SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB
1. Konsep Kesehatan Reproduksi
a.Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi
b.Menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi
c.Menjelaskan hak-hak reproduksi
d.Menjelaskan konsep gender dlm Kespro:
- Definisi gender, seks dan seksualitas
- Faktor – faktor yg mempengaruhi gender
- Analisis gender
- Perbedaan seks dan gender
- Peran gender
2. Konsep KB
- Pengertian KB
- Manfaat KB
- Macam – Macam Metode KB
Definisi
1. Tujuan Umum
 Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yg
komprehensif kepada perempuan termasuk
kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi
perempuan
 Meningkatkan kesadaran dan kemandirian
perempuan dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, yg pada akhirnya dpt membawa
pada peningkatan kualitas kehidupannya
 Meningkatkan kemandirian wanita dlm
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
 Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial
wanita dlm memutuskan kapan hamil, jumlah
dan jarak kehamilan
 Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial
pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan
fertilitasnya kepada kesehatan dan
kesejahteraan pasangan dan anak – anaknya
 Memberikan dukungan kepada wanita agar dapat
membuat keputusan sendiri yg berkaitan dgn
proses reproduksinya
 Penyelenggaraan upaya kesehatan bertujuan
utk meningkatkan derajat kesehatan yg
optimal bagi masyarakat.
Bab III Pasal 4
 Setiap orang mempunyai hak yg sama dlm
memperoleh derajat kesehatan yg optimal
 Sasaran utama: laki – laki dan perempuan usia
subur, remaja putra dan putri yg belum menikah dan
kelompok resiko yaitu: pekerja sex, masyarakat yg
termasuk keluarga pra sejahtera
 Sasaran antara: Petugas kesehatan : Dokter Ahli,
Dokter Umum, Bidan, Perawat, Pemberi Layanan
Berbasis Masyarakat.
a. Kader Kesehatan, Dukun.
b. Tokoh Masyarakat.
c. Tokoh Agama.
d. LSM.
a. Faktor Sosial-Ekonomi dan Demografi
• Kemiskinan
• Tingkat pendidikan yg rendah dan ketdktahuan tentang
perkembangan seksual dan proses reproduksi
• Usia pertama melakukan hubungan seksual
• Usia pertama menikah
• Usia pertama hamil
• Tingkat pendidkan
• Aakses terhadap pelayanan kesehatan
• Status pekerjaan
• Tingkat kemiskinan
• Rasio melek huruf
• Ratio remaja tdk sekolah atau tdk tamat SD
• Lokasi/tempat tinggal yg terpencil
b. Faktor Budaya dan Lingkungan
• Pandangan agama
• Status perempuan
• Ketdksetaraan gender
• Lingkungan tempat tinggal dan bersosialisasi
• Persepsi masyarakat tentang fungsi, hak dan
tanggung jawab reproduksi individu, serta dukungan
atau komitmen politik
• Praktek tradisional yg berdampak buruk pada kespro,
• Kepercayaan byk anak byk rezeki
• Informasi tentang fungsi reproduksi yg
membingungkan anak remaja krn saling berlawanan
satu sama lainnya dsb
c. Faktor psikologis
• Rasa rendah diri (“low self esteem”) wanita terhadap
laki – laki yg memberi kebebasannya secara materi
• Tekanan teman sebaya (‘peer pressure”),
• Tindak kekerasan dirumah/lingkungan terdekat dan
ketdk harmonisan orang tua
d. Faktor Biologis
• Keadaan gizi buruk kronis
• Kelainan bawaan organ reproduksi
• Radang panggul atau adanya keganasan pada
alat reproduksi,
• Cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual,dsb
 Kebijakan dan Strategi Nasional, Ruang
Lingkup Kespro di Indonesia meliputi:
- Kesehatan ibu dan anak
- Keluarga Berencana
- Pencegahan dan penularan Penyakit Menular
Seksual (PMS)
- Pencegahan dan penanggulangan komplikasi
aborsi
- Kesehatan reproduksi remaja
- Pencegahan dan penanganan infertilitas
- Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis.
1. Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan
 Mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak
dilahirkan sampai mati, pendekatan yg digunakan:
pendekatan siklus hidup yg didlmnya termasuk isu
kesetaraan gender, martabat dan pemberdayaan
perempuan, serta peran dan tanggung jawab laki -
laki.
 Mslh kesehatan perempuan, morbiditas dan
mortalitas perempuan, yg berhubungan dgn
kehamilan, persalinan dan masa nifas serta masa
menunda kehamilan yg dipengaruhi dgn keadaan
kurang gizi, anemia, komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas serta infertilitas.
 Peranan sosial budaya terhadap Kespro: sikap
atau pandangan masyarakat terhadap
kesuburan dan kemandulan, melalui anak,
sikap masyarakat terhadap perempuan hamil.
 Ketersediaan pelayanan kespro dan KB, serta
keterjangkauan scra ekonomi utk kelompok
perempuan, bayi dan anak-anak terutama
balita.
 Adanya intervensi pemerintah terhadap mslh
reproduksi: adanya program KB dan Perundang
- undangannya.
 Pengendalian sosial budaya terhadap mslh
seksualitas, norma sosial tentang perilaku
seks, homoseks, poligami, dan perceraian
 Intervensi pemerintah misalnya Undang-
undang pornagrafi, pelacuran, pendidikan
seksualitas, adanya seksualitas pada
kalangan remaja, status dan peranan
perempuan dan perlindungan terhadap
perempuan bekerja.
 Tekanan teman sebaya (Infanticide)
 Pembunuhan terhadap bayi (unsafe abortion)
 Dampak Abortus yg tdk aman (Unwanted
Pregnancy) terhadap kesehatan perempuan
dan keluarga
 Kebijakan pemerintah dalam menghadapi hal
tersebut diatas
 Kecenderungan melakukan pemerkosaan dan
dampaknya terhadap perempuan
 Norma sosial terhadap kekerasan dalam rumah
tangga (KDRT)
 Sikap masyarakat terhadap kekerasan dan
pemerkosaan dan pelacuran
 Gonore
 Sipilis
 Klamidia dan Herpes
 HIV/AIDS.
 Dampak sosial ekonomi dari IMS, sikap
masyarakat terhadap IMS, dan upaya
pemerintah utk mengatasi IMS termasuk
pelayanan kesehatan utk Pekerja Seksual
Komersial.
a) Masalah Pelacuran
Demografi pelacuran atau PSK, faktor pendorong
pelacuran dan sikap masyarakat terhadapnya,
serta dampak kesehatan reproduksi pada pelacur
itu sendiri, konsumen dan keluarganya
b)Masalah Tehnologi
Tehnologi yg berhubungan dgn Kespro: tehnologi
reproduksi dgn bantuan (inseminasi buatan dan
bayi tabung), gender fetal skrining, genetik skrining,
kesamaan kesempatan dan keterjangkauan, etika
dan hukum yg berkaitan dgn tehnologi reproduksi.
 Hak mendapatkan informasi dan pendidikan kespro
 Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan
kespro
 Hak utk kebebasan berfikir dan membuat
keputusan tentang kespro
 Hak utk memutuskan jlh anak dan jarak kelahiran
anak
 Hak utk hidup dan terbebas dari resiko kematian
akibat kehamilan, kelahiran atau masalah gender
 Hak atas kebebasan dan keamanan dlm pelayanan
kespro
 Hak utk bebas dari penganiayaan dan perlakuan
buruk yg menyangkut kespro
 Hak mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu
pengetahuan di bidang kespro
 Hak atas kerahasiaan pribadi dlm menjalankan
kehidupan reproduksinya
 Hak utk membangun dan merencanakan keluarga
 Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi
dlm politik yg bernuansa kespro
 Hak atas kebebasan dari segala bentuk
diskriminasi dlm kesehatan reproduksi.
Hak - hak reproduksi berlaku utk semua
perempuan dan laki-laki dewasa tanpa
memandang status kewarganegaraan
 Memperluas jangkauan pelayanan terhadap
perempuan yg mempunyai kebutuhan akan hal-hal
yg berkaitan dgn mslh reproduksi dan kesehatan
seksual
 Melatih dan memberikan supervisi kepada staf dan
memberlakukan sistem-sistem yg memberikan
kualitas pelayanan yg baik, tdk hanya terpaku
kepada jlh klien yg dpt dilayani
 Merancang pelayanan yg menjaga hak-hak
perempuan dan mendorong pemberdayaannya
 Menyediakan informasi dan pelayanan terhadap
perempuan yg lebih muda atau lebih tua dari usia
reproduksi, tanpa melihat status perkawinannya
 Mendorong dan mendukung peran laki-laki utk ikut
ambil bagian dlm pembagian tanggungjawab terhadap
tingkah laku seksual dan reproduksinya, masa
kehamilan, kesehatan ibu dan anak, penjarangan
kehamilan, infeksi PMS dan HIV/AIDS serta kekerasan
 Mendukung penelitian utk mengisi kesenjangan
terhadap pengetahuan yg berkaitan dgn mslh
teknologi dan pelayanan termasuk di dlmnya adalah
microbicides, metode-metode utk mendiagnosa PMS,
pengobatan PMS yg terjangkau serta pelayanan
kegawatdaruratan kebidanan.
 Program-program dan pelayanan hrs dirancang sesuai
dgn kondisi - kondisi yg ada dan menjamin bahwa
pelayanan ini dpt dimanfaatkan dan dijangkau oleh
seluruh perempuan
 Rancangan program dan penerapannya harus
melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang
 Program harus mendukung baik laki-laki maupun
perempuan dalam hal pembagian tanggung jawab dari
tingkah laku seksual, masa subur, dan kesehatannya
serta keberadaan pasangan dan anak-anaknya.
 
 Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus
mengambil langkah-langkah yg tepat utk menjamin
semua pasangan dan individu yg menginginkan
pelayanan kespro dan kesehatan seksualnya
terpenuhi
 Hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan harus
dibuat dan dijalankan utk mencegah diskriminasi,
pemaksaan dan kekerasan yg berhubungan dgn
sekualitas dan mslh reproduksi
 Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama utk
mengetahui haknya, mendorong agar pemerintah
dpt melindungi hak-hak ini serta membangun
dukungan atas hak-hak tersebut melalui pendidikan
dan advokasi.
 Promosi hak-hak reproduksi  dgn menganalisis
perundang-undangan, peraturan dan kebijakan yg
saat ini berlaku, upaya pemenuhan hak reproduksi
memerlukan dukungan scra politik, dan legislatif
sehingga bisa tercipta undang-undang hak
reproduksi yg memuat aspek pelanggaran hak- hak
reproduksi
 Advokasi hak - hak reproduksi, dimaksudkan utk
mendapat dukungan komitmen dari para tokoh
politik, agama, tokoh masyarakat, LSM dan swasta.
 Konseling, informasi dan edukasi (KIE) hak-hak
reproduksi dengan KIE diharapkan masyarakat
semakin mengerti hak - hak reproduksinya
sehingga sama-sama mewujudkannya.
 Sistem pelayanan hak-hak reproduksi
 Sasaran "utama", dan Sasaran “antara“
 Sasaran utama Kespro:
- Laki - laki dan perempuan usia subur
- Remaja putra dan putri yg belum menikah
dan kelompok resiko (pekerja sex,
masyarakat yg termasuk keluarga pra
sejahtera
 Sasaran antara:
- Petugas kesehatan
- Pemberi layanan yg berbasis masyarakat.
Paket Pelayanan Kespro Terpadu (PKRT)
 Prinsipnya pelayanan kespro diselenggarakan dlm one
stop service, artinya dimana klien dpt menerima semua
jenis pelayanan yg dibutuhkan pada saat satu kali
kunjungan
 Setiap kota/kabupaten memiliki minimal 4 (empat)
puskesmas pelayanan kespro terpadu
 Ruang lingkup kespro yg luas pelayanan diberikan scr
terpadu dan berkualitas yg memenuhi unsur komunikasi,
inforamsi dan edukasi (KIE) dgn memperhatikan hak
reproduksi individu/perorangan dan pelayanan terpadu
tsbt dilakukan berorienatsi kpd kebutuhan klien
 Sesuai UU No.32/1992 dan UU No.10/1992,
strategi kespro nasional diarahkan pada
rencana intervensi utk mengubah perilakuk
didlm setiap keluarga
 Tujuannya menjadikan keluarga sebagai
tujuan utama dan pintu masuk upaya promosi
pelayanan kesehatan reproduksi
 Komprehensif terpadu (PKRKT)
 Komponen pelayanan kespro terpadu (PKRET):
- Komponen pelayanan : Kesehatan ibu dan
KB,kespro remaja dan pencegahan penyakit
menular seksual termasuk HIV-AIDS
 Kesehatan ibu dan anak
 KB
 Pencegahan IMS termasuk HIV/AIDS
 Kespro remaja
 Kespro usia lanjut
 Gender dan kekerasan thdp perempuan
• Gender: merupakan suatu sifat yg melekat kepada kaum
laki atau perempuan yg dikonstruksikan scr sosial
maupun kultural.
• Konsep gender: perubahan ciri dan sifat yg terjadi dari
waktu kewaktu dan dari tempat ke tempat lainnya
• Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan
laki – laki yg ditentukan scr sosial
• Gender berhubungan dgn persepsi dan pemikiran serta
tindakan yg diharapkan sebagai perempuan dan laki –
laki yg dibentuk masyarakat, bukan krn perbedaan
biologis
 Gender adalah sifat dan perilaku yg dilekatkan dan
perempuan yg dibentuk scr sosial dan budaya.
 Karena dibentuk oleh budaya setempat  gender tdk
berlaku selamanya tergantung waktu (tren) dan
tempatnya
 Gender dibentuk oleh masyarakat  seks merupakan
pemberian Tuhan sebagai kodratnya yg tdk bisa diubah.
 Sekalipun bisa diubah bentuk fisiknya melalui tindakan
medis, namun tdk bisa berubah fungsi dan peran seks itu
sendiri.
 Karena itu menyebutnya sebagai kelamin sosial dan seks
itu sebagai kelamin biologis
 Streotipe gender utk mendefinisikan setiap
jenis kelamin pada perempuan adalah penurut,
emosional, pendiam, rapi/bersih, ceroboh,IRT
dan mengasuh anak dan pada laki – laki
adalah agresif, tdk emosi, berbicara lantang,
berantakan,atletis, orientasi matematika dan
ilmu sain dan sebagai penghasil uang
a.Peran gender adalah peran seseorang yg diharapkan
oleh masyarakat utk bertingkah dan berperilaku
menurut jenis kelaminnya (laki-laki atau
perempuan)walaupun peran ini tdk selalu seperti yg
semua orang harapkan.
 Siapapun yg tdk menjalankan peran ini akan
diremehkan oleh teman, keluarga dan masyarakat 
menyebabkan munculnya stikma dan dikriminalisasi.
 Kondisi ini sungguh tdk menguntungkan, perlu
diterapkan kesetaran dan keadilan gender
b.Kesetaraan gender adalah anggapan bahwa laki-laki
dan perempuan hrs mendapatkan perlakuan yg sama.
 Kesetaraan gender saja tdk cukup hrs diterapkan pula
keadilan gender yaitu mempertimbangkan perbedaan
kehidupan perempuan dan laki – laki serta mengakui
perlunya ada perbedaan pendekatan utk menghasilkan
keadilan bagi perempuan dan laki – laki.
 Upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
diIndonesia  UU.No.25 thn 2000 ttg Program
Pembangunan Nasional dan dipertegas dlm instruksi
Presiden No.9 Thn 2000 ttg Pengarusutamaan Gender
dlm Pembengunan Nasional  Strategi utk
mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender
 Sadar dan peka ttg kesetaraan gender  memberikan
pelayanan berkualitas kpd klien tanpa perbedaan
perlakukan pada laki-laki dan perempuan, tanpa
tergantung pada kedududkan sosial ekonomi
 Sadar dan peka ttg keadilan gender  memberikan
pelayanan yg memperhatikan kebutuhan yg berbeda
antara laki-laki dan perempuan akibat kodrat masing-
masing
 Sadar dan peka ttg peran, bias dan streotipe gender 
memahami sikap laki – laki dan perempuan dlm
menghadapi suatu penyakit dan sikap masyarakat
terhadap perempuan dan laki – laki yg sakit
 Sadar dan peka ttg gender dan jenis kelamin
 memahami perbedaan perjalanan penyakit
pada laki – laki dan perempuan
 Sadar ttg issue gender disetiap kondisi sasaran
 menyesuaikan pelayanan agar hambatan yg
dihadapi oleh laki – laki dan perempuan akibat
hal tsbt diatas dpt diatasi
 Peran dan tanggung jawab laki-laki dlm kespro
sangat berpengaruh thdp kesehatan perempuan.
 Partisipasi laki – laki dlm kespro masih sangat
kurang,dimn hal ini kaitannya dgn issue ketdk
setraan gender.
 Beberapa hal yg hrs dilakukan scr aktif dlm kespro
yaitu perencanaan keluarga, aktif ber-KB,
memperhatikan kesehatan bumil,memastikan
persalinan aman oleh Tenaga Kesehatan,
membantu stlh bayi lahir, menjadi seorang ayah yg
baik, membantu mencegah tertularnya IMS,
mengahiri kekerasan terhadap perempuan.
a. Marginalisasi (peminggiran)
 Peminggiran byk terjadi dlm bidang ekonomi misalnya
byk perempuan hanya mendptkan pekerjaan yg tdk
terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja
ataupun status dari pekerjaan yg didptkan.
 Hal ini terjadi krn sangat sedikit perempuan yg
mendptkan peluang pendidikan.
 Peminggiran dpt terjadi dirumah, tempat kerja,
masyarakat, bahkan oleh negara yg bersumber
kkeyakinan, trdisi atau kebiasaan, kebijakan
pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu
pengetahuan (teknologi)
b.Subordinasi (penomorduaan)
 Anggapan bahwa perempuan lemah, tdk mampu
memimpin, cengeng dsb, mengakibatkan perempuan
jadi nomor dua setelah laki –laki
c. Streotipe (citra buruk)
 Pandangan buruk trhdp perempuan
 Misalnya perempuan yg pulang larut malam adalah
pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya
d. Violence (kekerasan)
 Serangkaian fisik dan psikis.
 Perempuan pihak paling rentan mengalami kekerasan,
dimana hal itu terkait dgn marginalisasi, subordinasi maupun
streotip.
 Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh
kekerasan paling byk dlm perempuan
e. Beban Kerja Berlebihan
 Tugas dan tanggung jawab perempuan yg berat dan terus
menerus.
 Misalnya seorang perempuan salain melayani suami
(seks),hamil, melahirkan, menyusui, jg hrs menjaga rumah
dan mencari nafkah (dirumah) dimana hal tsbt tdk
menghilangkan tugas dan tanggung jawabnya
1. Pengertan Keluarga Berencana
 Keluarga berencana adalah suatu upaya yg
mengatur byknya jlh kelahiran sedemikian rupa
shg bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah
serta keluarganya atau masyarakat yg
bersangkutan tdk akan menimbulkan kerugian
sebagai akibat dari kelahiran tsbt
 Mencegah kehamilan dan persalinan yg tdk
diinginkan
 Mengusahakan kelahiran yg diinginkan, yg tdk
akan terjadi tanpa campur tangan ilmu kedokteran
 Pembatasan jlh anak dlm keluarga
 Mengusahakan jarak yg baik antara kelahiran
 Memberi penerapan pada masyarakat mengenai
umur yg terbaik utk kehamilan yg pertama dan
kehamilan yg terakhir (20 tahun dan 25 tahun)
Untuk Ibu
 Perbaikan kesehatan, mencegah terjadinya kurang
darah
 Peningkatan kesehatan mental krn mempunyai waktu
byk utk istirahat
Untuk Ayah
 Memperbaiki kesehatan fisik krn tuntutan kebutuhan
lebih sedikit
 Peningkatan kesehatan mental krn mempunyai waktu
byk utk istirahat
Untuk anak
 Perkembangan fisik menjadi lebih baik
 Perkembangan mental dan emosi lebih baik
karena perawatan yg cukup dan lebih dekat
dgn ibu
 Pemberian kesempatan pendidkan lebih baik
 IUD
 Pil KB
 KB Suntik
 Susuk KB (Implant KB)
 Kondom
Pantangan berkala:
 Sistem Kalender
 Sistem Pengukuran Suhu Basal badan
KONSEP KB DAN KESPRO

More Related Content

What's hot

Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaCandra Wiguna
 
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)Afdan Rojabi
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016LENY WIDI ASTUTI
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidanyantiyanti45
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiMuh Saleh
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiErlina Wati
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 
Rr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaRr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaJoni Iswanto
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptmartaagustinasirait
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupansyarifah irmadani
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananBayu Fijrie
 
Kuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.patiKuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.patiyarmimi mimi
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...Muh Saleh
 

What's hot (20)

PPT AKI & AKB
PPT AKI & AKBPPT AKI & AKB
PPT AKI & AKB
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016
Petunjuk pengisian kohort bayi dan balita terbaru 2016
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
 
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBINASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
ASKEB PATOLOGIS BBL DENGAN HIPERBILIRUBIN
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 
Rr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kiaRr dan analisa pws kia
Rr dan analisa pws kia
 
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,pptRuang lingkup program keluarga berencana,ppt
Ruang lingkup program keluarga berencana,ppt
 
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupanKesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
Kesehatan wanita-sepanjang-siklus-kehidupan
 
Kespro bagi catin
Kespro bagi catinKespro bagi catin
Kespro bagi catin
 
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan ReproduksiKonsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
Konsep gender dalam Kesehatan Reproduksi
 
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidananStandarisasi mutu pelayanan kebidanan
Standarisasi mutu pelayanan kebidanan
 
Kuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.patiKuesioner kelas ibu hamil tj.pati
Kuesioner kelas ibu hamil tj.pati
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
Anemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamilAnemia pada ibu hamil
Anemia pada ibu hamil
 

Similar to KONSEP KB DAN KESPRO

1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksiKiky- Agustina
 
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-pptAas Mariah
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksiRizky Agustina
 
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxKonsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxSagitaDarmasari1
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxRisma94
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfEka Safitri
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiAsih Astuti
 
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptxMateri HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptxNoviati2
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksirandi_nawar
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxameliaismy
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesprofabian931271
 
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxFionaAmelia1
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaI Putu Cahya Legawa
 
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptxDiandr
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfyunirifdah
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 

Similar to KONSEP KB DAN KESPRO (20)

1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt
182927836 1-konsep-kesehatan-reproduksi-ppt
 
1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi1. konsep kesehatan reproduksi
1. konsep kesehatan reproduksi
 
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptxKonsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
Konsep dasar asuhan berspesifik gender dan HAM-pptx.pptx
 
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdfPertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
Pertemuan 1. Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi.pdf
 
Konsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksiKonsep kesehatan reproduksi
Konsep kesehatan reproduksi
 
Kedkomunitas juliandi
Kedkomunitas juliandiKedkomunitas juliandi
Kedkomunitas juliandi
 
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptxMateri HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
Materi HKSR Difable_Diskusi PPRBM.pptx
 
Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksiKesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi
 
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptxPERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
PERTEMUAN 15 KESMAS.pptx
 
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kesproHak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
Hak reproduksi dan konsep gender dalam kespro
 
Info gender
Info genderInfo gender
Info gender
 
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptxAsuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
Asuhan Kebidanan Pada Perempuan dan Anak pada Kondisi Rentan.pptx
 
Konsep Kespro.pptx
Konsep Kespro.pptxKonsep Kespro.pptx
Konsep Kespro.pptx
 
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi RemajaKesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
Kesehatan Reproduksi dan Seksual bagi Remaja
 
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptxKONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI.pptx
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdf
 
Kespro 1
Kespro 1Kespro 1
Kespro 1
 
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptxKONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
KONSEP GENDER DAN HAM DALAM KESEHATAN RE.pptx
 

Recently uploaded

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

KONSEP KB DAN KESPRO

  • 2. 1. Konsep Kesehatan Reproduksi a.Menjelaskan pengertian kesehatan reproduksi b.Menjelaskan ruang lingkup kesehatan reproduksi c.Menjelaskan hak-hak reproduksi d.Menjelaskan konsep gender dlm Kespro: - Definisi gender, seks dan seksualitas - Faktor – faktor yg mempengaruhi gender - Analisis gender - Perbedaan seks dan gender - Peran gender
  • 3. 2. Konsep KB - Pengertian KB - Manfaat KB - Macam – Macam Metode KB
  • 4.
  • 6.
  • 7. 1. Tujuan Umum  Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yg komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan  Meningkatkan kesadaran dan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, yg pada akhirnya dpt membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya
  • 8.  Meningkatkan kemandirian wanita dlm memutuskan peran dan fungsi reproduksinya  Meningkatkan hak dan tanggung jawab sosial wanita dlm memutuskan kapan hamil, jumlah dan jarak kehamilan  Meningkatkan peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak – anaknya  Memberikan dukungan kepada wanita agar dapat membuat keputusan sendiri yg berkaitan dgn proses reproduksinya
  • 9.  Penyelenggaraan upaya kesehatan bertujuan utk meningkatkan derajat kesehatan yg optimal bagi masyarakat. Bab III Pasal 4  Setiap orang mempunyai hak yg sama dlm memperoleh derajat kesehatan yg optimal
  • 10.  Sasaran utama: laki – laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri yg belum menikah dan kelompok resiko yaitu: pekerja sex, masyarakat yg termasuk keluarga pra sejahtera  Sasaran antara: Petugas kesehatan : Dokter Ahli, Dokter Umum, Bidan, Perawat, Pemberi Layanan Berbasis Masyarakat. a. Kader Kesehatan, Dukun. b. Tokoh Masyarakat. c. Tokoh Agama. d. LSM.
  • 11. a. Faktor Sosial-Ekonomi dan Demografi • Kemiskinan • Tingkat pendidikan yg rendah dan ketdktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi • Usia pertama melakukan hubungan seksual • Usia pertama menikah • Usia pertama hamil • Tingkat pendidkan • Aakses terhadap pelayanan kesehatan • Status pekerjaan • Tingkat kemiskinan • Rasio melek huruf • Ratio remaja tdk sekolah atau tdk tamat SD • Lokasi/tempat tinggal yg terpencil
  • 12. b. Faktor Budaya dan Lingkungan • Pandangan agama • Status perempuan • Ketdksetaraan gender • Lingkungan tempat tinggal dan bersosialisasi • Persepsi masyarakat tentang fungsi, hak dan tanggung jawab reproduksi individu, serta dukungan atau komitmen politik • Praktek tradisional yg berdampak buruk pada kespro, • Kepercayaan byk anak byk rezeki • Informasi tentang fungsi reproduksi yg membingungkan anak remaja krn saling berlawanan satu sama lainnya dsb
  • 13. c. Faktor psikologis • Rasa rendah diri (“low self esteem”) wanita terhadap laki – laki yg memberi kebebasannya secara materi • Tekanan teman sebaya (‘peer pressure”), • Tindak kekerasan dirumah/lingkungan terdekat dan ketdk harmonisan orang tua
  • 14. d. Faktor Biologis • Keadaan gizi buruk kronis • Kelainan bawaan organ reproduksi • Radang panggul atau adanya keganasan pada alat reproduksi, • Cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual,dsb
  • 15.  Kebijakan dan Strategi Nasional, Ruang Lingkup Kespro di Indonesia meliputi: - Kesehatan ibu dan anak - Keluarga Berencana - Pencegahan dan penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) - Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi - Kesehatan reproduksi remaja - Pencegahan dan penanganan infertilitas - Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis.
  • 16. 1. Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan  Mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak dilahirkan sampai mati, pendekatan yg digunakan: pendekatan siklus hidup yg didlmnya termasuk isu kesetaraan gender, martabat dan pemberdayaan perempuan, serta peran dan tanggung jawab laki - laki.  Mslh kesehatan perempuan, morbiditas dan mortalitas perempuan, yg berhubungan dgn kehamilan, persalinan dan masa nifas serta masa menunda kehamilan yg dipengaruhi dgn keadaan kurang gizi, anemia, komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas serta infertilitas.
  • 17.  Peranan sosial budaya terhadap Kespro: sikap atau pandangan masyarakat terhadap kesuburan dan kemandulan, melalui anak, sikap masyarakat terhadap perempuan hamil.  Ketersediaan pelayanan kespro dan KB, serta keterjangkauan scra ekonomi utk kelompok perempuan, bayi dan anak-anak terutama balita.  Adanya intervensi pemerintah terhadap mslh reproduksi: adanya program KB dan Perundang - undangannya.
  • 18.  Pengendalian sosial budaya terhadap mslh seksualitas, norma sosial tentang perilaku seks, homoseks, poligami, dan perceraian  Intervensi pemerintah misalnya Undang- undang pornagrafi, pelacuran, pendidikan seksualitas, adanya seksualitas pada kalangan remaja, status dan peranan perempuan dan perlindungan terhadap perempuan bekerja.
  • 19.  Tekanan teman sebaya (Infanticide)  Pembunuhan terhadap bayi (unsafe abortion)  Dampak Abortus yg tdk aman (Unwanted Pregnancy) terhadap kesehatan perempuan dan keluarga  Kebijakan pemerintah dalam menghadapi hal tersebut diatas
  • 20.  Kecenderungan melakukan pemerkosaan dan dampaknya terhadap perempuan  Norma sosial terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)  Sikap masyarakat terhadap kekerasan dan pemerkosaan dan pelacuran
  • 21.  Gonore  Sipilis  Klamidia dan Herpes  HIV/AIDS.  Dampak sosial ekonomi dari IMS, sikap masyarakat terhadap IMS, dan upaya pemerintah utk mengatasi IMS termasuk pelayanan kesehatan utk Pekerja Seksual Komersial.
  • 22. a) Masalah Pelacuran Demografi pelacuran atau PSK, faktor pendorong pelacuran dan sikap masyarakat terhadapnya, serta dampak kesehatan reproduksi pada pelacur itu sendiri, konsumen dan keluarganya b)Masalah Tehnologi Tehnologi yg berhubungan dgn Kespro: tehnologi reproduksi dgn bantuan (inseminasi buatan dan bayi tabung), gender fetal skrining, genetik skrining, kesamaan kesempatan dan keterjangkauan, etika dan hukum yg berkaitan dgn tehnologi reproduksi.
  • 23.  Hak mendapatkan informasi dan pendidikan kespro  Hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kespro  Hak utk kebebasan berfikir dan membuat keputusan tentang kespro  Hak utk memutuskan jlh anak dan jarak kelahiran anak  Hak utk hidup dan terbebas dari resiko kematian akibat kehamilan, kelahiran atau masalah gender  Hak atas kebebasan dan keamanan dlm pelayanan kespro
  • 24.  Hak utk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk yg menyangkut kespro  Hak mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kespro  Hak atas kerahasiaan pribadi dlm menjalankan kehidupan reproduksinya
  • 25.  Hak utk membangun dan merencanakan keluarga  Hak atas kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dlm politik yg bernuansa kespro  Hak atas kebebasan dari segala bentuk diskriminasi dlm kesehatan reproduksi. Hak - hak reproduksi berlaku utk semua perempuan dan laki-laki dewasa tanpa memandang status kewarganegaraan
  • 26.  Memperluas jangkauan pelayanan terhadap perempuan yg mempunyai kebutuhan akan hal-hal yg berkaitan dgn mslh reproduksi dan kesehatan seksual  Melatih dan memberikan supervisi kepada staf dan memberlakukan sistem-sistem yg memberikan kualitas pelayanan yg baik, tdk hanya terpaku kepada jlh klien yg dpt dilayani
  • 27.  Merancang pelayanan yg menjaga hak-hak perempuan dan mendorong pemberdayaannya  Menyediakan informasi dan pelayanan terhadap perempuan yg lebih muda atau lebih tua dari usia reproduksi, tanpa melihat status perkawinannya  Mendorong dan mendukung peran laki-laki utk ikut ambil bagian dlm pembagian tanggungjawab terhadap tingkah laku seksual dan reproduksinya, masa kehamilan, kesehatan ibu dan anak, penjarangan kehamilan, infeksi PMS dan HIV/AIDS serta kekerasan
  • 28.  Mendukung penelitian utk mengisi kesenjangan terhadap pengetahuan yg berkaitan dgn mslh teknologi dan pelayanan termasuk di dlmnya adalah microbicides, metode-metode utk mendiagnosa PMS, pengobatan PMS yg terjangkau serta pelayanan kegawatdaruratan kebidanan.
  • 29.  Program-program dan pelayanan hrs dirancang sesuai dgn kondisi - kondisi yg ada dan menjamin bahwa pelayanan ini dpt dimanfaatkan dan dijangkau oleh seluruh perempuan  Rancangan program dan penerapannya harus melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang  Program harus mendukung baik laki-laki maupun perempuan dalam hal pembagian tanggung jawab dari tingkah laku seksual, masa subur, dan kesehatannya serta keberadaan pasangan dan anak-anaknya.  
  • 30.  Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus mengambil langkah-langkah yg tepat utk menjamin semua pasangan dan individu yg menginginkan pelayanan kespro dan kesehatan seksualnya terpenuhi  Hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan harus dibuat dan dijalankan utk mencegah diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan yg berhubungan dgn sekualitas dan mslh reproduksi
  • 31.  Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama utk mengetahui haknya, mendorong agar pemerintah dpt melindungi hak-hak ini serta membangun dukungan atas hak-hak tersebut melalui pendidikan dan advokasi.
  • 32.  Promosi hak-hak reproduksi  dgn menganalisis perundang-undangan, peraturan dan kebijakan yg saat ini berlaku, upaya pemenuhan hak reproduksi memerlukan dukungan scra politik, dan legislatif sehingga bisa tercipta undang-undang hak reproduksi yg memuat aspek pelanggaran hak- hak reproduksi
  • 33.  Advokasi hak - hak reproduksi, dimaksudkan utk mendapat dukungan komitmen dari para tokoh politik, agama, tokoh masyarakat, LSM dan swasta.  Konseling, informasi dan edukasi (KIE) hak-hak reproduksi dengan KIE diharapkan masyarakat semakin mengerti hak - hak reproduksinya sehingga sama-sama mewujudkannya.  Sistem pelayanan hak-hak reproduksi
  • 34.  Sasaran "utama", dan Sasaran “antara“  Sasaran utama Kespro: - Laki - laki dan perempuan usia subur - Remaja putra dan putri yg belum menikah dan kelompok resiko (pekerja sex, masyarakat yg termasuk keluarga pra sejahtera  Sasaran antara: - Petugas kesehatan - Pemberi layanan yg berbasis masyarakat.
  • 35. Paket Pelayanan Kespro Terpadu (PKRT)  Prinsipnya pelayanan kespro diselenggarakan dlm one stop service, artinya dimana klien dpt menerima semua jenis pelayanan yg dibutuhkan pada saat satu kali kunjungan  Setiap kota/kabupaten memiliki minimal 4 (empat) puskesmas pelayanan kespro terpadu  Ruang lingkup kespro yg luas pelayanan diberikan scr terpadu dan berkualitas yg memenuhi unsur komunikasi, inforamsi dan edukasi (KIE) dgn memperhatikan hak reproduksi individu/perorangan dan pelayanan terpadu tsbt dilakukan berorienatsi kpd kebutuhan klien
  • 36.  Sesuai UU No.32/1992 dan UU No.10/1992, strategi kespro nasional diarahkan pada rencana intervensi utk mengubah perilakuk didlm setiap keluarga  Tujuannya menjadikan keluarga sebagai tujuan utama dan pintu masuk upaya promosi pelayanan kesehatan reproduksi
  • 37.  Komprehensif terpadu (PKRKT)  Komponen pelayanan kespro terpadu (PKRET): - Komponen pelayanan : Kesehatan ibu dan KB,kespro remaja dan pencegahan penyakit menular seksual termasuk HIV-AIDS
  • 38.  Kesehatan ibu dan anak  KB  Pencegahan IMS termasuk HIV/AIDS  Kespro remaja  Kespro usia lanjut  Gender dan kekerasan thdp perempuan
  • 39. • Gender: merupakan suatu sifat yg melekat kepada kaum laki atau perempuan yg dikonstruksikan scr sosial maupun kultural. • Konsep gender: perubahan ciri dan sifat yg terjadi dari waktu kewaktu dan dari tempat ke tempat lainnya • Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki – laki yg ditentukan scr sosial • Gender berhubungan dgn persepsi dan pemikiran serta tindakan yg diharapkan sebagai perempuan dan laki – laki yg dibentuk masyarakat, bukan krn perbedaan biologis
  • 40.  Gender adalah sifat dan perilaku yg dilekatkan dan perempuan yg dibentuk scr sosial dan budaya.  Karena dibentuk oleh budaya setempat  gender tdk berlaku selamanya tergantung waktu (tren) dan tempatnya  Gender dibentuk oleh masyarakat  seks merupakan pemberian Tuhan sebagai kodratnya yg tdk bisa diubah.  Sekalipun bisa diubah bentuk fisiknya melalui tindakan medis, namun tdk bisa berubah fungsi dan peran seks itu sendiri.  Karena itu menyebutnya sebagai kelamin sosial dan seks itu sebagai kelamin biologis
  • 41.  Streotipe gender utk mendefinisikan setiap jenis kelamin pada perempuan adalah penurut, emosional, pendiam, rapi/bersih, ceroboh,IRT dan mengasuh anak dan pada laki – laki adalah agresif, tdk emosi, berbicara lantang, berantakan,atletis, orientasi matematika dan ilmu sain dan sebagai penghasil uang
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45. a.Peran gender adalah peran seseorang yg diharapkan oleh masyarakat utk bertingkah dan berperilaku menurut jenis kelaminnya (laki-laki atau perempuan)walaupun peran ini tdk selalu seperti yg semua orang harapkan.  Siapapun yg tdk menjalankan peran ini akan diremehkan oleh teman, keluarga dan masyarakat  menyebabkan munculnya stikma dan dikriminalisasi.  Kondisi ini sungguh tdk menguntungkan, perlu diterapkan kesetaran dan keadilan gender
  • 46. b.Kesetaraan gender adalah anggapan bahwa laki-laki dan perempuan hrs mendapatkan perlakuan yg sama.  Kesetaraan gender saja tdk cukup hrs diterapkan pula keadilan gender yaitu mempertimbangkan perbedaan kehidupan perempuan dan laki – laki serta mengakui perlunya ada perbedaan pendekatan utk menghasilkan keadilan bagi perempuan dan laki – laki.  Upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender diIndonesia  UU.No.25 thn 2000 ttg Program Pembangunan Nasional dan dipertegas dlm instruksi Presiden No.9 Thn 2000 ttg Pengarusutamaan Gender dlm Pembengunan Nasional  Strategi utk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender
  • 47.  Sadar dan peka ttg kesetaraan gender  memberikan pelayanan berkualitas kpd klien tanpa perbedaan perlakukan pada laki-laki dan perempuan, tanpa tergantung pada kedududkan sosial ekonomi  Sadar dan peka ttg keadilan gender  memberikan pelayanan yg memperhatikan kebutuhan yg berbeda antara laki-laki dan perempuan akibat kodrat masing- masing  Sadar dan peka ttg peran, bias dan streotipe gender  memahami sikap laki – laki dan perempuan dlm menghadapi suatu penyakit dan sikap masyarakat terhadap perempuan dan laki – laki yg sakit
  • 48.  Sadar dan peka ttg gender dan jenis kelamin  memahami perbedaan perjalanan penyakit pada laki – laki dan perempuan  Sadar ttg issue gender disetiap kondisi sasaran  menyesuaikan pelayanan agar hambatan yg dihadapi oleh laki – laki dan perempuan akibat hal tsbt diatas dpt diatasi
  • 49.  Peran dan tanggung jawab laki-laki dlm kespro sangat berpengaruh thdp kesehatan perempuan.  Partisipasi laki – laki dlm kespro masih sangat kurang,dimn hal ini kaitannya dgn issue ketdk setraan gender.  Beberapa hal yg hrs dilakukan scr aktif dlm kespro yaitu perencanaan keluarga, aktif ber-KB, memperhatikan kesehatan bumil,memastikan persalinan aman oleh Tenaga Kesehatan, membantu stlh bayi lahir, menjadi seorang ayah yg baik, membantu mencegah tertularnya IMS, mengahiri kekerasan terhadap perempuan.
  • 50. a. Marginalisasi (peminggiran)  Peminggiran byk terjadi dlm bidang ekonomi misalnya byk perempuan hanya mendptkan pekerjaan yg tdk terlalu bagus, baik dari segi gaji, jaminan kerja ataupun status dari pekerjaan yg didptkan.  Hal ini terjadi krn sangat sedikit perempuan yg mendptkan peluang pendidikan.  Peminggiran dpt terjadi dirumah, tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yg bersumber kkeyakinan, trdisi atau kebiasaan, kebijakan pemerintah, maupun asumsi-asumsi ilmu pengetahuan (teknologi)
  • 51. b.Subordinasi (penomorduaan)  Anggapan bahwa perempuan lemah, tdk mampu memimpin, cengeng dsb, mengakibatkan perempuan jadi nomor dua setelah laki –laki c. Streotipe (citra buruk)  Pandangan buruk trhdp perempuan  Misalnya perempuan yg pulang larut malam adalah pelacur, jalang dan berbagai sebutan buruk lainnya
  • 52. d. Violence (kekerasan)  Serangkaian fisik dan psikis.  Perempuan pihak paling rentan mengalami kekerasan, dimana hal itu terkait dgn marginalisasi, subordinasi maupun streotip.  Perkosaan, pelecehan seksual atau perampokan contoh kekerasan paling byk dlm perempuan e. Beban Kerja Berlebihan  Tugas dan tanggung jawab perempuan yg berat dan terus menerus.  Misalnya seorang perempuan salain melayani suami (seks),hamil, melahirkan, menyusui, jg hrs menjaga rumah dan mencari nafkah (dirumah) dimana hal tsbt tdk menghilangkan tugas dan tanggung jawabnya
  • 53. 1. Pengertan Keluarga Berencana  Keluarga berencana adalah suatu upaya yg mengatur byknya jlh kelahiran sedemikian rupa shg bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yg bersangkutan tdk akan menimbulkan kerugian sebagai akibat dari kelahiran tsbt
  • 54.  Mencegah kehamilan dan persalinan yg tdk diinginkan  Mengusahakan kelahiran yg diinginkan, yg tdk akan terjadi tanpa campur tangan ilmu kedokteran  Pembatasan jlh anak dlm keluarga  Mengusahakan jarak yg baik antara kelahiran  Memberi penerapan pada masyarakat mengenai umur yg terbaik utk kehamilan yg pertama dan kehamilan yg terakhir (20 tahun dan 25 tahun)
  • 55. Untuk Ibu  Perbaikan kesehatan, mencegah terjadinya kurang darah  Peningkatan kesehatan mental krn mempunyai waktu byk utk istirahat Untuk Ayah  Memperbaiki kesehatan fisik krn tuntutan kebutuhan lebih sedikit  Peningkatan kesehatan mental krn mempunyai waktu byk utk istirahat
  • 56. Untuk anak  Perkembangan fisik menjadi lebih baik  Perkembangan mental dan emosi lebih baik karena perawatan yg cukup dan lebih dekat dgn ibu  Pemberian kesempatan pendidkan lebih baik
  • 57.  IUD  Pil KB  KB Suntik  Susuk KB (Implant KB)  Kondom
  • 58. Pantangan berkala:  Sistem Kalender  Sistem Pengukuran Suhu Basal badan