SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM
PERSFEKTIF GENDER
KELOMPOK 4 ;
YASNI BUDIMAN
ANNISA
RISKA HAMSAH
ANDI TENRI WILYANI
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi
Dosen Pengampuh : Rismawati, S.ST.,M.Kes
A. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization
(WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya.
Kesehatan reproduksi remaja diartikan sebagai kondisi
sehat secara sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
termasuk didalamnya kesehatan mental, sosial dan juga
kultural.
Kesehatan reproduksi menjadi progam kesehatan yang
saat ini mendapat perhatian khusus baik itu secara global
ataupun nasional.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
1. Pengetahuan 2. Perhatian Keluarga
3. Lingkungan Sosial Budaya
Pengetahuan mempengaruhi perilaku seseorang,
mencakup respons seseorang terhadap sakit dan
penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan
tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan
penyakit, dan sebagainya.
Adanya peran keluarga yang harmonis, yang secara
langsung akan membentuk sikap remaja dalam menjalani
hidupnya, serta sebagai bimbingan dalam pencarian jati
diri remaja yang akan didapatkan dalam keluarga.
Pengaruh lingkungan sosial budaya negatif cenderung lebih
tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan merupakan
faktor yang paling kuat selain keluarga dalam pembentukkan
karakter individu.
Hak reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk secara bebas dan bertanggung
jawab memutuskan jumlah,jarak kehamilan dan waktu memiliki anak serta mendapatkan informasi mengenai
cara melakukanya termasuk hak untuk mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi juga kesehata
seksual termasuk hak mereka untuk membuat keputusan menyangkut reproduksi yang bebas dari diskriminasi
,perlakuan dan sewenang-wenang,dan kekerasan.
C. Hak-Hak Kesehatan Reproduksi
Hak reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk secara
bebas dan bertanggung jawab memutuskan jumlah, jarak kehamilan dan waktu memiliki
anak serta mendapatkan informasi mengenai cara melakukanya termasuk hak untuk
mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi juga kesehata seksual termasuk hak
mereka untuk membuat keputusan menyangkut reproduksi yang bebas dari diskriminasi,
perlakuan dan sewenang-wenang, dan kekerasan.
laki-laki maupun perempuan mempunyai kemampuan untuk menjalankan fungsi
reproduksi dan memiliki kebebasan untuk menentukan kapan dan seberapa banyak untuk
melakukannya.
• Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menentukan berapa banyak
anak yang ingin dimiliki,
• Khususnya bagi kaum perempuan, mereka juga memiliki hak asasi untuk
menentukan berapa sering ia ingin hamil dan melahirkan anak-anaknya.(Sari &
Hanifah, 2020)
W
Terdapat 12 hak-hak reproduksi yang telah di rumuskan:
 Hak untuk hidup
 Hak atas kemerdekaan dan
keamanan
 Hak atas kesetaraan dan bebas dari
segala bentuk diskriminasi
 Hak atas kerahasiaan pribadi
 Hak atas kebebasan berfikir
 Hak mendapatkan informasi dan
pendidikan
 Hak untuk menikah atau tidak menikah serta
membentuk dan merencanakan keluarga
 Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau
tidak dan kapan mempunyai anak.
 Hak atas pelayanan dan perlindungan
kesehatan
 Hak untuk mendapatkan manfaat dari
kemajuan ilmu pengetahuan
 Hak atas kebebasan berkumpul dan
berpartisipasi dalam politik
 Hak untuk bebas dari penganiayaan dan
perlakuan buruk
Pemerintah Indonesia telah menandatangani the Mellenium Declaration
yang sekaligus berarti bahwa pemerintah Indonesia secara resmi telah
menyepakati apa yang dicanangkan sebagai MDGs atau Tujuan
Pembangunan Millenium.
Tujuan Pembangunan Mllenium yaitu:
 MDGs Memenuhi hak pembangunan bagi setiap orang yang mempunyai
hak yang setara, tanpa membedakan jenis kelamin. Khususnya hak-hak
kesehatan reproduksi kaum perempuan.
 Bagi Indonesia, komitmen ini harus jelas karena telah menganggap
bahwa Tujuan Pembangunan Mellenium searah dan setujuan dengan
pembangunan nasional jangka panjang dalam rangka upaya
meningkatkan kualitas, khususnya kualitas Kesehatan perempuan
Indonesia.
D. Konsep Gender
Pengertian Gender
Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial
untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki-
laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan
yang bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan
disosialisasikan sejak kecil.
Kata „gender‟ dapat diartikan sebagai perbedaan
peran, fungsi, status dan tanggungjawab pada laki-laki
dan perempuan sebagai hasil dari bentukan
(konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses
sosialisasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kata Gender berasal dari bahasa Inggris
berarti “jenis kelamin”. gender diartikan
sebagai perbedaan yang tampak antara laki-
laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan
tingkah laku. Gender adalah suatu konsep
kultural yang berupaya membuat pembedaan
(distinction) dalam hal peran, perilaku,
mentalitas, dan karakteristik emosional antara
laki-laki dan perempuan yang berkembang
dalam masyarakat (Romdloni, 2019).
E. Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Gender
Dalam masyarakat, gender ini merupakan aturan yang terbangun dari
transformasi seksualitas biologis ke dalam produk aktivitas manusia dan
dimana transformasi kebutuhan akan produk ini dapat dipenuhi.
Transformasi yang terjadi ditunjukan dalam bentuk norma perilaku yang
berhubngan dengan karakteristik manusia yang membedakan antara
perempuan dan laki-laki di suatu kelompok masyarakat atau system.
System gender dalam praktiknya memiliki komponen dan system yang
berbeda dan bervariasi antara kelompok masyarakat dengan kelompok
masyarakat yang lain.
Peran gender di masyarakat adalah suatu bentuk peran sosial yang seiring dengan
berjalannya waktu tidak lagi selalu ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin. Pembagian
gender di dalam Masyarakat mulai dipengaruhi oleh:
 Kemajuan Pendidikan
 Teknologi
 Dan ekonomi
Ketidakadilan gender mulai dirasakan oleh para kaum perempuan sebagai bentuk
diskriminasi. Diskriminasi ini berasal dari budaya patriarki yang tidak terkendali. Budaya
patriarki merupakan suatu sistem dari struktur dan praktik sosial dimana laki-laki lebih
mendominasi, menindas, dan mengeksploitasi kaum perempuan.
Salah satu bentuk budaya patriarki ditandai dengan banyaknya kasus kekerasan
dalam rumah tangga yang merugikan kaum perempuan. Dikeluarga perempuan
hanya dianggap sebagai sumber tenaga domestik yang tak dibayarkan untuk
melestarikan pekerja laki-laki (suami mereka) serta melahirkan dan
membesarkan anak-anak mereka yang kelak menjadi tenaga kerja generasi
baru.
Disisi lain budaya dan agama juga memiliki pengaruh yang cukup besar
terhadap pelaksanaan kesetaraan gender. Seperti pada masyarakat Aceh,
anak laki-laki sejak kecil sudah bebas berada di dapur bersama-sama
dengan ibu dan saudara perempuannya. Akan tetapi, di daerah lain anak
laki-laki yang aterlalu sering berada di rumah akan diejek oleh teman-
temannya karena dianggap aneh atau asing (Reni Pebrianti, 2020).
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to KESEHATAN REPRODUKSI

1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksiRizky Agustina
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.pptIntructuresTIK
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdfFauzia22
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxameliaismy
 
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxPPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxmercyrambalangi
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...AstriYuliaSariLubis1
 
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptxsyahronidamanik
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiAsih Astuti
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan genderGradeAlfonso
 
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...adni fitria
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanAspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanrsd kol abundjani
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfEka Safitri
 
LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptxFajarR8
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 121habib
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitassiakadurban
 

Similar to KESEHATAN REPRODUKSI (20)

Kespro
KesproKespro
Kespro
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.pptMenginteraksikan   gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
Menginteraksikan gender dan kesehatan reproduksi di.ppt
 
635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf635Kespro_Remaja.pdf
635Kespro_Remaja.pdf
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
 
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptxPPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
PPT_SEKS_BEBAS_EDIT_pptx.pptx
 
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
Norma dan Praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan reproduksi...
 
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx
1. Konsep dasar Kesehatan Reproduksi.pptx
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
 
Konsep Kespro.pptx
Konsep Kespro.pptxKonsep Kespro.pptx
Konsep Kespro.pptx
 
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender5. Kesetaraan dan Keadilan gender
5. Kesetaraan dan Keadilan gender
 
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...
Peran keluarga untuk menanamkan nilai nilai agama dalam menanggulangi pergaul...
 
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatanAspek seksualitas dalam_keperawatan
Aspek seksualitas dalam_keperawatan
 
Hk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptxHk Gender2.pptx
Hk Gender2.pptx
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Kedkomunitas juliandi
Kedkomunitas juliandiKedkomunitas juliandi
Kedkomunitas juliandi
 
LGBT.pptx
LGBT.pptxLGBT.pptx
LGBT.pptx
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
powerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitaspowerpoint Konsep sexsualitas
powerpoint Konsep sexsualitas
 

Recently uploaded

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

KESEHATAN REPRODUKSI

  • 1. KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSFEKTIF GENDER KELOMPOK 4 ; YASNI BUDIMAN ANNISA RISKA HAMSAH ANDI TENRI WILYANI Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi Dosen Pengampuh : Rismawati, S.ST.,M.Kes
  • 2. A. Kesehatan Reproduksi Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi remaja diartikan sebagai kondisi sehat secara sistem, fungsi dan proses reproduksi yang termasuk didalamnya kesehatan mental, sosial dan juga kultural. Kesehatan reproduksi menjadi progam kesehatan yang saat ini mendapat perhatian khusus baik itu secara global ataupun nasional.
  • 3. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi 1. Pengetahuan 2. Perhatian Keluarga 3. Lingkungan Sosial Budaya Pengetahuan mempengaruhi perilaku seseorang, mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya. Adanya peran keluarga yang harmonis, yang secara langsung akan membentuk sikap remaja dalam menjalani hidupnya, serta sebagai bimbingan dalam pencarian jati diri remaja yang akan didapatkan dalam keluarga. Pengaruh lingkungan sosial budaya negatif cenderung lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan merupakan faktor yang paling kuat selain keluarga dalam pembentukkan karakter individu.
  • 4. Hak reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk secara bebas dan bertanggung jawab memutuskan jumlah,jarak kehamilan dan waktu memiliki anak serta mendapatkan informasi mengenai cara melakukanya termasuk hak untuk mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi juga kesehata seksual termasuk hak mereka untuk membuat keputusan menyangkut reproduksi yang bebas dari diskriminasi ,perlakuan dan sewenang-wenang,dan kekerasan. C. Hak-Hak Kesehatan Reproduksi Hak reproduksi adalah hak-hak dasar setiap pasangan maupun individu untuk secara bebas dan bertanggung jawab memutuskan jumlah, jarak kehamilan dan waktu memiliki anak serta mendapatkan informasi mengenai cara melakukanya termasuk hak untuk mendapatkan standar tertinggi kesehatan reproduksi juga kesehata seksual termasuk hak mereka untuk membuat keputusan menyangkut reproduksi yang bebas dari diskriminasi, perlakuan dan sewenang-wenang, dan kekerasan. laki-laki maupun perempuan mempunyai kemampuan untuk menjalankan fungsi reproduksi dan memiliki kebebasan untuk menentukan kapan dan seberapa banyak untuk melakukannya. • Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menentukan berapa banyak anak yang ingin dimiliki, • Khususnya bagi kaum perempuan, mereka juga memiliki hak asasi untuk menentukan berapa sering ia ingin hamil dan melahirkan anak-anaknya.(Sari & Hanifah, 2020)
  • 5. W Terdapat 12 hak-hak reproduksi yang telah di rumuskan:  Hak untuk hidup  Hak atas kemerdekaan dan keamanan  Hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi  Hak atas kerahasiaan pribadi  Hak atas kebebasan berfikir  Hak mendapatkan informasi dan pendidikan  Hak untuk menikah atau tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga  Hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan mempunyai anak.  Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan  Hak untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan  Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam politik  Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk
  • 6. Pemerintah Indonesia telah menandatangani the Mellenium Declaration yang sekaligus berarti bahwa pemerintah Indonesia secara resmi telah menyepakati apa yang dicanangkan sebagai MDGs atau Tujuan Pembangunan Millenium. Tujuan Pembangunan Mllenium yaitu:  MDGs Memenuhi hak pembangunan bagi setiap orang yang mempunyai hak yang setara, tanpa membedakan jenis kelamin. Khususnya hak-hak kesehatan reproduksi kaum perempuan.  Bagi Indonesia, komitmen ini harus jelas karena telah menganggap bahwa Tujuan Pembangunan Mellenium searah dan setujuan dengan pembangunan nasional jangka panjang dalam rangka upaya meningkatkan kualitas, khususnya kualitas Kesehatan perempuan Indonesia.
  • 7. D. Konsep Gender Pengertian Gender Istilah gender diperkenalkan oleh para ilmuwan sosial untuk menjelaskan perbedaan perempuan dan laki- laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan dan yang bersifat bentukan budaya yang dipelajari dan disosialisasikan sejak kecil. Kata „gender‟ dapat diartikan sebagai perbedaan peran, fungsi, status dan tanggungjawab pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari bentukan (konstruksi) sosial budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kata Gender berasal dari bahasa Inggris berarti “jenis kelamin”. gender diartikan sebagai perbedaan yang tampak antara laki- laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Gender adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat (Romdloni, 2019).
  • 8. E. Kesehatan Reproduksi Dalam Perspektif Gender Dalam masyarakat, gender ini merupakan aturan yang terbangun dari transformasi seksualitas biologis ke dalam produk aktivitas manusia dan dimana transformasi kebutuhan akan produk ini dapat dipenuhi. Transformasi yang terjadi ditunjukan dalam bentuk norma perilaku yang berhubngan dengan karakteristik manusia yang membedakan antara perempuan dan laki-laki di suatu kelompok masyarakat atau system. System gender dalam praktiknya memiliki komponen dan system yang berbeda dan bervariasi antara kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain.
  • 9. Peran gender di masyarakat adalah suatu bentuk peran sosial yang seiring dengan berjalannya waktu tidak lagi selalu ditentukan oleh perbedaan jenis kelamin. Pembagian gender di dalam Masyarakat mulai dipengaruhi oleh:  Kemajuan Pendidikan  Teknologi  Dan ekonomi Ketidakadilan gender mulai dirasakan oleh para kaum perempuan sebagai bentuk diskriminasi. Diskriminasi ini berasal dari budaya patriarki yang tidak terkendali. Budaya patriarki merupakan suatu sistem dari struktur dan praktik sosial dimana laki-laki lebih mendominasi, menindas, dan mengeksploitasi kaum perempuan.
  • 10. Salah satu bentuk budaya patriarki ditandai dengan banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga yang merugikan kaum perempuan. Dikeluarga perempuan hanya dianggap sebagai sumber tenaga domestik yang tak dibayarkan untuk melestarikan pekerja laki-laki (suami mereka) serta melahirkan dan membesarkan anak-anak mereka yang kelak menjadi tenaga kerja generasi baru.
  • 11. Disisi lain budaya dan agama juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pelaksanaan kesetaraan gender. Seperti pada masyarakat Aceh, anak laki-laki sejak kecil sudah bebas berada di dapur bersama-sama dengan ibu dan saudara perempuannya. Akan tetapi, di daerah lain anak laki-laki yang aterlalu sering berada di rumah akan diejek oleh teman- temannya karena dianggap aneh atau asing (Reni Pebrianti, 2020).