2. Pengertian Gender
K a t a "gender‟ dapat diartikan sebagai perbedaan peran,
fungsi, status dan tanggungjawab pada laki-laki dan
perempuan sebagai hasil dari bentukan (konstruksi) sosial
budaya yang tertanam lewat proses sosialisasi dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian gender
adalah hasil kesepakatan antar manusia yang tidak bersifat
kodrati. Oleh karenanya gender bervariasi dari satu tempat ke
tempat lain dan dari satu waktu ke waktu berikutnya. Gender
tidak bersifat kodrati, dapat berubah dan dapat dipertukarkan
pada manusia satu ke manusia lainnya tergantung waktu dan
budaya setempat.
3. G e n d e r adalah perbedaanperan,
fungsi, tanggung jawab antara laki- laki
dan perempuan yang dibentuk, dibuat
dan dikonstruksi oleh masyarakat dan
dapat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman akibat
konstruksi sosial
B i a s gender adalah suatu
pandangan yang menunjukkan adanya
keberpihakan kepada kaum laki-aki
daripada perempuan.
R e l a s i gender adalahmenyangkut
hubungan laki-laki dan perempuan
dalam kerja sama saling mendukung
atau saling bersaing satu sama lain.
Perspektif gender adalah
menyamakan perlakuan dan hak
antara pria dan wanita dalam arti
yang luas.
4. Manfaat Asuhan berpsektif Gender dan HAM
Integrasi berasal dari bahasa
inggris yaitu “integration” yang
berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. integrasi sosial dimaknai
sebagai proses penyesuaian di antara
unsur'unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat
sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
5. M e n u r u t UU RI. No : 36/2009 Tentang
Kesehatan, HAM adalah seperangkat hak yang
melekat pada hak-hak keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerahnya yang wajib dihormarti,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara
hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia. HAM tidak perlu diberikan,
dibeli ataupun diwarisi. HAM bagian dari manusia
secara utuh dan sudah ada sejak manusia lahir.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama,
pendidikan, politik atau asal usul sosial
budaya.
6. Definisi Praktik Kebidanan
Penerapan ilmu
kebidanan dimana
bidan bertanggung
jawab atas
keputusan dan
tindakan dalam
memberikan
pelayanan asuhan
pada klien selama
hamil, bersalin, nifas
termasuk
7. Praktik Asuhan Berspektif Gender dan HAM
dalam Kebidanan dan Lingkungan Kesehatan
Ber dasar kan Permenkes
No.900/menkes/SK/VII/2002, Praktik Kebidanan
dalam asuhan berspektif gender dan HAM
meliputi pelayanan terhadap kebidanan,
pelayanan terhadap keluarga berencana dan
pelayanan terhadap kesehatan masyarakat
8. Pelayanan terhadap kebidanan Memberikan
asuhan bagi perempuan mulai dari masa pra- nikah,
pra kehamilan, selama hamil hingga melahirkan,
nifas, menyusui, interval antar kehamilan hingga
masa menopause. Pelayanan kepada bayi baru lahir,
bayi dan balita (usia 1-5 tahun)
Pelayanan terhadap keluarga berencana
Memberikan konseling KB dan penyediaan
berbagai jenis kontrasepsi, lengkap dengan
nasihat/tindakan jika timbul efek samping.
Pelayanan terhadap kesehatan masyarakat
Memberikan asuhan bagi keluarga yang mengasuh
anak termasuk pembinaan kesehatan keluarga,
kebidanan komunitas termasuk persalinan di rumah,
kunjungan rumah, serta deteksi dini kelainan pada ibu
dan anak
9. Asuhan kebidanan yang dapat
diberikan pada wanita sepanjang
siklus kehidupan, antara lain
Bayi dan Anak
Remaja
Usia Lanjut
10. Perspektif gender terhadap masalah kesehatan
reproduksi remaja perempuan, dapat
dipengaruhi oleh dua hal sebagai berikut
F a k t o r biologis yang ditetapkan olehkromosom.
Faktor fisiologis dan bentuk biologis alat-alat
reproduksi remaja perempuan menyebabkan
mereka lebih mudah ketularan PMS dibanding
dengan anak laki-laki.
F a k t o r gender Faktor sosial budaya dengan norma-
norma dan ”aturan main” sangat memengaruhi cara
berpikir, sikap dan prilaku perempuan dan laki-laki.
Gender juga sangat menentukan bagaimana
hubungan antar remaja dan bagaimana orang lain
memperlakukan remaja laki-laki dan perempuan
11. Perspektif gender terhadap masalah
kesehatan reproduksi remaja laki-laki
R e m a j a laki-laki mempunyai
masalah kesehatan reproduksi yang
dapat berubah menurut siklus
kehidupan, serta dipengaruhi oleh
budaya dan praktek-praktek medis
yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi segera setelah mereka
lahir.
12. Kesehatan Reproduksi Remaja
sebagai Hak Asasi Manusia (HAM)
Kesehatan adalah hak setiap manusia yang merupakan
bagian dari harkat martabatnya sebagai manusia. Hak-hak ini
berdasarkan pengakuan terhadap hak-hak asasi dari setiap
orang atau pasangan untuk secara bebas dan bertanggung
jawab mengambil keputusan tentang jumlah, jarak dan waktu
kelahiran anak-anak mereka dan memiliki informasi dan
kemampuan untuk melaksanakan keputusan, serta hak untuk
mencapai derajat kesehatan seksual dan reproduksi yang
setinggi-tingginya
13. Perbedaan Seks dan Gender
A d a n y a aturan ini menegaskanl
a
k
i
-
laki dan
perempuan mempunyai perbedaan tugas.
Perbedaan seks
dan gender:
Seks Gender
Secara biologis, kita
telahmemilikinya sejak lahir,
yang selalu tidak berubah.
Contoh:
Hanya perempuan yang
bisamelahirkan.
Hanya laki'laki yang
memproduksi sperma
Kita belum memilikinya pada saat lahir.
Gender dibangun dari proses sosial,
merupakan perilaku yangdipelajari dan
ditanamkan, dan bisadiubah.Contoh:
1. Perempuan hanya tinggal dirumah
dan mengurus anak,tetapi laki'laki
dapat pula tinggal di rumah
danmengurus anak seperti halnya
perempuan.
2. salah satu jenis pekerjaan
bagilaki'laki adalah sopir taksi,
tetapi perempuan bisa juga
mengemudi taksisebaik yang
dilakukan oleh laki'laki.
14. Paradigma kebidanan
Paradigma Kebidanan
adalah suatu cara pandang
bidan dalam meberikan
pelayanan.Keberhasilan
pelayanan dipengaruhi oleh
pengetahuan dan cara
pandang bidan dalam
kaitanatau hubungan timbal
balik antara manusia/
perempuan, lingkungan,
perilaku,
pelayanankebidanan dan
keturunan
15.
16. Likangaran dalam: Akultualisasi
penghargaan hak-hak perempuan
sebagai hak asasi perempuan dan
memandang hak-hak reproduksi
sebagai hak-hak perempuan karena
kita ingin menghasilkan bidan yang
sensitive gender.
lingkaran tengah: Bidandengan
kacamata sensitive gender hak- hak
perempuan adalah hak-hak manusia,
dan hak-hak reproduksi adalah hak-
hak perempuan.
17. B i d a n yang sensitive gender melihat
pasiennnya dari konteks kehidupan sosialnya
di masyarakat. gender membantu mengungkap
hubungan kekuasaan yang tidak adil antara
laki-laki dan perempuan. Paradigma bidan
melihat perempuan sebagai individu yang
khusus. Kita harus menghormati setiap
perempuan.
Lingkaran luar: dalam meberikan pelayanan
kepada perempuan, pertimbangkan: Pluralitas,
etnis, usia dan sebagainya. Toleransi dan sifat
sensitif terhadap elemen agama merupakan
kunci keberhasilan sebuah program kesehatan.
18. Filosofi Dasar Bidan Indonesia
y a k i n bahwa kehamilan ataupersalinan
adalah proses alamiah, dan bukan merupakan
proses patologis, tetapi harus diingatkan
bahwa kondisi yang semula alamiah (normal)
ini dapat berubah menjadi kondisi patologis
(abnormal).
Ya k i n bahwa setiap perempuanmempunyai
kepribadian unik dan dia harus mempunyai hak
mengendalikan kebutuhan dirinya sendiri dan
bila patut dihormati.
Kepribadian yang unik berarti setiap
perempuan mempunyai fisik, emosi,
mental, social dan budaya yang berbeda.
19. Ya k i n bahwa tugas utamaasuhankebidanan
adalah untuk menjamin kesejahteraan
perempuandan bayi baru lahir yang
ditolongnya. Bidan mempunyai tugas penting
dalam konseling dan pendidikan bukan
hanya bagi kliennya saja, tetapi juga
keluarga, khususnya mengenai.
prosesnormal atau fisiologis harus
dipertahankan. tetapi, apabila timbul
komplikasi maka harusmemanfaatkan
teknologi dan rujukan yang tepat