SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TUGAS SEJARAH 
Oleh : 
Alya Titania Annisaa’ 
Desriani Clarisa 
Fitri Annisa 
Insanul KamilaI 
Nursahfitri 
Yosiana Ria Donna
Partai Nasional Indonesia 
Pembentukan PPPKI 
Gerakan Pemuda 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan 
Nasional 
Partindo dan PNI Baru 
Parindra dan Gerindo 
Petisi Soetardjo 
Perjuangan GAPI “Indonesia Berparlemen” 
M 
A 
T 
E 
R 
I
Partai Nasional Indonesia 
Sesudah organisasi komunis dilarang oleh pemerintah kolonial, 
terbukalah kesempatan besar untuk mendirikan organisasi baru. 
Kaum terpelajar dan intelektual berkesimpulan bahwa kekerasan 
dan radikalisme bukan jalan perjuangan baik dalam menghadapi 
pemerintah kolonial. 
Atas dasar itulah, orang-orang dari Algemeene Studie Club 
Bandung pada 4 Juli 1927 mendirikan organisasi yang semula 
bernama Perserikatan Nasional Indonesia (diubah pada saat 
kongres pertama di Surabaya) dengan tokoh-tokohnya Ir. 
Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo,Tilaar, 
Soedjadi, dan Sunaryo. Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno 
ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai sekretaris sekaligus 
merangkap sebagai Bendhara, dan Dr. Samsi sebagai komisaris 
partai. Sementara itu, dalam perekrutan anggota disebutkan bahwa 
mantan anggota PKI tidak diperkenankan menjadi anggota PNI, juga 
pegawai negeri yang memungkinkan berperan sebagai mata-mata 
pemerintah kolonial Hindia-Belanda.
Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah 
hendak bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut 
hendak dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri.” Artinya, 
memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan 
dan kebiasaan sendiri. Sikapnya yang non-kooperatif diwujudkan 
antara lain dengan tidak ikut dalam dewan-dewan yang dibentuk 
oleh pemerintah kolonial.
Cabang-cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. 
Menyusul kemudian pada tahun 1928 berdiri cabang lainnya, seperti di 
Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makassar dan Manado. Pada 
akhir tahun 1928, anggota PNI mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 
3860 orang. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari propaganda yang sangat 
aktif dilakukan. Jelas sekali bahwa popularitas rapat-rapat umum yang 
diselenggarakan oleh PNI itu disebabkan pengaruh Ir. Soekarno dengan pidato-pidatonya 
yang sangat khas dan mampu menarik perhatian dan simpati dari 
masyarakat banyak. 
Dalam kongresnya di Surabaya pada tahun 1928, PNI berhasil menyusun 
program kegiatan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. 
1. Dalam Bidang Politik 
a. Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan 
b. Pan Asianisme (memperkuat hubungan dengan bangsa-bangsa 
Asia yang masih terjajah). 
c. Menuntut kebebasan pers, berserikat, dan warga negara 
d. Menyebarkan pengetahuan sejarah nasionalisme untuk 
mengembangkan nasionalisme
2. Dalam Bidang Ekonomi 
a. Mengajarkan prinsip perekonomian nasional berdikari, membantu 
pengembangan perindustrian dan perdagangan nasional. 
b. Mendirikan bank nasional dan koperasi untuk mencegah riba 
3. Dalam Bidang Sosial 
a. Memajukan pengajaran nasional 
b. Memperbaiki kedudukan wanita dengan menganjurkan monogami 
c. Memajukan serikat buruh, serikat tani, dan pemuda. 
Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan 
pengaruhnya di dalam masyarakat. 
a. Usaha ke dalam, yaitu usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara 
lain mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, dan 
bank-bank. 
b. Usaha ke luar dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, 
antara lain melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat 
kabarBanteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di 
Batavia.
Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa yang sangat banyak 
membuat suatu kecemasan dan kekhawatiran tersendiri di kalangan pemerintahan 
kolonial Hindia-Belanda. Gubernur Jenderal yang berkuasa pada saat itu dalam 
pembukaan sidang Volksraad pada tanggal 15 Mei 1928 mengharapkan kesadaran 
rakyat terhadap nasionalisme yang ekstrem. Dikemukakan juga bahwa sikap non-kooperatif 
yang dijalankan oleh PNI bersifat bermusuhan terhadap pemerintah. 
Meskipun ada peringatan halus tersebut, cabang-cabang PNI malah bermunculan 
di berbagai wilayah Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1929, kandidiat anggota 
PNI berjumlah sekitar 10.000 orang, di antaranya 6000 orang di daerah Priangan, 
Bandung. 
Sukses yang dicapati oleh PNI tidak lepas dari paham yang dianutnya, 
yaitu Marhaenisme. Kata Marhaen menurut Soekarno adalah nama seorang petani 
kecil yang dijumpainya dan menurutnya mewakili kelas sosial yang rendah (dapat 
dibandingkan juga sebagai golongan Proletaratau golongan Plebians seperti di 
zaman Romawi kuno). Di dalam perjuangan nasional, nasib kaum Marhaen harus 
ditingkatkan. Hal itu dapat dilakukan dengan gerakan massa menuntut 
kemerdekaan sebagai syarat terciptanya kondisi hidup yang lebih baik bagi kaum 
Marhaen.
Tindakan progresif PNI dilakukan dengan mengadakan 
rapat-rapat umum yang selalu dibanjiri massa. Hal itu tidak 
terlepas dari peran Ir. Soekarno sebagai seorang orator 
ulung dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah 
dimengerti oleh rakyat. Gerakan-gerakan massa yang 
dipelopori oleh PNI menimbulkan kecurigaan dan 
kegelisahan pemerintah kolonial. Selain itu, ada pula 
kecurigaan bahwa PNI memiliki suatu hubungan erat dengan 
Perhimpunan Indonesia serta kaum Komunis. Oleh karena 
itu, pemerintah kolonial menganggap tindakan-tindakan PNI 
itu sebagai hasutan terhadap rakyat, bahkan dianggap 
sebagai serangan kaum Komunis kedua setelah 
pemberontakan PKI di tahun 1926. 
Pada akhir 1929, tersiar kabar bersifat provokasi yang menyebutkan bahwa PNI 
akan mengadakan pemberontakan pada awal 1930. Berdasarkan hal tersebut, 
pada tanggal 29 Desember 1929 pemerintah kolonial Belanda segera 
mengadakan penangkapan terhadap pemimpin PNI, seperti Ir. Soekarno 
(Ketua PNI), R. Gatot Mangkupraja (Sekretaris II PB PNI), Maskoen Sumadireja 
(Sekretaris II Pengurus PNI cabang Bandung), dan Supriadinata (anggota PNI 
cabang Bandung).
Empat tokoh PNI yang ditangkap tersebut kemudian diajukan ke 
pengadilan Landraad di Bandung. Sidang pengadilan itu 
dilakukan pada tanggal 18 Agustus hingga 29 September 1930. 
Dalam sidang tersebut, Ir. Soekarno membacakan sebuah pidato 
pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat. Dalam pidato 
pembelaannya itu, Ir. Soekarno menandaskan “Kini telah jelas 
bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum 
intelektual dan kaum komunis saja, tetapi merupakan reaksi 
umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinya telah 
merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya zaman sekarang, 
bukan revolusinya sekelompok-kelompok rakyat kecil kaum 
intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat di dunia 
yang terbelakang dan diperbodoh.” Pada tanggal 22 Desember 
1930, para pemimpin PNI tersebut dijatuhi hukuman penjara di 
Sukamiskin, Bandung.
D. Upaya-upaya Menggalang Persatuan 
Pembentukan Permufakatan Perhimpunan- 
Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia 
(PPPKI) 
Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia 
(PPPKI), merupakan badan kesatuan partai-partai politik Indonesia. 
Latar belakang didirikannya PPPKI ini adalah karena tokoh-tokoh 
pergerakan nasional beranggapan bahwa berjuang melalui masing-masing 
organisasi tidak akan membawa hasil. Lalu Soekarno mempunyai ide untuk 
menggabungkan organisasi-organisasi tersebut supaya Indonesia dapat mencapai 
kemerdekaannya. 
PPPKI didirikan pada 17 Desember 1927. Yang 
menjadi pelopor pembentukan PPPKI adalah Partai 
Nasional Indonesia, ketuanya Ir. Soekarno. Organisasi-organisasi 
yang tergabung dalam PPPKI adalah Partai 
Nasional Indonesia, Budi Utomo, Sarikat Islam, 
Paguyuban Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, 
Indonesische Studie Club, dan Algemeene Studie Club.
PPPKI terus berkembang dan memiliki 
daya tarik tersendiri bagi parpol-parpol yang ada di 
Indonesia saat itu. PSI Yogyakarta dan BU 
merupakan salah satu yang memberikan perhatian 
khusus terhadap ideologi nasionalis sekuler. 
Akhirnya , pada 2 Sepetember 1928 
diselenggarakan kongres PPPKI 1 di Surabaya. 
Para wakil parpol berharap bahwa kongres ini 
merupakan kongres yang dapat membawa 
Indonesia ke era era baru gerakang kebangsaan. 
Kongres menunjuk Soetomo sebagai ketua Majelis 
Pertimbangan PPPKI. Sebagai ketua, Soetomo 
berhasil mempersatukan kaum moderat dan kaum 
radikal di tubuh PPPKI. 
Tujuan PPPKI yang utama adalah: 
 Mencapai persamaan arah aksi kebangsaan 
dari berbagai perkumpulan; 
 Menghindarkan perselisihan antar anggota yang 
merugikan perjuangan; 
 Memperkuat dan memperbaiki organisasi.
Pada 1933, Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik 
Kebangsaan Indonesia, berubah namanya menjadi Persatuan 
Perhimpunan-perhimpunan Politik Kemerdekaan Indonesia. Dengan 
terbentuknya PPPKI diharapkan akan terjadi interaksi ke arah 
persatuan antara organisasi-organisasi yang menjadi anggota PPPKI. 
Akan tetapi, karena perbedaan asas dan dasar dari partai-partai yang 
menjadi anggota tidak dapat dipertemukan, PPPKI akhirnya tidak 
mempunyai kekuasaan. Pada 1935 PPPKI dibubarkan karena partai-partai 
non kooperatif banyak yang keluar dari keanggotaan PPPKI.
A. Gerakan Pemuda 
Trikoro dharmo merupakan oganisasi pemuda kedaerahan pertama di 
Indonsia. Trikoo Darmo didirikan pada tanggal 7 maret 1915. Berdirinya 
TRIKORO Dharmo berpengaruh besar dengan berdirinya organisasi lain 
seperti Jong Sumatren Bond, Jong Celebes, dan Jong Ambon. Sejak saat itu 
semangat pemuda kedaerahan semakin dominan. Dengan semangat 
kedaerahan itu Trikor Dharmo diubah menjadi Jong Java. 
Dalam perkembangannya, Jong Java tidak mampu bertahan sebagai 
organisasi yang berpandang kesukuan. Hal itu disebabkan semakin 
meluasnya paham Indonesia Raya. Pada kogres tanggal 27-31 Desember 
1926, dengan suara bulat tujuan Jong Java diubah menjadi “memajukan 
rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia 
dan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia 
lainnya ikut serta dalam menyebarkan dan memperkuat paham Indonesia 
bersatu” 
B. Kongres Pemuda 
Kongres pemuda dilakukan sebanyak dua kali. 
Kongres Pemuda I 
Kongres Pemuda I diadakan pada tanggal 30 April-2 Mei 
1926. Para mahasiswa membicarakan tentang 
mengadakan fusi antara perkumpulan-perkumpulan 
pemud seindnesia. Walaupun tidak membuahkan hasil 
tetapi kongres itu tellah memperkuat cita-cita indonesia 
bersatu.
Kongres Pemuda II 
Diadakan pada tanggal 27-28 oktober 1928. 
Susunan panitia dalam kongres Pemuda II ini 
adalah: 
Ketua : Sugondo Joyopuspito 
Wakil : Joko Marsaid 
Sekretaris : Moh. Yamin 
Bendahara : Amir Syarifuddin 
Hasil dari Kongres Pemuda II adalah sumpah pemuda yang berisi: 
1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, 
tanah Indonesia. 
2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa 
Indonesia. 
3) Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa prsatuan, 
bahasa Indonesia.
Berkembangnya taktik moderat dan kooperatif 
dalam pergerakan nasional 
Latar belakang 
• Krisis ekonomi (malaise) yang terjadi sejak 
tahun 1921 dan berulang pada akhir tahun 
1929. 
• Kebijakan pemerintahan Gubernur Jenderal 
de Jonge menyebabkan kaum pergerakan, 
terutama golongan non-kooperatif, sangat 
menderita. 
• Berkembangnya paham Fasisme dan Nazisme
1. Partindo 
Pada Kongres Luar Biasa PNI di Btavia tanggal 25 April 1931 
diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Sartono bersama 
pendukungnya kemudian membentuk Partai Indonesia (Partindo) 
pada 30 April 1931. 
Asas dan tujuan serta garis-garis perjuangan PNI masih 
diteruskan oleh Partindo. Setelah Ir. Soekarno bebas pada 
bulan Desember 1931, ia berusaha menyatukan kembali 
PNI namun gagal dan akhirya ia memutuskan untuk masuk 
ke dalam Partindo. Partai ini berkembang pesat setelah 
pimpinan tertinggi dipegang Ir. Soekarno. 
Penangkapan kembali Ir. Soekarno pada 1 Agustus 
1933 melemahkan Partindo. Tanpa Ir. Soekarno, 
Partindo mengalami kemunduran. Partindo keluar 
dari PPPKI agar PPPKI tidak terhalang geraknya 
karena adanya larangan untuk mengadakan rapat. 
Dalam menghadapi keadaan yang sulit itu, untuk 
kedua kalinya Sartono membubarkan Partindo juga 
tanpa dukungan penuh dari anggotanya.
2. PNI Baru 
• Merupakan organisasi dengan taktik non-kooperatif 
• Pendirinya adalah golongan merdeka 
• Didirikan Desember 1931 
• Ketua awalnya Sutan Syahrir lalu digantikan 
oleh Moh Hatta
3. Parindra 
Partai ini didirikan oleh dr. Soetomo pada 
bulan Desember 1935 dengan 
penggabungan Boedi Oetomo dan 
Persatuan Bangsa Indonesia serta 
organisasi lainnya, seperti Serikat Celebes, 
Serikat Sumatra, Serikat Ambon, 
Perkumpulan Kaum Betawi, dan Tirtayasa. 
Dengan diketuai Dr. Soetomo dab berpusat di Surabaya, 
Parindra memiliki tujuan mencapai Indonesia Raya dan 
mulia. Keunikan Parindra dibanding partai-partai yang 
lainnya, yaitu partai ini bersifat kooperatif dan dalam 
beberapa kegiatannya juga non-kooperatif. Jadi, Parindra 
mempunyai wakil-wakil dalam Volksraad dan mengambil 
sikap sasuai situasi.
Dalam Kongres I Parindra yang diselenggarakan pada Mei 
1937 di Jakarta diputuskan bahwa Parindra bersikap 
kooperatif dan anggota yang ada dalam dewan harus loyal 
pada partainya. KRMH Wuryaningrat yang menggantikan 
Soetomo sebagai ketua, berusaha keras untuk menvapai 
berbaikan ekonommi rakyat, pengangguran, peradilan, dan 
kemiskinan. Dalam memajukan kesejahteraan ekonomi 
rakyat, Parindra mendirikan Perkumpulan Rukun Tani, Rukun 
Pelayaran Indonesia, dan Bank Nasional Indonesia.
4. Gerindo 
Setelah Pertindo dibubarkan pada tahun 1936, banyak 
anggotanya yang kehilangan wadah pejuangan. Oleh karena 
itu, pada bulan Mei 1937 di Jakarta dibentuk Gerakan Rakyat 
Indonesia (Gerindo). 
Gerindo bertujuan mencapai Indonesia merdeka, tetapi 
dengan asas-asas yang kooperasi. Dalam bidang politik, 
Gerindo menuntut adanya perlemen. Dalam bidang ekonomi 
dibentuk Penuntun Ekonomi Rakyat Indonesia (PERI). Dalam 
bidang sosial diperjuangkan persamaan hak dan kewajiban di 
dalam masyarakat.
5. Petisi Soetardjo 
• Pada tanggal 15 Juli 1936,Soetardjo Kartohadikusumo selaku wakil 
Persatuan Pegawai Bestuur (PPBB) dalam Volksraad mengajukan usul yang 
kemudian dikenal dengan Petisi Soetardjo. Isi petisi tersebut adalah meminta 
kepada pemerintah kolonial agar diselenggarakan musyawarah antara wakil 
wakil Indonesia dan Belanda untuk merencanakan suatu perubahan dalam 
waktu sepuluh tahun mendatang. 
Sebelum Indonesia dapat berdiri sendiri, Soetardjo 
mengusulkan untuk mengambil langkah langkah 
memperbaiki keadaan Indonesia, diantaranya : 
• Volksraad dijadikan parlemen yang sesungguhnya 
• Direktur departemen diberikan tanggung jawab 
Pada tanggal 16 November 1938 rencana ini 
ditolak belanda dengan alasan: 
• Perkembangan politik Indonesia belum cukup 
matang sehingga dianggap masih terlalu prematur 
• Dipertanyakan juga tentang kedudukan golongan 
minoritas dalam struktur politik yang baru nanti
Meskipun petisi tersebut ditolak, pemerintah 
kolonial mulai melaksanakan perubahan 
pemerintah pada tahun 1938. pemerintah 
membentuk provinsi – provinsi diluar Jawa 
dengan Gubernur sebagai wakil pemerintahan 
pusat, sedangkan Dewan Provinsi bertugas 
mengatur rumah tangga daerah. 
Usaha ke arah persatuan itu juga didorong oleh 
keadaan internasional yang sejak 1939 menjadi 
genting dengan adanya penyerangan Jerman ke 
Polandia yang mengawali terjadinya Perang 
Dunia II.
Perjuangan GAPI "Indonesia 
Berparlemen" 
Untuk mengatasi krisis kekuatan nasional, tampillah seorang tokoh yang 
berusaha untuk mengurangi konflik dan menyamakan kembali persepsi 
tentang petapa pentingnya kesatuan diantara partai-partai politik nasional. 
Tokoh tersebut adalah M. Husni Thamrin yang memelopori berdirinya 
sebuah organisasi baru, yaitu Gabungan Politik Indonesia (GAPI). GAPI 
bukanlah sebuah partai, melainkan hanya sebuah wadah kerjasama 
partai-partai. 
Pada tanggal 21 Mei 1939 dilaksanakan rapat di Gedung Permufakatan, 
Gang Kenari, Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil-wakil dari Pasundan, 
Parindra, PSII, PII, dan Gerindo. M.H. Thamrin menjelaskan tujuan 
pembentukan GAPI untuk membentuk sebuah badan persatuan yang akan 
mempelajari dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Pada tanggal 4 Juli 1939 pelakasanaan program GAPI. Dalam rapat itu diputuskan 
untuk mengadakan Kongres Rakyat Indonesia yang akan memperjuangkan 
penentuan nasib sendiri serta kesatuan dan persatuan Indonesia. Tujuan utama 
dari kongres ini adalah “Indonesia Berparlemen”. Namun, sebelum aksi dilakukan 
pada tanggal 9 september 1939 terdengar kabar Perang Dunia II telah berkobar. 
Oleh karena itu pada tanggal 19 september 1939, GAPI menyerukan dalan 
keadaan bahaya dapat dibina hubungan dan kerja sama yang sebaik-baiknya 
antara Belanda dan Indonesia. 
Aksi pertama GAPI terselenggara dengan mengadakan rapat umum di Jakarta 
pada tanggal 1 Oktober 1939. Dengan semboyan "Indonesia Berparlemen". 
Setiap aksinya GAPI mendesak pemerintah agar membentuk parlemen yang 
dipilih oleh dan dari rakyat sebagai pengganti Volksraad dan dengan 
pemerintahan yang bertanggung jawab kepada parlemen tersebut. Untuk itu, 
kepala departemen harus digantikan dengan menteri yang bertanggung jawab 
kepada parlemen. Dalam rapat tanggal 23 Februari 1940, GAPI menganjurkan 
pendirian Panitia Parlemen Indonesia sebagai tindak lanjut aksi Indonesia 
Berparlemen. Tetapi, kesempatan bergerak GAPI sudah tidak ada lagi.
Pada awal Mei 1940 Belanda sudah diduduki oleh Jerman sehingga 
perang dunia ke II telah berkobar di Negeri Belanda, meskipun telah 
diduduki Jerman, tetpi Belanda tidak mau mundur dari bumi 
Indonesia. Sikap Pemerintahan Belanda yang konservatif ternyata 
tidak mengurangi loyalitas rakyat Indonesia terhadap Belanda, bahkan 
ada keinginan umum untuk menghadapi perang itu. Sebagai imbalan 
dari kesetian bangsa Indonesia, Gubernur Jendral Tjarda Van 
Starkenborgh Stachouwer menjajikan perubahan dalam berbagai segi 
kehidupan masyarakat. Pada tanggal 10 Mei 1941 Ratu Wilhelmina 
menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan suatu 
penyesuain ketatanegaraan Belanda terhadap keadaan yang berubah 
serta menentukan kedudukan daerah seberang dalam struktur 
Ketajaan Belanda. Akan tetapi masalah itu ditunda hingga Perang 
Dunia II selesai. Sikap itu pun dipertahankan Belanda pada saat 
dilontarkan Piagam Atlantik (Atlantik Chater) oleh Perdana Menteri 
Inggris Woodrow Wilson dan Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt 
yang menjamin hak seriap bangsa untuk memilih bentuk 
pemerintahannya sendiri.
Hasil dari pergerakan melalui Dewan Rakyat adalah pembentukan 
Komisi Visman (Commissie-Visman) pada bulan maret 1941. Komisi 
tersebut bertugas meneliti keinginan, cita-cita, serta pendapat yang ada 
pada golongan masyarakat mengenai perbaikan pemerintahan. Namun 
di mata sebagian kaum nasionalis, komisi ini dianggap sebagai cara 
pemerintah kolonial untuk mengulur-ulur waktu tentang tuntutan bangsa 
Indonesia. 
GAPI yang tetap teguh pada pendiriannya, segera meruah KRI menjadi 
Majelis Rakyat Indonesia (MRI) pada 14 September 1941. Mr. Sartono 
diangkat sebagai ketua. Organisasi ini beranggotakan GAPI sebagai 
wakil federasi organisasi politik, Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) 
sebagai wakil organisasi Islam, dan PVPN sebagai federasi serkat 
sekerja dan pegawai negeri. Pada saat itu, MRI merupakan organisasi 
yang paing maju karena telah berhasil menggabungkan organisasi politik 
, sosial, dan keagamaan dalam satu wadah. 
Hasil dari pantauan Komisi Visman diumumkan pada 
bulan Desember 1941 yang menyatakan bahwa 
penduduk sangat puas dengan Pemerintahan Belanda.
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional

More Related Content

What's hot

Kelompok 1 sumpah pemuda
Kelompok  1 sumpah pemudaKelompok  1 sumpah pemuda
Kelompok 1 sumpah pemudaSukarjo Acdc
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaNita07agustin
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialAey Doank
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraRisdiana Hidayat
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraZidni Ilma K.
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri泥棒 すべて泥棒
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesiaaswansetiawan
 
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangFani K
 
Peristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaPeristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaGaluh Iman Nugroho
 
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)Armadira Enno
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaSindhu Rizky
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasiJohan Setiawan
 
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptBAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptDARIUSDARIUS30
 

What's hot (20)

masa penjajahan jepang
masa penjajahan jepangmasa penjajahan jepang
masa penjajahan jepang
 
Kelompok 1 sumpah pemuda
Kelompok  1 sumpah pemudaKelompok  1 sumpah pemuda
Kelompok 1 sumpah pemuda
 
Organisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesiaOrganisasi pergerakan nasional indonesia
Organisasi pergerakan nasional indonesia
 
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonialstrategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
strategi organisasi pergerakan nasional dalam menghadapi kekuasaan kolonial
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar NegaraBAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
BAB 1 Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara riProses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara ri
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
 
Budi utomo
Budi utomoBudi utomo
Budi utomo
 
Peristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabayaPeristiwa 10 november surabaya
Peristiwa 10 november surabaya
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)
INDISCHE PARTIJ (Sejarah Pergerakan Indonesia 1900-1945)
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasi
 
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.pptBAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
BAB 7 REVOLUSI MENEGAKKAN PANJI-PANJI NKRI.ppt
 
Sejarah pki
Sejarah pkiSejarah pki
Sejarah pki
 

Similar to Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional

Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCLikamp
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5Stefanus Raditya
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptAretaParahita
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Yulia Fauzi
 
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxBAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxMuhammadHasan463060
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfAhmadFauzanBaihaqi
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda OSIS SMA Bina Insani
 
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptx
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptxppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptx
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptxMELISASafitri2
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaMisiTriCahyanti
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasionallisa widya
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaEmillia Ardhiana
 

Similar to Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional (20)

Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOCPerjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
Perjuangan bangsa Indonesia melawan VOC
 
Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional IndonesiaPartai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia
 
Makalah pni
Makalah pniMakalah pni
Makalah pni
 
BAB 3-.pptx
BAB 3-.pptxBAB 3-.pptx
BAB 3-.pptx
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.pptPERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
PERGERAKAN NASIONAL OK.ppt
 
Pni
PniPni
Pni
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
Sejarah ( strategi organisasi pergerakan indonesia )
 
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptxBAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
BAB 3-XI-pergerakan Nasional.pptx
 
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdfBAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
BAB 3-.PERGERAKAN NASIONAL.pdf
 
Sejarah organisasi fantasia imanda
Sejarah organisasi   fantasia imanda Sejarah organisasi   fantasia imanda
Sejarah organisasi fantasia imanda
 
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptx
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptxppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptx
ppt pergerakan MELISA SAFITRI.pptx
 
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah BangsaDinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
Dinamika Pancasila Dalam Sejarah Bangsa
 
Pergerakan nasional
Pergerakan nasionalPergerakan nasional
Pergerakan nasional
 
Partai Indonesia
Partai IndonesiaPartai Indonesia
Partai Indonesia
 
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesaPancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
Pancasila dan pergergerakan pemuda tahun 1908 by emillia ardhiana w. unesa
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 
Ella amir (2)
Ella amir (2)Ella amir (2)
Ella amir (2)
 

More from Alya Titania Annisaa

Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMARangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMAAlya Titania Annisaa
 
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiRangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiAlya Titania Annisaa
 
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangAlya Titania Annisaa
 
Formal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingFormal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingAlya Titania Annisaa
 
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumPeranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumAlya Titania Annisaa
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiAlya Titania Annisaa
 
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversKomposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversAlya Titania Annisaa
 

More from Alya Titania Annisaa (20)

Report Text
Report TextReport Text
Report Text
 
Procedure Text
Procedure TextProcedure Text
Procedure Text
 
IMPERATIVES
IMPERATIVESIMPERATIVES
IMPERATIVES
 
Vocabulary Building
Vocabulary BuildingVocabulary Building
Vocabulary Building
 
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UANRANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
RANGKUMAN BIOLOGI SMA JELANG UAN
 
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMARangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
Rangkuman Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Materi Biologi SMA
 
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA EvolusiRangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
Rangkuman Materi Biologi SMA Evolusi
 
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
Pembahasan SBMPTN KIMIA 2016
 
Rangkuman Kimia Siap UN SMA
Rangkuman Kimia Siap UN SMARangkuman Kimia Siap UN SMA
Rangkuman Kimia Siap UN SMA
 
Dkbm indonesia
Dkbm indonesiaDkbm indonesia
Dkbm indonesia
 
Sistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi ManusiaSistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi Manusia
 
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai BidangManfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang
 
Formal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter WritingFormal and Informal Letter Writing
Formal and Informal Letter Writing
 
Skl UN SMA Matematika IPA 2016
Skl UN SMA Matematika IPA 2016Skl UN SMA Matematika IPA 2016
Skl UN SMA Matematika IPA 2016
 
Tulang dan Persendian
Tulang dan PersendianTulang dan Persendian
Tulang dan Persendian
 
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan HukumPeranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
Peranan KPK dan Kehakiman Dalam Melindungi dan Menegakkan Hukum
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit FungsiSoal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
Soal Latihan dan Pembahasan Limit Fungsi
 
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi InversKomposisi Fungsi dan Fungsi Invers
Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional

  • 1. TUGAS SEJARAH Oleh : Alya Titania Annisaa’ Desriani Clarisa Fitri Annisa Insanul KamilaI Nursahfitri Yosiana Ria Donna
  • 2. Partai Nasional Indonesia Pembentukan PPPKI Gerakan Pemuda Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional Partindo dan PNI Baru Parindra dan Gerindo Petisi Soetardjo Perjuangan GAPI “Indonesia Berparlemen” M A T E R I
  • 3. Partai Nasional Indonesia Sesudah organisasi komunis dilarang oleh pemerintah kolonial, terbukalah kesempatan besar untuk mendirikan organisasi baru. Kaum terpelajar dan intelektual berkesimpulan bahwa kekerasan dan radikalisme bukan jalan perjuangan baik dalam menghadapi pemerintah kolonial. Atas dasar itulah, orang-orang dari Algemeene Studie Club Bandung pada 4 Juli 1927 mendirikan organisasi yang semula bernama Perserikatan Nasional Indonesia (diubah pada saat kongres pertama di Surabaya) dengan tokoh-tokohnya Ir. Soekarno, Iskaq, Budiarto, Cipto Mangunkusumo,Tilaar, Soedjadi, dan Sunaryo. Dalam pengurus besar PNI, Ir. Soekarno ditunjuk sebagai ketua, Iskaq sebagai sekretaris sekaligus merangkap sebagai Bendhara, dan Dr. Samsi sebagai komisaris partai. Sementara itu, dalam perekrutan anggota disebutkan bahwa mantan anggota PKI tidak diperkenankan menjadi anggota PNI, juga pegawai negeri yang memungkinkan berperan sebagai mata-mata pemerintah kolonial Hindia-Belanda.
  • 4. Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa tujuan PNI adalah hendak bekerja untuk kemerdekaan Indonesia. Tujuan tersebut hendak dicapai dengan asas “percaya pada diri sendiri.” Artinya, memperbaiki keadaan politik, ekonomi, dan sosial dengan kekuatan dan kebiasaan sendiri. Sikapnya yang non-kooperatif diwujudkan antara lain dengan tidak ikut dalam dewan-dewan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial.
  • 5. Cabang-cabang pertama PNI didirikan di Bandung, Surabaya, dan Batavia. Menyusul kemudian pada tahun 1928 berdiri cabang lainnya, seperti di Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Palembang, Makassar dan Manado. Pada akhir tahun 1928, anggota PNI mengalami kenaikan yang pesat hingga mencapai 3860 orang. Kenaikan tersebut merupakan hasil dari propaganda yang sangat aktif dilakukan. Jelas sekali bahwa popularitas rapat-rapat umum yang diselenggarakan oleh PNI itu disebabkan pengaruh Ir. Soekarno dengan pidato-pidatonya yang sangat khas dan mampu menarik perhatian dan simpati dari masyarakat banyak. Dalam kongresnya di Surabaya pada tahun 1928, PNI berhasil menyusun program kegiatan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. 1. Dalam Bidang Politik a. Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan b. Pan Asianisme (memperkuat hubungan dengan bangsa-bangsa Asia yang masih terjajah). c. Menuntut kebebasan pers, berserikat, dan warga negara d. Menyebarkan pengetahuan sejarah nasionalisme untuk mengembangkan nasionalisme
  • 6. 2. Dalam Bidang Ekonomi a. Mengajarkan prinsip perekonomian nasional berdikari, membantu pengembangan perindustrian dan perdagangan nasional. b. Mendirikan bank nasional dan koperasi untuk mencegah riba 3. Dalam Bidang Sosial a. Memajukan pengajaran nasional b. Memperbaiki kedudukan wanita dengan menganjurkan monogami c. Memajukan serikat buruh, serikat tani, dan pemuda. Ada dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri dan pengaruhnya di dalam masyarakat. a. Usaha ke dalam, yaitu usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara lain mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah, dan bank-bank. b. Usaha ke luar dengan memperkuat opini publik terhadap tujuan PNI, antara lain melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabarBanteng Priangan di Bandung dan Persatuan Indonesia di Batavia.
  • 7. Kegiatan PNI yang dengan cepat dapat menarik massa yang sangat banyak membuat suatu kecemasan dan kekhawatiran tersendiri di kalangan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Gubernur Jenderal yang berkuasa pada saat itu dalam pembukaan sidang Volksraad pada tanggal 15 Mei 1928 mengharapkan kesadaran rakyat terhadap nasionalisme yang ekstrem. Dikemukakan juga bahwa sikap non-kooperatif yang dijalankan oleh PNI bersifat bermusuhan terhadap pemerintah. Meskipun ada peringatan halus tersebut, cabang-cabang PNI malah bermunculan di berbagai wilayah Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1929, kandidiat anggota PNI berjumlah sekitar 10.000 orang, di antaranya 6000 orang di daerah Priangan, Bandung. Sukses yang dicapati oleh PNI tidak lepas dari paham yang dianutnya, yaitu Marhaenisme. Kata Marhaen menurut Soekarno adalah nama seorang petani kecil yang dijumpainya dan menurutnya mewakili kelas sosial yang rendah (dapat dibandingkan juga sebagai golongan Proletaratau golongan Plebians seperti di zaman Romawi kuno). Di dalam perjuangan nasional, nasib kaum Marhaen harus ditingkatkan. Hal itu dapat dilakukan dengan gerakan massa menuntut kemerdekaan sebagai syarat terciptanya kondisi hidup yang lebih baik bagi kaum Marhaen.
  • 8. Tindakan progresif PNI dilakukan dengan mengadakan rapat-rapat umum yang selalu dibanjiri massa. Hal itu tidak terlepas dari peran Ir. Soekarno sebagai seorang orator ulung dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh rakyat. Gerakan-gerakan massa yang dipelopori oleh PNI menimbulkan kecurigaan dan kegelisahan pemerintah kolonial. Selain itu, ada pula kecurigaan bahwa PNI memiliki suatu hubungan erat dengan Perhimpunan Indonesia serta kaum Komunis. Oleh karena itu, pemerintah kolonial menganggap tindakan-tindakan PNI itu sebagai hasutan terhadap rakyat, bahkan dianggap sebagai serangan kaum Komunis kedua setelah pemberontakan PKI di tahun 1926. Pada akhir 1929, tersiar kabar bersifat provokasi yang menyebutkan bahwa PNI akan mengadakan pemberontakan pada awal 1930. Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 29 Desember 1929 pemerintah kolonial Belanda segera mengadakan penangkapan terhadap pemimpin PNI, seperti Ir. Soekarno (Ketua PNI), R. Gatot Mangkupraja (Sekretaris II PB PNI), Maskoen Sumadireja (Sekretaris II Pengurus PNI cabang Bandung), dan Supriadinata (anggota PNI cabang Bandung).
  • 9. Empat tokoh PNI yang ditangkap tersebut kemudian diajukan ke pengadilan Landraad di Bandung. Sidang pengadilan itu dilakukan pada tanggal 18 Agustus hingga 29 September 1930. Dalam sidang tersebut, Ir. Soekarno membacakan sebuah pidato pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat. Dalam pidato pembelaannya itu, Ir. Soekarno menandaskan “Kini telah jelas bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah bikinan kaum intelektual dan kaum komunis saja, tetapi merupakan reaksi umum yang wajar dari rakyat jajahan yang dalam batinya telah merdeka. Revolusi Industri adalah revolusinya zaman sekarang, bukan revolusinya sekelompok-kelompok rakyat kecil kaum intelektual, tetapi revolusinya bagian terbesar rakyat di dunia yang terbelakang dan diperbodoh.” Pada tanggal 22 Desember 1930, para pemimpin PNI tersebut dijatuhi hukuman penjara di Sukamiskin, Bandung.
  • 10. D. Upaya-upaya Menggalang Persatuan Pembentukan Permufakatan Perhimpunan- Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) Pemufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), merupakan badan kesatuan partai-partai politik Indonesia. Latar belakang didirikannya PPPKI ini adalah karena tokoh-tokoh pergerakan nasional beranggapan bahwa berjuang melalui masing-masing organisasi tidak akan membawa hasil. Lalu Soekarno mempunyai ide untuk menggabungkan organisasi-organisasi tersebut supaya Indonesia dapat mencapai kemerdekaannya. PPPKI didirikan pada 17 Desember 1927. Yang menjadi pelopor pembentukan PPPKI adalah Partai Nasional Indonesia, ketuanya Ir. Soekarno. Organisasi-organisasi yang tergabung dalam PPPKI adalah Partai Nasional Indonesia, Budi Utomo, Sarikat Islam, Paguyuban Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studie Club, dan Algemeene Studie Club.
  • 11. PPPKI terus berkembang dan memiliki daya tarik tersendiri bagi parpol-parpol yang ada di Indonesia saat itu. PSI Yogyakarta dan BU merupakan salah satu yang memberikan perhatian khusus terhadap ideologi nasionalis sekuler. Akhirnya , pada 2 Sepetember 1928 diselenggarakan kongres PPPKI 1 di Surabaya. Para wakil parpol berharap bahwa kongres ini merupakan kongres yang dapat membawa Indonesia ke era era baru gerakang kebangsaan. Kongres menunjuk Soetomo sebagai ketua Majelis Pertimbangan PPPKI. Sebagai ketua, Soetomo berhasil mempersatukan kaum moderat dan kaum radikal di tubuh PPPKI. Tujuan PPPKI yang utama adalah:  Mencapai persamaan arah aksi kebangsaan dari berbagai perkumpulan;  Menghindarkan perselisihan antar anggota yang merugikan perjuangan;  Memperkuat dan memperbaiki organisasi.
  • 12. Pada 1933, Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia, berubah namanya menjadi Persatuan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kemerdekaan Indonesia. Dengan terbentuknya PPPKI diharapkan akan terjadi interaksi ke arah persatuan antara organisasi-organisasi yang menjadi anggota PPPKI. Akan tetapi, karena perbedaan asas dan dasar dari partai-partai yang menjadi anggota tidak dapat dipertemukan, PPPKI akhirnya tidak mempunyai kekuasaan. Pada 1935 PPPKI dibubarkan karena partai-partai non kooperatif banyak yang keluar dari keanggotaan PPPKI.
  • 13. A. Gerakan Pemuda Trikoro dharmo merupakan oganisasi pemuda kedaerahan pertama di Indonsia. Trikoo Darmo didirikan pada tanggal 7 maret 1915. Berdirinya TRIKORO Dharmo berpengaruh besar dengan berdirinya organisasi lain seperti Jong Sumatren Bond, Jong Celebes, dan Jong Ambon. Sejak saat itu semangat pemuda kedaerahan semakin dominan. Dengan semangat kedaerahan itu Trikor Dharmo diubah menjadi Jong Java. Dalam perkembangannya, Jong Java tidak mampu bertahan sebagai organisasi yang berpandang kesukuan. Hal itu disebabkan semakin meluasnya paham Indonesia Raya. Pada kogres tanggal 27-31 Desember 1926, dengan suara bulat tujuan Jong Java diubah menjadi “memajukan rasa persatuan para anggota dengan semua golongan bangsa Indonesia dan bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia lainnya ikut serta dalam menyebarkan dan memperkuat paham Indonesia bersatu” B. Kongres Pemuda Kongres pemuda dilakukan sebanyak dua kali. Kongres Pemuda I Kongres Pemuda I diadakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926. Para mahasiswa membicarakan tentang mengadakan fusi antara perkumpulan-perkumpulan pemud seindnesia. Walaupun tidak membuahkan hasil tetapi kongres itu tellah memperkuat cita-cita indonesia bersatu.
  • 14. Kongres Pemuda II Diadakan pada tanggal 27-28 oktober 1928. Susunan panitia dalam kongres Pemuda II ini adalah: Ketua : Sugondo Joyopuspito Wakil : Joko Marsaid Sekretaris : Moh. Yamin Bendahara : Amir Syarifuddin Hasil dari Kongres Pemuda II adalah sumpah pemuda yang berisi: 1) Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. 2) Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. 3) Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa prsatuan, bahasa Indonesia.
  • 15. Berkembangnya taktik moderat dan kooperatif dalam pergerakan nasional Latar belakang • Krisis ekonomi (malaise) yang terjadi sejak tahun 1921 dan berulang pada akhir tahun 1929. • Kebijakan pemerintahan Gubernur Jenderal de Jonge menyebabkan kaum pergerakan, terutama golongan non-kooperatif, sangat menderita. • Berkembangnya paham Fasisme dan Nazisme
  • 16. 1. Partindo Pada Kongres Luar Biasa PNI di Btavia tanggal 25 April 1931 diambil keputusan untuk membubarkan PNI. Sartono bersama pendukungnya kemudian membentuk Partai Indonesia (Partindo) pada 30 April 1931. Asas dan tujuan serta garis-garis perjuangan PNI masih diteruskan oleh Partindo. Setelah Ir. Soekarno bebas pada bulan Desember 1931, ia berusaha menyatukan kembali PNI namun gagal dan akhirya ia memutuskan untuk masuk ke dalam Partindo. Partai ini berkembang pesat setelah pimpinan tertinggi dipegang Ir. Soekarno. Penangkapan kembali Ir. Soekarno pada 1 Agustus 1933 melemahkan Partindo. Tanpa Ir. Soekarno, Partindo mengalami kemunduran. Partindo keluar dari PPPKI agar PPPKI tidak terhalang geraknya karena adanya larangan untuk mengadakan rapat. Dalam menghadapi keadaan yang sulit itu, untuk kedua kalinya Sartono membubarkan Partindo juga tanpa dukungan penuh dari anggotanya.
  • 17. 2. PNI Baru • Merupakan organisasi dengan taktik non-kooperatif • Pendirinya adalah golongan merdeka • Didirikan Desember 1931 • Ketua awalnya Sutan Syahrir lalu digantikan oleh Moh Hatta
  • 18. 3. Parindra Partai ini didirikan oleh dr. Soetomo pada bulan Desember 1935 dengan penggabungan Boedi Oetomo dan Persatuan Bangsa Indonesia serta organisasi lainnya, seperti Serikat Celebes, Serikat Sumatra, Serikat Ambon, Perkumpulan Kaum Betawi, dan Tirtayasa. Dengan diketuai Dr. Soetomo dab berpusat di Surabaya, Parindra memiliki tujuan mencapai Indonesia Raya dan mulia. Keunikan Parindra dibanding partai-partai yang lainnya, yaitu partai ini bersifat kooperatif dan dalam beberapa kegiatannya juga non-kooperatif. Jadi, Parindra mempunyai wakil-wakil dalam Volksraad dan mengambil sikap sasuai situasi.
  • 19. Dalam Kongres I Parindra yang diselenggarakan pada Mei 1937 di Jakarta diputuskan bahwa Parindra bersikap kooperatif dan anggota yang ada dalam dewan harus loyal pada partainya. KRMH Wuryaningrat yang menggantikan Soetomo sebagai ketua, berusaha keras untuk menvapai berbaikan ekonommi rakyat, pengangguran, peradilan, dan kemiskinan. Dalam memajukan kesejahteraan ekonomi rakyat, Parindra mendirikan Perkumpulan Rukun Tani, Rukun Pelayaran Indonesia, dan Bank Nasional Indonesia.
  • 20. 4. Gerindo Setelah Pertindo dibubarkan pada tahun 1936, banyak anggotanya yang kehilangan wadah pejuangan. Oleh karena itu, pada bulan Mei 1937 di Jakarta dibentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Gerindo bertujuan mencapai Indonesia merdeka, tetapi dengan asas-asas yang kooperasi. Dalam bidang politik, Gerindo menuntut adanya perlemen. Dalam bidang ekonomi dibentuk Penuntun Ekonomi Rakyat Indonesia (PERI). Dalam bidang sosial diperjuangkan persamaan hak dan kewajiban di dalam masyarakat.
  • 21. 5. Petisi Soetardjo • Pada tanggal 15 Juli 1936,Soetardjo Kartohadikusumo selaku wakil Persatuan Pegawai Bestuur (PPBB) dalam Volksraad mengajukan usul yang kemudian dikenal dengan Petisi Soetardjo. Isi petisi tersebut adalah meminta kepada pemerintah kolonial agar diselenggarakan musyawarah antara wakil wakil Indonesia dan Belanda untuk merencanakan suatu perubahan dalam waktu sepuluh tahun mendatang. Sebelum Indonesia dapat berdiri sendiri, Soetardjo mengusulkan untuk mengambil langkah langkah memperbaiki keadaan Indonesia, diantaranya : • Volksraad dijadikan parlemen yang sesungguhnya • Direktur departemen diberikan tanggung jawab Pada tanggal 16 November 1938 rencana ini ditolak belanda dengan alasan: • Perkembangan politik Indonesia belum cukup matang sehingga dianggap masih terlalu prematur • Dipertanyakan juga tentang kedudukan golongan minoritas dalam struktur politik yang baru nanti
  • 22. Meskipun petisi tersebut ditolak, pemerintah kolonial mulai melaksanakan perubahan pemerintah pada tahun 1938. pemerintah membentuk provinsi – provinsi diluar Jawa dengan Gubernur sebagai wakil pemerintahan pusat, sedangkan Dewan Provinsi bertugas mengatur rumah tangga daerah. Usaha ke arah persatuan itu juga didorong oleh keadaan internasional yang sejak 1939 menjadi genting dengan adanya penyerangan Jerman ke Polandia yang mengawali terjadinya Perang Dunia II.
  • 23. Perjuangan GAPI "Indonesia Berparlemen" Untuk mengatasi krisis kekuatan nasional, tampillah seorang tokoh yang berusaha untuk mengurangi konflik dan menyamakan kembali persepsi tentang petapa pentingnya kesatuan diantara partai-partai politik nasional. Tokoh tersebut adalah M. Husni Thamrin yang memelopori berdirinya sebuah organisasi baru, yaitu Gabungan Politik Indonesia (GAPI). GAPI bukanlah sebuah partai, melainkan hanya sebuah wadah kerjasama partai-partai. Pada tanggal 21 Mei 1939 dilaksanakan rapat di Gedung Permufakatan, Gang Kenari, Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil-wakil dari Pasundan, Parindra, PSII, PII, dan Gerindo. M.H. Thamrin menjelaskan tujuan pembentukan GAPI untuk membentuk sebuah badan persatuan yang akan mempelajari dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
  • 24. Pada tanggal 4 Juli 1939 pelakasanaan program GAPI. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengadakan Kongres Rakyat Indonesia yang akan memperjuangkan penentuan nasib sendiri serta kesatuan dan persatuan Indonesia. Tujuan utama dari kongres ini adalah “Indonesia Berparlemen”. Namun, sebelum aksi dilakukan pada tanggal 9 september 1939 terdengar kabar Perang Dunia II telah berkobar. Oleh karena itu pada tanggal 19 september 1939, GAPI menyerukan dalan keadaan bahaya dapat dibina hubungan dan kerja sama yang sebaik-baiknya antara Belanda dan Indonesia. Aksi pertama GAPI terselenggara dengan mengadakan rapat umum di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1939. Dengan semboyan "Indonesia Berparlemen". Setiap aksinya GAPI mendesak pemerintah agar membentuk parlemen yang dipilih oleh dan dari rakyat sebagai pengganti Volksraad dan dengan pemerintahan yang bertanggung jawab kepada parlemen tersebut. Untuk itu, kepala departemen harus digantikan dengan menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam rapat tanggal 23 Februari 1940, GAPI menganjurkan pendirian Panitia Parlemen Indonesia sebagai tindak lanjut aksi Indonesia Berparlemen. Tetapi, kesempatan bergerak GAPI sudah tidak ada lagi.
  • 25. Pada awal Mei 1940 Belanda sudah diduduki oleh Jerman sehingga perang dunia ke II telah berkobar di Negeri Belanda, meskipun telah diduduki Jerman, tetpi Belanda tidak mau mundur dari bumi Indonesia. Sikap Pemerintahan Belanda yang konservatif ternyata tidak mengurangi loyalitas rakyat Indonesia terhadap Belanda, bahkan ada keinginan umum untuk menghadapi perang itu. Sebagai imbalan dari kesetian bangsa Indonesia, Gubernur Jendral Tjarda Van Starkenborgh Stachouwer menjajikan perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Pada tanggal 10 Mei 1941 Ratu Wilhelmina menyatakan kesediaannya untuk mempertimbangkan suatu penyesuain ketatanegaraan Belanda terhadap keadaan yang berubah serta menentukan kedudukan daerah seberang dalam struktur Ketajaan Belanda. Akan tetapi masalah itu ditunda hingga Perang Dunia II selesai. Sikap itu pun dipertahankan Belanda pada saat dilontarkan Piagam Atlantik (Atlantik Chater) oleh Perdana Menteri Inggris Woodrow Wilson dan Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt yang menjamin hak seriap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahannya sendiri.
  • 26. Hasil dari pergerakan melalui Dewan Rakyat adalah pembentukan Komisi Visman (Commissie-Visman) pada bulan maret 1941. Komisi tersebut bertugas meneliti keinginan, cita-cita, serta pendapat yang ada pada golongan masyarakat mengenai perbaikan pemerintahan. Namun di mata sebagian kaum nasionalis, komisi ini dianggap sebagai cara pemerintah kolonial untuk mengulur-ulur waktu tentang tuntutan bangsa Indonesia. GAPI yang tetap teguh pada pendiriannya, segera meruah KRI menjadi Majelis Rakyat Indonesia (MRI) pada 14 September 1941. Mr. Sartono diangkat sebagai ketua. Organisasi ini beranggotakan GAPI sebagai wakil federasi organisasi politik, Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) sebagai wakil organisasi Islam, dan PVPN sebagai federasi serkat sekerja dan pegawai negeri. Pada saat itu, MRI merupakan organisasi yang paing maju karena telah berhasil menggabungkan organisasi politik , sosial, dan keagamaan dalam satu wadah. Hasil dari pantauan Komisi Visman diumumkan pada bulan Desember 1941 yang menyatakan bahwa penduduk sangat puas dengan Pemerintahan Belanda.