SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
SOSIOLOGI
TAWURAN PELAJAR
KELAS X-5
KELOMPOK 6 :
1. DWI SANJAYA A. Y (14)
2. LUSIANA D. J (18)
3. NITA DEWI M. (23)
4. GALIH GALANG (36)
1.PENYEBAB TERJADINYA TAWURAN PELAJAR
a. Faktor Subjektif, faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir).
Seseorang yang dalam dirinya telah memiliki sifat pembawaan seperti itu akan
mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang – orang sekitar. Dia akan
merasa bahwa jalan satu – satunya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan adalah
dengan cara kekerasan seperti apa yang telah ia lakukan sebelum – sebelumnya.
b. Faktor Objektif, faktor yang berasal dari luar.
Ada beberapa alasan seorang pelajar memilih untuk menyelesaikan masalah dengan
cara – caranya sendiri seperti tawuran remaja:
 Ketidaksanggupan menyerap norma – norma kebudayaan
Para pelajar yang tidak sanggup menyerap norma – norma kebudayaan dalam
kepribadiannya, mereka tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak
pantas. Keadaan itu terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna, jika kita
mau melihat lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat
kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah.
Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah di Indonesia itu cukup
berat . Akhirnya stress yang memuncak itu mereka tumpahkan dalam bentuk yang
tidak terkendali yaitu tawuran
 Proses belajar yang menyimpang
Pelajar yang melakukan tawuran karena seringnya membaca atau melihat
tayangan tentang tawuran. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang
disebabkan karena proses belajar yang menyimpang.
 Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial
Hal ini terjadi jika dalam mencapai suatu tujuan pelajar tidak memperoleh
peluang, sehingga pelajar mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah
perilaku menyimpang. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah
yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru
menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam. Dengan
rasa kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan
yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau
mencemarkan nama baik sekolah tersebut.
 Ikatan sosial yang berlainan
Para pelajar umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan
itu mempunyai pola – pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan
pelajar juga akan mencontoh pola – pola perilaku menyimpang. Tawuran antar
pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya
geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat.
Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa
mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika
masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya.
 Akibat proses sosialisasi nilai – nilai subkebudayaan yang menyimpang
Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tawuran
menyebabkan pelajar secara tidak sengaja menganggap bahwa tawuran itu adalah
hal yang wajar, terlebih bagi para pelajar itu sendiri. Membatasi pelajar melihat
kekerasan yang ditayangkan televise merupakan salah satu cara yang dapat
mencegah agar tawuran pelajar tidak terjadi.. Media ini memang paling jitu dalam
proses pendidikan. Orang tua harus pandai-pandai memilih tontonan yang positif
sehingga bisa menjadi tuntunan bagi anak. Membatasi tontonan untuk usia remaja
memang lumayan sulit bagi orang tua. Karena internetpun dapat diakses secara
bebas dan orang tua tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi
Filter yang bagi anak adalah agama, dengan agama si anak bisa membentengi
dirinya sendiri dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun. Dan pendidikan
anak tidak seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah.
2.BENTUK – BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
a. Berdasarkan sifatnya, termasuk penyimpangan negative yang bersifat sekunder.
Pelajar bertindak kea rah nilai – nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu
mengakibatkan hal – hal yang buruk. Penyimpangan tersebut nyata dan seringkali
terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta mengganggu orang lain.
Dari aspek fisik, tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para
siswa, kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang
terkena lemparan batu, mengganggu ketenangan masyarakat, dan biasanya sekolah
tersebut mendapatkan cap negative dari masyarakat luar.
Sedangkan aspek mentalnya , tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa
yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
b. Berdasarkan jumlah pelaku, termasuk penyimpangan secara kelompok
Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak
terciptanya geng-geng. Tindakan sekelompok pelajar yang beraksi secara kolektif
dengan cara yang bertentangan dengan norma – norma masyarakat.
3.TEORI PERILAKU MENYIMPANG
Ada 3 teori yang sesuai dengan penyimpangan sosial tawuran pelajar, yaitu teori labeling,
teori konflik, dan teori pergaulan berbeda. Namun teori yang paling mendominan adalah teori
pergaulan berbeda.
a. Teori Labelling, pelajar menjadi menyimpang karena proses labeling yang diberikan
masyarakat kepada dirinya. Dari hal tersebut pelajar akan tetap melakukan
penyimpangan karena terlanjur di cap oleh masyarakat.
b. Teori Konflik, perilaku menyimpang di ciptakan oleh kelompok – kelompok
berkuasa dalam lingkungan sekolah untuk melindungi kepentingan sendiri. Akibatnya
akan terjadi konflik dan saling beradu fisik dalam sekolah itu sendiri maupun dengan
kelompok sekolah lain.
c. Teori Pergaulan Berbeda, tawuran pelajar bersumber dari pergaulan dengan
kelompok yang telah menyimpang yang diperoleh melalui proses alih budaya, dimana
seorang pelajar mempelajari penyimpangan, maka lama – kelamaan ia pun akan
tertarik dan mengikuti pola perilaku yang menyimpang tersebut.
4.SIFAT – SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL
a. Preventif, sebelum terjadi penyimpangan tawuran remaja hendaknya dilakukan tindakan
pencegahan, yang harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu, orang tua , guru
atau sekolah dan pemerintah.
Pendidikan yang paling dasar dimulai dari rumah. Orang tua sendiri harus aktif menjaga
emosi anak. Pola mendidik juga barangkali perlu dirubah.Orang tua seharusnya tidak
mendikte anak, tetapi memberi keteladanan. Tidak mengekang anak dalam beraktifitas
yang positif. Menghindari kekerasan dalam rumah tangga sehingga tercipta suasana rumah
yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang si anak Menanamkan dasar-dasar agama
pada proses pendidikan.
Peranan sekolah juga sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk
meminimalkan tawuran antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang
lebih ketat, agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran pada jam – jam pelajaran di luar
sekolah.
b. Kuratif, pada saat terjadi penyimpangan tawuran remaja hendaknya masyarakat sekitar
meminta bantuan kepada sekolah tempat mereka belajar atau melaporkan kepada pihak
yang berwajib agar tawuran tersebut segera di atasi dan tidak menimbulkan korban.
c. Represif, setelah para remaja melakukan tawuran, sekolah haruslah member sanksi yang
berat terhadap para pelaku. Pemerintah juga harus tegas dalam menerapkan sanksi hukum.
Berilah efek jerah pada siswa yang melakukan tawuran sehingga mereka akan berpikir
seratus kali jika akan melakukan tawuran lagi. Karena bagaimanapun mereka adalah aset
bangsa yang berharga dan harus terus dijaga untuk membangun bangsa ini.
5.JENIS PENGENDALIAN SOSIAL
a. Gosip atau desas-desus, dari adanya gosip atau desas – desus tersebut pelaku merasa
bahwa dia melakukan suatu pelanggaran norma – norma sosial karena tawuran.
b. Teguran, kritik yang dilontarkan secara terbuka oleh masyarakat dapat berperan
sebagai pengendalian sosial, agar pelajar bisa memperbaiki sikap dan tindakannya.
c. Pendidikan, pengaruh pendidikan sangat meentukan proses pembentukan
kepribadian pelajar. Pelajar yang berpendidikan baik cenderung berperilaku baik
daripada pelajar yang kurang berpendidikan.
d. Agama, apabila pelajar berperilaku menyimpang tentu akan merasa bersalah atau
berdosa.
e. Hukuman, pelajar akan jera apabila mendapatkan hukuman yang berat terhadap apa
yang telah ia lakukan, maka diharapkan pelajar tidak akan mengulangi perbuatannya
yang merugikan tersebut.
6.CARA PENGENDALIAN SOSIAL
a. Persuasive, dengan cara membimbing dan membina para pelajar yang telah
melakukan tawuran, dengan harapan agar pelajar sadar bahwa tawuran tidak hanya
merugikan diri sendiri melainkan juga merugikan orang lain, dan tidak melakukan
tawuran lagi.
b. Koersif, apabila cara persuasive di anggap tidak mampu mengatasi penyimpangan
tersebut, maka jalan satu –satunya adalah dengan cara kekerasan.
 Kompulsif, pihak sekolah atau yang berwajib menghukum para pelaku agar jera
dan tidak melakukannya lagi.
 Pervasi, penanaman norma seperti bimbingan dari pihak sekolah secara terus –
menerus agar pelajar mengubah sikapnya sesuai yang diinginkan.
7.LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL
a. Polisi, lembaga pengendalian sosial yang tepat untuk memelihara keamanan dan
ketertiban umum.
b. Adat, pelajar yang melanggar adat akan dicemooh dan digunjingkan oleh masyarakat
di sekitarnya, atau sanksi yang lainnya.
c. Tokoh masyarakat, apa yang dikatakan tokoh masyarakat akan didengar oleh
anggota masyarakat.

More Related Content

What's hot

B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
Ramadhani Sardiman
 
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
uswah22
 
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
Ramadhani Sardiman
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
Rinaldi Asertua
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
Gerakan pembaharuan  islam di indonesiaGerakan pembaharuan  islam di indonesia
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
Ig Fandy Jayanto
 

What's hot (20)

B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
B. Indonesia - Makalah Tentang Dampak Handphone Bagi Para Remaja (Isi)
 
Laporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimiaLaporan praktikum kimia
Laporan praktikum kimia
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdfLAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN PERUNDUNGAN (BULLYING).pdf
 
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
Kunci Jawaban Quiz Parampaa Level 1 - 100
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di IndonesiaMakalah Perkembangan Islam di Indonesia
Makalah Perkembangan Islam di Indonesia
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
 
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
Gerakan pembaharuan  islam di indonesiaGerakan pembaharuan  islam di indonesia
Gerakan pembaharuan islam di indonesia
 

Viewers also liked (8)

Makalah tawuran pelajar
Makalah   tawuran pelajarMakalah   tawuran pelajar
Makalah tawuran pelajar
 
Soal PAS Sosiologi Kelas 10 Peminatan & Kunci Jawaban (K-13) 2016
Soal PAS Sosiologi Kelas 10 Peminatan & Kunci Jawaban (K-13) 2016Soal PAS Sosiologi Kelas 10 Peminatan & Kunci Jawaban (K-13) 2016
Soal PAS Sosiologi Kelas 10 Peminatan & Kunci Jawaban (K-13) 2016
 
Pilihlah jawaban yang paling tepat
Pilihlah jawaban yang paling tepatPilihlah jawaban yang paling tepat
Pilihlah jawaban yang paling tepat
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian Sosiologi
 
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
Tawuran Dikalangan Remaja (Materi Sosiologi)
 
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
Soal Ujian Sekolah Sosiologi dan Kunci Jawaban (2015)
 
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
Peran dan fungsi lembaga keluarga, agama, ekonomi, pendidikan, budaya dan lem...
 
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - AnangContoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
Contoh karya tulis ilmiah tentang bahaya merokok - Anang
 

Similar to Sosiologi tawuran pelajar

Elm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskiniElm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskini
Rizal Abdullah
 
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptxModul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
MTsbaiturrohim1
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswa
Fathur Marah
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusi
rhysari
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
Ying Yin
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
ningrumbahal
 

Similar to Sosiologi tawuran pelajar (20)

Makalah kenakalan remaja STIP KABUPATEN MUNA
Makalah kenakalan remaja STIP KABUPATEN MUNA Makalah kenakalan remaja STIP KABUPATEN MUNA
Makalah kenakalan remaja STIP KABUPATEN MUNA
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Elm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskiniElm3104 edisi-kemaskini
Elm3104 edisi-kemaskini
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tawuran SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptxModul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
Modul_Projek_Bhinneka_Tunggal_Ika_MENJADI_ASYIK_TANPA_MENGUSIK_Fase.pptx
 
Lembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswaLembar kerja mandiri siswa
Lembar kerja mandiri siswa
 
makalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docxmakalah tawuran antar pelajar.docx
makalah tawuran antar pelajar.docx
 
Tugas ina diskusi
Tugas ina diskusiTugas ina diskusi
Tugas ina diskusi
 
Asg2
Asg2Asg2
Asg2
 
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
Psikologi Perkembangan II (kenakalan remaja)
 
bilangan aljabar
bilangan aljabarbilangan aljabar
bilangan aljabar
 
Sosiologi tawuran
Sosiologi   tawuranSosiologi   tawuran
Sosiologi tawuran
 
ulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docxulgisb salinan.docx
ulgisb salinan.docx
 
Artikel penyimpangan sosial
Artikel penyimpangan sosialArtikel penyimpangan sosial
Artikel penyimpangan sosial
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdfModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya, Stop Bullying.pdf
 
Modal asiment
Modal asimentModal asiment
Modal asiment
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Bullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptxBullying 30 November 2021.pptx
Bullying 30 November 2021.pptx
 
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdfbullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
bullying30november2021-220802140842-238a34ff (1).pdf
 

More from Nita Mardiana

More from Nita Mardiana (20)

Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAHLINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
 
Makalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jemberMakalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jember
 
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumi
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Laporan kimia
Laporan kimiaLaporan kimia
Laporan kimia
 
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutikContoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
 
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical ExpositionGerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
 
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation TextPresent Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
 
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXTCLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
 
Passive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKSPassive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKS
 
active tenses and discussion text
active tenses and discussion textactive tenses and discussion text
active tenses and discussion text
 
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News ItemConditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
 
Agriculture
AgricultureAgriculture
Agriculture
 
Pidato perpisahan
Pidato perpisahanPidato perpisahan
Pidato perpisahan
 
Resensi sepatu dahlan
Resensi sepatu dahlanResensi sepatu dahlan
Resensi sepatu dahlan
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Sosiologi tawuran pelajar

  • 1. SOSIOLOGI TAWURAN PELAJAR KELAS X-5 KELOMPOK 6 : 1. DWI SANJAYA A. Y (14) 2. LUSIANA D. J (18) 3. NITA DEWI M. (23) 4. GALIH GALANG (36)
  • 2. 1.PENYEBAB TERJADINYA TAWURAN PELAJAR a. Faktor Subjektif, faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir). Seseorang yang dalam dirinya telah memiliki sifat pembawaan seperti itu akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi dengan orang – orang sekitar. Dia akan merasa bahwa jalan satu – satunya untuk menyelesaikan sebuah permasalahan adalah dengan cara kekerasan seperti apa yang telah ia lakukan sebelum – sebelumnya. b. Faktor Objektif, faktor yang berasal dari luar. Ada beberapa alasan seorang pelajar memilih untuk menyelesaikan masalah dengan cara – caranya sendiri seperti tawuran remaja:  Ketidaksanggupan menyerap norma – norma kebudayaan Para pelajar yang tidak sanggup menyerap norma – norma kebudayaan dalam kepribadiannya, mereka tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna, jika kita mau melihat lebih dalam lagi, salah satu akar permasalahannya adalah tingkat kestressan siswa yang tinggi dan pemahaman agama yang masih rendah. Sebagaimana kita tahu bahwa materi pendidikan sekolah di Indonesia itu cukup berat . Akhirnya stress yang memuncak itu mereka tumpahkan dalam bentuk yang tidak terkendali yaitu tawuran  Proses belajar yang menyimpang Pelajar yang melakukan tawuran karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang tawuran. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang menyimpang.  Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial Hal ini terjadi jika dalam mencapai suatu tujuan pelajar tidak memperoleh peluang, sehingga pelajar mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari masalah yang sangat sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya dendam. Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi para siswa tersebut akan membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah yang dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah tersebut.
  • 3.  Ikatan sosial yang berlainan Para pelajar umumnya berhubungan dengan beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola – pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan pelajar juga akan mencontoh pola – pola perilaku menyimpang. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat. Sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau kelompoknya.  Akibat proses sosialisasi nilai – nilai subkebudayaan yang menyimpang Seringnya media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tawuran menyebabkan pelajar secara tidak sengaja menganggap bahwa tawuran itu adalah hal yang wajar, terlebih bagi para pelajar itu sendiri. Membatasi pelajar melihat kekerasan yang ditayangkan televise merupakan salah satu cara yang dapat mencegah agar tawuran pelajar tidak terjadi.. Media ini memang paling jitu dalam proses pendidikan. Orang tua harus pandai-pandai memilih tontonan yang positif sehingga bisa menjadi tuntunan bagi anak. Membatasi tontonan untuk usia remaja memang lumayan sulit bagi orang tua. Karena internetpun dapat diakses secara bebas dan orang tua tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi Filter yang bagi anak adalah agama, dengan agama si anak bisa membentengi dirinya sendiri dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun. Dan pendidikan anak tidak seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah.
  • 4. 2.BENTUK – BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL a. Berdasarkan sifatnya, termasuk penyimpangan negative yang bersifat sekunder. Pelajar bertindak kea rah nilai – nilai sosial yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal – hal yang buruk. Penyimpangan tersebut nyata dan seringkali terjadi, sehingga berakibat cukup parah serta mengganggu orang lain. Dari aspek fisik, tawuran dapat menyababkan kematian dan luka berat bagi para siswa, kerusakan yang parah pada kendaraan dan kaca gedung atau rumah yang terkena lemparan batu, mengganggu ketenangan masyarakat, dan biasanya sekolah tersebut mendapatkan cap negative dari masyarakat luar. Sedangkan aspek mentalnya , tawuran dapat menyebabkan trauma pada para siswa yang menjadi korban, merusak mental para generasi muda, dan menurunkan kualitas pendidikan di Indonesia. b. Berdasarkan jumlah pelaku, termasuk penyimpangan secara kelompok Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng. Tindakan sekelompok pelajar yang beraksi secara kolektif dengan cara yang bertentangan dengan norma – norma masyarakat. 3.TEORI PERILAKU MENYIMPANG Ada 3 teori yang sesuai dengan penyimpangan sosial tawuran pelajar, yaitu teori labeling, teori konflik, dan teori pergaulan berbeda. Namun teori yang paling mendominan adalah teori pergaulan berbeda. a. Teori Labelling, pelajar menjadi menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepada dirinya. Dari hal tersebut pelajar akan tetap melakukan penyimpangan karena terlanjur di cap oleh masyarakat. b. Teori Konflik, perilaku menyimpang di ciptakan oleh kelompok – kelompok berkuasa dalam lingkungan sekolah untuk melindungi kepentingan sendiri. Akibatnya akan terjadi konflik dan saling beradu fisik dalam sekolah itu sendiri maupun dengan kelompok sekolah lain. c. Teori Pergaulan Berbeda, tawuran pelajar bersumber dari pergaulan dengan kelompok yang telah menyimpang yang diperoleh melalui proses alih budaya, dimana seorang pelajar mempelajari penyimpangan, maka lama – kelamaan ia pun akan tertarik dan mengikuti pola perilaku yang menyimpang tersebut.
  • 5. 4.SIFAT – SIFAT PENGENDALIAN SOSIAL a. Preventif, sebelum terjadi penyimpangan tawuran remaja hendaknya dilakukan tindakan pencegahan, yang harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat yaitu, orang tua , guru atau sekolah dan pemerintah. Pendidikan yang paling dasar dimulai dari rumah. Orang tua sendiri harus aktif menjaga emosi anak. Pola mendidik juga barangkali perlu dirubah.Orang tua seharusnya tidak mendikte anak, tetapi memberi keteladanan. Tidak mengekang anak dalam beraktifitas yang positif. Menghindari kekerasan dalam rumah tangga sehingga tercipta suasana rumah yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang si anak Menanamkan dasar-dasar agama pada proses pendidikan. Peranan sekolah juga sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk meminimalkan tawuran antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat, agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran pada jam – jam pelajaran di luar sekolah. b. Kuratif, pada saat terjadi penyimpangan tawuran remaja hendaknya masyarakat sekitar meminta bantuan kepada sekolah tempat mereka belajar atau melaporkan kepada pihak yang berwajib agar tawuran tersebut segera di atasi dan tidak menimbulkan korban. c. Represif, setelah para remaja melakukan tawuran, sekolah haruslah member sanksi yang berat terhadap para pelaku. Pemerintah juga harus tegas dalam menerapkan sanksi hukum. Berilah efek jerah pada siswa yang melakukan tawuran sehingga mereka akan berpikir seratus kali jika akan melakukan tawuran lagi. Karena bagaimanapun mereka adalah aset bangsa yang berharga dan harus terus dijaga untuk membangun bangsa ini.
  • 6. 5.JENIS PENGENDALIAN SOSIAL a. Gosip atau desas-desus, dari adanya gosip atau desas – desus tersebut pelaku merasa bahwa dia melakukan suatu pelanggaran norma – norma sosial karena tawuran. b. Teguran, kritik yang dilontarkan secara terbuka oleh masyarakat dapat berperan sebagai pengendalian sosial, agar pelajar bisa memperbaiki sikap dan tindakannya. c. Pendidikan, pengaruh pendidikan sangat meentukan proses pembentukan kepribadian pelajar. Pelajar yang berpendidikan baik cenderung berperilaku baik daripada pelajar yang kurang berpendidikan. d. Agama, apabila pelajar berperilaku menyimpang tentu akan merasa bersalah atau berdosa. e. Hukuman, pelajar akan jera apabila mendapatkan hukuman yang berat terhadap apa yang telah ia lakukan, maka diharapkan pelajar tidak akan mengulangi perbuatannya yang merugikan tersebut. 6.CARA PENGENDALIAN SOSIAL a. Persuasive, dengan cara membimbing dan membina para pelajar yang telah melakukan tawuran, dengan harapan agar pelajar sadar bahwa tawuran tidak hanya merugikan diri sendiri melainkan juga merugikan orang lain, dan tidak melakukan tawuran lagi. b. Koersif, apabila cara persuasive di anggap tidak mampu mengatasi penyimpangan tersebut, maka jalan satu –satunya adalah dengan cara kekerasan.  Kompulsif, pihak sekolah atau yang berwajib menghukum para pelaku agar jera dan tidak melakukannya lagi.  Pervasi, penanaman norma seperti bimbingan dari pihak sekolah secara terus – menerus agar pelajar mengubah sikapnya sesuai yang diinginkan. 7.LEMBAGA PENGENDALIAN SOSIAL a. Polisi, lembaga pengendalian sosial yang tepat untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum. b. Adat, pelajar yang melanggar adat akan dicemooh dan digunjingkan oleh masyarakat di sekitarnya, atau sanksi yang lainnya. c. Tokoh masyarakat, apa yang dikatakan tokoh masyarakat akan didengar oleh anggota masyarakat.