SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PERTEMUAN KE-1
DEFINISI HUKUM ACARA PIDANA
Prodi Hati Nurani
Fakultas Keikhlasan
Universitas Kehidupan
Juni 2021
PEMBAGIANHUKUM PIDANA
2
Hukum Pidana
Dalam Arti Luas
HUKUM
PIDANA
MATERIIL
HUKUM
PIDANA
FORMIL
KUHPIDANA
HUKUM
ACARA
PIDANA
MEMPERTAHANKAN
PENGERTIANMenurutParaAhliHukum
 Simon. HAP / hukum pidana formil : mengatur bagaimana caranya
Negara dengan perantaraan alat-alat kekuasaanya menggunakan haknya
untuk menghukum dan menjatuhkan hukuman, dengan demikian ia
memuat acara pidana .
 Van hamel. HAP/hukum pidana formil adalah menunjukkan bentuk-
bentuk dan jangka-jangka waktu yang mengikat pemberlakuan hukum
pidana material.
 Andi Hamzah. : Hukum acara pidana merupakan bagian dari hukum
pidana dalam arti yang luas. Hukum pidana dalam arti yang luas meliputi
baik hukum pidana substantive (materiil) maupun hukm pidana formal
atau hukum acara pidana.
 L.J. Van Apeldoorn HAP/Hukum acara pidana adalah mengatur cara
pemerintah menjaga kelangsungan pelaksanaan hukum pidana material.
3
 Mochtar Kusuma Atmadja. HukumAcara Pidana adalah peraturan hukum pidana yang
mengatur bagaimana cara mempertahankan berlakunya hukum pidana materil. Hukum
Pidana Formil memproses bagaimana menghukum atau tidak menghukum seseorang
yang dituduh melakukan tindak pidana (makanya disebut sebagai HukumAcara Pidana)
 Wirjono Prodjodikoro. Hukum Acara Pidana adalah rangkaian peraturan yang memuat cara
bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa, yakni kepolisian, kejaksaan dan
pengadilan harus bertindak guna mencapai tujuan negara dengan mengadakan hukum
pidana
 Bambang Poernomo . Hukum acara pidana itu beranggapan bahwa hukum acara pidana
mempunyai dasar norma-norma tersendiri, bahkan dilihat dari susunan serta substansi
hukum acara pidana mengandung struktur ambivalensi dari segi perlindungan manusia
dan bersegi majemuk dari segi kewenangan alat perlengkapan Negara dalam rangka usaha
mempertahankan pola integrasi kehidupan bermasyarakat.
 Van hattum HAP/ hukum pidana formil adalah memuat peraturan-peraturan yang
mengatur tentang bagaimana caranya hukum pidana yang bersifat abstrak itu harus
diberlakukan secara nyata.
4
PENGERTIAN SECARA UMUM
Hukum Acara Pidana /HAPID:
Kumpulan peraturan yang
dipergunakan untuk
mempertahankan Hak dan
menjalankan Kewajiban dalam
proses peradilan pidana oleh institusi
penegak hukum (polisi, jaksa, hakim
& advokat) dalam rangka
menegakkan hukum pidana materiil.
5
FUNGSI HAPID
6
Fungsi Represif HAPID
Fungsi Preventif HAPID
HAPID dipergunakan untuk melakukan tindakan2
terhadap perilaku menyimpang atau perbuatan yang
bertentangan dengan undang2, mis: Penyelidikan,
Penyidikan, Penuntutan, dan Pemidanaan
HAPID dipergunakan untuk menjamin terlaksananya
perlindungan hukum dan HAM dari para pihak, melalui
tindakan2 administratif
Macam Hukum Pidana
Hukum Pidana :
1. Pidana Materiil : Berisi Petunjuk Dan Uraian Ttg Delik,
PeraturanTentang Syarat Dpt Dipidananya Perbuatan,
PetunjukTtg Pidana.(KUHP)
2. Pidana Formil : PeraturanYang Mengatur Bagaimana
Caranya Negara Bertindak Melalui Alat Perlengkapannya
ApabilaTerjadi PelanggaranTerhadap Hukum
Pidana.(KUHAP)
TUJUANHAPID
“Tujuan dari hukum acara pidana ialah mencari dan
mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati
Kebenaran Materiil, yakni kebenaran yang
selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana
dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana
secara jujur dan tepat, dengan tujuan mencari
siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan
suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta
pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna
menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak
pidana telah dilakukan dan apakah orang yang di
dakwa itu dapat dipersalahkan”
8
PIHAK-PIHAK YANG DIATUR DALAM
KUHAP
9
PENASEHAT
HUKUM
KEPOLISIAN KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS
Pra-peradilan Pengadilan Negeri KIMWASMAT
Pengadilan Tinggi
Mahkamah Agung
ASAS-ASAS HUKUM ACARA PIDANA
1. ASAS LEGALITAS
10
Tiada suatu perbuatan yang dapat dihukum kecuali berdasarkan ketentuan
pidana menurut undang-undang yang telah ada terlebih dahulu daripada
perbuatannya itu sendiri. Adapun yang dimaksud UU adalah :
Nulla Poena Sine Lege, yang artinya bahwa setiap penjatuhan hukuman
haruslah didasarkan pada suatu undang-undang pidana;
Nulla Poena Sine Crimine, yang artinya bahwa suatu penjatuhan hukuman
hanyalah dapat dilakukan apabila perbuatan yang bersangkutan telah
diancam dengan suatu hukuman oleh undang-undang;
.
Nullum Crimen Sine Poena Legali, yang
artinya bahwa perbuatan yang telah
diancam dengan hukuman oleh undang-
undang itu apabila dilanggar berakibat
dijatuhkannya hukuman seperti yang
diancamkan oleh undang-undang terhadap
pelanggarnya
2. ASAS KESEIMBANGAN
12
Asas ini dijumpai dalam konsideran huruf c yang menegaskan bahwa
dalam penegakan hukum harus berlandaskan prinsip keseimbangan
yang serasi antara:
1.perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia dengan,
2. perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban masyarakat.
MODEL SISTEM PERADILAN PIDANA:
DAAD DADER STRAFRECHT
3. ASAS PRA-DUGA TAK BERSALAH
Asas "praduga tak bersalah" atau presumption of
innocent dijumpai dalam penjelasan butir 3 huruf c.
Dengan dicantumkan asas praduga tak bersalah dalam
Penjelasan KUHAP, dapat disimpulkan, pembuat
undang-undang telah menetapkannya sebabagai asas
hukum yang melandasi KUHAP dan penegakan hukum
(law enforcement).
13
Setiap orang yang sudah disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau
dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah
sampai adanya putusan pengadilan menyatakan kesalahannya dan
memperoleh kekuatan hukum tetap
Pasal 8 UU No. 48 Tahun 2009
3. Asas Pembatasan Penahanan
Penjelasan Umum angka 3 huruf b:
Penangkapan, penahanan, penggeledahan dan
penyitaan hanya dilakukan berdasarkan perintah
tertulis oleh pejabat yang diberi wewenang oleh
undang-undang dan hanya dalam hal dan dengan
cara yang diatur dengan undang-undang;
14
Pembatasan Penahanan ditandai dengan pembatasan waktu/hari
4. Asas ganti kerugian
Penjelasan Umum angka 3 huruf d:
Kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan
yang berdasarkan undang-undang dan atau karena kekeliruan mengenai
orangnya atau hukum yang diterapkan wajib diberi ganti kerugian dan rehabilitasi
sejak tingkat penyidikan dan para pejabat penegak hukum, yang dengan sengaja
atau karena kelalaiannya menyebabkan asas hukum tersebut dilanggar, dituntut,
dipidana dan atau dikenakan hukuman administrasi;
15
Pasal 1 angka 21
Pasal 30
Pasal 68
Pasal 77
Pasal 81
Pasal 82
BAB XII Pasal 95-96
BAB XIII Pasal 98-101
Ganti Kerugian Rehabilitasi
Pasal 1 angka 22
Pasal 68
Pasal 77
Pasal 81
Pasal 82
BAB XII Pasal 97
5. Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan
Penjelasan Umum angka 3 huruf e:
Peradilan yang harus dilakukan dengan cepat, sederhana dan biaya
ringan serta bebas, jujur dan tidak memihak harus diterapkan secara
konsekuen dalam seluruh tingkat peradilan
16
Pasal 4 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009
5. Asas Bantuan Hukum
Penjelasan Umum angka 3 huruf f:
Setiap orang yang tersangkut perkara wajib diberi kesempatan
memperoleh bantuan hukum yang semata-mata diberikan untuk
melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya
17
Pasal 1 angka 13
Pasal 54
Pasal 59
Pasal 60
BAB VII Pasal 69-Pasal 74
Pasal 114
BAB XI Pasal 56-57 UU No. 48/2009
6. Asas Terbuka Untuk Umum
Penjelasan angka 3 huruf i:
Sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka
untuk umum kecuali dalam hal yang diatur dalam
undang-undang
18
Pasal 153 ayat (3) KUHAP Pasal 13 UU No. 48 Tahun 2009
7. Asas Pengawasan
Penjelasan angka 3 huruf j:
Pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara
pidana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri yang
bersangkutan
19
Pra-Adjudikasi
Pasal 109 ayat (1) KUHAP
Penyidik  SPDP  JPU
Adjudikasi
Pasal 276 KUHAP
BAB XX Pasal 277-Pasal 283 KUHAP
KIMWASMAT
8. Asas Pemeriksaan Kehadiran
Terdakwa
20
Penjelasan angka 3 huruf h:
Pengadilan memeriksa perkara pidana dengan hadirnya
terdakwa
Pasal 196 KUHAP Pasal 12 UU No. 48 Tahun 2009
Asas ini secara lengkap berbunyi
Nullum Delictum Noella Poena Sine
Praevia Lege Poenali yang artinya
tiada suatu perbuatan dapat dipidana
tanpa kekuatan perundang-undangan
yang mengancamnya sebagai
perbuatan pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana

More Related Content

What's hot

Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataMakmurZakaria
 
Hukum acara pidana
Hukum acara pidanaHukum acara pidana
Hukum acara pidanayudikrismen1
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpidRonalto_Tan
 
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaPengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaAdhi Panjie Gumilang
 
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAMUU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAMakuntabilitasnet
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidanairmasiti8
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANADian Oktavia
 
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi DELA ASFARINA
 
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014 Dasar praperadilan 21 puu xii-2014
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014 EK KN
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahananRonalto_Tan
 

What's hot (20)

Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
Hukum acara pidana
Hukum acara pidanaHukum acara pidana
Hukum acara pidana
 
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Materi ke 11
Materi ke 11Materi ke 11
Materi ke 11
 
2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid2 kepentingandanasashkacpid
2 kepentingandanasashkacpid
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di IndonesiaPengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Pengadilan Hak Asasi Manusia Di Indonesia
 
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAMUU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
UU No. 26 Tahun 2000 Pengadilan HAM
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Hk.pidana
Hk.pidanaHk.pidana
Hk.pidana
 
Makalah praperadilan
Makalah praperadilanMakalah praperadilan
Makalah praperadilan
 
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
Analisis Putusan praperadilan kasus budi gunawan oleh hakim sarpin rizaldi
 
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014 Dasar praperadilan 21 puu xii-2014
Dasar praperadilan 21 puu xii-2014
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 
Slide hukum pidana rose
Slide hukum pidana roseSlide hukum pidana rose
Slide hukum pidana rose
 
8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan8 penangkapan penahanan
8 penangkapan penahanan
 

Similar to 1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana

BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.ppt
BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.pptBAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.ppt
BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.pptBayuSurya11
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptAnisaMeidaShafira1
 
Hukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.pptHukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.pptahmadreynld23
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaAgung Vixon
 
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAsas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAchmad98
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qaandiex25
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qaAndiex Ae
 
Bab I Pendahuluan.pdf
Bab I Pendahuluan.pdfBab I Pendahuluan.pdf
Bab I Pendahuluan.pdfBayuilham4
 
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfKelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfAzrasyawal09
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxDirgaGunk
 
Pengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.pptPengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.pptThariqFebriansyah
 
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaPenjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaSei Enim
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidanaangkat re
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliIca Diennissa
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaIca Diennissa
 

Similar to 1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana (20)

BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.ppt
BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.pptBAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.ppt
BAHAN KULIAH HUKUM ACARA PIDANA BARU 2021.ppt
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
 
Acara pidana
Acara pidanaAcara pidana
Acara pidana
 
Hukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.pptHukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.ppt
 
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara PidanaHukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana
 
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdfAsas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
Asas_asas_Hukum_Pidana_EBook.pdf
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Bab I Pendahuluan.pdf
Bab I Pendahuluan.pdfBab I Pendahuluan.pdf
Bab I Pendahuluan.pdf
 
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdfKelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
Kelompok 2_HAP_V.756 Cs.pdf
 
Makalah bagian 5
Makalah bagian 5Makalah bagian 5
Makalah bagian 5
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
hukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdfhukum_pidana.pdf
hukum_pidana.pdf
 
Pengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.pptPengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.ppt
 
jawaban sidang.docx
jawaban sidang.docxjawaban sidang.docx
jawaban sidang.docx
 
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidanaPenjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
Penjelasan kitab undang undang hukum acara pidana
 
Makalah pidana
Makalah pidanaMakalah pidana
Makalah pidana
 
04 dln pitong
04 dln pitong04 dln pitong
04 dln pitong
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
 
Resume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum PidanaResume Materi Hukum Pidana
Resume Materi Hukum Pidana
 

More from GradeAlfonso

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilanGradeAlfonso
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutanGradeAlfonso
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);GradeAlfonso
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikanGradeAlfonso
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapidGradeAlfonso
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan genderGradeAlfonso
 

More from GradeAlfonso (9)

13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan11 pengertian, alasan  dan tujuan praperadilan
11 pengertian, alasan dan tujuan praperadilan
 
10 surat dakwaan
10 surat dakwaan10 surat dakwaan
10 surat dakwaan
 
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutan
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 
4 ilmu bantu hapid
4  ilmu bantu hapid4  ilmu bantu hapid
4 ilmu bantu hapid
 
Qaidah Fiqhiyyah
Qaidah FiqhiyyahQaidah Fiqhiyyah
Qaidah Fiqhiyyah
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
 

1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana

  • 1. PERTEMUAN KE-1 DEFINISI HUKUM ACARA PIDANA Prodi Hati Nurani Fakultas Keikhlasan Universitas Kehidupan Juni 2021
  • 2. PEMBAGIANHUKUM PIDANA 2 Hukum Pidana Dalam Arti Luas HUKUM PIDANA MATERIIL HUKUM PIDANA FORMIL KUHPIDANA HUKUM ACARA PIDANA MEMPERTAHANKAN
  • 3. PENGERTIANMenurutParaAhliHukum  Simon. HAP / hukum pidana formil : mengatur bagaimana caranya Negara dengan perantaraan alat-alat kekuasaanya menggunakan haknya untuk menghukum dan menjatuhkan hukuman, dengan demikian ia memuat acara pidana .  Van hamel. HAP/hukum pidana formil adalah menunjukkan bentuk- bentuk dan jangka-jangka waktu yang mengikat pemberlakuan hukum pidana material.  Andi Hamzah. : Hukum acara pidana merupakan bagian dari hukum pidana dalam arti yang luas. Hukum pidana dalam arti yang luas meliputi baik hukum pidana substantive (materiil) maupun hukm pidana formal atau hukum acara pidana.  L.J. Van Apeldoorn HAP/Hukum acara pidana adalah mengatur cara pemerintah menjaga kelangsungan pelaksanaan hukum pidana material. 3
  • 4.  Mochtar Kusuma Atmadja. HukumAcara Pidana adalah peraturan hukum pidana yang mengatur bagaimana cara mempertahankan berlakunya hukum pidana materil. Hukum Pidana Formil memproses bagaimana menghukum atau tidak menghukum seseorang yang dituduh melakukan tindak pidana (makanya disebut sebagai HukumAcara Pidana)  Wirjono Prodjodikoro. Hukum Acara Pidana adalah rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana badan-badan pemerintah yang berkuasa, yakni kepolisian, kejaksaan dan pengadilan harus bertindak guna mencapai tujuan negara dengan mengadakan hukum pidana  Bambang Poernomo . Hukum acara pidana itu beranggapan bahwa hukum acara pidana mempunyai dasar norma-norma tersendiri, bahkan dilihat dari susunan serta substansi hukum acara pidana mengandung struktur ambivalensi dari segi perlindungan manusia dan bersegi majemuk dari segi kewenangan alat perlengkapan Negara dalam rangka usaha mempertahankan pola integrasi kehidupan bermasyarakat.  Van hattum HAP/ hukum pidana formil adalah memuat peraturan-peraturan yang mengatur tentang bagaimana caranya hukum pidana yang bersifat abstrak itu harus diberlakukan secara nyata. 4
  • 5. PENGERTIAN SECARA UMUM Hukum Acara Pidana /HAPID: Kumpulan peraturan yang dipergunakan untuk mempertahankan Hak dan menjalankan Kewajiban dalam proses peradilan pidana oleh institusi penegak hukum (polisi, jaksa, hakim & advokat) dalam rangka menegakkan hukum pidana materiil. 5
  • 6. FUNGSI HAPID 6 Fungsi Represif HAPID Fungsi Preventif HAPID HAPID dipergunakan untuk melakukan tindakan2 terhadap perilaku menyimpang atau perbuatan yang bertentangan dengan undang2, mis: Penyelidikan, Penyidikan, Penuntutan, dan Pemidanaan HAPID dipergunakan untuk menjamin terlaksananya perlindungan hukum dan HAM dari para pihak, melalui tindakan2 administratif
  • 7. Macam Hukum Pidana Hukum Pidana : 1. Pidana Materiil : Berisi Petunjuk Dan Uraian Ttg Delik, PeraturanTentang Syarat Dpt Dipidananya Perbuatan, PetunjukTtg Pidana.(KUHP) 2. Pidana Formil : PeraturanYang Mengatur Bagaimana Caranya Negara Bertindak Melalui Alat Perlengkapannya ApabilaTerjadi PelanggaranTerhadap Hukum Pidana.(KUHAP)
  • 8. TUJUANHAPID “Tujuan dari hukum acara pidana ialah mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati Kebenaran Materiil, yakni kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat, dengan tujuan mencari siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang di dakwa itu dapat dipersalahkan” 8
  • 9. PIHAK-PIHAK YANG DIATUR DALAM KUHAP 9 PENASEHAT HUKUM KEPOLISIAN KEJAKSAAN PENGADILAN LAPAS Pra-peradilan Pengadilan Negeri KIMWASMAT Pengadilan Tinggi Mahkamah Agung
  • 10. ASAS-ASAS HUKUM ACARA PIDANA 1. ASAS LEGALITAS 10 Tiada suatu perbuatan yang dapat dihukum kecuali berdasarkan ketentuan pidana menurut undang-undang yang telah ada terlebih dahulu daripada perbuatannya itu sendiri. Adapun yang dimaksud UU adalah : Nulla Poena Sine Lege, yang artinya bahwa setiap penjatuhan hukuman haruslah didasarkan pada suatu undang-undang pidana; Nulla Poena Sine Crimine, yang artinya bahwa suatu penjatuhan hukuman hanyalah dapat dilakukan apabila perbuatan yang bersangkutan telah diancam dengan suatu hukuman oleh undang-undang; .
  • 11. Nullum Crimen Sine Poena Legali, yang artinya bahwa perbuatan yang telah diancam dengan hukuman oleh undang- undang itu apabila dilanggar berakibat dijatuhkannya hukuman seperti yang diancamkan oleh undang-undang terhadap pelanggarnya
  • 12. 2. ASAS KESEIMBANGAN 12 Asas ini dijumpai dalam konsideran huruf c yang menegaskan bahwa dalam penegakan hukum harus berlandaskan prinsip keseimbangan yang serasi antara: 1.perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia dengan, 2. perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban masyarakat. MODEL SISTEM PERADILAN PIDANA: DAAD DADER STRAFRECHT
  • 13. 3. ASAS PRA-DUGA TAK BERSALAH Asas "praduga tak bersalah" atau presumption of innocent dijumpai dalam penjelasan butir 3 huruf c. Dengan dicantumkan asas praduga tak bersalah dalam Penjelasan KUHAP, dapat disimpulkan, pembuat undang-undang telah menetapkannya sebabagai asas hukum yang melandasi KUHAP dan penegakan hukum (law enforcement). 13 Setiap orang yang sudah disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap Pasal 8 UU No. 48 Tahun 2009
  • 14. 3. Asas Pembatasan Penahanan Penjelasan Umum angka 3 huruf b: Penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan hanya dilakukan berdasarkan perintah tertulis oleh pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang dan hanya dalam hal dan dengan cara yang diatur dengan undang-undang; 14 Pembatasan Penahanan ditandai dengan pembatasan waktu/hari
  • 15. 4. Asas ganti kerugian Penjelasan Umum angka 3 huruf d: Kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang dan atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan wajib diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat penyidikan dan para pejabat penegak hukum, yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas hukum tersebut dilanggar, dituntut, dipidana dan atau dikenakan hukuman administrasi; 15 Pasal 1 angka 21 Pasal 30 Pasal 68 Pasal 77 Pasal 81 Pasal 82 BAB XII Pasal 95-96 BAB XIII Pasal 98-101 Ganti Kerugian Rehabilitasi Pasal 1 angka 22 Pasal 68 Pasal 77 Pasal 81 Pasal 82 BAB XII Pasal 97
  • 16. 5. Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan Penjelasan Umum angka 3 huruf e: Peradilan yang harus dilakukan dengan cepat, sederhana dan biaya ringan serta bebas, jujur dan tidak memihak harus diterapkan secara konsekuen dalam seluruh tingkat peradilan 16 Pasal 4 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009
  • 17. 5. Asas Bantuan Hukum Penjelasan Umum angka 3 huruf f: Setiap orang yang tersangkut perkara wajib diberi kesempatan memperoleh bantuan hukum yang semata-mata diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas dirinya 17 Pasal 1 angka 13 Pasal 54 Pasal 59 Pasal 60 BAB VII Pasal 69-Pasal 74 Pasal 114 BAB XI Pasal 56-57 UU No. 48/2009
  • 18. 6. Asas Terbuka Untuk Umum Penjelasan angka 3 huruf i: Sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum kecuali dalam hal yang diatur dalam undang-undang 18 Pasal 153 ayat (3) KUHAP Pasal 13 UU No. 48 Tahun 2009
  • 19. 7. Asas Pengawasan Penjelasan angka 3 huruf j: Pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan dalam perkara pidana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri yang bersangkutan 19 Pra-Adjudikasi Pasal 109 ayat (1) KUHAP Penyidik  SPDP  JPU Adjudikasi Pasal 276 KUHAP BAB XX Pasal 277-Pasal 283 KUHAP KIMWASMAT
  • 20. 8. Asas Pemeriksaan Kehadiran Terdakwa 20 Penjelasan angka 3 huruf h: Pengadilan memeriksa perkara pidana dengan hadirnya terdakwa Pasal 196 KUHAP Pasal 12 UU No. 48 Tahun 2009
  • 21. Asas ini secara lengkap berbunyi Nullum Delictum Noella Poena Sine Praevia Lege Poenali yang artinya tiada suatu perbuatan dapat dipidana tanpa kekuatan perundang-undangan yang mengancamnya sebagai perbuatan pidana