SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Kontribusi Organisasi Masyarakat
Sipil dalam Perencanaan
Pembangunan
Inisiasi Tutor ke: 7
Mata Kuliah: Sosiologi Pembangunan
Program Studi: Sosiologi
Fakultas: Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penulis: Nur Afni Khafsoh, M.Sos
Email: aven.ayyubie@yahoo.com
Penelaah:
Email:
Tinjauan Mata Kuliah
Capaian Pembelajaran : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
tentang keberadaan organisasi masyarakat sipil (civil society) dan
signifikansinya dalam proses perencanaan pembangunan partisipatif.
Capaian Pembelajaran Khusus : Mahasiswa diharapkan dapat mampu
menjadikan dorongan dan inspirasi untuk mencoba-praktikkan
pemahamannya atau paling tidak bersikap kritis terhadap perencanaan
pembangunan terhadap organisasi masyarakat sipil dalam proses
pembangunan di sekitarnya.
Organisasi Masyarakat Sipil
Hobbes dan Locke memandang civil society sebagai
instrument yang bisa menyelesaikan dan meredakan konflik
dalam masyarakat.
Ferguson lebih melihat civil society sebagai alternatif
memelihara tanggungjawab dan kohesi sosial serta
menghindari dimensi negative individualism.
Tocqueville menempatkan civil society lebih sebagai entitas
untuk mengimbangi kekuasaan negara, meng-counter
hegemoni negara dan menahan intervensi berlebihan negara.
Masyarakat Sipil
Demokrasi Transparansi Toleransi
Anti
Kekerasan
Kesetaraan
Gender
Pengentasan
Kemiskinan
Keberlanjutan
Lingkungan
Nilai-nilai yang diusung, dipraktekkan dan dipromosikan oleh
masyarakat sipil antara lain:
Perencanaan Pembangunan
Proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan-tujuan
dan menguaraikan bagaimana cara pencapaiannya. Menurut
Soetomo pembangunan dapat dilihat dari dua hal:
Sebagai mekanisme perubahan
untuk mencapai tujuan sehingga
segala upaya dilakukan dengan
mengutamakan dan memebrikan
penekanan pada bagaimana hasil
pembangunan dapat dicapai.
Lebih berorientasi pada capaian
material, dalam pengertian proses
dan mekanisme perubahan untuk
mencapai suatu hasil material tidak
begitu dipersoalkan. Sebagai
gantinya adalah bagaimana dalam
waktu relative singkat dapat dilihat
hasinya secara fisik.
Ciri-ciri dan Tujuan Perencanaan Pembangunan
Suatu perencanaan
pembangunan adalah usaha
yang dicerminkan dalam
rencana untuk mencapai
perkembangan sosial
ekonomi yang tetap (Steady
social economy growth)
Usaha yang dicerminkan
dalam rencana
meningkatkan pendapatan
perkapita.
Usaha mengadakan
perubahan struktur ekonomi
yang mendrong peningkatan
struktur ekonomi agraris
menuju struktur industry.
Adanya perluasan
kesempatan kerja.
Adanya pemerataan
pembangunan yang meliputi
pemerataan pendapatan dan
pembangunan antar daerah
Adanya usaha pembinaan
Lembaga ekonomi
masyarakat yang lebih
menunjang kegiatan
pembangunan.
Upaya memabngun secara
bertahap dengan berdasar
kemampuan
sendiri/nasional.
Usahan terus menerus
menjaga stabilitas ekonomi.
Ciri-ciri perencanaan pembangunan menurut Tjokroamidjojo adalah:
Perencanaan Pembangunan Partisipatif
Menurut Bank Dunia bahwa
yang dimaksud perencanaan
pembangunan partisipatif adalah
suatu proses di mana semua
pihak yang memegang andil
dalam proses pembangunan ikut
mengarahkan dan mengatur
proses pengembangan, serta
keputusan-keputusan dan sumber
daya yang mempengaruhinya.
Perspektif pembangunan
partisipatif mengharapkan agar
output dan outcome
pembangunan betul-betul dapat
dinikmati masyarakat miskin
sehingga perubahan keadaan
sosial ekonomi kelompok miskin
ini dapat berubah membaik
secara signifikan.
Menejemen pembangunan
dengan paradigma otonomi
daerah sesungguhnya
memberikan kebebasan kepada
warga masyarakat untuk
mengelola pembangunan sesuai
dengan kebutuhan dan
keinginannya namun dengan
tetap berada dalam bingkai
komunialitas (kebersamaan)
sebagai suatu bangsa (nation).
Untuk menjaga keseiringan
pembangunan antar kelompok
masyarakat, yang mungkin
sangat variatif maka fungsi
koordinasi pemerintah sangat
diperlukan.
Tahapan-tahapan Perencanaan Pembangunan
Analisis Internal
• Kemampuan
Keuangan
• Kemampuan
SDM
Spesifika
si Tujuan
Penilaian
Kebutuhan
Penetapan
Tujuan
Analisis Esternal:
Ekonomi
• Politik
• Hankam
Tindakan Alternatif
Perkiraan Konsekuensi
Tindakan Alternatif ACTION
Pilihan Perangkat
Tindakan
Feedback
Perencanaan Pembangunan Bermetode Renstra
MANDAT
Visi
Misi
Isu-isu
Strategis
Perumusan
Rencana Strategis
Action Plan
Misi
Misi
Isu-isu
Strategis
Isu-isu
Strategis
Kemiskinan
Menurut Friedman kemiskinan adalah ketidaksamaan untuk
mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Sementara yang
dimaksud basis kekuatan meliputi
1. Modal produktif atas asset (tanah, perumahan, peralatan,
kesehatan)
2. Sumber keuangan (income, kredit yang memadai)
3. Organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk
mencapai kepentingan bersama (koperasi)
4. Network atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan,
barang, pengetahuan, keterampilan
5. Informasi-informasi yang berguna untuk kehidupan.
Perangkap Kemiskinan
Kemiskinan itu
sendiri
Kelemahan fisik
Keterasingan atau
kadar isolasi
Kerentanan Ketidakberdayaan
Menurut Robert Chambers, 5 unsur Deprivation trap/Perangkap Kemiskinan
Memberdayakan Kelompok Miskin
Emowerment=pemberdayaan. Sebuah konsep yang lahir
sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat
dan kebudayaan eropa. Konsep ini mencerminkan paradigma
baru pembangunan, yakni yang bersifat :
People
Centered
Participatory Empowering Sustainable
Alternatif Pemberdayaan Kaum Miskin
Empat pendekatan sistem keterjaminan sosial yang
didasarkan pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sasaran:
Pola kelembagaan lokal
(bottom-up approach)
Pola ekonomi produktif
(bantuan kredit dengan
bunga komersial)
Pola ekonomi bersubsidi
(bantuan kredit dengan
bunga semi komersiall,
karena bunganya
bersubsidi)
Pola hibah
Apakah Gender Itu?
Gender merupakan sekumpulan nilai atau ketentuan yang membedakan identitas sosial laki-
laki dan perempuan, serta apa yang harus dilakukan oleh perempuan dan apa yang harus
dilakukan oleh laki-laki dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan budaya baik dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, dan bangsa.
Perbedaan Sex, Gender, dan Pembangunan
Sex : Pembagian jenis
kelamin yang
ditetapkan secara
biologis dan melekat
pada jenis kelamin
tertentu (Perempuan
menstruasi, laki-laki
memiliki jakun)
Gender : Pembedaan laki-laki
dan perempuan sebagai hasil
konstruksi sosial yang
membentuk identitas laki-laki
dan perempuan serta pola
perilaku dan kegiatan yang
menyertainya. (Laki-laki
dianggap sebagai pencari nafkah,
sedangkan perempuan sebagai
ibu rumah tangga)
Pembagian kerja secara seksual juga
merupakan salah satu implikasi
ketentuan gender dalam masyarakat.
Ada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap
sebagai pekerjaan laki-laki (Publik) ada
juga pekerjaan yang dianggap sebagai
pekerjaan perempuan (domestik).
Pemberdayaan petani cenderung untuk
laki-laki sedangkan pelatihan membuat
kue cenderung untuk perempuan.
Tiga Teori Gender
Teori Nature: Perbedaan laki-laki dan perempuan adalah kodrat yang harus
diterima
Teori Nurture: Perbedaan laki-laki dan perempuan pada hakikatnya adalah
hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan tugas dan peran yang
berbeda.
Teori Keseimbangan: tidak mempertentangkan antara laki-laki dan
perempuan namun menuntut perlunya kerja sama yang harmonis antara
keduanya.
Perbedaan Women in Development VS Gender and Developmen
Aspek Women in Development (WID) Women and Development (GAD)
1. Pendekatan Pandangan bahwa yang menjadi sumber
permasalahan ada pada perempuan
Pandangan yang menganggap bahwa sumber permaslaahan ada ada
pembangunan
2. Fokus Perempuan Pola relasi perempuan dan lai-laki
3. Masalah Tidak berperan-sertanya perempuan (separuh
sumber daya produktif) dalam proses pembangunan
Ketidaksejajaran hubungan kekuasaan (kaya dan miskin, laki-laki
dan perempuan) menyebabkan berlangsungnya pembangunan yang
tidak adil dan tidak berperanseratnya perempuan secara maksimal
4. Tujuan Pembangunan yang lebih efektf dan efisien Pemabngunan yang adil dan berkesinambungan dengan perempuan
dan laki-laki sebagai pengambil keputusan
5. Pemecahan Mengintegrasikan perempuan dalam proses
pembangunan
a. Memperkuat perempuan yang terpinggirkan pola-pola
b. Mengubah pola-pola hubungan-hubungan yang tidak sejajar
6. Strategi a. Kegiatan proyek khusus untuk perempuan
b. Proyek-proyek terpadu
c. Meningkatkan produktivitas perempuan
d. Meningkatkan pendapatan perempuan
e. Meningkatkan keterampilan perempuan dengan
mengurus rumah tangga
a. Mengidentifikasikan kebutuhna praktis sebagaimana
didefinisikan oleh perempuan dan laki-laki untuk memperbaiki
kondisi kehidupan mereka
b. Bersamaan dengan itu ditangani kiga kebutuhan strategis
perempuan
c. Menangani kebutuhan strategis golongan ekonomi lemah
melalui pembangunan untuk rakyat
Perspektif Tentang Gender
• Masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas bagian, dan
saling berkaitan (agama, Pendidikan, struktur politik sampai
keluarga) di mana masing-masing bagian selalu berusaha
untuk mencapai suatu keseimbangan (equilibrium) dan
keharmonisan sehingga dapat menjelaskan posisi perempuan
Paradigma
Fungsionalis
dalam
Feminisme
• Gagasan dan nilai-nilai selalu dipergunakan sebagai alat untuk
menguasai dan melegitimasi kekuasaan, tidak terkecuali
hubungan laki-laki dan perempuan. Atas dasar asumsi itu maka
perubahan akan terjadi melalui konflik, yang berakibat akan
mengubah posisi dan hubungan. Demikina juga perubahan
yang terjadi pada hubungan laki-laki dan perempuan akan
dilihat dari konflik antar dua kepentingan.
Paradigma
Konflik
dalam
Feminisme
Keadilan Gender dan Agenda Pembangunan
Masih rendahnya peluang yang
dimiliki perempuan untuk ekerja
dan berusaha terutama sector
formal
Rendahnya akses perempuan
terhadap sumber daya ekonomi
(teknologi, pasar, kredit, modal
kerja)
Pembagian kerja yang tidak adil
antara laki-laki dan perempuan,
meskipun perempuan bekerja di
wilayah public, tugas domestic
masih menjadi tugas perempuan
Posisi perempuan di wilayah
sosial dan politik masih rendah
dibandingkan dengan laki-laki
Meskipun penghasilan yang diperoleh
perempuan pekerja memberikan
kontribusi yang signifiikan terhadap
penghasilan dan kesejahteraan keluarga,
namun perempuan masih dianggap
sebagai pencari nafkah tambahan dan
pekerja keluarga
Kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan dapat dilihat dari:
Masalah-masalah Ketimpangan Gender yang
Masih Lazim Terjadi di Indonesia
Ketimpangan jenjang
pendidikan
Kesenjangan akses
sumber daya
produktif
Ketidaksetaraan
partisipasi politik
Kekerasan yang
berbasis gender
Pendekatan Pembangunan
Pendekatan kesejahtaraan (perempuan dianggap lebih
sebagai penerima pasif daripada subyek pembangunan,
peran pengasuhan merupakan peran yang paling penting
bagi perempuan dalam masyarakat, mengasuh anak
adalah peran perempuan yang paling efektif dalam
semua aspek pembangunan ekonomi )
Pendekatan keadilan
Pendekatan anti kemiskinan
(akses terhadap sumber daya
ekonomi)
Pendekatan efisiensi
Pendekatan empowerment
(Penguatan diri)
Pemberdayaan Perempuan
Istilah ketidaksetaraan (inequality) didefinisikan oleh Michelle Rosaldo sebagai suatu kondisi
di mana perempuan secara universal di bawah laki-laki dan laki-laki menjadi dominan karena
partisipasinya dalam kehidupan public dan merendahkan perempuan ke lingkup domestik.
Ketidaksetaraan Gender Menurunkan Kesejahteraan dan Menghambat Pembangunan
3 permasalahan akibat ketidaksetaraan gender:
Kesejahteraan: seperti
munculnya masalah Kesehatan,
kesejehteraan laki-laki,
perempuan, dan anak-anak yang
selanjutnya akan berdampak
pada kemampuan mereka untuk
meningkatkan taraf hidup
Masalah produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi seperti
pertanian dan perusahaan
sehingga memperkecil prospek
pengentasan kemiskinan dan
menjamin pertumbuhan ekonomi
Masalah pemerintahan misalnya
melemahnya cara pemerintahan
suatu negara yang berarti juga
mengurangi efektivitas
kebijakan pembangunan.
Mengapa Terjadi Ketidaksetaraan Gender?
Institusi kemasyarakatan (Norma Sosial, Adat
istiadat, Hak, Undang-undang)
Rumah Tangga
Ekonomi
Landasan Strategis Meningkatkan Kesetaraan Gender
Reformasi intitusi untuk menatapkan kesetaraan hak dan
kesempatan bagi perempuan dan laki-laki
• Menjamin kesetaraan dalam hak dasar
• Menciptakan intensif untuk mengurangi diskriminasi gender
• Merancang penyediaan layanan kesetaraan akses
Pembangunan ekonomi untuk memperkuat insentif bagi kesetaraan
sumber daya dan aspirasi
Langkah kebijakan aktif untuk memperbaiki ketidaksetaraan gender
yang terus terjadi dalam penguasaan atas sumber daya dan aspirasi
Kebijakan untuk memperbaiki kesetaraan gender
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka

Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialprimahendra
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanNurSabillaMony
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatSiti Sahati
 
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca Brr
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca BrrPenguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca Brr
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca BrrArifin Purwakananta
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfMardhiah19
 
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan MasyarakatPrinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan MasyarakatSiti Sahati
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordkurniawanbudi96
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordpkrhoy harahap
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptx
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptxPerlindungan perempuan Dan Anak.pptx
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptxLandaDwi
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANsalamaummi
 

Similar to Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka (20)

Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
Tugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatanTugas promosi kesehatan
Tugas promosi kesehatan
 
Samiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibilitySamiaji corporate social responsibility
Samiaji corporate social responsibility
 
Model Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan MasyarakatModel Pembangunan Masyarakat
Model Pembangunan Masyarakat
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
PPt.pptx
PPt.pptxPPt.pptx
PPt.pptx
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca Brr
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca BrrPenguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca Brr
Penguatan Peranserta Masyarakat Dalam Pembangunan Aceh Pasca Brr
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
 
Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1Hbef 1103 topik 1
Hbef 1103 topik 1
 
pengemas
pengemaspengemas
pengemas
 
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan MasyarakatPrinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
Prinsip-prinsip Pembangunan Masyarakat
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptx
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptxPerlindungan perempuan Dan Anak.pptx
Perlindungan perempuan Dan Anak.pptx
 
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNANBAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
BAB VII PENDEKATAN DAN ASPEK-ASPEK PENGRUH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
 

More from Ahmad Naufal

Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Ahmad Naufal
 
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXT
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXTWAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXT
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXTAhmad Naufal
 
Materi Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXMateri Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXAhmad Naufal
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKAhmad Naufal
 
Konsep dasar kerajinan tekstil
Konsep dasar kerajinan tekstilKonsep dasar kerajinan tekstil
Konsep dasar kerajinan tekstilAhmad Naufal
 
Globalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMPGlobalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMPAhmad Naufal
 

More from Ahmad Naufal (6)

Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
 
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXT
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXTWAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXT
WAKATOBI - DESCRIPTIVE TEXT
 
Materi Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXMateri Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IX
 
Potensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BKPotensi Diri - Materi BK
Potensi Diri - Materi BK
 
Konsep dasar kerajinan tekstil
Konsep dasar kerajinan tekstilKonsep dasar kerajinan tekstil
Konsep dasar kerajinan tekstil
 
Globalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMPGlobalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMP
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Materi Sosiologi Pembangunan 7 Universitas Terbuka

  • 1. Kontribusi Organisasi Masyarakat Sipil dalam Perencanaan Pembangunan Inisiasi Tutor ke: 7 Mata Kuliah: Sosiologi Pembangunan Program Studi: Sosiologi Fakultas: Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Penulis: Nur Afni Khafsoh, M.Sos Email: aven.ayyubie@yahoo.com Penelaah: Email:
  • 2. Tinjauan Mata Kuliah Capaian Pembelajaran : Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang keberadaan organisasi masyarakat sipil (civil society) dan signifikansinya dalam proses perencanaan pembangunan partisipatif. Capaian Pembelajaran Khusus : Mahasiswa diharapkan dapat mampu menjadikan dorongan dan inspirasi untuk mencoba-praktikkan pemahamannya atau paling tidak bersikap kritis terhadap perencanaan pembangunan terhadap organisasi masyarakat sipil dalam proses pembangunan di sekitarnya.
  • 3. Organisasi Masyarakat Sipil Hobbes dan Locke memandang civil society sebagai instrument yang bisa menyelesaikan dan meredakan konflik dalam masyarakat. Ferguson lebih melihat civil society sebagai alternatif memelihara tanggungjawab dan kohesi sosial serta menghindari dimensi negative individualism. Tocqueville menempatkan civil society lebih sebagai entitas untuk mengimbangi kekuasaan negara, meng-counter hegemoni negara dan menahan intervensi berlebihan negara.
  • 4. Masyarakat Sipil Demokrasi Transparansi Toleransi Anti Kekerasan Kesetaraan Gender Pengentasan Kemiskinan Keberlanjutan Lingkungan Nilai-nilai yang diusung, dipraktekkan dan dipromosikan oleh masyarakat sipil antara lain:
  • 5. Perencanaan Pembangunan Proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguaraikan bagaimana cara pencapaiannya. Menurut Soetomo pembangunan dapat dilihat dari dua hal: Sebagai mekanisme perubahan untuk mencapai tujuan sehingga segala upaya dilakukan dengan mengutamakan dan memebrikan penekanan pada bagaimana hasil pembangunan dapat dicapai. Lebih berorientasi pada capaian material, dalam pengertian proses dan mekanisme perubahan untuk mencapai suatu hasil material tidak begitu dipersoalkan. Sebagai gantinya adalah bagaimana dalam waktu relative singkat dapat dilihat hasinya secara fisik.
  • 6. Ciri-ciri dan Tujuan Perencanaan Pembangunan Suatu perencanaan pembangunan adalah usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap (Steady social economy growth) Usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan perkapita. Usaha mengadakan perubahan struktur ekonomi yang mendrong peningkatan struktur ekonomi agraris menuju struktur industry. Adanya perluasan kesempatan kerja. Adanya pemerataan pembangunan yang meliputi pemerataan pendapatan dan pembangunan antar daerah Adanya usaha pembinaan Lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan pembangunan. Upaya memabngun secara bertahap dengan berdasar kemampuan sendiri/nasional. Usahan terus menerus menjaga stabilitas ekonomi. Ciri-ciri perencanaan pembangunan menurut Tjokroamidjojo adalah:
  • 7. Perencanaan Pembangunan Partisipatif Menurut Bank Dunia bahwa yang dimaksud perencanaan pembangunan partisipatif adalah suatu proses di mana semua pihak yang memegang andil dalam proses pembangunan ikut mengarahkan dan mengatur proses pengembangan, serta keputusan-keputusan dan sumber daya yang mempengaruhinya. Perspektif pembangunan partisipatif mengharapkan agar output dan outcome pembangunan betul-betul dapat dinikmati masyarakat miskin sehingga perubahan keadaan sosial ekonomi kelompok miskin ini dapat berubah membaik secara signifikan. Menejemen pembangunan dengan paradigma otonomi daerah sesungguhnya memberikan kebebasan kepada warga masyarakat untuk mengelola pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya namun dengan tetap berada dalam bingkai komunialitas (kebersamaan) sebagai suatu bangsa (nation). Untuk menjaga keseiringan pembangunan antar kelompok masyarakat, yang mungkin sangat variatif maka fungsi koordinasi pemerintah sangat diperlukan.
  • 8. Tahapan-tahapan Perencanaan Pembangunan Analisis Internal • Kemampuan Keuangan • Kemampuan SDM Spesifika si Tujuan Penilaian Kebutuhan Penetapan Tujuan Analisis Esternal: Ekonomi • Politik • Hankam Tindakan Alternatif Perkiraan Konsekuensi Tindakan Alternatif ACTION Pilihan Perangkat Tindakan Feedback
  • 9. Perencanaan Pembangunan Bermetode Renstra MANDAT Visi Misi Isu-isu Strategis Perumusan Rencana Strategis Action Plan Misi Misi Isu-isu Strategis Isu-isu Strategis
  • 10. Kemiskinan Menurut Friedman kemiskinan adalah ketidaksamaan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Sementara yang dimaksud basis kekuatan meliputi 1. Modal produktif atas asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan) 2. Sumber keuangan (income, kredit yang memadai) 3. Organisasi sosial dan politik yang dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama (koperasi) 4. Network atau jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, pengetahuan, keterampilan 5. Informasi-informasi yang berguna untuk kehidupan.
  • 11. Perangkap Kemiskinan Kemiskinan itu sendiri Kelemahan fisik Keterasingan atau kadar isolasi Kerentanan Ketidakberdayaan Menurut Robert Chambers, 5 unsur Deprivation trap/Perangkap Kemiskinan
  • 12. Memberdayakan Kelompok Miskin Emowerment=pemberdayaan. Sebuah konsep yang lahir sebagai bagian dari perkembangan alam pikiran masyarakat dan kebudayaan eropa. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat : People Centered Participatory Empowering Sustainable
  • 13. Alternatif Pemberdayaan Kaum Miskin Empat pendekatan sistem keterjaminan sosial yang didasarkan pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sasaran: Pola kelembagaan lokal (bottom-up approach) Pola ekonomi produktif (bantuan kredit dengan bunga komersial) Pola ekonomi bersubsidi (bantuan kredit dengan bunga semi komersiall, karena bunganya bersubsidi) Pola hibah
  • 14. Apakah Gender Itu? Gender merupakan sekumpulan nilai atau ketentuan yang membedakan identitas sosial laki- laki dan perempuan, serta apa yang harus dilakukan oleh perempuan dan apa yang harus dilakukan oleh laki-laki dalam hal ekonomi, politik, sosial, dan budaya baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Perbedaan Sex, Gender, dan Pembangunan Sex : Pembagian jenis kelamin yang ditetapkan secara biologis dan melekat pada jenis kelamin tertentu (Perempuan menstruasi, laki-laki memiliki jakun) Gender : Pembedaan laki-laki dan perempuan sebagai hasil konstruksi sosial yang membentuk identitas laki-laki dan perempuan serta pola perilaku dan kegiatan yang menyertainya. (Laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah, sedangkan perempuan sebagai ibu rumah tangga) Pembagian kerja secara seksual juga merupakan salah satu implikasi ketentuan gender dalam masyarakat. Ada pekerjaan-pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan laki-laki (Publik) ada juga pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan perempuan (domestik). Pemberdayaan petani cenderung untuk laki-laki sedangkan pelatihan membuat kue cenderung untuk perempuan.
  • 15. Tiga Teori Gender Teori Nature: Perbedaan laki-laki dan perempuan adalah kodrat yang harus diterima Teori Nurture: Perbedaan laki-laki dan perempuan pada hakikatnya adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan tugas dan peran yang berbeda. Teori Keseimbangan: tidak mempertentangkan antara laki-laki dan perempuan namun menuntut perlunya kerja sama yang harmonis antara keduanya.
  • 16. Perbedaan Women in Development VS Gender and Developmen Aspek Women in Development (WID) Women and Development (GAD) 1. Pendekatan Pandangan bahwa yang menjadi sumber permasalahan ada pada perempuan Pandangan yang menganggap bahwa sumber permaslaahan ada ada pembangunan 2. Fokus Perempuan Pola relasi perempuan dan lai-laki 3. Masalah Tidak berperan-sertanya perempuan (separuh sumber daya produktif) dalam proses pembangunan Ketidaksejajaran hubungan kekuasaan (kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan) menyebabkan berlangsungnya pembangunan yang tidak adil dan tidak berperanseratnya perempuan secara maksimal 4. Tujuan Pembangunan yang lebih efektf dan efisien Pemabngunan yang adil dan berkesinambungan dengan perempuan dan laki-laki sebagai pengambil keputusan 5. Pemecahan Mengintegrasikan perempuan dalam proses pembangunan a. Memperkuat perempuan yang terpinggirkan pola-pola b. Mengubah pola-pola hubungan-hubungan yang tidak sejajar 6. Strategi a. Kegiatan proyek khusus untuk perempuan b. Proyek-proyek terpadu c. Meningkatkan produktivitas perempuan d. Meningkatkan pendapatan perempuan e. Meningkatkan keterampilan perempuan dengan mengurus rumah tangga a. Mengidentifikasikan kebutuhna praktis sebagaimana didefinisikan oleh perempuan dan laki-laki untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka b. Bersamaan dengan itu ditangani kiga kebutuhan strategis perempuan c. Menangani kebutuhan strategis golongan ekonomi lemah melalui pembangunan untuk rakyat
  • 17. Perspektif Tentang Gender • Masyarakat adalah suatu sistem yang terdiri atas bagian, dan saling berkaitan (agama, Pendidikan, struktur politik sampai keluarga) di mana masing-masing bagian selalu berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan (equilibrium) dan keharmonisan sehingga dapat menjelaskan posisi perempuan Paradigma Fungsionalis dalam Feminisme • Gagasan dan nilai-nilai selalu dipergunakan sebagai alat untuk menguasai dan melegitimasi kekuasaan, tidak terkecuali hubungan laki-laki dan perempuan. Atas dasar asumsi itu maka perubahan akan terjadi melalui konflik, yang berakibat akan mengubah posisi dan hubungan. Demikina juga perubahan yang terjadi pada hubungan laki-laki dan perempuan akan dilihat dari konflik antar dua kepentingan. Paradigma Konflik dalam Feminisme
  • 18. Keadilan Gender dan Agenda Pembangunan Masih rendahnya peluang yang dimiliki perempuan untuk ekerja dan berusaha terutama sector formal Rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya ekonomi (teknologi, pasar, kredit, modal kerja) Pembagian kerja yang tidak adil antara laki-laki dan perempuan, meskipun perempuan bekerja di wilayah public, tugas domestic masih menjadi tugas perempuan Posisi perempuan di wilayah sosial dan politik masih rendah dibandingkan dengan laki-laki Meskipun penghasilan yang diperoleh perempuan pekerja memberikan kontribusi yang signifiikan terhadap penghasilan dan kesejahteraan keluarga, namun perempuan masih dianggap sebagai pencari nafkah tambahan dan pekerja keluarga Kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan dapat dilihat dari:
  • 19. Masalah-masalah Ketimpangan Gender yang Masih Lazim Terjadi di Indonesia Ketimpangan jenjang pendidikan Kesenjangan akses sumber daya produktif Ketidaksetaraan partisipasi politik Kekerasan yang berbasis gender
  • 20. Pendekatan Pembangunan Pendekatan kesejahtaraan (perempuan dianggap lebih sebagai penerima pasif daripada subyek pembangunan, peran pengasuhan merupakan peran yang paling penting bagi perempuan dalam masyarakat, mengasuh anak adalah peran perempuan yang paling efektif dalam semua aspek pembangunan ekonomi ) Pendekatan keadilan Pendekatan anti kemiskinan (akses terhadap sumber daya ekonomi) Pendekatan efisiensi Pendekatan empowerment (Penguatan diri)
  • 21. Pemberdayaan Perempuan Istilah ketidaksetaraan (inequality) didefinisikan oleh Michelle Rosaldo sebagai suatu kondisi di mana perempuan secara universal di bawah laki-laki dan laki-laki menjadi dominan karena partisipasinya dalam kehidupan public dan merendahkan perempuan ke lingkup domestik. Ketidaksetaraan Gender Menurunkan Kesejahteraan dan Menghambat Pembangunan 3 permasalahan akibat ketidaksetaraan gender: Kesejahteraan: seperti munculnya masalah Kesehatan, kesejehteraan laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang selanjutnya akan berdampak pada kemampuan mereka untuk meningkatkan taraf hidup Masalah produktivitas dan pertumbuhan ekonomi seperti pertanian dan perusahaan sehingga memperkecil prospek pengentasan kemiskinan dan menjamin pertumbuhan ekonomi Masalah pemerintahan misalnya melemahnya cara pemerintahan suatu negara yang berarti juga mengurangi efektivitas kebijakan pembangunan.
  • 22. Mengapa Terjadi Ketidaksetaraan Gender? Institusi kemasyarakatan (Norma Sosial, Adat istiadat, Hak, Undang-undang) Rumah Tangga Ekonomi
  • 23. Landasan Strategis Meningkatkan Kesetaraan Gender Reformasi intitusi untuk menatapkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki • Menjamin kesetaraan dalam hak dasar • Menciptakan intensif untuk mengurangi diskriminasi gender • Merancang penyediaan layanan kesetaraan akses Pembangunan ekonomi untuk memperkuat insentif bagi kesetaraan sumber daya dan aspirasi Langkah kebijakan aktif untuk memperbaiki ketidaksetaraan gender yang terus terjadi dalam penguasaan atas sumber daya dan aspirasi Kebijakan untuk memperbaiki kesetaraan gender