ‘bello’ (Italia dan Spanyol). Kata-kata itu
juga berasal dari kata Latin ‘bellum’ dan akar katanya
adalah ‘bonum’ yang berarti kebaikan. ‘Bonum’
kemudian mempunyai bentuk pengecilan ‘bonellum’
kemudian mempunyai bentuk pengecilan ‘bonellum’
dan ini terakhir dipendekkan sehingga ditulis ‘bellum’.
Jadi makna ‘beauty’ (keindahan) berkaitan dengan
pengertian kebaikan.
 Konsep tersebut kemudian juga pernah ditegaskan oleh
 Konsep tersebut kemudian juga pernah ditegaskan oleh
William S. Sahakian, dalam buku System Ethics and Value
Theory (1968), yakni bahwa, “The aesthetic soul, who loves
truth and pursues the good” (jiwa estetis adalah yang
mencintai kebenaran dan mengejar hal yang baik).
 Demikian juga halnya dengan kata-kata George
 Demikian juga halnya dengan kata-kata George
Santayana dalam buku The Sense of Beauty (1961), bahwa
“The beauty is truth, that it is the expression of the ideal, the
symbol of divine perfection, and the sensible manifestation of
the good”.
 Arts is a social phenomenon springing from the creative
 Arts is a social phenomenon springing from the creative
impulse in the mind of the artist, an impulse to give expression
in creative from to some profound emotion or great thought,
which he wishes to share with other members of his group or
with all mankind.
 (Seni adalah hasil bisikan hati seorang seniman sebagai
 (Seni adalah hasil bisikan hati seorang seniman sebagai
suatu akibat merespons gejala sosial yang ada, di mana
bisikan hati tadi dicurahkan untuk memberikan eskpresi
dalam bentuk-bentuk kreatif dari segala emosi dan hasil
pikirannya, sebagai suatu sumbangan kepada
masyarakatnya atau manusia pada umumnya).
Sejak Zaman Plato
 Pemahaman akan makna estetika yang mestinya sejalan
 Pemahaman akan makna estetika yang mestinya sejalan
dengan gairah nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang
melekat dalam diri jiwa manusia tersebut, jika dirunut
secara historis, ternyata sebenarnya telah mempunyai
riwayat yang sangat panjang.
 Di zaman peradaban Yunani Klasik misalnya, Plato
 Di zaman peradaban Yunani Klasik misalnya, Plato
sudah jauh-jauh hari telah meretas peletakan dasar-
dasar pemahaman yang demikian. Ia menegaskan
bahwa yang dinamakan dengan keindahan itu, tidak
dalam arti semata-mata kenikmatan sensasi atau
kenyamanan, namun lebih pada pengertian
terciptanya dan terbinanya sesuatu dalam jalinan
terciptanya dan terbinanya sesuatu dalam jalinan
selaras, yang mengatasi segala bentuk dan aksi
kekerasan [estetik] dalam sistem produksi maupun
penampilannya.
 Pandangan tersebut, dalam perkambangannya
 Pandangan tersebut, dalam perkambangannya
kemudian semakin dikukuhkan, misalnya oleh Martin
Heidegger, dengan mengungkapkan bahwa
keindahan dan kebenaran itu (mestinya) bukanlah hal
yang terpisah dan dapat dipisahkan. Keindahan dan
kebenaran itu berada dalam fenomena berkumpul dan
terkumpul, yang bebas dari segala bentuk dan
terkumpul, yang bebas dari segala bentuk dan
tindakan kekerasan [estetik].

More Related Content

Similar to ESTETIKA

Seni visual stpm sample hassan mohd ghazli
Seni visual stpm sample hassan mohd ghazliSeni visual stpm sample hassan mohd ghazli
Seni visual stpm sample hassan mohd ghazliHASSAN MOHD GHAZALI
 
Manusia dan Keindahan
Manusia dan KeindahanManusia dan Keindahan
Manusia dan Keindahannurfadlia
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerDani Ibrahim
 
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)andreirawanandre
 
seni dan kebudayaan umum
seni dan kebudayaan umumseni dan kebudayaan umum
seni dan kebudayaan umumRhea Prasetya
 
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seniOctavianus Charles
 
Persentasi seni budaya
Persentasi seni budayaPersentasi seni budaya
Persentasi seni budayaFirman Sufiana
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptxMarvael007
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptxMarvael007
 
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptx
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptxPPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptx
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptxAngelikaIcha
 
Makalah seni tari mas paranggi seishin
Makalah seni tari mas paranggi seishinMakalah seni tari mas paranggi seishin
Makalah seni tari mas paranggi seishinRahmat Etc
 
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerDani Ibrahim
 

Similar to ESTETIKA (20)

Seni visual stpm sample hassan mohd ghazli
Seni visual stpm sample hassan mohd ghazliSeni visual stpm sample hassan mohd ghazli
Seni visual stpm sample hassan mohd ghazli
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Teori seni
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Teori seni
 
makalah estetika
makalah estetikamakalah estetika
makalah estetika
 
Manusia dan Keindahan
Manusia dan KeindahanManusia dan Keindahan
Manusia dan Keindahan
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Seni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporerSeni rupa modern dan kontemporer
Seni rupa modern dan kontemporer
 
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)
Kelas x pendidikan_seni_rupa_(revisi_ii)
 
Makalah musik
Makalah musikMakalah musik
Makalah musik
 
seni dan kebudayaan umum
seni dan kebudayaan umumseni dan kebudayaan umum
seni dan kebudayaan umum
 
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni
331704692 rangkuman-kuliah-pendidikan-seni
 
Persentasi seni budaya
Persentasi seni budayaPersentasi seni budaya
Persentasi seni budaya
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 - filsafat bahasa dan seni-2.pptx - filsafat bahasa dan seni-2.pptx
- filsafat bahasa dan seni-2.pptx
 
laporan
laporanlaporan
laporan
 
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptx
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptxPPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptx
PPT KEL 1 KETERPADUAN SENI&BUDAYA.pptx
 
Makalah seni tari mas paranggi seishin
Makalah seni tari mas paranggi seishinMakalah seni tari mas paranggi seishin
Makalah seni tari mas paranggi seishin
 
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporerApresiasi seni rupa modern dan kontemporer
Apresiasi seni rupa modern dan kontemporer
 

Recently uploaded

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungnicksbag
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTNeta
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 

Recently uploaded (11)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang MenangRyu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
Ryu4D : Daftar Situs Judi Slot Gacor Terbaik & Slot Gampang Menang
 
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah MaxwinBento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
Bento88slot Situs Judi Slot Terbaik & Daftar Slot Gacor Mudah Maxwin
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandungWa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
Wa + 62 82211599998, TERLARIS, souvenir dompet unik bandung
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOTIDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
IDMPO : GAME SLOT SPACEMAN PRAGMATIC PLAY MUDAH JACKPOT
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 

ESTETIKA

  • 1. ESTETIKA Dr. Kasiyan, M.Hum. Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
  • 2. Pengertian Estetika  Merupakan salah satu cabang dari filsafat, yang khusus  Merupakan salah satu cabang dari filsafat, yang khusus membahas tentang keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana ia bisa dinikmatinya.
  • 3. Pengertian Filsafat Secara etimologis, berasal dari akar kata bahasa Yunani, Secara etimologis, berasal dari akar kata bahasa Yunani, philo (cinta) dan sophy (kebenaran), sehingga dapat diartikan sebagai cinta kebenaran.
  • 4. Filsafat dalam Arti Luas  Dapat dimaknai sebagai sebuah ilmu/sistem pemikiran  Dapat dimaknai sebagai sebuah ilmu/sistem pemikiran tentang upaya, proses, metode, cara, gairah manusia untuk selalu dan terus mempertanyakan segala hal, guna mencari kebenaran pengetahuan yang ‘paling dalam’, serta ‘paling akhir’.
  • 5. Proses Berfilsafat • Setiap pernyataan jawaban kebenaran terhadap sesuatu • Setiap pernyataan jawaban kebenaran terhadap sesuatu hal yang baru didapatkan diyakini dan juga sekaligus tetap selalu dipertanyakan kebenarannya. Artinya, setiap penyataan baru, juga sekaligus sebagai pertanyaan baru pula. Karenanya, hakikat filsafat adalah sebuah tanda tanya’, bukan ‘tanda seru’. Filsafat adalah ‘pertanyaan’, bukan ‘pernyataan’. Filsafat adalah risalah ‘pemikiran bukan ‘pernyataan’. Filsafat adalah risalah ‘pemikiran tentang pemikiran’ (thinking about thinking).
  • 6. Estetika secara Etimologi  Berasal dari Bahasa Yunani, aisthetike. Pertama kali  Berasal dari Bahasa Yunani, aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
  • 7. Apakah Seni Itu? Secara etimologis berasal dari istilah: Secara etimologis berasal dari istilah: Techne (yunani); ars (latin); kunst (jerman); genie (belanda); art (inggris): yang kesemua maknanya terkait dengan kemampuan atau keterampilan (ketukangan). Cilpa (ks, sanskrit): berarti ‘berwarna’, yang kata jadiannya ‘su- çilpa’, berarti dilengkapi bentuk-bentuk yang indah; karenanya ada istilah ‘çilpa-sastra’, yang berarti buku atau karenanya ada istilah ‘çilpa-sastra’, yang berarti buku atau pedoman bagi para ‘çilpin’ (tukang/seniman).
  • 8. Pengertian Keindahan • In essence, aesthetics is the philosophy of the beautiful, the • In essence, aesthetics is the philosophy of the beautiful, the science of beauty and taste”(Hope & Smith). (Pada pokoknya, estetika adalah filsafat tentang hal yang indah, ilmu tentang keindahan dan cita rasa).
  • 9. Penilaian Keindahan • Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat akan turut mempengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.
  • 10. KonsepThe Beauty andThe Ugly  Perkembangan lebih lanjut menyadarkan bahwa keindahan tidak selalu memiliki rumusan tertentu. Ia berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal dua hal dalam penilaian keindahan, yaitu the beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan.
  • 12. Ki Hadjar Dewantara Segala hasil karya manusia yang timbul dari hidup Segala hasil karya manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, hingga dapat menggerakkan perasaan manusia lainnya.(sejalan dengan definisi dari Leo N. Tolstoy, yang menekankan adanya ‘trasfer of feeling’.
  • 13. Akhdiat K. Mihardja Hasil karya manusia yang mempunyai daya untuk Hasil karya manusia yang mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
  • 14. Thomas Munro Adalah hasil karya manusia yang mampu menimbulkan Adalah hasil karya manusia yang mampu menimbulkan efek-efek psikologis pada manusia yang lain.
  • 15. Secara Historis  Estetika merupakan bagian filsafat, yakni filsafat seni  Estetika merupakan bagian filsafat, yakni filsafat seni (keindahan), diturunkan dari pengertian persepsi indra (sense perception).
  • 16. Lanjutan  Pada perkembangan awal ini, estetika disebut dengan  Pada perkembangan awal ini, estetika disebut dengan istilah keindahan (beauty), merupakan bagian filsafat metafisika.  Alexander Gottlieb Baumgarten, seorang filsuf Jerman lewat karyanya Meditationes Philosophicae de Nonullis ad Peoma Pertientibus (1735), yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Reflections on Poetry ke dalam bahasa Inggris menjadi Reflections on Poetry (1954), mulai membedakan antara pengetahuan inderawi dengan pengetahuan intelektual.
  • 17. Lanjutan  Baumgarten mengembangkan filsafat estetika yang didefinisikannya sebagai ilmu tentang keindahan lewat didefinisikannya sebagai ilmu tentang keindahan lewat karyanya yang berjudul Aesthetica Accromatica (1750- 1758).
  • 19.  Semenjak Baumgarten, pengetahuan tentang  Semenjak Baumgarten, pengetahuan tentang keindahan atau pengalaman estetik ini, tidak dapat ditempatkan di bawah payung Logika atau Etika, namun dengan menggunakan istilah Estetika, dan yang dimaksudkan dengan istilah itu adalah cabang filsafat yang berurusan dengan keindahan.
  • 20.  Sebelum secara khusus ditemukan istilah estetika,  Sebelum secara khusus ditemukan istilah estetika, istilah yang digunakan terkait dengan keindahan, adalah istilah-istilah yang sifatnya masih umum. Aristoteles misalnya, menggunakan istilah Poètika. Kemudian hari juga muncul istilah-istilah Ars (seni) dan Humaniora. Di Jawa, para kawi zaman dahulu menggunakan istilah kalangwan atau kalangö. menggunakan istilah kalangwan atau kalangö.
  • 21.  Konsep keindahan juga amat populer dengan istilah asingnya beauty (Inggris) atau beaute (Perancis). asingnya beauty (Inggris) atau beaute (Perancis). Beauty dan beaute itu berasal dari bahasa Latin, yaitu bellus, yang juga diturunkan melalui bonum, yang berarti sesuatu yang baik, sifat yang baik, keutamaan, dan kebajikan.
  • 22.  Sebelum ditemukan istilah dan konsep khusus  Sebelum ditemukan istilah dan konsep khusus tentang keindahan, para filsuf zaman dahulu memasukkan konsep estetika tersebut ke dalam bidang Logika (ilmu yang mengajarkan bagaimana harus bernalar dengan tepat) dan juga Etika (ilmu yang mengajarkan bagaimana harus berbuat dengan tepat). tepat).
  • 23.  Dalam filsafat Cina misalnya, terdapat hanya satu  Dalam filsafat Cina misalnya, terdapat hanya satu istilah bagi rasa keindahan atau rasa moral, yakni tao, yang artinya jalan atau marga. Barangsiapa yang menempuh jalan yang tepat, itu dapat membedakan antara kebaikan dan kejahatan, antara yang indah dan jelek.
  • 24.  Cita-cita pendidikan zaman Yunani Kuna misalnya,  Cita-cita pendidikan zaman Yunani Kuna misalnya, berpangkal pada konsep kalos kagathos (kalos = indah; agathos = berbudi luhur); yakni mengembangkan cita rasa yang halus, sekaligus mempersiapkan orang- orang muda untuk menjadi baik.
  • 25. Kategori Fungsi Seni di Masyarakat a. Seni untuk seni (l’art pour l’art) a. Seni untuk seni (l’art pour l’art) merupakan pandangan yang menekankan bahwa keberadaan seni itu dibuat oleh manusia hanya untuk kepentingan keindahan/estetis semata. Hal ini akhirnya, melahirkan konsep ‘estetikisme’. b. Seni untuk kepentingan di luar seni merupakan pandangan yang menekankan bahwa merupakan pandangan yang menekankan bahwa keberadaan seni itu dibuat, selain untuk memenuhi rasa keindahan (estetis), juga untuk kepentingan yang lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • 26. Jenis dan cabang-cabang seni a. Seni rupa (visual art) adalah jenis seni yang perwujudannya dengan adalah jenis seni yang perwujudannya dengan menggunakan elemen visual, seperti: garis, warna, bidang, tekture, bentuk (shape), dan sebagainya. b. Seni sastra (letter art) adalah seni yang perwujudannya dengan menggunakan elemen bahasa tulis. c. Seni pertunjukan (performance art) c. Seni pertunjukan (performance art) adalah seni yang perwujudannya dengan menggunakan gabungan berbagai elemen, baik visual, sastra, maupun gerak.
  • 27. Cabang-cabang Seni Rupa 1. Seni rupa dua dimensi 1. Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang perwujudannya hanya dapat dinikmati dari satu arah (depan saja), karena hanya mempunyai ukuran panjang dan lebar. 2. Seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang perwujudannya dapat dinikmati dari berbagai sisi, karenan mempunyai dinikmati dari berbagai sisi, karenan mempunyai ukuran panjang, lebar, dan volume (keruangan).
  • 29. Substansi Wujud Karya Seni 1.Bentuk (the How) 1.Bentuk (the How) Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi material fisiknya, yang terdiri atas berbagai elemen pendukung representasinya. 2.Isi (the What) Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter). imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
  • 30. Hubungan Antara Bentuk dan Isi dalam Karya Seni  Bagi faham formalis  Bagi faham formalis Bentuk (the how) merupakan hal yang dianggap paling hakiki, jika dibandingkan dengan isinya.  Bagi kaum idealis (ekspresivis) Hakikat karya seni itu justru terletak pada isi (the what)- nya. nya.
  • 31. Namun Hakikatnya,  Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya  Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya seni, keduanya adalah saling interdependent (saling tergantung, tidak dapat dipisahkan, menentukan). Sebab, memang tidak pernah ada karya seni tanpa bentuk, dan tiada pernah ada bentuk karya seni yang tanpa isi atau hampa.
  • 32. Beberapa Kasus  Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya  Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya berupa kanvas kosong, dan bahkan ruang pamerannya kosong. Ada seniman Amerika, yang menggelar karya seni rupa, berupa menancapkan 3 buah paku, masing2 di Irian Jaya, Eropa, dan Amerika.
  • 33.  Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam  Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam representasi karya seni abstrak  Dalam karya seni sastra, misalnya Sajak minimalis Sitor Situmorang.
  • 35. Substansi Wujud Karya Seni 1. Bentuk (the how) 1. Bentuk (the how) Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi material fisiknya, yang terdiri atas berbagai elemen pendukung representasinya. 2. Isi (the what) Merupakan wujud karya seni, ditinjau dari sisi imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter). imaterialnya (makna pesan, tema, subject matter).
  • 36. Hubungan Antara Bentuk dan Isi Karya Seni  Bagi faham formalis  Bagi faham formalis Bentuk (the how) merupakan hal yang dianggap paling hakiki, jika dibandingkan dengan isinya.  Bagi kaum idealis (ekspresivis) Hakikat karya seni itu justru terletak pada isi (the what)- nya. nya.
  • 37. Namun Hakikatnya,  Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya  Hubungan antara bentuk dan isi yang ada pada karya seni, keduanya adalah saling interdependent (saling tergantung, tidak dapat dipisahkan, menentukan). Sebab, memang tidak pernah ada karya seni tanpa bentuk, dan tiada pernah ada bentuk karya seni yang tanpa isi atau hampa.
  • 38. Beberapa Kasus  Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya  Dalam seni rupa, pernah ada pameran seni lukis, hanya berupa kanvas kosong, dan bahkan ruang pamerannya kosong. Ada seniman Amerika, yang menggelar karya seni rupa, berupa menancapkan 3 buah paku, masing2 di Irian Jaya, Eropa, dan Amerika.
  • 39.  Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam  Dalam karya seni rupa misalnya muncul dalam representasi karya seni abstrak  Dalam karya seni sastra, misalnya Sajak minimalis Sitor Situmorang.
  • 41. ELEMEN-ELEMEN SENI  Merupakan unsur, komponen, atau bagian mendasar dari  Merupakan unsur, komponen, atau bagian mendasar dari keberadaan karya seni tersebut secara fisik atau konkrit. Dalam seni rupa misalnya: titik, garis, bidang, tekstur, ruang, dan cahaya. Dalam seni pertunjukan: gerak, bunyi, kostum, property, stage, dan sebagainya.
  • 42. PRINSIP-PRINSIP SENI  Merupakan aturan atau pedoman dalam menyusun,  Merupakan aturan atau pedoman dalam menyusun, menata, atau mengorganisasikan berbagai elemen karya seni, hingga menghadirkan sebentuk karya seni yang bermakna estetis secara utuh (bentuk dan isinya).
  • 43. Beberapa Prinsip Seni  Keutuhan (unity)  Keutuhan (unity)  Irama (rythm)  Keselarasan (harmony)  Keseimbangan (balance)  Penekanan (empasize)  Kontras, dsb.  Kontras, dsb.
  • 44. Pertimbangan dalam Penerapan Struktur Seni  Gaya (style): Merupakan sebentuk kekhasan atau keunikan yang Merupakan sebentuk kekhasan atau keunikan yang dimiliki oleh masing-masing kreator dalam merepresentasikan karya seninya.  Isme: Merupakan faham atau aliran yang dianut oleh banyak seniman dalam menghadirkan atau merepresentasikan wujud karya seni di masyarakat, merepresentasikan wujud karya seni di masyarakat, yang keberadaannya banyak dipengaruhi oleh semangat zaman yang ada.
  • 46. Teori Asal Mula Kehadiran Seni  Theory of magi and religi.  Theory of utility.  Theory of utility.  Theory of play.
  • 47. 1. Theory of Magy and Religy  Merupakan teori penciptaan kehadiran seni yang paling  Merupakan teori penciptaan kehadiran seni yang paling tua. Dalam hal ini, penciptaan seni berangkat dari kepentingan pemenuhan kebutuhan spiritual, demi kelangsungan hidup kolektif.  Dalam representasi karyanya, cenderung bersifat sederhana.
  • 48. 2. Theory of Utility  Merupakan teori penciptaan seni yang didasarkan  Merupakan teori penciptaan seni yang didasarkan pada spirit untuk pemenuhan kebutuhan parktis manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik kebutuhan praktis yang sifatnya fungsional, maupun estetis semata.  Teori ini muncul semenjak zaman modern,  Teori ini muncul semenjak zaman modern, dengan wujud representasi karyanya yang sudah sangat varian.
  • 49. 3. Theory of Play Merupakan teori penciptaan seni yang Merupakan teori penciptaan seni yang didasarkan pada spirit having for fun, sehingga tidak dibebani oleh serangkaian kepentingan yang lain. Fenomena ini, cenderung muncul semenjak Fenomena ini, cenderung muncul semenjak zaman postmodern.
  • 50. DINAMIKA PERKEMBANGAN SENI DI MASYARAKAT 1. Pramodern (Primitif/Purba, Tradisional, Klasik) 2. Modern 3. Postmodern
  • 51. Seni Primitif  Adalah realitas seni yang ada dan hidup di awal perkembangan peradaban manusia. Dalam konteks  Adalah realitas seni yang ada dan hidup di awal perkembangan peradaban manusia. Dalam konteks ini, seni sebagian besar belum menjadi sebentuk media ekspresi estetis, melainkan untuk kepentingan sebagai bagian modus mempertahankan hidupnya. Misalnya sebagai sarana pemujaan. Temuan artefak seni primitif ini, di antaranya yang paling populer di Indonesia adalah gambar telapak tangan dan adegan Indonesia adalah gambar telapak tangan dan adegan perburuan babi hutan, yang ada di dinding gua Leyang-Leyang Maros Sulawesi Selatan.
  • 52. Seni Tradisional  Merupakan perkembangan dari seni primitif, tetapi sudah  Merupakan perkembangan dari seni primitif, tetapi sudah mengalami pergeseran yang amat jauh, karena di sini komunitas masyarakat sudah lebih terbentuk secara solid, dan sudah pola hidupnya sudah bergeser dari berburu & meramu ke agraris. Sebagian besar, ciri seni rupa dan kriya di era ini, adalah lebih untuk kepentingan profan, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan hidup sehari- untuk mendukung pemenuhan kebutuhan hidup sehari- hari. Misalnya yang menonjol dalam tradisi seni kriya, adalah pembuatan alat-alat rumah tangga, periuk, keramik, dan juga anyam-anyaman.
  • 53. Seni Klasik  Adalah representasi seni yang merupakan puncak  Adalah representasi seni yang merupakan puncak perkembangan dari seni tradisional, yang dalam hal ini basis pengembangannya banyak berpatronkan terutama pada budaya kerajaan atau kraton tempo dulu.
  • 54. Seni Modern  Adalah wujud seni yang banyak dipengaruhi oleh faham  Adalah wujud seni yang banyak dipengaruhi oleh faham rasionalisme yang berkembang dalam tradisi ilmu pengetahuan. Ciri estetika yang cukup menonjol adalah ada kecenderungan untuk membuat generalisasi terminologi estetika dunia. Sehingga seni di era ini relatif mempunyai kesamaan ciri-ciri yang telah menjadi common sense secara sosial.
  • 55. Seni Postmodern  Merupakan seni yang kehadirannya sebagai antitesis dari  Merupakan seni yang kehadirannya sebagai antitesis dari seni modern. Ciri utamanya adalah menolak prinsip- prinsip penyeragaman estetika, dan lebih mengedepankan pengakuan perbedaan antar seni budaya yang ada di berbagai belahan dunia. Ada semangat menarik dalam seni postmodern ini, yakni unity and harmony in diversity.
  • 57. Makna dan Arti Pentingnya  Konsep penyebarserapan seni di masyarakt demikian urgen dan vital keberadaannya, karena hal ini terkait  Konsep penyebarserapan seni di masyarakt demikian urgen dan vital keberadaannya, karena hal ini terkait dengan satu sisi kodrati karya seni itu sendiri yang mesti berada dalam dimensi sosial, yang secara klasik biasanya juga terkait dengan problem keberterimaan seni di masyarakat. Seyogianya, seni itu mempunyai intimitas sosial yang tinggi, karena tujuan penciptaan seni, sama dengan eksistensi budaya itu sendiri, yakni seni, sama dengan eksistensi budaya itu sendiri, yakni demi sebesar-besarnya peningkatan kualitas hidup dan peradaban manusia. Karenanya, seni perlu fasilitator.
  • 58. Fasilitator Seni dari Sisi Orangnya • Fasilitator seni dari sisi orang atau personal, di antaranya dikenal dengan kurator, kritikus, kolektor, guru, pendidik seni, dan lain sebagainya, yang secara prinsip para personal tersebut mempunyai concern dan kepedulian yang tinggi atas keberadaan seni di masyarakat, dengan cara mengkaji dan mempublikasikannya.
  • 59. Fasilitator Seni dari Sisi Institusinya  Fasilitator dari sisi institusi juga cukup banyak, misalnya  Fasilitator dari sisi institusi juga cukup banyak, misalnya lembaga sekolah, perguruan tinggi seni, sanggar-sanggar, museum, art dealer, balai lelang karya seni, yayasan- yayasan seni, dan lain sebagainya, yang secara prinsip juga berkepentingan untuk mengkaji dan mengembangkan mediasi publisitas atas keberadaan seni di masyarakat agar dikenal secara luas.
  • 60. Jenis-jenis Pengkajian Seni Paling tidak dikenal 3 terminologi dalam pengkajian Paling tidak dikenal 3 terminologi dalam pengkajian dan penyebarserapan seni di masyarakat, yakni:  Apresiasi seni  Kritik seni  Penelitian seni
  • 61. Apresiasi seni  Merupakan terminologi kajian seni yang paling rendah derajatnya, karena di sana baru sebatas rendah derajatnya, karena di sana baru sebatas menyoal masalah konsep penikmatan seni, yang secara laten dapat dilakukan oleh siapa saja di masyarakat, hanya dengan menggunakan prasyarat kompetensi indera yang dimiliki oleh yang bersangkutan. Hasil penikmatan biasanya yang bersangkutan. Hasil penikmatan biasanya hanya sebatas senang atau tidak senang, tanpa perlu klarifikasi lebih jauh.
  • 62. Kritik seni  Merupakan jenis pengkajian seni yang sudah memiliki  Merupakan jenis pengkajian seni yang sudah memiliki derajat lebih tinggi, karena di dalamnya terdapat proses pertanggungjawaban atas penilaian terhadap karya seni tertentu di masyarakat. Model kritik seni ada yang sifatnya edukatif spesifik dalam dunia pendidikan, ada juga yang sifatnya edukatif umum, yakni misalnya dalam bentuk kritik seni jurnalistik.
  • 63. Penelitian seni  Merupakan terminologi pengkajian seni yang  Merupakan terminologi pengkajian seni yang tertinggi tingkatanya, karena di sana penilaian karya seni didasarkan pada pendekatan ilmiah yang akademik, sehingga bentuk hasil akhir atas penilaian karya seni tertentu, dapat dipertanggungjawabkan secara lebih berbobot dan komprehensif. Biasanya ini menjadi bagian tugas akhir karya tulis mahasiswa menjadi bagian tugas akhir karya tulis mahasiswa baik di jenjang S-1, S-2, maupunS-3, dan juga dilakukan oleh peneliti-peneliti lepas di masyarakat.
  • 65. Estetika yang Anti Estetik  Istilah Lainnya yakni: ’Estetisisme’ (Aestheticism).  Istilah Lainnya yakni: ’Estetisisme’ (Aestheticism).  Artinya: secara sederhana dapat dimaknai sebagai cara pengekspresian karya-karya seni dan desain, yang sifat- sifat estetisnya terpisah dari yang baik, sejati, dan kudus. Atau keindahan seni yang nilai-nilai di dalamnya terpisah dari filsafat moralitas.
  • 66. Kompleksitas Makna Estetika  Definitions of beauty are many and varied. They include  Definitions of beauty are many and varied. They include such phrases as, ‘beauty is truth’, ‘the expression of an ideal’, ‘an assemblage of properties satisfying the aesthetic sense’, ‘harmony in diversity’, and ‘intrinsic quality of things themselves’. In narrow sense, the term beauty may be used to refer only to that which is pleasing to the eye and ear. In a broader sense, it may be used to include the sublim, ear. In a broader sense, it may be used to include the sublim, the tragic, and the comic, as well as all aesthetic appreciations’ .
  • 67. Nilai Universal Estetika  Bahwa yang namanya keindahan itu tidak dapat  Bahwa yang namanya keindahan itu tidak dapat terpisahkan dari aspek-aspek lain, yakni ‘kebaikan’ dan ‘kebenaran’ dalam sistem kehidupan sosial budaya manusia.
  • 68.  Pemahaman tersebut, paling tidak dapat dirunut  Pemahaman tersebut, paling tidak dapat dirunut berdasarkan riwayat istilah estetika itu sendiri yang berasal dari akar kata ‘beauty’ (Inggris), ‘beau’ (Perancis), ‘bello’ (Italia dan Spanyol). Kata-kata itu juga berasal dari kata Latin ‘bellum’ dan akar katanya adalah ‘bonum’ yang berarti kebaikan. ‘Bonum’ kemudian mempunyai bentuk pengecilan ‘bonellum’ kemudian mempunyai bentuk pengecilan ‘bonellum’ dan ini terakhir dipendekkan sehingga ditulis ‘bellum’. Jadi makna ‘beauty’ (keindahan) berkaitan dengan pengertian kebaikan.
  • 69.  Konsep tersebut kemudian juga pernah ditegaskan oleh  Konsep tersebut kemudian juga pernah ditegaskan oleh William S. Sahakian, dalam buku System Ethics and Value Theory (1968), yakni bahwa, “The aesthetic soul, who loves truth and pursues the good” (jiwa estetis adalah yang mencintai kebenaran dan mengejar hal yang baik).
  • 70.  Demikian juga halnya dengan kata-kata George  Demikian juga halnya dengan kata-kata George Santayana dalam buku The Sense of Beauty (1961), bahwa “The beauty is truth, that it is the expression of the ideal, the symbol of divine perfection, and the sensible manifestation of the good”.
  • 71.  Arts is a social phenomenon springing from the creative  Arts is a social phenomenon springing from the creative impulse in the mind of the artist, an impulse to give expression in creative from to some profound emotion or great thought, which he wishes to share with other members of his group or with all mankind.
  • 72.  (Seni adalah hasil bisikan hati seorang seniman sebagai  (Seni adalah hasil bisikan hati seorang seniman sebagai suatu akibat merespons gejala sosial yang ada, di mana bisikan hati tadi dicurahkan untuk memberikan eskpresi dalam bentuk-bentuk kreatif dari segala emosi dan hasil pikirannya, sebagai suatu sumbangan kepada masyarakatnya atau manusia pada umumnya).
  • 73. Sejak Zaman Plato  Pemahaman akan makna estetika yang mestinya sejalan  Pemahaman akan makna estetika yang mestinya sejalan dengan gairah nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang melekat dalam diri jiwa manusia tersebut, jika dirunut secara historis, ternyata sebenarnya telah mempunyai riwayat yang sangat panjang.
  • 74.  Di zaman peradaban Yunani Klasik misalnya, Plato  Di zaman peradaban Yunani Klasik misalnya, Plato sudah jauh-jauh hari telah meretas peletakan dasar- dasar pemahaman yang demikian. Ia menegaskan bahwa yang dinamakan dengan keindahan itu, tidak dalam arti semata-mata kenikmatan sensasi atau kenyamanan, namun lebih pada pengertian terciptanya dan terbinanya sesuatu dalam jalinan terciptanya dan terbinanya sesuatu dalam jalinan selaras, yang mengatasi segala bentuk dan aksi kekerasan [estetik] dalam sistem produksi maupun penampilannya.
  • 75.  Pandangan tersebut, dalam perkambangannya  Pandangan tersebut, dalam perkambangannya kemudian semakin dikukuhkan, misalnya oleh Martin Heidegger, dengan mengungkapkan bahwa keindahan dan kebenaran itu (mestinya) bukanlah hal yang terpisah dan dapat dipisahkan. Keindahan dan kebenaran itu berada dalam fenomena berkumpul dan terkumpul, yang bebas dari segala bentuk dan terkumpul, yang bebas dari segala bentuk dan tindakan kekerasan [estetik].