SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Marhaenisme
Pekan Penerimaan Anggota Baru
DPK GmnI FISIP Undip
2021
Sejarah Marhaenisme
• Pencerahan/Renaissance
• Kapitalisme
• Imperialisme
• Kongres Partindo
• Marhaenisme
Karl Marx
Kongres Partindo
Uraian mengenai Marhaenisme tersebar dalam berbagai
tulisan dan istilah Marhaen juga sudah ada pada waktu Indonesia
Menggugat. (Indonesia Menggugat, Departemen Penerangan
Republik Indonesia, Tanpa Tahun (masih ejaan lama), hlm. 60-
138)
Dari berbagai tulisan mengenai Marhaenisme, salah satu
yang menjadi rujukan adalah tulisan Soekarno dalam Fikiran
Ra’jat pada tahun 1933 dengan judul Marhaen dan Proletar yang
pada akhirnya dimuat dalam kitab Dibawah Bendera Revolusi
(DBR) Jilid I. (Soekarno, Dibawah Bendera Revolusi Jilid I,
2005)
Tulisan tersebut mengulas hasil Konferensi Partai
Indonesia (Partindo) di Mataram pada Tahun 1933. Adapun butir
hasil konferensi tersebut adalah sebagai berikut:
9 Butir Hasil Konferensi Partindo
1. Marhaenisme, yaitu sosio-nasionasionalisme dan sosio-demokrasi.
2. Marhaen yaitu kaum proletar Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan kaum
melarat Indonesia yang lain-lain.
3. Partindo memakai perkataan Marhaen, dan tidak proletar, oleh karena perkataan
proletar sudah termaktub di dalam perkataan Marhaen, dan oleh karena perkataan proletar
juga diartikan bahwa kaum tani dan lain-lain kaum yang melarat tidak termaktub di
dalamnya.
4. Karena Partindo berkeyakinan, bahwa di dalam perjuangan, kaum melarat Indonesia
lain-lain itu harus menjadi elemen-elemennya (bagian-bagiannya), maka partindo
memakai perkataan Marhaen itu.
5. Di dalam perjuangan Marhaen itu, Partindo berkeyakinan, bahwa kaum proletar
mengambil bagian yang besar sekali.
6. Marhaenisme adalah azas yang menghendaki sususan masyarakat dan sususan negeri
yang di dalam segala halnya menyelamatkan Marhaen.
7. Marhaenisme adalah pula cara perjuangan untuk mencapai susunan masyarakat dan
susunan negeri yang demikian itu, yang oleh karenanya, harus suatu cara perjuangan yang
revolusioner.
8. Jadi marhaenisme adalah cara perjuangan dan azas yang menghendaki hilangnya tiap-
tiap kapitalisme dan imperialisme.
9. Marhaenis adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia, yang menjalankan marhaenisme.
Tema-Tema Pokok dalam
Marhanisme
Dengan mengambil hasil kongres Partindo tahun 1933, di mana
Soekarno menyatakan persetujuannya terhadap butir-butir tersebut di atas, kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa pokok pikiran dan tema utama dalam
Marhaenisme adalah sebagai berikut:
• Doktrin pokok dari Marhaenisme adalah sosio-nasionalisme dan sosio-
demokrasi.
• Tujuan dari Marhaenisme adalah menghilangkan kapitalisme dan
imperalisme.
• Basis massa perjuangan Marhaenisme adalah kaum buruh (proletar), petani
kecil, dan kaum yang tertindas secara ekonomi.
• Bidang perjuangan Marhaenisme adalah pada bidang ekonomi, sosial-
budaya dan politik.
• Marhaenisme merupakan azas sekaligus cara perjuangan.
• Marhaenisme bersifat revolusioner.
Mengenal Marhaen dan
Marhaenisme
Marhaen = Seluruh kaum proletar, buruh tani dan kaum melarat lainnya.
Kaum Marhaen melawan borjuis kolonialisme. Karena Marhaenisme
adalah ideologi sosialisme ala indonesia (marxisme yang diterapkan sesuai
situasi dan kondisi di Indonesia)
Kalau kaum marhaen itu adalah kelompok yang memiliki alat
produksi tetapi tidak bisa mapan karena ditindas, sedangkan proletar adalah
orang-orang yang tidak memiliki alat produksi, mereka hanya memiliki labour
atau pekerja keras.
Dalam pikiran Marx, perjuangan kelas ada di masyarakat industri
sehingga beliau mengatakan bahwa revolusi dipegang oleh kaum buruh,
sedangkan pada saat itu, di Indonesia tidak semua buruh pabrik/perusahaan
tetapi juga petani.Bung Karno melihat bahwa Indonesia adalah negara agraris.
Konsep proletar itu adalah pertentangan kelas dimana kapitalisme harus
dihilangkan.
Kaum Marhaen itu perjuangan kelas dan Marhanisme merupakan
Ideologi yang digunakan.
Sehingga Marhaenisme Sebagai Antithesa dari Kapitalisme dan kolonialisme
Pokok Pikiran Marhaenisme
3 Asas Marhaenisme
1. Sosio-Nasionalisme
Nasionalisme yang berperikemanusiaan.
Internasionalisme adalah nasionalisme yang
tumbuh di taman sari internasional (menurut
bung karno) sehingga menghilangkan penindasan
sesama manusia.
Sehingga nasionalisme yang dimaksud
dalam sosio-nasionalis adalah nasionalisme yang
tidak dibatasi atau hanya pada suatu daerah atau
negara tertentu tetapi untuk seluruh dunia dapat
diimplementasikan.
Soekarno menggunakan kata nasionalisme
merujuk pada istilah yang juga digunakan oleh para
ahli dari Eropa Barat, seperti Ernest Rennan, Otto
Bauer maupun Karl Haushoffer. (Soekarno, Dibawah
Bendera Revolusi. (Jakarta: Yayasan Bung Karno,
2005, hlm. 3)
Nasionalisme diartikan sebagai paham
kebangsaan, yaitu paham, pendapat, atau pikiran yang
menghendaki adanya kehidupan bersama di antara
sekelompok individu yang menganggap diri mereka
memiliki suatu identitas yang menjadi sebab dari
adanya kemauan untuk hidup bersama dan menjadi
sebab pula dari perbedaan dengan kelompok individu
yang lain.
Nasionalisme Indonesia sejiwa dengan social
conscience of man (budi nurani sosial manusia) karena
Indonesia hanya satu bagian kecil saja dari dunia. Dengan
begitu nasionalisme Indonesia tidak mudah terjebak dalam
nasionalisme sempit atau chauvinis karena nasionalisme
tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman
sarinya internasionalisme. (Cindy Adam, Bung Karno
Penyambung Lidah Rakyat edisi revisi, Cetakan Ketiga,
2014, hlm. 240-241)
Maka nasionalisme Indonesia merupakan
nasionalisme yang menjadi bagian dari perjuangan umat
manusia di dunia untuk membebaskan diri dari penjajahan
yang bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Pada titik inilah nasionalisme yang ada di
Indonesia menjadi Sosio-nasionalisme.
2. Sosio-Demokrasi
Demokrasi yang ada di Indonesia, menurut
Soekarno, bukanlah demokrasi yang bertumpu pada
kekuatan mayoritas karena selama berabad-abad negeri
Indonesia hidup dengan kebiasaan asli berupa musyawarah
mufakat dalam pengambilan keputusan yang bermuara pada
kebijakan negara dan pemerintah.
Demokrasi ini adalah perundingan demokratis
model Asia. Sebagai seseorang yang meyakini bahwa
kekuatan terletak dalam pemerintahan atas dasar perwakilan
karena Indonesia bukan hanya untuk satu orang atau satu
golongan tetapi Indonesia buat semua, satu buat semua,
semua buat satu.
Demokrasi Indonesia tidak hanya dalam persamaan
politik semata, tetapi demokrasi sosial dan demokrasi
ekonomi. Satu dunia baru didalam mana terdapat
kesejahteraan bersama, yang berarti keadilan sosial. Hal
inilah yang dinamakan sebagai sosio-demokrasi. (Cindy
Adam, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat edisi revisi,
Cetakan Ketiga, 2014, hlm. 241)
Rakyat punya kewenangan atas demokrasi politik,
demokrasi ekononi dan demokrasi kebudayaan sesuai
dengan trisakti yang dikemukakan oleh Bung Karno yakni :
• Berdaulat dalam Politik
• Berdiri dalam ekonomi (atau biasa disebut berdikari
dalam ekonomi
• Berkepribadian yang berbudaya
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
Marhaenisme percaya dengan adanya eksistensi
Tuhan. Cuman dibedakan antara berketuhanan dan
beragama.
Berketuhanan berarti untuk kemerdekaan agama itu
terserah, baik itu agama ataupun keyakinan/kepercayaan
tertentu, sedangkan beragama itu secara otomatis percaya
atau mengakui agama-agama samawi atau agama tertentu.
Asas Perjuangan
Marhaenisme
• Self Help – Self Reliance
• Machtvorming – Machtanwending
• Massa Aksi
• Radikalisme
• Non Kooperatif
Marhaenisme berusaha
untuk menghilangkan kelas-kelas
yang menindas dengan
memperjuangkan kelas atau kaum
marhaen yang tertindas oleh sistem
dalam artian sistem ekonomi
maupun karena kelas.
Asas Perjuangan Marhaenisme itu
sangat dinamis dan mengikuti
perkembangan zaman.
Sehingga asas perjuangan
ini digunakan untuk mencapai cita-
cita yang tinggi dan mulia yakni
Marhaenisme.

More Related Content

What's hot

Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Ismail Fahmi
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sena Aditya
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahdzakiaziz
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
Pengantar marhaenisme
Pengantar marhaenismePengantar marhaenisme
Pengantar marhaenismeHrstand
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikdinnianggra
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikAi Roudatul
 
3 augustinus
3 augustinus3 augustinus
3 augustinusBagus Aji
 
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian  kekuasaan negaraKe 1 sistem pembagian  kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negaraMeita Purnamasari
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaFadila Maharani
 

What's hot (20)

Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4Pilar pilar kebangsaan pim4
Pilar pilar kebangsaan pim4
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
 
Identitas Nasional bentuk ppt/PowerPoint
Identitas Nasional bentuk ppt/PowerPointIdentitas Nasional bentuk ppt/PowerPoint
Identitas Nasional bentuk ppt/PowerPoint
 
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem FilsafatPacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
 
MASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIALMASALAH SOSIAL
MASALAH SOSIAL
 
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarahPancasila pertemuan ke 2 sejarah
Pancasila pertemuan ke 2 sejarah
 
IDEOLOGI
IDEOLOGIIDEOLOGI
IDEOLOGI
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Pengantar marhaenisme
Pengantar marhaenismePengantar marhaenisme
Pengantar marhaenisme
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
Wawasan Kebangsaan
Wawasan KebangsaanWawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan
 
Makalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organikMakalah solidaritas mekanik dan organik
Makalah solidaritas mekanik dan organik
 
3 augustinus
3 augustinus3 augustinus
3 augustinus
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian  kekuasaan negaraKe 1 sistem pembagian  kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 

Similar to PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Marhaenisme (28 Maret 2021)

Pancasila Ideologi // Focus Independent School
Pancasila Ideologi // Focus Independent SchoolPancasila Ideologi // Focus Independent School
Pancasila Ideologi // Focus Independent Schoolaneliayshea
 
Makalah indeologi sman 20 kab tangerang
Makalah indeologi sman 20 kab tangerangMakalah indeologi sman 20 kab tangerang
Makalah indeologi sman 20 kab tangerangsoki leonardi
 
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdf
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdfpendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdf
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdfalvinbitalessy
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan Oktaviani Barut
 
Makna ideologi secara umum
Makna ideologi secara umumMakna ideologi secara umum
Makna ideologi secara umumtiaraulia20
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeIsaka Yoga
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismeAidha Mariza
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasionaldionteguhpratomo
 
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxPerkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxGabrielaSilvi
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikaIdeologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikafira aini
 
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme Thanushah Soniyasee
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAANPERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAANHafiza .h
 
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)Agnes Yodo
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia norma 28
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 

Similar to PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Marhaenisme (28 Maret 2021) (20)

Pancasila Ideologi // Focus Independent School
Pancasila Ideologi // Focus Independent SchoolPancasila Ideologi // Focus Independent School
Pancasila Ideologi // Focus Independent School
 
Makalah indeologi sman 20 kab tangerang
Makalah indeologi sman 20 kab tangerangMakalah indeologi sman 20 kab tangerang
Makalah indeologi sman 20 kab tangerang
 
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdf
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdfpendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdf
pendidikan kewarganegaraan ranti dan alvin-1-SM.pdf
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Makna ideologi secara umum
Makna ideologi secara umumMakna ideologi secara umum
Makna ideologi secara umum
 
Character Building Nasionalisme
Character Building NasionalismeCharacter Building Nasionalisme
Character Building Nasionalisme
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi NegaraPancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai Ideologi Negara
 
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptxPerkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
Perkembangan+faham+baru_abcdpdf_pdf_to_ppt.pptx
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrikaIdeologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
Ideologi dunia dan pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme di Asia afrika
 
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme
Sejarah : Pembentangan Tajuk Nasionalisme
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Maharani syafi'i
Maharani syafi'iMaharani syafi'i
Maharani syafi'i
 
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAANPERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
PERTUMBUHAN PAHAM KEBANGSAAN
 
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)
Makalah Bahasa Indonesia (Jenis-jenis Ideologi)
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
3304118 makalah
3304118 makalah3304118 makalah
3304118 makalah
 

Recently uploaded

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

PPAB GmnI FISIP Undip 2021: Marhaenisme (28 Maret 2021)

  • 1. Marhaenisme Pekan Penerimaan Anggota Baru DPK GmnI FISIP Undip 2021
  • 2. Sejarah Marhaenisme • Pencerahan/Renaissance • Kapitalisme • Imperialisme • Kongres Partindo • Marhaenisme
  • 4. Kongres Partindo Uraian mengenai Marhaenisme tersebar dalam berbagai tulisan dan istilah Marhaen juga sudah ada pada waktu Indonesia Menggugat. (Indonesia Menggugat, Departemen Penerangan Republik Indonesia, Tanpa Tahun (masih ejaan lama), hlm. 60- 138) Dari berbagai tulisan mengenai Marhaenisme, salah satu yang menjadi rujukan adalah tulisan Soekarno dalam Fikiran Ra’jat pada tahun 1933 dengan judul Marhaen dan Proletar yang pada akhirnya dimuat dalam kitab Dibawah Bendera Revolusi (DBR) Jilid I. (Soekarno, Dibawah Bendera Revolusi Jilid I, 2005) Tulisan tersebut mengulas hasil Konferensi Partai Indonesia (Partindo) di Mataram pada Tahun 1933. Adapun butir hasil konferensi tersebut adalah sebagai berikut:
  • 5. 9 Butir Hasil Konferensi Partindo 1. Marhaenisme, yaitu sosio-nasionasionalisme dan sosio-demokrasi. 2. Marhaen yaitu kaum proletar Indonesia, kaum tani Indonesia yang melarat dan kaum melarat Indonesia yang lain-lain. 3. Partindo memakai perkataan Marhaen, dan tidak proletar, oleh karena perkataan proletar sudah termaktub di dalam perkataan Marhaen, dan oleh karena perkataan proletar juga diartikan bahwa kaum tani dan lain-lain kaum yang melarat tidak termaktub di dalamnya. 4. Karena Partindo berkeyakinan, bahwa di dalam perjuangan, kaum melarat Indonesia lain-lain itu harus menjadi elemen-elemennya (bagian-bagiannya), maka partindo memakai perkataan Marhaen itu. 5. Di dalam perjuangan Marhaen itu, Partindo berkeyakinan, bahwa kaum proletar mengambil bagian yang besar sekali. 6. Marhaenisme adalah azas yang menghendaki sususan masyarakat dan sususan negeri yang di dalam segala halnya menyelamatkan Marhaen. 7. Marhaenisme adalah pula cara perjuangan untuk mencapai susunan masyarakat dan susunan negeri yang demikian itu, yang oleh karenanya, harus suatu cara perjuangan yang revolusioner. 8. Jadi marhaenisme adalah cara perjuangan dan azas yang menghendaki hilangnya tiap- tiap kapitalisme dan imperialisme. 9. Marhaenis adalah tiap-tiap orang bangsa Indonesia, yang menjalankan marhaenisme.
  • 6. Tema-Tema Pokok dalam Marhanisme Dengan mengambil hasil kongres Partindo tahun 1933, di mana Soekarno menyatakan persetujuannya terhadap butir-butir tersebut di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pokok pikiran dan tema utama dalam Marhaenisme adalah sebagai berikut: • Doktrin pokok dari Marhaenisme adalah sosio-nasionalisme dan sosio- demokrasi. • Tujuan dari Marhaenisme adalah menghilangkan kapitalisme dan imperalisme. • Basis massa perjuangan Marhaenisme adalah kaum buruh (proletar), petani kecil, dan kaum yang tertindas secara ekonomi. • Bidang perjuangan Marhaenisme adalah pada bidang ekonomi, sosial- budaya dan politik. • Marhaenisme merupakan azas sekaligus cara perjuangan. • Marhaenisme bersifat revolusioner.
  • 7. Mengenal Marhaen dan Marhaenisme Marhaen = Seluruh kaum proletar, buruh tani dan kaum melarat lainnya. Kaum Marhaen melawan borjuis kolonialisme. Karena Marhaenisme adalah ideologi sosialisme ala indonesia (marxisme yang diterapkan sesuai situasi dan kondisi di Indonesia) Kalau kaum marhaen itu adalah kelompok yang memiliki alat produksi tetapi tidak bisa mapan karena ditindas, sedangkan proletar adalah orang-orang yang tidak memiliki alat produksi, mereka hanya memiliki labour atau pekerja keras. Dalam pikiran Marx, perjuangan kelas ada di masyarakat industri sehingga beliau mengatakan bahwa revolusi dipegang oleh kaum buruh, sedangkan pada saat itu, di Indonesia tidak semua buruh pabrik/perusahaan tetapi juga petani.Bung Karno melihat bahwa Indonesia adalah negara agraris. Konsep proletar itu adalah pertentangan kelas dimana kapitalisme harus dihilangkan. Kaum Marhaen itu perjuangan kelas dan Marhanisme merupakan Ideologi yang digunakan. Sehingga Marhaenisme Sebagai Antithesa dari Kapitalisme dan kolonialisme
  • 8. Pokok Pikiran Marhaenisme 3 Asas Marhaenisme 1. Sosio-Nasionalisme Nasionalisme yang berperikemanusiaan. Internasionalisme adalah nasionalisme yang tumbuh di taman sari internasional (menurut bung karno) sehingga menghilangkan penindasan sesama manusia. Sehingga nasionalisme yang dimaksud dalam sosio-nasionalis adalah nasionalisme yang tidak dibatasi atau hanya pada suatu daerah atau negara tertentu tetapi untuk seluruh dunia dapat diimplementasikan.
  • 9. Soekarno menggunakan kata nasionalisme merujuk pada istilah yang juga digunakan oleh para ahli dari Eropa Barat, seperti Ernest Rennan, Otto Bauer maupun Karl Haushoffer. (Soekarno, Dibawah Bendera Revolusi. (Jakarta: Yayasan Bung Karno, 2005, hlm. 3) Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan, yaitu paham, pendapat, atau pikiran yang menghendaki adanya kehidupan bersama di antara sekelompok individu yang menganggap diri mereka memiliki suatu identitas yang menjadi sebab dari adanya kemauan untuk hidup bersama dan menjadi sebab pula dari perbedaan dengan kelompok individu yang lain.
  • 10. Nasionalisme Indonesia sejiwa dengan social conscience of man (budi nurani sosial manusia) karena Indonesia hanya satu bagian kecil saja dari dunia. Dengan begitu nasionalisme Indonesia tidak mudah terjebak dalam nasionalisme sempit atau chauvinis karena nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme. (Cindy Adam, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat edisi revisi, Cetakan Ketiga, 2014, hlm. 240-241) Maka nasionalisme Indonesia merupakan nasionalisme yang menjadi bagian dari perjuangan umat manusia di dunia untuk membebaskan diri dari penjajahan yang bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Pada titik inilah nasionalisme yang ada di Indonesia menjadi Sosio-nasionalisme.
  • 11. 2. Sosio-Demokrasi Demokrasi yang ada di Indonesia, menurut Soekarno, bukanlah demokrasi yang bertumpu pada kekuatan mayoritas karena selama berabad-abad negeri Indonesia hidup dengan kebiasaan asli berupa musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan yang bermuara pada kebijakan negara dan pemerintah. Demokrasi ini adalah perundingan demokratis model Asia. Sebagai seseorang yang meyakini bahwa kekuatan terletak dalam pemerintahan atas dasar perwakilan karena Indonesia bukan hanya untuk satu orang atau satu golongan tetapi Indonesia buat semua, satu buat semua, semua buat satu.
  • 12. Demokrasi Indonesia tidak hanya dalam persamaan politik semata, tetapi demokrasi sosial dan demokrasi ekonomi. Satu dunia baru didalam mana terdapat kesejahteraan bersama, yang berarti keadilan sosial. Hal inilah yang dinamakan sebagai sosio-demokrasi. (Cindy Adam, Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat edisi revisi, Cetakan Ketiga, 2014, hlm. 241) Rakyat punya kewenangan atas demokrasi politik, demokrasi ekononi dan demokrasi kebudayaan sesuai dengan trisakti yang dikemukakan oleh Bung Karno yakni : • Berdaulat dalam Politik • Berdiri dalam ekonomi (atau biasa disebut berdikari dalam ekonomi • Berkepribadian yang berbudaya
  • 13. 3. Ketuhanan Yang Maha Esa Marhaenisme percaya dengan adanya eksistensi Tuhan. Cuman dibedakan antara berketuhanan dan beragama. Berketuhanan berarti untuk kemerdekaan agama itu terserah, baik itu agama ataupun keyakinan/kepercayaan tertentu, sedangkan beragama itu secara otomatis percaya atau mengakui agama-agama samawi atau agama tertentu.
  • 14. Asas Perjuangan Marhaenisme • Self Help – Self Reliance • Machtvorming – Machtanwending • Massa Aksi • Radikalisme • Non Kooperatif
  • 15. Marhaenisme berusaha untuk menghilangkan kelas-kelas yang menindas dengan memperjuangkan kelas atau kaum marhaen yang tertindas oleh sistem dalam artian sistem ekonomi maupun karena kelas. Asas Perjuangan Marhaenisme itu sangat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Sehingga asas perjuangan ini digunakan untuk mencapai cita- cita yang tinggi dan mulia yakni Marhaenisme.