Kekerasan, perundungan, dan kekerasan seksual menjadi tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini.
Bahan paparan ini merupakan bagian dari strategi mencegah kekerasan di sekolah.
Apa saja strategi pencegahan kekerasan di sekolah? Strategi ini sebagian mengambil dari Permendikbud 46 tahun 2023 yang baru saja disahkan pemerintah.
1. Muhammad Mukhlisin
Direktur Eksekutif Yayasan Cahaya Guru
Email: m.mukhlisin@cahayaguru.or.id
Strategi
Mencegah
Kekerasan
Di Sekolah
Membangun Kesadaran Keragaman
2. Data Jumlah Kekerasan
Pada anak
Sumber: Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA)/ Perpres No. 101 tahun 2022 tentang Staranas
Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak
6. Faktor-faktor yang mendorong anak
melakukan kekerasan
Faktor Internal
Pengelolaan emosi, gangguan psikologis,
hilangnya empati, trauma
Faktor Eksternal
Pergaulan, pengasuhan, pengaruh sosial
media, dll.
Faktor Situasional
Broken home, sosial ekonomi,
mendapatkan tekanan dan perundungan
1.
2.
3.
7. Strategi Pencegahan Kekerasan di Sekolah
Melakukan sosialisasi tata tertib dan program dalam rangka Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan di satuan pendidikan kepada seluruh warga satuan
pendidikan dan orang tua/wali Peserta Didik termasuk bagi penyandang disabilitas;
Melaksanakan penguatan karakter melalui implementasi nilai Pancasila dan
menumbuhkan budaya pendidikan tanpa Kekerasan kepada seluruh warga satuan
pendidikan.
1.
2.
Edukasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
8. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
lingkungan satuan pendidikan;
Menjalankan kebijakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan yang
ditetapkan oleh Kementerian dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan;
Merencanakan dan melaksanakan program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan
satuan pendidikan;
Menerapkan pembelajaran tanpa Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan;
Membentuk TPPK di lingkungan satuan pendidikan;
Memfasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi TPPK;
Melakukan kerja sama dengan instansi atau lembaga terkait dalam Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan;
Memanfaatkan pendanaan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran
pendapatan dan belanja daerah, dan/atau bantuan operasional sekolah untuk kegiatan Pencegahan
dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan;
Menyediakan pendanaan untuk kegiatan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat; dan
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
lingkungan satuan pendidikan dapat melibatkan warga satuan pendidikan dalam penguatan tata kelola.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Edukasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
Strategi Pencegahan Kekerasan di Sekolah
9. Memastikan tersedianya sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan tugas TPPK minimal berupa kanal pelaporan, ruang pemeriksaan, dan
alat tulis kantor;
keamanan proses pembelajaran;
keamanan pada ruang publik seperti toilet, kantin, laboratorium;
pelaksanaan kegiatan edukasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan; dan
keamanan dan kenyamanan fasilitas lainnya di lingkungan satuan pendidikan.
Satuan pendidikan memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan bangunan, fasilitas
pembelajaran, dan fasilitas umum lainnya, termasuk penyediaan akomodasi yang layak
bagi penyandang disabilitas.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
2.
Edukasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana
Strategi Pencegahan Kekerasan di Sekolah
10. Rekomendasi berdasarkan
pengalaman YCG
Memperkuat prinsip penyelenggaraan pendidikan.
“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis,
berkeadilan, tidak diskriminatif, menjunjung tinggi
HAM, nilai keagamaan, nilai kultural dan
kemajemukan bangsa” Pasal 4 UU Sisdiknas
Mengembangkan wawasan keragaman,
kebangsaan, dan kemanusiaan.
Meningkatakan kesadaran kritis, keberanian,
kemandirian, ketahanan diri anak
Kolaborasi Tri sentra pendidikan (Keluarga,
Perguruan, dan Masyrakat)
Pelibatan anak murid
Sistem pelaporan dan pengawasan yang inklusif