SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Malang

Apa yang dimaksud
dengan
Kesetaraan
dan
Keadilan Gender ?

Suatu KONDISI yang sama dalam mencapai hak-hak
dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara dan
dunia internasional.
Hak-hak Dasar adalah aktifitas dan kebutuhan hidup
manusia dalam ranah Ekonomi, Sosial, Budaya,
Hukum, Kesehatan, Agama, Keagamaan, Pendidikan,
Keamanan, Politik dll.
KESETARAAN

Semua manusia (baik laki-laki maupun perempuan) bebas
mengembangkan kemampuan personal mereka dan
membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype,
peran gender yang kaku.
Hal ini bukan berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus
selalu sama, tetapi hak, tanggung jawab dan
kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka
dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan) (Unesco,
2002).

Suatu PROSES yang seimbang
dalam memperoleh Akses/
kesempatan, Partisipasi,
Tanggungjawab dan Manfaat
pembangunan/ kegiatan (APTM)
KEADILAN

Keadilan gender adalah keadilan dalam
memperlakukan perempuan dan laki-laki sesuai
Kebutuhan Gender mereka. Hal ini mencakup
perlakuan yang setara atau perlakuan yang
berbeda tetapi diperhitungkan ekuivalen dalam
hal hak, kewajiban, kepentingan dan
kesempatannya.

Apa yang di maksud dengan Kebutuhan Gender?
Kebutuhan Gender itu terbagi 2 :
a. Kebutuhan Gender Praktis
b.Kebutuhan Gender
Strategis
KEBUTUHAN
GENDER
8
KEBUTUHAN GENDER PRAKTIS
 Satu upaya untuk menfasilitasi peran gender
tradisional:
 Memberikan waktu pada ibu untuk
melaksanakan tugas reproduksinya
 menyediakan tempat penitipan anak bagi
guru/pegawai
 Menciptakan harmonisasi peran gender dan kerja
di madrasah:
 Misalnya Mengatur jadwal mengajar dan aktivitas
madrasah selaras dengan kegiatan reproduksi dan
domestik

 Upaya menghapus Stereotipi Peran Gender
 Mengubah pandangan bahwa Kepala madrasah selalu laki-laki,
bendahara selalu perempuan
 Mensosialisasikan bahwa peran reproduksi atau domestik itu
bukan semata-mata tanggung jawab perempuan. Mis:
Guru/pegawai laki-laki diberi ijin untuk menjaga anaknya yang
sakit, guru/pegawai laki-laki menjadi seksi konsumsi, dll
 Menerapkan ”Perlakuan Khusus” dalam waktu
tertentu (affirmative action) dan pemberdayaan
(empowerment) kepada perempuan untuk
meningkatkan ketrampilan dan kapasitasnya
 Menerapkan kuota 30% untuk perempuan dalam ”jangka waktu
tertentu” yang disepakati pada posisi pengambilan keputusan
 Memberikan kesempatan mengikuti kegiatan peningkatan
kapasitas pada guru/pegawai perempuan, dll.
9
KEBUTUHAN GENDER STRATEGIS

10
Perbedaan Kebutuhan Praktis dan Strategis
KEBUTUHAN PRAKTIS KEBUTUHAN STRATEGIS
•perbaikan kondisi hidup individu •perbaikan posisi perempuan di keluarga maupun
masyarakat
•Bentuk program langsung dan bersifat jangka
pendek
•Bentuk program jangka panjang
•Dampak program terkait dengan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari: gizi, kesehatan, perumahan,
sanitasi, air bersih
•Dampak program terkait dengan Pengubahan status
gender, peningkatan akses dan kontrol terhadap sumber
daya, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan
•Pengubahan kehidupan melalui kebutuhan dasar,
hasilnya terlihat langsung
•Perubahan pada hak, perbaikan ketidakseimbangan,
hasilnya tidak terlihat langsung
•Dapat dipenuhi dengan penyediaan input tertentu
(makanan, pompa air, klinik, alat reproduksi, dsb)
•Dapat dipenuhi dengan peningkatan kesadaran kritis
atas hak, penguatan, pengalihan kekuasaan, peningkatan
partisipasi,
•Cenderung mengikutsertakan perempuan dan laki-
laki sebagai penerima manfaat
•Mengikutsertakan perempuan dan laki-laki dalam setiap
proses pembangunan (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan monitoring)
•Memampukan dan tidak mengubah relasi gender •Memberdayakan perempuan dan laki-laki serta
menumbuhkan keseimbangan relasi di antara mereka

Mengapa Perlu diciptakan suasana
Keadilan dan Kesetaraan Gender ?
Karena....
Kesamaan pemenuhan Hak-Hak Dasar akan
meningkatkan Kualitas dan Martabat
Kemanusiaan laki-laki dan perempuan secara
adil.
REFLEKSI

ISTILAH TEKNIS DALAM STUDI
GENDER
Responsive Gender :
Gender Mainstreaming
Netral / Buta Gender
Bias Gender
Inklusif Gender
Ranah Publik
Ranah Domestik
Paham Misogini

Kebijakan yang menjawab persoalan dan
kebutuhan yang berbeda antara
perempuan dan laki-laki serta kelompok
yang berbeda lainnya sehingga tercapai
kesetaraan.
Misal : Gender Budgeting, Tupoksi Berbasis Kinerja,
Sapras Berbasis Gender
Responsif Gender

Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender (KKG) melalui kebijakan dan
program yang memperhatikan pengalaman,
aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan
perempuan dan laki-laki ke dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di
berbagai bidang kehidupan dan sektor
pembangunan
(Inpres No.9/2000
Kepmendagri No. 132/2003 Bab I Pasal 1)
Pengarusutamaan Gender

Kebijakan yang tidak memasukkan /
mempertimbangkan kebutuhan,
persoalan yang berbeda antara
perempuan dan laki-laki. Kebijakan
yang seperti ini berpotensi untuk
menjadi bias gender karena pada
umumnya kebijakan itu disusun oleh
laki-laki
Netral/Buta Gender
Kebijakan yang lebih mengutamakan atau
merugikan salah satu jenis kelamin tertentu ,
sebagai akibat dari pengaturan dan
kepercayaan budaya , sehingga
menimbulkan ketimpangan atau kerugian
pada salah satu pihak.
Misal : Jabatan Menteri Agama, Ketua Partai, Ketua
MUI, Ketua Yayasan, Ketua Ormas, Ketua Parpol,
Korporasi, dll
Bias Gender

Suatu Sikap, Gagasan, Pendapat dan
Perilaku yang memperlakukan secara
setara antara laki-laki dan perempuan
terhadap Akses/ kesempatan, Partisipasi,
Tanggungjawab dan Manfaat dalam
suatu program kegiatan dan dalam
kehidupan sehari-hari di tengah
masyarakat.
INKLUSI GENDER

Domain / wilayah kerja atau daerah
kekuasaan yang meliputi semua aspek
kehidupan masyarakat secara luas,
meliputi aspek Politik, Ekonomi, Budaya,
Agama, Kesehatan, Pendidikan, Sosial,
Keamanan, dan lain-lain yang memenuhi
hajat hidup orang banyak
RANAH PUBLIK

Domain / Wilayah kerja / daerah
kekuasaan yang hanya terbatas
dalam lingkup keluarga dan dalam
aspek yang lebih kecil dan bersifat
individual ( tidak menyangkut
kehidupan yang bersifat kolektif )
RANAH DOMESTIK

Suatu Paham / gagasan pemikiran yang
beranggapan bahwa perempuan tidak
memiliki potensi / keahlian dalam dunia
publik.
Misogini Ekstrem : Merasakan kebencian
yang akut terhadap pencapaian-
pencapaian prestasi gemilang perempuan
dan berkeyakinan bahwa tanpa dukungan
dan peran laki-laki perempuan tidak akan
berhasil meraih prestasi itu.
MISOGINI

More Related Content

What's hot

Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatFransiska Oktafiani
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanheri damanik
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengUniversity of Lampung
 
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatanIlmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatansridhamayani1
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasLSIM
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatrisdiana21
 
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Ridho Taqwa
 
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higieneinfosanitasi
 

What's hot (20)

Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatFaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
Faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
 
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencanaPengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
 
Kemiskinan & kesehatan
Kemiskinan & kesehatanKemiskinan & kesehatan
Kemiskinan & kesehatan
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
 
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakatKonsep dasar-kesehatan-masyarakat
Konsep dasar-kesehatan-masyarakat
 
Perte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskesPerte ke 6_soskes
Perte ke 6_soskes
 
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urbanAsuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
Asuhan keperawatan komunitas masyarakat urban
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
 
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukanBahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
Bahan kuliah kesehatan masyarakat dan kependudukan
 
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. LamtengAdvokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
Advokasi Stunting di Kota Bandar Lampung dan Kab. Lamteng
 
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitasKonsep dasar asuhan keperawatan komunitas
Konsep dasar asuhan keperawatan komunitas
 
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatanIlmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
Ilmu kesehatan masyarakat dan promosi kesehatan
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
format pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitasformat pengkajian keperawatan komunitas
format pengkajian keperawatan komunitas
 
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakatfaktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
faktor faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
 
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
 
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene
7 Pemberdayaan Masyarakat, Pelibatan Jender, Kemiskinan, dan Higiene
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 

Similar to Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxRisma94
 
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxKonsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxSagitaDarmasari1
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaLinda Meliati
 
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxPPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxNoviHerliana
 
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)Yana Suleman
 
Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaIdil Akbar
 
Pengarusutamaan_Gender.pptx
Pengarusutamaan_Gender.pptxPengarusutamaan_Gender.pptx
Pengarusutamaan_Gender.pptxPuspaDwiAriani
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesprofabian931271
 
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptx
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptxPPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptx
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptxAdliaDifrianti2
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxAndrianSenoputra
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxRafliAidillah1
 
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas TerbukaMateri Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas TerbukaAhmad Naufal
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Afrizal Bob
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxameliaismy
 
Kulum fkmui 2015.08.31
Kulum fkmui 2015.08.31Kulum fkmui 2015.08.31
Kulum fkmui 2015.08.31amandabadar
 
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...wahidanurusshobah1
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 

Similar to Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (20)

KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxKonsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
 
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencanaKonsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
Konsep kesehatan reproduksi dan keluarga berencana
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptxPPT PUG UTS  NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
PPT PUG UTS NOVI HERLIANA ( 21102090 ).pptx
 
PPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptxPPRG_TII avi.pptx
PPRG_TII avi.pptx
 
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)Kesehatan reproduksi-remaja (2)
Kesehatan reproduksi-remaja (2)
 
Kesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remajaKesehatan reproduksi-remaja
Kesehatan reproduksi-remaja
 
Pengarusutamaan_Gender.pptx
Pengarusutamaan_Gender.pptxPengarusutamaan_Gender.pptx
Pengarusutamaan_Gender.pptx
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
 
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptx
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptxPPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptx
PPT IIMP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptxPrinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
Prinsip Pelayanan Kesehatan Primer dan SKN 2020.pptx
 
Hk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptxHk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptx
 
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas TerbukaMateri Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
 
Kulum fkmui 2015.08.31
Kulum fkmui 2015.08.31Kulum fkmui 2015.08.31
Kulum fkmui 2015.08.31
 
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...
Modul GEDSI dalam kaitannya dengan pengarusutamaan gender di lingkungan kerja...
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
 

More from GradeAlfonso

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilanGradeAlfonso
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutanGradeAlfonso
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);GradeAlfonso
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikanGradeAlfonso
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapidGradeAlfonso
 
2 awal proses hukum acara pidana
2  awal proses hukum acara pidana2  awal proses hukum acara pidana
2 awal proses hukum acara pidanaGradeAlfonso
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidanaGradeAlfonso
 

More from GradeAlfonso (10)

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapid
 
2 awal proses hukum acara pidana
2  awal proses hukum acara pidana2  awal proses hukum acara pidana
2 awal proses hukum acara pidana
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
 
Qaidah Fiqhiyyah
Qaidah FiqhiyyahQaidah Fiqhiyyah
Qaidah Fiqhiyyah
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  • 1. Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang
  • 3.  Suatu KONDISI yang sama dalam mencapai hak-hak dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara dan dunia internasional. Hak-hak Dasar adalah aktifitas dan kebutuhan hidup manusia dalam ranah Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum, Kesehatan, Agama, Keagamaan, Pendidikan, Keamanan, Politik dll. KESETARAAN
  • 4.  Semua manusia (baik laki-laki maupun perempuan) bebas mengembangkan kemampuan personal mereka dan membuat pilihan-pilihan tanpa dibatasi oleh stereotype, peran gender yang kaku. Hal ini bukan berarti bahwa perempuan dan laki-laki harus selalu sama, tetapi hak, tanggung jawab dan kesempatannya tidak dipengaruhi oleh apakah mereka dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan) (Unesco, 2002).
  • 5.  Suatu PROSES yang seimbang dalam memperoleh Akses/ kesempatan, Partisipasi, Tanggungjawab dan Manfaat pembangunan/ kegiatan (APTM) KEADILAN
  • 6.  Keadilan gender adalah keadilan dalam memperlakukan perempuan dan laki-laki sesuai Kebutuhan Gender mereka. Hal ini mencakup perlakuan yang setara atau perlakuan yang berbeda tetapi diperhitungkan ekuivalen dalam hal hak, kewajiban, kepentingan dan kesempatannya.
  • 7.  Apa yang di maksud dengan Kebutuhan Gender? Kebutuhan Gender itu terbagi 2 : a. Kebutuhan Gender Praktis b.Kebutuhan Gender Strategis KEBUTUHAN GENDER
  • 8. 8 KEBUTUHAN GENDER PRAKTIS  Satu upaya untuk menfasilitasi peran gender tradisional:  Memberikan waktu pada ibu untuk melaksanakan tugas reproduksinya  menyediakan tempat penitipan anak bagi guru/pegawai  Menciptakan harmonisasi peran gender dan kerja di madrasah:  Misalnya Mengatur jadwal mengajar dan aktivitas madrasah selaras dengan kegiatan reproduksi dan domestik
  • 9.   Upaya menghapus Stereotipi Peran Gender  Mengubah pandangan bahwa Kepala madrasah selalu laki-laki, bendahara selalu perempuan  Mensosialisasikan bahwa peran reproduksi atau domestik itu bukan semata-mata tanggung jawab perempuan. Mis: Guru/pegawai laki-laki diberi ijin untuk menjaga anaknya yang sakit, guru/pegawai laki-laki menjadi seksi konsumsi, dll  Menerapkan ”Perlakuan Khusus” dalam waktu tertentu (affirmative action) dan pemberdayaan (empowerment) kepada perempuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kapasitasnya  Menerapkan kuota 30% untuk perempuan dalam ”jangka waktu tertentu” yang disepakati pada posisi pengambilan keputusan  Memberikan kesempatan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas pada guru/pegawai perempuan, dll. 9 KEBUTUHAN GENDER STRATEGIS
  • 10.  10 Perbedaan Kebutuhan Praktis dan Strategis KEBUTUHAN PRAKTIS KEBUTUHAN STRATEGIS •perbaikan kondisi hidup individu •perbaikan posisi perempuan di keluarga maupun masyarakat •Bentuk program langsung dan bersifat jangka pendek •Bentuk program jangka panjang •Dampak program terkait dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari: gizi, kesehatan, perumahan, sanitasi, air bersih •Dampak program terkait dengan Pengubahan status gender, peningkatan akses dan kontrol terhadap sumber daya, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan •Pengubahan kehidupan melalui kebutuhan dasar, hasilnya terlihat langsung •Perubahan pada hak, perbaikan ketidakseimbangan, hasilnya tidak terlihat langsung •Dapat dipenuhi dengan penyediaan input tertentu (makanan, pompa air, klinik, alat reproduksi, dsb) •Dapat dipenuhi dengan peningkatan kesadaran kritis atas hak, penguatan, pengalihan kekuasaan, peningkatan partisipasi, •Cenderung mengikutsertakan perempuan dan laki- laki sebagai penerima manfaat •Mengikutsertakan perempuan dan laki-laki dalam setiap proses pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring) •Memampukan dan tidak mengubah relasi gender •Memberdayakan perempuan dan laki-laki serta menumbuhkan keseimbangan relasi di antara mereka
  • 11.  Mengapa Perlu diciptakan suasana Keadilan dan Kesetaraan Gender ? Karena.... Kesamaan pemenuhan Hak-Hak Dasar akan meningkatkan Kualitas dan Martabat Kemanusiaan laki-laki dan perempuan secara adil. REFLEKSI
  • 12.  ISTILAH TEKNIS DALAM STUDI GENDER Responsive Gender : Gender Mainstreaming Netral / Buta Gender Bias Gender Inklusif Gender Ranah Publik Ranah Domestik Paham Misogini
  • 13.  Kebijakan yang menjawab persoalan dan kebutuhan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki serta kelompok yang berbeda lainnya sehingga tercapai kesetaraan. Misal : Gender Budgeting, Tupoksi Berbasis Kinerja, Sapras Berbasis Gender Responsif Gender
  • 14.  Suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender (KKG) melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan sektor pembangunan (Inpres No.9/2000 Kepmendagri No. 132/2003 Bab I Pasal 1) Pengarusutamaan Gender
  • 15.  Kebijakan yang tidak memasukkan / mempertimbangkan kebutuhan, persoalan yang berbeda antara perempuan dan laki-laki. Kebijakan yang seperti ini berpotensi untuk menjadi bias gender karena pada umumnya kebijakan itu disusun oleh laki-laki Netral/Buta Gender
  • 16. Kebijakan yang lebih mengutamakan atau merugikan salah satu jenis kelamin tertentu , sebagai akibat dari pengaturan dan kepercayaan budaya , sehingga menimbulkan ketimpangan atau kerugian pada salah satu pihak. Misal : Jabatan Menteri Agama, Ketua Partai, Ketua MUI, Ketua Yayasan, Ketua Ormas, Ketua Parpol, Korporasi, dll Bias Gender
  • 17.  Suatu Sikap, Gagasan, Pendapat dan Perilaku yang memperlakukan secara setara antara laki-laki dan perempuan terhadap Akses/ kesempatan, Partisipasi, Tanggungjawab dan Manfaat dalam suatu program kegiatan dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. INKLUSI GENDER
  • 18.  Domain / wilayah kerja atau daerah kekuasaan yang meliputi semua aspek kehidupan masyarakat secara luas, meliputi aspek Politik, Ekonomi, Budaya, Agama, Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Keamanan, dan lain-lain yang memenuhi hajat hidup orang banyak RANAH PUBLIK
  • 19.  Domain / Wilayah kerja / daerah kekuasaan yang hanya terbatas dalam lingkup keluarga dan dalam aspek yang lebih kecil dan bersifat individual ( tidak menyangkut kehidupan yang bersifat kolektif ) RANAH DOMESTIK
  • 20.  Suatu Paham / gagasan pemikiran yang beranggapan bahwa perempuan tidak memiliki potensi / keahlian dalam dunia publik. Misogini Ekstrem : Merasakan kebencian yang akut terhadap pencapaian- pencapaian prestasi gemilang perempuan dan berkeyakinan bahwa tanpa dukungan dan peran laki-laki perempuan tidak akan berhasil meraih prestasi itu. MISOGINI