Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) adalah organisasi perjuangan mahasiswa yang berlandaskan ajaran Bung Karno tentang Marhaenisme. GMNI terbentuk pada tahun 1954 melalui fusi tiga organisasi mahasiswa dengan tujuan memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan sosial untuk rakyat. Prinsip-prinsip GMNI antara lain revolusi, organisasi, studi, dan integrasi dengan rakyat.
2. Pengertian dan makna dasar GMNI ?
-organisasi kader dan Organisasi perjuangan yang berlandaskan ajaran Bung Ir.Soekarno
Yakni :
“Marhaenisme”
A. GMNI berjuang untuk rakat
B. GMNI berjuang bersama-sama rakyat
• GMNI adalah organisasi yang bersifat Independen, bebas
aktif serta berwatak kerakyatan.
Progresif Revolusioner
4. Gerakan Mahasiswa Nasioanlisme Indonesia
1). Makna “Gerakan” Dalam nama GMNI
2). Makna “Mahasiswa”Dalam GMNI
3). Makna “Nasional Dalam GMNI
4).Makna “Indonesia” Dalam GMNI
5. Makna Huruf GMNI
-Huruf “G” dan “I” pada GMNI dengan huruf besar.
-Huruf “m” dan “n” pada GMNI dengan huruf kecil,
6. Lambang/Simbol GMNI
- Tiga Sudut atas Perisai melambangkan Marhaenisme
-Tiga Sudut bawah Perisai melambangkang Tri Dharma Perguruan Tinggi
-Warna Merah berarti Berani, warna Putih berarti suci. Makna komposisi: Keberanian
-Kepala Banteng melambangkan Potensi rakyat Marhaen. Warna Hitam melambangkan keteguhan pendirian
dalam mengemban tugas perjuangan dalam menegakan kesucian
-Bintang = ketinggian luhur cita cita Serta keluhuran Pribadi
7. 7 Asas perjuangan
- Self Help
-Self Reliance
-matcvorming
-matcwending
-Massa aksi
-Radikalisme
-Non Koperatif
8. Sejarah singkat terbentuknya GMNI
Fusi vada tiga organisasi yaitu :
- Gerakan Mahasiswa Marhaenis (GMM) yang berpusat di Jogjakarta
- Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya
- Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) yang berpusat di
Jakarta
-
9. KONGRES I
23 maret 1954
- Menetapkan Dies natalis GMNI
-pengesahan nama GMNI sebagai hasil fusi ketiga organisasi
-Penetapan pimpinan nasional GMNI dengan M. Hadiprabowo
sebagai Ketua Umum.
10. KONGRES II
Bandung 1966
-Konsolidasi internal organisasi, meningkatkan kualitas GMNI
dengan mendirikan cabang-cabang baru di seluruh wilayah NKRI
sebagai Ketua Umum DPP GMNI tetap M. Hadiprabowo.
11. KONGRES XIII
Terjadi perpecahan dalam Kongres XIII. Sebagian ada yang menyelenggarakan Kongres di
Kupang pada Oktober 1999. Sebagian lagi menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Semarang
tahun 2001.
Presidium hasil Kongres Kupang adalah: Bambang Romada (Ketua), Viktus Murin (Sekjen), Arif
Fadilla, Aleidon Nainggolan, Haryanto Kiswo, Klementinus R. Sakri, Kristantyo Wisnu Broto,
Robby R F Repi, R.S. Hayadi, Renne Kembuan, Wahyuni Re
fi
, Yusuf Blegur, Yori Yapani.
Sementara itu Presidium hasil Kongres Luar Biasa di Semarang pada Februari 2001 adalah
sebagai berikut: Sony T. Danaparamita (Sekjen), Hatmadi, Sidik Dwi Nugroho, Sholi Saputra,
Endras Puji Yuwono, Purwanto, Susilo Eko Prayitno, Tonisong Ginting, Donny Tri Istiqomah,
Andre WP, Abdullah Sani, Bambang Nugroho, I Gede Budiatmika.
12. KONGRES XV
Kongres Persatuan
- Dilaksanakan pada tahun 2006 di Pangkal Pinang, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan penyatuan
dualisme kepengurusan yang ada di GMNI
• Hasil kepengurusan Presidium periode 2006-2008 adalah Deddy Rachmadi (Ketua),
Rendra Falentino Simbolon (Sekretaris Jenderal).
Komite-Komite : Dihot Simarmata, Eko Sigit, Inyoman Sukataya, Sapto, Hermanus Tadon, Iwan Moniaga,
Bobby Tobing, Ekber L. Watubun, Sri Utami, Syarizal Yusri, Kalamudin, Hari Nazarudin, Imam Yahya,
Deysi Marisit, Tau
fi
k Ramadhan, Hairul Mumin, Re
fl
i Prima.
13. Susunan Organisasi
- GMNI di tingkat Nasional dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat
- GMNI di tingkat Provinsi dipimpin oleh Dewan Pimpinan Daerah
-GMNI di tingkat Kabupaten/Kota dipimpin oleh Dewan Pimpinan Cabang
-GMNI di tingkat Universitas/Akademik/Sekolah/Jurusan/Fakultas
dipimpin oleh Dewan
Pengurus Komisariat
-
-